Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA BUKET/GIFT


“BESTIE BUKEY” DI KOTA BANDUNG

Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Studi
Kelayakan Bisnis

Dosen Pengampu : Donna Ekawaty, S.T, M.MPar

Disusun Oleh :
Melysia Nur Safitri ( 64200278 )
Putri Junizar Mahyusril ( 64201321 )
Irvan Maulana ( 64201336 )
M. Agil Budiawan ( 64201483 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan mengenai PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA
USAHA BUKET/GIFT "BESTIE BUKEY" Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Studi Kelayakan Bisnis selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Kelayakan
Bisnis mengenai usaha UMKM bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ka Donna Ekawaty, S.T, M.MPar selaku Dosen
Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada anggota
kelompok dan pemilik UMKM yang telah membantu menyelesaikan laporan ini. Penulis menyadari
Laporan mengenai Studi Kelayakan Bisnis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis

Bekasi, 7 Mei 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG..................................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..............................................................................................................2
1.3 TUJUAN PENULISAN...............................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................................................3
2.1 KAJIAN SEBELUMNYA...........................................................................................................3
2.2 ASPEK LEGALITAS/HUKUM.................................................................................................4
2.3 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN........................................................................................4
2.4 ASPEK MANAJEMEN DAN PEMASARAN...........................................................................5
2.5 ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI......................................................................................6
2.6 ASPEK FINANSIAL...................................................................................................................6
2.7 ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL............................................................................................8
2.8 ASPEK LINGKUNGAN HIDUP...............................................................................................8
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................................................9
3.1 METODE PENELITIAN............................................................................................................9
3.2 TEKNIK PENULISAN...............................................................................................................9
3.3 PENGOLAHAN DATA............................................................................................................10
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................................................13
4.1 LOKASI USAHA.......................................................................................................................13
4.2 PROFIL USAHA.......................................................................................................................14
4.3 POTENSI USAHA.....................................................................................................................18
BAB V KESIMPULAN.......................................................................................................................25
5.1 KESIMPULAN..........................................................................................................................25
5.2 SARAN........................................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................26
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Studi kelayakan bisnis dapat di definisikan sebagai proses terkontol untuk
mengidentifikasikan masalah, mendefinisikan hasil yang sukses, dan menilai kisaran biaya
dan manfaat yang terkait dengan beberapa alternative untuk memecahkan masalah
menetukan apakah ide projek layak atau tidak (United Ntions, 2002).

Pengertian studi kelayakan bisnis adalah penelitian dan penilaian tentang dapat
tidaknya suatu proyek dilakukan dengan berhasil (menguntungkan ). Pengertian
menguntungkan berhasil atau layak, ada yang menafsirkan dalam arti sempit dan arti luas.
Pengertian arti sempit, biasanya pihak swasta yang lebih berminat tentang manfaat ekonomi
suatu investasi. Pengertian dalam arti luas, biasanya pemerintah atau lembaga non profit
disamping manfaat ekonomi masih ada manfaat lain yang perlu diperhatikan dan
dipertimbangkan.

Studi kelayakan bisnis atau yang biasa disingkat dengan SKB adalah kegiatan
terencana yang dilakukan untuk mempelajari secara lebih mendalam mengenai suatu usaha
ataupun bisnis yang akan dijalankan, usaha tersebut pada akhirnya akan memberikan
kesimpulan mengenai layak atau tidaknya sebuah usaha bisnis dijalankan. Studi kelayakan
bisnis sangat penting karena untuk kebaikan kelangsungan kehidupan perusahaan di masa
yang akan datang, dan agar tidak ada pihak - pihak yang merasa dirugikan dari terlaksananya
sebuah usaha bisnis.

Kata “bisnis” berasal dari Bahasa Inggris “busy” yang artinya sibuk sedangkan
‘business” artinya kesibukan. (Suliyanto, 2010) Bisnis diartikan sebagai usaha yang
memperoleh keuntungan sesuai tujuan dan target dalam berbagai bidang, baik dilihat dari
segi kuantitas, kualitas maupun waktunya. Keuntungan merupakan tujuan utama dalam
dunia bisnis baik jangka pendek maupun jangka panjang. Keuntungan yang dimaksud
adalah keuntungan finansial. Besarnya keuntungan ditetapkan sesuai target dan batas
waktunya. Konsumen mempunyai banyak alternatif pilihan dalam menggunakan produk

1
barang dan jasa tersebut. Tidak terkecuali terhadap gaya hidup masyarakat yang
membutuhkan jasa pembuatan aksesoris salah satunya yaitu jasa dalam pembuatan buket
bunga sebagai inovasi baru bagi pengrajin saat ini.

Buket bunga atau yang dikenal dengan sebutan bunga tangan adalah sekumpulan
bunga yang disusun menjadi sebuah rangkaian bunga. Buket bunga tersebut awalnya hanya
menggunakan bunga asli kini seiring perkembangan zaman kekreatifan pun ikut
berkembang bagi para pengrajin dengan menciptakan inovasi baru dalam sebuah rangkaian
bunga yang tidak hanya berfokus pada bahan bunga asli saja akan tetapi kini juga
menyediakan rangkaian dengan menggunakan bunga artificial atau bunga tiruan. Dengan
adanya pengganti bunga tiruan tersebut selain awet harganya juga tergolong relatif lebih
murah dari pada bunga segar.

Oleh karena itu, mengingat bahwa di Kota Bandung ini merupakan salah satu yang
memiliki Universitas terbesar di Jawa Barat sehingga peminatan buket untuk mahasiswa
dan juga konsumen lainnya cukup meningkat pada waktu-waktu tertentu seperti menjelang
wisuda, sehingga kami tertarik untuk meneliti dari segi kelayakan usaha kerajinan tangan
buket di Kota Bandung. Dengan mengambil judul mengenai Analisa Studi Kelayakan
Bisnis Buket Bunga Di Kota Bandung.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang penyusunan proposal ini, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut : “Apakah bisnis ini layak atau tidak berdasarkan studi kelayakan bisnisnya.”

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Tujuan Umum
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penyusunan proposal inI adalah
Untuk mengetahui apakah usaha ini layak atau tidak berdasarkan studi kelayakan bisnis.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam masalah ini untuk membahas mengenai Aspek Pasar Dan
Pemasaran dalam Analisa Studi Kelayakan Bisnis Buket Bunga Di Kota Bandung.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 KAJIAN SEBELUMNYA

Penelitian terdahulu adalah upaya peneliti untuk mencari perbandingan dan selanjutnya untuk
menemukan inspirasi baru untuk peneltiain selanjutnya di samping itu kajian terdahulu
membantu penelitian dapat memposisikan penelitian serta menujukkan orsinalitas dari
penelitian. Pada bagaian ini peneliti mencamtumkan berbagai hasil penelitian terdahulu terkait
dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian membuat ringkasannya, baik penelitian
yang sudah terpublikasikan atau belum terpublikasikan. Berikut merupakan penelitian terdahulu
yang masih terkait dengan tema yang penulis kaji.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Surya Wirawan (2009) dengan judul penelitiannya
“Pengembangan Daya Tarik Wisata Bahari Secara Berkelanjutan Di Nusa Lembongan
Kabupaten Klungkung” yang berfokus pada Pengembangan daya tarik wisata bahari dengan
menggunakan metode penelitian Deskriptif Kualitatif, analisis SWOT. Hasil penelitian
menunjukan, bahwa bentuk pengembangan daya tarik wisata bahari Nusa Lembongan adalah
menitik beratkan pada penataan dan pengembangan infrastruktur dasar, diversifikasi aktivitas
dan paket wisata serta fasilitas sanitasi yang mengacu pada ketentuan lingkungan dan
berkelanjutan yaitu dengan merancang sistem zonasi yang dibagi ke dalam beberapa daerah
peruntukan (zoning), yaitu : Zona Inti (Zona Konservasi Alam), Zona Buffer (Zona Penerimaan),
Zona Pengembangan (Zona Aktivitas Wisata).

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kartimin (2011) dengan judul penelitian “Strategi
Pengembangan Pantai Brawa Sebagai Daya Tarik Wisata Berbasis Kerakyatan Di Kabupaten
Badung” menggunakan metode Deskriptif Kualitatif, analisis SWOT. Hasil penelitian
menunjukan, bahwa potensi - potensi yang ada di Pantai Brawa harus memenuhi komponen
pariwisata yang dikenal 4A (accessibility, attraction, amenity, dan ancilliary).

3
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Abdi Sucipta (2010) “Strategi Pengembangan
Ekowisata Desa Blimbing Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan” berfokus pada Objek wisata
wisata alam, wisata bahari, wisata budaya, wisata relegi dan spiritual sebagai daya tarik wisata
dengan metode penelitian Kuantitati,a nalisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan, bahwa
Pengembangan daya tarik ekowisata Desa Belimbing disesuaikan dengan prinsip dan kriteria
pengembangan ekowisata.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Donna Ekawaty (2017) “Peningkatan Usaha
Ekonomi Rakyat Di Kawasan Strategis Karimun Jawa Melalui Pengembangan Pariwisata
Bahari” berfokus pada Peningkatan Usaha Ekonomi Rakyat dengan metode penelitian
Deskriptif Kualitatif, analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan peningkatan usaha ekonomi
rakyat di kawasan strategis pariwisata Karimunjawa melalui wisata bahari terkait elemen 4A
pariwisata, terjadi peningkatan pendapatan ekonomi rakyat pada elemen aksesibilitas (usaha
jasa transportasi wisata dan usaha jasa perjalanan wisata) dan amenitas (usaha jasa penyediaan
akomodasi, usaha jasa makanan dan minuman, usaha jasa transportasi wisata, usaha jasa
perjalanan wisata, serta usaha jasa pramuwisata).

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pricilia M. Malonda, 2019, Analisis SWOT dalam
menentukan strategi pemasaran pada rumah makan bakso baper Jogja Deskriptif Kualitatif,
analis SWOT. Hasil penelitian dengan analisis SWOT menunjukkan bahwa jenis-jenis strategi
yang sesuai untuk Bakso Baper Jogja adalah Strategi pengembangan produk, Strategi
pengembangan pasar, Strategi integrasi mundur, Strategi penetrasi pasar, Strategi integrasi ke
depan, Strategi diversifikasi konsentris. Saran yang dapat diberikan adalah perusahaan harus
mempertahankan kualitas rasa, pelayanan dan kestabilan harga agar tetap dapat memuaskan
konsumen serta meningkatkan kegiatan promosi.

2.2 ASPEK LEGALITAS/HUKUM

Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan keabsahan dokemen
perusahan, mulai dari bentuk badan usaha sampai izin-izin yang dimiliki. Kelengkapan dan
absahan dokemen sangat penting, karena hal ini merupakan dasar hukum yang harus di pegang
apabila di kemudian harii timbul masalah. Ke absahan dan kesempurnaan dokumen dapat di
peroleh dari pihak pihak yang menerbitkan atau mengeluarkan dokumen tersebut.

4
2.3 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Untuk menilai apakah perusahaan yang akan melakukan investasi ditinjau dari segi pasar dan
pemasaran memiliki peluang pasar yang diinginkan atau tidak. Atau dengan kata lain seberapa
besar potensi pasar yang ada untuk produk yang ditawarkan dan seberapa besar market share yang
dikuasai oleh para pesaing dewasa ini. Kemudian bagaimana strategi pemasaran yang akan
dijalankan untuk menangkap peluang pasar yang ada. Dalam hal ini, untuk menentukan besarnya
pasar nyata dan potensi pasar yang ada, maka perlu dilakukan riset pasar, baik dengan terjun
langsung ke lapangan maupun dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber. Kemudian,
setelah diketahui pasar nyata dan potensi pasar yang ada barulah disusun strategi pemasaran nya.

a. Aspek Pasar
Sebelum mengerjakan suatu bisnis, hendaknya analisis terhadap pasar potensial yang akan
dimasuki oleh produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan dilakukan terlebih dahulu.
Dengan demikian akan diketahui keberadaan pasar potensial yang dimaksud. Atau, bisnis
akan mencoba menciptakan pasar potensialnya sendiri sehingga produk dapat menjadi leader.
Atau, oleh karena hasil analisis menyatakan bahwa produk dan bisnis yang akan ditawarkan
akan sulit diterima oleb pasar potensialnya, maka rencana bisnis akan dianggap tidak layak.
Keseluruhan analisis ini hendaknya dilakukan dalam salah satu aspek SKB yaitu aspek Pasar.

b. Aspek Pemasaran
Ketiga kegiatan besar ini terkait satu sama lain dalam rangka mensukseskan studi atas aspek
pemasaran. Oleh karena itu, keseluruhan analisis untuk ketiga kegiatan ini hendaknya
dilakukan secara cermat, sehingga dapat diketahui apakah bisnis untuk barang/jasa yang akan
digeluti adalah layak atau tidak ditinjau dan aspek pemasaran. Jika, ide bisnis ternyata dinilai
tidak layak, perlu dicari apakah misalnya ada usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk
menjadikan ide bisnis menjadi layak. Jika memang tidak ada jalan lain, maka lebih tepat
mengambil keputusan untuk mundur dan rencana bisnis tersebut.

2.4 ASPEK MANAJEMEN DAN PEMASARAN

Untuk menyusun studi kelayakan, menjalan kan proyek, dan mengoperasikan bisnis diperlukan
manajemen. Proses pemanfaatan sumber daya yang dimiliki organisasi atau perusahaan tidak akan
optimal apabila prinsip manajemen tidak diterapkan secara konsisten. Pada setiap kegiatan,
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian harus dijalankan secara
berkesinambungan. Aspek manajemen terdiri atas 3 kegiatan yaitu :

5
1. Manajemen studi kelayakan
Yaitu proses manajemen yang dilakukan untuk menyusun studi kelayakan
2. Manajemen proyek
Yaitu proses manajemen yang dilaksanakan untuk menyelesaikan satu proyek pada periode
yang di tentukan. Manajemen proyek ini diperlukan untuk menjalankan setup bisnis
3. Manajemen bisnis
Yaitu proses manajemen dalam mengolah sumber sumber ekonomi untuk menyediakan barang
dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memberikan kepuasan

2.5 ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI

Aspek teknik dan teknologi dalam studi kelayakan bisnis tentang hal khusus dan inovasi yang
akan digunakan dalam organisasi. Aspek antara lain, terdiri dari :
1. Pemilihan strategi produksi
2. Pemilihan dan penaataan item yang akan di buat
3. Pengaturan kualitas
4. Pilihan teknologi
5. Kuantifikasi ruang lingkup produksi
6. Penataan area pabrik
7. Penataan layot ( format )
8. Pengaturan jumlah produksi
9. Stok menajamen
10. Kontrol kualitas produk

2.6 ASPEK FINANSIAL

Merupakan yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini
sama pentingnya dengan aspek lainya, bahkan ada beberapa pengusaha menganggap justru aspek
inilah yang paling utama untuk di analisis. Kajian aspek ini memberikan gambaran yang berkaitan
dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk
di teliti kelayakan nya.
Bisnis yang berorientasi keuntungan akan memutuskan untuk menjalankan suatu ide bisnis jika
bisnis tersebut menghasilkan keuntunngan secara finansial, sedangkan bisnis yang tidak
berorientasi keuntungan memerlukan studi kelayakan pada aspek keuangan untuk menjawab
pertanyaan apakah ide bisnis yang dijalankan dapat terus berjalan dalam upaya menjalankan misi
sosialnya dengan pendapatan yang diterimanya. Banyak perusahaan yang menutup usahanya

6
karena salah dalam melakukan analisis keuangan kesalahan dalam analisis keuangan dapat
disebabkan karena salah dalam memproyeksikan pendapatan, biaya investasi, maupun kesalahan
dalam memproyeksikan biaya operasional. Oleh karena itu analisis aspek keuangan tidak dapat
dipisahkan dari analisis pada aspek lainnya.
Studi kelayakan terhadap aspek keuangan perlu menganalisis bagaimana prakiraan aliran kas akan
terjadi. Adapun beberapa indikator yang sering digunakan untuk menentukan kelayakan usaha
dari aspek keuangan diantaranya:
1. Payback Period (PBP)
Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran
investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback
period merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash inflow nya yang hasilnya
merupakan satuan waktu. Selanjutnya nilai rasio ini dibandingkan dengan maksimum payback
period yang dapat diterima.
2. Internal Rate of Return (IRR)
Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus
kas yang diharapkan di masa datang, atau penerimaan kas, dengan mengeluarkan investasi
awal.
3. Net Present Value (NPV)
Net Present Value atau nilai kini manfaat bersih adalah selisih antara total present value
manfaat dengan total present value biaya, atau jumlah present value dari manfaat bersih
tambahan selama umur bisnis. Nilai yang dihasilkan dalam perhitungan NPV adalah dalam
satuan mata uang. Metode ini menghitung antara nilai sekarang dari investasi dengan nilai
sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih ( operasional maupun terminal cash flow) di masa
yang akan datang (Husnan, 2000)
4. Profitability Index (PI)
Pemakaian metode Profitability Index ini caranya adalah dengan menghitung melalui
perbandingan antara nilai sekarang (present value) dari rencana penerimaan-penerimaan kas
bersih di masa yang akan datang dengan nilai sekarang dari investasi yang telah dilaksanakan.
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih
di masa datang dengan nilai sekarang (Husnan, 2000)
5. Break Event Point (BEP)
Break Event Point adalah titik pulang pokok dimana total revenue sama dengan total cost
(TR=TC), tergantung pada lama arus penerimaan sebuah bisnis dapat menutupi segala biaya
operasi dan pemeliharaan beserta biaya modal lainnya. Selama suatu usaha masih di bawah
BEP, maka perusahaan masih mengalami kerugian. Semakin lama mencapai titik pulang
7
pokok, semakin besar saldo rugi karena keuntungan yang diterima masih menutupi segala
biaya yang dikeluarkan.

2.7 ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL

Penelitian dalam aspek ekonomi adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan
jika proyek ini dijalankan. Pengaruh ini terutama terhadap ekonomi secara luas serta dampak
sosialnya terhadap masyarakat secara keseluruhan. Dampak ekonomi tertentu, peningkatan
pendapatan masyarakat baik yang bekerja di pabrik atau masyarakat diluar lokasi pabrik.
Demikian pula dengan dampak social yang ada seperti tersedianya sarana dan prasaran seperti
jalan, jembatan, penerangan, telepon, air, tempat kesehatan, pendidikan, sarana olahraga, dan
saran ibadah.

2.8 ASPEK LINGKUNGAN HIDUP

Aspek ini merupakan analisis yang paling dibutuhkan pada saat ini karena tiap proyek yang
dijalankan akan sangat besar dampaknya terhadap lingkungan di sekitarnya, baik terhadap darat,
air, dan udara, yang pada akhirnya akan berdampak terhadap kehidupan manusia, binatang, dan
tumbuh – tumbuhan yang ada di sekitarnya.

8
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 METODE PENELITIAN

Menurut Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik (2015 : 4-6) pengertian Penelitian adalah suatu
penyelidikan terorganisasi, atau penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta untuk
menentukan sesuatu. Kata penelitian adalah terjemahan dari kata research yang berasal dari
bahasa Inggris. Kata Research terdiri dari dua kata yaitu re yang berarti kembali dan to search
yang berarti mencari. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian research (penelitian) adalah
mencari kembali suatu pengetahuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengubah kesimpulan yang
telah diterima secara umum, maupun mengubah pendapat-pendapat dengan adanya aplikasi baru
pada pendapat tersebut.

Penelitian kualitatif merupakan multi metode yang fokus, melibatkan interpretasi, pendekatan
alamiah pada materi subjek. Ini berarti bahwa penelitian kualitatif studi segala sesuatu dalam
setting alamiah mereka, berusaha mengerti dan menginterpretasi, fenomena dalam pengertian
sesuai arti masyarakatnya. Penelitian kualitatif melibatkan studi menggunakan dan mengkoleksi
variasi materi-materi empiris, studi kasus, pengalaman personal, introspektif, life histori,
interview, observasi, sejarah, interaksional, dan teks visual yang mengambarkan rutinitas dan
problem waktu dan arti hidup individual (Denzin dan Yvonna S., 1994: 2).

3.2 TEKNIK PENULISAN

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, di mana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiono, 2014:9)

9
Di dalam metode penelitian kualitatif, lazimnya data dikumpulkan dengan beberapa teknik
pengumpulan data kualitatif, yaitu; 1). wawancara, 2). observasi, 3). dokumentasi, dan 4). diskusi
terfokus (Focus Group Discussion). Sebelum masing-masing teknik tersebut diuraikan secara
rinci, perlu ditegaskan di sini bahwa hal sangat penting yang harus dipahami oleh setiap peneliti
adalah alasan mengapa masing-masing teknik tersebut dipakai, untuk memperoleh informasi apa,
dan pada bagian fokus masalah mana yang memerlukan teknik wawancara, mana yang
memerlukan teknik observasi, mana yang harus kedua-duanya dilakukan, dst. Pilihan teknik
sangat tergantung pada jenis informasi yang diperoleh.

Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara
tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian. Dengan kemajuan teknologi
informasi seperti saat ini, wawancara bisa saja dilakukan tanpa tatap muka, yakni melalui media
telekomunikasi. Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi
secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian. Atau, merupakan
proses pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang lain
sebelumnya. Karena merupakan proses pembuktian, maka bisa saja hasil wawancara sesuai atau
berbeda dengan informasi yang telah diperoleh sebelumnya.
Agar wawancara efektif, maka terdapat berapa tahapan yang harus dilalui, yakni ;
1). mengenalkan diri.
2). menjelaskan maksud kedatangan.
3). menjelaskan materi wawancara.
4). mengajukan pertanyaan (Yunus, 2010: 358)

3.3 PENGOLAHAN DATA

Analisa data kualitatif biasanya menggunakan pendekatan induktif. Pendekatan induktif


berarti kesimpulan muncul dari data untuk kemudian di verifikasi dengan teori yang ada (Leedy &
Ormord 2005). Analisa data kualitatif mengharuskan untuk dilakukan sejak data pertama
didapatkan. Analisis data dilakukan untuk berbagai keperluan yang berbeda. Pada awal penelitian,
data dianalisis untuk keperluan merumuskan masalah dan focus penelitian. Ketika penelitian
berlangsung, analisis data dilakukan untuk mempertajam focus dan pengecekan keabsahan data
dilakukan untuk membuat kesimpulan akhir.

Metode Deskriptif menggunakan kesimpulan yang diperoleh dari data sampel hanya untuk
menjelaskan kondisi sampel tersebut, sedangkan Metode Inferensia menggunakan kesimpulan
yang diperoleh dari data sampel untuk menarik kesimpulan mengenai kondisi populasi. Metode
10
analisis deskriptif biasanya digunakan untuk menjawab pertanyaan “Apa” dan “Bagaimana”.
Dalam analisis deskriptif, metode statistik yang dapat digunakan antara lain adalah nilai rata-rata,
kisaran data atau nilai persentil. Untuk data kualitatif, nilai tersebut dapat diperoleh jika telah
dilakukan pengkodean. Analisis deskriptif juga dapat dilakukan dengan melakukan skoring dan
pembobotan, seperti pada Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threat). Dalam
melakukan penglolaan data terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Pengumpulan Data
Untuk melakukan pengolahan data tertentu, tentu kamu perlu melakukan pengumpulan data,
dan untuk menghasilkan data yang sesuai diperlukan teknik khusus untuk melakukan
pengumpulan data yang sistematis. Karena data kualitatif biasanya dilakukan untuk mengetahui
permasalahan secara mendalam, maka dalam data kualitatif terdapat beberapa teknik
pengumpulan data yang paling umum digunakan. Yang pertama, wawancara mendalam yang
merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sering digunakan dengan cara mengajukan
pertanyaan kepada narasumber secara langsung, teknik ini dapat digunakan untuk membuktikan
data yang sudah kita peroleh sebelumnya. Yang kedua, observasi yaitu teknik pengumpulan
data dengan melakukan pengamatan untuk mendapatkan gambaran lebih detail mengenai suatu
kegiatan. Yang ketiga, Focus group discussion (FGD) yang merupakan teknik untuk
mengadakan diskusi bersama beberapa responden mengenai topik penelitian untuk mengetahui
pandangan atau pemahaman mereka, dimana para responden akan mewakili suatu populasi
tertentu. Yang terakhir adalah teknik dokumentasi yang dilakukan dengan cara mengkaji
dokumen-dokumen terkait penelitian atau riset.
2. Reduksi Data
Tahap pertama adalah reduksi data, dimana tahap ini difokuskan pada proses pemilihan,
penyederhanaan, abstraksi dan transformasi data mentah yang dihasilkan dari proses
pengumpulan data yang nantinya data akan disesuaikan dengan kebutuhan dan fokus penelitian.
Di tahap ini kamu harus melakukan pemisahan hal-hal penting dan tidak penting sehingga data
yang terkumpul lebih terfokus pada tujuan penelitian. Reduksi data akan berlangsung selama
proses pengumpulan data masih berlangsung. Pada tahap ini juga akan berlangsung kegiatan
pengkodean, meringkas dan membuat partisi atau bagian-bagian. Selain itu juga sebagai bentuk
analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan
mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan
diverifikasi pada langkah selanjutnya.
3. Penyajian Data
Langkah penting berikutnya dalam teknik pengumpulan data kualitatif adalah penyajian data.
Sederhananya penyajian data dapat diartikan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang
11
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Sebuah
penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan atau
flowchart dan sejenisnya. Saat ini penyajian data dalam bentuk bagan dan flowchart lebih sering
dilakukan daripada penyajian data yang dilakukan dalam bentuk teks atau narasi. Tapi, apapun
jenis penyajian data yang kamu gunakan tujuannya sama yaitu agar peneliti dapat memahami apa
yang terjadi dan merencanakan tindakan selanjutnya yang akan dilakukan.
4. Verifikasi dan Kesimpulan
Langkah yang terakhir adalah verifikasi dan penarikan kesimpulan. Asumsi dasar dan
kesimpulan awal yang dikemukakan dimuka masih bersifat sementara, dan akan berubah selama
proses pengumpulan data masih terus berlangsung. Akan tetapi, apabila kesimpulan tersebut
didukung oleh bukti-bukti (data) yang valid dan konsisten yang peneliti temukan di lapangan,
maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Kemudian kamu
dapat membuat diagram tema untuk memfokuskan diri pada apa yang muncul dan mengaitkan
tema-tema , setelah tersusun kemudian membuat rangkuman inti, proses dan penyataan-
pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya.

12
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 LOKASI USAHA

BESTIE BUKEY adalah usaha dibidang jasa pembuatan buket bunga yang berokasi di Pondok
Satia, Jalan Raya Bojongsoang No.73, RT005/RW001, Desa Bojongsoang, KAB.BANDUNG,
BOJONGSOANG, JAWA BARAT ID-40288
https://www.google.co.id/search?
q=kost+pondok+satia+gang+madhusen+bojong+soang&ie=UTF-8&oe=UTF-8&hl=id-
id&client=safari#

13
Competitor Analysis
Direct Competitor
Product Price Place Promotion
Buket flower Rp. 35.000 - Rp. Bestie Bukey Mulut ke mulut, Fjb
300.000 ( tergantung Telkom dan
req customer ) Dramatelyu.
Buket flower Rp. 50.000 - Rp. Bleum Mulut ke mulut.
400.000 ( tergantung
req customer )

Indirect Competitor
Product Price Place Promotion
Buket flower Rp. 35.000 - Rp. Bestie Bukey Mulut ke mulut, Fjb
300.000 ( tergantung Telkom dan
req customer ) Dramatelyu.
Buket flower Rp. 50.000 - Rp. Cloud flower Mulut ke mulut.
350.000 ( tergantung
req customer )

14
4.2 PROFIL USAHA

Hasil Identifikasi Profile dan Karakteristik Usaha “BESTIE BUKEY”

No. Uraian Keterangan


I Umum
1 Nama/Bentuk Usaha Bestie Bukey
2 Nama Pemilik Qori Amalia

Foto
Produk dan
Pemilik

3 Alamat Tinggal Kost Pondok Satia, Jl. Raja Bojongsoang, Gg.


Mdhusein Desa, RT.05 RW. 01 No. 73,
Bojongsoang, Kec. Bojongsoang, Kabupaten
Bandung, Jawa Barat 40288
4 Alamat Usaha Kost Pondok Satia, Jl. Raja Bojongsoang, Gg.
Mdhusein Desa, RT.05 RW. 01 No. 73,
Bojongsoang, Kec. Bojongsoang, Kabupaten
Bandung, Jawa Barat 40288
5 Telp/HP/WA 0813-2280-4078
6 Email/website @bestie.bukey
7 Bidang Usaha Jasa
8 Riwayat Usaha Juni 2021
9 Status tempat usaha Sewa
10 Izin yang dimiliki RT RW Setempat
Akte Notaris -
10 Badan hukum -
NPWP -
NIB -

15
No. Uraian Keterangan
I Umum
IUMKM -
Lain-lain -
11 Kredit/pembiayaan bank -
Besarnya Pembiayaan/ Kredit -
sejak tahun :
12 Tenaga Kerja : Jumlah Besar gaji/Upah Pendidi
kan
Sekarang 1 Orang Rp. 1.000.000 SMA
Karyawan
Pengelola 1 Orang Rp. 2.500.000 S1
Rencana (karyawan) 2 Orang RP. 1.000.000 SMA
II. Pemasaran
1 Jenis Produk / Jasa : Jumlah Pembeli Pembay
(Rp) aran
(tunai/k
redit)
Bucket Bunga Rp. 100.000 Tunai

Jumlah Rp 100.000
2 Realisasi dan rencana Mempunyai toko yang lebih besar,memiliki
penjualan tambahan karyawan dan usaha berkembang
lebih besar
3 Perusahaan sejenis 1) Happyflower.id
4 Rencana perluasan usaha Bestie Bukey mempunyai rencana usaha toko
offline.
III. Produksi
1 Bahan Baku Utama/hari : Volume Harga/unit Jumlah
(Rp)
Bunga Artificial ( Peony Satu ikat Rp. 20.000 5 batang
Mawar )
Total A

16
No. Uraian Keterangan
I Umum
2 Bahan Penolong/hari : Volume Harga/unit Jumlah
(Rp)
a. Paper Flower (biasa) 20 Lembar Rp. 38.000
b. Pita saten 2,5 cm Rp. 7.000
( 1 Roll )
c. Tusukan sate 1 Pax Rp. 10.000
d. sterofoam 1 Pcs Rp. 6000

Total B Rp
Total B Baku & B Penolong Rp

3 Sumber dan cara pembayaran Sumber Pembayaran Pembayaran


Tunai Kredit
a. Bahan Baku Tunai -
b. Bahan Penolong Tunai -
4 Sarana Yang Dimiliki :
4.1 Fasilitas/mesin -
4.2 Bangunan Sewa
4.3 Kendaraan Gosend / self pickup
5 Rencana dan realisasi Bestie Bukey mempunyai rencana usaha toko
Produksi offline, dan untuk realisasi roduk selama 1
bulan PO ada sekitar

IV. Karakteristik, Kinerja, Permasalahan dan Keunggulan UMKM


1 Karakteristik Produk/ Buket bunga dari Bestie Bukey selalu inovatif
Jasa UMKM dalam model model terbaru mengikuti
perkembangan trend dan keinginan konsumen.
2 Kinerja Usaha :
a. Penjualan Harian Per hari menjual sekitar 5-10 buket
b. Marjin kotor Rp. 1.000.0000/hari
c. Marjin bersih Rp. 400.000/hari
3 Yang diinginkan Membuka toko yang lebih besar agar pembeli

17
(mempertahankan dapat melihat langsung contoh produk yang sudah
posisi, meningkatkan di sediakan
volume usaha dan atau
marjin usaha)
4 Permasalahan Kendaraan dan waktu
5 Keunggulan Lebih kekinian dan harga terjangkau
6 Aspek/bidang prioritas -
pendampingan
(kelembagan,
pemasaran, produksi,
keuangan, SDM)
Sumber: Identifikasi Permasalahan dan Analisa Kebutuhan UMKM Sasaran Dampingan.

Bekasi, 7 Mei 2023

UMKM Sasaran Dampingan Tim Penulis

( Qory Amalia ) ( Putri Junizar Mahyusril )

4.3 POTENSI USAHA

Melihat potensi usaha dari segi aspek pasar dan pemasaran pada usaha buket “Bestie Bukey”.
Keberhasilan kinerja keuangan sering bergantung pada kemampuan pasar dan pemasaran, operasi,
akuntansi, sumber daya manusia dan fungsi lainnya. Dalam kaitannya dengan studi kelayakan
suatu usaha atau proyek, aspek pasar dan pemasaran sangat menentukan hidup matinya suatu
perusahaan. Apabila aspek pasar tidak diteliti secara benar, bagaimana prospeknya dimasa yang
akan datang, bukan mustahil tujuan perusahaan tidak akan pernah tercapai. Oleh karena itu aspek
pasar dan pemasaran perlu dilakukan penelitian yang serius dengan menggunakan pendekatan
yang tepat supaya hasil dari penelitian tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
menentukan pasar dan menerapkan strategi pemasaran yang relevan.

1. Produk Knowladge

18
Usaha yang dipilih ini berada di Bojongsoang, Kab. Bandung, Jawa Barat yang bertepatan
tidak terlalu jauh dari kampus Universitas Telkom dimana tempat itu adalah pendidikannya
owner Bestie Bukey tersebut. Sehingga dapat lebih mudah mencapai target dari Bestie Bukey,
kami memilih usaha ini dikarenakan kami melihat potensi yang besar dan usaha di bidang
kreatif ini masih terbilang cukup jarang di daerah sana.

Untuk bisnis dibidang florist dan crafting ini sebenarnya dari kesukaan dan ada bakat dari
seorang ownernya karna owner tersebut menyukai bunga - bunga dan pita lalu menyukai hal
take and gift entah dari sahabat/pasangan/keluarga hal itu membuat owner Bestie Bukey
tertarik untuk membuka usaha ini karna menurutnya hal itu sangat manis untuk dilihat
Dan untuk asal usulnya nama “Bestie Bukey” ini sebenarnya hanya mengikuti trend bahasa
“Bestie” yang artinya Sahabat dan Bouquet di variasikan namanya menjadi Bukey Jadi inti arti
dari nama toko ini adalah semacam gift from bestie to bestie dan mayoritas customer 95%
yang membeli untuk bestie nya dan 1 customer bisa membeli hingga 10pcs bukey untuk bestie
nya.

1. Jenis - Jenis Bunga

 Peony
 Mawar
 bunga pompom
 Hydragea
 Lily
 bunga matahari
 bunga camelia
 bunga crisantium
 daun eucalyptus.
 Bunga yang dipakai semuanya artificial bukan asli.

19
3. Cara pembuatan Bukey

1. Langkah pertama, kumpulkan semua bahan dan alat yang diperlukan untuk membuat buket
bunga, yaitu:

● Bunga. ( bisa pilih bunga apa saja yang disukai untuk digunakan sebagai buket.)

● Gunting. ( Ini akan diperlukan untuk membersihkan batang saat membuat pegangan buket.)

● Pita untuk bunga. ( Ini akan membantu menahan buket di tempatnya setelah menata bunga.)

● Pita dekoratif. ( Menempatkan pita dekoratif di sekitar buket akan memberikan sentuhan

yang unik dan istimewa.)

2. Siapkan Bunga

Langkah selanjutnya dalam cara membuat buket bunga adalah menyiapkan bunga yang akan
digunakan. Setelah mengumpulkan bahan dan bunga, atur semuanya di workstation seperti
meja. Kemudian, pastikan dedaunan yang tidak perlu sudah dibersihkan dari batangnya.
Selanjutnya, potong semua daun dan dedaunan tambahan di bagian batang tempat akan
mengikat buket. Ini akan menciptakan pegangan yang lebih nyaman untuk buket saat dibawa.

3. Atur bunga yang digunakan untuk buket

Setelah selesai mempersiapkan, kamu harus memutuskan bagaimana mengatur bunga untuk
buket. Pilih dua hingga empat bunga untuk digunakan sebagai titik fokus atau dasar buket.
Lalu, bangun buket dengan menambahkan lebih banyak bunga di sekitar bunga dasar
lakukan ini dengan terus memutar buket dan menambahkan batang sampai pengaturan buket
20
sesuai dengan ukuran yang di inginkan. Kamu juga dapat menambahkan tangkai daun
tambahan untuk memberikan dimensi tambahan pada buket. Sedikit tips, saat kamu
menambahkan lebih banyak batang bunga ke buket, pastikan untuk menempatkannya dalam
arah yang sama. Hal ini bertujuan untuk menciptakan efek spiral. Setelah bunga diatur sesuai
keinginan, kencangkan batang dengan pita atau selotip untuk memastikan semuanya tetap di
tempatnya. Ini akan memberi buket dukungan ekstra yang dibutuhkan sebelum
menambahkan sentuhan akhir.

4. Hiasi Pegangan Bucket

Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan dalam cara membuat buket bunga adalah
menghias bagian pegangannya bisa dibilang ini adalah bagian yang paling seru dan
menyenangkan saat hari acara atau ketika buket akan digunakan, lakukan penyesuaian dan
hias buket sesuka hati. Kamu bisa menambahkan pita dekoratif pada bagian pegangannya
pastikan untuk membungkus pita dengan kencang di sekitar buket sehingga pita bunga di
bawahnya benar-benar tersembunyi. Amankan hiasan ini di tempatnya hanya dengan
mengikatnya jika ingin lebih aman, jangan ragu untuk merekatkan pita tambahan atau
menyematkannya pastikan pita dekoratif yang dipasang sejajar dengan pita bunga.

4. Aspek Pasar
Aspek pasar dalam study kelayakan bisnis dan investasi membahas besarnya permintaan
penawaran dan harga. Permintaan dan penawaran dilakukan dengan menggunakan metode
proyeksi selama beberapa tahun kedepan. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar
tingkat penyerapan pasar (Freddy Rangkuti 2012).

Dalam aspek pasar mempelajari tentang :


1. Penawaran
Penawaran diartikan sebagai kuantitas barang yang ditawarkan di pasar pada berbagai tingkat
harga. Hukum penawaran menyatakan bahwa jika harga suatu barang meningkat maka akan
semakin tinggi kuantitas barang yang akan ditawarkan, begitupun sebaliknya, jika harga suatu
barang menurun maka akan semakin turun kuantitas
barang yang akan ditawarkan (husein umar, 2009:36).
2. Permintaan

21
Permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang
mempunyai kemampuan untuk membeli pada berbagai tingkat harga. Hukum permintaan
menyatakan bahwa jika harga suatu barang meningkat maka kuantitas barang yang diminta
akan berkurang, begitupun sebaliknya, bila harga barang yang diminta menurun maka
kuantitas barang yang diminta akan naik (asumsi cateris paribus).
3. Bentuk Pasar
Bentuk pasar dapat dilihat dari sisi produsen dan sisi konsumen. Dari sisi produsen pasar
dapat dibedakan atas pasr persaingan sempurna, persaingan monopolistis, oligopoli, dan
monopoli. Sedangkan pasar dilihat dari sisi konsumen , dapat dibedakan menjadi empat
bentuk yakni: pasar konsumen, pasar industri, pasar penjual kembali (reseller) dan pasar
pemerintah.
4. Mengukur Dan Meramalkan Permintaan
Peramalan merupakan pengetahuan dan seni untuk memperkirakan apa yang terjadi di masa
yang akan datang pada saat sekarang. Dalam melakukan peramalan, peramal harus mencari
data dan informasi masa lalu. Langkah-langkah peramalan :
1. Mengumpulkan data
2. Mengolah data
3. Menentukan metode peramalan
4. Memproyeksikan data
5. Mengambil keputusan

5. Aspek Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta
mempertukarkan produk dan nilai dengan pikak lain (Philip Kotler).

Hal pokok yang perlu dianalisis di dalam aspek pemasaran terdiri dari:
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda
yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula (Kasmir dan Jakfar,
2012:48). Beberapa aspek utama untuk mensegmentasikan pasar adalah aspek geografis,
demografi, psikografis, dan perilaku (Husein Umar, 2009:59).
2. Sasaran Pasar
22
Analisis dapat dilakukan dengan menelaah tiga angka (Husein Umar, 2009:60), yaitu:
1. Ukuran dan pertumbuhan segmen
2. Kemenarikan angkahal segmen
3. Sasaran dan sumber daya.
3. Menentukan Posisi Pasar
Penetuan posisi pasar dapat dilakukan dengan mengikuti tiga angkah (Kasmir dan Jakfar,
2012:50) yaitu:
a. Mengidentifikasi keunggulan kompetitif.
b. Memilih keunggulan kompetitif.
c. Mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi.
3. Analisis Persaingan
Dalam menetapkan strategi pemasaran kompetitif yang efektif, studi kelayakan bisnis perlu
juga mencermati produk, harga, saluran distribusi maupun promosi yang dilakukan oleh
pesaing terdekat.
Langkah-langkah dalam menganalisis pesaing (Husein Umar, 2009:68):
a. Menidentifikasi pesaing
b. Menentukan sasaran pesaing
c. Mengidentifikasi
d. Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing
e. Mengestimasi pola reaksi pesaing
f. Memilih pesaing

4. Bauran Pemasaran
Manajemen Pemasaran akan dipecah menjadi empat kebijakan pemasaran yang lazim disebut
bauran pemasaran(marketing mix) atau 4P dalam pemasaran yang terdiri dari empat
komponen, yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).
Sedangkan, untuk produk jasa dikenal dengan 7P, sama dengan marketing mix produk tetapi
ditambah dengan process, people dan physical.

5. Analisis Pasar & Pemasaran


Pada usaha Bestie Bukey ini mempunyai potensi sangat besar karena tingkat konsumsi
masyarakat yang kian zaman semakin bertumbuh di banding kondisi normal. Di samping itu
persaingan bisnis Bestie Bukey ini sangat ketat menyusul banyaknya pelaku usaha yang terjun
di dunia bisnis yang sama. Dari yang telah di lakukan sebesar tiga sampai lima usaha yang
telah berbisnis di bidang yang sama, selain itu dengan usaha yang kami dirikan saat ini telah
23
melakukan penjual secara offline yang dapat memudahkan para konsumen yang menyukai
bucket ini, hasil pengerjaan pun sudah banyak konsumen yang menyukai dan merepeat order
bucket.

6. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan suatu metode penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang
bersifat satu unit bisnis tunggal. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari Strength,
Weakness, Opportunities, dan Treatest yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman/kendala. Dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam mengidentifikasi
faktor-faktor luar (OT) dan faktor di dalam perusahaan (SW). Analisis SWOT digunakan
menyusun rencana usaha untuk mencapai tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. SWOT
analisis Bestie Bukey :

a. Strengths ( Kekuatan )

 Produk mudah dibuat.


 Harga Bersaing.
 Lokasi Strategis - dekat kampus universitas telkom bandung.
 Variasi produk banyak
 Promosi melalui sosmed ( instagram ) dan menyebarkan famplet ke Universitas Telkom.

b. Weakness (Kelemahan)

 Belum menjual online yang untuk mengirim keluar dari wilayah bandung.
 Belum ada surat ijin usaha
 Jaringan distribusi terbatas

c. Opportunities (Peluang / kesempatan)


 Teknologi produksi
 Kemajuan teknologi informasi : medsos, market place

d. Threats (Ancaman)
 Mudah dimasuki pesaing baru
 Promosi jualan kurang kuat
 Jenis bunga yang dipakai hanya artificial

24
7. Pilihan Strategi
a. Strenghts – Opportunties (S-O )

● Meningkatkan kegiatan promosi yang dilakukan secara efektif dan efisien.

b. Weakness – Opportunities ( W-O )

● Memperbaiki, memodifikasi produk layanan jasa yang sudah ada.

c. Strenghts – Threaths (S-T)

● Penetrasi pasar dan pengembangan produk.

● Menciptakan inovasi produk/ deferensiasi produk

d. Weakness – Threaths (W-T)

● Memelihara loyalitas pelanggan

25
BAB V
KESIMPULAN

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil analisis yang didapat, BESTIE BUKEY merupakan usaha yang sudah berdiri sejak
4 tahun yang lalu. Usaha ini berpeluang sangat besar dalam pasar. Dalam usaha ini pembukaan awal
usaha yang ditentukan pada saat yang tepat sangat berpengaruh dalam keberlangsungan usaha.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa usaha yang dijalankan sangat terasa keuntungan
dan kepuasannya sehingga, Usaha ini layak untuk dijalankan karena mempunyai hasil yang positif.
Akan tetapi dengan belum diurusnya surat izin legalitas usaha ini maka menyulitkan owner untuk
menarik investor. Oleh sebab itu dalam waktu tidak lama ini pihak owner akan segera mengurus surat
izin legalitas usaha ini.

5.2 SARAN

Saran yang dapat diberikan untuk Bestie Bukey yaitu ada baiknya usaha UMKM pihak owner
harus mengupgrade toko untuk dapat menerima orderan dari luar jabodetabek dan mampu menerima
pesanan kiriman buket keseluruh indonesia agar nama produk toko tersebut semakin dikenal
dikalangan masyarakat indonesia dan sebaiknya pihak owner secepatnya untuk mengurus surat ijin
usaha agar dapat membangun toko menjadi legal.

26
DAFTAR PUSTAKA

Sulasih, S., Manullang, S. O., Purba, B., Mardia, M., Purba, P. B., Mistriani, N., ... & Rahmadana, M.
F. (2021). Studi Kelayakan Bisnis. Yayasan Kita Menulis.

Ichsan, R. N., SE, M., Lukman Nasution, S. E. I., & Sarman Sinaga, S. E. (2019). Studi kelayakan
bisnis= Business feasibility study. CV. Sentosa Deli Mandiri.

Subagyo, A. (2007). Studi kelayakan. Elex Media Komputindo.

Hasan, M., Roslan, A. H., Hendrayani, E., Sudirman, A., Sitaniapessy, R. H., Basoeky, U., ... &
Wardhana, A. (2021). Kewirausahaan. Media Sains Indonesia.

Kamaluddin, I. H. A., & Patta Rapanna, S. E. (2017). Administrasi Bisnis (Vol. 1). Sah Media.

Ir HR Abdul Haris, M. M. Studi Kelayakan Bisnis Tinjauan Teoritas Dan Praktik. Zifatama Jawara.

Petri, M. M., Majid, N., & Addiarrahman, A. (2020). Strategi pemasaran dalam mempertahankan
bisnis umkm di tengah pandemi Covid-19 (Studi UMKM buket bunga gallery daisuki
Jambi) (Doctoral dissertation, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi).

EKAWATY, D., & INDONESIA, S. T. I. E. P. (2017). PENINGKATAN USAHA EKONOMI


RAKYAT DI KAWASAN STRATEGIS KARIMUNJAWA MELALUI PENGEMBANGAN
PARIWISATA BAHARI.

Wirawan, S., & Putu, G. (2009). Pengembangan Daya Tarik Wisata Bahari secara Berkelanjutan di
Nusa Lembongan Kabupaten Klungkung (Doctoral dissertation, Tesis). Universitas Udayana).

Kartimin, I. W. (2011). Strategi Pengembangan Pantai Brawa Sebagai Daya Tarik Wisata Berbasis
kerakyatan di Kabupaten Badung (Doctoral dissertation, Tesis). Denpasar: Universitas
Udayana).

Sucipta, A. (2010). Strategi Pengembangan Ekowisata Desa Blimbing Kecamatan Pupuan


Kabupaten Tabanan (Doctoral dissertation, Tesis). Denpasar: Universitas Udayana).

27
Suad Husnan “ Studi kelayakan Proyek” AMP YKPN, Yogyakarta, 2000

Malonda, P. M., Moniharapon, S., & Loindong, S. S. (2019). Analisis SWOT dalam menentukan
strategi pemasaran pada rumah makan bakso baper Jogja. Jurnal EMBA: Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 7(3).

Kasmir, S. E. (2015). Studi Kelayakan Bisnis: Edisi Revisi. Prenada Media.

Hasan, S., Elpisah, E., Sabtohadi, J., Zarkasi, Z., & Fachrurazi, F. (2022). Studi Kelayakan Bisnis.
Penerbit Widina.

Adnyana, I. M. (2020). BUKU: STUDI KELAYAKAN BISNIS.

Putri, N. T., & Putera, A. N. (2022). Studi Kelayakan Bisnis Praktis: Konsep Dan Aplikasi. Andalas
University Press.

Wijoyo, H. (2021). Studi Kelayakan Bisnis. Insan Cendekia Mandiri.

Yusuf, A. M. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif & penelitian gabungan. Prenada Media.

Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar metodologi penelitian. literasi media publishing.

Hasan, M., Harahap, T. K., Hasibuan, S., Rodliyah, I., Thalhah, S. Z., Rakhman, C. U., ... & Arisah,
N. (2023). Metode penelitian kualitatif. Penerbit Tahta Media.

Rahardjo, M. (2011). Metode pengumpulan data penelitian kualitatif.

Denzin, Norman K., Yvonna S.L. 1994. Handbook of Qualitatif Research. California: SAGE
Publications, Inc.

Kountur, Ronny. (2009). Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi Dan Tesis, Jakarta: Buana
Printing.

28
Wijaya, H. (2019). ANALISIS DATA KUALITATIF: sebuah tinjauan teori & praktik. Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray.

Sarosa, S. (2021). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Pt Kanisius.

Majid, A. (2017). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Penerbit Aksara Timur.

Semiawan, C. R. (2010). Metode penelitian kualitatif. Grasindo.

Junjunan, M. I., & Nawangsari, A. T. (2021). Pengolahan Data Statistik dengan Menggunakan
EViews dalam Penelitian Bisnis. Insan Cendekia Mandiri.

Chalil, D., & Barus, R. (2014). Analisis Data Kualitatif: Teori dan Aplikasi dalam Analisis SWOT,
Model Logit, dan Structural Equation Modeling (Dilengkapi dengan Manual SPSS dan
Amos).

ARDIYANTO, R., & NEGARA, S. T. I. E. K. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN SERTA


ASPEK KEUANGAN DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS.

Rangkuti, Freddy. (2012). Study Kelayakan Bisnis Dan Investasi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.

Umar, Husein. (2009). Study Kelayakan Bisnis, Jakarta: Kencana.

Kasmir dan Jakfar. (2012). Study Kelayakan Bisnis, Jakarta: Fajar Interpratama Offset.

Hamali, A. Y. (2017). Pemahaman Kewirausahaan. Prenada Media.

29
LAMPIRAN

A. Gambar

30
B. Lampiran Wawancara
1. Owner
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apa alasan anda yang bikin Kalau untuk bisnis di bidang florist dan crafting
tertarik untuk membuka usaha ini sebenarnya berawal dari kesukaan dan bakat,
bucket ini daripada usaha yang jadi aku suka sama bunga-bunga, pita-pita dan
lain? suka aja ngeliat orang memberi sesuatu ke
orang tersayang. Maksudnya orang itu beli tapi
buat ngasih ke orang lain, dan aku suka liatnya
bikin happy.
2. Kira-kira berapa persen untuk Menurut aku cukup tinggi ya, karna sekarang
tingginya permintaan usaha ekonomi terus meningkat ditambah lagi seiring
bucket di pasaran saat ini? naiknya perekonomian sekarang, kebutuhan
masyarakat engga cuma untuk sandang dan
pangan aja. Jadi ada kebutuhan lainnya.
contohnya buket ini, dan juga di daerah kampus
ku jualan bucket ini masih belum ada yang jual
adapun jaraknya cukup jauh dijangkau.
3. Dalam menjalankan bisnis ini Kalau partner belum ada sampai saat ini masih
apakah anda mempunyai partner menjalankan sendiri, namun kalau untuk
bsinis yang melancarkan sampai dukungan pasti ada dari keluarga, pacar, dan
di titik ini? sahabat.
4. Produk yang dipakai untuk Snack, money bucket, bahkan pernah ada yang
membuat bucket ini ada apa saja, menjadikan handphone sebagai bucket.
selain bunga yang dijadikan
bucket lalu ada apalagi?
5. Produk yang lebih banyak snack dan bunga artifical dua-duanya sama
diminati di kalangan masyarakat banyak peminatnya
itu apa saja?
6. Untuk produk bucket ini pastinya Kalangan mahasiswa dan range umur sekitar
memiliki segmentasi pasar ya, 17-26 tahun.
untuk bestie bukey ini
segmentasinya fokus ke
kalangan apa saja dan biasanya
orderan paling ramai dibulan
31
apa?
7. Strategi pemasaran apa yang di Lebih ke menjadikan followers seperti teman,
pakai untuk membuat nama jadi buat instastory lebih banyak berkomunikasi
usaha ini banyak di kenal di sama followers.
kalangan masyarakat?
8. Untuk target konsumen bestie Yang paling utama mahasiswa, alasannya karna
bukey utamanya siapa? Dan tiap periode pasti ada sempro/wisuda yang
alasannya? dirayakan. Selain itu juga umur antara 12-26
selain mahasiswa juga biasanya beli untuk acara
ulang tahun, anniversary, dll.
9. Bagaimana cara anda Awalnya saya coba buat famplet lalu disebarkan
menawarkan produk buket ini disekitar Universitas Telkom karna saya
sehingga bisa di ketahui banyak mahasiswa aktif di universitas tersebut, lalu
orang? bestie bukey akhirnya dikenal banyak
mahasiswa melalui mulut ke mulut.
10. Bagaimana cara anda Saya selalu improve skill dan model terkini
mempertahankan konsumen ? untuk buket saya agar lebih menarik dan
diminati banyak orang.

2. Pembeli

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah anda merasa puas dalam A : Cukup Puas


membeli produk di bestie bukey? B : Sangat puas

2. Bagaimana anda bisa A : Melalui teman


mengetahui produk bestie bukey B : Dari Instagram
ini?

3. Menurut anda apakah harga yang A : Cukup murah dibanding buket lain
ditawarkan relatif murah? B : Murah untuk hasil yang bagus

4. Berapa lama proses pesanan A : Sekitar 2-3 hari


anda diterima? B : 1 hari langsung dibuat sesuai permintaan

5. Apakah ada alasan lain anda A : Kerena bisa request bentuk bunga dan warna

32
membeli bukey di bestie bukey? B : Karena lokasi nya dekat

6. Menurut anda variasi buket di A : Menarik


bestie bukey cukup menarik? B : Menarik karena banyak jenis bunganya

7. Apakah ada penjual buket lain A : Ada


yang anda ketahui selain bestie B : Ada
bukey?

8. Kenapa anda lebih memilih A : Karena harga nya yang terjangkau


bestie bukey? B : Proses pembuatan nya cepat cocok dibutuhkan
saat dadakan

9. Apakah bestie bukey pernah A : Pernah


menawarankan promosi? B : Pernah

10. Adakah saran untuk kemajuan A : Semoga bisa membuka took offline secepatnya
usaha bestie bukey kedepannya? B : Semoga makin maju kedepannya untuk usha
buketnya.

B. Persentasi

33
34

Anda mungkin juga menyukai