Anda di halaman 1dari 8

HAM DALAM PERSPEKTIF

ISLAM

DOSEN PENGAJAR :

TAUFIKURRAHMAN, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH :

NAMA : MOHAMMAD MAHDY FAHREZI

NPM: 23071010076

MATKUL: AGAMA ISLAM


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadiran Allah SWT atas segala Rahmat NYA sehingga karya ilmiah yaitu
resensi buku ini dapat tersusun hingga selesai.

Di dalam karya ilmiah ini penulis mengajak para pembaca untuk mengetahui pentingnya
membaca buku dan meresensi buku agar literasi di dalam diri kita bertambah. Disini penulis
mersensi sebuah artikel yang berjudul “hak asasi manusia dan demokrasi dalam islam”

Karena keterbatasan pengetahuan maka kami yakin karya ilmiah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran agar essay ini semakin
lebih baik. Akhir kata, semoga karya ilmiah ini dapat berguna.
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam era globalisasi yang semakin memperluas jaringan komunikasi dan pertukaran
ide, isu hukum, hak asasi manusia (HAM), dan demokrasi menjadi semakin kompleks dan
penting dalam berbagai konteks sosial dan politik. Artikel ini memfokuskan diri pada analisis
kritis mengenai hubungan antara hukum, HAM, dan demokrasi dalam perspektif Islam.
Perspektif ini adalah sebuah aspek kunci dalam perdebatan mengenai bagaimana agama dan
nilai-nilai Islam dapat berdampingan dengan prinsip-prinsip demokrasi modern dan
perlindungan HAM yang universal.
Islam, sebagai salah satu agama besar di dunia, memiliki pandangan dan norma-norma
hukum yang kaya dan bervariasi. Kebijakan dan praktik-praktik hukum dalam masyarakat yang
didasarkan pada nilai-nilai Islam sering kali menciptakan berbagai perdebatan dan interpretasi.
Hal ini mengakibatkan munculnya pertanyaan-pertanyaan krusial terkait dengan sejauh mana
prinsip-prinsip Islam dapat diintegrasikan ke dalam kerangka demokrasi modern dan bagaimana
perlindungan HAM dapat dijamin dalam konteks ini.
Artikel ini bertujuan untuk menyajikan pandangan dan argumen yang relevan dalam debat
ini, serta mengevaluasi bagaimana pemahaman Islam tentang hukum, HAM, dan demokrasi
dapat membentuk perkembangan hukum dan tatanan sosial di berbagai negara dengan mayoritas
penduduk Muslim. Dengan mendekati topik ini secara kritis, kita dapat memahami dinamika
kompleks yang ada di balik hubungan antara agama, politik, dan hak asasi manusia dalam
masyarakat-masyarakat yang beragam.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana konsep hukum dalam Islam berinteraksi dengan prinsip-prinsip


demokrasi dalam sistem politik modern?

2. Sejauh mana nilai-nilai HAM dalam Islam dapat diintegrasikan ke dalam


kerangka hukum yang menghormati hak-hak individu dalam masyarakat
Muslim?
3. Apa dampak dari interpretasi beragam terhadap ajaran Islam terhadap
perkembangan hukum dan politik dalam konteks negara-negara dengan
mayoritas penduduk Muslim?

PEMBAHASAN

A. Judul artikel dan identitas artikel

Disini kami mengambil artikel yang bejudul “hak asasi manusia dan demokrasi dalam
islam” dimana kami melihat artikel ini adalah sebuah tulisan yang berisikan sebuah hal yang
penting bagaimana islam memandang dan mengambil sikap dalam hukum, hak asasi
manusia beserta demokrasi. Artikel yang ditulis oleh mahasiswi semester lima iain pontianak
yang bernama Indah Permata Sari bersama dosen pengampunya yaitu Dr. H. Dwi Surya
atmaja M.A. di dalam artikel tertulis “Hak asasi manusia dan demokrasi saling berhubungan
satu sama lain karena dalam negara yang berdemokrasi tentu akan melindungi hak-hak
setiap warga negaranya, terlebih lagi hak asasi manusia ini merupakan hak yang telah
melekat pada setiap diri manusia, oleh sebab itu tidak selayaknya individu lain mencegah
seseorang untuk mendapatkan haknya. Dalam agama islam, demokrasi dan hak asasi
manusia memiliki beberapa prinsip penting diantaranya adalah prinsip keadilan, prinsip
musyawarah, dan prinsip kebebasan sebagai aspek penting yang utama”.1

Terlihat bahwa demokrasi dan hak asasi manusia tidak bisa dilepaskan begitu saja karena
disana ada suatu hal yang mengunci bahwa paham demokrasi sendiri adalah kepemimpinan
yang diwakilkan oleh rakyatnya sendiri maka tak ayal ketika hak asasi manusia ini sangat
melekat dengan demokrasi. B. Ringakasan artikel

1
Arif Zulhilmi. (2022). DEMOKRASI DAN HAK ASASI MANUSIA DALAM PANDANGAN ISLAM. jurnal darma agung,
30(nomor2),
254–265.
Tentang sejarah dan peran hak asasi manusia dalam Islam serta demokrasi, artikel ini
mengulas bahwa hak asasi manusia dalam Islam mencakup hubungan individu dengan Allah
dan tanggung jawab sosial mereka. Di sisi lain, dalam demokrasi, kekuasaan tertinggi berada
di tangan rakyat, dengan prinsip-prinsip seperti persamaan hak dan musyawarah yang
mendorong persatuan sosial. Artikel juga membandingkan perbedaan antara demokrasi
modern dan demokrasi dalam Islam, dengan penekanan pada mekanisme pembuatan
peraturan dan pengambilan keputusan. 2
Selanjutnya, artikel tersebut mengulas peran konsep kedaulatan tertinggi dalam kedua
konteks ini. Dalam demokrasi modern, kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat, yang
mengambil peran penting dalam pengambilan keputusan politik melalui lembaga legislatif,
yudikatif, dan eksekutif. Di sisi lain, dalam Islam, kekuasaan tertinggi ada di tangan Allah,
dengan manusia dilihat sebagai makhluk yang diciptakan untuk beribadah kepada-Nya.
Artikel tersebut mencerminkan pentingnya pemahaman dan penerapan konsep-konsep ini
dalam konteks agama Islam dan sistem

pemerintahan demokratis modern.3

C. Resensi buku

Keunggulan Artikel:

1. Pemahaman Tentang Demokrasi dan Islam: Artikel ini memberikan


pemahaman yang baik tentang hubungan antara demokrasi dan prinsip-
prinsip Islam, terutama prinsip kebebasan, yang memungkinkan
pembaca untuk melihat bagaimana nilai-nilai Islam dapat diterapkan
dalam konteks demokrasi.

2. Menekankan Pentingnya Kebebasan dalam Demokrasi: Artikel ini


menggarisbawahi pentingnya kebebasan dalam demokrasi dan
menghubungkannya dengan prinsip-prinsip Islam. Hal ini dapat
membantu pembaca untuk menghargai peran kebebasan dalam
menyampaikan pendapat dan aspirasi dalam proses demokratisasi.

2
Najid lauha. (2007). Islam, Demokrasi, dan HAM Sebuah Benturan
3
Hidayatullah, S. (2006). Ham dan Demokrasi dalam islam (M. A. Lidinillah, Syarif Hidayatullah, & Amin Ma’ruf (ed.)).
Kekurangan artikel :

1. Tidak Memberikan Tinjauan Kritis: Artikel ini mungkin belum


memberikan analisis yang cukup mendalam atau kritis tentang
bagaimana prinsip-prinsip Islam dapat diimplementasikan dalam praktik
demokrasi, atau bagaimana dilema atau konflik mungkin muncul dalam
menggabungkan kedua konsep ini.

2. Keterbatasan Informasi: Kesimpulan ini sepertinya ringkas dan belum


memberikan rujukan konkret atau data yang mendukung argumen yang
diajukan. Lebih banyak informasi atau contoh konkret dapat
memperkuat argumen dan membuat kesimpulan lebih meyakinkan.

3. Tidak Menyentuh Potensial Konflik: Artikel ini tampaknya


mengasumsikan bahwa demokrasi dan prinsip-prinsip Islam selalu
sejalan. Namun, dalam praktiknya, ada potensi konflik atau perbedaan
interpretasi yang dapat muncul, dan artikel ini tidak membahas aspek-
aspek ini secara rinci.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Hak Asasi Manusia dalam Islam: Hak asasi manusia dalam Islam adalah hak yang
diberikan oleh Allah, dengan fokus pada hubungan individu dengan Tuhan dan tanggung
jawab sosial. Ini mencerminkan teosentrisitas dalam pandangan Islam.

2. Demokrasi Modern: Demokrasi modern menekankan persamaan hak dan musyawarah


sebagai prinsip-prinsip penting. Kekuasaan tertinggi dalam demokrasi modern berada di
tangan rakyat, dengan partisipasi aktif individu dalam pengambilan keputusan politik.

3. Perbedaan dengan Demokrasi dalam Islam: Terdapat perbedaan mendasar antara


demokrasi modern dan konsep demokrasi dalam Islam. Dalam Islam, kekuasaan tertinggi
tetap ada di tangan Allah, dan ijtihad oleh para ulama memainkan peran penting dalam
pengambilan keputusan.

4. Mekanisme Pengambilan Keputusan: Dalam demokrasi modern, pembuatan peraturan


diatur oleh lembaga legislatif, sementara dalam Islam, ijtihad oleh ulama dan khalifah
sebagai pemimpin umat Islam memiliki peran dalam pembuatan keputusan.

5. Pentingnya Penggabungan Nilai-nilai Agama dengan Demokrasi: Makalah ini menyoroti


pentingnya memahami dan menggabungkan nilai-nilai agama dengan sistem
pemerintahan yang demokratis. Hal ini diperlukan untuk mencapai keseimbangan antara
hak asasi individu, partisipasi masyarakat, dan nilai-nilai agama dalam upaya
menciptakan masyarakat yang adil, inklusif, dan sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA

Arif Zulhilmi. (2022). DEMOKRASI DAN HAK ASASI MANUSIA


DALAM PANDANGAN ISLAM. jurnal darma agung, 30(nomor2), 254–265.
HAMDAN WAHYUDDIN, S. P. (n.d.). Demokrasi. Diambil 31Desember 2022,
dari
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Demokrasi/t87zxxl4lj_files/OEBPS/
Text/pe mbelajaran1.xhtml#:~:text=1.,saling berbagi kekuasaan didalam negaranya.
Hidayatullah, S. (2006). Ham dan Demokrasi dalam islam (M. A.Lidinillah, Syarif Hidayatullah,
& Amin Ma’ruf (ed.)).
Imam Annas Muslihin. (2012). Demokrasi dan Hak Asasi Manusia(HAM) dalam perspektif
hermeneutika hukum islam (Telaah pemikiran Khaled Abou El-Fadl). Jurnal kajian hukum islam
AlManahij, vol 6(nomor 1), 43–54.
Irham, M. (2014). PIAGAM MADINAH: KONSTITUSI NEGARA ATAU TIDAK? Jurnal
ilmiah :Ekotrans, 14(2a).
Malaka, Z. (2009). HAM dan demokrasi dalam dunia islam. Al-Qanun, 12(2), 360–384.
Najid lauha. (2007). Islam, Demokrasi, dan HAM Sebuah Benturan
Filosofis dan Teologis. Jurnal Ilmu sosial dan Ilmu Polit, volume11(nomor 1), 31–62.
Nuraini, T. N. (2021). Pengertian Konstitusi dan Fungsinya, DasarHukum Negara yang Sangat
Penting. https://www.merdeka.com/.
Yudi Armansyah. (2013). NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM
PIAGAM MADINAH.
http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/6405%0A

Anda mungkin juga menyukai