DISUSUN OLEH:
ADE IRMA
PO.62.20.1.22.001
e. Faktor biologis
Neurotransmeiter yang sering dikaaitkan perilaku agresif dimana
faktor pendukunya adalah masa kanak-kanak yang tidak menyenangkan,
sering mengalami kegagalan, kehidupan yang penuh tindakan agresif dan
lingkungan yang tidak kondusif.
2. Faktor predisposisi
Secara umum seseorang akan marah jika dirinya merasa terancam, baik
injuri fisik, psikis, atau ancaman konsep diri. Faktor pencetus sebagai berikut:
a. Klien : kelemahan fisik, keputusan, ketidakberdayaan, kehidupan yang penuh
agresif dan masa lalu yang tidak menyenangkan.
b. Interaksi : penghinaan, kekerasan, kehilangan orang yang berarti, konflik,
merasa terancam baik internal maupun eksternal.
C. Pohon masalah
E. Diagnosis Keperawatan
Diagnosa keperawatan utama pada klien dengan perilaku kekerasan adalah
Perilaku Kekeran (D.0132).
F. Rencana Keperawatan
Dalam rencana keperawatan pada klien perilaku kekerasan memiliki tujuan agar
kontrol diri meningkat (SLKI. L.09076). Kriteria hasil yang dicapai antara lain:
- Verbalisasi ancaman kepada orang lain menurun
- Verbalisasi umpatan menurun
- Perilaku menyerang menurun
- Perilaku melukai diri sendiri/orang lain menurun
- Perilaku merusak lingkungan sekitar menurun
- Perilaku agresi/amuk menurun
- Suara keras menurun
- Bicara ketus menurun
Edukasi
- Ajarkan individu, keluarga, dan kelompok risiko tinggi bahaya lingkungan
G. Implementasi Keperawatan
1. Membina Hubungan Saling Percaya
2. Berdiskusi bersama klien penyebab rasa marah/perilaku kekerasan saat ini dan
yang lalu
3. Berdiskusi bersama klien tanda-tanda jika terjadi perilaku kekerasan
4. Berdiskusi bersama klien perilaku kekerasan yang biasa dilakukan pada saat
marah secara: verbal
5. Berdiskusi bersama klien akibat perilakunya
6. Melatih klien cara mengontrol perilaku kekerasan secara ( patuh minum obat,
fisik, sosial/verbal, spiritual
H. Evaluasi Keperawatan
1. Evaluasi keperawatan yang diharapkan pada klien
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat menyebutkan penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan,
perilaku kekerasan yang biasa dilakukan, dan akibat dari perilaku kekerasan
c. Mengontrol perilaku kekerasan secara teratur sesuai jadwal
d. Mengidentifikasi manfaat latihan yang dilakukan dalam mencegah perilaku
kekerasan
2. Evaluasi keperawatan yang diharapkan pada keluarga
a. Keluarga dapat mengenal masalah yang dirasakan dalam merawat klien
( pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya risiko perilaku kekerasan )
b. Mencegah terjadinya perilaku kekerasan
c. Menunjukkan sikap yang mendukung dan menghargai klien
d. Memotivasi klien dalam melakukan cara mengontrol perasaan marah
e. Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung klien
mengontrol perasaan marah
f. Mengevaluasi manfaat asuhan keperawatan dalam mencegah perilaku kekerasan
klien
g. Melakukan follow up ke puskesmas, mengenal tanda kambuh dan melakukan
rujukan.
REFERENSI
Klara Ritha Paula Korwa ( 2021 ). Risiko Perilaku kekerasan. Online ( LP Perilaku
Kekerasan | PDF (scribd.com) ). Diakses