Anda di halaman 1dari 25

UJIAN AKHIR SEMESTER TEORI ORGANISASI

OLEH :

Thirtiwi Fizia Marsa (22042334 )

DOSEN PENGAMPU :

Rizky Syafril, SHI., M.Si

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023/2024
Nama : Thirtiwi Fizia Marsa
Nim : 22042334
Matkul : UAS Teori Organisas
Absen Ganjil

Sejarah Pemikiran Teori Organisasi


Soal Pilihan Ganda
1. Konsep perkembangan teori organisasi pertama kali dimulai pada abad ke-18 di……
A. Inggris
B. Belanda
C. Eropa Barat
D. Rusia
E. Eropa Timur
Jawaban : A. Inggris
2. Dibawah ini merupakan pendekatan-pendekatan perkembangan teori organisai,
kecuali….
A. Pendekatan teori klasik, neo klasik, dan modern
B. Pendekatan teori klasik, teori perumpamaan, teori modern
C. Pendekatan teori klasik, teori masa kini, teori masa depan
D. Pendekatan teori klasik, teori masa depan, teori modern
E. Pendekatan teori klasik, teori neo klasik, teori masa lampau
Jawaban : A. Pendekatan teori klasik, neo klaasik, dan modern
3. Pendekatan klasik dalam teori organisasi dimulai dengan manajemen ilmiah oleh…….
A. Frederick Taylor
B. Henri Fayol
C. Adam Smith
D. Hendri taylor
E. Soejono soekanto
Jawaban : A. Frederick Taylor
4. Henri fayol menawarkan prinsip administrasi umum yang melibatkan fungsi manajemen
seperi dibawah ini ini, kecuali……
A. Perencanaan
B. Pengorganisasian
C. Pengarahan
D. Pengendalian
E. Pengaturan
Jawaban : E. Pengaturan
Soal Pernyataan Benar/ Salah
1. Pendekatan klasik dalam teori organisasi menekankan pentingnya faktor
humanistik dalam meningkatkan efisiensi. (Salah)
Jawaban: Salah. Pendekatan klasik lebih menekankan efisiensi operasional dan analisis
pekerjaan tanpa fokus pada aspek humanistik.
2. Elton Mayo adalah tokoh kunci dalam pengembangan pendekatan neo-klasik
dalam teori organisasi. (Salah)
Jawaban: Salah. Elton Mayo terkait dengan eksperimen Hawthorne Studies yang merupakan
bagian dari pendekatan neo-klasik.
3. Teori kontingensi dalam pendekatan modern menyatakan bahwa ada satu
pendekatan manajemen yang sesuai untuk semua jenis organisasi. (Salah)
Jawaban: Salah. Teori kontingensi menekankan bahwa pendekatan manajemen harus
disesuaikan dengan faktor-faktor kontekstual yang berbeda dalam setiap organisasi.
4. Frederick Taylor memperkenalkan prinsip-prinsip administrasi umum, seperti
perencanaan dan pengarahan, dalam pendekatan klasik teori organisasi.
(Benar)
Jawaban: Benar. Taylor menyumbangkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah yang mencakup
perencanaan dan pengarahan dalam meningkatkan efisiensi.
Soal esay
1. Siapa yang dianggap sebagai “bapak manajemen ilmiah” dan apa kontribusinya dalam
pendekatan klasik?
Jawaban :
Frederick Taylor dianggap sebagai “bapak manajemen ilmiah” karena
memperkenalkan konsep-konsep seperti analisis pekerjaan dan standar produksi untuk
meningkatkan efisiensi operasional.

2. Mengapa eksperimen Hawthorne Studies dianggap sebagai titik balik dalam pendekatan
neo-klasik?
Jawaban :
Eksperimen Hawthorne Studies dianggap sebagai titik balik karena menekankan
faktor-faktor psikologis dan sosial di tempat kerja, menunjukkan bahwa aspek-aspek non-
finansial dapat memengaruhi produktivitas.

3. Apa inti dari konsep teori kontingensi dalam pengembangan teori organisasi?
Jawaban :
Teori kontingensi menyatakan bahwa tidak ada pendekatan manajemen universal;
solusi yang efektif tergantung pada situasi dan konteks spesifik dalam organisasi.
Permasalahan Fakta terkait materi
1. Minimnya Integrasi Teori Organisasi Tradisional dan Modern.
Alasan:
Beberapa organisasi mungkin mengalami kesulitan mengintegrasikan konsep dan metode
dari teori organisasi tradisional dengan pendekatan modern.
Solusi:
a. Program Pelatihan Integratif:
Mengadakan program pelatihan untuk membantu staf memahami dan menggabungkan
elemen dari kedua teori.
b. Pembentukan Tim Gabungan:
Membentuk tim gabungan yang mencakup perwakilan dari kedua pendekatan untuk
kolaborasi.
c. Audit Organisasi:
Melakukan audit organisasi untuk mengidentifikasi area yang memerlukan integrasi.
d. Mentor Cross-Generational:
Mengimplementasikan program mentor-murid untuk transfer pengetahuan antara
generasi.
e. Forum Diskusi Tematis:
Mengadakan forum diskusi tematis untuk mempromosikan dialog dan pertukaran ide.

2. Kurangnya Integrasi Pemikiran Global dalam Teori Organisasi.


Alasan:
Beberapa organisasi mungkin tidak sepenuhnya mengintegrasikan pemikiran dan
perspektif global dalam pengembangan teori organisasi mereka.
Solusi:
a. Pengembangan Jaringan Internasional:
Membangun kemitraan dan jaringan dengan organisasi internasional dan universitas di
berbagai negara.
b. Diversifikasi Tim Penelitian:
Meningkatkan keragaman tim penelitian dengan mencakup ahli dari latar belakang
global.
c. Pelatihan Karyawan tentang Perspektif Global:
Menyelenggarakan pelatihan bagi karyawan tentang pentingnya pemikiran global dalam
konteks bisnis.
d. Konferensi Internasional:
Mendukung dan berpartisipasi dalam konferensi internasional untuk memfasilitasi
pertukaran ide global.
e. Penggunaan Bahasa Internasional:
Mendorong penggunaan bahasa internasional dalam komunikasi dan dokumentasi
organisasi.

3. Tingkat Keusangan Pemikiran Teori Organisasi di Kalangan Pemimpin.


Alasan:
Pemimpin organisasi mungkin cenderung mempertahankan model pemikiran tertentu
tanpa eksplorasi atau penerimaan terhadap pandangan lain.
Solusi:
a. Pelatihan Pemimpin tentang Keanekaragaman Pemikiran:
Memberikan pelatihan kepada pemimpin tentang pentingnya mempertimbangkan
berbagai perspektif.
b. Pengembangan Program Inovasi:
Mendorong pengembangan program inovasi yang mendorong pemikiran kreatif dan
inklusif.
c. Penilaian Kinerja dengan Kriteria Inovasi:
Menilai kinerja pemimpin berdasarkan kemampuan mereka untuk mempromosikan dan
mengimplementasikan pemikiran inovatif.
d. Forum Diskusi Kepemimpinan Terbuka:
Mengadakan forum diskusi terbuka di mana pemimpin dapat berbagi dan mendiskusikan
ide-ide mereka.
e. Pemberian Penghargaan Inovasi:
Memberikan penghargaan atau insentif kepada pemimpin yang sukses menerapkan
pemikiran teori organisasi yang inovatif.
Lingkungan Sosial
Soal pilihan ganda
1. Apa peran lingkungan sosial dalam teori organisasi?
A. Menghambat inovasi dan perkembangan.
B. Mendorong persaingan tanpa batas di antara anggota organisasi.
C. Menciptakan kondisi yang mendukung kerjasama dan kreativitas.
D. Tidak memiliki dampak signifikan pada dinamika organisasi.
E. Bergantung pada struktur hirarki dalam organisasi.
Jawaban : C. Menciptakan kondisi yang mendukung kerjasama dan kreativitas.
2. Bagaimana lingkungan sosial dapat memengaruhi motivasi karyawan dalam konteks
teori organisasi?
3.
A. Menurunkan motivasi dengan menciptakan persaingan yang ketat.
B. Meningkatkan motivasi melalui kolaborasi dan dukungan tim.
C. Tidak memiliki dampak pada motivasi karyawan.
D. Memotivasi hanya melalui sistem penghargaan material.
E. Bergantung pada tingkat hierarki dalam struktur organisasi.
Jawaban : Meningkatkan motivasi melalui kolaborasi dan dukungan tim
4. Bagaimana peran budaya organisasi dalam membentuk lingkungan sosial?
A. Tidak memiliki dampak pada lingkungan sosial.
B. Budaya organisasi hanya terkait dengan kebijakan internal.
C. Budaya organisasi memainkan peran penting dalam membentuk lingkungan sosial.
D. Lingkungan sosial tidak dipengaruhi oleh nilai-nilai organisasi.
E. Bergantung pada tipe industri organisasi.

Jawaban : C. Budaya organisasi memainkan peran penting dalam membentuk lingkungan


sosial.
5. Bagaimana pentingnya diversitas dalam menciptakan lingkungan sosial yang inklusif?
A. Diversitas tidak memiliki dampak pada lingkungan sosial.
B. Diversitas hanya menciptakan konflik.
C. Diversitas dapat meningkatkan kreativitas dan perspektif dalam lingkungan sosial.
D. Lingkungan sosial hanya dipengaruhi oleh keseragaman.
E. Bergantung pada tingkat manajerial dalam organisasi.

Jawaban : C. Diversitas dapat meningkatkan kreativitas dan perspektif dalam lingkungan


sosial.
Soal pernyataan benar/salah
1. Lingkungan sosial yang sehat selalu menghasilkan produktivitas yang tinggi dalam teori
organisasi.
Jawaban: Salah

Penjelasan: Meskipun lingkungan sosial yang sehat dapat meningkatkan produktivitas,


hal tersebut tidak selalu menghasilkan produktivitas yang tinggi

2. Budaya organisasi tidak memiliki peran dalam membentuk norma dan nilai dalam
lingkungan sosial organisasi.
Jawaban: Salah
Penjelasan: Budaya organisasi berperan penting dalam membentuk norma dan nilai
dalam lingkungan sosial organisasi.
3. Diversitas dalam tim selalu menciptakan konflik dan menghambat kinerja organisasi.
Jawaban: Salah
Penjelasan: Diversitas dalam tim dapat meningkatkan kreativitas dan kinerja organisasi
dengan membawa berbagai perspektif.
4. Teknologi tidak memiliki dampak pada dinamika lingkungan sosial dalam teori
organisasi.
Jawaban: Salah
Penjelasan: Teknologi dapat memengaruhi cara komunikasi, kolaborasi, dan interaksi
sosial dalam lingkungan organisasi.

Soal esay
1. Jelaskan bagaimana budaya organisasi dapat mempengaruhi lingkungan sosial dalam
teori organisasi.
Jawaban: Budaya organisasi mencakup nilai, norma, dan sikap yang dibagikan dalam
suatu organisasi. Ini mempengaruhi interaksi sosial antar individu, membentuk norma
dalam komunikasi, dan dapat menciptakan identitas bersama. Sebagai contoh, budaya
yang mendorong kerjasama akan menciptakan lingkungan sosial yang mendukung
kolaborasi dan tim.
2. Bagaimana konflik dapat memiliki dampak positif dalam lingkungan sosial organisasi
menurut teori organisasi?
Jawaban: Konflik dapat memicu diskusi dan membuka ruang untuk ide baru. Dalam teori
organisasi, konflik yang dikelola dengan baik dapat merangsang inovasi dan perubahan
positif. Pertentangan pandangan atau pendapat dapat membawa pemikiran baru yang
dapat meningkatkan kualitas keputusan dan strategi organisasi.
3. Sebutkan dua cara teknologi dapat membentuk lingkungan sosial dalam konteks teori
organisasi.
Jawaban: a. Fasilitasi Komunikasi: Teknologi memungkinkan komunikasi yang cepat dan
efisien antar anggota organisasi, memperkuat jaringan sosial dan kolaborasi. b.
Pengelolaan Informasi: Sistem teknologi membantu dalam pengelolaan dan akses
informasi, membentuk lingkungan sosial yang berbasis pada pengetahuan dan data yang
akurat.

Permasalahan fakta terkait masalah:


1. Pola Komunikasi yang Tidak Efektif
Solusi:
a. Pelatihan Komunikasi:
Menyelenggarakan pelatihan komunikasi untuk membantu anggota organisasi
mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif.
b. Penggunaan Platform Komunikasi Digital:
Menerapkan platform komunikasi digital yang memfasilitasi kolaborasi dan
pertukaran informasi secara terstruktur.
c. Sistem Umpan Balik Berkelanjutan:
Membuat sistem umpan balik berkelanjutan untuk memperbaiki dan memantau
efektivitas komunikasi dalam tim.
d. Fasilitasi Diskusi Terbuka:
Mendorong diskusi terbuka dan forum dialog reguler untuk meningkatkan
pemahaman dan mengatasi ketidakjelasan.
e. Peran Mediator:
Menetapkan mediator internal yang dapat membantu meresolusi konflik dan
meningkatkan komunikasi antar anggota organisasi.
2. Ketidakseimbangan Beban Kerja
Solusi:
a. Analisis Beban Kerja:
Melakukan analisis beban kerja untuk mengidentifikasi ketidakseimbangan dan
mengalokasikan tugas secara adil.
b. Pelatihan Manajemen Waktu:
Menyelenggarakan pelatihan manajemen waktu untuk membantu anggota
organisasi mengelola pekerjaan dengan lebih efektif.
c. Implementasi Sistem Pengelolaan Proyek:
Menerapkan sistem pengelolaan proyek yang terintegrasi untuk melacak progres
tugas dan meminimalkan risiko ketidakseimbangan.
d. Fleksibilitas Kerja:
Menyediakan opsi fleksibilitas kerja untuk memungkinkan karyawan
menyesuaikan beban kerja dengan kebutuhan pribadi dan profesional mereka.
e. Tim Rotasi Tugas:
Menerapkan rotasi tugas secara berkala untuk mencegah kejenuhan dan
memberikan kesempatan pengembangan kepada anggota tim.
3. Tingkat Kepuasan Kerja yang Rendah
Solusi :
a. Survei Kepuasan Kerja Berkala:
Melakukan survei kepuasan kerja secara berkala untuk mengidentifikasi masalah
dan mendapatkan umpan balik dari anggota organisasi.
b. Program Pengembangan Karir:
Menyelenggarakan program pengembangan karir dan peluang pertumbuhan
untuk meningkatkan kepuasan dan motivasi karyawan.
c. Fasilitas Kesejahteraan Karyawan:
Meningkatkan fasilitas kesejahteraan karyawan, seperti program kesehatan dan
dukungan psikologis.
d. Transparansi Organisasi:
Meningkatkan tingkat transparansi organisasi dalam pengambilan keputusan dan
perencanaan strategis.
e. Rekognisi dan Penghargaan:
Mengakui pencapaian dan memberikan penghargaan kepada individu atau tim
yang berkinerja tinggi untuk meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja.

Struktur dan Desain Organisasi


Soal pilihan ganda
1. Bagaimana struktur organisasi dapat memengaruhi fleksibilitas dan adaptabilitas suatu
perusahaan?
A. Struktur berhierarki meningkatkan fleksibilitas.
B. Struktur matriks memperlambat adaptabilitas.
C. Struktur fungsional memungkinkan perubahan dengan cepat.
D. Struktur proyek mengurangi kemampuan adaptasi.
E. Tidak ada hubungan antara struktur dan fleksibilitas.
Jawaban: C. Struktur fungsional memungkinkan perubahan dengan cepat.

2. Apa keuntungan utama dari struktur matriks dalam desain organisasi?


A. Peningkatan spesialisasi tugas.
B. Keterbukaan komunikasi yang lebih baik.
C. Peningkatan kontrol manajerial.
D. Kolaborasi lintas-fungsional yang ditingkatkan.
E. Pengurangan tingkat kompleksitas.
Jawaban: D. Kolaborasi lintas-fungsional yang ditingkatkan.

3. Apakah karakteristik utama dari desain organisasi berbasis tim?


A. Pembagian tugas yang jelas.
B. Struktur hierarki yang kuat.
C. Orientasi pada pekerjaan individual.
D. Peningkatan fokus pada kolaborasi tim.
E. Ketergantungan pada manajemen pusat.
Jawaban: D. Peningkatan fokus pada kolaborasi tim.

4. Bagaimana desain organisasi dapat memengaruhi inovasi?


A. Struktur berhierarki memfasilitasi inovasi.
B. Desain fleksibel menghambat kemampuan inovasi.
C. Struktur fungsional mendukung inovasi.
D. Desain berbasis tim mengurangi kreativitas.
E. Tidak ada korelasi antara desain organisasi dan inovasi.
Jawaban: C. Struktur fungsional mendukung inovasi.

Soal Pernyataan Benar/ Salah


1. Penggunaan desain organisasi berbasis tim selalu menghasilkan peningkatan efisiensi
dalam pencapaian tujuan organisasi.
Jawaban: Salah
Penjelasan: Meskipun desain berbasis tim dapat meningkatkan kolaborasi dan kreativitas,
efisiensi tidak selalu terjamin karena tergantung pada kecocokan desain dengan tujuan
dan konteks organisasi.
2. Struktur organisasi fungsional idealnya cocok untuk organisasi yang memiliki kebutuhan
untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar.
Jawaban: Salah
Penjelasan: Struktur fungsional lebih cocok untuk organisasi yang stabil dan memiliki
kebutuhan yang terprediksi, sedangkan untuk adaptasi cepat, struktur organik atau
berbasis matriks mungkin lebih sesuai.
3. Desain organisasi berbasis matriks memungkinkan karyawan untuk memiliki kejelasan
peran yang lebih baik dalam struktur organisasi.
Jawaban: Salah
Penjelasan: Desain matriks sering kali dapat menciptakan kebingungan karena karyawan
dapat memiliki lebih dari satu atasan dan harus bekerja di bawah dua otoritas yang
berbeda.
4. Struktur organisasi yang fleksibel dan adaptif selalu lebih efektif daripada struktur
organisasi yang lebih formal dan berhierarki.
Jawaban: Salah
Penjelasan: Efektivitas struktur organisasi tergantung pada tujuan dan konteks organisasi.
Beberapa situasi memerlukan struktur formal dan berhierarki untuk mencapai efisiensi
dan kepatuhan.
Soal Esay
1. Jelaskan dampak positif dan negatif dari penggunaan struktur organisasi berbasis matriks
dalam suatu perusahaan. Berikan contoh situasi di mana struktur ini dapat memberikan
keuntungan dan tantangan.
Jawaban:
Pengaruh positif dari struktur matriks dapat mencakup peningkatan kolaborasi l intas-
fungsional dan pemanfaatan keahlian secara efektif. Contohnya, tim proyek dari berbagai
departemen dapat bekerja bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Di sisi lain, dampak
negatifnya mungkin termasuk kompleksitas manajemen yang meningkat, dengan karyawan
memiliki lebih dari satu atasan dan mungkin mengalami kebingungan mengenai prioritas
2. Apa peran desain organisasi dalam mendukung budaya perusahaan? Jelaskan bagaimana
desain organisasi dapat mempengaruhi nilai-nilai dan norma yang diadopsi oleh anggota
organisasi.
Jawaban:
Desain organisasi memainkan peran kunci dalam membentuk budaya perusahaan dengan
menentukan struktur, hierarki, dan metode kerja. Sebagai contoh, desain berbasis tim dapat
mendorong budaya kolaboratif, sementara struktur hierarki yang kuat dapat menciptakan
budaya yang lebih formal dan berorientasi pada kepatuhan.

3. Sebutkan dan jelaskan dua jenis desain organisasi yang dapat mendukung inovasi.
Berikan contoh bagaimana setiap jenis desain tersebut dapat merangsang kreativitas dan
pengembangan ide baru.
Jawaban:
Dua jenis desain organisasi yang mendukung inovasi meliputi desain berbasis tim dan
desain organik. Desain berbasis tim mendorong kolaborasi dan pertukaran ide antar anggota
tim, menciptakan lingkungan yang merangsang kreativitas. Desain organik, dengan struktur
yang lebih fleksibel dan kurang berhierarki, memungkinkan perubahan dan adaptasi yang
cepat, memberikan ruang untuk eksperimen dan pengembangan ide baru.

Permasalahan fakta terkait materi


1. Kurangnya Koordinasi Antara Departemen
Solusi:
a. Penggunaan Sistem Informasi Terintegrasi:
Menerapkan sistem informasi terintegrasi untuk memastikan aliran informasi yang efisien
dan koordinasi antara berbagai departemen.
b. Pelatihan Kolaborasi Tim:
Mengadakan pelatihan kolaborasi tim untuk membantu anggota departemen
berkomunikasi dan bekerja bersama secara lebih efektif.
c. Pengembangan Tim Lintas-Fungsional:
Membentuk tim lintas-fungsional yang terdiri dari anggota dari berbagai departemen
untuk meningkatkan koordinasi dan pemahaman antarunit.
d. Sistem Pertanggungjawaban Kinerja:
Menetapkan sistem pertanggungjawaban kinerja yang jelas untuk memotivasi departemen
bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.
e. Audit Proses Internal:
Melakukan audit proses internal secara berkala untuk mengidentifikasi dan mengatasi
hambatan koordinasi antardepartemen.
2. Rendahnya Keterlibatan Karyawan dalam Proses Pengambilan Keputusan
Solusi:
a. Sistem Umpan Balik Karyawan:
Menerapkan sistem umpan balik karyawan untuk memberikan platform bagi karyawan
untuk menyampaikan ide dan masukan mereka dalam pengambilan keputusan.
b. Pertemuan Rutin Partisipatif:
Mengadakan pertemuan rutin partisipatif di mana karyawan memiliki kesempatan untuk
berpartisipasi aktif dalam diskusi dan pengambilan keputusan.
c. Pelatihan Keterampilan Kepemimpinan:
Melakukan pelatihan keterampilan kepemimpinan untuk manajer agar dapat
memfasilitasi partisipasi karyawan dalam proses pengambilan keputusan.
d. Penghargaan atas Kontribusi Ide:
Memberikan penghargaan dan pengakuan kepada karyawan yang memberikan ide-ide
berharga dalam pengambilan keputusan.
e. Transparansi Informasi:
Meningkatkan transparansi informasi terkait kebijakan dan keputusan organisasi untuk
memberikan pemahaman yang lebih baik kepada karyawan.
3. Ketidakjelasan Struktur Organisasi dan Peran Karyawan
Solusi:
a. Pengembangan Manual Organisasi:
Menyusun manual organisasi yang jelas untuk memberikan panduan tentang struktur,
tanggung jawab, dan hierarki organisasi.
b. Sesi Orientasi Karyawan:
Mengadakan sesi orientasi karyawan untuk memperkenalkan mereka pada struktur
organisasi, tim manajemen, dan peran masing-masing departemen.
c. Pendampingan dan Mentorship:
Menyediakan program pendampingan dan mentorship untuk membimbing karyawan baru
dalam memahami dinamika dan peran organisasi.
d. Sistem Evaluasi Kinerja Berkala:
Menyelenggarakan evaluasi kinerja berkala untuk mengevaluasi sejauh mana karyawan
memahami dan melaksanakan peran mereka.
e. Feedback Rutin:
Memberikan umpan balik rutin kepada karyawan mengenai kinerja dan kontribusi
mereka untuk memastikan pemahaman yang berkelanjutan tentang peran mereka.

Teknologi Organisasi
Soal pilihan ganda
1. Bagaimana sistem CAD (Computer-Aided Design) dapat membantu organisasi
manufaktur?
A. Menghambat kreativitas desain
B. Memperlambat proses perancangan
C. Meningkatkan kolaborasi tim desain
D. Tidak memiliki dampak pada efisiensi
E. Menyebabkan kerugian data desain
Jawaban: Meningkatkan kolaborasi tim desain

2. Apa keuntungan utama implementasi teknologi RPA (Robotic Process Automation)


dalam organisasi non-manufaktur?
A. Menyulitkan otomatisasi tugas rutin
B. Mengurangi efisiensi operasional
C. Meningkatkan tingkat kesalahan manusiawi
D. Mempercepat pemrosesan tugas berulang
E. Menyebabkan ketidakpastian dalam proses
Jawaban: d. Mempercepat pemrosesan tugas berulang

3. Mengapa IoT (Internet of Things) menjadi penting dalam rantai pasok organisasi
manufaktur?
A. Menambah kompleksitas pengawasan
B. Mengurangi transparansi dalam persediaan
C. Meningkatkan visibilitas dan pengendalian persediaan
D. Menyebabkan kerugian data produksi
E. Hanya berlaku untuk sektor jasa
Jawaban: c. Meningkatkan visibilitas dan pengendalian persediaan
4. Bagaimana teknologi CRM (Customer Relationship Management) dapat memberikan
keunggulan kompetitif bagi organisasi non-manufaktur?
A. Menyebabkan ketidakpuasan pelanggan
B. Mengurangi keterlibatan dengan pelanggan
C. Memperkuat hubungan dan retensi pelanggan
D. Tidak memiliki dampak pada layanan pelanggan
E. Meningkatkan ketidakjelasan dalam komunikasi
Jawaban: c. Memperkuat hubungan dan retensi pelanggan

Soal pernyataan benar/ salah


1. Sistem CAD (Computer-Aided Design) hanya berguna untuk perusahaan manufaktur
yang fokus pada desain produk fisik.
Jawaban: Salah
Alasan: Sistem CAD dapat digunakan dalam berbagai industri, tidak hanya di
manufaktur. Organisasi non-manufaktur, seperti perusahaan perangkat lunak, juga
memanfaatkannya untuk merancang antarmuka pengguna dan produk berbasis software.

2. Implementasi teknologi RPA (Robotic Process Automation) selalu menggantikan pekerja


manusia dan mengakibatkan pemotongan tenaga kerja.
Jawaban: Salah
Alasan: Meskipun RPA dapat otomatisasi tugas-tugas tertentu, tujuannya adalah
meningkatkan efisiensi dan memberikan pekerjaan strategis kepada manusia.
Implementasinya seharusnya melibatkan kolaborasi antara otomatisasi dan pekerja
manusia.

3. IoT (Internet of Things) tidak relevan dalam sektor layanan karena fokus utamanya
adalah pada produksi fisik.
Jawaban: Salah
Alasan: IoT dapat digunakan dalam sektor layanan untuk meningkatkan pengalaman
pelanggan, seperti dalam sistem pintar untuk pemantauan kesehatan atau dalam
mendukung kenyamanan di sektor perhotelan.

4. Sistem CRM (Customer Relationship Management) hanya berguna untuk perusahaan


penjualan dan tidak memiliki dampak signifikan pada organisasi non-manufaktur lainnya.
Jawaban: Salah
Alasan: CRM sangat penting dalam membangun dan memelihara hubungan pelanggan,
yang berlaku untuk berbagai industri. Pelayanan pelanggan yang baik merupakan faktor
kunci keberhasilan di banyak organisasi non-manufaktur.

Soal esay
1. Jelaskan peran teknologi CAD (Computer-Aided Design) dalam meningkatkan efisiensi
proses desain produk di lingkungan manufaktur.
Jawaban:
Teknologi CAD memungkinkan insinyur dan desainer untuk membuat model
digital yang akurat dari produk, memfasilitasi iterasi desain, mengurangi kesalahan, dan
mempercepat pengembangan produk. Ini memperkuat efisiensi dan presisi dalam proses
desain manufaktur.

2. Bagaimana teknologi Big Data Analytics dapat memberikan keunggulan bersaing bagi
organisasi non-manufaktur, seperti perusahaan layanan keuangan?
Jawaban:
Teknologi Big Data Analytics memungkinkan organisasi non-manufaktur untuk
menganalisis jumlah data besar secara cepat, mengidentifikasi tren pasar, dan membuat
keputusan berdasarkan wawasan mendalam. Misalnya, perusahaan layanan keuangan
dapat menggunakan analisis data untuk mendeteksi pola pengeluaran pelanggan dan
mengoptimalkan strategi pemasaran serta layanan mereka.

3. Mengapa implementasi teknologi IoT (Internet of Things) kritis dalam rantai pasok
organisasi manufaktur?
Jawaban:
IoT memungkinkan sensor dan perangkat terhubung untuk mengumpulkan dan
berbagi data secara real-time dalam rantai pasok, memperbaiki visibilitas, efisiensi
operasional, dan meminimalkan risiko kegagalan pada titik-titik kritis. Ini meningkatkan
pengendalian produksi dan pengelolaan persediaan dalam konteks manufaktur.

Permasalahan fakta terkait materi


1. Ketergantungan pada Sistem Legacy di Organisasi Manufaktur
Solusi:
a. Migrasi Bertahap ke Sistem Baru:
Melakukan migrasi sistem secara bertahap untuk meminimalkan gangguan
operasional dan memastikan integrasi yang lancar.
b. Investasi pada Teknologi Modern:
Mengalokasikan sumber daya untuk investasi dalam teknologi terkini agar
organisasi dapat memanfaatkan inovasi dan meningkatkan efisiensi.
c. Ketidakmampuan Organisasi Non-Manufaktur Menangani Peningkatan Permintaan Data
Solusi:
d. Implementasi Infrastruktur Cloud:
Mentransisi ke solusi cloud untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan dan
memastikan ketersediaan data yang dapat diakses secara fleksibel.
e. Penggunaan Algoritma Kompresi Data:
Menggunakan algoritma kompresi data untuk mengurangi ukuran data tanpa
mengorbankan kualitas, mengoptimalkan pengelolaan data.

2. Rendahnya Keamanan Data di Organisasi Non-Manufaktur


Solusi:
a. Implementasi Keamanan Multi-Lapisan:
Menerapkan pendekatan multi-lapisan termasuk enkripsi data, firewall yang kuat,
dan pemantauan keamanan real-time.
b. Pelatihan Karyawan dalam Keamanan Cyber:
Melibatkan karyawan dalam pelatihan keamanan siber untuk meningkatkan
kesadaran dan pemahaman mereka terhadap ancaman potensial.
c. Audit Keamanan Rutin:
Melakukan audit keamanan secara rutin untuk mengidentifikasi dan memitigasi
potensi celah keamanan.

Patologi Organisasi dan Penyehatan Organisasi


Soal pilihan ganda
1. Apa dampak negatif dari ketidakjelasan peran dan tanggung jawab dalam sebuah organisasi?
A. Peningkatan kolaborasi tim
B. Peningkatan produktivitas
C. Kesulitan koordinasi dan konflik peran
D. Meningkatkan keterlibatan karyawan
E. Peningkatan kepuasan kerja
Jawaban: c. Kesulitan koordinasi dan konflik peran

2. Bagaimana meningkatkan kesehatan organisasi melalui promosi keseimbangan kerja?


A. Mendorong budaya kerja yang mengabaikan waktu istirahat
B. Menyediakan fleksibilitas jam kerja dan dukungan keseimbangan kehidupan
C. Menekankan kerja berlebihan tanpa batasan
D. Meniadakan cuti tahunan untuk karyawan
E. Memaksa jam kerja yang tidak teratur
Jawaban: b. Menyediakan fleksibilitas jam kerja dan dukungan keseimbangan kehidupan
3. Bagaimana konflik yang tidak terkelola dapat menjadi patologi dalam sebuah organisasi
A. Meningkatkan rasa keadilan di antara karyawan
B. Merangsang kolaborasi antar tim
C. Menurunkan produktivitas dan menciptakan ketidakharmonisan
D. Memupuk lingkungan kerja positif
E. Meningkatkan inovasi dan kreativitas
Jawaban: c. Menurunkan produktivitas dan menciptakan ketidakharmonisan

4. Mengapa penting bagi pemimpin untuk membangun budaya inklusif dalam organisasi?
A. Untuk mengurangi keberagaman
B. Agar karyawan merasa diabaikan
C. Meningkatkan kerjasama dan kreativitas
D. Menghambat komunikasi dan kolaborasi
E. Menurunkan tingkat kepuasan karyawan
Jawaban : c. Meningkatkan kerjasama dan kreativitas

Soal pernyataan benar/salah


1. Ketidakjelasan peran dan tanggung jawab dapat menyebabkan patologi dalam organisasi.
Jawaban: Benar
Alasan: Ketidakjelasan peran dan tanggung jawab dapat menciptakan kebingungan,
konflik, dan hambatan dalam koordinasi, mengakibatkan disfungsi organisasi.
2. Promosi keseimbangan kerja dapat meningkatkan kesehatan organisasi.
Jawaban: Benar
Alasan: Memberikan fleksibilitas jam kerja dan mendukung keseimbangan kehidupan
kerja dapat meningkatkan kepuasan karyawan dan produktivitas organisasi.

3. Konflik yang tidak terkelola dapat memperburuk produktivitas dan menciptakan


ketidakharmonisan dalam organisasi.
Jawaban: Benar
Alasan: Konflik yang tidak diatasi dengan baik dapat merusak hubungan antar karyawan,
menghambat kolaborasi, dan merugikan kesehatan organisasi
.
4. Budaya inklusif yang dibangun oleh pemimpin dapat meningkatkan kerjasama dan
kreativitas di organisasi.
Jawaban: Benar
Alasan: Budaya inklusif menciptakan lingkungan di mana setiap anggota tim merasa
dihargai dan didengar, yang dapat meningkatkan kolaborasi dan ide-ide inovatif.

Soal esay
1. Jelaskan dampak negatif dari adanya konflik yang tidak terkelola dalam sebuah
organisasi. Berikan contoh konkret dan saran untuk penanganannya.
Jawaban:
Konflik yang tidak terkelola dapat merugikan produktivitas dan menciptakan
ketidakharmonisan di antara karyawan. Sebagai contoh, konflik interpersonal yang tidak
diselesaikan bisa menyebabkan ketidaknyamanan di tempat kerja dan mempengaruhi
kinerja tim. Untuk mengatasi hal ini, organisasi dapat memfasilitasi sesi mediasi,
memberikan pelatihan manajemen konflik, dan mendorong komunikasi terbuka.

2. Bagaimana program keseimbangan kerja dapat meningkatkan kesehatan organisasi?


Sertakan contoh nyata dan langkah konkret yang dapat diambil oleh organisasi.
Jawaban:
Program keseimbangan kerja dapat meningkatkan kesehatan organisasi dengan
menyediakan fleksibilitas jam kerja, cuti yang dapat diakses, dan dukungan psikososial.
Sebagai contoh, organisasi dapat mengimplementasikan kebijakan kerja jarak jauh atau
memberikan keleluasaan dalam menentukan jam kerja. Langkah-langkah ini membantu
mencegah kelelahan, meningkatkan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi,
serta mendukung kesejahteraan karyawan.

3. Apa dampak dari kepemimpinan otoriter terhadap dinamika organisasi? Berikan contoh
konkret dan saran untuk memperbaikinya.
Jawaban:
Kepemimpinan otoriter dapat menyebabkan ketidakpuasan dan resistensi
karyawan. Sebagai contoh, pemimpin yang memberikan instruksi tanpa
mempertimbangkan pandangan bawahan dapat merugikan semangat kerja dan motivasi
tim. Organisasi dapat meningkatkan dinamika dengan mendorong kepemimpinan yang
lebih partisipatif, memberikan pelatihan kepemimpinan, dan mendukung budaya terbuka
yang memfasilitasi dialog antara pemimpin dan anggota tim.

Pernyataan fakta terkait materi


1. Ketidakjelasan Peran dan Tanggung Jawab (Patologi)
Solusi:
a. Peninjauan Ulang dan Komunikasi Klarifikasi Peran:
Menetapkan kembali dan mengkomunikasikan dengan jelas tugas dan tanggung
jawab setiap individu.
b. Pelatihan Karyawan tentang Peran dan Tanggung Jawab:
Memberikan pelatihan untuk memastikan pemahaman yang baik tentang peran
masing-masing.
c. Ketidakseimbangan Beban Kerja (Patologi)

2. Ketidakseimbangan beban kerja dapat mengakibatkan stres, kelelahan, dan menurunkan


produktivitas karyawan.
Solusi :
a. Audit dan Penyesuaian Pembagian Tugas:
Mengidentifikasi ketidakseimbangan dan menyesuaikan pembagian tugas dengan
lebih merata.
b. Promosi Keseimbangan Kerja:
Mendorong kebijakan yang mendukung keseimbangan antara kehidupan kerja dan
pribadi.
3. Kurangnya Komunikasi Efektif (Patologi)
Solusi:
a. Pelatihan Komunikasi:
Memberikan pelatihan kepada karyawan dan manajer untuk meningkatkan
keterampilan komunikasi.
b. Penerapan Alat Komunikasi Digital:
Memanfaatkan alat komunikasi digital untuk meningkatkan aksesibilitas dan
efektivitas komunikasi.

Penyehatan Organisasi
Solusi:
a. Fasilitasi Pembentukan Tim dan Kolaborasi:
Solusi
Promosi Kesehatan Mental dan Kesejahteraan Karyawan:
Manfaat:
Memastikan kebijakan keseimbangan kerja yang efektif melalui pemantauan dan penyesuaian
yang teratur.

Pembelajaran Organisasi
Soal pilihan ganda
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran organisasi?
A. Proses pengumpulan data
B. Sistem evaluasi karyawan
C. Kemampuan organisasi untuk mengubah dan meningkatkan kinerja berdasarkan
pengalaman
D. Alat manajemen risiko
E. Strategi pemasaran perusahaan
Jawaban: c. Kemampuan organisasi untuk mengubah dan meningkatkan kinerja
berdasarkan pengalaman
2. Apa tujuan utama dari pembelajaran organisasi?
A. Memperkenalkan kebijakan baru
B. Meningkatkan keterlibatan karyawan
C. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
D. Menetapkan struktur hierarki baru
E. Menanggapi tren pasar terkini
Jawaban: c. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
3. Faktor apa yang mendukung terciptanya lingkungan pembelajaran di organisasi?
A. Keterlibatan karyawan yang rendah
B. Kultur yang resisten terhadap perubahan
C. Komunikasi hierarkis yang terbatas
D. Promosi persaingan internal
E. Pembagian informasi terbuka dan kolaboratif
Jawaban: e. Pembagian informasi terbuka dan kolaboratif
4. Apa peran teknologi dalam pembelajaran organisasi?
A. Memperkuat isolasi antar tim
B. Menghambat pertukaran informasi
C. Meningkatkan transparansi dan aksesibilitas informasi
D. Menjaga status quo organisasi
E. Mengurangi keterlibatan karyawan
Jawaban: c. Meningkatkan transparansi dan aksesibilitas informasi

Soal pernyataan benar/salah


1. Pembelajaran organisasi hanya melibatkan pelatihan formal untuk karyawan.
Jawaban: Salah
Alasan:
Pembelajaran organisasi melibatkan lebih dari pelatihan formal, juga mencakup
pembelajaran informal, pengalaman kerja, dan pertukaran pengetahuan antar karyawan.
2. Tujuan utama pembelajaran organisasi adalah menetapkan struktur hierarki baru dalam
perusahaan.
Jawaban: Salah
Alasan:
Tujuan utama pembelajaran organisasi lebih terkait dengan peningkatan efisiensi,
produktivitas, dan adaptasi organisasi terhadap perubahan.
3. Lingkungan pembelajaran di organisasi dapat tercipta dengan keterlibatan karyawan yang
rendah.
Jawaban: Salah
Alasan:
Lingkungan pembelajaran memerlukan keterlibatan aktif karyawan dan budaya yang
mendorong eksplorasi dan pertukaran ide.
4. Teknologi hanya berperan sebagai alat untuk pembelajaran organisasi tanpa
memengaruhi transparansi informasi.
Jawaban: Salah
Alasan:
Teknologi dapat meningkatkan transparansi informasi dalam pembelajaran organisasi,
memfasilitasi pertukaran dan akses informasi secara lebih efisien.

Soal esay
1. Jelaskan perbedaan antara pembelajaran formal dan pembelajaran informal dalam
konteks organisasi. Berikan contoh konkrit dari masing-masing.
Jawaban:
Pembelajaran formal melibatkan program-program pelatihan resmi dan
terstruktur, seperti seminar atau kursus. Sebagai contoh, pelatihan resmi tentang
keamanan kerja. Sementara pembelajaran informal terjadi melalui pengalaman sehari-
hari, interaksi antar karyawan, dan pertukaran pengetahuan tanpa program resmi.
Contohnya adalah karyawan yang belajar cara menyelesaikan masalah sehari-hari melalui
kolaborasi tanpa pelatihan resmi.
2. Bagaimana budaya organisasi dapat memengaruhi pembelajaran di dalamnya? Berikan
contoh bagaimana budaya yang mendukung pembelajaran dapat meningkatkan kinerja
organisasi.
Jawaban:
Budaya organisasi yang mendukung pembelajaran mendorong keterlibatan,
eksplorasi ide, dan toleransi terhadap kegagalan. Sebagai contoh, dalam budaya yang
memperbolehkan pertanyaan terbuka dan berbagi gagasan, karyawan merasa lebih
nyaman untuk belajar dan berkontribusi. Hal ini dapat meningkatkan inovasi dan
adaptabilitas organisasi.
3. Mengapa refleksi diri penting dalam proses pembelajaran organisasi? Berikan alasan
konkret dan contoh bagaimana refleksi diri dapat meningkatkan kemampuan organisasi
untuk belajar.
Jawaban:
Refleksi diri memungkinkan organisasi untuk mengevaluasi pengalaman,
mengidentifikasi peluang perbaikan, dan merespons perubahan dengan lebih baik.
Misalnya, setelah peluncuran proyek, refleksi diri dapat membantu organisasi
mengidentifikasi apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki, memperkuat proses
pembelajaran.
Pernyataan fakta dan solusi terkait materi
1. Kurangnya Inisiatif Karyawan dalam Pembelajaran Organisasi.
Alasan:
Beberapa karyawan mungkin kurang termotivasi untuk mengambil inisiatif dalam
kegiatan pembelajaran organisasi.
Solusi:
a. Program Insentif untuk Partisipasi:
Memberikan insentif atau pengakuan kepada karyawan yang aktif berpartisipasi.
b. Pelatihan Karyawan tentang Manfaat Pembelajaran:
Mengedukasi karyawan tentang manfaat jangka panjang dari pembelajaran terus-
menerus.
c. Mentor Pembelajaran:
Menetapkan mentor pembelajaran untuk memberikan dukungan dan bimbingan.
d. Pengembangan Rencana Pembelajaran Personal:
Membantu karyawan merencanakan dan mengelola pembelajaran pribadi mereka.
e. Kampanye Kesadaran Pembelajaran:
Menggelar kampanye untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pembelajaran
terus-menerus.
2. Keterbatasan Aksesibilitas ke Materi Pembelajaran.
Alasan:
Sebagian karyawan mungkin menghadapi kesulitan dalam mengakses materi
pembelajaran yang relevan.
Solusi:
a. Platform Pembelajaran Online
Menerapkan platform pembelajaran online untuk akses yang mudah dan fleksibel.
b. Pusat Sumber Belajar:
Membuat pusat sumber belajar dengan materi yang dapat diakses oleh semua karyawan.
c. Pembelajaran Mobile:
Mengembangkan aplikasi pembelajaran mobile untuk akses yang lebih mudah.
d. Sesi Pembelajaran Langsung:
Mengadakan sesi langsung atau webinar untuk pertukaran langsung.
e. Dukungan IT dan Pelatihan Penggunaan Platform:
Memberikan dukungan teknis dan pelatihan untuk memastikan karyawan dapat
memanfaatkan platform dengan baik.
3. Resistensi terhadap Perubahan dalam Budaya Organisasi untuk Pembelajaran.
Alasan:
Beberapa anggota organisasi mungkin tidak nyaman dengan perubahan budaya untuk
lebih menekankan pembelajaran.
Solusi:
a. Kampanye Perubahan Budaya:
Menjalankan kampanye untuk merubah persepsi dan mendukung perubahan budaya.
b. Pelatihan Manajemen Perubahan:
Memberikan pelatihan manajemen perubahan bagi pemimpin dan karyawan.
c. Partisipasi Karyawan dalam Perencanaan:
Melibatkan karyawan dalam perencanaan dan implementasi perubahan.
d. Budaya Terbuka untuk Kegagalan:
Membangun budaya yang menerima kegagalan sebagai bagian dari pembelajaran.
e. Program Penghargaan untuk Pencapaian Pembelajaran:
Memberikan penghargaan atau pengakuan kepada tim atau individu yang berhasil
menerapkan pembelajaran dalam praktiknya.

Anda mungkin juga menyukai