Anda di halaman 1dari 30

TATA LAKSANA ASMA

JANGKA PANJANG pada ANAK


DR. Dr. ERY OLIVIANTO, Sp.A(K)

WORKSHOP TATA LAKSANA ASMA PADA ANAK - UKK Respirologi IDAI


TUJUAN TATA LAKSANA ASMA

Kendali Gejala

Mencegah Serangan

Mempertahankan Fungsi Paru

Meminimalkan Efek Samping Obat:

Meminimalisir risiko kematian karena asma

Meningkatkan Kualitas Hidup


PRINSIP TATA LAKSANA ASMA JANGKA PANJANG
personalized control-based asthma management

Medikamentosa

Non-Medikamentosa
ALUR TATA LAKSANA JANGKA PANJANG

Penilaian awal

Tata laksana non- Tentukan obat


medikamentosa pengendali dan pereda

Nilai derajat kendali

Sesuaikan tata laksana


Penilaian awal

DERAJAT DERAJAT FAKTOR RISIKO UJI FUNGSI


KOMORBID
KEKERAPAN KENDALI SERANGAN RESPIRASI
KLASIFIKASI ASMA
BERDASARKAN KEKERAPAN GEJALA
Derajat Asma Keterangan
Intermiten Episode gejala asma satu kali sebulan atau lebih jarang

Persisten ringan Episode gejala asma 2 kali sebulan, tetapi tidak >1 kali seminggu

Persisten sedang Episode gejala asma >1 kali seminggu; namun tidak setiap hari

Persisten berat Episode gejala asma hampir tiap hari


BERDASARKAN DERAJAT KENDALI
Terkendali Terkendali Tidak
Kriteria
penuh sebagian terkendali
Dalam 4 minggu terakhir apakah
pasien mengalami:
- Gejala asma siang hari >2 kali
seminggu
Semua
- Terbangun malam hari karena
kriteria tidak 1-2 kriteria 3-4 kriteria
asma
ada
- Penggunaaan obat pereda >2
kali seminggu
- Keterbatasan aktivitas karena
gejala asma
KOMORBID PADA ANAK DENGAN ASMA

⁃ Rinitis atau rinosinusitis alergi

⁃ Refluks gastroesofageal

⁃ Obesitas

⁃ OSAS

⁃ Alergi makanan

⁃ Depresi

⁃ Kecemasan
Faktor Risiko Serangan pada Anak Asma Usia >6 tahun
 Gejala asma tidak terkendali
 Penggunaan SABA yang sering (>3 kali per minggu, setara dengan >3
canister pMDI per tahun)
 Penggunaan KI (pengendali) yang tidak adekuat, pemakaian tidak
teratur, teknik inhalasi salah
 Komorbid (obesitas, rinosinusitis kronik, GERD, OSAS, alergi makanan)
 Masalah psikososial yang berat
 Paparan asap rokok, e-cigarette, polusi udara dan alergen
 FEV1 rendah (<60% prediksi), respons terhadap uji bronkodilator tinggi
 Eosinofilia (darah atau sputum)
 Pernah diintubasi atau perawatan PICU karena asma
 Pernah serangan berat dalam 12 bulan terakhir
OBAT PENGENDALI
1. Untuk Mengatasi Proses Inflamasi Kronik
Kortikosteroid Inhalasi (KI)

2. Untuk Mengatasi Imbalans Saraf Otonom


a. Kombinasi Kortikosteroid dan LABA Inhalasi
b. Long-Acting Muscarinic Antagonist

3. Obat Pengendali Alternatif Atau Tambahan (Adds-On)


⁃ LTRA
⁃ Anti-IgE
⁃ Anti IL-4
⁃ Anti IL-5/5R
Dosis Kortikosteroid Inhalasi
Dosis Fluticasone-Salmeterol Inhalasi

Dosis Budesonide-Formoterol Inhalasi


Pemilihan Obat Tata Laksana Jangka Panjang Usia 6-11 Tahun
intermitten persisten ringan persisten sedang persisten berat
Jenjang 5
Rujuk ke konsultan
Jenjang 4 respirologi

Pengendali: Pertimbangkan:
Jenjang 3 − KI-LABA dosis
− KI-LABA dosis
menengah
Pengendali: tinggi
Jenjang 2 − KI-LABA dosis rendah
atau − Tambahan:
atau − KI-formoterol dosis seperti Anti IgE,
Pengendali: anti IL-4R,
Jenjang 1 − KI dosis menengah rendah*
KI dosis rendah
atau
Tanpa pengendali,
pereda SABA + KI − KI-formoterol dosis
sangat rendah* Pilihan lain:
dosis rendah − menambahkan
Pilihan lain: anti IL-5
Pilihan lain: Pilihan pengendali
− Pengendali LTRA Pilihan pengendali atau
lain:
atau lain: − menambahkan − menambahkan
− Pengendali kortiko-steroid oral
− Tanpa pengendali, − KI dosis rendah + pengendali di atas
KI dosis rendah dosis rendah,
pereda SABA + KI LTRA dengan LAMA sebagai upaya
dosis rendah atau LTRA terakhir

Pereda: SABA
kecuali yang bertanda *: pereda KI-formoterol

Jenjang Tata Laksana Jangka Panjang Asma pada Anak Usia 6-11 Tahun
Pemilihan Obat Tata Laksana Jangka Panjang Usia 12-18 Tahun
intermitten persisten persisten persisten berat
ringan sedang Jenjang 5

Rujuk ke konsultan
Jenjang 4 respirologi
Pengendali: Pertimbangkan:
Jenjang 3
− KI-formoterol dosis − KI-formoterol dosis
menengah* tinggi*
Pengendali:
Jenjang 2 − KI-LABA dosis tinggi
− KI-formoterol dosis atau
rendah* − Tambahan salah
Tanpa pengendali, − KI-LABA dosis satu: LAMA, anti IgE,
Jenjang 1 pereda KI-formoterol atau menengah anti IL-5/5R, atau
dosis rendah − KI-LABA dosis anti IL-4R
Tanpa pengendali, rendah Pilihan lain:
atau Pilihan pengendali lain:
pereda KI-formoterol
− Menambahkan
dosis rendah Pengendali KI dosis − Menambahkan
Pilihan pengendali lain: KI-LABA/KI-formoterol
rendah dengan KI-LABA/KI-
dosis tinggi dengan
pereda SABA − KI dosis menengah formoterol dosis
LTRA
atau menengah dengan
atau
Pilihan lain: LAMA atau LTRA
atau − Menambahkan − Menambahkan
− Tanpa pengendali, KI-LABA/KI- kortiko-steroid oral
pereda SABA + KI atau
formoterol dosis dosis rendah,
dosis rendah rendah dengan − Pengendali KI dosis sebagai upaya
atau LTRA tinggi terakhir
Tanpa pengendali,
pereda SABA + KI dosis − Pengendali LTRA Pereda: SABA
rendah dengan pereda SABA
kecuali yang bertanda *: pereda KI-formoterol dosis rendah

Jenjang Tata Laksana Jangka Panjang Asma pada Anak Usia 12-18 Tahun
Pemantauan (follow up) dan penyesuaian pengobatan

Evaluasi dan tindaklanjut berkala:


⁃ Frekuensi kunjungan ulang tergantung pada keadaan pasien.

⁃ Pada awal pengobatan, kunjungan untuk pemantauan dapat


dilakukan pada 2-4 minggu setelah mulai pemberian obat
pengendali.

⁃ Kunjungan selanjutnya bisa dilakukan setiap 1-2 bulan,


tergantung keadaan masing-masing pasien.

⁃ Pasien yang mengalami serangan, sebaiknya periksa ke dokter


satu minggu setelah serangan.
Yang Perlu Dinilai dan Dievaluasi pada Saat Kunjungan Ulang

A. Derajat kendali asma dan fungsi respiratori


⁃ Derajat kendali asma dalam 4 minggu terakhir
Terkendali Terkendali Tidak
Kriteria
penuh sebagian terkendali
Dalam 4 minggu terakhir apakah
pasien mengalami:
- Gejala asma siang hari >2 kali
seminggu
Semua
- Terbangun malam hari karena
kriteria tidak 1-2 kriteria 3-4 kriteria
asma
ada
- Penggunaaan obat pereda >2 kali
seminggu
- Keterbatasan aktivitas karena
gejala asma

⁃ Faktor risiko terjadinya serangan dan efek samping obat


⁃ Spirometri
Yang Perlu Dinilai dan Dievaluasi pada Saat Kunjungan Ulang

B. Terkait pengobatan
⁃ Respons terhadap terapi yang sudah diberikan
⁃ Evaluasi teknik inhalasi, kepatuhan dan efek samping
⁃ Memastikan pasien memiliki rencana aksi asma
⁃ Menggali persepsi orang tua dan atau pasien terhadap asmanya
Yang Perlu Dinilai dan Dievaluasi pada Saat Kunjungan Ulang

C. Evaluasi Adanya Komorbid


Komorbid
⁃ Rinitis atau rinosinusitis alergi
⁃ Refluks gastroesofageal
⁃ Obesitas
⁃ OSAS
⁃ Alergi makanan
⁃ Depresi
⁃ Kecemasan
Yang Perlu Dinilai dan Dievaluasi pada Saat Kunjungan Ulang

D. Lain-lain
Memantau perbaikan gejala:
⁃ Asthma control test (ACT),
⁃ Children asthma control test (c-ACT)
⁃ Asma control questionare (ACQ)
Biomarker:
⁃ Fractional exhaled nitric oxide (FeNO)
Children asthma control test (c-ACT)
Menaikkan jenjang tata laksana (step up)

▪ Jenjang dinaikkan bila setelah 6-8 minggu pengobatan gejala belum terkendali
penuh.

▪ Sebelum menaikkan jenjang, harus dinilai :


⁃ Dosis obat dan teknik inhalasi sudah benar,
⁃ Sudah tidak ada paparan polusi atau alergen,
⁃ Dan komorbid sudah diatasi bila ada.

▪ Pada keadaan tertentu terkadang perlu menaikkan jenjang terapi 1-2 minggu saja,
misalnya ketika terjadi infeksi virus saluran napas.
Menurunkan jenjang tata laksana (step down)

▪ Bertujuan menemukan tata laksana minimal yang dapat mempertahankan kendali


gejala dan mencegah serangan.

▪ Jenjang dapat diturunkan bila gejala sudah terkendali baik selama minimal 3 bulan dan
hasil uji fungsi respiratori stabil (bila mampu laksana).

▪ Penurunan jenjang hanya boleh ke satu jenjang di bawahnya.

▪ Penurunan jenjang tata laksana juga harus memperhitungkan risiko serangan.

▪ Respons terhadap kendali gejala dan terjadinya serangan harus dievaluasi bila jenjang
diturunkan.
RENCANA AKSI ASMA
LEMBAR HARIAN ASMA

Nama pasien : …………………………………………… Nama Rumah Sakit: ……………………………………………


Tanggal lahir/ usia : …………………………………………… No rekam medis. : ……………………………………………
Diagnosis : ……………………………………………

Bulan: ………………………. Monitor asma


Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1. Gejala asma malam hari*
2. Mengi/sesak*
3. Aktivitas terhambat*
4. Batuk*
5. Obat yang
dipakai

*) Beri tanda (V) jika mengalami gejala asma malam hari, mengi/sesak, ada hambatan aktivitas, batuk

Catatan :

Spirometri tanggal: ………………………………………………..….... Yang memonitor,

Hasil: FEV1: …………%; FVC: …………%; FEV1/FVC: …………

……………………………………………………………………………….……..

……………………………………………………………………………….…….. (……………………………)

……………………………………………………………………………….……..
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai