Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Wanprestasi

WANPRESTASI DALAM AKAD SEWA MENYEWA PEMAIN FUTSAL


DALAM PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH DI DESA
PURBOLINGGO

RYVALDO IRAWAN
Institut Agama Islam Negeri Metro, Indonesia
Ryvaldo354@gmail.com

Abstrak: Wanprestasi atau dikenal dengan istilah ingkar janji, yaitu kewajiban
dari debitur untuk memenuhi suatu prestasi, jika dalam melaksanakan kewajiban
bukan terpengaruh karena keadaan, maka debitur dianggap telah melakukan
ingkar janji. Perkataan wanprestasi berasal dari bahasa Belanda, yaitu berarti
prestasi buruk, Pelanggaran hak kontraktual menimbulkan kewajiban ganti rugi
berdasarkan wanprestasi sebagaimana diatur dalam pasal 1236 BW ( untuk
prestasi memberikan sesuatu ) dan pasal 1239 BW ( untuk prestasi berbuat
sesuatu ). Kemudian berkenaan dengan wanprestasi dalam pasal 1243 BW
bahwa pengganti biaya, rugi, dan bungan karena tak dipenuhinya suatu
perikatan, barulah mulai di wajibkan apabila si berutang telah dinyatakan lalai
memenuhi perikatannya, tetap melalikannya, atau jika sesuatu yang harus di
berikan atau dibuatnya, hanya dapat di berikan atau di buat dalam tenggang
waktu yang telah dibuatnya.

Kata kunci : Perjanjian, Wanprestasi, sewa menyewa.

1
Jurnal Wanprestasi

1
Jurnal Wanprestasi

A. PENDAHULUAN

Manusia sebagai mahluk sosial yang saling membutuhkansatu sama lain


untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik dengan cara kerja sama, jual beli, tukar
menukar barang dan lain sebagainya. Dalam kehidupan masyarakat adanya
interaksi yang terjadi yaitu salah satunya sewa menyewa atau dalam islamnya di
sebut dengan ijarah yang berasal dari kata al-ajru yaitu akad pemindahan hak guna
atas barang atau jasa melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan
pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.Secara sederhana ijarah dapat
diartikan sebagai transaksi manfaat atau jasa dengan imbalan tertentu. Ijarah
dalam sewa barang disebut ijaratal-ain. ijarah dalam sewa jasa berupa tenaga
seseorang disebut ijaratal-zimmah. Ijarah dalam bentuk sewa menyewa baik
barang ataupun jasa merupakan muamalah yang telah disyariatkan dalam islam.
Ijarah dalam sewa jasa yakni mengambil manfaat tenaga seseorang, dimana
masing-masing dari pihak yang melakukan akad harus mendapatkan keuntungan
baik dari si penyewa mendapatkan jasa pekerja, dan sebaliknya pekerja
mendapatkan upah atau penghasilan atas jasanya. 1 sewa menyewa adalah akad
yang dilakukan oleh dua orang, dimana pihak satu sebagai penyewa dan pihak
satunya sebagai pemilik atas apa yang disewa baik itu barang ataupun jasa.
Lahirnya perjanjian sewa menyewa yaitu karena adanya subjek atau kedua belah
pihak " penyewa dan menyewa", adanya kesepakatan antara kedua belah pihak,
adanya obyek yang disewakan baik bergerak ataupun tidak bergerak, adanya
kewajiban baik dari pihak penyewa dan dari pihak menyewa, kewajibannya bagi
penyewa yaitu memberikan uang kepada orang yang menyewakan atas barang
ataupun jasa, kewajiban bagi pihak yang menyewakan yaitu memberikan barang
atau jasa kepada pihak penyewa.2 Dalam kehidupan sehari hari orang banyak
bertransaksi menggunakan akad ijarah.3 Dengan adanya interaksi sewa menyewa
menyebabkan kedua belah pihak melakukan sebuah perjanjian yang mengikat.
Tetapi realitanya akad sewa menyewa yang terjadi di masyarakat sering tidak
1
Rachmat Syafei, Fiqih Mu’amalah, ( Bandung:Pustaka Setia, 2001),121.
2
“Rahmadazi Ramhadzi, Wanprestasi Perjanjian Sewa Menyewa Lapangan Futsal Di
Kota Banda Aceh, Jurnal Imiah Mahasiswa, Vol. 2, No.4.”
3
Marwan Mas, 2004. Terapan Pengantar Ilmu Hukum, Ghalia Indonesia, Jakarta.

1
Jurnal Wanprestasi

berjalan sesuai akad yang telah disepakati. Hal ini bisa terjadi karena dari salah
satu pihak mengingkari isi akad yang telah disepakati dan dapat merugikan pihak
lainnya. Oleh karena itu, dapat mengakibatkan akad sewa menyewa yang
disepkati tidak sesuai dengan kesepakatan. Dalam hal ini adanya pengingkaran
dalam isi akad yang telah disepakati, suatu pengingkaran akad di sebut juga
dengan Wanprestasi.

Wanprestasi yaitu tidak memenuhi kewajiban yang di tentukan dalam


perjanjian yang di buat oleh kedua belah pihak yang terjadi karena disengaja atau
tidak disengaja. Dasar hukum wanprestasi diatur dalam KUHP Pasal 1338 yang
bunyinya “ Seluruh persetujuan yang di buat sesuai dengan undang-undang yang
berlaku, sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. 4 Dalam hal sewa
menyewa dan wanprestasi, mengenai wanprestasi sewa menyewa pemain Futsal,
permasalahannya yaitu adanya pengingkaran perjanjian upah. Tim Futsal Desa
Purbolinggo menyewa pemain dari pemain luar desa berjumlah yang menurut
penyewa pemain tersebut memiliki kemampuan yang hebat dalam bermain Futsal.
Ketika selesai pertandingan saatnya pemain yang disewa menerima bayaran sesuai
dengan perjanjian yang di sepakati, akan tetapi penyewa membayar tidak sesuai
dengan isi perjanjian, seharusnya pemain mendapatkan bayaran 100.000, hanya
mendapatkan bayaran 50.000, penyewa beralasan pemain yang di sewa tidak
sesuai dengan harapan yang di inginkan. Seharusnya pemain yang di sewa bisa
membawa tim masuk final, akan tetapi tim tersebut tidak masuk dalam babak
final. Dalam isi perjanjian tidak disebutkan bahwasanya pemain yang disewa
5
harus membawa tim masuk final. Dalam isi perjanjian tidak disebutkan
bahwasanya pemain harus membawa masuk final, isi dalam perjanjian tersebut
menag kalah tetap mendapatan bayaran sesuai dengan tarif pemain yang disewa,
dengan kekalahan tersebut tim Desa Purbolinggo tidak membayar penuh pemain
yang di sewa nya. Hal ini sangat jelas tidak sesuai dengan akad yang telah di
sepakat. Saat perjanjian penyewa akan memberikan bayaran penuh dengan
4
“Anak Agung Dewi Utari, Yusrika Riendi, Edi Sofyan ( 2022), Akibat Hukum
Wanprestasi Dalam Perjanjian Sewa Menyewa Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
Jurnal Hukum Islam, Vol. 1, Tahun 2022.”
5
Subekti, Hukum Perjanjian (Jakarta: Intermasa, 1987.

2
Jurnal Wanprestasi

pemain yang di sewa.6 Tulisan ini bertujuan memaparkan atas wanprestasi yang
terjadi dalam akad sewa menyewa pemain Futsal di Desa Purbolinggo Tulisan ini
bertujuan memaparkan ketentuan hukum atas wanprestasi yang terjadi dalam akad
sewa menyewa pemain Futsal perskeptif hukum ekonomi Syariah.

B. Pembahasan
1. Pengertian Wanprestasi

Wanprestasi merupakan suatu bentuk penolakan yang dilakukan oleh pihak-


pihak yang telah menyelesaikan suatu transaksi kontrak atau kewajiban berupa
pemenuhan terhadap apa yang telah disepakati dalam perjanjian antara pihak-
pihak yang terlibat, atau yang disebut dengan wanprestasi. Memberikan jasa
kepada debitur bukan suatu kewajiban, kecuali jika pelaksanaan kewajiban
tersebut akan merugikan jasa tersebut. Tergantung pada situasinya, debitur
mungkin telah mengingkari janjinya. Kata wanprestasi berasal dari bahasa
Belanda yang berarti kinerja buruk (bandingkan: wanbeher, artinya manajemen
buruk, perbuatan buruk). Pelanggaran hak kontrak menimbulkan kewajiban
membayar ganti rugi. Berdasarkan wanprestasi berdasarkan Pasal 1236 BW
(untuk manfaat yang timbul karena memberikan sesuatu) dan Pasal 1239 BW
(untuk manfaat yang timbul karena melakukan sesuatu). Mengenai wanprestasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1243 BW, penggantian biaya, kerugian, dan
bunga akibat wanprestasi suatu kewajiban diberikan apabila debitur dengan tidak
sengaja telah memenuhi kewajiban itu dan terus mengabaikannya, atau bila ada
keperluan. Untuk memberikan sesuatu Diperlukan hanya jika ada. Atau hanya
dapat diberikan atau diciptakan dalam jangka waktu yang telah lewat7

Wanprestasi dalam Islam disebut juga dengan istilah “sul” menurut hukum
Islam. Artinya, apabila suatu akad yang dibuat secara sah menurut ketentuan

6
Peneliti Melakukan Wawancara Dengan Pemain Bola Voli, Budi Dan Fina.
7
R.Subekti, Hukum Perjanjian Cet.Ke-II,(Jakarta: Pembimbing Masa, 1970), Dikutip
Oleh Pengarang Yahman, Karakteristik Wanprestasi Dan Tindak Pidana Penipuan Yang Lahir
Dari Hubungan Kontraktual, (PRENADAMEDIA GROUP, 2014), h. 82.

3
Jurnal Wanprestasi

undang-undang, tidak dilaksanakan atau dilaksanakan dengan baik (karena


kesalahan) oleh debitur, maka akad tersebut merupakan kesalahan debitur.

Kesalahan dalam fiqih disebut ataddi, atau sikap (melakukan atau tidak
melakukan) yang tidak diizinkan Oleh syarak. Artinya suatu sikap yang
bertentangan dengan hak dan Kewajiban.8 Wanprestasi hukum Islam dapat dilihat
secara komprehensif pada pembahasan konsep kompensasi dalam hukum Islam di
atas. Pengingkaran janji tercantum dalam KHESY Bab 3, Bagian 4, Pasal 36
hingga 39. 9 Salah satu pihak dalam suatu kontrak telah ingkar janji apabila janji
itu diingkari dan sanksi tidak dilaksanakan sesuai dengan janjinya, namun surat
perintah dapat digunakan untuk memberikan sanksi kepada pihak yang
melanggar, yaitu pembayaran ganti rugi dan denda. Apabila pihak yang ingkar
janji terus melakukan ingkar setelah janji dinyatakan ingkar, dapat dikenakan
sanksi berupa pembayaran ganti rugi.10

2. Macam-Macam Prestasi dan Wanprestasi


Menurut Pasal 1234 KUH Perdata, suatu kontrak terdiri dari memberi
sesuatu, berbuat sesuatu, atau tidak berbuat sesuatu. Jadi wujud prestasi
adalah:11
1. Memberikan Sesuatu
Dalam Pasal 1235 menyatakan: ``Setiap kontrak hadiah mencatat
kewajiban debitur untuk menyerahkan barang tersebut dan merawatnya
sebagai ibu rumah tangga yang baik sampai saat itu.‘’ Lakukan sesuatu.
Melakukan sesuatu dalam suatu kontrak berarti melakukan tindakan yang

8
“Adithiya Herlambang (2013), Wanprestasi Penyeawa Dalam Perjanjian Sewa
Menyewa Rumah Di RT 004/ RW 001 Kelurahan Mariana Kecamatan Pontianak Kota, Jurnal
Gloria Yuris, Vol. 1, No.3, Tahun 2013.”
9
“Mahalia Nola Pohan (2020), Aspek Hukum Terhadap Wanprestasi Dalam Perjanjian
Sewa Menyewa Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Jurnal Perspektif Hukum,
Vol.1,s No.1 Tahun 2020.”
10
M.Yahya Harahap, Segi-Segi Hukum Perjanjian, (Bandung: Alumni, 1986), Dikutip
Oleh Pengarang Yahman, Karakteristik Wanprestasi Dan Tindak Pidana Penipuan Yang Lahir
Dari Hubungan Kontraktual, (PRENADAMEDIA GROUP, 2014), h .83, 83.
11
Yuliana Monika,2017 Pelaksanaan Perjanjian Sewa Menyewa, Jurnal Hukum
Mahasiswa S1, Vol.5, No.2 (2017).

4
Jurnal Wanprestasi

ditentukan dalam kontrak. Bentuk prestasi disini adalah melakukan tindakan


tertentu. Dalam memberikan jasa ini, debitur harus mematuhi ketentuan yang
diatur dalam kontrak. Debitur bertanggung jawab atas perbuatan yang tidak
sesuai dengan ketentuan yang disetujui oleh para pihak. Namun, jika
ketentuan-ketentuan ini tidak disepakati, maka standar kepatutan atau
kesusilaan yang disepakati, maka standar kepatutan atau kesusilaan Yang
diakui dan berlaku dalam masyarakat. Artinya sepatutnya Berbuat sebagai
seorang pekerja yang baik.12
2. Tidak Berbuat Sesuatu
Tidak melakukan sesuatu dalam suatu perjanjian berarti tidak melaksanakan
tindakan yang dijanjikan. Jadi bentuk kinerja disini adalah tidak berbuat apa-
apa. Kewajiban pelaksanaan tidak bersifat aktif; sebaliknya, bersifat pasif,
dan dapat berbentuk tidak melakukan sesuatu atau membiarkan sesuatu
terjadi. Di sini, jika salah satu pihak melanggar perjanjian ini, mereka akan
bertanggung jawab atas konsekuensinya.13

3. Faktor-faktor Penyebab Wanprestasi

Wanprestasi dapat terjadi disebabkan oleh beberapa faktor sebagai Berikut: 14

a. Kesengajaan atau kelalaian debitur (pembeli) sendiri Unsur kesengajaan dari


pihak sendiri Dilihat dari bentuk wanprestasinya, unsurnya adalah:
1. Kurangnya itikad baik (kejujuran atau ketaatan), pelayanan kurang
memadai tidak dieksekusi.
2. Tidak dilatih untuk memberikan jasa-jasa tersebut ketika habis masa
berlakunya.
3. Mengabaikan perjanjian.15

12
“Sedyo Prayogo, ‘Penerapan Batas-Batas Wanprestasi Dan Perbuatan Melawan
Hukum Dalam Perjanjian’, Jurnal Pembaharuan Hukum, Vol. 3 No. 2 (Agustus, 2016).”
13

14
J. Satrio, Hukum Perikatan, (Bandung : Alumni, 1999), Hal. 84.).
15
“Cindi Kondo, ‘Tanggung Jawab Hukum Dalam Perjanjian Sewa Menyewa Rumah
Toko (Ruko)’, Lex Privatum, Vol. 1 No. 3 (Juli, 2013).”

5
Jurnal Wanprestasi

b. Force Majeure (overmacht), yaitu sesuatu yang di luar kemampuan debitur


(pembeli). Situasi wajib atau (dominasi) berarti situasi di mana kewajiban
yang dipaksakan tidak dapat dipenuhi dan peraturan hukum harus diabaikan
dengan baik.16

Keunggulan datang dari kecelakaan yang tidak terduga. Contohnya adalah


bencana alam dan kecelakaan.
Overmacht terjadi karena unsur ketidaksengajaan Yang sifatnya tidak diduga.
Contohnya seperti bencana alam dan Kecelakaan. Menurut KHESy, alasan
wanprestasi yang terdapat dalam Pasal 36 dan 37 adalah para pihak tidak
menepati janjinya, namun kesalahannya adalah tidak menepati janjinya dan
tidak menepati janjinya. Dapat dianggap bahwa Anda telah mengingkari janji
Anda.17

1. Tinjauan Umum Tentang Sewa Menyewa


Pengertian normatif tentang sewa tercantum dalam teks Pasal 1548 KUH
Perdata Jilid 3 sebagai berikut: “Sewa adalah suatu kontrak di mana salah
satu pihak berjanji untuk memberikan kenikmatan sesuatu kepada pihak lain.
“Waktunya telah tiba untuk membayar harga yang bersedia dibayar oleh
pihak terakhir.“18 Dari ketentuan di atas jelas bahwa pemilik barang
memperbolehkan penggunaan barang tersebut atau hanya menggunakannya
untuk jangka waktu tertentu, yaitu menggunakan barang tersebut.
Dalam kontrak sewa, seperti halnya penjualan pada umumnya, barang yang
dipasok tidak menimbulkan kepemilikan atas barang tersebut, melainkan
hanya penguasaan atas penggunaan dan pemanenan barang tersebut untuk

16
Yuliana Monika,2017 Pelaksanaan Perjanjian Sewa Menyewa, Jurnal Hukum
Mahasiswa S1, Vol.5, No.2 (2017).
17
“Muhammad Noor, ‘Penerapan Prinsip-Prinsip Hukum Perikatan Dalam Pembuatan
Kontrak’, Mazahib, Vol. 14 No. 1 (Juni, 2015).”
18
WirjonoProdjodikoro, “Hukum Perdata Tentang Persetujuan-Persetujuan Tertentu”,
Cet-7 Penerbit Sumur Bandung, 1981. Hal.49.

6
Jurnal Wanprestasi

jangka waktu tertentu yang disepakati dalam kontrak. Oleh karena itu
kepemilikan barang tetap berada pada pihak yang menyewakannya.
Kontrak sewa adalah kontrak nominal, atau “Benoemde” dalam bahasa
Belanda. Dalam KUH Perdata, kontrak ini didefinisikan dalam teks Pasal
1319 KUH Perdata yang menyatakan: ``Semua kontrak termasuk dalam bab
ini dan bab sebelumnya, baik mempunyai nama tertentu maupun tidak.‘’ Dari
skema sewa berdasarkan Pasal 1548 KUHPerdata, dapat dikatakan bahwa
19
kesepakatan. Sewa merupakan suatu kontrak suka sama suka, artinya
kontrak tersebut sah dan mengikat pada saat dibuat, mengenai barang yang
akan disewa dan harga sewa. Seperti halnya kontrak pada umumnya, di sini
juga kami memiliki elemen-elemen berikut:
1. Keberadaan penyewa dan penyewa (subyek).
2. Adanya kesepakatan (agreement) antar para pihak.
3. Harta sewa meliputi harta bergerak dan harta benda.
4. Pemilik rumah mempunyai kewajiban untuk menyampaikan suatu
kesenangan kepada penyewa.
5. Penyewa wajib menyerahkan sejumlah uang yang telah dibayarkan kepada
penyewa. 20

5. Pengertian Perjanjian Sewa Menyewa

Sewa menyewa dalam bahasa belanda disebut dengan Huurenverhuur dan


dalam bahasa inggris disebut dengan rent atau hire.21 Sewa adalah kontrak
bersama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sewa artinya memakai sesuatu

19
Yuliana Monika,2017 Pelaksanaan Perjanjian Sewa Menyewa, Jurnal Hukum
Mahasiswa S1, Vol.5, No.2 (2017).
20
“Maria Anggita Dian Pramestie, Jamal Wiwoho, ‘Implementasi Asas Kebebasan
Berkontrak Dalam Perjanjian Pemberian Kredit’, Jurnal Repertorium, Vol. 4 No. 2 (Desember,
2017).”
21
“Azahery Insan Kamil, ‘Hukum Kontrak Dalam Perspektif Komparatif (Menyorot
Perjanjian Bernama Dengan Perjanjian Tidak Bernama)’, Jurnal Serambi Hukum, Vol. 8 No. 2
(Januari, 2014).”

7
Jurnal Wanprestasi

dengan membayar sewa, dan sewa artinya memakai sesuatu dengan membayar
sewa.22 Secara hukum pengertian sewa dijelaskan dalam Pasal 1548 KUHPerdata
sebagai berikut: ``Suatu kontrak dimana salah satu pihak berjanji untuk
memberikan kepada pihak lain kenikmatan seluruh barang untuk jangka waktu
tertentu, dengan syarat pembayaran sejumlah harga.``Harga kemudian ditentukan
oleh pihak-pihak yang menerima pembayaran tersebut .‘’

6. Subjek dan Objek Perjanjian Sewa Menyewa

Pihak-pihak yang terlibat dalam Perjanjian Sewa Menyewa adalah :23

a. Pihak yang menyewakan


Penyewa adalah orang perseorangan atau badan hukum yang
meminjamkan barang atau barang kepada orang lain untuk kesenangan
penggunaannya. Orang yang menyewakan suatu barang atau benda tidak
harus merupakan pemilik barang itu, melainkan orang yang memberi
kuasa kepada orang lain untuk memakai barang itu berdasarkan hak
pelepasannya. Perjanjian sewa tidak memberikan hak milik kepada
penyewa atas barang tersebut, hanya hak penggunaan barang sewaan atau
pemungutan hasilnya.

b. Pihak Penyewa

penyewa adalah perseorangan atau badan hukum yang meminjamkan


barang atau benda dari pihak yang menyewakan. 24 Tujuan dari diadakannya
kesepakatan sewa menyewa yaitu untuk memberikan hak pemakaian untuk pihak
penyewa sehingga benda yang bukan berstatus hak milik dapat disewakan oleh
pihak yang mempunyai hak atas benda tersebut. 25 Jadi benda yang disewakan oleh

22
Kamus Besar Bahasaa Indonesia.Hal. 833.
23
Wirjono Prodjodikoro.Op.Cit, Hal.50.
24
“Winda Fitri, Alif Fisrdausa (2021), Kedudukan Transfer Pemain Dalam Sepak Bola,
Jurnal Komunikasi Hukum, Vol. 7, Nomor 2, Tahun 2021.”
25
“Evalina Yessica, ‘Karakteristik Dan Kaitan Perbuatan Melawan Hukum Dan
Wanprestasi’, Jurnal Repertorium, Vol. 1 No. 2 (November, 2014). Hartana, ‘Hukum Perjanjian

8
Jurnal Wanprestasi

pihak yang menyewakan dapat berupa hak milik, hak guna usaha, hak pakai, hak
menggunakan hasil, hak sewa dan hak guna bangunan. Perjanjian sewa menyewa
menurut Van Brekel, bahwa harga sewa dapat berwujud barang-barang lain selain
uang, namun barang-barang tersebut harus merupakan barang-barang bertubuh,
karena sifat dari perjanjian sewa menyewa akan hilang jika harga harga sewa
dibayar dengan suatu jasa. Pendapat tersebut bertentangan dengan pendapat dari
Prof. Subekti,S.H yang berpendapat bahwa dalam perjanjian sewa menyewa
tidaklah menjadi keberatan apabila harga sewa tersebut berupa uang, barang
ataupun jasa. Jadi objek dari perjanjian sewa menyewa adalah segala jenis benda,
baik benda bergerak maupun benda tidak bergerak, benda berwujud maupun
benda tidak berwujud.26

C. PENUTUP
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Wanprestasi adalah
bentuk sikap pengingkaran salah seseorang Yang berakad atau transaksi yang
tidak menjalankan kewajiban berupa Prestasi dari apa yang menjadi
kesepakatan dalam perjanjian antara pihak Yang bersangkutan atau dikenal
dengan istilah ingkar janji, yaitu Kewajiban dari debitur untuk memenuhi suatu
prestasi, jika dalam Melaksanakan kewajiban bukan terpengaruh karena
keadaan, maka Debitur dianggap telah melakukan ingkar janji wanprestasi
sebagaimana diatur dalam Pasal 1236 BW (untuk prestasi memberikan sesuatu)
dan Pasal 1239 BW (untuk prestasi Berbuat sesuatu). Kemudian berkenaan
dengan wanprestasi dalam Pasal 1243 BW bahwa Penggantian biaya, rugi, dan
bunga karena tak Dipenuhinya suatu perikatan, barulah mulai diwajibkan
apabila si Berutang setelah dinyatakan lalai memenuhi perikatannya, tetap
Melalaikannya, atau jika sesuatu yang harus diberikan atau dibuatnya, Hanya
dapat diberikan atau dibuat dalam tenggang waktu yang telah Dilampauinya.
Macam-macam wanprestasi Menurut ketentuan Pasal 1234 KUHPerdata, tiap-

(Dalam Perspektif Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara)’, Jurnal Komunikasi
Hukum, Vol. 2 No. 2 (Agustus, 2016).”
26
Subekti, Op. Cit, Hal.50.

9
Jurnal Wanprestasi

tiap perikatan Adalah untuk memberikan sesuatu, untuk berbuat sesuatu, atau
untuk tidak Berbuat sesuatuta Menurut ketentuan Pasal 1234 KUHPerdata,
tiap-tiap perikatan Adalah untuk memberikan sesuatu, untuk berbuat sesuatu,
atau untuk tidak Berbuat sesuatu. Faktor penyebab wanprestasi yaitu adanya
Kesengajaan atau kelalain debitur (pembeli) sendiri dan Adanya keadaan
memaksa.

Daftar Pustaka

“Adithiya Herlambang (2013), Wanprestasi Penyeawa Dalam


Perjanjian Sewa Menyewa Rumah Di RT 004/ RW 001
Kelurahan Mariana Kecamatan Pontianak Kota, Jurnal Gloria
Yuris, Vol. 1, No.3, Tahun 2013.,” n.d.
“Anak Agung Dewi Utari, Yusrika Riendi, Edi Sofyan ( 2022), Akibat
Hukum Wanprestasi Dalam Perjanjian Sewa Menyewa Menurut
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Jurnal Hukum Islam,
Vol. 1, Tahun 2022.,” n.d.

10
Jurnal Wanprestasi

“Azahery Insan Kamil, ‘Hukum Kontrak Dalam Perspektif


Komparatif (Menyorot Perjanjian Bernama Dengan Perjanjian
Tidak Bernama)’, Jurnal Serambi Hukum, Vol. 8 No. 2
(Januari, 2014).,” n.d.
“Cindi Kondo, ‘Tanggung Jawab Hukum Dalam Perjanjian Sewa
Menyewa Rumah Toko (Ruko)’, Lex Privatum, Vol. 1 No. 3
(Juli, 2013).,” n.d.
“Evalina Yessica, ‘Karakteristik Dan Kaitan Perbuatan Melawan
Hukum Dan Wanprestasi’, Jurnal Repertorium, Vol. 1 No. 2
(November, 2014). Hartana, ‘Hukum Perjanjian (Dalam
Perspektif Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu
Bara)’, Jurnal Komunikasi Hukum, Vol. 2 No. 2 (Agustus,
2016).,” n.d.
J. Satrio, Hukum Perikatan, (Bandung : Alumni, 1999), Hal. 84.), n.d.
Kamus Besar Bahasaa Indonesia.Hal. 833, n.d.
M. Khuanifi Yang Berjudul Analisis Sistem Kontrak Kerja Pemain
Bola Persiraja Banda Aceh Ditinjau Menurut Akad Ijȃrahbial-
Amal., n.d.
“Mahalia Nola Pohan (2020), Aspek Hukum Terhadap Wanprestasi
Dalam Perjanjian Sewa Menyewa Menurut Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata, Jurnal Perspektif Hukum, Vol.1,s No.1
Tahun 2020.,” n.d.
“Maria Anggita Dian Pramestie, Jamal Wiwoho, ‘Implementasi Asas
Kebebasan Berkontrak Dalam Perjanjian Pemberian Kredit’,
Jurnal Repertorium, Vol. 4 No. 2 (Desember, 2017),” n.d.
Marwan Mas, 2004. Terapan Pengantar Ilmu Hukum, Ghalia
Indonesia, Jakarta., n.d.
“Muhammad Noor, ‘Penerapan Prinsip-Prinsip Hukum Perikatan
Dalam Pembuatan Kontrak’, Mazahib, Vol. 14 No. 1 (Juni,
2015).,” n.d.
M.Yahya Harahap, Segi-Segi Hukum Perjanjian, (Bandung: Alumni,
1986), Dikutip Oleh Pengarang Yahman, Karakteristik
Wanprestasi Dan Tindak Pidana Penipuan Yang Lahir Dari
Hubungan Kontraktual, (PRENADAMEDIA GROUP, 2014),
h .83, n.d.
Peneliti Melakukan Wawancara Dengan Pemain Bola Voli, Budi Dan
Fina, n.d.
Rachmat Syafei, Fiqih Mu’amalah, ( Bandung:Pustaka Setia,
2001),121, n.d.

11
Jurnal Wanprestasi

“Rahmadazi Ramhadzi, Wanprestasi Perjanjian Sewa Menyewa


Lapangan Futsal Di Kota Banda Aceh, Jurnal Imiah
Mahasiswa, Vol. 2, No.4.,” n.d.
R.Subekti, Hukum Perjanjian Cet.Ke-II,(Jakarta: Pembimbing Masa,
1970), Dikutip Oleh Pengarang Yahman, Karakteristik
Wanprestasi Dan Tindak Pidana Penipuan Yang Lahir Dari
Hubungan Kontraktual, (PRENADAMEDIA GROUP, 2014), h.
82, n.d.
“Sedyo Prayogo, ‘Penerapan Batas-Batas Wanprestasi Dan Perbuatan
Melawan Hukum Dalam Perjanjian’, Jurnal Pembaharuan
Hukum, Vol. 3 No. 2 (Agustus, 2016).,” n.d.
Subekti, Hukum Perjanjian (Jakarta: Intermasa, 1987, n.d.
Subekti, Op. Cit, Hal.50., n.d.
Sulistyo, Urip. Buku Ajar Penelitian Kualitatif. Jambi: Salim Media
Indonesia, 2019.
Tiffany Alfiana Zulfa, Tinjauan Maqasid Syariah Terhadap Upah
Pekerja Dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Yang
Dirumahkan ( Study Kasus Di CV Karoseri Laksana Ungaran
Kabupaten Semarang 2020). Skripsi IAIN Salatiga (2019).
Hlm. 10, n.d.
“Winda Fitri, Alif Fisrdausa (2021), Kedudukan Transfer Pemain
Dalam Sepak Bola, Jurnal Komunikasi Hukum, Vol. 7, Nomor
2, Tahun 2021.,” n.d.
Wirjono Prodjodikoro.Op.Cit, Hal.50., n.d.
WirjonoProdjodikoro, “Hukum Perdata Tentang Persetujuan-
Persetujuan Tertentu”, Cet-7 Penerbit Sumur Bandung, 1981.
Hal.49, n.d.
Yuliana Monika,2017 Pelaksanaan Perjanjian Sewa Menyewa, Jurnal
Hukum Mahasiswa S1, Vol.5, No.2 (2017), n.d.
Zodi Sumarda, Analisis Sistem Upah Pada Pemain Bola Antar
Kampung (Tarkam) Di Tinjau Menurut Konsep IjȃrahBi Al-
„Amȃl ( Suatu Penelitian Di Kalangan Mahasiswa UIN Ar-
Raniry Banda Aceh). Skripsi UIN Ar-Raniry Banda Aceh
(2019) Hlm. 7, n.d.

12

Anda mungkin juga menyukai