Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“SILABUS DAN ONLINE MATAKULIAH BERBASIS E-LEARNING”

“Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran”

Dosen Pengampu:

Dr. Untung Sunaryo, M.Pd

Kelompok 3 :

Habib Fathur Rizki (2211010290)


Intan Faradila Keiza (2211010298)
Jesin Alfirsa Widya Lestari (2211010300)
Lia Gian Purwanto (2211010308)
M. Almadani (2211020314)
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2024 M/1445 H
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, Dengan mengucapkan syukur kepada Allah Swt. Atas


berkat, rahmat serta karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Silabus dan Online Matakuliah Berbasis E-Learning”.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi
besar, nabi agung, nabi Muhammad SAW, yang kita harapkan syafa’at beliau di
akhirat kelak. Amiin.

Kami ucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Untung Sunaryo, M,Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah Perencanaan Pembelajaran yang telah bersedia
membantu kami dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari, pasti dalam penulisan makalah ini banyak kesalahan dan
kekurangan yang kami harapkan penilaian serta tuntunan dari ibu agar kedepannya
menjadi lebih baik lagi.

Sekian yang dapat kami sampaikan kurang dan lebihnya saya mohon maaf
dan kepada allah kami mohon ampun.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Bandar Lampung, 11 Maret 2024

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1. Latar Belakang ............................................................................................... 1

2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2

3. Tujuan ............................................................................................................. 2

BAB II .................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .................................................................................................... 3

1. Silabus ............................................................................................................. 3

A. Pengertian Silabus ....................................................................................... 3

B. Tujuan dan Manfaat Silabus........................................................................ 4

C. Struktur Silabus ........................................................................................... 5

2. Mata Kuliah Online Berbasis E-Learning ....................................................... 6

A. Dasar Hukum Pelaksanaan Pembelajaran Sistem Online Berbasis E-


Learning ........................................................................................................... 9

B. Kelebihan Program Matakuliah Online .................................................... 10

C. Kekurangan Program Kuliah Online ......................................................... 10

BAB III ................................................................................................................. 11

PENUTUP ............................................................................................................ 11

1. Kesimpulan ................................................................................................... 11

2. Saran ............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Gelombang digital atau digital tsunami membawa perubahan besar terhadap
cara manusia belajar. Ibarat peribahasa waktu adalah uang, saat ini orang memiliki
motivasi tinggi untuk belajar, sehingga lebih banyak waktunya dimanfaatkan untuk
menimba ilmu. Sehingga semakin cepat orang belajar dan semakin banyak hal yang
dipelajari, menjadikan seseorang kaya akan pengalaman belajar. Semakin banyak
pengalaman belajar yang dimiliki seseorang semakin terbuka kesempatannya untuk
meningkatkan taraf hidup. Hal tersebut mengindikasikan adanya kebutuhan belajar
yang meningkat dari aspek kuantitas dan kualitas.

Peningkatan kebutuhan tersebut mendorong munculnya berbagai inovasi


yang memudahkan manusia dalam belajar. Inovasi dalam bidang pendidikan dan
pembelajaran di era ini telah banyak melibatkan teknologi elektronik baik dalam
bentuk media maupun metode. Media merupakan perantara, sedangkan media
pembelajaran merupakan alat bantu yang menjadi perantara dan merangsang
seseorang untuk belajar. Metode merupakan suatu cara, sedangkan metode
pembelajaran adalah cara yang ditempuh manusia untuk mencapai tujuan belajar
yang ditetapkannya. Kedua komponen itulah yang hingga saat senantiasa
ditingkatkan sehingga mampu membuat manusia dapat belajar lebih banyak, cepat
dan baik.

Saat ini di bidang pendidikan banyak memanfaatkan fasilitas e-learning


untuk memperlancar proses belajar dan pembelajaran. Penggunaan e- learning
dalam pembelajaran menurut riset-riset terbaru memberi dampak positif terhadap
proses dan hasil belajar. Seperti riset yang dirangkum oleh Dabbag & Rithland
(2005) bahwa penggunaan e-learning secara terencana dan terstruktur dapat
meningkatkan interaktivitas, kemadirian, dan hasil belajar. E-learning dapat
digunakan untuk menyajikan bahan ajar sesuai dengan gaya belajar seseorang
secara visual, auditorial, dan kinestetik. Selain itu e-learning juga baik digunakan

1
untuk mambangun ketrampilan berpikir seseorang yang meliputi berpikir kreatif,
kritis, dan metakognisi.

Berdasarkan kajian-kajian tersebut tak mengherankan mengapa e-learning


digunakan oleh berbagai perguruan tinggi dan instansi baik negeri maupun swasta
di Indonesia dan mancanegara. Sifat dasar dari e-learning itu sendiri yang fleksibel
dan terdistribusi sangat user friendly. Fleksibel dan terdistribusi merujuk karena
user dalam e-learning memiliki kebebasan dalam hal, waktu, tempat, kecepatan, isi
materi, gaya belajar, jenis evaluasi, dan belajar mandiri.1

Banyak universitas telah memperkenalkan diskusi online yang tidak


serempak dalam lingkungan pembelajaran mereka (Gerbic, 2006). Hal ini
dikarenakan diskusi online tersedia sebagai pilihan dalam lingkungan BL di banyak
universitas. Dalam rangka mengembangkan praktik yang baik, diperlukan lebih
banyak pengetahuan tentang diskusi online, serta cara di mana hal ini dapat
mendukung pembelajaran pada lingkungan campuran.2

2. Rumusan Masalah
a) Apa itu Silabus ( Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Struktur) ?
b) Apa itu Matakuliah Online (Dasar Hukum,Kelebihan dan Kekurangan)?

3. Tujuan
a) Untuk mengetahui Silabus ( Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Struktur).
b) Untuk mengetahui Matakuliah Online (Dasar Hukum , Kelebihan dan
Kekurangan).

1
Dian Wuryaningsih, M.Pd, E-Learning Teori dan Aplikasi, Informatika Bandung, Cet pertama
Febuari 2017,hal 1
2
Dr. Wasis D. Dwiyogo, M.Pd, Pembelajaran Berbasis Blanded Learning, PT Raja Grafindo Pers
Depok,cet ke-1 Mei 2018, hal 90

2
BAB II

PEMBAHASAN
1. Silabus
Silabus berasal dari bahasa Latin "syllabus" yang berarti daftur, tulisan,
ikhtisar, ringkasan, isi buku.3 Dapat didefinisikan sebagai rencana pembelajaran
pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber/ bahan alat belajar.4

A. Pengertian Silabus
Silabus adalah rancangan pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Ruang bahan ajar ini
mencakup pengertian dan landasan penyusunan silabus, prinsip-prinsip dan
komponen penyusunan silabus, langkah-langkah penyusunan silabus,
mempraktekkan penyusunan silabus.5

Istilah silabus dapat didefinisikan sebagai "Garis besar, ringkasan, ikhtisar,


atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran (Salim, dalam Depdiknas, 2008) Istilah
silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa
penjabaran lebih lanjut dari SK (atau KI) dan KD yang ingin dicapai, dan materi
pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari peserta didik dalam rangka
mencapai SK (atau KI) dan KD. Dalam penerapan kurikulum 1994 dan 2004
digunakan istilah Garis Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Di Perguruan
Tinggi, silabus dikenal dengan berbagai istilah, yakni Garis Garis Besar Program
Pembelajaran (GBPP), Rancangan Pembelajaran Berbasis Kompetensi (RPBK),

3
Komaruddin, dkk 2000. Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah. Jakarta Bumi Aksara,hal 239
4
Sanjaya, W. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group
5
Darmawan Harefa Dkk,Teori Perencanaan Pembelajaran,CV Jejak 2023, hlm. 113
3
Rancangan Kegiatan Pembelajaran Semester (RKPS), Rancangan Pelaksanaan
Perkuliahan (RPP), Rencana Pembelajaran Semester (RPS), dan sebagainya.6

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata


pelajaran/tema tertentu yang mencakup SK (atau KI), KD, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu,
dan sumber belajar. Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan
pembelajaran lebih lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan
kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian.

Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pelaksanaan


pembelajaran. Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan
pengelolaan kegiatan pembelajaran, misalnya kegiatan belajar secara klasikal,
kelompok kecil, atau pembelajaran secara individual. Demikian pula, silabus sangat
bermanfaat untuk mengembangkan sistem penilaian. Dalam pelaksanaan
pembelajaran berbasis kompetensi sistem penilaian selalu mengacu pada SK (atau
KI), KD, dan indikator yang terdapat di dalam silabus.

B. Tujuan dan Manfaat Silabus


Silabus disusun dengan tujuan untuk membantu guru dan tenaga
kependidikan dalam menjabarkan secara lebih detail standar kompetensi menjadi
rencana kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, proses pembelajaran memiliki
arah dan tujuan yang jelas, sehingga dapat dinilai dengan standar yang sesuai.

Manfaat silabus adalah sebagai pedoman untuk pengembangan sistem


pembelajaran lebih lanjut. Silabus dijadikan sebagai sumber pokok dalam
menyusun segala sesuatu yang berkaitan dengan rencana pembelajaran dan standar
penilaian. Silabus dapat menentukan kualitas pendidikan di suatu Lembaga.

6
Prof. Dr. T.G. Ratumanan M.Pd, Perencanaan Pembelajaran, Rajawali Pers 2020, Depok,
hal 220

4
C. Struktur Silabus
1. Identitas mata pelajaran: Pada bagian ini mencakup identitas mata pelajaran,
seperti nama mata pelajaran, kelas, semester, jumlah jam pelajaran per
minggu, dan nama guru pengampu.
2. Kompetensi Inti: Bagian ini mencakup kompetensi inti yang harus dicapai
oleh peserta didik, sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan.
3. Kompetensi Dasar: Bagian ini mencakup rincian kompetensi dasar yang
harus dikuasai oleh peserta didik, sebagai bagian dari mencapai kompetensi
inti.
4. Indikator: Bagian ini mencakup indikator pencapaian kompetensi dasar,
sebagai pedoman dalam menentukan tujuan pembelajaran dan penilaian.
5. Materi Pembelajaran: Bagian ini mencakup materi pembelajaran yang harus
dikuasai oleh peserta didik, dengan penjelasan tentang konsep dan
keterampilan yang harus dikuasai.
6. Metode Pembelajaran: Bagian ini mencakup metode pembelajaran yang
akan digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran, seperti ceramah,
diskusi, tanya jawab, presentasi, simulasi, atau praktikum.
7. Penilaian Pembelajaran: Bagian ini mencakup metode penilaian
pembelajaran yang akan digunakan, seperti tes tertulis, tes lisan, tugas
individu atau kelompok, atau observasi.
8. Penilaian Akhir Semester: Bagian ini mencakup penjelasan tentang bentuk
dan bobot penilaian akhir semester, serta kriteria kelulusan.
9. Referensi: Bagian ini mencakup daftar referensi atau sumber belajar yang
dapat digunakan sebagai acuan dalam proses pembelajaran.7

7
Irwan Sutiawan, S.Pd.I, M.Pd, Perencanaan Sistem Agama Islam, Guepedia April 2023, hal 99
5
2. Mata Kuliah Online Berbasis E-Learning
Dalam dunia pembelajaran istilah yang dikenal dengan pendidikan era
industri 4.0, menggiring semua praktisi pendidikan termasuk mahasiswa untuk
menggunakan teknologi sebagai media pembelajaran 8 Teknologi tidak dapat
dipisahkan dari dunia pendidikan, dosen harus terbiasa menggunakan teknologi
dalam pembelajaran daring (online).

Layanan pendidikan dengan daring (online) pada umunya dilakukan dengan


berbagai aplikasi serpeti zoom , google classroom , webex meeting , dll.
Pemanfaatanya dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Aplikasi
ini bertujuan untuk mendistribusikan bahan ajar kepada mahasiswa. Keuntungan
aplikasi ini tetap memberikan peluang terhubungnya dosen dan mahasiswa
meskipun secara online.

Google classrom adalah model pembelajaran kombinasi yang


dikembangkan bertujuan menyederhanakan distribusi pembelajaran, layanan
berbasis internet ini dirancang dengan sistem e-learning bagi para dosen dan
mampu membagikan materi secara paperless. 9 Dengan memanfaatkan teknologi
dalam pembelajaran diharapkan delivery of learning terjamin dengan efektif.

Pembelajaran online merupakan lingkungan yang tercipta akibat rekayasa


teknologi telekomunikasi digital. Lingkungan ini bersifat maya atau virtual
(cyberspace) sehingga sekat atau batasannya tidak ada sekat fisik yang
membatasinya.

Dalam lingkungan pembelajaran online interaksi terjadi tanpa harus


bertatap muka. Lingkungan ini membawa konsekuensi hilangnya interaksi budaya
dalam tatap muka pada pembelajaran konvensional (direct idiosyncratic responce)

8
D. S. Tjandra, "Impelementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di Abad 21." J.
Pendidik. Agama Kristenn, vol. 1, no. 1, pp. 1-10, 2020, [Online]. Available: http://sttikat.ac.id/e-
journal/index.php/sikip.
9
A. B. Hakim. "Efektifitas Penggunaan E-Learning Moodle Google Classroom Dan Edmodo,"
vol. 2, pp. 1-6, 2016.

6
(Pujuriyanto, 2012: 190). Namun demikian, melalui bantuan teknologi terciptalah
lingkungan belajar yang bermakna, di mana interaktivitas terjadi secara otentik
sehingga peserta didik mampu mengonstruksi pengetahuanya sendiri, berpikir kritis,
dan memiliki keterampilan dalam menyelesaikan masalah.

Terdapat beberapa hal yang melatarbelakangi transformasi lingkungan


belajar dari semula tradisional menjadi online yang dijelaskan Rosenberg (2001: 7-
8), diantaranya adalah outcomes, acces, paperless, networked facilities, dan real
time. Outcomes merupakan efek jangka panjang dari suatu program. dalam hal ini
program pembelajaran. Outcomes berhubungan dengan peningkatan kinerja dalam
pembelajaran, yang dapat dilihat dari seberapa baik, banyak, dan cepat peserta didik
dalam belajar.

Peningkatan kinerja ini dipengaruhi oleh support system yang powerfull


seperti penggunaan media dan alat pembelajaran yang benar, penciptaan
lingkungan belajar yang kondusif, pembimbingan dan pemberian umpan balik yang
sesuai kebutuhan peserta didik, dan metode pembelajaran yang memotivasi.

Karakteristik pendidik dalam e-learning :

a) Memahami karakteristik peserta didik online yang sedang


mengembangakan kemampuan belajar mandiri.
b) Responsif terhadap penggunaan metode mengajar dengan beragam user.
c) Mengembangkan pemahaman dan kemampuan dalam menggunakan
teknologi digital.
d) Lebih banyak memposisikan diri sebagai fasilitator daripada sekedar
penyampai materi.

Karakteristik peserta didik dalam e-learning :

a) Terampil menggunakan teknologi telekomunikasi berbasis internet.


b) Memiliki motivasi dan konsep akademik yang baik.
c) Mampu melakukan interaksi pada semua interaktivitas.

7
d) Memiliki inisiatif untuk belajar dan mampu berkolaborasi dalam belajar.10

Penggunaan aplikasi dalam pembelajaran daring pada hakikatnya menjalankan


prinsip e-learning atau e-lesson.Prinisip ini paling tidak mengaplikasikan minimal
salah satu unsur dalam pembelajaran yakni teks, audio, visual, dan juga interaktif
berbasis internet. Pola-pola media yang dipakai ini umumnya merujuk pada prinsip-
prinsip pembelajaran e-learning antara lain:

(1) learning is open (belajar adalah terbuka),

(2) learning is social (belajar adalah sosial),

(3) learning is personal (belajar adalah personal),

(4) learning is augmented (belajar adalah terbantukan),

(5) learning is multi represented (belajar adalah multi represntatif) dan

(6) learning is mobile (belajar adalah bergerak).

Jika memahami esensi pembelajaran daring dalam masa covid-19 maka


secara aplikasi praktis semua pembelajaran akan dilakukan berbasis internet atau
jaringan. Karena semua berbasis jaringan maka pembelajaran pasti mobile, ini
memberikan keuntungan kepada dosen dan mahasiswa yang tidak terikat kepada
tempat belajar, pembelajaran dapat dilakukan dengan nyaman dengan ketentuan
akses internet yang memadai. Keuntungan lain dari prosespembelajaran dengan
daringatau onlinememberikan kemandirian kepada mahasiswa dalam mengelola
cara belajar, termasuk pengelolaan waktu dan sumber-sumber belajar.11

E-learning adalah singkatan dari electronic learning atau pembelajaran


elektronik. Bullen & Jeans (2007:176) mendefinisikan e-learning sebagai proses
pembelajaran yang menggunakan teknologi internet untuk memfasilitasi,

10
Dian Wuryaningsih, M.Pd, E-Learning Teori dan Aplikasi, Informatika Bandung, Cet pertama
Febuari 2017, hal 47-53
11
CSRID Journal, Vol. 12 No. 2 Juni 2020, Hal.129-142 ,
https://www.doi.org/10.22303/csrid.12.2.2020.129-142
8
menyampaikan, dan memungkinkan berjalannya proses pembelajaran jarak jauh E-
learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi
pelajaran. Demikian juga interaksi antara peserta didik dengan dosen/ instruktur
maupun antara sesama peserta didik.

Melalui e-learning, para siswa/mahasiswa dimungkinkan untuk tetap dapat


belajar sekalipun tidak hadir secara fisik didalam kelas. Kegiatan belajar menjadi
sangat fleksibel karena dapat disesuaikan dengan ketersediaan waktu para
siswa/mahasiswa. Ada tiga hal yang perlu disiapkan oleh sekolah dan pengajar agar
pembelajaran online bisa berjalan dengan baik, yaitu perangkat dan akses intenet,
platform e learning, dan metode pembelajaran online yang dilakukan.

A. Dasar Hukum Pelaksanaan Pembelajaran Sistem Online Berbasis E-


Learning
Untuk menjamin pelaksanaan dan keberlanjutan program pembelajaran,
pendidikan dan pelatihan secara daring, pengembangannya. harus
mempertimbangkan peraturan dan undang-undang yang berlaku, Beberapa
diantaranya yang terkait adalah sebagai berikut:

1) Permendiknas Nomor 38 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Teknologi


Informasi dan Komunikasi di Lingkungan Departemen Pendidikan
Nasional
2) Peraturan Presiden Detikinas Tentang Pemanfaatan TIK (KEPRES RI
NOMOR 20 TAHUN 2006).
3) Pemendikbud Nomor 119 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Jarak Jauh pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
4) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 109 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jurak Jauh pada Pendidikan Tinggi
5) Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomur 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

9
B. Kelebihan Program Matakuliah Online
1) Para Mahasiswa bisa mengikuti perkuliahan kapan pun dan di mana pun
sesuai keinginan dan memiliki koneksi internet dengan baik.
2) Tanya Jawab dalam perkuliahan bersifat fleksibel karena bisa ditanyakan
lewal chating baik itu kepada dosen atau teman sekelas.
3) Waktu masa perkuliahan lebih singkat dibandingkan perkuliahan yang
bersifat konvensional.
4) Mahasiswa bisa melihat kembali materi yang diajarkan karena materi
biasanya berupa modul yang dapat didownload dan tersimpan dalam
smartphone atau komputer.
5) Melatih mahasiswa untuk lebih bertanggung jawab, kreatif, dan juga
mandiri. Sehingga membentuk pribadi yang lebih percaya diri

C. Kekurangan Program Matakuliah Online


1) Sangat tergantung pada internet, bila jaringan lambat atau susah sinyal maka
proses pembelajaran akan tertinggal terlebih jika sudah mencakup ujian
kuliah
2) Sangat tergantung pada sikap disiplin para mahasiswa, jika kurang disiplin
maka akan tertinggal pula dalam pembelajaran.
3) Dalam hal interaksi sosial menjadi sulit karena terbiasa sendiri.
4) Ada beberapa mata kuliah yang tidak bisa diajarkan secara online.

10
BAB III

PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa silabus memiliki
beragam definisi dan interpretasi dari beberapa ahli dan sumber, namun secara
umum dapat diartikan sebagai suatu rencana pembelajaran yang terstruktur dan
terorganisir dengan baik, mengandung komponen-komponen yang saling berkaitan
untuk mencapai tujuan pembelajaran, serta mencakup materi pokok, kegiatan
pembelajaran, penilaian, dan alokasi waktu yang disesuaikan dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Silabus juga dapat dianggap
sebagai kerangka inti dari kurikulum yang mencakup tiga komponen utama, yaitu
kompetensi, kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Pentingnya silabus
yang sistematis dan memuat komponen-komponen yang berkaitan untuk mencapai
tujuan pembelajaran tertentu.

Pembelajaran online merupakan lingkungan yang tercipta akibat rekayasa


teknologi telekomunikasi digital. Lingkungan ini bersifat maya atau virtual
(cyberspace) sehingga sekat atau batasannya tidak ada sekat fisik yang
membatasinya. Dalam lingkungan pembelajaran online interaksi terjadi tanpa harus
bertatap muka. Lingkungan ini membawa konsekuensi hilangnya interaksi budaya
dalam tatap muka pada pembelajaran konvensional (direct idiosyncratic responce)

2. Saran
Kami menyadari bahwa makalah di atas banyak sekah kesalahan dan jauh
dan kesempurnaan. Kami akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber yang dapat di pertanggung jawabkan maka dari itu kami
mengharap kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di
atas.

11
DAFTAR PUSTAKA

A. B. Hakim. "Efektifitas Penggunaan E-Learning Moodle Google Classroom


Dan Edmodo," vol. 2, pp. 1-6, 2016.

CSRID Journal, Vol. 12 No. 2 Juni 2020, Hal.129-142


https://www.doi.org/10.22303/csrid.12.2.2020.129-142

Darmawan Harefa Dkk,Teori Perencanaan Pembelajaran, CV Jejak2023, hlm. 114

Dian Wuryaningsih, M.Pd, E-Learning Teori dan Aplikasi, Informatika Bandung, Cet
pertama Febuari 2017, hal 47-53

Dr. Wasis D. Dwiyogo, M.Pd, Pembelajaran Berbasis Blanded Learning, PT Raja


Grafindo Pers Depok,cet ke-1 Mei 2018, hal 90

D. S. Tjandra, "Impelementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di Abad


21." J. Pendidik. Agama Kristenn, vol. 1, no. 1, pp. 1-10, 2020, [Online].
Available: http://sttikat.ac.id/e-journal/index.php/sikip.

Irwan Sutiawan, S.Pd.I, M.Pd, Perencanaan Sistem Agama Islam, Guepedia April 2023,
hal 99

Komaruddin, dkk 2000. Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah. Jakarta Bumi
Aksara,hal 239

Prof. Dr. T.G. Ratumanan M.Pd, Perencanaan Pembelajaran, Rajawali Pers 2020,
Depok, hal 220

Sanjaya, W. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik


Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Prenada Media
Group

12

Anda mungkin juga menyukai