DIAGNOSIS
ASSESMENT
Saran tentang penatalaksanaan asma selama pandemi Covid 19
orang dengan asma tidak memiliki resiko>> terinfeksi covid atau dengan
covid yang parah
anjuran untuk terus meminum obat asma terutana ICS & OCS (jika
diresepkan
pastikan semua pasien memiliki rencana tindakan tertulis
hindari nebulizer
hindari spirometri pada pasien dengan konfirmasi/dugaan Covid 19
ikuti rekomendasi pengendalian infeksi
saran: vaksinasi covid untuk penderita asma
ingatkan untuk vaksinasi influenza
tentang GINA
asma mempengaruhi 300 juta orang di dunia → masalah
kesehatan global
didirikan untuk ↑kesadarn tentang asma
strategi global untuk menajemen dan pencegahan asma
dengan pendekatan yang komprehensif
Apa itu Asma?
3. Reversibilitas bronkodilator yang signifikan tidak ada selama eksaserbasi atau infeksi virus
mengkonfirmasi diagnosis pada pasien yang
mendapat pengobatan kontroler
pasien dengan gejala asma→ SABA > 4 jam, ICS-LABAS 2x
sehari selama 24 jam, ICS+LABAS 1x sehari >36 jam
jika gejala sering, pertimbangkan uji coba peningkatan
pengontrol dan ulangi pengujian fungsi paru setelah 3 bulan
asma dalam konteks lain
asma akibat
wanita hamil orang tua
kerja
perokok dan
pasien dengan
mantan
batuk persisten
perokok
penilaian pasien asma
penilaian
pengobatan pengendalian gejala
dan prognosis
investigasi asma yang tidak terkontrol
ASTHMA MANAGEMENTS
MILD ASTHMA
STARTING ASTHMA TREATMENT
ASTHMA TREATMENT TRACKS
Manajemen Asma
• Prinsip umum
• Menurunkan risiko
• Mengontrol gejala
• Skill komunikasi sangat dibutuhkan
• Health literacy: kemampuan pasien untuk mendapatkan, memproses,
dan memahami informasi dasar mengenai kesehatan
• Rekomendasi level populasi
• Kecenderungan terapi asma yang yang menjadi terapi terbaik pada pasien di
suatu populasi tertentu
• Pemilihan terapi level pasien
• Terapi yang mempertimbangkan karakteristik individu, faktor risiko, komorbid,
dan fenotip yang bisa menurunkan gejala pasien dan risiko eksaserbasi melalu
terapi tertentu.
siklus manajemen asma
Assesment
• Konfirmasi diagnosis joka dbutuhkan
• Kontrol gejala dan faktor risiko yang dapat dimodifikasi
• Identifikasi komorbid
• Teknik penggunaan inhaler dan adherence
• Tujuan dan kecendrungan pasien
Adjust
• Dewasa dan anak-anak mendapatkan ICS
• Reliever: ICS-formoterol atau SABA
• Menatalaksana faktor risiko dan komorbid
• Menggunakan terapi non-farmakologi
• Terapi asma
• Edukasi dan pelatihan skill
Review
• Gejala
• Eksaserbasi
• Faal paru
• Kepuasan pasien dan keluarga
Rekomendasi untuk asma sedang
• SABA tunggal tidak direkomendasikan tanpa ICS -> meningkatkan
risiko eksaserbasi dan penurunan fungsi paru
• Pengguaan SABA reguler: meningkatkan respon alergi dan inflamasi jalan
napas
• Penggunaan SABA berlebihan: meningkatkan resiko eksaserbasi berat dan
kematian akibat asma
• Pasien asma dewasa dan anak-anak mendapatkan ICS sebagai terapi
kontroler
Memulai terapi asma
ICS diberikan sesegera mungin, karena:
- Pasien dengan asma ringan dapat mengalami eksaserbasi berat
- ICS dosis rendah mengurangi rawat inap dan kematian
- ICS dosis rendah sangat efektif untuk mencegah eksaserbasi berat,
mengurangi gejala, meningkatkan fungsi paru, dan mencegah
bronkokunstriksi yang diinduksi aktifitas fisik
- Terapi awal dengan ICS dosis rendah dihubungkan dengan fungsi paru
yang lebih baik daripada jika gejala muncul lebih dari 2-4 tahun
- Pada asma akibat kerja, menghindari pajanan lebih awal dan terapi lebih
awal meningkatkan kemungkinan kesembuhan
Sebelum memulai terapi controller awal:
1. Rekam bukti diagnosa asma
2. Catat control gejala dan factor resiko
3. Nilai fungsi paru jika memungkinkan
4. Latih pasien untuk menggunakan inhaler dengan benar
5. Jadwalkan kunjungan untuk follow up
Setelah memulai terapi controller awal:
1. Tinjau ulang respon pengobatan setelah 2-3 bulan
2. Pertimbangkan step down ketika asma telah terkontrol dengan baik
selama 3 bulan
Alur terapi asma untuk dewasa dan remaja:
1. Track 1
Penggunaan ICS – formoterol dosis rendah saat dibutuhkan sebagai
pelega
2. Track 2
Penggunaan SABA saat dibutuhkan sebagai pelega
TREATMENT STEP
INHALER SKILLS AND ADHERENCE
STEPWISE APPROACH FOR
ADJUSTING TREATMENT FOR
INDIVIDUAL PATIENT NEED
(Hal 31-36)
Tahap 1
terapi pilihan Tahap 1 direkomendasikan untuk:
untuk dewasa • Terapi awal asma untuk pasien yang gejalanya kurang dari 2
dan remaja: ICS kali dalam sebulan dan tidak ada resiko eksaserbasi
• Penurunan dosis terapi untuk pasien yang terkontrol baik
dosis rendah dengan terapi tahap 2
-formoterol bila
perlu (track 1) Pilhan pengontrol lainnya pada tahap 1: ICS dosis rendah
ditambahkan saat memakai SABA (track 2)
Untuk rekomendasi ini, pertimbangan yang paling penting
adalah mengurangi resiko keparahan eksaserbasi dan
faktanya kepatuhan dengan ICS harian ini buruk pada pasien
yang gejalanya kurang dari 2 kali dalam setiap bulan
• Tidak ada bukti untuk keamanan dan efikasi terapi hanya
menggunakan SABA saja. Penggunaan regular SABA selama 1-2
minggu mengakibatkan peningkatan hiperreponsiv saluran napas dan
mengurangi bronkodilatasi. Penggunanan SABA yang berlebihan ( >3
canister/tahun) dihubungkan dengan peningkatan resiko eksaserbasi
dan kematian
Tahap 2: Data terbaru pada asma ringan dengan budesonide dosis
terapi pilihan rendah dan formoterol
untuk dewasa • Dibandingkan dengan hanya menggunakan SABA jika perlu,
penggunana ICS-formoterol jika perlu, mengurangi
dan remaja: ICS eksaserbasi sebesar 60-64%
dosis rendah • Dibandingkan dengan pemakaian ICS dosis rendah setiap
hari, budesonide-formoterol jika perlu, mengurangi
-formoterol bila eksaserbasi ketingkat yang sama atau lebih baik sebagai ICS
dosis rendah setiap hari, dengan perbedaan yang sangat
perlu (track 1) kecil atau tidak ada perbedaan dalam kontrol gejala
• Budesonide-formoterol dalam satu hari mengurangi resiko
eksaserbasi yang berat dibandingkan dengan SABA tunggal
• Efek samping Budesonide-formoterol jika perlu
dibandingkan hanya dengan SABA atau ICS adalah sama
terlepas dari apakah eosinofil darah Atau FeNO rendah
atau tinggi
Dosis budesonide-formoterol jika diperlukan adalal 1 inhalasi 200/6mcg
dipakai Ketika dibutuhkan untuk meredakan gejala/ pelega.
Pilihan pengontrol lainnya: ICS dosis sedang atau ICS dosis rendah +
LTRA. Untuk pasien dewasa dengan rhinitis yang alergi dengan debu
rumah, pertimbangkan penambahan sublingual immunotheraphy (SLIT)
dengan syarat FEV1 >70%
Tahap 4
terapi pilihan untuk • Pada kelompok ini, banyak keuntungan dari ICS dosis
dewasa dan remaja: rendah, tetapi respon individual bervariasi, dan beberapa
pasien yang asmanya tidak terkontrol pada tahap 3
ICS dosis sedang- meskipun dengan kepatuhan yang baik dan tehnik yang
formoterol sebagai benar memberikan keuntungan dengan menaikan dosis ICS
menjadi sedang
terapi pengontrol
• Sebagai terapi pengontrol dan pelega, dosis pengontrol
dan pelega (track 1) dapat ditingkatkan menjadi dosis sedang tetapi sebagai
pelega masih dengan dosis rendah.
Alternatif terapi tahap 4: dosis sedang atau ICS dosis tinggi -LABA Ketika
menggunakan SABA (track 2)
Beberapa pasien dengan asma tidak terkontrol atau yang mengalami
peningkatan eksaserbasi dalan penggunanan ICS LABA dosis rendah
meskipun dengan kepatuhan yang baik dan tehnik yang benar memberikan
manfaat dengan ICS-LABA dosis sedang, jika terapi sebelumnya (track 1 )
tidak tersedia
Seberapa Kehamilan
sering pasien setiap 4-6
minggu
asma harus
kontrol?
Setelah
eksaserbasi 1
minggu
Peningkatan pengobatan asma
Asma merupakan kondisi yang dapat bervariasi dan periode pengobatan disesuaikan oleh dokter
dan atau berdasarakan kebutuhan pasien
• Waktu yang tepat ( tidak ada infeksi saluran pernapasan, tidak hamil)
• Nilai factor resiko
• Melibatkan pasien dalam proses, dokumentasikan status asma mereka (control gejala, fungsi
paru dan factor resiko); sediakan instruksi jelas, rencana asma tertulis, dan passtikan
pengobatan pasien cukup untuk meringkas dosis sebelumnya jika dibutuhkan
• Menurunkan dosis ICS 25-50% dalam 2-3 bulan
• jika asma terkontrol dengan baik pada ICS dosis rendah atau terapi antagonis reseptor
leukotrien, formoterol ICS dosis rendah sesuai kebutuhan adalah pilihan penurunan terapi.
(>> efektif dibandingkan dengan hanya penggunan SABA)
• Tidak boleh menghentikan ICS secara lengkap
• Jadwalkan kedatangan follow-up
Inhaler skills and adherence (hal 38)
80% pasien Berperan dalam
penggunaan eksaserbasi dan
inhaler tidak kontrol gejala
benar yang buruk
Penggunaan inhaler yang efektiv
Resepkan terapi pengontrol reguler (atau tingkatkan dosis saat ini) untuk
mengurangi risiko eksaserbasi lebih lanjut. Lanjutkan peningkatan dosis
pengontrol selama 2-4 minggu, dan kurangi pereda menjadi dosis sesuai
kebutuhan. Periksa teknik inhaler dan kepatuhannya. Berikan rencana
tindakan asma tertulis sementara
• Atur tindak lanjut dini setelah eksaserbasi apapun, dalam 2-7 hari (untuk
anak-anak, dalam 1-2 hari kerja). Pertimbangkan rujukan awal untuk saran
spesialis setelah rawat inap, atau untuk pasien dengan presentasi ED
berulang
TINDAK LANJUT SETELAH EKASERBASI
• Kepatuhan dengan ICS dan OCS karena ini dapat menurun dengan cepat
setelah dipulangkan.
• Rencana tindakan asma tertulis – revisi jika perlu
• Program pasca-pemulangan yang komprehensif yang mencakup
manajemen pengontrol yang optimal, teknik inhaler, pemantauan diri,
rencana tindakan asma tertulis dan tinjauan rutin adalah hemat biaya dan
dikaitkan dengan peningkatan yang signifikan dalam hasil asma.