Anda di halaman 1dari 8

KEPERCAYAAN ANIMISME DIKALANGAN MASYARAKAT

MELAYU ASLI

PENGENALAN

Kepercayaan animisme merupakan salah satu bentuk kepercayaan yang sangat dihormati dan
dilipatgandakan oleh masyarakat Melayu Asli dengan penuh kesungguhan dan keyakinan
mendalam. Kepercayaan ini memiliki peranan penting yang tak tergantikan dalam kehidupan
sehari-hari mereka. Animisme, sebagai sistem kepercayaan yang sangat bermakna,
mengajarkan konsep yang luar biasa bahwa semua makhluk, baik benda mati maupun hidup,
memiliki roh yang maha kuasa, suci, dan patut untuk dihormati, dipuja, serta diberi
penghormatan yang setinggi-tingginya.

Kepercayaan animisme ini telah berkembang pesat selama berabad-abad dan telah
memberikan pengaruh yang mendalam serta tak terhapuskan pada kebudayaan, tradisi, dan
pemikiran yang sangat berharga dari masyarakat Melayu Asli yang telah terus melestarikan
dan mewariskannya dari generasi ke generasi. Seiring berjalannya waktu, animisme ini
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas mereka, mengisi setiap sendi kehidupan
masyarakat Melayu Asli dan menjadi pilar utama dalam memasyarakat serta menjalin
harmoni dengan alam semesta yang luar biasa ini.Dengan kekayaan dan keagungan prinsip-
prinsip yang terkandung dalam kepercayaan animisme, masyarakat Melayu Asli terus
menghormati dan meneladani kearifan nenek moyang mereka, membuat dunia ini menjadi
tempat yang lebih indah, harmonis, dan penuh damai.1

DEFINISI ANIMISME

Animisme adalah suatu kepercayaan yang meyakini bahwa semua benda, hewan, tumbuhan,
dan makhluk di dunia ini, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat, memiliki roh atau
jiwa yang hidup. Menurut animisme, roh-roh tersebut diyakini memiliki kekuatan yang
mempengaruhi kehidupan manusia dan alam sekitarnya dalam berbagai aspek. Dalam
pandangan animisme, setiap pohon, sungai, gunung, dan bahkan batu-batu memiliki roh yang
harus dihormati dan diperlakukan dengan baik.

Selain itu, animisme juga mengajarkan bahwa manusia harus hidup harmonis dengan alam
semesta dan semua makhluk yang ada di sekitarnya. Manusia dipercaya sebagai bagian
integral dari keseluruhan ekosistem, dan keterkaitan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan
lingkungan hidupnya sangatlah penting. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat yang
memegang kepercayaan animisme akan menjunjung tinggi nilai-nilai keselarasan, kesatuan,
dan penghormatan terhadap seluruh ciptaan Tuhan.

1
[1] https://ms.wikipedia.org/wiki/Animisme_di_Malaysia

1
Di dalam budaya masyarakat Melayu Asli, animisme telah tertanam kuat dan melekat dalam
setiap aspek kehidupan mereka. Ritual-ritual, upacara adat, dan penyembahan roh-roh leluhur
dijadikan sebagai bagian penting dalam menjaga keseimbangan dan keselarasan antara
manusia dan alam. Kepercayaan ini telah menjadi landasan spiritual yang mengarahkan cara
hidup masyarakat Melayu Asli dalam menjaga harmoni dengan alam dan seluruh makhluk.

Dalam rangkaian perjalanan sejarah dan perkembangan kehidupan manusia, animisme tetap
menjadi warisan berharga yang turun-temurun dari generasi ke generasi. Dalam dunia yang
semakin modern ini, masih ada masyarakat yang mempertahankan kepercayaan animisme
sebagai pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan dan memberikan penghargaan
kepada alam semesta serta makhluk-makhluk di dalamnya. Dalam kedalaman kepercayaan
animisme yang mengakar, terdapat kebijaksanaan yang dapat menginspirasi manusia untuk
hidup dengan bijak dan bertanggung jawab terhadap keberlangsungan hidup dan kehidupan
di planet ini.

ASAL USUL KEPERCAYAAN ANIMISME

Asal usul kepercayaan animisme sulit untuk dilacak secara pasti. Namun, kepercayaan yang
ada ini diyakini telah ada sejak zaman kuno yang tak terhitung lama dan menjadi bagian yang
tak terpisahkan dari budaya masyarakat Melayu Asli sejak dahulu kala. Kepercayaan
animisme ini diperkirakan berkembang sebagai respon alami dari hubungan manusia yang
mendalam dengan alam yang melingkupi mereka, serta keinginan yang kuat untuk
memahami dan terhubung dengan kekuatan-kekuatan besar yang berada di sekitar mereka.

Kepercayaan yang berlimpah ini juga dipengaruhi secara tak terelakkan oleh kehidupan
nomaden yang dipimpin oleh para leluhur mereka, sementara mereka menjalani pengalaman-
pengalaman spiritual yang dalam dan luar biasa. Semua ini telah mengkristal menjadi
kepercayaan kompleks yang melibatkan semangat alam, arwah leluhur, dan kekuatan gaib
yang melampaui pemahaman kita yang terbatas sebagai manusia.

Masyarakat Melayu Asli melihat animisme sebagai fondasi inti dari identitas budaya mereka,
yang melandasi segala aspek kehidupan mereka, termasuk upacara adat, seni, musik, dan
sistem nilai yang mereka anut. Dengan senyawa simbolis dan mitologi yang begitu kaya dan
kompleks, kepercayaan animisme tidak hanya menjadi cerminan kearifan dan kedalaman
spiritualitas nenek moyang mereka, tetapi juga melanjutkan warisan kebijaksanaan yang kaya
ini ke generasi-generasi yang akan datang.2

2
[2] https://jmb.lipi.go.id/jmb/article/download/1281/576/5122

2
KEPERCAYAAN ANIMISME DALAM BUDAYA MELAYU ASLI DI
NUSANTARA

Kepercayaan animisme memainkan peranan yang sangat penting dalam budaya masyarakat
Melayu Asli. Mereka meyakini bahwa roh dan makhluk halus memiliki kekuatan yang besar
dalam mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Pemujaan kepada roh leluhur, dewa-
dewi, dan jin merupakan bagian integral dari kehidupan spiritual dan kepercayaan masyarakat
ini. Ritual dan upacara juga dilakukan secara rutin untuk menghormati roh dan memperoleh
berkat serta perlindungan dari mereka. Kepercayaan ini menjadi landasan moral dan spiritual
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Melayu Asli.

Di kalangan masyarakat Melayu asli, animisme telah menjadi bagian dari tradisi dan
kepercayaan mereka sejak zaman dahulu. Beberapa ciri kepercayaan animisme di kalangan
masyarakat Melayu asli termasuk:

Pemujaan terhadap alam: Masyarakat Melayu asli cenderung memuja alam dan unsur-
unsur alam sebagai tempat kediaman roh atau kuasa gaib. Mereka percaya bahwa berbagai
objek alam memiliki kekuatan spiritual yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

Ritual-ritual keagamaan: Masyarakat Melayu asli sering melakukan berbagai ritual


keagamaan yang melibatkan komunikasi dengan roh atau kuasa gaib. Ritual-ritual ini dapat
berupa upacara persembahan, doa-doa khusus, atau tarian-tarian tradisional yang memiliki
makna spiritual.

Pemujaan leluhur: Animisme di kalangan masyarakat Melayu asli juga mencakup pemujaan
terhadap leluhur. Mereka meyakini bahwa roh-roh leluhur memiliki pengaruh besar dalam
kehidupan mereka, dan oleh karena itu, mereka sering melakukan upacara untuk
menghormati dan memohon restu dari leluhur.

Objek-objek keramat: Beberapa objek, seperti batu-batu tertentu, pohon-pohon kuno, atau
tempat-tempat tertentu dianggap keramat dan diyakini memiliki kekuatan magis atau
spiritual. Masyarakat Melayu asli mungkin akan melakukan ritual tertentu atau memberikan
persembahan kepada objek-objek keramat ini.

Kepercayaan animisme di kalangan masyarakat Melayu asli telah turun-temurun dan menjadi
bagian penting dari identitas budaya mereka. Meskipun seiring waktu ada pengaruh dari
agama-agama besar seperti Islam, namun kepercayaan animisme tetap bertahan dalam
bentuk-bentuk tertentu di sebagian masyarakat Melayu asli.3
3
[3] https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/04/181444879/kepercayaan-animisme-
pengertian-sejarah-dan-contohnya?page=all

3
Kepercayaan animisme ini sering tercermin dalam ritual, upacara adat, dan mitos yang
berkaitan dengan hubungan antara manusia dan alam. Meskipun ada proses Islamisasi yang
berlangsung di sepanjang sejarah, beberapa tradisi animisme tetap bertahan dan
diintegrasikan dengan unsur-unsur Islam dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Melayu
asli.

Animisme adalah suatu kepercayaan atau keyakinan bahwa benda-benda alam atau makhluk-
makhluk hidup memiliki roh atau kekuatan spiritual. Dalam konteks masyarakat Melayu asli,
terdapat elemen-elemen animisme yang masih memainkan peran penting dalam kepercayaan
dan budaya mereka.

Meskipun kepercayaan animisme masih ada di kalangan masyarakat Melayu asli, banyak dari
mereka juga telah mengadopsi agama-agama seperti Islam. Proses ini seringkali
mengakibatkan sinkretisme antara kepercayaan animisme dan ajaran agama yang dianut.
Seiring waktu, ada variasi dalam tingkat kekuatan dan manifestasi animisme di antara
berbagai kelompok masyarakat Melayu.

Dalam kepercayaan animisme kaum Melayu Asli pula, misalnya bangsa Temuan, mereka
percaya kepada Tuhan Atas dan Tuhan Bawah iaitu Tuhan Langit dan Tuhan Bumi. Tuhan
Langit bertanggungjawab mencipta dunia dan Tuhan Bumi bertanggungjawab terhadap
kehidupan di dunia. Di samping itu bangsa ini amat percaya kepada bomoh. Bomoh
memainkan peranan yang penting kepada mereka kerana ia mempunyai beberapa
keistimewaan yang tertentu.

Adakalanya bomoh ertugas sebagai pengawal kampung dari diganggu oleh makhluk halus
serta memastikan sesuatu upacara yang diadakan tidak diganggu oleh syaitan. Ia juga
merupakan seorang pakar dalam soal menyembuhkan penyakit secara tradisional dan
menggunakan akar-akar kayu

Manakala bagi bangsa Semelai pula, mereka percaya adanya tuhan yang mencipta sekalian
alam. Mereka juga percaya adanya hari Akhirat, Kiamat, Syurga dan Neraka serta Mungkar
dan Nangkir. Mereka juga percaya akan berdosa jika melakukan perkara yang tidak baik dan
dilarang. Di samping itu, mereka juga percaya kepada penunggu seperti penunggu pokok,
gunung dan batu serta makhluk halus.4

4
(Pusat Perkembangan Kurikulum KPM 1998:106).
4
Sementara itu, bagi bangsa Jakun atau Orang Ulu, mereka percaya kepada kewujudan tuhan.
Tuhan bagi mereka ada dua sebagaimana juga dipercayai oleh bangsa Temuan iaitu Tuhan
Atas atau tuhan bagi dunia atas dan Tuhan Bawah atau tuhan bagi dunia bawah. Tuhan Atas
adalah isteri Tuhan Bawah. Fungsinya ialah menjaga dunia dan penghuninya yang tinggal di
bahagian atas. 5

Selain itu, ia mewujudkan penghidupan bagi manusia dan semua makhluk di dunia ini,
menurunkan hujan dan memimpin manusia supaya bersikap pemurah dan jujur. Manakala
Tuhan Bawah adalah suaminya. Tugasnya adalah menjaga semua makhluk di dunia ini,
memerhatikan pantang larang yang dilanggar oleh manusia dan memberikan hukuman yang
setimpal.)6

Di samping itu, bangsa Jakun atau Orang Ulu juga percaya kepada semangat dan kuasa yang
tidak dapat dilihat oleh pancaindera yang dikatakan boleh berhubung dengan kuasa ghaib
seperti pawang dan poyang. Mereka adalah ahli-ahli agama yang boleh berhubung dengan
kuasa ghaib dan merupakan ahli perubatan. 7

PENGARUH ANIMISME DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MELAYU


ASLI

Pengaruh animisme dalam kehidupan masyarakat Melayu asli dapat dilihat dari beberapa
aspek, antara lain:

1. Nilai-nilai dan Norma dalam Animisme

5
(Iskandar Carey 1976:248)
6
(Amran Kasimin 1991:27-29)
7

5
Animisme di masyarakat Melayu asli memiliki nilai-nilai dan norma yang dipegang teguh
oleh masyarakat. Beberapa nilai-nilai tersebut antara lain penghormatan kepada roh nenek
moyang, penghormatan terhadap alam semesta, dan kepercayaan bahwa segala sesuatu
memiliki roh yang harus dihormati. Nilai-nilai ini memainkan peran penting dalam
membentuk identitas dan budaya masyarakat Melayu asli.

Nilai-nilai dan norma animisme melayu asli antara lain:


- Penghormatan kepada roh nenek moyang (penyembelihan).
- Penghormatan terhadap alam semesta.
- Kepercayaan bahwa segala sesuatu memiliki roh yang harus dihormati.
- Kepercayaan bahwa roh yang dianggap baik akan memberikan manfaat positif, sedangkan
roh yang dianggap buruk akan memberikan manfaat negatif.

2. Peranan Tokoh Agama dan Pemimpin Adat


Dalam masyarakat Melayu asli, tokoh agama dan pemimpin adat memainkan peran penting
dalam mempertahankan kepercayaan animisme. Mereka bertanggung jawab untuk memimpin
upacara adat dan memberikan arahan kepada masyarakat tentang bagaimana menjalankan
kepercayaan animisme dengan benar. Peran mereka dalam mempertahankan kepercayaan
animisme sangat penting untuk menjaga keberlangsungan kepercayaan tersebut.

Tokoh agama dan pemimpin adat dalam masyarakat Melayu asli antara lain:
- Bomoh (dukun).
- Ustadz adat.
- Tokoh adat yang memiliki reputasi baik dalam mempertahankan kepercayaan animisme.

3. Keberlanjutan Kepercayaan Animisme dalam Era Modern


Dalam era modern, kepercayaan animisme di masyarakat Melayu asli menghadapi tantangan
dalam mempertahankan keberlangsungannya. Globalisasi dan modernisasi membawa
perubahan dalam cara hidup dan pandangan masyarakat, yang dapat mempengaruhi
kepercayaan animisme. Namun, masyarakat Melayu asli masih mempertahankan kepercayaan
animisme mereka dengan cara mengadaptasi kepercayaan tersebut dengan perubahan zaman
dan mempertahankan nilai-nilai dan norma yang dipegang teguh oleh masyarakat.

6
Menyelesaikan kesimpulannya, kepercayaan animisme memainkan peran penting dalam
kehidupan masyarakat Melayu asli. Kepercayaan ini memiliki nilai-nilai dan norma yang
dipegang teguh oleh masyarakat, dan tokoh agama dan pemimpin adat memainkan peran
penting dalam mempertahankan kepercayaan tersebut.

Meskipun menghadapi tantangan dalam era modern, masyarakat Melayu asli masih
mempertahankan kepercayaan animisme mereka dengan cara mengadaptasi kepercayaan
tersebut dengan perubahan zaman dan mempertahankan nilai-nilai dan norma yang dipegang
teguh oleh masyarakat.8

KESIMPULAN
Kepercayaan animisme di kalangan masyarakat Melayu asli tidak hanya merupakan aspek
spiritual, tetapi juga merupakan warisan budaya yang berharga. Meskipun menghadapi
tekanan modernisasi dan pengaruh agama-agama besar, elemen-elemen animisme tetap kuat
dalam menjaga identitas dan keberlanjutan budaya masyarakat Melayu asli. Kepercayaan ini
mencerminkan kebijaksanaan dan ketahanan budaya yang telah mengakar dalam jiwa
mereka, menunjukkan harmoni antara manusia dan alam yang menjadi kekuatan utama
masyarakat Melayu asli.9

Rujukan:
[1] https://ms.wikipedia.org/wiki/Animisme_di_Malaysia
[2] https://jmb.lipi.go.id/jmb/article/download/1281/576/5122
[3] https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/04/181444879/kepercayaan-animisme-
pengertian-sejarah-dan-contohnya?page=all
[4] https://media.neliti.com/media/publications/156982-ID-kepercayaan-animisme-dan-
dinamisme-dalam.pdf

8
[4] https://media.neliti.com/media/publications/156982-ID-kepercayaan-animisme-dan-
dinamisme-dalam.pdf

9
[5] https://ms.wikipedia.org/wiki/Animisme

7
[5] https://ms.wikipedia.org/wiki/Animisme
[6] https:// https://spaj.ukm.my/jalhikmah/index.php/jalhikmah/article/view/57

Anda mungkin juga menyukai