Anda di halaman 1dari 1

Penggunaan kalitake sebesar 8% digunakan untuk

menstabilkan kadar kalium dari pasien yang

berkurang akibat berbagai faktor, misalnya

akibat penggunaan diuretik kuat seperti furosemide(Sjamsiah, 2005)

Sjamsiah, S. 2005. Farmakoterapi Gagal

Ginjal. Surabaya : Universitas

Airlangga.

Kalitake mengandung ion Ca2+ dalam grup radikal resin sulfonate yang merupakan kopolimer styrene
divinil benzene. Dengan mekanisme kerja sebagai resin penukar ion. Kalitake melepaskan ion Ca2+ dan
mengikat ion K+ melalui adsorpsi.

Pada konsumsi per oral, obat ini mengakibatkan terjadinya proses pertukaran ion dalam traktus
gastrointestinalis, diekskresi dalam feses. Kalitake tidak mempengaruhi aktivitas motorik spontan.

Dalam larutan Tyrode, Kalitake mengakibatkan peningkatan bermakna ion Ca2+ dan penurunan Mg2+
dan Na+ sampai 10%. Kalitake mengakibatkan eliminasi ion K+ pada pasien gagal ginjal.

Terapi yang diberikan untuk pengobatan hiperkalemia adalah kalitake. Kalitake berisi Ca polystyrene
sulfonate dengan dosis kalitake yang diberikan dengan frekuensi 3 x 1 sachet dalam sehari. Pasien
mendapatkan terapi kalitake sejak awal masuk tanggal 4 Agustus 2012 hingga tanggal 14 Agustus.
Hiperkalemia merupakan keadaan kegawatdaruratan medis yang berbahaya terhadap otot jantung.
Timbulnya hiperkalemia pada pasien karena adanya perubahan elektrolit sehingga terjadi penurunan
ekskresi potasium akibat terganggunya fungsi ginjal. Terganggunya fungsi ginjal pasien terlihat dari
diagnosa pasien yang mengalami Acute Kidney Injury (AKI). Mekanisme kerja kalitake (calcium
polystyrene sulfonate) adalah sebagai resin penukar ion, resin ini melepaskan Ca2+ dan mengikat K+
dalam usus besar, kemudian calcium polystyrene sulfonate yang sudah mengikat kalium akan
dikeluarkan melalui feses. Dalam suatu penelitian juga disebutkan bahwa kandungan dari kalitake ini
dapat menurunkan kadar kalium secara bermakna pada penderita penyakit ginjal yang belum menjalani
hemodialisis.

Anda mungkin juga menyukai