Anda di halaman 1dari 18

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Satu sendok garam yang ditambahkan ke dalam segelas air akan

larut. Namun, jika garam ditambahkan secara terus menerus ke dalam

segelas air, suatu saat garam tidak dapat larut lagi. Pada saat seperti itu

larutan disebut jenuh. Pada peristiwa lainnya adalah kelarutan garam yang

akan terdisosiasi oleh ion-ionnya. Semakin banyak dalam penambahan

garam maka ion-ionnya dalam larutan semakin tinggi.

Senyawa polar akan lebih mudah larut dalam pelarut polar dan

senyawa non polar akan lebih mudah larut dalam pelarut non polar.

Misalnya, semua asam basa dan garam merupakan senyawa polar sehingga

mudah larut dalam air. Sebaliknya, lemak tidak larut dalam air, tetapi larut

dalam minyak.

Pada kelarutan ada zat yang mudah larut dan ada zat yang sukar

larut. Contohnya seperti garam yang dilarutkan dengan air dan garam yang

dilarutkan dalam minyak. Namun faktor-faktor yang membedakan kelarutan

suatu zat belum diketahui secara jelas. Sehingga penting untuk mempelajari

proses kelarutan dan hasil kali kelarutan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan

penelitian mengenai kemampuan kelarutan suatu zat kimia.

MA Roudlotul ‘Ulum 2023/2024


2

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan

beberapa masalah sebagai berikut:

1.2.1 Apa pengertian kelarutan dan hasil kali kelarutan?

1.2.2 Bagaimana perbandingan kelarutan dan hasil kali kelarutan garam

dengan menggunakan air dan minyak?

1.2.3 Apa pengaruh ion senama pada kelarutan garam dengan

menggunakan air dan minyak?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan Karya Tulis ini adalah untuk mengetahui:

1.3.1 Pengertian kelarutan dan hasil kali kelarutan.

1.3.2 Perbandingan kelarutan dan hasil kali kelarutuan garam dengan

menggunakan air dan minyak.

1.3.3 Pengaruh ion senama pada kelarutan garam dengan menggunakan air

dan minyak.

1.4 Batasan Pembahasan

Karya Tulis yang berjudul “PERBANDINGAN KELARUTAN

DAN HASIL KALI KELARUTAN GARAM DENGAN

MENGGUNAKAN AIR DAN MINYAK” mempunyai batasan pembahasan

sebagai berikut:

MA Roudlotul ‘Ulum 2023/2024


3

1.4.1 Pengertian kelarutan dan hasil kali kelarutan.

1.4.2 Proses perbandingan kelarutan dan hasil kali kelarutan garam

dengan menggunakan air dan minyak.

1.4.3 Pengaruh ion senama pada kelarutan garam dengan menggunakan

air dan minyak.

MA Roudlotul ‘Ulum 2023/2024


4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Judul

Agar tidak mengalami kesulitan dalam memahami Karya Tulis yang

berjudul “PERBANDINGAN KELARUTAN DAN HASIL KALI

KELARUTAN GARAM DENGAN MENGGUNAKAN AIR DAN

MINYAK” ini, maka penulis akan memberikan rincian pengertian yang

dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai berikut:

PERBANDINGAN : Perbedaan (selisih), kesamaan ( KBBI, 2008 : 131).

KELARUTAN : Yang berciri atau bersifat (dapat) larut (KBBI, 2008 :

793).

DAN : Penghubung satuan bahasa ( kata, frasa, klausa dan

kalimat) yang serta termasuk tipe yang sama serta

memiliki fungsi yang tidak berbeda (KBBI, 2008 :

291).

HASIL : Sesuatu yang diadakan (dibuat dijadikan dan

sebagainya) oleh usaha (KBBI, 2008 : 486).

KALI : Kata untuk menyatakan kelipatan atau perbandingan

(KBBI, 2008 : 608).

MA Roudlotul ‘Ulum 2023/2024


5

KELARUTAN : Yang berciri atau bersifat (dapat) larut (KBBI, 2008 :

793).

GARAM : Senyawa kristalin NaCl yang merupakan klorida dan

sodium, dapat larut dalam air dan rasanya asin (KBBI,

2008 : 414).

DENGAN : Beserta bersama-sama (KBBI, 2008 : 312).

MENGGUNAKAN : Memakai (alat) mengambil manfaatnya (KBBI, 2008 :

466).

AIR : Cairan jernih tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak

berbau. Yang diperlukan di kehidupan manusia,

hewan, tumbuhan yang secara kimiawi mengandung

hirdrogen dan oksigen (KBBI, 2008 : 20).

DAN : Penghubung satuan bahasa ( kata, frasa, klausa dan

kalimat) yang serta termasuk tipe yang sama serta

memiliki fungsi yang tidak berbeda (KBBI, 2008 :

291).

MINYAK : Zat cair berlemak, biasanya kental, tidak larut dalam

air, larut dalam eter dan alkohol, mudah terbakar,

bergantung pada asalnya. Dikelompokan sebagai

minyak nabati, hewani atau mineral dan bergantung

pada sifatnya (KBBI, 2008 : 918).

MA Roudlotul ‘Ulum 2023/2024


6

2.2 Penjelasan Judul

Kelarutan (solibility) adalah jumlah maksimum yang dapat larut

dalam jumlah larutan atau pelarut tertentu. Sedangkan hasil kali kelarutan

adalah hasil kali konsentrasi ion-ion dari larutan jenuh garam yang sukar

larut dalam air setelah masing-masing konsentrasi dipangkatkan dengan

koefisien menurut persamaan ionisasinya.

MA Roudlotul ‘Ulum 2023/2024


7

BAB III

LAPORAN HASIL OBSERVASI

3.1 Pengertian Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Kelarutan atau solubilitasi adalah kemampuan suatu zat terlarut

(solute), untuk larut dalam suhu pelarut (soluet). Kelarutan dinyatakan

dalam jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada

kesetimbangan. Suatu kelarutan adalah Mol/L. Oleh karena itu satuan

kelarutan sama dengan monaritas, maka kelarutan juga bisa didefinisikan

sebagai konsentrasi zat yang masih bisa larut dalam suatu pelarut.

Berdasarkan sifat kelarutannya larutan dapat dibedakan menjadi tiga kondisi

yaitu:

a. Kondisi tidak jenuh artinya kondisi saat konsentrasi sebelum melampaui

kelarutannya, sehingga masih bisa larut.

b. Kondisi tepat jenuh, artinya kondisi saat konsentrasi sama dengan

kelarutannya, sehingga zat tetap mengendap.

c. Kondisi lewat jenuh, artinya kondisi saat konsentrasi melampaui

kelarutannya. Sehingga zat yang mengendap lebih banyak daripada yang

larut.

Hasil kali kelarutan adalah zat-zat yang sukar larut berada dalam

kesetimbangan yang sangat kecil atau hasil kali konsentrasi ion-ion dari

MA Roudlotul ‘Ulum 2023/2024


8

larutan jenuh yang sukar larut dalam air. Dan dinyatakan dengan lambang

Ksp. Jadi tetapan kesetimbangan yang sukar larut disebut tetapan hasil

kesetimbangan atau hasil kali larutan (Ksp). Berdasarkan aturan penulisan

rumus kesetimbangan sehingga diperoleh:

Ksp = (A+)a (B-)b

Ksp = Konstanta Produk Kelarutan


A+ = Kation dalam larutan berair
B- = Anion dalam larutan berair
a.b = Konsentrasi relatif a dan b

Contoh:

Ketika garam yang sukar larut seperti perak klorida (agcl) dilarutkan dalam

air, maka pada kondisi tepat jenuh akan doperoleh sebagai berikut:
→ +¿ ( Ag ) + Cl (ag)¿
Agcl (s )❑← Ag

Berdasarkan persamaan diatas, maka diperoleh persamaan ketimbangan.

Ksp = (Ag+) (Cl-)

Hasil Ksp dapat digunakan untuk meramalkan apakah larutan tersebut belum

jenuh, tetap jenih, atau lewat jenuh.

a. Jika hasil kali kelarutan ion-ion Qc < Ksp elektrolit. Larutan belum

jenuh. Artinya bila ditambahkan zat padat elektrolit kedalam larutan, zat

tersebut masih bisa larut.

b. Jika hasil kali konsentrasi ion-ion Qc = Ksp elektrolit, larutan tepat

jenuh. Artinya bila ditambahkan zat padat elektrolit ke dalam larutan, zat

tersebut tetap akan mengendap.

MA Roudlotul ‘Ulum 2023/2024


9

c. Jika hasil kali konsentrasi ion-ion Qc > Ksp elektrolit, maka larutan

lewat jenuh. Akibatnya elktrolit tersebut akan mengendap.

3.2 Perbandingan Kelarutan dan Hasil Kelarutan Garam dengan


Menggunakan Air dan Minyak

Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan maka perlu

langkah-langkah yang sesuai dengan tujuan penelitian itu sendiri. Pada

penelitian ini langkah-langkah yang dilakukan adalah :

Persiapan penelitian

3.2.1 Penelitian dilaksanakan pada:

Hari : Senin

Tanggal : 07 Agustus 2023

Tempat : Aula Pondok

3.2.2 Peralatan dan bahan-bahan penelitian

Alat dan bahan yang digunakan untuk penelitian adalah:

a) Alat

1. 1 sendok teh

2. 3 gelas kaca

b) Bahan-bahan

1. 5 sendok garam dapur

2. 100 ml air dingin atau air biasa

3. 100 ml air panas

4. 100 ml minyak goreng

MA Roudlotul ‘Ulum 2023/2024


10

3.2.3 Proses kelarutan garam dengan menggunakan air

Garam lebih mudah larut pada air panas dibandingkan pada

air dingin atau air yang suhunya normal. Jika kita menggunakan air

dingin untuk melarutkan garam, proses pelarutannya akan

berlangsung lama bahkan ada beberapa butir yang tidak larut. Garam

dapat larut dengan mudah pada air yang bersuhu tinggi dengan

pengadukan. Larutnya garam dalam air panas atau hangat disebabkan

karena air adalah zat pelarut yang baik. Selain itu, suhu air yang

panas menyebabkan adanya peningkatan pergerakan-pergerakan

molekul yang menyebabkan terjadinya lebih banyak benturan antar

molekul. Akibatnya, ikatan antar molekul lebih mudah ditarik dan

pecah yang menyebabkan garam menjadi larut.

Contoh:

Jika kita melarutkan garam dapur (NaCl) misalnya 1 sendok teh

garam dapur dilarutkan dalam 100 ml air. Maka seluruh NaCl akan

larut. Bagaimana jika garamnya ditambahkan banyak lagi atau

ditambahkan 5 sendok garam secara bertahap?

Dalam tahapan penelitian terjadi proses sebagai berikut:

1. Pada sendok ke-1 garam terlarut dan belum ada perubahan pada

air.

2. Pada sendok ke-2 mulai terjadi perubahan warna pada air tetapi

belum terjadi pengendapan.

MA Roudlotul ‘Ulum 2023/2024


11

3. Pada sendok ke-3 warna agak keruh dan beberapa butir garam

mulai mengendap.

4. Pada sendok ke-4 warna berubah keruh dan garam mengendap di

dasar larutan.

5. Pada sendok ke -5 garam mengendap dan tidak dapat larut lagi.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan

bahwa larutan 1, 2, dan 3 dikatakan larutan belum jenuh. Kemudian

pada larutan ke – 4 diaktan larutan tepat jenuh dan pada larutan ke-5

dikatakan larutan lewat jenuh.

3.2.4 Proses kelarutan garam dengan menggunakan minyak

Garam yang dilarutkan ke dalam minyak , tidak ada perubahan

sama sekali kecuali terbentuknya molekul, karena garam bersifat

ionik atau sangat polar. Polar adalah senyawa yang terbentuk karena

ikatan elektron yang membentuk unur-unsur yang membentuknya,

hal inilah yang membuat garam tidak larut.

Garam dan minyak membentuk campuran heteronen (tidak

bercampur sempurna), karena garam terbuat dari air laut (air) yang

sifatnya tidak dapat tercaampur sempurna dengan minyak.

3.2.5 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian terdapat perbandingan bahwa

garam akan mudah dan cepat larut, jika dilarutkan ke dalam air yang

bersuhu tinggi daripada yang bersuhu rendah. Semakin banyak

garam yang dilarutkan ke dalam air, maka semakin kecil kelarutan

MA Roudlotul ‘Ulum 2023/2024


12

pada larutan tersebut (lebih banyak zat yang mengendap). Garam

tidak bisa atau sukar larut pada minyak karena garam terbuat dari air

larut (air) dan selamanya minyak tidak bisa tercampur sempurna

dengan air.

3.3 Pengaruh Ion Senama pada Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Garam dengan Menggunakan Air dan Minyak

Konsentrasi ion senama sangat berpengaruh pada sifat kelarutan

suatu zat. Perubahan ion senama bisa mengurangi kelarutan suatu zat.

Artunya semakin banyak ion senama di dalam larutan. Zat-zat terlarut

semakin sulit larut. Jika demikian pasti akan muncul banyak endapan.

Jika dapat disimpulkan bahwa ion senama memperkecil kelarutan.

Akan tetapi sebagaimana halnya kesetimbangan pada umumnya, ion senama

tidak mempengaruhi harga tetapan hasil kali kelarutan, jika suhunya tidak

berubah.

Contoh soal:

Ksp Mg (OH)2 4.10-12

a. Hitung kelarutan dalam air?

b. Hitung dalam kelarutan Mgcl2 0.01m?

Jawab:

a. Mg (OH)2 Ksp = Xx.Yy.Sx+y


Ksp = 11.22. S1+2
Ksp = 1. 4S3
Ksp = 4 .S3
4. 10-12 = 4. S3
S = 10-12

MA Roudlotul ‘Ulum 2023/2024


13

b. Mgs (OH)2 Mg2+ + 2 OH-


Mgcl2 Mg2+ + 2 Cl-
10-2 10-2 2.10-2
Ksp = 10-2 . (25)2
4. 10 -12 = 10 -2 4. S2
10 -10 = S2
10-5 = S

Jadi kelarutan Mg (OH)2 dalam larutan Mgcl 0,01 M adalah 10 -5 .

Sedangkan larutan Mg (OH)2 dalam air murni 10 -4 lebih besar dibandingkan

Mgcl2 0,01M = 10 -5

MA Roudlotul ‘Ulum 2023/2024


14

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari penulisan Karya Tulis ini, maka penulis

menyimpukan bahwa:

4.1.1 Kelarutan digunakan untuk menyatakan jumlah maksimal zat yang

dapat larut dalam sejumlah pelarut tertentu.

4.1.2 Berdasarkan sifatnya kelarutan dibagi menjadi tiga kondisi, yaitu

kondisi tidak jenuh, kondisi tepat jenuh, dan kondisi lewat jenuh.

Harga Ksp merupakan hasil konsentrasi ion-ion dalam keadaan

kesetimbangan. Sehingga makin besar harga Ksp suatu zat, maka

besar juga kelarutan zat tersebut. Kelarutan akan mudah dan cepat

larut pada air yang suhunya rendah. Sedangkan garam tidak mudah

atau sukar larut pada munyak karena garam tersebut berasal dari air

laut yang mengendap (air) dan selamanya air dan minyak tidak dapat

menyatu atau bercampur.

4.1.3 Ion senama mempengaruhi suatu kelarutan, apabila larutan

ditambahkan ion yang senama maka proses kelarutannya akan

mengecil dan akan menimbulkan endapan pada larutan tersebut.

4.2 Saran

MA Roudlotul ‘Ulum 2023/2024


15

Dengan adanya Karya Tulis ini, penulis perlu memberikan beberapa

saran, yaitu:

4.2.1 Penulis berharap, bagi para siswa lebih memahami materi tentang

kelarutan dan hasil kali kelarutan, khususnya garam dengan

menggunakan air dan minyak.

4.2.2 Kepada calon penulis yang akan datang hendaknya dapat menulis

Karya Tulis yang lebih baik.

Penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya positif dan membangun

agar dalam penulisan Karya Tulis yang berikutnya bisa lebih baik

lagi. Sekian penutup dari penulis, semoga dapat bermanfaat

khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca, akhirul kalam

penulis ucapkan terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

MA Roudlotul ‘Ulum 2023/2024


16

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa


Indonesia Edisi ke Empat. Jakarta: Gramedia. 1701 Halaman.

Susilowati, Endang. Sains Kimia 2 untuk Kelas XI SMA dan MA. Solo:
Tiga Serangkai.

Sariyanto, Lanjar. Kimia Peminatan 2 B untuk Kelas XI SMA dan


MA. Surakarta: CV Grahadi.

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/kelarutan-hasil-kali-
kelarutan-kimia-kelas-ii (diunduh pada hari, Sabtu 05
Agustus 2023

MA Roudlotul ‘Ulum 2023/2024


17

MA Roudlotul ‘Ulum 2023/2024


18

MA Roudlotul ‘Ulum 2023/2024

Anda mungkin juga menyukai