Anda di halaman 1dari 16

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI

SENSORI (HALUSINASI) SESI 2 MENGONTROL HALUSINASI


DENGAN CARA MENGHARDIK

DISUSUN OLEH:

PUJI VALENTIN
2114401045
DIII KEPERAWATAN/ TK 3A

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


STIKES RSPAD GATOT SOEBROTO
PRODI DIII KEPERAWATAN
JAKARTA PUSAT

2023-2024

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas semua rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan proposal ini dengan lancar dapat kami
selesaikan tepat waktu.
Terima kasih dihanturkan untuk Ibu Ns. Reni, S.Kep, M. Kep selaku dosen mata
kuliah Keperawatan jiwa di STIKes RSPAD Gatot Soebroto yang membimbing kami
dalam penyusunan proposal ini. Harapan kami proposal yang kami buat dapat
berguna bagi pembaca.
Pada proposal TAK ini akan membahas tentang Stimulasi persepsi sensori
(Halusinasi ) Tujuan kami menulis Proposal ini adalah untuk memenuhi komposisi
nilai tugas pada mata kuliah Keperawatan Jiwa, dan yang terpenting penulisan
proposal ini bertujuan sebagai bahan pengetahuan bagi para mahasiswa.
Kami menyadari bahwa susunan dan materi yang saya buat ini banyak
kekurangannya. Untuk itu kami memohon maaf atas kekurangan yang ada Proposal
yang kami buat. Segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat
kami nantikan. Semoga apa yang kami tulis dapat bermanfaat dan Allah SWT
senantiasa meridhai kita semua. Aamiin

Jakarta, 24 Oktober 2023

Puji valentin

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii


PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) ............................................ 1
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI) .....................................................1
A. TOPIK ..................................................................................................................1
B. TUJUAN ...............................................................................................................3
C. KONSEP TEORI ..................................................................................................3
D. KLIEN ................................................................................................................... 5
E. PENGORGANISASIAN ........................................................................................ 6
F. PROSES PELAKSANAAN .................................................................................... 8
G. PROSES PELAKSANAAN ..................................................................................10
H. DOKUMENTASI .................................................................................................12
DAFTAR PUSTKA .................................................................................................. 13

iii
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

A. TOPIK
Terapi aktifitas kelompok pada pasien dengan halusinasi. Sesi 2 mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik halusinasi.

Hari/tanggal : Rabu, 25 Oktober 2023


Tempat pertemuan: di Ruang TAK Kamar 203
Waktu: 09:30 – 10:15 WIB
Durasi: 45 menit
Kegiatan: terapi aktifitas kelompok halusinasi sesi 2
Jumlah anggota: 5 orang

a. Latar Belakang
Gangguan persepsi sensori (halusinasi) merupakan salah satu masalah
keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Pasien
merasakan sensasi berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan atau
penghiduan tanpa stimulus yang nyata (Keliat dkk, 2007). Salah satu jenis
halusinasi yang paling sering dijumpai yaitu halusinasi pendengaran. Halusinasi
pendengaran dapat berupa bunyi mendenging atau suara bising yang tidak
mempunyai arti, tetapi lebih sering terdengar sebagai sebuah kata atau kalimat
yang bermakna. Suara itu bias menyenangkan, menyuruh berbuat baik, tetapi
dapat pula berupa ancaman, mengejek, memaki atau bahkan yang menakutkan
dan kadang-kadang mendesak atau memerintah untuk berbuat sesuatu seperti
membunuh dan merusak (Yosep, 2007). Pada fase tertentu ada beberapa pasien
yang merasa terganggu dengan isi halusinasinya, karena isi halusinasinya dapat
berupa ancaman dan suara yang menakutkan. Jika pasien tersebut tidak bisA
mengontrol halusinasinya maka pasien akan mencederai dirinya sendiri, orang
lain dan lingkungan.Salah satu terapi untuk halusinasi adalah Terapi Aktivitas

1
Kelompok (TAK) khususnya Stimulasi Persepsi. Terapi Aktivitas Kelompok:
Stimulasi Persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus
dan terkait dengan pengalaman atau kehidupan untuk didiskusikan dalam
kelompok (Keliat, 2007). Terapi Aktivitas Kelompok: Stimulasi Persepsi
bertujuan agar pasien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan
kepadanya dengan tepat dan dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari
stimulus yang dialami dan dapat membantu pasien mengenali dan mengontrol
gangguan halusinasi yang dialaminya.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): adalah upaya memfasilitasi kemampuan
sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan
hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori:
Halusinasi. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana pasien
mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus
yang sebetulnya tidak ada.
Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien
tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu
penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) yang
bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang
dialaminya.
Aktivitas digunakan untuk memberikan stimulasi pada sensasi klien, kemudian
diobservasi reaksi sensori klien berupa ekspresi emosi atau perasaan melalui
gerakan tubuh, ekspresi muka dan ucapan. TAK stimulasi persepsi membantu
klien yang mengalami kemunduran orientasi dalam upaya memotivasi proses
pikir serta mengurangi perilaku maladaptif.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas untuk mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait
dengan pengalaman kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil
diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian

2
masalah. Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi
dalam 5 sesi yaitu:
1. Sesi I : Klien mengenal dan menghardik halusinasi
2. Sesi II : Klien Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum
obat
3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain
4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSKD Jiwa Dadi
Kota Makassar khususnya Ruang Kenari sebagian besar pasien menderita
halusinasi. Oleh karena itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang
halusinasi.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelahdilakukan TAK sesi II diharapkankliendapatmenjelaskancara yang
selamainidilakukanuntukmengatasihalusinasi
2. Tujuan khusus
a. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
b. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

C. KONSEP TEORI
1. Terapi Aktifitas Kelompok
a. Pengertian
Terapi aktifitas kelompok merupakan tindakan keperawatan untuk
memberikan sebuah stimulus untuk pengobatan kepada klien yang
memilih latar belakang dan masalah yang sama.
b. Jenis terapi aktifitas kelompok
Terapi aktifitas kelompok dibagi menjadi empat yaitu sebagai berikut:

3
1. Terapi aktifitas kelompok stimulasi kognitif atau persepsi
Klien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan. Kemampuan
persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi. Dengan
proses ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulus dalam
kehidupan menjadi adaptif. Stimulus yang disediakan dapat berupa
membaca artikel, majalah, buku, puisi, menonton acara televisi.

2. Terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori


Terapi ini digunakan sebagai stimulus sensori klien. Kemudian
diobservasi reaksi sensori klien terhadap stimulus yang disediakan
berupa ekspresi perasaan secara nonverbal (ekspresi wajah, gerakan
tubuh). Aktifitas yang digunakan sebagai stimulus adalah musik, seni,
menyanyi dan menari.
3. Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas
Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada disekitar klien yaitu diri
sendiri, orang lain yang ada disekeliling klien dan lingkungan yang
pernah mempunyai hubungan dengan klien. Aktifitas dapat berupa
orientasi orang, waktu, tempat, benda yang ada disekitar dan semua
kondisi nyata.
4. Terapi aktifitas kelompok sosialisasi
Klien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ada
disekitar klien.

2. Halusinasi
a. Pengertian
Halusinasiadalahpersepsi yang kuatatassuatuperistiwaatauobjek yang
sebenarnyatidakada.Halusinasidapatterjadipadasetiappancaindra
(yaitupenglihatan, pendengaran, perasa, penciuman, atauperabaan).
b. Proses Terjadinya Halusinasi

4
Halusinasi merupakan salah satu respon maldaptif individu yang
berada dalam rentang respon neurobiology (Stuart dan Laraia, 2001). Ini
merupakan respon persepsi paling maladaptif. Jika klien yang sehat
persepsinya akurat, mampu mengidentifikasi dan menginterpretasikan
stimulus berdasarkan informasi yang diterima melalui panca indera
(penglihatan, pendengaran, penghidu, pengecapan dan perabaan), Klien
dengan halusinasi mempersepsikan suatu stimulus panca indera walaupun
sebenarnya stimulus itu tidak ada. Di antara kedua respon tersebut adalah
respon individu yang karena sesuatu hal mengalami kelainan persepsi
yaitu salah mempersepsikan stimulus yang diterima yang disebut sebagai
ilusi. Klien mempunyai ilusi jika interpretasi yang dilakukan terhadap
stimulus panca indera tidak akurat sesuai yang diterima. Menurut Stuart
dan Laraia (2001) rentang respon tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:
1. Respon Adaptif Respon Maladaptif
2. Pikiran Logis Distorsi pikiran Gangguan pikir/delusi
3. Persepsi akurat Ilusi Halusinasi
4. Emosi konsisten Reaksi emosi yang Sulit berespon emosi
5. dengan pengalaman berlebihan atau minus Prilaku disorganisasi
6. Perilaku sesuai Prilaku aneh/tidak bisa Isolasi sosial
7. Berhubungan sosial Menarik diri

D. KLIEN
1. Karakteristik klien
a. Klien yang tidak terlalu gelisah
b. Klien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu berlangsungnya terapi
aktifitas kelompok
c. Klien yang sudah sampai tahap mampu berinteraksi dalam kelompok
kecil
d. Klien yang tenang dengan kondisi fisik yang baik

5
e. Bersedia mengikuti kegiatan terapi aktifitas
f. Klien yang panca indranya masih memungkinkan
g. Klien dengan masalh keperawatan jiwa yang sama
2. Proses seleksi
a. Klien diobservasi sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan
b. Membuat daftar nama klien yang dapat mengikuti TAK
c. Menyeleksi nama-nama klien yang akan diikuti TAK dengan berdiskusi
dengan perawat ruangan
d. Membuiat kontrak waktu dan tempat kepada klien yang telah ditentukan
bersama perawa ruangan.

E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu pelaksanaan
Hari/tanggal : Rabu, 25 Oktober 2023
Tempat pertemuan: di Ruang TAK Kamar 203
Waktu: 09:30 – 10:15 WIB
Durasi: 45 menit
Kegiatan: Terapi aktifitas kelompok halusinasi sesi 2
Jumlah anggota: 5 orang
2. Tim terapis
a. Leader : Puji valentin
Bertugas
1. Katalisator: yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan
jalan menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien
termotivasi untuk mengekspresikan perasaannya
2. Auxilery ego: sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau
mendominasi
3. Koordinator mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian tujuan
dengan cara memberi motivasi kepda anggota untuk terlihat dalam
kegiatan.

6
b. Co-Leader : A
Bertugas
1. Mendampingi jika terjadi bloking
2. Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
3. Bersama leader memecahkan masalah
c. Obeserver: B
Bertugas:
1. Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai
akhir
2. Mencatat semua aktivitas dalam terapi aktivitas kelompok
3. Mengobservasi perilaku pasien
d. Fasilitator : C
Bertugas :
1. Membantu klien meluruskan dan menjelaskan hal yang harus
dilakukan
2. Mendampingi peserta TAK
3. Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
4. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
e. Dokumentasi:
Bertugas:
1. Mengatur musik
2. Mendokumentasikan jalannya TAK
f. Anggota atau klien bertugas menjalankan dan mengikuti terapi:
Bertugas:
1. Menjalankan dan mengikuti kegiatan terapi
3. Setting Tempat
a. Terapis dan klien duduk bersama membentuk lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
4. Alat yang digunakan
a.Balon

7
b.Sound musik
c.Buku catatan dan pulpen
5. Metode
a.Dinamika Kelopok
b.Diskusi
c.Tanya jawab

F. PROSES PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam dan perkenalan
‘’Selamat pagi bapak-bapak,bagaimana keadaannya hari ini? Senang
bisa bertemu lagi disini‘’.Baiklah bapak-bapak sebelum kita melakukan
kegiatan hari ini,Saya akan memperkenalkan diri (Terapis dan anggota yang
berperan dalam TAK memperkenalkan diri dimulai dari nama lengkap dan
nama panggilan serta tempat tinggal)’’.
b. Evaluasi atau Validasi
‘’Bagaimana perasaan bapak hari ini ‘’.
c. Penjelasan tujuan dan aturan main
‘’Nah bapak-bapak sebelum kita melakukan kegiatan hari ini Saya
akan menyampaikan tujuannya yaitu:
1. Membina hubungan saling percaya antara perawat dan klien
2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
‘’Selanjutnya Saya akan membacakan aturan permainan.’’Aturan ini
dibuat agar kegiatan permainan ini dapat berjalan baik dan lancar
Peraturannya antara lain :
1. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,harus meminta ijin
kepada terapis dengan mengangkat tangan
2. Tidak diperbolehkan makan ,minum dan meroko selama permainan
3. Selama kegiatan 45 menit

8
4. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
‘’Apakah bapak-bapak setuju dengan peraturan ini?’’
‘’Selanjutnya Saya akan menjelaskan cara permainannya .Caranya bapak-
bapak menggunakan balon dan iringan musik ,dengan memberikan balon ini
kepada teman yang berada disamping kanan secara bergiliran dan
cepat ,apabila musik berhenti disalah satu dari bapak-bapak disini, dia akan
dipersilahkan untuk berdiri (bersama fasilitator)lalu mempraktekkan
kegiatan yang kita ajarkan nanti. Semua bapak-bapak yang ada disini
mendapat giliran untuk mempraktekan kegiatan yang akan kita lakukan
bersama .’’

2.Kerja
‘’Nah langsung saja,kegiatan yang dilakukan adalah bapak dapat
menceritakan cara yang biasa bapak lakukan saat halusinasi datang “ langsung
saja saya contohkan misalnya, saya mendengarkan suara bisikan tanpa ada
wujudnya, saya percaya bahwa saya mendengar suara tersebut tetapi saya
sendiri tidak melihat wujudnya, saya mendengarkan suara tersebut sewakui-
waktu yang paling sering saya mendengarkan suara tersebut ketika malam hari
dan pada saat saya sendiri, ketika mendengarkan suara tersebut rasanya saya
ingin marah, dan ingin memukulnya kemudian saya menutup telinga saya
sambil mengatakan “pergi... jangan ganggu saya, kamu suara palsu”
“nah, seperti itu ya bapak-bapak”
(setelah terapis menjelaskan cara permainan maka permainan dimulai dengan
iringan musik oleh operator)
NB:
 Bagi klien yang mendapatkan balon saat musik berhenti diharapkan klien
untuk berdiri
 Bagi klien yang mendapatkan balon perawat mengarahkan klien untuk
menyebutkan cara yang dilakukan untuk mengontrol halusinasi.
3. Terminasi

9
a. Evaluasi “ bagaimana perasaan bapak-bapak setelah melakukan permainan
ini?”
b. Kontrak yang akan datang “ terimakasih bapak-bapak telah meluangkan
waktunya untuk hari ini, untuk pertemuan yang akan datang akan dibahas cara
untuk mengontrol halusinasi dengan melakukan bercakap-cakap dengan orang
lain”.

G. PROSES PELAKSANAAN
LAMPIRAN 1
Setting tempat

10
Keterangan:

Leader : Observer:

Co Leader :

Klien :

Fasilitator :

LAMPIRAN 2

Evaluasi formatif

a. Kemampuan verbal

NamaKlien
No Aspek yang Dinilai

1 Menyebutkancara yang
selama ini digunakan
untuk mengatasi
halusinasi
2 Menyebutkan
efektivitas cara yang
digunakan
3 Menyebutkan cara
mengatasi halusinasi

11
dengan menghardik
4 Memperagakan cara
menghardik halusinasi
Jumlah

b. Kemampuan nonverbal

Namaklien
No Aspek yang Dinilai

1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa
tubuh yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan
dari awal sampai akhir
Jumlah

Petunjuk :

1. Di bawah judul nama klien tulis nama panggilan klien yang mengikut
ikegiatan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi: halusinasi
2. Untuk setiap klien semua aspek dinilai dengan memberitanda untuk yang
ditemukan dengan tanda bila tidak ditemukan.

3. Jumlah kemampuan yang ditemukan, bernilai 3 atau 4 klien mampu dan


nilai 0, 1 atau 2 klien belum mampu.

H. DOKUMENTASI

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi sensori.

12
Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi, anjurkan klien
mengguanakannnya jika halusinasi muncul.

DAFTAR PUSTKA

Azizah, Lilik Ma’rifatul, Imam Zainuri & Amar Akbar. 2016. Buku Ajar Keperawatan

Kesehatan Jiwa: Teori dan Aplikasi Praktik Klinik. Yogyakarta: Indomedia Pustaka.

Keliat, Dr. Budi Anna & Akemat. 2004. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas

Kelompok. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

13

Anda mungkin juga menyukai