Anda di halaman 1dari 3

Nama : Anggita Rahmadhani

Nim : 2286202228
Kelas :3F
Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan

UAS

1. Kita mengenal gaya kepemimpinan dalam manajemen, Jelaskan perbedaan satu sama lain
dari gaya kepemimpinan tersebut, Dari 5 gaya kepemimpinan itu mana yang cocok
diterapkan di lingkungan Pendidikan. Sertakan alasannya!
Jawab :
1. Kepemimpinan Otokratik
Seorang pemimpin yang tergolong otokratik memiliki serangkaian
karakteristik yang biasanya dipandang sebagai karakteristik yang negatif. Dengan
istilah lain pemimpin tipe otokratik adalah seorang yang egois. Seorang pemimpin
yang otokratik ialah seorang pemimpin yang memiliki sikap sebagai berikut:
a. Menganggap organisasi sebagai milikpribadi
b. Mengindentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
c. Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata
d. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat
e. Tergantung pada kekuasaan formilnya
f. Dalam tindakan pengerakannya sering mempergunakan approach
mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum
2. Kepemimpinan yang Laissez Faire (Masa Bodoh)
Pemimpin laissez faire ini memberi kekuasaan sepenuhnya kepada anggota
atau bawahan. Bawahan dapat mengembangkan sarannya sendiri, memecahkan
masalahnya sendiri dan pengarahan tidak ada atau hanya sedikit. Adapun sifat
kepemimpinan laissez faire seolah-olah tidak tampak, sebab pada tipe ini seorang
pemimpin memberikan kebebasan penuh kepada para anggotanya dalam
melaksanakan tugasnya. Namun, tipe kepemimpinan yang seperti ini biasanya
akan menimbulkan rasa kurang memiliki terhadap Lembaga tempat mereka
bekerja karena mereka akan bekerja sesuai dengan keinginan mereka sendiri
bukan berdasarkan kepada petunjuk atau pun keputusan dari pemimpin.
3. Kepemimpinan Demokratis
Tipe demokratis berlandaskan pada pemikiran bahwa aktifitas dalam organisasi
akan dapat berjalan lancar dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
apabila berbagai masalah yang timbul diputuskan bersama antara pejabat yang
memimpin maupun para pejabat yang dipimpin. Dalam tipe ini terlihat bahwa
antara atasan yang dalam hal ini pemimpin terhadap bawahannya sama-sama
bekerja sama mulai dari perencanaan sampaipada evaluasi kegiatan yang telah
dilakukan. Ini berarti bahwa setiap pemimpin mengambil keputusan dan
kebijakannya akan selalu mendiskusikan dengan bawahannya.
4. Kepemimpinan Kharismatik
Seorang pemimpin yang karismatik memiliki karakteristik khusus yaitu daya
tariknya yang sanga memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang
sangat besar dan para pengikutnya.
5. Kepemimpinan Tipe Militeristik
Tipe kepemimpinan Militeristik adalah cara yang dipergunakan pemimpin
dalam mempengaruhi para pengikutnya. Pemimpin yang bertipe militeristis ialah
seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1) Dalam mengerakan bawahan lebih seringmempergunakan system perintah
2) Dalam mengerakan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan
jabatannya
3) Senang kepada formalitas yang berlebih-lebihan
4) Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
5) Sukar menerima kritikan dari bawahannya
6) Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan
Dari 5 gaya Kepemimpinan di atas, menurut saya yang paling cocok di terapkan
pada Pendidikan adalah gaya kepemimpinan Kharismatik. Karena, pada sektor
Pendidikan dengan gelar guru maka harus disenangi anak-anak terlebih dahulu,
dipastikan bahwa kita harus memiliki kharisma yang khas seorang guru sehingga bisa
menarik bagi anak-anak/siswa.

2. Pada perkembangan Dewasa Ini, Profesionalitas guru pada bidang pendidikan sedang
dikembangkan dimulai dengan peningkatan Profesionalisme Guru dan Dosen. Jelaskan
Konsep, alasan, dasar, tujuan dan Fungsi dari Profesionalisme tersebut !
Jawab :
1. Konsep Profesionalisme
Secara etimologi profesi dari kata profession yang berarti pekerjaan.
Professional artinya orang yang ahli atau tenaga ahli. Professionalisme artinya
sifat professional. Suatu profesi umumnya berkembang dari pekerjaan (vocation)
yang kemudian berkembang makin matang. Kompetensi guru mencakup empat
hal penting yaitu kompetensi personal, kompetensi profesional, kompetensi sosial,
dan kompetensi paedagogik. Hal tersebut di tempuh melalui Pendidikan ahli
sesuai bidang yang lama. Biasanya sesorang bisa disebut professional apabila
sudah mendapatkan sertifikat/ijazah yang sesuai degan profesinya. Maka profesi
seorang guru memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut;
1) Seorang guru yang professional harus menguasai bidang ilmu pengetahuan
yang akan diajarkannya dengan baik.
2) Seorang guru yang professional harus memiliki kemampuan
menyampaikan atau mengajarkan ilmu yang dimilikinya (transfer of
knowledge) kepada murid-muridnya secara efektif dan efesien.
3) Seorang guru professional harus berpegang teguh kepada kode etik
professional.
2. Alasan Profesionalisme
Profesionalisme sangat diperlukan dalam memajukan pendidikan di Indonesia
tentu juga sebagai perilaku kerja yangmengutamakan kesempurnaan hasil dengan
menjalankan mekanisme kerja yang benar, hal ini sangat diperlukan untuk
menunjang pendidikan Indonesia guru yang benar, hal ini sangat diperlukan untuk
menunjang pendidikan Indonesia guru yang profesional berorientasi pada siswa,
dan menunjukan sikap tanggung jawab pada pekerjaan.
3. Dasar Profesionalisme
Ada 4 prinsip yang mendasari profesionalisme, yaitu
1) Tanggung Jawab
2) Keadilan
3) Otonomi
4) Integritas Moral
4. Tujuan Profesionalisme
Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab
5. Fungsi Profesionalisme
a. Meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran
b. Meningkatkan mutu pendidikan nasional.
c. Meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai agen pembelajaran,
pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
d. Mengabdi kepada masyarakat berfungsi untuk meningkatkan mutu
pendidikan nasional.

Anda mungkin juga menyukai