5C - Makalah Analisis RPP - Perencanaan Pembelajaran Di SD - Kelompok 16
5C - Makalah Analisis RPP - Perencanaan Pembelajaran Di SD - Kelompok 16
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran
di SD pada semester Ganjil tahun akademik 2023/2024
Dosen Pengampu
Enjang Yusup Ali, Dr. M.Kom.
Disusun Oleh :
Kelompok 16 (5C)
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul "Analisis Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)". Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas akhir
dalam rangka memenuhi persyaratan akademis dalam mata kuliah Perencanaan
Pembelajaran di SD di Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan
Indonesia.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat diharapkan guna perbaikan dan
pengembangan penelitian ini di masa yang akan datang.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuan selama penulisan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat memberikan kontribusi positif terutama dalam upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran di dunia pendidikan.
Demikianlah kata pengantar ini kami buat dengan harapan agar makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.
i
DAFTAR ISI
ii
3. Tujuan Analisis Kurikulum ....................................................................... 13
1. Pendekatan Pembelajaran.......................................................................... 18
3. Metode Pembelajaran................................................................................ 19
4. Penilaian ................................................................................................... 29
iii
5. Instrument Penilaian ................................................................................. 30
B. Profil Sekolah............................................................................................... 38
A. Kesimpulan .................................................................................................. 75
B. Saran ............................................................................................................ 75
LAMPIRAN ........................................................................................................... 79
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai tonggak penting dalam pembangunan masyarakat
mewakili peran guru sebagai arsitek utama dalam perancangan dan pelaksanaan
proses pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran merupakan aspek penting
bagi keberhasilan proses belajar mengajar. Menurut Joyce dan Weil (2000),
rencana pembelajaran adalah “usaha guru untuk menjelaskan secara rinci
pembelajaran apa yang akan berlangsung, bagaimana pembelajaran akan
berlangsung, dan bagaimana mengevaluasi apakah tujuan pembelajaran telah
tercapai.”
Berhasil tidaknya proses pembelajaran tidak hanya bergantung pada
penguasaan materi pelajaran saja, namun juga pada kemampuan guru dalam
membuat rencana pembelajaran yang komprehensif dan responsif terhadap
kebutuhan siswa. Selain perkembangan pendidikan modern, rencana studi juga
harus mampu beradaptasi dengan dinamika perubahan sosial, teknologi, dan
kebutuhan siswa. Menurut Tyler (1949), perencanaan pembelajaran harus
dimulai dengan perumusan tujuan pembelajaran yang jelas.
Tujuan pembelajaran yang spesifik dan terukur memberikan dasar bagi
guru untuk merencanakan kegiatan pembelajaran yang relevan dan efektif.
Oleh karena itu, pada artikel kali ini kami akan menguraikan konsep
perencanaan pembelajaran, termasuk pentingnya, prinsip dasar, dan strategi
untuk membuat rencana studi yang responsif terhadap kebutuhan siswa Anda.
Dengan menganalisis secara kritis konsep perencanaan pembelajaran,
diharapkan tulisan ini dapat memberikan kontribusi ideologis yang berharga
bagi peningkatan kualitas pengajaran di kelas.
Selain itu, pemahaman yang lebih mendalam terhadap rencana
pembelajaran juga dapat membantu guru menghadapi tantangan zaman,
memaksimalkan potensi siswa, dan mencapai tujuan pembelajaran secara
1
optimal. Oleh karena itu, dokumen ini diharapkan dapat menjadi panduan yang
bermanfaat bagi para pendidik dalam menjalankan fungsi dan perannya sebagai
perancang pembelajaran yang efektif.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Hasil Analisis Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran?
2. Bagaimana Hasil Analisis Silabus Pembelajaran?
3. Bagaimana Hasil Analisis Kurikulum?
4. Bagaimana Hasil Analisis Pengembangan Bahan Ajar?
5. Bagaimana Hasil Analisis Pemilihan Pendekatan Metode dan Teknik
Pembelajaran?
6. Bagaimana Hasil Analisis Penyusunan Langkah-langkah Pembelajaran?
7. Bagaimana Hasil Analisis Penentuan Media dan Sumber Belajar?
8. Bagaimana Hasil Analisis Penyusunan Alat Penilaian?
9. Bagaiimana Hasil Analisis Penyusunan Alat Penilaian Proses?
10. Bagaimana Hasil Aanlisis Evaluasi Perencanaan Pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Hasil Analisis Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran.
2. Mengetahui Hasil Analisis Silabus Pembelajaran.
3. Mengetahui Hasil Analisis Analisis Kurikulum.
4. Mengetahui Hasil Analisis Pengembangan Bahan Ajar.
5. Mengetahui Hasil Analisis Pemilihan Pendekatan Metode dan Teknik
Pembelajaran.
6. Mengetahui Hasil Analisis Penyusunan Langkah-langkah Pembelajaran.
7. Mengetahui Hasil Analisis Penentuan Media dan Sumber Belajar.
8. Mengetahui Hasil Analisis Penyusuan Alat Penilaian.
9. Mengetahui Hasil Analisis Penyusunan Alat Penilaian Proses.
10. Mengetahui Hasil Analisis Penyusunan Alat Evaluasi Hasil.
11. Mengetahui Hasil Analisis Evaluasi Perencanaan Pembelajaran.
2
D. Manfaat Penulisan
1. Pemahaman Mendalam Terhadap Konsep Perencanaan Pembelajaran.
2. Peningkatan Kualitas Pembelajaran.
3. Peningkatan Kompetensi Guru.
4. Mendukung Inovasi dalam Proses Pembelajaran.
5. Menjawab Tantangan Pendidikan Kontemporer.
6. Peningkatan Kualitas Evaluasi Pembelajaran.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai. Adapun manfaat perencanaan
pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu :
1) Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
2) Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap
unsur yang terlibat dalam kegiatan.
3) Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun
unsur murid.
4) Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan sehingga setiap
saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerjanya.
5) Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
5
umpan balik inilah, guru dapat secara kreatif memperbaiki berbagai
kekurangan dalam pembelajaran dan menemukan hal-hal baru.
2) Fungsi inovatif, hal ini berarti bahwa proses pembelajaran yang
telah disusun secara sistematis dan terencana ini dapat mendorong
inovasi guru, karena inovasi ini dapat muncul ketika guru
memahami adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan.
Dengan demikian, perencanaan pembelajaran mempunya fungsi
inovatif.
3) Fungsi selektif, memiliki maksud bahwa dalam mencapai suatu
tujuan pembelajaran tentu akan diperhadapkan pada banyak pilihan
strategis yang berbeda, sehingga dengan perencanaan dapat
membantu guru untuk memilih strategi yang paling efektif dan
efisien untuk dikembangkan. Tanpa rencana yang matang, tentu
akan mustahil dalam membuat pilihan yang tepat, sehingga fungsi
selektif ini biasanya dikaitkan dengan pemilihan mata pelajaran
yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran.
4) Fungsi komunikatif, berarti bahwa sebuah rencana yang tepat harus
dapat dijelaskan kepada semua pihak yang terlibat, baik itu guru,
peserta didik, kepala sekolah, maupun pihak eksternal seperti orang
tua dan masyarakat. Perencanaan pembelajaran yang disusun secara
sistematis dalam bentuk dokumen harus mampu
mengkomunikasikan kepada semua orang, dalam hal ini peserta
didik terkait tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
5) Fungsi prediktif, yaitu bahwa rencana pembelajaran yang disusun
dengan baik dan tepat dapat menggambarkan apa yang akan terjadi
setelah dilakukan treatment sesuai waktu yang telah disusun.
6) Fungsi akurasi, yaitu melalui proses perencanaan, guru dapat
mengukur waktu yang diperlukan untuk mengajar mata pelajaran
tertentu.
6
7) Fungsi pencapaian tujuan, yang berkaitan dengan proses mengajar
yang dilakukan guru tidak hanya sekedar menyampaikan materi,
tetapi juga membentuk pribadi yang berkembang secara intelektual,
sikap, dan keterampilan. Hal ini juga sama dengan pembelajaran,
dimana pembelajaran memiliki dua aspek yang sama pentingnya,
yaitu aspek hasil belajar dan aspek proses pembelajaran. Melalui
perencanaan pembelajaran, kedua aspek pembelajaran dapat
tercapai secara seimbang.
8) Fungsi kontrol, yaitu melalui perencanaan pembelajaran, guru
dapat mengetahui seberapa baik peserta didik menyerap materi
berkaitan dengan apa yang mereka pahami dan tidak pahami. Dalam
hal ini, perencanaan berperan sebagai pengendalian yang kemudian
dapat memberikan umpan balik bagi guru untuk mengembangkan
program pembelajaran yang selanjutnya.
7
waktu tertentu, yang mana akan diakhiri dengan proses evaluasi hasil
belajar.
B. SILABUS PEMBELAJARAN
1. Pengertian Silabus Pembelajaran
Silabus pembelajaran adalah dokumen yang merinci rencana
pembelajaran secara keseluruhan untuk suatu mata pelajaran atau unit
pembelajaran. Silabus menggambarkan tujuan pembelajaran, konten
pembelajaran, metode pembelajaran, penilaian, dan urutan pembelajaran
yang akan dilakukan dalam suatu periode tertentu.
Sayuti (2017) menjelaskan pengertian silabus pembelajaran sebagai
berikut: "Silabus adalah rencana pembelajaran yang memuat uraian tentang
tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, penilaian,
serta alokasi waktu yang digunakan dalam suatu mata pelajaran atau unit
pembelajaran."
8
1) Ilmiah yaitu keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan
dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara
keilmuan;
2) Relevan yaitu cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan
penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat
perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual
peserta didik;
3) Sistematis yaitu komponen komponen silabus saling berhubungan
secara fungsional dalam mencapai kompetensi;
4) Konsisten yaitu adanya hubungan yang konsisten antara
kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian;
5) Memadai yaitu cakupan indikator, materi pokok, pengalaman
belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk
menunjang pencapaian kompetensi dasar;
6) Aktual dan kontekstual yaitu cakupan indikator, materi pokok,
pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian
memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir
dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi;
7) Fleksibel yaitu keseluruhan komponen silabus dapat
mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika
perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat;
8) Menyeluruh yaitu komponen silabus mencakup keseluruhan ranah
kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
9
1. Analisis Kurikulum: Melakukan analisis terhadap kurikulum yang
berlaku untuk memahami tujuan pembelajaran, kompetensi yang
ingin dicapai, dan isi pembelajaran yang ingin disampaikan.
2. Identifikasi Tujuan Pembelajaran: Identifikasi tujuan pembelajaran
yang spesifik dan terukur berdasarkan kompetensi yang ingin
dicapai siswa Anda.
3. Identifikasi konten pembelajaran: Identifikasi konten pembelajaran
yang sesuai dan relevan dengan tujuan pembelajaran. Konten
tersebut dapat mencakup konsep, fakta, prinsip, keterampilan, atau
nilai yang ingin Anda sampaikan.
4. Pemilihan Metode Pembelajaran: Pemilihan metode atau strategi
pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran dan
meningkatkan pemahaman dan partisipasi siswa.
5. Menentukan Penilaian: Menentukan metode dan alat penilaian yang
tepat untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran. Ini
termasuk tes, tugas, proyek, observasi, dll.
6. Menyusun Rencana Belajar: Merancang rencana belajar secara
terstruktur, meliputi urutan materi, kegiatan pembelajaran, alokasi
waktu, dan penyesuaian bila diperlukan.
7. Pembuatan Silabus: Membuat silabus tertulis yang mencakup
semua unsur tertentu, seperti tujuan pembelajaran, isi pembelajaran,
metode pembelajaran, penilaian, dan urutan pembelajaran.
8. Validasi dan Revisi: Validasi kurikulum dengan melibatkan
berbagai pemangku kepentingan, antara lain: Contoh: guru, kepala
sekolah, tim kurikulum, dll. Melakukan koreksi seperlunya
berdasarkan masukan dan umpan balik yang diberikan.
9. Implementasi dan Evaluasi: Menerapkan kurikulum dalam proses
pembelajaran dan melakukan evaluasi secara berkesinambungan
untuk memastikan efektivitas dan relevansinya.
10
4. Komponen-komponen Silabus
1. Standar kompetensi (SK)
Seperangkat kompetensi yang dibakukan sebagai hasil belajar materi
pokok tertentu dalam satuan Pendidikan, merupakan kompetensi bidang
pengembangan dan materi pokok persatuan pendidikan persatu kelas
yang harus dicapai peserta didik selama satu semester.
2. Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Dasar adalah rincian kompetensi dalam setiap aspek materi
pokok yang harus dilatihkan kepada peserta didik sehingga kompetensi
dapat diukur dan diamati. Kompetensi Dasar sebaiknya selalu dilakukan
perbaikan dan pengayaan guna memenuhi keinginan pasar.
3. Materi Standar
Materi standar berfungsi untuk memberikan petunjuk kepada peserta
didik dan guru/fasilitator tentang apa yang harus dipelajari dalam
mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Misalnya cara
menyesuaikan diri, cara membaca puisi, cara menyajikan lagu wajib dan
sebagainya.
4. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dalam silabus berfungsi mengarahkan peserta
didik dan guru dalam membentuk kompetensi dasar dalam garis
besamya, kegiatan pembelajaran ini mencangkup kegiatan awal
(pembuka), kegiatan inti (pembentukan kompetensi) dan kegiatan akhir
(penutup). Dalam kegiatan akhir atau penutup dapat dilakukan penilaian
untuk mengecek ketercapaian kompetensi dasar oleh peserta didik.
5. Indikator
Indikator dalam pengembangan silabus berfungsi sebagai petunjuk
tentang perubahan prilaku yang akan dicapai oleh peserta didik
sehubungan dengan kegiatan belajar yang dilakukan, sesuai dengan
kompetensi dasar dan materi standar yang dikaji.
11
6. Penilaian
Penilaian dalam silabus berfungsi sebagai alat dan strategi untuk
mengukur keberhasilan belajar peserta didik. Penilaian dapat dilakukan
secara terpadu dengan format silabus merupakan bentuk penyajian isi
silabus yang terdiri dari komponen- komponen silabus yang disusun
berdasarkan prinsip pencapaian standar kompetensi.
C. ANALISIS KURIKULUM
1. Pengertian Analisis Kurikulum
Analisis kurikulum adalah proses evaluasi dan pemahaman mendalam
terhadap kurikulum yang berlaku dalam suatu sistem pendidikan. Analisis
ini melibatkan penelitian dan penilaian terhadap tujuan, struktur, konten,
metode, dan penilaian yang terkait dengan kurikulum tersebut. Tujuan dari
analisis kurikulum adalah untuk memahami secara menyeluruh tentang
apa yang diajarkan, bagaimana diajarkan, dan mengapa diajarkan dalam
kurikulum tersebut.
12
2. Fungsi dan Tujuan Analisis Kurikulum
Fungsi dan tujuan analisis kurikulum adalah:
1. Penilaian Kesesuaian: Analisis kurikulum digunakan untuk menilai
kesesuaian antara hasil pembelajaran yang diinginkan dengan isi
kurikulum, metode, dan penilaian. Hal ini akan membantu menentukan
apakah kurikulum dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Mengidentifikasi Kekuatan dan Kelemahan: Analisis kurikulum
membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan kurikulum yang
ada. Dengan mengevaluasi konten, metode, dan penilaian, kita dapat
mengidentifikasi area di mana kurikulum memerlukan modifikasi atau
perbaikan.
3. Memastikan Relevansi: Analisis kurikulum juga bertujuan untuk
memastikan bahwa kurikulum tetap relevan dengan perkembangan
terkini pendidikan dan kebutuhan peserta didik. Dengan memperbarui
atau mengadaptasi kurikulum, kita dapat memastikan bahwa siswa dapat
menerima konten pembelajaran yang relevan dan tepat waktu.
4. Meningkatkan efektivitas pembelajaran: Analisis kurikulum membantu
meningkatkan efektivitas pembelajaran dengan mengevaluasi metode
pembelajaran yang digunakan. Dengan mengidentifikasi strategi yang
efektif, kita dapat menyesuaikan kurikulum untuk memaksimalkan
pembelajaran siswa.
5. Kepatuhan terhadap standar pendidikan: Analisis kurikulum juga
bertujuan untuk memastikan bahwa kurikulum mematuhi standar
pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga pendidikan.
Memastikan bahwa kurikulum mematuhi standar menjamin kualitas
pendidikan yang diharapkan.
13
Mengkaji kelebihan dan kelemahan kurikulum ini merujuk pada
proses evaluasi dan analisis secara mendalam terhadap kurikulum
suatu program pendidikan atau institusi untuk mengidentifikasi apa
yang baik (kelebihan) dan apa yang perlu diperbaiki.
2) Mengkaji dan menyesuaikan metode pembelajaran yang harus
disesuaikan dengan pengajaran. Dalam memilih metode terdapat hal-
hal yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan.
3) Mencocokan kurikulum dengan metode pembelajaran
Tujuan dari dibuatnya kurikulum secara umum adalah untuk
melancarkan proses pendidikan. Setiap kurikulum juga selalu
dikembangkan untuk mencapai beberapa tujuan, dengan cara
merekonstruksi kurikulum sebelumnya dan membuat inovasi. Metode
pembelajaran harus dicocokan dengan kurikulum yang berlaku supaya
tujuan dari kurikulum tersebut dapat terealisasi dengan baik di sekolah.
4. Ruang Lingkup
14
merupakan paket-paket belajar yang dapat dipelajari siswa secara
individual.
3) Konsep rekontruksi sosial, Konsep kurikulum ini menekankan
pentingnya kirikulum sebagai alat untuk melakukan rekonstruksi atau
penyusunan kembali corak kehidupan dan kebudayaan masyarakat.
Meliputi segi-segi social, politik, ekonomi, mental, dan spiritual.
4) Konsep akademis, Konsep kurikulum akademis melahirkan bentuk-
bentuk kurikulum yang berorientasi pada mata pelajaran. Kurikulum
ini berisi mata pelajaran dan bahan pelajaran yang bersifat
fundamental, dan dianggap paling penting untuk dikuasai oleh setiap
siswa.
15
mempersulit siswa dalam belajar, meskipun pada sisi lain dapat
mematikan kreativitas siswa.
3) Bahan pembelajaran bersifat fleksibel, dapat digunakan baik untuk
belajar klasikal, kelompok dan mandiri.
4) Desain bahan pembelajaran dibuat dalam format yang sederhana tidak
terlalu kompleks dan detail, yang penting bahan pembelajaran mampu
merangsang perkembangan seluruh potensi dasar siswa.
5) Tampilan bahan pembelajaran harus menarik perhatian siswa.
16
m) Berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya.
n) Menstimulasi aktivitas-aktivitas pribadi para peserta didik yang
menggunakannya.
o) Menghindari konsep yang samar-samar agar tidak membingungkan
peserta didik.
p) Mempunyai sudut pandang yang jelas dan tegas.
q) Membedakan bahan ajar untuk anak dan untuk orang dewasa.
r) Menghargai perbedaan pribadi para peserta didik dan pemakainya.
17
Analisis bertujuan agar bahan ajar yang dibuat sesuai dengan tuntutan
kompetensi yang harus dikuasai siswa. Analisis ini meliputi tiga
tahapan, yaitu analisis terhadap kurikulum, analisis sumber belajar,
dan pemilihan dan penentuan bahan ajar. Pata tahap ini seorang guru
mengidentifikasi perilaku awal siswa (ciri dan data demografi siswa),
tingkat penguasaan, dan kemampuan mereka dalam bidang ilimu atau
mata pelajaran yang diberikan.
Perancangan peta bahan ajar
Pada tahap ini, guru perlu menyusun peta bahan ajar untuk mengetahui
urutan dan jumlah bahan yang harus ditulis, menentukan sifat bahan
ajar, apakah dependen atau independen, melalukkan perumusan tujuan
pembelajaran, pengembangan peta konsep mata pelajaran, serta
pengembanagan garis besar program pembelajaran.
Pengembangan membuat bahan ajar berdasarkan struktur masing-
masing. Bahan ajar dipadukan menjadi sebuah satu kesatuan yang utuh
dan fungsional. Judul atau materi yang disajikan harus berintikan
Kompetensi Dasar atau materi pokok yang harus dicapai peserta didik.
18
teknik, dan pendekatan yang berbeda untuk memfasilitasi pemahaman dan
pembelajaran peserta didik." (Sugiyono, 2016).
Menurut Sanjaya (dalam Wahyuningsih, 2019) Pendekatan dapat
diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Istilah pendekatan (approach) ini selalu dikaitkan dengan
metode (method) dan teknik (technique), semua istilah tersebut merupakan
tiga aspek yang saling berkaitan.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merujuk pada strategi atau pendekatan yang
digunakan oleh pendidik untuk mengorganisir dan menyampaikan materi
pembelajaran kepada peserta didik. Metode pembelajaran dapat mencakup
berbagai teknik dan pendekatan yang berbeda untuk memfasilitasi
19
pemahaman dan pembelajaran peserta didik. Berikut adalah beberapa
contoh metode pembelajaran yang umum digunakan:
1) Ceramah: Pendekatan ini melibatkan penyampaian informasi oleh
pendidik kepada peserta didik secara lisan. Biasanya, pendidik
memberikan penjelasan, contoh, dan ilustrasi tentang topik yang
dipelajari.
2) Diskusi: Metode ini melibatkan interaksi antara pendidik dan
peserta didik, serta antara peserta didik sendiri. Diskusi
memungkinkan peserta didik untuk berbagi pendapat, bertukar ide,
dan membangun pemahaman bersama.
3) Demonstrasi: Pendekatan ini melibatkan pendidik dalam melakukan
demonstrasi atau contoh nyata tentang bagaimana sesuatu dilakukan
atau dipraktikkan. Peserta didik dapat mengamati dan mempelajari
dari demonstrasi tersebut.
4) Tanya Jawab: Metode ini melibatkan pendidik dalam mengajukan
pertanyaan kepada peserta didik dan meminta mereka untuk
memberikan jawaban. Ini mendorong peserta didik untuk berpikir
kritis dan aktif terlibat dalam pembelajaran.
5) Proyek: Pendekatan ini melibatkan peserta didik dalam proyek atau
tugas yang memerlukan penelitian, analisis, dan penerapan konsep
yang dipelajari. Peserta didik belajar melalui pengalaman langsung
dan penerapan praktis.
6) Pembelajaran Kooperatif: Metode ini melibatkan kerja sama antara
peserta didik dalam kelompok kecil. Peserta didik bekerja bersama
untuk mencapai tujuan pembelajaran, saling membantu, dan berbagi
pengetahuan.
7) Pembelajaran Berbasis Masalah: Pendekatan ini melibatkan peserta
didik dalam memecahkan masalah nyata atau situasi yang
kompleks. Peserta didik belajar melalui proses pemecahan masalah
dan refleksi.
20
4. Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran adalah metode atau strategi yang digunakan oleh
pendidik untuk mengorganisir dan menyampaikan materi pembelajaran
kepada peserta didik. Teknik pembelajaran dapat digunakan dalam berbagai
metode pembelajaran dan bertujuan untuk memfasilitasi pemahaman dan
pembelajaran peserta didik.
Berikut adalah beberapa contoh teknik pembelajaran yang umum
digunakan :
1. Brainstorming: Teknik ini melibatkan peserta didik dalam
menghasilkan ide secara spontan terkait dengan topik yang sedang
dipelajari. Peserta didik diberikan kebebasan untuk berpikir kreatif dan
mengemukakan ide-ide mereka.
2. Role-playing: Teknik ini melibatkan peserta didik dalam memainkan
peran atau karakter tertentu yang terkait dengan topik pembelajaran.
Peserta didik dapat memahami perspektif yang berbeda dan
mengembangkan keterampilan sosial melalui simulasi peran.
3. Simulasi: Teknik ini melibatkan peserta didik dalam situasi atau
lingkungan yang mensimulasikan situasi nyata terkait dengan topik
pembelajaran. Peserta didik dapat belajar melalui pengalaman langsung
dan praktik dalam lingkungan yang aman.
4. Pembelajaran berbasis proyek: Teknik ini melibatkan peserta didik
dalam proyek atau tugas yang memerlukan penelitian, analisis, dan
penerapan konsep yang dipelajari. Peserta didik belajar melalui
pengalaman langsung dan penerapan praktis.
5. Diskusi kelompok: Teknik ini melibatkan peserta didik dalam diskusi
dalam kelompok kecil. Peserta didik berbagi pendapat, bertukar ide, dan
membangun pemahaman bersama melalui interaksi dan kolaborasi.
21
6. Pembelajaran berbasis masalah: Teknik ini melibatkan peserta didik
dalam memecahkan masalah nyata atau situasi yang kompleks. Peserta
didik belajar melalui proses pemecahan masalah, refleksi, dan analisis.
7. Pembelajaran berbasis teknologi: Teknik ini melibatkan penggunaan
teknologi dalam pembelajaran, seperti penggunaan komputer,
perangkat mobile, atau aplikasi pembelajaran online. Teknologi dapat
digunakan untuk menyajikan informasi, interaksi, dan aktivitas
pembelajaran yang menarik.
22
dipelajari, termasuk proses memori dan metakognitip.
(Syihabudin & Ratnasari, 2020).
6. Langkah-langkah Pembelajaran
23
a. Menidentifikasi faktor pendukung dan penghambat: Dalam
menyusun langkah - langkah pembelajaran, penting untuk
mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mendukung atau
menghambat proses pembelajaran. Dengan mengidentifikasi faktor-
faktor ini, kita dapat menyesuaikan strategi pembelajaran yang
sesuai agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif.
b. Ketersediaan sumber belajar: Memastikan ketersediaan sumber
belajar yang diperlukan untuk memfasilitasi pembelajaran. Sumber
belajar ini dapat berupa buku teks, bahan ajar digital, perangkat
audiovisual, atau bahan praktikum.
c. Merumuskan Tujuan pembelajaran yang akan dicapai: Tujuan
pembelajaran adalah hal yang harus jelas dan spesifik agar pengajar
dan peserta didik memiliki arah dalam proses pembelajaran.
d. Memilih dan menetapkan isi dan muatan (bahan ajar): Setelah
tujuan pembelajaran ditetapkan, perlu memilih dan menetapkan isi
dan muatan pembelajaran yang relevan dengan tujuan tersebut.
Pemilihan dan penentuan isi pembelajaran harus memperhatikan
kesesuaian dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan peserta didik.
e. Merencanakan dan memperkirakan kebutuhan waktu yang sesuai:
Merencanakan dan memperkirakan kebutuhan waktu yang sesuai
untuk setiap langkah pembelajaran merupakan hal yang penting,
karena dapat memastikan bahwa waktu yang tersedia benar-benar
digunakan secara efektif.
24
cetak seperti buku, majalah, atau lembar kerja, media audiovisual seperti
video, audio, atau presentasi multimedia, serta media digital seperti
perangkat lunak pembelajaran atau aplikasi mobile. Sumber belajar
mencakup berbagai referensi, seperti buku teks, jurnal, artikel, situs web,
atau sumber informasi online lainnya yang digunakan untuk mendukung
pembelajaran dan memperluas pengetahuan peserta didik.
Penggunaan media dan sumber belajar yang tepat dapat membantu
meningkatkan keterlibatan peserta didik, memvisualisasikan konsep yang
abstrak, memfasilitasi pemahaman, dan memperkaya pengalaman belajar
mereka. Menurut Arief S. Sadiman yang menyatakan media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Menurut Wijaya Kusumah, sumber belajar adalah semua sumber baik
berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta
didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi
sehingga mempermudah peserta didikdalam mencapai tujuan belajar atau
mencapai kompetensi tertentu.
Menurut Warsita, sumber belajar adalah semua komponen sistem
instruksional baik yang secara khusus dirancang maupun yang menurut
sifatnya dapat dipakai atau dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran.
25
2) Media Audio atau bisa disebut juga dengan media dengar adalah
jenis media pembelajaran atau yang berisikan materi pembelajaran
yang disajikan secara menarik dan kreatif dan diterapkan dengan
menggunakan indera pendengaran saja. Karena media ini hanya
berupa suara. Contohnya yaitu pada laboratorium bahasa, radio,
alat perekam.
3) Media audio visual adalah dapat dilihat dari indera penglihatan
atau mata dan dapat didengar oleh indera pendengaran atau telinga.
Media ini berupa suara dan gambar. Contoh media audio visual ini
adalah televisi, film bersuara.
26
5) Materi praktikum: Materi praktikum mencakup panduan, instruksi,
atau lembar kerja yang digunakan dalam kegiatan praktikum atau
eksperimen untuk memperkuat pemahaman konsep dan
keterampilan peserta didik.
6) Materi interaktif: Materi interaktif seperti perangkat lunak
pembelajaran, aplikasi mobile, atau platform pembelajaran online
dapat digunakan untuk menyajikan materi pembelajaran secara
interaktif, memberikan latihan atau tugas, serta memfasilitasi
kolaborasi dan diskusi antara peserta didik.
7) Materi visual: Materi visual seperti gambar, diagram, grafik, atau
infografis dapat digunakan untuk memvisualisasikan konsep,
memperjelas informasi, dan memfasilitasi pemahaman peserta
didik.
G. ALAT PENILAIAN
1. Pengertian Penilaian
Penilaian adalah istilah umum yang mencakup semua metode yang
digunakan untuk menilai hasil tes peserta didik. Penilaian adalah kegiatan
membandingkan hasil pengukuran sifat atau objek dengan suatau acuan
yang relevan sehingga diperoleh kuantitas suatu objek yang bersifat
kualitatif.
Menurut (Airaisan, 2001) "Penilaian adalah proses yang sistematis dan
terencana untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi
informasi yang relevan tentang kemajuan, pencapaian, atau kualitas suatu
hal yang dinilai. Tujuan dari penilaian adalah untuk membuat keputusan
yang berdasarkan bukti dan memberikan umpan balik yang berguna
kepada individu atau kelompok yang dinilai."
27
Jenis, bentuk, dan ragam penilaian dapat bervariasi tergantung pada
konteks dan tujuan penilaian. Berikut adalah beberapa contoh jenis, bentuk,
dan ragam penilaian:
1) Penilaian Formatif: Penilaian formatif dilakukan selama proses
pembelajaran untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik
dan membantu mereka dalam mengembangkan pemahaman dan
keterampilan. Contoh bentuk penilaian formatif termasuk tes kecil,
tugas harian, atau diskusi kelas.
2) Penilaian Sumatif: Penilaian sumatif dilakukan pada akhir suatu
periode pembelajaran atau unit untuk mengevaluasi pencapaian
peserta didik. Contoh bentuk penilaian sumatif termasuk ujian akhir,
proyek akhir, atau presentasi.
3) Penilaian Diagnostik: Penilaian diagnostik dilakukan sebelum
pembelajaran dimulai untuk mengidentifikasi pengetahuan awal,
pemahaman, atau keterampilan peserta didik. Contoh bentuk
penilaian diagnostik termasuk tes awal, kuis, atau wawancara.
4) Penilaian Autentik: Penilaian autentik melibatkan tugas atau proyek
yang mencerminkan situasi nyata atau konteks kehidupan nyata.
Contoh bentuk penilaian autentik termasuk penugasan proyek,
simulasi, atau portofolio.
5) Penilaian Peer: Penilaian peer melibatkan peserta didik dalam
memberikan umpan balik atau menilai kinerja atau produk teman
sekelas mereka. Contoh bentuk penilaian peer termasuk penilaian
rekan sebaya, diskusi kelompok, atau penilaian berpasangan.
3. Bentuk Penilaian
a) Penilaian Kinerja
b) Penilaian Proyek
c) Penilaian Portofolio
d) Penilaian Tertulis
28
4. Penilaian
a) Penilaian Tulis (Tertulis)
Penilaian tertulis adalah penilaian yang hanya menggunakan test soal
dan lembaran jawaban dalam mengukur penguasaan materi ajar.
Adapun jenis jenis alat penilaian tertulis yang digunakan adalah essai,
alat penilaian pilihan ganda dan menjodohkan kalimat
b) Penilaian Unjuk Kerja (Performance)
Pada dokumen kurikulum merdeka banyak tercantum hasil belajara
yang menggunakan menggambarkan proses, kegiatann, atau unjuk
kerja. Cara penilaian ini lebih autentik daripada tes tertulis karena yang
dinilai lebih kepada kemampuan yang mencerminkan siswa, tingkah
laku.
c) Penilaian Produk
Jenis penilaian ini meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta
didikdalam membuat produk-produk teknologi dan seni, misalnya :
Makanan,pakaian, hasil karya seni (patung) barang-barang terbuat dari
kayu,keramik,logam dan plastic
d) Penilaian portofolio
Portofolio merupakan kumpulan karya (hasil kerja) seorang siswa daam
satu periode. Kumpulan karya ini menggambarkan taraf
kemampuan/kompetensi yang telah dicapai seorang siwa. Hal penting
yang menjadi ciri portofolio adalah karya tersebut dapat diperbaiki jika
siswannya mau.
e) Penilaian formatif
Penilaian yang dilakukan selama pembelajaran untuk memberikan
umpan balik dan bimbingan kepada siswa. Penilaian Sunmatif, yaitu
penilaian yang dilakukan di akhir untuk mengetahui sejauh mana siswa
dapat memahami pembelajaran.
29
5. Instrument Penilaian
Menurut Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 2016, instrumen penilaian
adalah alat yang digunakan oleh pendidik dapat berupa tes, pengamatan,
penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai
dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.
Pengertian instrumen dalam lingkup evaluasi didefinisikan sebagai
perangkat untuk mengukur hasil belajar siswa yang mencakup hasil belajar
dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Instrumen penilaian yang
digunakan harus memenuhi beberapa persyaratan standar yang sudah
ditetapkan oleh pemerintah.
30
a. Tentukan masing-masing KKM .
Mata pelajaran diputuskan melalui rapat Dewan Pendidikan dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, sifat mata pelajaran, dan
status satuan pendidikan.
b. Mengkoordinasikan ujian tengah semester, ujian akhir semester, dan
ujian kenaikan pangkat.
c. Melalui rapat Dewan Pendidikan menetapkan standar pendanaan tahun
ajaran pada satuan pendidikan dengan sistem paket. Melalui Dewan
Pendidikan, kami melaksanakan program pembelajaran satuan
pendidikan dengan sistem satuan semester.
d. Nilai akhir kelompok mata pelajaran “Agama dan Adat Istiadat Mulia”
dan kelompok mata pelajaran “Karakter dan Kepribadian Bangsa”
ditetapkan oleh rapat Dewan Pendidikan dengan memperhatikan hasil
penilaian pendidik dan Dewan Pendidikan. hasil pemeriksaan.
e. Ujian Sekolah/Madrasah pada satuan pendidikan yang
menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menyelenggarakan
ujian nasional Menentukan prestasi siswa dalam ujian
sekolah/madrasah sesuai dengan POS.
f. Hasil ujian seluruh kelompok mata pelajaran akan dilaporkan kepada
orang tua setiap akhir semester dalam bentuk buku laporan pendidikan.
g. Melaporkan pencapaian hasil pembelajaran pada tingkat satuan
pendidikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota.
31
didik telah memahami materi pelajaran, menguasai keterampilan yang
diajarkan, dan mencapai kompetensi yang diharapkan.
Penilaian hasil pembelajaran dapat dilakukan melalui berbagai bentuk,
seperti tes tertulis, tugas proyek, presentasi, observasi, atau portofolio.
Tujuan dari penilaian ini adalah untuk memberikan umpan balik kepada
peserta didik tentang kemajuan mereka, mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan, serta membantu pendidik dalam merencanakan langkah-
langkah perbaikan atau pengembangan pembelajaran selanjutnya.
Penting untuk mencatat bahwa penilaian hasil pembelajaran yang baik
haruslah objektif, adil, dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Penilaian yang efektif juga harus memberikan kesempatan bagi
peserta didik untuk menunjukkan pemahaman dan keterampilan mereka
secara autentik.
32
d. Tes tertulis adalah tes dimana soal dan jawaban diberikan berupa bentuk
tulis, namun saat menjawab pertanyaan siswa tidak harus menjawab
secara tertulis tetapi boleh juga mewarnai, berupa grafik dan lain
sebagainya. Kemudian penilaian respon tertulis mencakup berbagai
bentuk seperti tes tertulis, esai, tugas tulisan, laporan, jurnal, atau tugas-
tugas tertulis lainnya
33
kebutuhan dan karakteristik peserta didik, serta memadukan prinsip-prinsip
pembelajaran yang efektif.
Evaluasi perencanaan pembelajaran dapat dilakukan secara mandiri
oleh pendidik atau melibatkan kolaborasi dengan rekan sejawat atau tim
pengembang kurikulum. Hasil evaluasi perencanaan pembelajaran dapat
digunakan untuk melakukan perbaikan atau penyempurnaan rencana
pembelajaran sebelum dilaksanakan.
Pentingnya evaluasi perencanaan pembelajaran adalah untuk
memastikan bahwa rencana pembelajaran yang disusun dapat memberikan
pengalaman pembelajaran yang efektif, relevan, dan bermakna bagi peserta
didik.
34
d. Keterkaitan dengan konteks pembelajaran: Rencana pembelajaran harus
mempertimbangkan konteks pembelajaran, seperti lingkungan belajar,
sumber daya yang tersedia, dan kondisi peserta didik. Evaluasi
perencanaan pembelajaran harus memastikan bahwa rencana
pembelajaran dapat diimplementasikan dengan baik dalam konteks
yang ada.
e. Keterjangkauan dan ketercapaian: Rencana pembelajaran harus
mempertimbangkan keterjangkauan dan ketercapaian peserta didik.
Evaluasi perencanaan pembelajaran harus memastikan bahwa rencana
pembelajaran dapat diakses dan dicapai oleh semua peserta didik
dengan mempertimbangkan keberagaman mereka.
f. dan inovasi: Rencana pembelajaran dapat dievaluasi berdasarkan sejauh
mana pendidik menerapkan kreativitas dan inovasi dalam merancang
pembelajaran yang menarik dan bermakna. Evaluasi perencanaan
pembelajaran dapat mempertimbangkan apakah rencana pembelajaran
mencakup strategi pembelajaran yang inovatif dan menarik bagi peserta
didik.
g. Kesesuaian dengan prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif: Rencana
pembelajaran dapat dievaluasi berdasarkan sejauh mana mereka
memadukan prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif, seperti
pembelajaran aktif, kolaboratif, reflektif, dan berbasis masalah.
Evaluasi perencanaan pembelajaran harus memastikan bahwa rencana
pembelajaran mencerminkan prinsip-prinsip pembelajaran yang
terbukti efektif.
35
Perencanaan pembelajaran membantu guru untuk mengidentifikasi
tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik. Hal ini memungkinkan
guru untuk fokus pada apa yang ingin dicapai dalam proses
pembelajaran.
2) Mengoptimalkan Waktu dan Sumber Daya:
Dengan merencanakan dengan baik, guru dapat mengoptimalkan
penggunaan waktu dan sumber daya yang tersedia. Ini membantu
mencegah pemborosan waktu dan memastikan efisiensi dalam
proses pembelajaran.
3) Menyesuaikan Pembelajaran dengan Kebutuhan Siswa:
Perencanaan pembelajaran memungkinkan guru untuk
mempertimbangkan kebutuhan dan tingkat pemahaman siswa.
Dengan merencanakan secara cermat, guru dapat menyusun strategi
pembelajaran yang disesuaikan dengan gaya belajar dan kebutuhan
individu siswa.
4) Memberikan Kerangka Kerja Pengajaran:
Rencana pembelajaran memberikan kerangka kerja bagi guru dalam
menyusun materi pengajaran, memilih metode pembelajaran, dan
mengevaluasi pencapaian siswa. Ini membantu guru agar tidak
tersesat dalam penyampaian materi.
5) Memfasilitasi Evaluasi Pembelajaran:
Rencana pembelajaran membantu dalam menentukan kriteria
evaluasi dan penilaian pembelajaran. Dengan merinci tujuan
pembelajaran, guru dapat dengan lebih efektif menilai sejauh mana
siswa mencapai kompetensi yang diinginkan.
6) Mendorong Refleksi dan Perbaikan:
Proses perencanaan pembelajaran dapat menjadi alat refleksi bagi
guru. Dengan mereview pelaksanaan rencana dan hasil
pembelajaran, guru dapat mengidentifikasi area yang dapat
diperbaiki dan meningkatkan kualitas pengajaran di masa depan.
36
7) Memotivasi Siswa:
Rencana pembelajaran yang baik dapat dirancang untuk menarik
minat dan memotivasi siswa. Dengan merencanakan kegiatan yang
menarik dan relevan, guru dapat menciptakan lingkungan
pembelajaran yang menyenangkan dan memotivasi.
8) Menghadapi Tantangan Antisipatif:
Guru dapat merencanakan strategi untuk mengatasi potensi
hambatan atau tantangan yang mungkin muncul selama
pembelajaran. Ini membantu guru menjadi lebih siap dan responsif
terhadap kebutuhan siswa.
9) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran:
Dengan merencanakan pembelajaran secara sistematis, guru dapat
meningkatkan kualitas pengajaran mereka. Ini termasuk pemilihan
materi yang relevan, metode pembelajaran yang efektif, dan
penilaian yang akurat.
4. Kriteria Evaluasi Perencanaan Pembelajaran
Dalam perencanaan pembelajaran, beberapa kriteria dapat digunakan
untuk menilai keefektifan dan keberhasilan rencanan tersebut. Beberapa
kriteria evaluasi perencanaan pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1) Relevansi dengan tujuan pembelajaran.
2) Relevansi dengan kompetensi yang akan dikembangkan.
3) Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran.
4) Perincian skenario atau langkah-langkah pembelajaran.
5) Kesesuaian teknik dengan tujuan pembelajaran.
6) Kelengkapan instrumen evaluasi.
37
BAB III
TEMPAT OBSERVASI
A. Rancangan Observasi
B. Profil Sekolah
Nama Sekolah : SD Plus Ahmad Dahlan
NPSN : 70005988
Status : Swasta
Bentuk Pendidikan : SD
Status Kepemilikan : Yayasan
SK Pendirian Sekolah : 07/KEP/III.O/D/2018
Tanggal SK Pendirian : 2018-01-22
SK Izin Operasional : 642.2/Kep.927-Disdik/2020
Tanggal SK Izin Operasional : 2020-10-16
38
Alamat sekolah : Jln Dano No. 88 Dusun Babakan Hurip RT 03
RW 13, Kotakaler, Kec. Sumedang Utara, Kab. Sumedang Prov. Jawa Barat
39
BAB IV
B. KOMPETENSI AWAL
1. Peserta didik dapat memahami tanda-tanda usia balig serta
membiasakan sikap bersyukur, taat beribadah dan bertanggung
jawab.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
40
Pada kegiatan pembelajaran ini akan dilatihkan dimensi profil pelajar pancasila
tentang:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia dengan cara melatih peserta didik berdoa sebelum dan sesudah
belajar.
2. Berkebinekaan global dengan cara melatih peserta didik tidak
membeda-bedakan teman ketika pembentukan kelompok diskusi
atau praktikum.
3. Mandiri dengan cara sadar diri dan tidak ketergantungan pada teman
saat melaksanakan kegiatan pembelajaran.
4. Bergotong royong dengan cara melatih peserta didik untuk saling
membantu bekerjasama dalam kelompok saat melaksanakan
kegiatan praktikum, diskusi, maupun presentasi hasil kerja
kelompok.
5. Bernalar kritis dengan cara melatih peserta didik dengan pertanyaan-
pertanyaan dalam peristiwa kehidupan sehari-hari yang
berhubungan dengan topik materi.
6. Kreatif dengan cara melatih peserta didik berinovasi dalam
mengajukan ide yang berhubungan dengan topik materi.
D. SARANA DAN PRASARANA/ALAT DAN BAHAN
41
1. Ruang Kelas
2. Alat dan Bahan :
a. PAI Kelas IV
b. Worksheet untuk tugas kelompok
c. Stick (tongkat kecil)
d. LCD Projector
e. Laptop
3. Materi dan Sumber Bahan Ajar :
a. Buku Pendidikan Agama Islam Kelas 4 Kemendikbud RI tahun
2021
42
1. Melaksanakan puasa, salat jumat dan salat sunnah dengan baik.
2. Memahami konsep balig dan tanggung jawab yang menyertainya
(taklif).
C. Pemahaman Bermakna
1. Mengetahui tanda-tanda balig dan dalil-dalilnya dengan baik dan
benar.
D. Pertanyaan Pemantik
1. Apakah kalian telah mengetahui tanda-tanda balig menurut fikih?
Apakah ada perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan?
2. Tahukah kalian tanda-tanda anak laki-laki yang masuk masa puber?
3. Dapatkah kalian menemukan contoh kewajiban pada anak balig
pada aspek aqidah, ibadah dan akhlak?
E. Persiapan Pembelajaran
1. Guru menyiapkan kebutuhan pembelajaran seperti Media Ajar guru
Indonesia , menyiapkan lembar kerja peserta didik, dsb.
2. Guru mengingatkan peserta didik untuk mempersiapkan buku teks,
laptop, alat dan bahan yang dibutuhkan.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama (4 JP x 35 menit)
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
43
keyakinan yang kuat terhadap kuasa Tuhan Yang Maha Esa
dalam memahami ilmu yang dipelajari.
3. Guru bertanya kepada peserta didik tentang kondisi siswa pada
pagi hari ini.
44
11. Peserta didik mempelajari materi tanda ke 3 usia balig yakni
berumur lima belas tahun dalam hitungan kalender hijriyah pada
buku siswa.
12. Pada materi tata cara mandi wajib, guru mendemonstrasikan
tata cara mandi sesuai urutan di buku siswa, lalu peserta didik
mempraktikkan tata cara mandi wajib bagi yang berhadas besar.
13. Peserta didik membaca larangan-larangan bagi orang yang
berhadas besar, lalu menyebutkan hal-hal yang dilarang bagi
orang yang berhadas besar dengan metode artikulasi.
14. Guru bersama peserta didik meyegarkan suasana belajar dengan
tepuk pada rubrik Ayo Tepuk. Guru dapat memodifikasi dan
mengimprovisasi kegiatan ini supaya peserta didik semakin
senang dan semangat belajar.
45
2. Salah satu peserta didik memimpin pembacaan doa dilanjutkan
dengan penegasan oleh guru tentang pentingnya berdoa sebelum
memulai suatu kegiatan dalam rangka menanamkan keyakinan
yang kuat terhadap kuasa Tuhan Yang Maha Esa dalam
memahami ilmu yang dipelajari.
3. Guru bertanya kepada peserta didik tentang kondisi siswa pada
pagi hari ini.
4. Guru mengadakan tes kemampuan awal melalui pertanyaan
awal.
Penyimpulan:
1. Peserta didik membuat resume tentang poin-poin penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
46
2. Guru dan peserta didik menyimpulkan tentang tanda-tanda balig
dalam pandangan ilmu biologi.
3. Mengagendakan pekerjaan rumah.
4. Mengagendakan materi yang harus dipelajari pada pertemuan
berikutnya tentang kewajiban setelah usia balig.
5. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan menyanyikan
lagu, Nasional/Daerah dilanjutkan dengan doa, mengucapkan
salam.
Kegiatan Pendahuluan 20
menit
1. Guru memberi salam, menyapa peserta didik (menanyakan kabar,
mengecek kehadiran dan kesiapan peserta didik, dan lain-lain),
serta menyemangati peserta didik dengan tepukan, atau bernyanyi.
2. Salah satu peserta didik memimpin pembacaan doa dilanjutkan
dengan penegasan oleh guru tentang pentingnya berdoa sebelum
memulai suatu kegiatan dalam rangka menanamkan keyakinan
yang kuat terhadap kuasa Tuhan Yang Maha Esa dalam
memahami ilmu yang dipelajari.
3. Guru bertanya kepada peserta didik tentang kondisi siswa pada
pagi hari ini.
47
Aktivitas Kelompok.
3. Peserta didik membaca dan memahami aturan-aturan yang wajib
dipatuhi dalam buku siswa.
Kegiatan Penutup 20
menit
Penyimpulan:
1. Peserta didik membuat resume tentang poin-poin penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Guru dan peserta didik menyimpulkan tentang kewajiban setelah
usia balig.
3. Mengagendakan pekerjaan rumah.
4. Mengagendakan materi yang harus dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
5. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan menyanyikan lagu,
Nasional/Daerah dilanjutkan dengan doa, mengucapkan salam.
G. Asesmen
No Jenis Asesmen Bentuk Asesmen
48
1. Kegiatan remedial:
Peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target guru melakukan
pengulangan materi dengan pendekatan yang lebih individual dan memberikan tugas
individual tambahan untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik yang
bersangkutan.
2. Kegiatan pengayaan:
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya
serapnya terhadap materi yang telah dipelajari.
I. Refleksi Guru
1. Refleksi Peserta Didik
Pertanyaan refleksi ☺ 😐 ☹
Pertanyaan refleksi
Apa yang bisa diperbaiki dari seluruh kegiatan ini?
Apabila bisa diulang apa yang akan dilakukan untuk membuat pembelajaran lebih
baik?
Bagaimana keterlibatan peserta didik?
49
A. Penilaian
1. Penilaian Diagnostik
a. Diagnostik Non Kognitif
Asesmen diagnostik non kognitif di awal pembelajaran dilakukan untuk menggali
hal-hal meliputi kesejahteraan psikologi peserta didik, sosial emosi, aktivitas peserta
didik selama belajar di rumah, kondisi keluarga, dan pergaulan peserta didik, gaya
belajar, karakter, dan minat siswa.
Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
b. Diagnostik Kognitif
1. Apakah kalian telah mengetahui tanda-tanda balig menurut
fikih? Apakah ada perbedaan antara anak laki-laki dan
perempuan?
2. Tahukah kalian tanda-tanda anak laki-laki yang masuk masa
puber?
3. Dapatkah kalian menemukan contoh kewajiban pada anak
balig pada aspek aqidah, ibadah dan akhlak?
2. Penilaian Formatif
a. Instrumen Penilaian Sikap
1) Sikap Spiritual
50
Teknik Penilaian : Penilaian diri
Instrumen Penilaian : Rubrik
Nama Peserta didik : ....................
No. Indikator SL SR KD TP
No. Indikator SL SR KD TP
2) Sikap Sosial
51
Teknik Penilaian : Penilaian diri
Instrumen Penilaian : Rubrik
Nama Peserta didik : ....................
No. Indikator SL SR KD TP
No. Indikator SL SR KD TP
b. Penilaian Keterampilan
52
Nama Peserta didik : ....................
No. Indikator 4 3 2 1 0
53
Aspek Penilaian
No Nama siswa Jumlah Nilai
Ketepatan jawaban Bahasa
Pedoman Skor
No Skor Predikat Kriteria
1 ................
2 ................
3 ................
4 ................
Pedoman Skor
No Skor Predikat Kriteria
54
1 4 Sangat Baik Semua anggota kelompok tertib, kompak,
percaya diri
Pedoman Skor
No Skor Predikat Kriteria
55
3 2 Cukup Separuh aspek yang dinilai (pedoman
wawancara, sumber data dan laporan
wawancara) benar
56
Aktivitas Pembelajaran 2 :
a. Carilah tanda-tanda puber bagi anak laki-laki dari berbagai
sumber seperti buku atau internet!
b. Carilah tanda-tanda puber bagi anak perempuan dari berbagai
sumber seperti buku atau internet!
Kunci jawaban
a. Tanda puber pada anak laki-laki
1) Bentuk tubuh berubah
2) Perubahan suara
3) Tumbuh jerawat
4) Dst.
Nilai Akhir : 5 x 20 = 10
b. Tanda puber pada anak perempuan
1) Payudara membesar
2) Tumbuh bulu ketiak
3) Tumbuh bulu di kemaluan
4) Dst.
Nilai Akhir : 5 x 20 = 100
57
Penilaian Kelompok
Membuat paparan tentang tanda-tanda balig menurut ilmu fikih dan biologi.
Tanda Balig Menurut Ilmu Fikih
1. Mimpi basah (laki-laki dan perempuan).
2. Haid (perempuan).
3. Berumur lima belas tahun menurut kalender hijriyah (laki-
laki dan perempuan).
Tanda Balig Menurut Ilmu Biologi
Laki-laki:
Perubahan fisik:
a. Wajah yang ditumbuhi jambang, kumis dan jenggot.
b. Tumbuh rambut alat kelamin dan rambut ketiak.
c. Badan tampak lebih kekar dan berotot.
d. Tumbuh jakun.
e. Suaranya terdengar lebih berat.
f. Pertumbuhan badan bertambah cepat/cepat besar.
g. Gerak menjadi lebih aktif.
h. Nafsu makan meningkat, makan lebih banyak.
Perkembangan mental:
a. Laki-laki menjadi cenderung bersikap cuek, tenang, dan
rasional.
b. Bila mengalami masalah, maka ia cenderung diam dan
menyelesaikan secara praktis.
Perempuan:
Perubahan fisik:
a. Haid.
b. Membesarnya pinggul dan payudara,
c. Tumbuh rambut pada alat kelamin dan ketiak.
d. Kulit perempuan lenih halus dibanding laki-laki.
58
e. Suaranya tmenjadi lebih merdu
f. Pertumbuhan badan bertambah cepat/cepat besar.
g. Gerak menjadi lebih aktif,
h. Nafsu makan meningkat, makan lebih banyak.
Perkembangan mental:
a. Perempuan menjadi cenderung mengutamakan perasaan,
ingin dimanja dan penuh perhatian.
b. Apabila menghadapi sebuah masalah ia mudah menangis,
mengadu, atau menyesali diri.
59
Penilaian kinerja kelompok
1 ...............
2 ...............
3 ...............
4 ...............
Pedoman Skor
No Skor Predikat Kriteria
60
Pedoman Skor
No Skor Predikat Kriteria
61
3. Penilaian Sumatif
A. Isilah titik-titik berikut dengan tepat!
1. Balig secara bahasa berarti ....
2. Cermati tanda-tanda balig berikut!
a. Mimpi basah
b. Haid
c. Berumur 15 tahun
Tanda-tanda balig pada daftar tersebut yang terjadi pada anak laki-laki dan
perempuan adalah ....
3. Ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup disebut ....
4. Hormon yang berfungsi untuk pembentukan sperma di dalam
testis yaitu ....
5. Anak yang sudah balig disebut mukalaf. Mukalaf artinya ....
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Sebutkan tanda-tanda balig dalam pendangan ilmu fikih!
2. Jelaskan pengertian haid menurut ilmu biologi?
3. Bagaimana perubahan fisik pada anak laki-laki dan
perempuan yang memasuki masa puber?
4. Bagaimana perubahan mental pada anak laki-laki dan
perempuan yang memasuki masa puber?
5. Sebutkan 5 contoh kewajiban yang harus dilakukan anak
setelah memasuki usia balig!
Kunci Jawaban
A. Isian
Pedoman skor
62
No Jawaban Skor
1 Sampai 2
2 a dan c 4
3 Biologi 2
4 Testosteron 2
Jumlah 15
B. Uraian
Pedoman skor
63
No Jawaban Skor
3 Perubahan fisik: 33
Laki-laki
Wajah yang ditumbuhi jambang, kumis dan jenggot
Tumbuh rambut alat kelamin dan rambut ketiak
Badan tampak lebih kekar dan berotot
Tumbuh jakun
Suaranya terdengar lebih berat
Pertumbuhan badan bertambah cepat/cepat besar
Gerak menjadi lebih aktif
Nafsu makan meningkat, makan lebih banyak
Perempuan:
Haid
Membesarnya pinggul dan payudara
Tumbuh rambut pada alat kelamin dan ketiak
Kulit permpuan lebih halus dibanding laki-laki
Suaranya menjadi lebih merdu
Pertumbuhan badan bertambah cepat/cepat besar
Gerak menjadi lebih aktif
Nafsu makan meningkat, makan lebih banyak
4 Perubahan mental 8
Laki-laki
64
Perempuan
Perempuan menjadi cenderung mengutamakan perasaan,
ingin dimanja dan penuh perhatian
Apabila menghadapi sebuah masalah ia mudah menangis,
mengadu, atau menyesali diri.
Jumlah 65
65
B. Lembar Kerja Peserta Didik
Lembar kerja membuat cerita
Nama :
Kelas :
No.Absen :
Coba amati gambar berikut ini.
Setelah mengamati gambar di atas, apa kesimpulan kalian terhadap gambar tersebut?
Ayo kemukakan kepada teman-temanmu!
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
........................
66
1. Bahan Bacaan Guru
Buku PAI yang relevan dengan materi pembelajaran
Menyambut usia balig.
2. Bahan Bacaan Siswa
Video-video tentang tanda-tanda balig di internet.
D. GLOSARIUM
Aurat : bagian badan yang tidak boleh kelihatan (menurut
hukum Islam).
Balig: cukup umur.
Biologi : ilmu tentang keadaan dan sifat makhluk hidup
(manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan).
Estrogen : hormon kelamin yang dihasilkan terutama oleh
indung telur dan berfungsi antara lain untuk merangsang munculnya
tanda-tanda kelamin sekunder pada perempuan atau binatang betina.
Fikih : ilmu tentang hukum Islam.
Haid : keluar darah dari rahim wanita dewasa setiap bulan
sebagai bagian dari siklus hidup biologisnya; datang bulan;
menstruasi.
Jakun : ujung kerongkongan yang tampak menonjol pada
leher orang laki-laki dewasa.
Progesteron : hormon perempuan yang dihasilkan korpus luteum,
korteks adrenal, dan plasenta yang menyebabkan timbulnya stadium
sekresi pada selaput lendir uterus.
Puber : jenjang usia remaja.
Testis : alat kelamin laki-laki yang menghasilkan mani; buah
zakar.
Testosteron : hormon laki-laki yang dihasilkan oleh testis yang
menyebabkan timbulnya ciri seks sekunder laki-laki.
67
E. DAFTAR PUSTAKA
Faozan, Ahmad dan Jamaluddin. (2021). Buku Panduan Guru
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SD Kelas 1V.
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.
Faozan, Ahmad dan Jamaluddin. (2021). Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti untuk SD Kelas 1V. Jakarta: Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
2. Hasil Analisis
A. Identitas
1. Satuan Pendidikan : SD Plus Ahmad Dahlan
2. Nama Guru : Desthia Nuraeni, S.Pd.
3. Fase :B
4. Materi : PAIdBP
5. Kelas/semester : 4/2
B. Petunjuk
0 = Tidak ada/ tidak sesuai
1 = Ada namun tidak sesuai
2 = Ada dan sudah sesuai
Keterangan
NO Komponen yang diamati 0 1 2 Catatan
1. Identifikasi Umum
A. Identitas RPP
Terdapat : Nama sekolah, nama ✓
guru, modul, fase, materi pokok,
68
alokasi waktu, semester, tahun
pelajaran
B. Kompetensi Awal
Gambaran kompetensi awal ✓
yang mendasari materi untuk
mencapai tujuan pembelajaran
pada ranah pengetahuan dan
keterampilan pada materi yang
menuju pada CP mata pelajaran
C. Profil Pelajar Pancasila
Gambaran sikap perilaku Profil ✓
Pelajar Pancasila yang
diharapkan dimiliki peserta
didik: Mandiri, berkebhinekaan,
bernalar kritis, gotong royong,
dan kreatif yang tercermin pada
(materi/isi pelajaran)
D. Sarana dan Prasarana
Memuat prasarana atau fasilitas ✓
yang digunakan seperti: Ruang
kelas, jaringan internet atau
fasilitas lainnya
E. Target Peserta Didik
Peserta didik regular tidak ada ✓
kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar
F. Model Pembelajaran
Gambaran model pembelajaran ✓
yang diterapkan berupa model
69
pembelajaran tatap muka
melalui diskusi kelompok
G. Kelengkapan Bahan Ajar
Lembar Observasi ✓
Rubrik Penilaian ✓
Instrumen Penilaian ✓
2. Kompetensi Inti
Gambaran ✓
kompetensi/kemampuan peserta
didik memahami konsep materi,
menerapkan dan menggunakan
materi pada bidang keilmuan
yang dipelajarinya. Misal:
Mingidentifikasi, mendefinisi,
menjelaskan, menerapkan.
A. Tujuan Pembelajaran
Gambaran tujuan akhir fase ✓
berupa kemampuan peserta
didik
B. Pemahaman Bermakna
Adanya gambaran umum ✓
kontribusi mata pelajaran dalam
membentuk peserta didik
memiliki pemahaman
pengetahuan dan keterampilan
dalam cara berpikir yang
memungkinkan untuk
menguraikan suatu masalah
70
menjadi beberapa bagian yang
lebih kecil dan sederhana
C. Pernyataan Pemantik
Pertanyaan pemantik untuk ✓
menumbuhkan rasa ingin tahu
dari peserta didik
D. Kegiatan Pembelajaran
Penugasan terbimbing terkait ✓
dengan materi (dengan lembar
kerja)
Eksplorasi pemahaman materi ✓
melalui sumber belajar
berkelompok
Penyusunan laporan hasil ✓
diskusi kelompok
Presentasi hasil diskusi
kelompok
E. Asesmen
Asesmen digunakan untuk ✓
mengukur capaian
pembelajaran di akhir kegiatan
Asesmben sebelum
pembelajaran (diagnostic)
Asesmen selama proses ✓
pembelajaran (formatif)
Asesmen pada akhir ✓
pembelajaran (sumatif)
F. Pengayaan dan Remedial
71
Pengayaan diberikan pada ✓
peserta didik
72
dalam bentuk hardcopy (buku)
atau softcopy (ebook) atau link
materi berbasis digital
5. Lampiran
A. Lembar Kerja dan/atau Lembar ✓
Tugas Peserta Didik
Melampirkan rubrik dan ✓
checklist untuk penilaian
keterampilan
B. Bahan Ajar
Adanya Bahan Ajar yang ✓ Hanya
disusun secara mandiri oleh mengandalkan
guru berdasarkan bahan terkait buku panduan.
materi yang dibahas
Kategori/Predikat :
< 70 = Kurang
71 – 80 = Cukup
81 – 90 = Baik
91 – 100 = Amat Baik
Skor maksimal = 62
Skor diperoleh =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai yang diperoleh = 𝑑𝑥𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
54
= 62x 100
= 87,09 (Baik)
73
Berdasarkan hasil analisis diatas, meskipun terdapat kekurangan di
bagian bahan ajar yang hanya mengandalkan buku panduan, dapat disimpulkan
bahwa modul tersebut telah dirancang dengan baik, sehingga dapat
mempermudah peserta didik dalam memahami serta mencapai tujuan dari
pembelajaran.
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan pendidikan memiliki peran yang signifikan dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Dengan melakukan
perencanaan yang baik, pendidik dapat mengarahkan pembelajaran dengan
jelas, meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran, mengakomodasi
kebutuhan peserta didik, memfasilitasi pemantauan dan evaluasi, mendorong
refleksi dan perbaikan, serta menjamin konsistensi dalam pembelajaran.
Dalam menghadapi tantangan dan perubahan dalam dunia pendidikan,
perencanaan pendidikan menjadi alat yang penting bagi pendidik untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Evaluasi perencanaan
pendidikan juga harus dilakukan secara terus-menerus untuk memastikan
bahwa rencana pembelajaran selalu relevan dan dapat mengakomodasi
perubahan kebutuhan peserta didik.
Dengan demikian, perencanaan pendidikan merupakan landasan yang
kuat dalam menciptakan pembelajaran yang efektif, bermakna, dan sesuai
dengan kebutuhan peserta didik.
B. Saran
Dalam menghadapi dinamika perkembangan pendidikan, terdapat
beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan efektivitas
pengelolaan pendidikan di berbagai tingkatan, baik pada level sekolah maupun
level kebijakan pendidikan.
1. Peningkatan Kualitas SDM Pendidikan.
2. Pengembangan Kurikulum yang Relevan.
3. Peningkatan Penggunaan Teknologi Pendidikan.
4. Optimalisasi Manajemen Sumber Daya Sekolah.
5. Peningkatan Keterlibatan Stakeholder
75
DAFTAR PUSTAKA
76
Wahyuningsi, E. (2019). Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran.
Lingua Franca: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 3(2), 179-190 Abdullah,
A. (2017). Pendekatan dan model pembelajaran yang mengaktifkan siswa.
EDURELIGIA: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 1(1), 45-62
Hernawan, A. H. (2018). Strategi Pembelajaran di SD. Hakikat Strategi
Pembelajaran, 1.1-1.18. http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-
content/uploads/pdfmk/PDGK4105-M1.pdf
Astini, N., W., & Purwati, N., K., R. (2020). Strategi Pembelajaran Matematika
Berdasarkan Karakteristik Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Edukasi Matematika Dan
Sains, 9(1), 1–8. http://repo.mahadewa.ac.id/id/eprint/1776/1/621-Article Text-1614-
1-10-20200503.pdf
Syihabudin, S. A., & Ratnasari, T. (2020). Model Pembelajaran Bahasa
Indonesia yang Efektif pada Anak Usia Sekolah Dasar. Jurnal BELAINDIKA
(Pembelajaran Dan Inovasi Pendidikan), 2(1), 21–31.
https://doi.org/10.52005/belaindika.v2i1.26
Nasution, W. N. (2017). Strategi Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing
Mariana. (2017). Pengantar Perencanaan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Denpasar: LPMP Bali
Nurrita, Teni. 2018. “Pengembangan Media Pembelajaran Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.” MISYKAT: Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran, Hadist,
Syari’ah dan Tarbiyah 3(1): 171.
Latifah, U., & Hanif, M. (2022). Konsep Perencanaan Pembelajaran. Jurnal
Pendidikan Figur, 8(6), 59–63.
Nur Nasution, W. (2017). Perencanaan Pembelajaran Pengertian, Tujuan Dan
Prosedur. Ittihad, I, 185–195.
Nurochim. (2013). Perencanaan Pembelajaran Ilmu-ilmu Sosial (p. 64).
Tâm, T., Và, N. C. Ứ U., Giao, C. Ể N., Ngh, C., & Chu, Ẩ N B Ụ I. (2016). 済
無No Title No Title No Title. 01, 1–23.
Sudjana, N. (2009). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo
77
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Panduan Pengembangan Bahan
Ajar. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Sudjana, N. (2009). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
Sayuti, Z. (2017). Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Mulyasa, E. (2013). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Konsep,
Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Airasian, P. W. (2001). Classroom Assessment: Concepts and Applications.
New York: McGraw-Hill.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
78
LAMPIRAN
79