Anda di halaman 1dari 3

NAMA : HERLAMBANG PRAYOGA

NIM : 5180211508
KELAS : HERLAMBANG PRAYOGA

JAWABAN
1. Kepemimpinan
a. Permasalahan
 keterlambatan pendisposisian surat masuk dan pembayaran honor kegiatan,
perjalanan dinas dan supervisi praktek dibayarkan terlalu lama.
 Faktor pengawasan dan manajemen waktu karena lupa, serta keterlambatan
presensi karyawan.
b. Solusi
 Untuk gaya kepemimpinan pada indikator pimpinan tidak memberikan
arahanuntuk setiap pekerjaan yang ditugaskan, pimpinan kurang membina
hubunganinformal dengan bawahan dan karyawan melakukan pekerjaan
denganpaksaan hal ini perlu diperhatikan oleh pimpinan dan pihak perusahaan,
agarnantinya untuk meningkatkan kinerja karyawan, pimpinan memberikan
arahanuntuk setiap pekerjaan yang diberikan, pimpinan lebih mendekatkan diri
dengan karyawan, dan tidak memaksakan kehendak dalam memberikan tugas
pekerjaan bagi karyawan.
 Dalam variabel kinerja karyawan dalam indikator ketepatan waktu,
efektifitasdan kualitas dimana perlu diperhatikan dan ditingkatkan oleh
perusahaan.
 Jika gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan perusahaan
lebihditingkatkan menurut gaya kepemimpinan yang diharapkan oleh
karyawan,maka otomatis kinerja karyawan yang ada pada PT. Tirta Sukses
Perkasa(Club) Cabang Airmadidi juga akan ikut meningkat dan sejalan dengan
ituakan meningkatkan mutu perusahaan
2. Kinerja Karyawan
a. Permasalahan
 faktor beban kerja karena banyaknya pekerjaan yang mengakibatkan
keterlambatan dalam menyelesaikan tugas.
 Faktor disiplin diri.
b. Solusi
 Sistem Penilaian Kinerja Yang Transparan.
 Penuhi Hak Karyawan.
 Reward dan Punishment.
 Jenjang Karier.
 Melakukan Training dan Pelatihan
RESUME :
KENDALA PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA
Manajemen Kinerja
Menurut Schuler dan Jackson (2006) dalam Nadira, sistem manajemen kinerja adalah
proses formal dan terstruktur untuk mengukur, mengevaluasi, dan mempengaruhi sikap,
perilaku, dan hasil kerja para karyawan sesuai dengan perannya masing-masing. Dengan
demikian, sistem ini diharapkan dapat membantu mengarahkan dan memotivasi para karyawan
untuk memaksimalkan usaha mereka dalam mencapai tujuan organisasi
Kendala Dalam Penerapan Manajemen Kinerja
- Dari segi atasan
1. Kesulitan dalam mengerti Formulir dan tata cara penilaian
2. Tidak ingin berkonfrontasi dengan bawahan
3. Atasan kurang mengetahui rincian pekerjaan
- Dari segi bawahan
1. Pengalaman buruk di masa lalu
2. Bawahan tidak suka dikritik, terutama bila dikaitkan dengan kinerjanya
3. Ada rasa takut karena ketidakjelasan kriteria dan standar penilaian
4. Bawahan tidak mengerti betul manfaat diterapkannya manajemen kinerja
Keterbatasan Dalam Sistem Manajemen Kinerja
Menurut Irham Fahmi (2010), dalam melaksanakan sistem manajemen kinerja ditemukan 5
(lima) keterbatasan. Kelima keterbatasan tersebut adalah :
1. kurangnya pemahaman secara mendalam dan komprehensif tentang sistem manajemen
kinerja,
2. belum memadainya sarana dan prasarana untuk melaksanakan sistem manajemen
kinerja, misalnya sarana dan prasarana untuk mengakses sumber data yang diperlukan,
3. kurangnya penelitian dan hasil penelitian tentang manajemen kinerja

4. kurangnya buku-buku referensi dan pelatihan-pelatihan utuk meningkatkan kompetensi


sistem manajemen kinerja,
5. masih lemahnya fungsi kontrol sosial dari pihak pemerintah dan pihak-pihak terkait
terhadap pelaksanaan sistem manajemen kinerja yang belum berjalan dengan baik di
suatu perusahaan.
Mengatasi Kendala Maupun Keterbatasan Manajemen Kinerja
 Relevance
 Sensitivity
 Releability
 Acceptability
 Practicality
Solusi Mengenai Kendala Manajemen Kinerja
Adapun solusi terhadap permasalahan mengenai tantangan pelaksanaanmanajemen kinerja
menurut pemakalah adalah :
1. Menanamkan dalam diri manajer maupun karyawan bahwa manajemen kinerjasangat
urgen atau penting untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja baikmanajer
maupun kayawan, sehingga akan mampu meningkatkan produktiftasdan mencapai
tujuan perusahaan sesuai target dan perencanaan perusahaan.
2. Mengetahui dan memahami manfaat manajemen kinerja, yaitu meningkatkandisiplin
kerja baik manajer maupun karyawan.
3. Tidak menganggap manajemen kinerja sebagai beban, namun sebaliknyamenganggap
manajemen kinerja sebagai kebutuhan bagi sebuah perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai