Anda di halaman 1dari 13

Nomor Mahasiswa : 18410383

Mata Kuliah : Muamalah Nama Mahasiswa : Tirana Anggun Anugrah


Kelas :C Tanggal Ujian : 23 April 2020
H. Bagya Agung Prabowo, SH.,
Dosen : Jam mulai - berakhir : 15.30-16.45 WIB
MHum., Ph.D

1. Pada hakikatnya muamalah merupakan kaidah-kaidah hukum Islam yang mengatur


hubungan hak dan kewajiban seseorang terhadap orang lain dalam bermasyarakat.
a. Sebutkan dan jelaskan 5 perbedaan mendasar antara syariah dan fiqih.
Jawaban:
1 Sumber
Syariah terdapat di dalam al-Qur’an dan kitab-kitab hadist. Yang dimaksud dengan syariah
adalah wahyu Allah dan sunnah Nabi Muhammad sebagi Rasul Nya. Sehingga peluang
ijtihad lebih kecil dibandingkan dengan fiqih. Sedangkan fiqih merupakan pemahaman
manusia yang memenuhi syarat dari syariah dan hasil dari pemahaman manusia yang
diperoleh dari berbagai metode ijthad. Sehingga peluang ijtihad lebih luas dibandingkan
dengan syariah.
2. Sifat
Syariah bersifat fundamental dan mempunyai ruang lingkup yang lebih luas didalamnya
memuat tentang akidah dan akhlak juga. Sedangkan fiqih bersifat instrumental, ruamg
lingkupnya terbatas pada hukum yang mengatur perbuatan manusia, yang biasanya disebut
sebagai perbuatan hukum.
3. Masa Berlaku
Syariat adalah ketetapan Allah dan ketentuan Rasul-Nya, karena itu berlaku abadi yang
artinya selama-lama nya hingga akhir jaman dan tidak dapat berubah ketetapannya.
Sehingga syariah bersifat bersifat Tetap (Tsabitah) sedangkan fikih adalah karya manusia
yang tidak berlaku abadi, dapat berubah dari masa ke masa, seiring dengan perkembangan.
Sehingga fiwih bersifat Elastis.
4. Syariat hanya satu karena berasal dari ketetapan Allah dan Rasul yang terdapat dalam
alquran dan al hadist. Syariah merupakan sistem terbaik ciptaan Allah yang harus diikuti
oleh Umatnya, sedangkan fiqih mungkin lebih dari satu seperti beragam (misalnya)
terlihat pada aliran-aliran hukum yang disebut dengan istilah mazahib atau mazhab yang

C:\Users\admin\Documents\KULIAH ANGGUN\18410383-Tirana Anggun Anugrah-Muamalah-C.docx Hlm. 1 dari 13


berbeda antara ulama satu dengan yang lainnya. Mahzab itu sendiri diperoleh melalui
metode ijtihad para ulama, sehingga fiqih diikuti oleh muslim sesuai dengan mahzab yang
diikuti dari banyaknya mahzab yang ada.
5. Syariat menunjukkan kesatuan dalam Islam yang dikenal dengan sifat unity itulah yang
menunjukkan kesatuan syariah maksud dari universal bahwa Al-Quran tidak
mengkhususkan pembicaraannya kepada bangsa tertentu, seperti bangsa Arab, dan
kelompok tertentu, seperti kaum Muslimin. Tetapi ia berbicara baik kepada muslim
maupun bukan Muslim ( termasuk orang-orang kafir, musyrik, Ahlul Kitab, Yahudi, Bani
Israil dan Nasrani. AI-Quran menghujat setiap kelompok ini dan mengajak mereka untuk
menerima ajaran-jarannya yang benar. Ketentuan dalam ibadah besifat ekslusif karena
nash-nashnya lebih rinc atau tafshilli. Sedangkan fiqih menunjukkan keanekaragaman
karena hukum fiqih merupakan hasil pemahaman manusia yakni para ahli yang
menyebabkan banyaknya perbedaan pendapat satu sama lain. Dan kenyataanya banyak
mahza yang kita temui diseluruh belahan dunia dan perbedaan antar muslim dalam
menganut mahzab tersebut sepanjang ilmu fiqih itu tidak bertentangan dengan syariah yang
terdapat dalam Al-quran dan al-hadist. Sedangkan ketentuan yang terdapat dalam fiqih
bersifat inklusif karena nash-nashnya umumnya general.

b. Jelaskan mengapa ibadah itu bersifat tertutup sedangkan muamalah bersifat


terbuka.
Jawaban:
Ibadah bersifat tertutup karena telah sempurna yang artinya tidak boleh ada perubahan atas
segala ketetapan yang berasal dari Allah dan Rasulnya dan muamalah dalam arti khusus
dan luas bersifat terbuka untuk dikembangkan oleh manusia yang memenuhi syarat dari
masa ke masa. Karena muamalah merupakan bagian dari fiqh dengan sumber berasal dari
ijtihad para ulama yang tidak boleh bertentangan dengan syariat islam sehingga banyak
perbedaan dalam peekembangannya. Secara umum syariah terbagi menjadi dua hal yaitu
ibadah khusus atau ibadah mahdlah, dan ibadah dalam arti umum atau muamalah. Ibadah
khusus atau ibadah mahdlah adalah ibadah yang telah dicontohkan secara langsung oleh
Nabi Muhammad SAW, seperti shalat, puasa, dan haji. Maka dari itu umat muslim harus

C:\Users\admin\Documents\KULIAH ANGGUN\18410383-Tirana Anggun Anugrah-Muamalah-C.docx Hlm. 2 dari 13


mengikuti ketentuan-ketentuan yang telah diperintahkan Allah dan diajarkan oleh Nabi
Muhammad tanpa boleh melakukan perubahan-perubahan terhadap ketentuan tersebut.
Hal-hal di luar ketentuan tersebut tidak sah atau batal dan lebih dikenal dengan istilah
bid’ah. Sedangkan Ibadah umum atau muamalah bersifat terbuka karena pelaksanaannya
tidak seluruhnya dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW namun hanya berupa prinsip-
prinsip dasar dan pengembangannya diserahkan pada kemampuan dan daya jangkau
pikiran umat Islam sendiri maka dalam bidang muamalah sangat memungkinkan untuk
dilakukan modernisasi. Dengan pertimbangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sedemikian maju, masalah muamalah pun dapat disesuaikan sehingga mampu
mengakomodasi kemajuan tersebutContoh dari muamalah misalnya, aturan-aturan
keperdataan seperti hal-hal yang menyangkut perdagangan, ekonomi, perbankan,
pernikahan, hutang piutang, atau pun juga aturan-aturan dalam bidang pidana dan tata
negara yang pada intinya muamalah

c. Sebutkan dan Jelaskan 4 prinsip dalam muamalah.


Jawaban: Prinsip-prinsip Muamalah terdiri dari

1. Pada dasarnya segala bentuk muamalat adalah mubah, kecuali yang ditentukan oleh al-
qur’an dan sunnah rasul. Bahwa hukum islam memberi kesempatan luas perkembangan
bentuk dan macam muamalat baru sesuai dengan perkembangan kebutuhan hidup
masyarakat.

َ ‫ إِالَّ َما َد َّل ال َّد ِل ِِ ْي ُل‬،ُ‫اإلبَاحَة‬


َ ِ‫علَى خ‬
‫ال ِف ِه‬ ْ َ ‫ص ُل فِى ْاأل‬
َ ‫شيَاءِ (فِى ا ْل ُمعَا َم‬
ِ )ِ‫الت‬ ْ َ ‫اَأل‬
Artinya:
“Pada dasarnya (asalnya) pada segala sesuatu (pada persoalan mu’amalah) itu
hukumnya mubah, kecuali jika ada dalil yang menunjukkan atas makna lainnya.

2. Muamalat dilakukan atas dasar sukarela , tanpa mengandung unsur paksaan. Agar
kebebasan kehendak pihak-pihak bersangkutan selalu diperhatikan.
َ ‫ضَمِ ْن ُك ْم‬
َ‫ََو َل‬ َ ‫يآيُّهَاَا َّل ِذ ْينَ َآ َمنُ ْواَلََتَأ ْ ُكلُ ْواَأ َ ْم َوالَ ُك ْمَبَ ْينَ ُك ْمَبِا ْلبَاطِ ِلَإِلََّأ َ ْنَتَك ُْونَ َتِج‬
ٍ ‫َارةًَع َْنَت َ َر‬
َ ‫هللاَكَانَ َ ِب ُك ْم‬
‫َ–النساء‬.‫َرحِ ْي ًما‬ َ ُ‫ت َ ْقتُلُ ْواَأ َ ْنف‬
َ َ َّ‫س ُك ْمَ ِإن‬
Artinya:

C:\Users\admin\Documents\KULIAH ANGGUN\18410383-Tirana Anggun Anugrah-Muamalah-C.docx Hlm. 3 dari 13


“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh diri kamu sekalian,
sesungguhnya Allah adalah maha penyayang kepadamu.” (QS. An-Nisa’: 29)

3. Muamalat dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan menghindari


madharat dalam hidup masyarakat. Bahwa sesuatu bentuk muamalat dilakukan ats dasar
pertimbangan mendatangkan manfaat dan menghindari madharat dalam hidup masyarakat.

َ‫سلَّ َم قَ َِ ضَى أَ ْن الَ ض ََر َر َوال‬


َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ُ‫صلَّى للا‬ ُ ‫ت أَنَّ َر‬
َ ِ‫س ْو َل للا‬ ِ ِ‫رواهَأحمدَوابنَماجة ع َْن عُبا َ َدةَ اب ِْن صَام‬-‫ار‬
َ ‫ض َر‬.
ِ

Artinya:

“Dari Ubadah bin Shamit; bahwasanya Rasulullah SAW menetapkan tidak boleh
berbuat kemudharatan dan tidak boleh pula membalas kemudharatan”. (HR. Ahmad
dan Ibnu Majah)

4. Muamalat dilaksanakan dengan memelihara nilai keadilan, menghindari unsur-unsur


penganiayaan, unsur-unsur pengambilan kesempatan dalam kesempitan. Bahwa segala
bentuk muamalat yang mengundang unsur penindasan tidak dibenarkan.

َ‫س أَ ْم َوا ِل ُك ْم الَ تَ ْظ ِل ُم ْونَ َوالَ ت ُ ْظلَ ُم ْون‬ ُ ‫َف ِإ ْن لَ ْم تَ ْف َعلُ ْوا َفأْذَنُ ْوا ِبح َْرب مِ نَ للاِ َو َر‬
ُ ‫س ْو ِل ِه َو ِإ ْن ت ُ ْبت ُ ْم َفلَ ُك ْم ُرؤ ُْو‬

Artinya:
“Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa
Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari mengambil riba),
maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya”. (QS.
Al-Baqarah: 279)

C:\Users\admin\Documents\KULIAH ANGGUN\18410383-Tirana Anggun Anugrah-Muamalah-C.docx Hlm. 4 dari 13


2. Perkembangan sains dan teknologi telah menimbulkan dampak besar terhadap
kehidupan manusia, termasuk bidang muamalah yang terus berkembang cepat, akibat dari
globalisasi, maka pengajaran fiqh muamalah tidak cukup merujuk pada kitab-kitab klasik,
tetapi teks-teks fiqh klasik tersebut perlu diapresiasi secara kritis sesuai konteks, kemudian
dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman. Jelaskan bagaimanakah kedudukan
dan ruang lingkup muamalah dalam hukum Islam.
Jawaban:
Muamalah memiliki kedudukan dalam hukum islam yakni berkaitan dengan aajaran agama islam
yang didalamnya terdapat syariah yang merupakan hukum yang berlaku dalam islam. Syariah
terbagi menjadi 2 yakni muamalah dan ibadah. Ibadah dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang
telah ditetapkan oleh Allah dan contoh yang telah diberikan oleh Nabi Muhammad sehingga
ibadah bersifat tertutup yakni menolak adanya perubahan dalam sgala aspek ketentuaannya karena
bersumber dari Alquran. Ibadah mengatur hubungan antara manusia dengan Allah Sedangkan
muamalah berupa prinsip-prinsip dasar dan pengembangannya diserahkan pada kemampuan dan
daya jangkau pikiran umat Islam sendiri. Islam tetap memberikan ketentuan agar perkembangan
di bidang muamalah tersebut tidak menimbulkan kemadaratan atau kerugian salah satu pihak.
Muamalah merupakan bagian dari ilmu fiqh yang mengatur hubungan antar sesama manusia. Fiqh
Muamalah menduduki posisi yang penting dalam Islam. Hampir tidak ada manusia yang tidak
terlibat dalam aktivitas muamalah, karena itu hukum mempelajarinya wajib (fardhu) bagi setiap
muslim. Hukum fiqih muamalah ditentukan berdasarkan pendapat para ulama yang melakukan
metode ijthad dalam menentukan suatu hukum sepanjang tidak bertentangan dengan unsur syariah.
Muamalah terbagi menjadi dua yakni muamalah yang bersifat publik dan muamaah yang bersifat
perdata. Ruang lingkup muamalah terbagi menjadi 2 yakni muamalah al-madiyah dan muamalah
al-adabiyah:
• Muamalah Al-Madiyah ( yang dikaji adalah objeknya) adalah mu’amalah yang mengkaji
objek sehingga sebagian ulama berpendapat bahwa mu’amalah al-Madiyah adalah
mu’amalah bersifat kebendaan karena objek fiqh mu’amalah adalah benda yang halal,
haram, dan syubhat untuk diperjualbelikan, benda-benda yang memadharatkan, benda-
benda yang mendatangkan kemaslahatan bagi manusia, dan beberapa segi lainnya. Ruang
lingkup Muamalah Al-madiyah seperti Jual beli, Gadai (rahn), Jaminan dan tanggungan

C:\Users\admin\Documents\KULIAH ANGGUN\18410383-Tirana Anggun Anugrah-Muamalah-C.docx Hlm. 5 dari 13


(kafalah dan dhaman), Pemindahan utang (hiwalah), Jatuh bangkit (tafjis), Batas bertindak
(al-hajru).
• Muamalah al-Adabiyah ( yang dikaji adalah subjeknya) yaitu mu’amalah yang ditinjau dari
segi cara tukar-menukar benda yang bersumber dari panca indera manusia, yang unsur
penegaknya adalah hak-hak dan kewajiban-kewajiban. seperti jujur, hasud, dengki,
dendam, dan lain sebagainya atau dengan kata lain, dari aspek ini fiqh muamalah mengatur
tentang batasan-batasan yang seharusnya dilakukan atau tidak oleh manusia terhadap
benda. Hal-hal yang temasuk ruang lingkup Muamalah Adabiyah adalah ijab dan kabul,
saling meridai, tidak ada keterpaksaan dari salah satu pihak, hak dan kewajiban, kejujuran
pedagang penipuan, pemalsuan. penimbunan, dan segala sesuatu yang bersumber dari
indera manusia yang ada kaitannya dengan peredaran harta.

3. Akad di dalam muamalah adalah ikatan antara dua perkataan atau yang
mewakilinya yang menimbulkan dampak hukum menurut syarak, sehingga memiliki
keterkaitan dengan tasorruf.

a. Sebutkan dan jelaskan empat prinsip Muamalah

Jawaban:

Prinsip-prinsip Muamalah:

1. Pada dasarnya segala bentuk muamalat adalah mubah, kecuali yang ditentukan oleh al-
qur’an dan sunnah rasul. Bahwa hukum islam memberi kesempatan luas perkembangan
bentuk dan macam muamalat baru sesuai dengan perkembangan kebutuhan hidup
masyarakat.

َ ‫ ِإالَّ َما َد َّل ال َّد ِل ِِ ْي ُل‬،ُ‫اإل َبا َحة‬


َ ِ‫علَى خ‬
‫ال ِف ِه‬ ْ َ‫ص ُل فِى ْاأل‬
َ ‫شيَاءِ (فِى ا ْل ُم َعا َم‬
ِ )ِ‫الت‬ ْ َ ‫اَأل‬
Artinya:
“Pada dasarnya (asalnya) pada segala sesuatu (pada persoalan mu’amalah) itu
hukumnya mubah, kecuali jika ada dalil yang menunjukkan atas makna lainnya.

C:\Users\admin\Documents\KULIAH ANGGUN\18410383-Tirana Anggun Anugrah-Muamalah-C.docx Hlm. 6 dari 13


2. Muamalat dilakukan atas dasar sukarela , tanpa mengandung unsur paksaan. Agar
kebebasan kehendak pihak-pihak bersangkutan selalu diperhatikan.
َ ‫ضَمِ ْن ُك ْم‬
َ‫َو َل‬ ََ ‫يآيُّهَاَا َّل ِذ ْينَ َآ َمنُ ْواَلََتَأ ْ ُكلُ ْواَأ َ ْم َوالَ ُك ْمَبَ ْينَ ُك ْمَبِا ْلبَاطِ ِلَإِلََّأ َ ْنَتَك ُْونَ َتِج‬
ٍ ‫َارةًَع َْنَتَ َر‬
َ ُ‫ت َ ْقتُلُ ْواَأ َ ْنف‬
َ ‫س ُك ْمَإِنَّ َهللاََكَانَ َبِ ُك ْم‬
‫َ–النساء‬.‫َرحِ ْي ًما‬
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh diri kamu sekalian,
sesungguhnya Allah adalah maha penyayang kepadamu.” (QS. An-Nisa’: 29)

3. Muamalat dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan menghindari


madharat dalam hidup masyarakat. Bahwa sesuatu bentuk muamalat dilakukan ats dasar
pertimbangan mendatangkan manfaat dan menghindari madharat dalam hidup masyarakat.

َ‫سلَّ َم قَ َِ ضَى أَ ْن الَ ض ََر َر َوال‬


َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ُ‫صلَّى للا‬ ُ ‫ت أَنَّ َر‬
َ ِ‫س ْو َل للا‬ ِ ِ‫رواهَأحمدَوابنَماجة ع َْن عُبا َ َدةَ اب ِْن صَام‬-‫ار‬
َ ‫ض َر‬.
ِ

Artinya:

“Dari Ubadah bin Shamit; bahwasanya Rasulullah SAW menetapkan tidak boleh
berbuat kemudharatan dan tidak boleh pula membalas kemudharatan”. (HR. Ahmad
dan Ibnu Majah)

4. Muamalat dilaksanakan dengan memelihara nilai keadilan, menghindari unsur-unsur


penganiayaan, unsur-unsur pengambilan kesempatan dalam kesempitan. Bahwa segala
bentuk muamalat yang mengundang unsur penindasan tidak dibenarkan.

َ‫س أَ ْم َوا ِل ُك ْم الَ تَ ْظ ِل ُم ْونَ َوالَ ت ُ ْظلَ ُم ْون‬ ُ ‫َف ِإ ْن لَ ْم تَ ْف َعلُ ْوا َفأْذَنُ ْوا بِح َْرب مِ نَ للاِ َو َر‬
ُ ‫س ْو ِل ِه َوإِ ْن ت ُ ْبت ُ ْم َفلَ ُك ْم ُرؤ ُْو‬

Artinya:

C:\Users\admin\Documents\KULIAH ANGGUN\18410383-Tirana Anggun Anugrah-Muamalah-C.docx Hlm. 7 dari 13


“Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa
Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari mengambil riba),
maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya”. (QS.
Al-Baqarah: 279)

b. Sebutkan dan jelaskan sumber hukum muamalah


Jawaban:
Adapun sumber hukum muamalah terdiri dari tiga sumber utama yaitu Al-Qur’an, Al-
Hadits dan Ijtihad. Berikut penjelasannya:
1. Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah sumber utama dalam Islam dan sebagai pedoman utama dalam kehidupan
dan aturan apapun yang ada di dunia. Termasuk sumber hukum muamalah yang terdapat
pada Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 58

ُ ‫اس أ ه ْن ت ه ْح ُك ُموا بِ ْالعهدْ ِل ۚ إِن ّللاه نِعِما يه ِع‬


‫ظ ُك ْم بِ ِه ۗ إِن ّللاه‬ ِ ‫إِن ّللاه يهأ ْ ُم ُر ُك ْم أ ه ْن ت ُ هؤدُّوا ْاْل ه همانها‬
ِ ‫ت إِلهى أ ه ْه ِل هها هوإِذها هحك ْهمت ُ ْم بهيْنه الن‬
‫يرا‬
ً ‫ص‬ ‫هكانه ه‬
ِ ‫سمِ يعًا به‬

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang


berhak menerimanya dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia
supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaik-baiknya kepada kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

2. Hadits
Hadits adalah sumber hukum kedua bagi umat Islam setelah Al-Qur’an. Hadits adalah
segala sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah SAW, baik berupa perkataan (sabda),
perbuatan, maupun ketetapan yang dijadikan sebagai landasan dalam syari’at Islam.
Adapun hadits yang membahas tentang muamalah adalah sebagai berikut;
Dari Abdullah bin mas’ud r.a dari Nabi SAW beliau bersabda : Riba itu terdiri 73 pintu.
Yang paling ringan diantarannya adalah seperti seseorang laki-laki yang berzina dengan

C:\Users\admin\Documents\KULIAH ANGGUN\18410383-Tirana Anggun Anugrah-Muamalah-C.docx Hlm. 8 dari 13


ibunya, dan sehebat-hebattnya riba adalah merusak kehormatan seorang muslim. (HR. Ibnu
Majah).

3. Ijtihad
Ijtihad adalah sumber hukum ketiga setelah al-Qur’an dan hadits, ijtihad merupakan proses
untuk menetapkan perkara baru dengan akal sehat serta pertimbangan yang matang yang
mana perkara tersebut tidak ada dalam Al-Qur’an dan hadits maksudnya adalah tidak
dibahas sedetail mungkin. Biasanya ijtihad digunakan dalam perkembangan fiqih muamalah
sebagai suatu solusi terhadap permasalahan yang harus diterapkan hukumnya.

c. Jelaskan bagaimana hubungan antara akad dan tasorruf

Jawaban:

Thasharruf menurut istilah ulama fikih adalah setiap yang keluar dari seseorang yang
mumayyiz dengan kehendak sendiri dan dengannya syara’ menetapkan beberapa
konsekuensi, baik berupa ucapan, atau yang setingkat dengan ucapan berupa perbuatan atau
isyarat. Maka dapat dikatakan bahwa thasharruf lebih umum cakupannya dibandingkkan
akad. Akad merupakan bagian dari thasharruf yang bersifat ucapan (Thasharruf Qauli),
sedangkan thasharruf masuk di dalamnya berbagai macam bentuk perjanjian, komitmen,
mengembalikan barang yang dijual dengan khiyar syarat, khiyar ‘Aib maupun khiyar Majlis
(akan dibahas dalam tema tersendiri dalam kaitannya dengan jual-beli). Dengan kata lain,
semua akad dapat dinamakan thasharruf, namun tidak semua thasharrf dinamakan akad. akad
termasuk dalam bagian tasharruf qouli Tasharruf terbagi dua, yaitu tasharruf fi’li dan
tasharruf qouli. Tasharruf fi’li ialah usaha yang dilakukan manusia dengan tenaga dan
badannya, selain lidah. Misalnya memanfaatkan tanah yang tandus, menerima barang dalam
jual beli, merusakkan benda orang lain, dll. Tasharruf qouli ialah tasharruf yang keluar dari
lidah manusia. Tasharruf qouli terbagi dua yaitu ‘aqdi dan bukan ‘aqdi. Tasharruf qouli ‘aqdi
yaitu sesuatu yang keluar dari dua ucapan kedua belah pihak yang saling bertalian.
Contohnya jual beli, sewa-menyewa dan perkongsian. Maka akad termasuk kedalam
kelompok tasharruf qouli ‘aqdi. Karena pada dasarnya akad adalah setiap ucapan yang keluar
sebagai penjelas dari dua keinginan yang ada kecocokan.

C:\Users\admin\Documents\KULIAH ANGGUN\18410383-Tirana Anggun Anugrah-Muamalah-C.docx Hlm. 9 dari 13


4. Harta benda pada hakikatnya merupakan objek dalam muamalah

a. Jelaskan perbedaan subtansial antara harta Mutaqawim dan Ghairu Mutaqawim

Perbedaan harta muttaqawwin dan gairu muttaaqawwin

Jawaban:

• Harta Mutaqawwin ialah sesuatu yang boleh diambil manfatnya menurut syara.
Harta yang termasuk mutaqawwin ini ialah semua harta yang baik jenisnya maupun
cara memperoleh dan penggunaanya. Sedangkan harta ghair mutaqawwin ialah
sesuatu yang tidak boleh diambil manfaatnya menurut syara. Harta ghair
mutaqawwin ialah kebalikan dari harta mutaqawwin yakni yang tidak boleh diambil
manfaatnya,baik jenisnya,cara memperolehnya maupun cara penggunaanya.
• Harta Mutaqawwim adalaha sesuatu yang bernilai di mana orang yang merusaknya
secara melawan hukum wajib mengganti . Secara ekonomis ia bernilai jual dan
secara syar’i ia termasuk harta yang dapat memenuhi maqasid al syari’ah al khamsah
misalnya beras termasuk harta mutaqawwim digunakan untuk memenuhi kebutuhan
makan manusia dan syara mengizinkan untuk dikonsumsi. Contoh lain dapat berupa
Uang, barang tambang , dsb. Sedangkan harta gairu muttaqawwim merupakan
Sesuatu yang di dalamnya tidak terpenuhi dari 2 hal yakni pemeliharaannya bahwa
harta tersebut belum sepenuhnya berada dalam genggaman kepemilikan manusia,
seperti mutiara di dasar laut, minyak di perut bumi . babi termasuk harta ghair
mutaqawwim, karena jenisnya, sepatu yang diperoleh dengan cara mencuri
termasuk ghair mutaqawwim, karena cara memperolehnya dengan cara yang haram.
Atau Uang disumbangkan untuk pembangunan tempat pelacuran, termasuk Ghair
al-Mutaqawwim karena penggunaannya dilanggar syara’.Kebolehan mengambil
manfaat dalam keadaan leluasa harta tersebut tidak diperbolehkan syara’ untuk
dimanfaatkan, kecuali dalam keadaan darurat, seperti minuman keras. Untuk
seorang muslim, harta gairu al mutaqawwim tidak boleh dikonsumsi, kecuali dalam
keadaan darurat dan terdapat pembatasan yang diperbolehkan terkait kadar minimal
yang bisa menyelamatkan hidup, tidak boleh berlebihan.

C:\Users\admin\Documents\KULIAH ANGGUN\18410383-Tirana Anggun Anugrah-Muamalah-C.docx Hlm. 10 dari


13
b. Jelaskan mengapa harta Manqul lebih bersifat fleksibel dari pada Uqaar

Jawaban:

Harta Manqul lebih bersifat fleksibel dari pada Uqaar

• Sah atau tidaknya harta tersebut menjadi obyek transaksi. Al-maal al mutaqawwim
bisa dijadikan obyek transaksi, dan transaksi yang dilakukan sah adanya. Misalnya
jual beli, sewa-menyewa, hibah, syirkah, dan lainnya. Untuk ghair mutaqawwim,
tidak bisa dijadikan obyek transaksi, maka transaksinya rusak atau batal adanya. Al-
maal al mutaqawwim sebagaiobyek transaksi, merupakan syarat sahnya sebuah
transaksi.
• Adanya kewajiban untuk menggantinya, ketika terjadi kerusakan. Jika harta
mutaqawwim dirusak, maka harus diganti. Jika terdapat padanannya, maka harus
dganti semisalnya, namun tidak bisa diganti sesuai dengan nilainya. Sedangkan harta
ghair mutaqawwim dimiliki oleh seorang muslim, maka tidak ada kewajiban untuk
menggantinya. Berbeda dengan non-muslim (yang hidup dalam daerah kekuasaan
Islam), jka hewan babinya dibunuh, atau minuman kerasnya dibakar, maka ada
kewajiban untuk menggantinya, karena keduanya merupakan al-maal al
mutaqawwim bagi kehidupan mereka, ini merupakan pandangan ulama fiqh
Hanafiyah.
• karena manqul adalah harta yang mungkin dipindahkan dari tempatnya atau harta
yang mungkin untuk dipindahkan atau ditransfer dari satu tempat ketempat lainnya
tanpa adanya perubahan atas bentuk fisik semula, seperti kendaraan, buku, pakaian,
dan lainnya. Harta manqul bersifat fleksibel karena sifatnya lebih luas dari harta
Uqaar. Diantaranya adalah uang, harta perdagangan, hewan, atau apa pun komoditas
lain yang dapat ditimbang atau diukur. Sedangkan uqaar adalah harta yang tidak
mungkin dipindahkan dari tempatnya seperti tanah yang merupakan benda tetap,
atau mungkin dapat dipindah, Akan tetapi terdapat perubahan atas bentuk fisiknya,
seperti pohon, ketika dipindah akan berubah menjadi lempengan kayu. Contoh
lainnya yakni kebun, rumah, pabrik, sawah, d Harta uqar tidak fleksible karna jenis
harta ini diidentikkan dengan sesuatu yang melekat pada tanah, apabila transaksi
misalnya jual beli tidak memenuhi unsur tersebut maka hal tersebut bisa merubah
C:\Users\admin\Documents\KULIAH ANGGUN\18410383-Tirana Anggun Anugrah-Muamalah-C.docx Hlm. 11 dari
13
sifat harta Uqaar menjadi harta manqul. Sehingga dikatakan bahwa harta manqul
lebih fleksibel dari harta

5. Hak milik bagi subjek atau pemilik merupakan wewenang khusus untuk
bertindak bebas serta mengambil manfaat terhadap hartanya, sepanjang tidak
bertentangan dengan syara. Sebutkan dan jelaskan dua perbedaan mendasar antara
milik Taam dan Naqish

Jawaban:

Perbedaan substantial antara Taam dan Naqis

• Taam (Milik Sempurna) Pemilikan yang meliputi zat benda sekaligus manfaatnya.
Pemilik dapat bertindak bebas terhadap benda serta manfaatnya asal tidak
bertentangan dengan hukum syara’, artinya apabila materi atau manfaat dari harta
itu dimiliki sepenuhnya oleh seseorang, sehingga seluruh hak yang terkait dengan
harta itu dibawah penguasaannya. Maka kepemilikan ini bersifat mutlak tidak
dibatasi waktu dan tidak dapat digugurkan orang lain. Misalnya seseorang
mempunyai rumah, maka ia berkuasa penuh terhadap rumah itu dan boleh ia
manfaatkan secara bebas. sedangkan Naqis Pemilikan yang meliputi zat bendanya
saja atau manfaatnya saja karena bisa saja wujud harta itu dimiliki oleh orang lain,
dan bisa saja memiliki manfaatnya saja tanpa wujud dari bendanya itu sendiri. orang
yang menggunakan manfaatnya wajib mengeluarkan biaya pemeliharaan.
• kepemilikan dan pengambilan manfaat itu tidak dibatasi oleh waktu dan tempat
tertentu artinya pemilikannya sepanjang masa, kecuali dialih tangankan sesuai
dengan hukum yang ada, sehingga taam bersifat dapat diwariskan. Sejak awal
kepemilikan terhadap materi dan manfaat bersifat sempurna. Materi dan manfaatnya
sudah ada sejak sejak pemilikan itu. Sedangkan Naqis kepemilikannya boleh
dibatasi oleh waktu,tempat, dan sifatnya. Seperti dalam hal kepemilikan yang hanya
terbatas pada pemanfaatannya tanpa dapat menguasai bendanya, contoh hak guna
pakai dan hak guna bangunan dan kepemilikan yang terbatas pada bendanya, tapi
tidak dapat memanfaatkannya karena barang tersebut menjadi objek dari suatu

C:\Users\admin\Documents\KULIAH ANGGUN\18410383-Tirana Anggun Anugrah-Muamalah-C.docx Hlm. 12 dari


13
perjanjian seperti barang yang masih dalam jaminan hutang,juga barang yang masih
dalam gadaian atau barang yang masih dalam perjanjian sewa menyewa. Barang
dengan kepemilikan tidak sempurna tidak boleh menjadi barang yang dapat
diwariskan oleh pemiliknya.

C:\Users\admin\Documents\KULIAH ANGGUN\18410383-Tirana Anggun Anugrah-Muamalah-C.docx Hlm. 13 dari


13

Anda mungkin juga menyukai