Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK

LEMBAGA KEUANGAN BANK DAN NON BANK

Nama Kelompok :

1. Muhamad Abi Basir


2. Muhamad Kiki Fauzan
3. Muhamad Zaenul Arifin
4. Rameli

UNIVERSITAS CENDEKIA ABDITAMA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2024
Menganalisis Otoritas Perbankan Di Bawah Bank Sentral Atau Terpisah
Dengan Bank Sentral di Berbagai Negara
A. Otoritas Perbankan Di Bawah Bank Sentral
Bank sentral bertanggung jawab atas kebijakan moneter dan stabilitas
sistem keuangan secara keseluruhan, sementara otoritas perbankan fokus
pada pengawasan langsung terhadap institusi keuangan. Negara yang
menerapkan model ini :
1. Prancis
Perancis Pada 21 Januari 2010, pemerintah Perancis menetapkan
Prudential Supervision Authority (ACP). ACP merupakan otoritas
independen yang bertugas untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.
Otoritas dibentuk dari merger antara badan perizinan Prancis dengan
otoritas pengawasan sektor perbankan dan asuransi. Tujuan dibentuknya
ACP adalah untuk membentuk koneksi yang erat antara prudential
supervision dengan fungsi utama pada bank sentral. Hubungan erat
penting dalam mengambil keputusan saat krisis karena bank sentral
memiliki info penting dari seluruh lembaga. Untuk menentukan
hubungan yang erat, gubernur bank sentral menetapkan ACP tidak
memiliki kapasitas hukum untuk membuat kontrak atau perjanjian
sendiri. Kontrak/perjanjian harus ditandatangani oleh bank sentral.
Semua ketentuan pegawai pun mengikuti bank sentral.

Kelebihan:
 ACP sebagai otoritas independen memungkinkannya untuk
menjalankan tugas pengawasan dengan lebih objektif dan bebas dari
tekanan politik atau kepentingan khusus.
 Melalui koneksi yang erat dengan bank sentral, ACP dapat
memanfaatkan informasi yang diperlukan untuk mengawasi sistem
keuangan secara efektif, memungkinkan respons cepat terhadap
potensi krisis.
 Dengan menggabungkan badan perizinan dan otoritas pengawasan
sektor perbankan dan asuransi menjadi satu entitas, ACP dapat
mengkoordinasikan pengawasan lintas sektor dengan lebih efisien.
Kekurangan:
 Ketergantungan ACP pada bank sentral untuk menetapkan
hubungan yang erat dan untuk membuat kontrak atau
perjanjian dapat membatasi kemandiriannya dalam
mengambil keputusan.
 Ketidakmampuan ACP untuk membuat kontrak atau
perjanjian sendiri tanpa persetujuan bank sentral dapat
memperlambat proses pengambilan keputusan.
 Meskipun hubungan yang erat dengan bank sentral memiliki
keuntungan, ada potensi konflik kepentingan jika keputusan
ACP tidak selalu sejalan dengan kebijakan atau kepentingan
bank sentral.

B. Otoritas Perbankan Terpisah dengan Bank Sentral


Otoritas perbankan beroperasi sebagai entitas terpisah yang independen
dari bank sentral. Mereka memiliki tanggung jawab sendiri dalam
mengawasi dan mengatur institusi keuangan di negara tersebut. Negara yang
menerapkan model ini :
1. Inggris
Salah satu contoh negara yang menerapkan model di mana
otoritas perbankan beroperasi sebagai entitas terpisah dari bank
sentral adalah Inggris. Di Inggris, Financial Conduct Authority
(FCA) bertugas mengawasi dan mengatur sektor jasa keuangan,
termasuk perbankan, asuransi, dan pasar keuangan. FCA didirikan
pada tahun 2013 sebagai otoritas independen yang bertanggung
jawab atas regulasi dan pengawasan perilaku sektor keuangan.
Bank of England, di sisi lain, bertindak sebagai bank sentral
dan memiliki tanggung jawab utama dalam menetapkan kebijakan
moneter serta menjaga stabilitas sistem keuangan secara
keseluruhan. Meskipun Bank of England memiliki peran penting
dalam menjaga stabilitas keuangan, pengawasan langsung terhadap
lembaga keuangan di Inggris dilakukan oleh FCA.
Dengan demikian, Inggris adalah contoh negara di mana
otoritas perbankan beroperasi secara terpisah dari bank sentral,
dengan FCA bertugas mengatur sektor jasa keuangan dan Bank of
England fokus pada kebijakan moneter dan stabilitas sistem
keuangan.
Kelebihan:
 Sektor jasa keuangan dapat dilakukan dengan lebih fokus dan
mendalam. FCA dapat memiliki keahlian yang lebih spesifik dalam
mengatur perbankan, asuransi, dan pasar keuangan, sehingga
memungkinkan pengawasan yang lebih efektif.
 Konflik kepentingan antara kebijakan moneter dan pengawasan
perbankan dapat diminimalkan. Hal ini memungkinkan FCA untuk
menjalankan tugasnya secara independen tanpa tekanan dari
kebijakan moneter.
Kekurangan :
 Kurangnya koordinasi ini dapat menghambat upaya untuk menjaga
stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.
 Adanya dua entitas yang terpisah dalam pengawasan dan kebijakan
moneter bisa menciptakan celah regulasi atau kerentanan sistemik
yang tidak terdeteksi, terutama jika tidak ada mekanisme yang
efektif untuk berbagi informasi dan koordinasi antara kedua
lembaga tersebut.

C. KESIMPULAN
Menganalisis model otoritas perbankan di bawah bank sentral atau
terpisah dengan bank sentral dari berbagai negara menunjukkan pendekatan
yang berbeda dalam pengaturan sistem keuangan. Di bawah bank sentral,
seperti yang terjadi di Prancis dengan Prudential Supervision Authority
(ACP), otoritas perbankan memiliki kelebihan dalam independensi dan
koordinasi lintas sektor, namun juga menghadapi ketergantungan pada bank
sentral yang dapat membatasi kemandiriannya. Di sisi lain, terpisah dari
bank sentral, seperti di Inggris dengan Financial Conduct Authority (FCA),
memberikan spesialisasi yang lebih besar dan mengurangi konflik
kepentingan, namun juga menimbulkan risiko kurangnya koordinasi dan
celah regulasi.
Dalam kenyataannya, tidak ada satu model yang tepat untuk semua
negara, dan pemilihan model harus mempertimbangkan keadaan dan
kebutuhan spesifik negara tersebut. Yang terpenting, tujuan akhir dari kedua
model ini adalah menjaga stabilitas sistem keuangan dan melindungi
kepentingan publik.

Anda mungkin juga menyukai