Disusun oleh :
Muhammad Dede Saputra
Notar : 2102244
Kelas : MTJ 1.7
Prodi : D-III Manajemen Transportasi Jalan
MEMPAWAH
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas terselesaikannya
makalah ini. Makalah yang berjudul : “Sarana Dan Prasarana Transportasi di Provinsi
Kalimantan Selatan” dimaksudkan sebagai tugas mandiri mata kuliah “Bahasa Indonesia” yang
diampu oleh Dr. A. Totok Priyadi M.Pd
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. A. Totok Priyadi selaku Dosen
Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Penulis menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
ABSTRAK......................................................................................................................................................4
BAB 1...........................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................5
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................................6
D. Manfaat...............................................................................................................................................7
BAB II...........................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................8
B. Tanggapan...........................................................................................................................................9
C. Strategi Perbaikan...............................................................................................................................9
BAB III........................................................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................................................10
A. Kesimpulan........................................................................................................................................10
B. Saran..................................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................11
ABSTRAK
Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan stategis dalam memperlancar roda
perekonomian, memperkukuh persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi semua aspek
kehidupan bangsa dan negara. Permasalahan transportasi di kota-kota besar di Indonesia menjadi
permasalahan yang tidak terpecahkan, terutama pada moda angkutan umum. Terminal sebagai
bagian dari penunjang kelancaran angkutan umum dan sebagai sumber informasi, haruslah dapat
memberikan informasi yang akurat kepada calon penumpang angkutan umum. Tidak adanya
jadwal pasti keberangkatan maupun tiba angkutan umum di termainal maupun di halte
menyebabkan kurang efektifnya peran terminal untuk calon penumpang. Petugas yang bertugas
hanya memperkirakan waktu tiba angkutan umum berpatok pada jarak waktu keberangkatan
angkutan umum sebelumnya. Sehingga calon penumpang harus rela menggu angkutan umum
yang akan dinaikinya dengan jadwal yang tidak pasti. Dengan adanya masalah yang telah
disebutkan di atas, sistem angkutan umum di Kalimantan Selatan dirasa perlu untuk merubah
metode saat ini yang mereka gunakan, yaitu metode konvensional, menjadi metode
terkomputerisasi dan otomatis. Adapun metode penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan
berbagai permasalahan yeng terjadi adalah studi pustaka, obeservasi, analisis data dan sistem,
dan perancangan sistem. Yang dihasilkan dari penelitian ini adalah menghasilkan rancangan
sistem yang dapat dikembangkan lebih lanjut.
BAB 1
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiki lebih dari 17.000 pulau dengan
total wilayah 735.355 mil persegi. Indonesia dan menempati peringkat keempat dari 10 negara
berpopulasi terbesar di dunia (sekitar 220 juta jiwa). Tanpa sarana transportasi yang memadai
maka akan sulit untuk menghubungkan seluruh daerah di kepulauan ini.
Dalam hidup ini, manusia akan sering mengalami perpindahan tempat dari satu tempat ke
tempat lain dengan menggunakan wahana atau digerakkan oleh mesin, yang disebut dengan
transportasi. Semua manusia melakukan kegiatan perjalanan. Perjalanan tersebut bisa dilakukan
berbabagai cara ternasuk juga melalui jalur darat, laut dan udara.
Sarana transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara memegang peranan vital dalam
berbagai aspek termasuk sosial dan ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan
daerah yang lain. Distribusi barang, manusia, dll. akan menjadi lebih mudah dan cepat bila
sarana transportasi yang ada berfungsi sebagaimana mestinya sehingga transportasi dapat
menjadi salah satu sarana untuk mengintegrasikan berbagai wilayah di Indonesia. Melalui
transportasi penduduk antara wilayah satu dengan wilayah lainya dapat ikut merasakan hasil
produksi yang rata maupun hasil pembangunan yang ada.
Pada umumnya perkembangan sarana transportasi di Indonesia berjalan sedikit lebih
lambat dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Malaysia dan Singapura. Hal ini
disebabkan oleh perbedaan regulasi pemerintah masing-masing negara dalam menangani kinerja
sistem transportasi yang ada.
Biasanya, human error secara murni disebabkan oleh kualitas individu bisa karena
kurangnya pengalaman, kemampuan, dan aspek psikologis. Mungkin, saat perekrutan merekrut
orang yang salah, sehingga ketika di lapangan staf tersebut merasa kewalahan dengan
pekerjaannya hingga berakibat pada human error. Oleh karena itu melakukan pelatihan yang
tepat dan memastikan jalannya proses pelatihan tersebut.
B. Rumusan Masalah
Jalan dan Jembatan, adalah prasarana transportasi darat yang ada di Kalimantan Selatan
meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang
diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di
bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan
lori, dan jalan kabel.
Halte, adalah tempat pemberhentian sementara untuk menaikkan dan menurunkan
penumpang. Sekarang ini sering dikenal halte bus dan angkutan kota, .ATCS, Sistem Kendali
Lalu lintas Kendaraan atau Auto Traffic Control System (ATCS) adalah pengendalian lalu lintas
dengan menyelaraskan waktu lampu merah pada jaringan jalan raya.
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat
- Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan ilmu pengetahuan secara
umum mengenai kinerja simpang bersinyal dan dapat memberikan pengaturan sinyal lalu lintas
yang lebih optimal pada simpang Jl. Jendral A. Yani – Jl. Pangeran Antasari di kota Banjarmasin
dari yang telah ada sekarang sehingga dapat mengurangi kemacetan dan tundaan serta
meningkatkan kinerja simpang.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Memperbaiki Prasarana
a. Jalan Raya
Untuk membuat Jalan di Kalimantan Selatan lebih terang saat malam hari, Dinas
Perhubungan (Dishub) melakukan perbaikan lampu penerangan jalan umum (PJU) di Jalan
tepanya di depan BRI bener yang mengalami sedikit kerusakan setelah mendapati adanya
laporan daerah tersebut penerangan jalan umum (PJU) padam. Perbaikan dilakukan pada malam
hari pukul 20.30 WITA menggunakan truk yang dilengkapi crane untuk menjangkau posisi
lampu yang cukup tinggi. Lampu Penerangan Jalan Umum yang digunakan untuk penerangan
jalan dimalam hari yang tujuannya mempermudah para pejalan kaki,pengendara kendaraan
bermotor melihat dengan lebih jelas jalan atu medan maupun kondisi lingkungan yang akan
dilalui pada malam hari. Dengan penerangan yang baik, jalan umum dapat digunakan dengan
aman dan nyaman oleh masyarakat.
2. Memperbaiki Sarana
a. Mobil
Setiap mobil yang diderek akan langsung didata dan masuk ke dalam sistem. Pemilik
diimbau segera membayar denda dan mengambil kendaraannya. Jika tidak, denda akan
bertambah dengan besaran kelipatan Rp 500.000 per hari. Untuk bisa mengambil kendaraannya,
pemilik mobil dapat mengirim pesan singkat (SMS) gateway untuk mencari lokasi penyimpanan
mobilnya ke nomor 085799200900 dengan format “parkir (spasi) nomor polisi”. Nantinya,
pemilik mobil akan menerima balasan SMS yang tertulis nomor virtual account, total
pembayaran, dan jenis mobil. Tagihan dapat dibayar di seluruh kantor Bank atau ATM terdekat
menggunakan nomor virtual account. Selain Bank, pembayaran juga dapat melalui jaringan
ATM Prima atau ATM Bersama. Bukti pembayaran kemudian dibawa dan diserahkan ke tempat
penampungan kendaraan. Petugas akan memverifikasi pembayaran dan menyerahkan mobil
kepada pengendara. Setiap kendaraan yang diderek akan dibawa ke tempat penyimpanan
terdekat dari lokasi pelanggaran. Ada lima lokasi yang disiapkan oleh Dishub, meliputi
Lapangan IRTI, Lapangan Gedung BPTJ, Terminal Gambut, Terminal Rawa Buaya dan
Lapangan Kantor Sundinhub.
b. Sepeda Motor
Sepeda motor memang menjadi alat transportasi primadona. Tercatat ada sebanyak
13.084.372 unit kendaraan tersebut. Jumlah ini lebih banyak dari penduduk yang hanya sekitar
10 juta jiwa. Banyaknya sepeda motor yang beroperasi di Ibu Kota, tak ayal juga menjadi
penyebab kemacetan. Oleh karena itu pihak dishub melakukan edukasi kepada masyarakat agar
lebih menggunakan angkutan umum.
B. Tanggapan
Sebelum melakukan pengadaan sarana dan prasarana, proses perencanaan harus dilakukan,
supaya dapat meminimalisasi kesalahan yang mungkin terjadi. Perencanaan pengadaan sarana
dan prasarana dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan dan penentuan skala prioritas. Sebagai
contoh perlengkapan yang sudah habis akan diprioritaskan untuk didapatkan terlebih dahulu
dibanding perlengkapan lainnya. Tidak hanya menyusun analisis kebutuhan dan skala prioritas,
dalam proses perencanaan juga dibutuhkan penyusunan proposal pengadaan sarana dan
prasarana, serta pembuatan draf anggaran atau biaya yang dibutuhkan.
C. Strategi Perbaikan
Pembentukan perencanaan dan juga strategi tidak terlepas dari beberapa tingkatan
strategi, terdapat 4 tingkatan strategi seperti enterprise strategy, corporate strategy, business
strategy dan juga functional strategy. Bahwa enterprise strategy sangat berkaitan dengan respon
masyarakat. Masyarakat ialah suatu kelompok yang berada di luar organisasi yang tidak dapat
dikontrol. Kelompok ini mempunyai tuntutan yang sangat bervariasi terhadap sebuah organisasi,
suatu yang perlu diberi perhatian oleh para penyusun strategi itu sendiri. Sedangkakn corporate
strategy seringkali kaitannya dengan tujuan sebuah organisasi sehingga sering disebut sebagai
grand strategy meliputi suatu bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Hal ini memerlukan
keputusan strategi dan perencanaan strategi yang selayaknya juga disiapkan oleh pihak internal
setiap organisasi.
Selanjutnya tingkatan business strategy yang mana pada tingkat ini menjabarkan
bagaimana merebut pasaran ditengah masyarakat. Dan yang terakhir ialah fungctional strategy
yang merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain. Memandang
objek penelitian dan bagaimana melaksanakan proses penelitian. Penelitian kualitatif, yaitu
penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah
instrumen kunci.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengaruh dari sarana dan prasarana itu adalah Sarana dan prasarana transportasi memiliki
beberapa dampak yang secara langsung maupun tidak langsung dalam masyarakat. Ketersediaan
dan lancarnya sarana dan prasarana transportasi menghapuskan perisolasian suatu daerah serta
aksebilitas pun semakin meningkat. Peningkatan ini membuka suatu peradaban baru bagi daerah
pedesaan tersebut. Sehingga kemajuan dan modernisasi yang berasal dari daerah pusat
pemerintahan dapat dengan mudah masuk.
B. Saran
Transportasi sudah selayaknya ada untuk memberi kemudahan dalam kehidupan manusia. Tetapi
dalam perkembangannya transportasi ini juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi
lingkungan dan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, kita sebagai manusia sudah seharusnya
bijak dalam menggunakan alat transportasi, agar masalah atau dampak negatif dari transportasi
darat dapat di minimalisir sekecil mungkin
DAFTAR PUSTAKA
https://kalsel.bps.go.id/subject/17/transportasi.html
http://dishub.kalselprov.go.id/artikel/80/show
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/1254/05.2%20bab%202.pdf?
sequence=6&isAllowed=y