Anda di halaman 1dari 7

SP RESIKO BUNUH DIRI

PASIEN
Ø SP I Pasien: Melindungi pasien dari percobaan bunuh diri
Orientasi:
Perawat : “Assalamu’alakum, Selamat pagi M’ba Ayu. Perkenalkan saya perawat Nova. yang
bertugas di ruang mawar ini saat ini, saya dinas dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang.”
“Bagaimana perasaan M’ba Ayu hari ini?”
M’ba Ayu : “Hari ini saya sangat sedih dan jengkel Ners”
Perawat : “Kalau tidak keberatan, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang M’ba Ayu
rasakan dan alami selama ini. Saya siap kok mendengarkan semua cerita M’ba, bagaimana
apa M’ba bersedia?
M’ba Ayu :”Baik Ners saya bersedia,” (Menggukan kepala tanda setuju)
Perawat : Kalau begitu dimana kita bisa bicara dan berapa lama kita bisa bicara?
M’ba Ayu : “Ditaman, saya suka duduk menyendiri disana, satu jam”
Perawat : “Baiklah kalau begitu, mari kita kesana”
Tahap Kerja:
Perawat : “Sekarang M’ba bisa cerita bagaimana perasaan M’ba setelah Pacar M’ba yang sangat
M’ba cintai menghamili dan meninggalkan M’ba menikah dengan wanita lain ini terjadi?.
M’ba Ayu : “Saya sangat terpukul dan sedih Sus, saya fikir dunia kan berahir detik itu juga. Saya
binggung dan malu sudah mencoreng arang di wajah keluarga saya, saya benar-benar anak
yang tak berguna.”
Perawat : “Apa karena hal tersebut M’ba merasa menjadi orang paling menderita di bumi ini?
M’ba Ayu : “Saya rasa lebih dari menderita Ners, saya sangat sensara dan merasa kehidupan saya telah
hancur dan menderita, tak ada gunanya lagi saya hidup.”
Perawat : “Bagaimana dengan kepercayaan diri M’ba, apa merasa kehilangan percaya
diri? M’ba merasa tak berharga atau bahkan lebih rendah dari pada orang lain?
M’ba Ayu :”Saya sangat malu dengan keluarga, tentangga dan teman-teman saya karena menjadi aip
dan mencoreng arang di muka keluarga saya”
Perawat :” Apakah M’ba merasa bersalah atau mempersalahkan diri sendiri?”
M’ba Ayu : “Sering Ners, mungkin memang ini semua salah saya, telah semudah itu percaya dengan
laki-laki brengsek itu. Seandainya saja saya mendengar nasehat ibu dan keluarga saya”.
Perawat : “Apa M’ba juga sering mengalami kesulitan berkonsentrasi”
M’ba Ayu :” Saya sangat pusing dengan semua ini. Jangankan berkonsentrasi berfikir jernih saja saya
sangat susah”
Perawat : “Apa pernah terbesit dalam fikiran M’ba untuk menyakiti diri/bunuh diri atau baM’ba
inggin mati”
M’ba Ayu : “Saya pernah mencoba gantung diri di kamar mandi rumah saya dengan seutas tali jemuran
tapi saya akhirnya gagal karena ditolong tetangga saya dan saya juga sering menyayat
pergelangan tangan saya. Bagi saya tidak ada gunanya lagi saya hidup, saya tidak berguna”.
(menunjukkan pergelangan tanggam)
Perawat : “Baiklah, setelah saya mendengar cerita M’ba tampaknya M’banya membutuhkan
pertolongan segera karena ada keinginan untuk menggahiri hidup”. Saya juga perlu
memeriksa seluruh isi kamar M’ba untuk memastikan tidak ada benda-benda yang
membahayakan (seperti gunting, pisau, cermin dan benda tajam lainya). Mulai sekarang saya
juga takkan membiarkan M’ba sendiri.” Apa yang M’ba lakukan jika keinginan bunuh
diri itu muncul?’
M’ba Ayu :” Saya sering menggigit, membenturkan kepala dan menyakiti diri saya sendiri”
Perawat :” Baiklah, mulai sekarang kalau keingginan itu muncul M’ba harus langsung meminta tolong
kepada perawat diruangan ini bisa saya, atau perawat yang sedang sift, keluarga atau teman
jika sedang besuk M’ba untuk mengatasi keingginan M’ba tersebut serta katakana kepada
mereka jika ada dorongan untuk bunuh diri.” M’ba juga jangan sendiri ya, cobalah untuk
berkumpul dan berinteraksi denga teman M’ba yang laen. Apa M’ba paham dengan yang
saya katakan?
M’ba Ayu : “Ya Ners. saya akan berusaha mencoba”
Perawat : “Saya seneng mendengar nya, saya percaya baM’ba Ayu dapat mengatasi masalah ini,
OKAY?”
Terminasi
Perawat : “Bagaimana perasaan M’ba sekarang setelah mengetahui cara mengetahui perasaan
keingginan bunuh diri?”
M’ba Ayu :“saya sudah sedikit lebih tenang, terima kasih Ners”
Perawat :” Bisa M’ba sebutkan kembali cara tadi yang saya telah jelaskan?
M’ba Ayu : (menyebutkan kembali cara)
Perawat : “saya akan menemani M’ba Ayu terus sampai keingginan bunuh diri M’ba hilang” (jangan
tinggalkan pasien)
Ø Sp II Pasien: meningkatkan harga diri dan menidentifikasi aspek positif pasien isyarat
bunuh diri
Oriantasi
“Assalamualaikumba M’ba Ayu, Bagaimna perasaan M’ba di pagi yang cerah ini?
Bagaimana, Masi adakah doorongan M’ba Ayu untuk mengaihiri kehidupan? Baik, sesuai
janji kita kemarin sekarang kita akan membahas tentang rasa syukur atas pemberian
tuhan yang masih M’ba miliki serta aspek positif dalam diri M’ba, bukannya M’ba
masih punya keluarga dan teman yang sayang dengan M’ba serta calon bayi yang
Mba’kandung. Berapa lama kita akan bercakap dan mau dimana?
Tahap Kerja
“Menurut M’ba, apa saja dalam hidup M’ba yang perlu disyukuri, siapa saja yang akan sedih
dan merasa rugi jika M’ba meninggal. Coba sekarang M’ba Ayu ceritakan hal-hal yang baik
dalam kehidupan M’ba. Keadaan yang bagaimana yang membuat M’ba merasa puas? Bagus!.
Ternyata kehidupan M’ba Ayu masih ada yang baik dan patut di syukuri. Coba M’ba
sebutkan kegiatan apa yang masih M’ba lakukan selama ini” Bagaimana kalau M’ba
mencoba melakukan kegiatan tersebut lagi, mari kita berlatih.”
Terminasi
““Bagaimana perasaan M’ba Ayu sekarang setelah kita bercakap-cakap? Bisa M’ba sebutkan
kembali apa–apa saja yang patut M’ba syukuri dalam hidup M’ba?. Ingat dan ucapkan selalu
hal-hal yang baik dalam hidup M’ba jika terjadi dorongan mengakhiri kehidupan. Bagus
M’ba Ayu! Coba inggat-ingat lagi hal-hal lain yang masih M’ba Ayu miliki dan perlu
syukuri nanti jam 12 kita bahas tentang cara mengatasi masalah dengan baik? Tempatnya
dimana. Namun, jika ada perasaan-perasaan yang tak terkendali segera hubungi saya ya
M’ba. Permisi.

Ø SP III Pasien: meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah (pola koping)


pasien isyarat bunuh diri
Oriantasi
“Assalamualaikum M’ba Ayu, Bagaimna perasaan M’ba di pagi yang cerah ini? Masi adakah
keinggina untuk bunuh diri? Menurut M’ba, Apa lagi hal-hal positif yang perlu M’ba
syukuri? Sekarang kita akan berdiskusi tentang bagaimana cara mengatasi masalah
yang selama ini timbul. Mau berapa lama? di sini saja?

Tahap Kerja
“ Coba ceritakan situasi yang membuat M’ba Ayu ingin bunuh diri. Selain bunuh diri, apa
kira-kira jalan keluar dari masalah yang M’ba alami. Hemm… ternyata banyak juga yah.
Nah, sekarang coba kita diskusikan keuntungan dan kerugian masing-masing cara tersebut.
Mari kita pilih cara mengatasi masalah yang paling menguntungkan!, kalau menurut M’ba
Ayu yang mana? Ya, saya setuju, Bisa di coba! “ Mari kita buat rencana kegiatan dan
memasukkannya kedalam jadwal kegiatan harian baM’ba.”
Terminasi
“Bagaimana perasaan M’ba Ayu sekarang setelah kita bercakap-cakap? Apa cara mengatasi
masalah yang akan M’ba Ayu gunakan? Coba dalam satu hari ini, M’ba menyelesaikan
masalah yang M’ba alami dengan cara yang M’ba pilih tadi. Besok dijam yang sama kita
akan bertemu lagi disini untuk membahas pengalaman M’ba Ayu menggunakan cara yang
dipilih’.

Ø Sp IV Pasien: Menyusun rencana Masa depan


Oriantasi
“Assalamualaikum M’ba Ayu, Bagaimna perasaan M’ba di pagi yang cerah ini? Masi adakah
keinggina untuk bunuh diri?. Saya rasa pasti sudah tidak ada. Menurut M’ba, Apa lagi cara
mengatasi masalah yang selama ini timbul? Sekarang kita akan berdiskusi tentang
rencana maa depan ibu dan cara mencapainya. Mau berapa lama? di sini saja?
Tahap Kerja
“Coba ceritakan apa rencana M’ba Ayu dimasa depan setelah keluar dari sini nanti. Bagus!!.
Ternyata M’ba mempunyai rencana yang luar biasa bagus dan masih mempunyai semangat
hidup yang besar. Nah, sekarang coba kita diskusikan keuntungan dan kerugian masing-
masing rencana tersebut dan bagaimana cara mencapai masa depan yang M’ba ingginkan.
Mari kita pilih cara yang paling baik dan realistis!, kalau menurut M’ba Ayu yang mana? Ya,
saya setuju, Bisa di coba! “ Mari kita buat rencana kegiatan dan memasukkannya kedalam
jadwal kegiatan harian M’ba agar masa depan yang M’ba rencanakan dapat tercapai.”
Terminasi
“Bagaimana perasaan M’ba Ayu sekarang setelah kita bercakap-cakap? Apa cara mencapai
rencana masa depan yang M’ba Ayu gunakan? Coba mulai sekarang, M’ba melakukan
kegiatan/rencana tersebut dengan cara yang M’ba pilih tadi. Besok dijam yang sama kita akan
bertemu lagi disini untuk membahas pengalaman M’ba Ayu menggunakan cara yang dipilih’.
Saya harap M’ba tetap semangat, saya yakin masa depan yang M’ba ingginkan pasti M’ba
dapatkan”. Saya permisi dulu…..
KELUARGA
Ø SP I Keluarga: mendiskusikan masalah dan mengajarkan keluarga tentang cara
merawat anggota keluarga yang beresiko bunuh diri

Orientasi:
“Assalamu’alakum Bapak/Ibu, kenalkan saya perawat Nova yang merawat Anak Bapak/Ibu
di rumah sakit ini”.
“ Bagaiman kalua kita berbincang-bincang tentang cara merawat agar M’ba Ayu tetap
selamat dan tidak melukai dirinya sendiri. Bagaimana apa Bapak/Ibu bersedia? Bagaimana
kalau disini saja kita berbincang-bincangnya Pak/Bu?” Sambil kita mengawasi terus M’ba
Ayu.
Tahap Kerja
‘Apa masalah atau kesulitan yang Bapak/Ibu rasakan dalam merawat M’ba Ayu?.
“Oww….Begini Bapak/Ibu, M’ba Ayu sedang mengalami putus asa yang sangat berat akibat
kekasihnya yang telah menghamili dan meninggalkannya menikah dengan wanita lain ini
terjadi, sehingga sekarang ia selalu inggin mengaikhiri hidupnya karena merasa tak berguna.
“Bapak/Ibu sebaiknya baM’ba dan M’ba memperhatikan benar-benar munculnya dan tanda
dan gejala bunuh diri. Pada umumnya orang yang melakukan bunuh diri menunjukan gejala
melalui percakapan misalnya”saya tidak inggin hidup lagi, orang lain lebih baik tanpa saya.
Apakah Bapak/Ibu pernah mendengar M’ba Ayu mengatakan hal tersebut?”
“ Jika Bapak/Ibu menemukan tanda dan gejala seperti itu, mata sebaiknya Bapak/Ibu
mendengarkan ungkapan perasaan dari M’ba Ayu secara serius. Pengawasan terhadap M’ba
Ayu pun harus ditingkatkan, Jangan tinggalkan atau biarkan beliau sendiri dirumah atau
jangan biarkan mengunci diri dikamar. Kalau menemukan dan tanda dan gejala tersebut, dan
menemukan alat-alat yang akan digunakan untuk bunuh diri. Seperti tali tambang, silet,
gunting, ikat pinggang, pisua serta benda tajam lainnya yang mungkin bisa di gunaka untuk
melukai diri, sebaiknyan dicegah dengan meningkatkan pengawasan dan memberi dukungan
untuk tidak melakukan hal tersebut. Katakana Bapak/Ibu serta keluarga bahwa sayang pada
M’ba Ayu dan katakana juga kebaikan-kebaikannya.
“ Selain itu usahakan 5x sehari Bapak/Ibu memuji beliau dengan tulus tapi tidak berlebihan”.
“Tetapi jika sudah terjadi percobaan bunuh diri, sebaiknya Bapak/Ibu mencari bantuan orang
lain. Apabila tidak bisa diatasi segera rujuk kepuskesmas untuk mendapatkan peraeatan yang
serius. Setelah kembali kerumah, Bapak/Ibu perlu membantu agar M’ba Ayu terus berobat
untuk mengatasi keingginan bunuh dirinya.
Karena kondi M’ba Ayu yang dapat saja nekat mengakhiri hidupnya sewaktu-waktu, kita
semua harus mengawasi M’ba Ayu terus menerus. Bapak/Ibu Bapak/Ibu juga kami minta
partisipasinya untuk juga dapat mengawasi M’ba Ayu ya… pokoknya baM’ba Ayu tidak
boleh ditinggal sendiri sedikitpun untuk sementara karena dalam kondisi serius”
“Jika Bapak/Ibu berbicara pada M’ba Ayu focus pada hal-hal positif, hindarkan pernyataan
negative”. “Selain itu sebaiknya M’ba Ayu pumya kegiatan positif seperti melakukan
hobinya bermain music, menyulam dll supaya M’ba Ayu tidak sempat melamun sendiri”.
Terminasi:
“ Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah mengetahui cara untuk mengatasi perasaan inggin
bunuh diri dan merawat pasien resiko bunuh diri?”
Bagaimana Bapak/Ibu? Ada yang belum jelas atau mau ditanyakan?. Bapak/Ibu tolong bisa
diulangi lagi cara-cara merawat anggota keluarga yang inggin bunuh diri?”. Ya, Bagus jika
Bapak/Ibu sudah mengerti. Jangan lupa pengawasannya ya! Jika ada tanda-tanda keinginan
bunuh diri segera hubungi kami. Kita dapat melanjutkan untuk membicarakan cara-cara
meningkatlkan harga diri M’ba Ayu dan penyelesaian masalahnya pada pertemuan akan
datang”. “ Bagaimana Bapak/Ibu setuju?” Kalau begitu sampai bertemu lagi besok disini”.
Terima kasih atas waktunya.

Ø SP II Keluarga: Melatih dan mempraktekan cara merawat pasien resiko bunuh diri
Orientasi:
“Assalamu’alakum Bapak/Ibu, sesuai janji kitakemarin lalu alhamdullah kita sekarang bisa
bertemu lagi”. Bagaimana Bapak/Ibu ada pertanyaan tentang cara merawat pasien resiko
bunuh diri yang kita bicarakan minggu lalu?”.
“ Sekarang kita akan mempraktekkan cara-cara merawat tersebut ya Bapak/Ibu?” “ Kita akan
coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung ke M’ba Ayu ya?”
“Bapak/Ibu berapa lama waktu mau kita latihan?”
Tahap Kerja
“Sekarang anggap saya M’ba Ayu yang mengatakan inggin mati saja, coba baM’ba dan M’ba
praktikan cara berkomunikasi yang benar jika sedang berada dalam keadaan seperti ini”
“Bagus, cara Bapak/Ibu sudah benar”
“Sekarang coba praktekan cara member pujian kepada M’ba Ayu?”
“Bagus, Kemudian bagaimna jika cara memotivasi M’ba Ayu minum obat dan melakukan
kegiatan positifnya sesuai jadual?”
“Bagus sekali, ternyata Bapak/Ibu sudah mengerti cara merawat M’ba Ayu?”
“Bagaimana Jika sekarang kita mencobanya langsung kepada M’ba Ayu?” (Ulangi lagi
semua cara diatas langsung kepada klien)
Terminasi
“ Bagaimana perasaan Bapak/Ibu berlatih cara merawa M’ba Ayu di Rumah?” “Setelah ini
coba Bapak/Ibu lakukan apa yang sudah kita lakukan tadi setiap kali membesuk M’ba Ayu”
“ Baiklah bagaimana kalau 2/3 hari lagi Bapak/Ibu datang kembali kesini dan kita kan
mencoba lagi cara merawat M’ba Ayu sampai Bapak/Ibu lancr melakukannya”. “Jam berapa
Bapak/Ibu bisa kemari?” “Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya Bapak/Ibu”

Ø SP III Keluarga: Perencanaan pulang bersama keluarga/Aktivitas di rumah dengan


pasien resiko bunuh diri
Orientasi:
“Assalamu’alakum Bapak/Ibu, hari ini M’ba Ayu sudah boleh pulang, maka sebaiknya kita
membicarakan jadual M’ba Ayu selama dirumah “berapa lama kita bias diskusi?, baik mari
kita diskusikan.”
Tahap Kerja
“Bapak/Ibu, ini jadual M’ba Ayu selama dirumah sakit, coba perhatikan, dapatkah dilakukan
dirumah?’ tolong dilanjutkan dirumah, baik jadual aktivitas maupun jadual minum obatnya”
“ Hal-hal yang perlu diperhatikanlebih lanjut adalah perilaku yang diitampilkan oleh M’ba
Ayu selama dirumah. Kalau misalnya M’ba Ayu Mengatakan terus menerus inggin bunuh
diri, tampak M’ba gelisah dan tidak terkendali serta tidak memperlihatkan perbaikan,
menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain, tolong
Bapak/Ibu sekeluarga hubungi perawat di puskesmas terdekat dari rumah Bapak/Ibu, ini
nomor telpon puskesmas yang bias di hubunggi (0370) 140791.
Terminasi
“Bagaimna Bapak/Ibu ada yang belum jelas?” ini jadual kegiatan harian M’ba Ayu untuk
dibawah pulang. Ini surat rujukan untuk perawat di puskesmas Selaga Alas, jangan lupa
control ke puskesmas sebelum obat habis atau ada gejala yang tampak.

Anda mungkin juga menyukai