Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

IMPLIKASI TEORI-TEORI KENEGARAAN

DISUSUN OLEH:

Haikal
20156123018

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI MAJENE


JURUSAN SYARIAH EKONOMI BISNIS ISLAM
PRODI HUKUM KELUARGA ISLAM
2023/2024

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt.yang telah memberikan kita berbagi macam nikmat
berupa nikmat kesehatan kekuatan terlebi-lebih lagi yang namanya nikmat iman dan
islam sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
shalawat beserta salam kepada banginda nabiullah muhammad saw yang telah
merintis umat manusia dari alam kegelapan menuju alam yang teran menderang
seperti apa yang kita rasakan pada saat ini.
Kumudian saya mengucapkan banyak terimah kasih yang sebesar besarnya
kepada segenap pengurus KIP kuliah STAIN MAJENE yang telah memberikan saya
kesempatan untuk menerima bantuan biaya pendidikan (KIP) kuliah sekolah tinggi
islam negri majene (STAIN)
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini maka itu penulis mengharpkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI
JUDUL..............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN
a. Latar Belakang.......................................................................................................4
b. Rumusan Permasalahan.........................................................................................4
c. Tujuan....................................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN
a. Teori negara dan Kedaulatan Negara....................................................................5
b. Hak dasar dan Kewajiban Negara..........................................................................6
c. Bentuk Negara.......................................................................................................6
d. Teori suksesi negara..............................................................................................9
BAB 3 PENUTUP
a. Kesimpulan..........................................................................................................16
b. Penutup................................................................................................................16
c. Daftar Pustaka......................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
"Latar belakang makalah ini bertujuan untuk menjelaskan pentingnya pemahaman mengenai
implikasi teori-teori kenegaraan dalam konteks perpolitikan global. Implikasi dari teori-teori ini
sangat signifikan karena memengaruhi hubungan antar negara, kebijakan luar negeri, serta
dinamika politik di tingkat nasional maupun internasional. Tantangan global seperti globalisasi,
perubahan iklim, konflik bersenjata, ketegangan politik, dan masalah keamanan siber semakin
memperumit perkembangan dunia.". Untuk menghadapi tantangan tersebut, teori-teori
kenegaraan memberikan pandangan tentang bagaimana negara-negara berinteraksi dan
menjalankan kepentingan nasional mereka.
Dalam makalah ini.akan membahas secara lebih mendalam mengenai dampak teori-
teori kenegaraan dalam konteks isu internasional seperti hubungan antara negara-negara
adidaya, diplomasi, kebijakan luar negeri, serta upaya-upaya penyelesaian konflik dan
membangun perdamaian.Diharapkan dengan memahami implikasi teori-teori
kenegaraan, kita dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang dinamika politik
global dan mencari solusi yang lebih efektif dalam menangani isu-isu yang kompleks di
abad ke-21 ini.
B. Rumusan Permasalahan
1. Apa saja teori-teori kenegaraan yang relevan dalam konteks pembangunannegara?
2. Bagaimana penerapan teori-teori kenegaraan dapat menghasilkan implikasi dalam
pembangunan negara?
3. Bagaimana klasifikasi Teori Kedaulatan Negara?
C. Tujuan
1. Menganalisis Implikasi Teori-teori Kenegaraan
2. Menjekaskan Kedaulatan Negara
3. Membahas Hak dan Kewajiban Negara

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Negara dan Kedaulatan Negara
Dalam hukum Internasional Negara bisa dianggap sebagai subjek hukum yang paling
penting dibandingkan dengan subjek-subjek hukum internasional lainnya. Pasal 1 konvensi
montevideo 27 desember 1993 mengenai hak dan kewajiban negara menyatakan bahwa
sebuah negara sebagai subjek dalam hukum internasional harus memenuhi 4 kriteia, yaitu
memiliki pendudk tetap, wilayah yang ditetapkan, pemerintahan yang berdaulat, dan
kapasitas untuk berinteraksi dengan negara lain. Negara dianggap sebagai subjek hukum
internasional yang paling penting dibandingkan dengan subjek-subjek hukum internasional
lainnya. Sebagai subjek hukum internasional, negara memiliki hak dan kewajiban yang diatur
oleh hukum internasional.
Menurut R. Kranenbrug, negara adalah suatu struktur kekuasaan yang dibentuk oleh
kelompok manusia yang dikenal sebagai bangsa. Sementara menurut logeman, negara adalah
struktur kekuasaan yang menggabungkan berbagai kelompok manusia yang membentuk
suatu bangsa. Hendry c. Black, dalam definisinya, menggambarkan negara sebagai suatu
komunitas orang yang secara permanen mendiami wilayah tertentu yang telah diatur oleh
hukum, dan melalui pemerintahannya, memiliki kemampuan untuk menjalankan
kedaulatannya secara indenpenden, mengelola dan mengembangkan masyarakat dan asetnya
didalam wilayahnya, mempunyai kemampuan untuk berperang dan menjaga perdamaian,
serta kuat menjalin hubungan internasional bersama negara-negara lainnya. Pengertian ini
cocok dengan gagasan logeman bahwa negara ialah struktur kekuasaan yang mengorganisir
dan mengontrol berbagai kelompok manusia.

2).Seperti pengertian yang diberikan Logeman bahwa Negara adalah


Organisasi ialah suatu kelompok orang yang bekerja sama dan membagi tugas
yang diatur oleh satu pemimpin untuk mencapai hasil atau tujuan bersama. Kekuasaan
merujuk pada kemampuan untuk menegakkan kehendak, sehingga negara dapat
dijelaskan sebagai sekelompok orang yang bekerja sama dibawah satu pemimpin yang
mempunyai kemampuan untuk menegakkan bahwa suatu komunitas yang disebut negara
adalah yang diatur oleh hukumnya. Hukum prancis bisa dibedakan dengan hukum swiss
atau meksico tanpa harus mengasumsikan bahwa negara-negara tersebut memiliki
keberadaan sosial yang indenpenden. Negara sebagai komunitas dalam konteks hukum

5
bukanlah realitas alami atau entitas sosial yang serupa dengan manusia dalam
hubungannya dengan hukum. kalau ada sebuah entitas sosial yang terkait dengan
fenomena yang disebut negara, kemudian karena itu merupakan konsep sosiologis yang
beda dari konsep hukum tentang negara, maka prioritasnya terletak pada konsep hukum
dari sosiologis.

kehendaknya. Selain itu, menurut Hans Kelsen, negara adalah


sebuah komunitas yang dibentuk oleh tatanan hukum nasional yang
mengatur

1. Aspek ekstern kedaulatan ialah hak bagi setiap Negara untuk bebas memilih hubungannya
dengan berbagai Negara atau kelompok-kelompok lain tanpa tekanan atau kontrol dari
Negara lain.
2. Aspek intern kedaulatan ialah hak atau wewenang eksklusif suatu Negara untuk
menentukan bentuk lembaga-lembaganya, cara kerja lembaga-lembaganya tersebut dan
hak untuk membuat undang-undang yang diinginkannya serta tindakan-tindakan untuk
mematuhi.
3. Aspek territorial kedaulatan memiliki makna kekuasaan penuh dan eksklusif yang
dimiliki oleh Negara atas individu-individu dan benda-benda yang ada pada wilayah itu
(Boer Mauna,2005:24).
B. Hak-Hak Dasar dan Kewajiban-Kewajiban Negara
Sejak abad ke-17,masyarakat internasional telah membuka upaya untuk pengajuan
pertanyaan tentang hak dan kewajiban negara-negara, yang berdasar pada teori kontrak
sosial. Pada tahun 1916, american insitute of international law (AIIL) menyelenggarakan
seminar yang menghasilkan declaration of the rights dan dutis nations, yang mulai dengan
sebuah penelitian tersebut yang disebut fundamental rights and duties of american
Republik dan berlanjut hingga konvensi montevideo kemudian menjadi dasar bagi
penyusun deklarasi tentang hak dan kewajiban negara-negara komisi hukum internasional
PBB pada tahun 1949. Tapi, komisi tersebut gagal menghasilkan usulan yang memuaskan
bagi negara-negara. prinsip- prinsip mengenai hak dan kewajiban negara yang terkandung
alam rancangan tersebut adalah sebagai beriku: (huala adolf,1996 : 37-38)

6
Hak-hak Negara:
1 Hak atas kemerdekaan
2 Hak untuk melaksanakan juridis terhadap wilayah, orang dan benda yang berada
di dalam wilayahnya
3 Hak untuk mendapatkan kedudukan hukum yang sama dengan Negara-negara lain
4 Hak untuk menjalankan pertahanan diri sendiri atau kolektif
Kewajiban-kewajiban Negara:
1 Kewajiban Negara tidak melakukan intervensi terhadap masalah-masalah yang
terjadi di Negara lain
2 Kewajiban untuk tidak melalakukan kericuhan sipil di Negara lain
3 Kewajiban untuk tidak menggerakkan semua orang yang berada di
wilayahnyadengan memperhatikan hak-hak asasi manusia
A. Kewajiban untuk menjaga wilayahnya agar tidak membahayakan perdamaian
dankeamanan internasional
B. Kewajiban untuk mengadakan hubungan dengan Negara-negara lain sesuai
denganhukum internasional.
C. Berbagai macam bentuk Negara
Hukum internasional mengelompokkan Negara dalam berbagai bentuk.(Boer
Mauna,2005:26)
a. Negara Kesatuan
Dalam negara kesatuan, pemerintah pusat mempunyai kedaulatan penuh baik dalam
urusan internal ataupun eksternal, serta ditandai dengan adanya suatu undang-undang
dasar yang digunakan diseluruh wilayah negara. Republik Indonesia adalah contoh
negara kesatuan yang mengikuti ciri-ciri tersebut.
b. Negara Federal
Negara federal merupakan kumpulan negara-negara bagian yang diatur oleh satu konstitusi,
yang membagi kekuasaan antara pemerintah federal dan negara-negara bagian tersebut.
Adapun contoh-contoh negara federal meliputi Amerika Serikat, Australia, dan beberapa
lainnya.
Bagian Atas Formulir

c. Gabungan Negara-negara merdeka


Gabungan negara-negara mereka dapat ada dalam 2 bentuk, yaitu uni rill dan uni
personil. Uni rill ialah suatu hasil dari penggabungan dua negara atau lebih melalui

7
perjanjian internasional dan dikelola dibawah kepala negara yang sama, menjalankan
aktivitas internasional sebagai satu kesatuan. Sementara itu, uni personil terbentuk ketika
dua negara berdaulat bergabung karena memiliki seorang raja yang sama.

d. Konferedasi
Konferedasi ialah gabungan dari beberapa Negara melalui suatu perjanjian internasional
yang memberikan wewenang tertentu kepada konfederasi.
e. Negara-negara netral
Negara-negara netral adalah Negara yang membatasi dirinya untuk tidak melibatkan diri
dalam berbagai sengketa yang terjadi dalam masyarakat internasional (Boer Mauna: 26-
29)
Kedaulatan sebagai Kekuasaan tertinggi mengandung dua pembatasan penting
dalam dirinya yaitu (Mochatar Kusumaatmaja dan Etty R. Agoes, 2003: 18).
1. Kekusaan itu terbatas pada batas wilayah Negara yang memiliki kekuasaan itu dan
2.Kekuasaan itu berakhir di mana kekuasaan suatu Negara lain mulai Kedaulatan
mempunyai pengertian negatif dan positif.
1. Pengertian negatif
Kedaulatan mengindikasikan bahwa suatu negara tidak memiliki kewajiban untuk
mematuhi peraturan hukum internasional yang mempunyai status lebih tinggi. Lebih
lanjut kedaulatan menunjukkan bahwa negara tersebut tidak terikat pada otoritas atau
kekuasaan dari pihak manapun tanpa persetujuan langsung dari negara tersebut.

2. Pengertian positif
Kedaulatan memberikan kekuasaan tertinggi kepada suatu negara, yang
memungkinkannya memimpin negara tersebut secara keseluruhan. Ini mengakibatkan
negara mempunyai hak penuh untuk memanfaatkan sumber daya alam diwilayahnya
demi kesejahteraan masyarakat secara umum, yang disebut sebagai kedaulatan pernanen
atas sumber daya alam. Kondisi merdeka adalah prasyarat bagi suatu negara untuk
dianggap berdaulat, dan sebagai hasilnya, negara yang di sebutkan diharuskan untuk
menjalin hubungan dengan negara lain. Dalam konteks perbatasan antara timor leste dan
republik indonesia, sebagai negara berdaulat yang merdeka, timor leste sudah memenuhi
syarat-syarat negara. Oleh karena itu, timor leste sebagai negara berdaulat yang merdeka,
memiliki tanggung jawab untuk berkolaborasi dengan negara lain untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang ada termasuk persoalan perbatasan dengan republik Indonesia.

8
Teori suksesi negara
Teori suksesi negara pada peralihan kekuasaan dari satu kelompok ke kelompok lainnya.
Pertanyaan yang selalu muncul ialah apakah suksesi akan terjadi seperti dalam hukum
waris, dimana suksesi negara merupakan cabang dari hukum internasional yang
mengatur konsekuensi hukum yang timbul karena faktor perubahan kedaulatan atas
sesuatu wilayah (michael,1982:157). J. G starke menjelaskan bahwa perubahan negara
dapat terjadi dalam berbagai bentuk,misalnya:
a. Sebagian wilayah Negara A bergabung dengan B, atau di bagi menjadi Negara B,C,D
dan seterusnya.
d. Seluruh wilayah A terbagi-bagi dan masing-masing menyatu dengan Negara A,B,C,
dan seterunya, dan Negara A tidak eksis lagi.
e. Seluruh wilayah Negara A terbagi bagi menjadi Negara-negara baru, dan Negara A
tidak eksis lagi.
f. Seluruh wilayah Negara A menjadi bagian dari suatu Negara baru, dan Negara A tidak
eksis lagi (Boer Mauna,2005: 39).
Menurut Hukum Internasional dalam suksesi Negara yang dimana sebenarnya
tidak terjadi pergantian Negara lama yang telah berubah biodata oleh Negara lain Yang
terjadi adalah hilangnya seluruh atau sebagian kedaulatan wilayah dari Negara lama
sekaligus perolehan kedaulatan wilayah atas wilayah itu oleh Negara lain Masyarakat
internasional dewasa ini sudah berhasil menetapkan dua konvensi mengenai suksesi
Negara. Meskipun dua konvensi ini belum bisa memenuhi kebutuhan, ada baikya
diketahui juga peralihan hak dan kewajiban international dalam suksesi Negara yang di
aturnya.
1. Konvensi Wina tahun 1978 tentang Suksesi Negara dalam hubungannya dengan
perjanjian international.
Dalam ketentuan hapusnya suatu Negara karena hilangnya seluruh kedaulatan
wilayahnya pada hakikatnya tidak mengakibatkan peralihan hak dan kewajiban kepada
Negara penggantinya, konvensi ini menetapkan pengecualian dengan memberikan
keputusan bahwa suksesi Negara tidak mempengaruhi perbatasan yang di tetapkan dalam
perjanjian internasional serta hak dan kewajiban yang ada kaitannya dengan pengaturan
wilayah yang beralih itu demi kepentingan wilayah yang bersangkutan.
2. Konvensi Wina tahun 1983 tentang Suksesi Negara dalam Hubungannya dengan
milik,Arsip dan Hutang Negara

9
Suksesi Negara menyebabkan faktor dana milik publik baik bergerak ataupun
tidak bergerak yang terdapat di wilayah ,beralih dari Negara pemimpin dahulu kepada
Negara penggantinya, ketentuan umum yang ditetapkan hubungannya dengan konvensi
Wina tahun 1983 tentang suksesi Negara dalam milik, arsip dan hutang Negara
menetapkan suksesi Negara tidak memberi pengaruhi hak dan kewajiban pihak yang
berutang. Praktek dan doktrin menetapkan Negara pengganti karena mendapat
keuntungan atau mendapat bagian dari hutang tersebut sehingga harus bertanggunjawab
atas hutang Negara yang terkait dengan wilayah tersebut.
Menurut Syahmin A.K perumusan mengenai suksesi Negara terdiri atas dua
halyang berbeda:pertama, kejadian atau peristiwa atau fakta suksesi Negara(factual state
succession), kedua akibat hukum dari suksesi Negara(legal state succession). Factual
state succession, yang menjadi masalah di sini adalah dalam hal bagaimana
suksesiNegara itu benar-benar terjadi atau dengan kata lain, kejadian atau fakta-fakta
yang bagaimana yang dapat disebut suksesi Negara (Syahmin,AK,1986: 13).
Menurut Konvensi Wina 1978 tentang suksesi Negara dalam hubungannya dengan
perjanjian internasional dikenal lima macam suksesi Negara,yaitu:
a. Apabila suatu wilayah Negara, atau wilayah yang dalam hubungan internasional
menjadi tanggungjawab Negara tersebut kemudian diganti menjadi wilayah Negara
tersebut.
b. Negara baru (newly independent state), bila Negara pengganti yang beberapa waktu
sebelum saat terjadinya suksesi Negara merupakan wilayah yang tidak bebas yang dalam
hubungan international berada tanggungbjawab Negara yang digantikan.
c. Suksesi Negara yang terjadi sebagai akibat dari bergabunnya dua wilayah atau lebih
menjadi suatu Negara merdeka.
d. Suksesi Negara yang terjadi sebagai akibat dari penggabungan dua wilayah atau lebih
menjadi suatu Negara serikat.
e. Suksesi Negara yang terjadi sebagai akibat pecah-pecahnya suatu Negara
Ada jenis-jenis suksesi Negara dan dapat dibedakan atas 2 yakni:
a. Universal succession (suksesi keseluruhan) terjadi apabila suatu Negara secara
keseluruhan diambil oleh Negara lain, baik itu karena ditaklukkan maupun karena
menggabungkan diri kedalam Negara lain secara sukarela. Ini juga dapat terjadi kalau
suatu Negara pecah-belah menjadi beberapa Negara bagian yang masing-masing menjadi
international person ataupun diambil semua oleh Negara yang mengelilinginya.

10
b. Partial succession (suksesi sebagian) terjadi apabila sebagian daripada wilayah
Negara memisahkan diri dari kesatuan lewat revolusi dan menjadi international person
sendiri sesudah mencapai kemerdekaannya. Ini bisa terjadi kalau Negara memperoleh
sebagian dari wilayah Negara lain dengan cara sukarela (cession). Cara lain dari
terjadinya partial succession ialah kalau Negara yang berdaulat dan merdeka penuh
masuk ke dalam Negara federal
Cara cara terjadinya suksesi Negara yakni :
a. Revolusi
Revolusi adalah perombakan tatanan yang sudah menetap, yang tidak semata-mata
mengganti penguasa yang satu dengan yang lain, tetapi mengganti sistem religius,
politik, dengan sistem yang lain. Menurut Schuman, Revolusi bertujuan untuk merombak
secara radikal suatu susunan politis atau sosial di seluruh wilayah Negara.
b. Perang
Perang dalam arti umum adalah suatu kontes (pertandingan) antara 2 Negara atau lebih
terutama melalui angkatan bersenjata mereka, dan tujuan akhir dari setiap kontestan ialah
untuk mengalahkan yang lain dan mengenakan syarat-syarat sendiri untuk perdamaian.Di
samping perang dalam arti sesunggunya (in strict sense), di kenal pula dengan istilah
perang saudara (civil war). Menurut W Schwarzenberger, Civil war merupakan
perkembangan lebih lanjut dari revolusi yaitu apabila pihak revolusioner berhasil
menetapkan kontrol yang efektif di atas wilayah yang luas dari Negara yang
bersangkutan.
Pengertian perang dapat dikemukakan dengan beberapa unsur antara lain:
1) Perang merupakan persengketaan yang terutama di lakukan dengan kekuatan senjata
2) Di lakukan oleh atau antara Negara-negara
3) Bertujuan untuk menaklukkan pihak yang lain
4) Adanya pemaksaan syarat-syarat perdamaian oleh pihak pemenang terhadap pihak
yang kalah.
c. Perubahan wilayah secara damai.
E. Akibat Hukum Terjadinya Suksesi Negara
Menurut common doctrine, dalam hal terjadinya suksesi Negara maka segala hakdan
kewajiban Negara yang lama lenyap bersama dengan lenyapnya Negara itu dan
kemudian beralih kepada Negara yang menggantikan. Beberapa pokok masalah yang
timbul sebagai akibat hukum dari suksesi Negara ini antara lain mengenai:
a. Suksesi Negara dan harta kekayaan Negara.

11
b. Suksesi Negara dan kontrak-kontrak konsesional
c. Suksesi Negara dan hak-hak privat
d. Suksesi Negara dan tuntutan-tuntutan terhadap perbuatan melawan hukum.
Menurut Lucius Carflich, akibat dari suksesi Negara sesuai dengan ketentuan
hukuminternasional ialah pengganti wilayah (territorialsuccessor) tersebut berkewajiban
menerima hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang paling sedikit identik secara material
dengan hak-hak dan kewajiban- kewajiban yang sebelumnya dimiliki oleh penguasa
wilayah yang digantikan.
F. Teori Perbatasan Negara
Perbatasan secara umum adalah sebuah garis demarkasi antara dua Negara yang
berdaulat. Pada mulanya perbatasan sebuah Negara atau state border dibentuk dengan
lahirnya Negara. awalnya penduduk yang berada di wilayah tertentu tidak merasakan
perbedaan itu, bahkan tidak jarang mereka berasal dari etnis yang sama. Namun dengan
munculnya Negara mereka terpisahkan dan dengan adanya tuntutan Negara itu mereka
mempunyai kewarganegaraan yang berbeda (Rijal Darmaputera,2009: 3).
Perbatasan dengan Negara (international boundaries) dapat digolongkan
berdasarkan pada morfologinya atau proses terbentuknya. Berdasarkan proses
terbentuknya perbatasan dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
a. Artifical Boundaries
Perbatasan yang tanda batasnya adalah buatan manusia, pemasangan tanda ini
biasanya dilakukan setelah ada perundingan, persetujuan maupun perjanjian antarnegara.
Batas buatan ini biasanya dapat berupa patok, tugu, kanal, terusan dan lain lain.
b. Natural boundaries
Perbatasan yang batasnya terbentuk karena proses alamiah. Perbatasan ini dapat
dibedakan menjadi.
1. Perbatasan yang berupa pegunungan
Perbatasan yang berupa pegunungan dianggap sangat menguntungkan dan sangat besar
manfaatnya, terkhususnya dibidang pertahanan. Perbatasan berupa pegunungan bersifat
lebih stabil. Akan tetapi dengan kemajuan teknologi, khususnya dibidang teknologi
militer dan penerbangan perbatasan berupa pegunungan bukan merupakan jaminan yang
aman bagi kelanjutan hidup suatu Negara.
2. Perbatasan yang berupa sungai dan laut
Perbatasan alamiah ada yang berupa sungai, perairan dalam maupun laut, lautan
sebagai salah satu unsur fisik geografis memiliki peranan besar terhadap budaya maupun

12
struktur politik sebuah Negara.Perbatasan yang dibatasi oleh sungai bagi Negara yang
terletak di kawasan pedalaman sungai memegang peranan penting sebagai sarana
transportasi yang mendukung dalam mengembangkan sektor perekonomian suatu
Negara, selain itu dilihat dari aspek pertahanan, sungai dapat berperan sebagai barier
yang cukup efektif dalam menghadapi ancaman agresi dari Negara yang
berbatasan.Secara garis besar wilayah Negara yang dibatasi oleh sungai mempunyai tiga
keuntungan, yaitu:
a. Dari aspek teknis kartografis, sungai lebih muda divisualisasikan ke dalam peta.
b. Dari aspek morfologis sungai lebih sempit dibandingkan dengan gunung atau
pegunungan, hingga zona perbatasannya pun lebih sempit.
c. Dari aspek fungsional sungai lebih bersifat fleksibel dalam arti pada masa damai
dapat dimanfaatkan untuk perdagangan antara kedua Negara yang saling
bertetangga, sedangkan di masa perang ada jarak yang cukup untuk saling
berhadapan.
3. Perbatasan yang berupa hutan, rawa-rawa, dan gurun
Kenampakan alam dapat dijadikan perbatasan antara dua Negara yang
salingbertetangga atau antara dua wilayah budaya. Sebagai contoh perbatasan antara
Finlandia dan Rusia berupa rawa-rawa. Perbatasan India dan Pakistan yang berupa utan,
sedangkan perbatasan Rusia dan China dipisahkan oleh gurun.
4. Perbatasan Geometris (geometric Boundaries)
Perbatasan garis ini mengikuti posisi garis lintang dan garis bujur. Perbatasan
seperti iniberkaitan dengan terbukannya wilayah baru sebagai wilayah jajahan di masa
lampau,terutama bagi kawasan yang tak berpenghuni.
5. Perbatasan antrophogeografis (Antropho-geographic boundaries)Perbatasan jenis ini
digunakan untuk membatasi wilayah-wilayah yang berbeda bahasa,adat, agama dan lain
sebagainya yang termasuk dalam etnic-cultural background yang merupakan batas
wilayah kebangsaan (Suryo Sakti Hadiwijoyo,2011: 71-75).

I. Fungsi Perbatasan
Perbatasan dapat diartikan sebagai suatu unit legal-politis yang memiliki berbagai
fungsi unik sekaligus strategis bagi suatu Negara, dalam konteks pemahaman semacam
ini perbatasan memiliki fungsi militer-strategis, Ekonomis, Konstitutif, Identitas,
Kesatuan nasional, Pembangunan Negara dan kepentingan domestik. Bagi setiap Negara
berdaulat perbatasan setidaknya memiliki tujuh macam fungsi.

13
a) Fungsi militer strategis
Dalam konteks ini perbatasan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan militer strategis
suatu Negara, terutama pembangunan sistem pertahanan laut, darat dan udara untuk
menjaga diri dari ancaman eksternal.
b) Fungsi Ekonomis
Perbatasan berfungsi sebagai penetapan wilayah tertentu dimana suatu Negara
melakukan Peninjauan kontrol terhadap arus modal, perdagangan antarnegara, investasi
asing, pergerakan barang antarnegara. Fungsi ekonomis perbatasan juga memberikan
patokan bagi suatu Negara untuk melakukan eksplorasi sumber-sumber alam secara legal
pada wilayah tertentu.
c) Fungsi Konstitutif
Berdasarkan konsep hukum international modern suatu Negara berdaulat wajib memiliki
wilayah perbatasan yang terdefinisikan dengan jelas. Artinya, perbatasan menetapkan
posisi konstitutif Negara tertentu di dalam komunitas international. Suatu Negara
memiliki kedaulatan penuh atas wilayah yang merupakan teritorialnya sebagaimana
ditetapkan oleh perbatasan yang ada.
d) Fungsi identitas Nasional
Sebagai pembawa identitas nasional, perbatasan memiliki fungsi mengikat secara
emosional terhadap komunitas yang ada dalam teritori khusus. Kesamaan pengalaman
dan sejarah, secara langsung maupun tidak langsung telah mengikat masyarakat secara
emosional untuk mengklaim identitas dan wilayah tertentu.
e) Fungsi persatuan nasional
Melalui pembentukan identitas nasional perbatasan ikut menjaga persatuan
nasional.Untuk menjaga persatuan dan kesatuan nasional, para pemimpin Negara
biasanya menyatukan simbol dan jargon dengan konsep teritori dan perbatasan. Konsep-
konsep seperti kekuatan maritime dan kekuatan darat biasanya dipakai untuk mendorong
warga agar menjadi persatuan dan kesatuan nasional.
f) Fungsi pembangunan Negara bangsa
Perbatasan sangat membantu dalam pembangunan dan pengembangan Negara bangsa
karena memberikan kekuatan bagi Negara untuk menentukan bagaimana sejarah bangsa
dibentuk, menentukan simbol-simbol apa yang dapat diterima secara luas, dan
menentukan identitas bersama secara normatif maupun kultural.
g) Fungsi pencapaian kepentingan domestik

14
Perbatasan berfungsi untuk memberi batas geografis bagi usaha Negara agar tercapai
kepentingan nasional di bidang politik, sosial, ekonomi, pendidikan, pembangunan
infrastruktur, konservasi energi, dan sebagainya. Perbatasan juga menetapkan sampai
sebatas mana Negara dapat melakukan segala usaha untuk mencapai kepentingan
nasionalnya. (Gunawatyi Wuryandari : 2009: 36-37).

15
BAB III
KESIMPULAN
Dalam penutup makalah ini, dapat disimpulkan bahwa teori-teori kenegaraan
memiliki akibat yang sangat penting dalam memahamis dan pengembangan sistem
politik sebuah negara. Implikasi ini mencakup berbagai aspek, Penyusunan kebijakan
publik: Teori-teori kenegaraan memberi dasar pemikiran dan analisis yang mendasari
proses penyusunan kebijakan publik. Dengan memahami prinsip kenegaraan yang
ditemukan dalam teori-teori ini, para pembuat kebijakan dapat merumuskan langkah-
langkah yang lebih efektif dan optimal dalam menjawab beberapa permasalahan yang
dihadapi oleh negara.
Memperkuat tatanan hukum: Teori-teori kenegaraan menekankan pentingnya
tatanan hukum yang kuat sebagai fondasi utama dalam menjalankan pemerintahan dan
mengatur hubungan antara pemerintah dan masyarakat. Implikasi ini mengarahkan pada
perlunya peran lembaga yudikatif yang bertindak dalam penegakan hukum yang adil,
sehingga menciptakan keadilan dan kemampuan .Pembentukan sistem politik yang
mewakili Teori-teori kenegaraan seperti teori demokrasi, dan memberi arti penting pada
peran politik warga negara dalam proses pengambilan kebijakan. Implikasi dari teori-
teori ini adalah perlunya membangun sistem politik yang membuka ruang partisipasi
bagi semua warga negara, sehingga suara mereka dapat didengar dan diwakili secara adil
dalam proses kebijakan publik.

16
PENUTUP

Dalam penutup makalah ini, dapat disimpulkan bahwa teori-teori kenegaraan


memiliki implikasi yang signifikan dalam konteks perkembangan politik dan sosial
suatu negara. Melalui penerapan teori-teori ini, kita dapat memahami dan
menganalisis fenomena politik yang kompleks dan dinamis dengan lebih baik.Salah
satu implikasi penting dari teori-teori kenegaraan adalah kemampuan untuk
menyediakan kerangka kerja yang kokoh untuk memahami dan merumuskan
kebijakan publik. Dengan memahami prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam
teori-teori ini, para pembuat kebijakan dapat mengambil keputusan yang lebih efektif
dan berkelanjutan untuk memajukan negara dan masyarakatnya.
Selain itu, teori-teori kenegaraan juga memainkan peran penting dalam
membentuk sistem pemerintahan yang demokratis dan menjaga keseimbangan
kekuasaan di antara berbagai lembaga negara. Dalam konteks ini, teori-teori ini
mendorong adanya checks and balances yang efektif, meningkatkan akuntabilitas, dan
melindungi hak-hak warga negara.
Sebagai penutup, teori-teori kenegaraan memiliki implikasi yang penting
bagi perkembangan politik dan sosial suatu negara. Melalui penerapan teori-teori ini,
kita dapat memperkuat sistem pemerintahan yang demokratis, meningkatkan
kebijakan publik yang efektif, dan mengembangkan kesadaran politik di kalangan
masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mempelajari,
mengembangkan, dan mengaplikasikan teori-teori kenegaraan guna mencapai
kemajuan yang berkelanjutan.

17

Anda mungkin juga menyukai