a. Acceptance
Acceptance adalah penolakan individu terhadap perubahan yang masih
berada dalam tataran koginisi. Jenis resistensi ini belum menimbulkan
reaksi yang jelas, namun terindikasi dengan hasil pekerjaan yang tidak
maksimal. Jika dalam sebuah perusahaan bisa ditandai dengan adanya
pengunduran diri secara pasif dan sikap mengabaikan terhadap instruksi-
instruksi pekerjaan.
b. Indifference
Indifference merupakan sikap tidak acuh ditunjukan oleh sikap apatis,
hilangnya minat untuk melakukan sesuatu.
c. Passive resistance
Passive resistance ditandai oleh adanya sikap tidak mau belajar,
melakukan protes, bekerja berdasarkan aturan dan melakukan kegiatan
sedikit mungkin.
d. Active resistance
Active resistance dilakukan dengan cara melakukan pekerjaan lebih
lambat, memperpanjang waktu istirahat dan meninggalkan pekerjaan,
melakukan kesalahan, mengganggu dan sengaja melakukan sabotase.
e. Resistansi terbuka (overtly resistance)
Resistansi terbuka merupakan bentuk penolakan yang diutarakan secara
langsung melalui tulisan, usulan dalam rapat, atau menggunakan media
public lainnya.
f. Resistansi tertutup (covert resistance)
Resistansi tertutup merupakan resistansi yang bersifat pasif dan tidak
terungkapkan namun mengancam kelangsungan proses organisasi. bentuk
resistansi tertutup berupa sikap tidak percaya dan minim partisipasi.
g. Resistansi aktif
Resistansi aktif merupakan resistansi ditandai dengan adanya sikap kritis,
mencari kesalahan mencela, menyalahkan atau menuduh, mengintimidasi
atau mengancam, mendistorsi fakta, dan berargumen.
h. Resistansi pasif
Resistansi pasif ditandai dengan adanya gagal mengimplementasikan
perubahan, secara verbal setuju tetapi tidak dibarengi dengan tindakan,
menunda-nunda, berpura-pura tidak tahu, menyembunyikan informasi,
dan membiarkan perubahan tidak berjalan.
Ada beberapa alasan mengapa orang menjadi resistansi terhadap perubahan
yang dilakukan sebuah organisasi:
a. Perubahan akan memunculkan korban sehingga orang tidak menyukai
perubahan.
b. Perubahan memunculkan ketidakpastian sehingga membuat orang tidak
merasa nyaman dengan perubahan.
c. Perubahan akan mengancam kepentingan seseorang sehingga
memberikan persepsi negatif kepada perubahan.
d. Perubahan berdampak kepada hilangnya kebiasaan-kebiasaan yang telah
dijalankan saat ini sehingga menyebabkan orang enggan untuk menerima
perubahan.
e. Reaksi terhadap pengalaman perubahan sebelumnya berdampak kepada
keengganan orang untuk menerima perubahan yang baru.
Sucipto, A., & Siswanto. (2008). Teori dan Perilaku Organisasi Tinjauan
Integratif. Malang: UIn Malang Press.