Anda di halaman 1dari 6

DUPLIK

PENASEHAT HUKUM
Perkara Pidana Nomor : 207/Pid.B/2019/PN.Ambon

Atas Replik Jaksa Penuntut Umum


Tertanggal 14 Mei 2019

Atas Nama Terdakwa


PETRUS TOISUTA, S.E., M.E

Diajukan oleh Tim Penasehat Hukum


DAVID V. TOMASOA.,SH.,MH
MARIA E. ABANAT .,SH.,MH

Majelis Hakim Yang Terhormat,


Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati
Terdakwa dan hadirin yang kami hormati
Serta Sidang yang kami muliakan.

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , Atas limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya kepada kita semua, sehingga Persidangan hari ini berjalan dengan baik, lancar dan
tepat waktu sesuai dengan rencana dan agenda Persidangan yang telah kita sepakati bersama.
Selanjutnya izinkanlah kami menyampaikan rasa terima kasih yang tidak terhingga
kepada Ketua dan Majelis Hakim yang mulia, yang telah memberikan kesempatan kembali
kepada kami untuk menyampaikan tanggapan/Duplik atas Replik yang disampaikan Jaksa
Penuntut Umum, dalam rangka untuk memperoleh kebenaran materil dalam mengungkapkan
perkara yang kini berada diujung persidangan, sebagaimana yang didakwakan dan dituntut
terhadap diri terdakwa.
Bahwa dalam persidangan perkara a quo akhirnya terjadi juga/terdapat perbedaan-
perbedaan, pendapat dan pandangan, terutama antara kami Penasehat Hukum Terdakwa
dengan Penuntut Umum dalam perkara ini, hendaknya harus ditinjau semata-mata sebagai
aspek peninjauan yuridis terhadap perkara yang sedang kita hadapi sekarang ini, karena
memang kenyataannya sudut pandang antara Jaksa Penuntut Umum dengan Penasehat Hukum
terdakwa memang sejak awal telah berbeda dan bertentangan dalam memandang perkara a
quo, dimana Jaksa penuntut umum hanya memandang secara yuridis formal/legalistik saja guna
berusaha
menjerat dan/atau mengkait-kaitkan terdakwa saja dalam perkara ini, sedangkan kami
Penasehat Hukum terdakwa memandang perkara a quo secara lebih komprehensif, guna
mencari keberanan sejati, serta juga mempertimbangkan dan mengkombinasikan 3 unsur/hal
secara simultan, yaitu asas kemanfaatan hukum, asas keadilan hukum dan asas kepastian
hukum bagi diri terdakwa.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Ambon
yang telah memeriksa dan mengadili perkara terdakwa dengan penuh kesabaran, ketekunan
serta menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) sesuai dengan peraturan yang ada, berbagai
hambatan dan rintangan dapat diselesaikan dengan arif dan bijaksana, pilar-pilar keadilan
masih berdiri kokoh dan tegak lurus di Pengadilan Negeri Ambon.

Terlepas dari adanya perbedaan posisi dan pandangan antara Jaksa Penuntut Umum
dan Kami Penasihat Hukum Terdakwa, namun kita semua selalu bersama-sama mencari dan
berusaha menemukan kebenaran dalam hukum berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di
Persidangan demi tercapainya kebenaran materil sejati sebagai suatu keadilan untuk Terdakwa
Majelis Hakim Yang Terhormat,
Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati

TANGGAPAN TERHADAP REPLIK JAKSA PENUNTUT UMUM ATAS PLEDOI PENASEHAT


HUKUM TERDAKWA

Bahwa pada persidangan hari ini tanggal 14 Mei 2019 Jaksa Penuntut Umum telah
membacakan Jawabannya atas Nota Pembelaan yang kami ajukan sebelumnya. Pada
kesempatan ini izinkan kami menyikapi Jawaban Penuntut Umum tersebut dalam bentuk
DUPLIK yang merupakan satu kesatuan tak terpisah dengan Nota Pembelaan semula dari kami
Penasehat Hukum Terdakwa , ada pun Duplik dimaksud akan diuraikan sebagai berikut :
1. Bahwa setelah mendengar, membaca dan menganalisa serta mencermati kembali
terhadap isi dari keseluruhan Replik/tanggapan/jawaban Penuntut Umum terhadap
materi Pembelaan Penasehat Hukum Terdakwa PETRUS TOISUTA,S.E,.M,E maka dapat
kami tarik kesimpulan, bahwa sebenarnya tidak ada fakta hukum dan argumentasi
hukum yang baru terkait dengan perkara a quo yang disampaikan oleh Penuntut
umum dalam jawabannya/tanggapannya, selain dari pada hanya bersifat pengulangan
dan penggambaran kembali dari sudut subjektifitas Penuntut Umum sebagaimana
yang tertuang dalam dakwaan serta termuat kembali dalam tuntutan Penuntut Umum
yang telah dengar dipersidangan ini sebelumnya.
2. Bahwa kami dari Tim Penasehat Hukum terdakwa PETRUS TOISUTA,S.E,.M,E dalam
kesempatan ini tidak akan menanggapi kembali secara keseluruhan dari yang telah
disampaikan oleh Penuntut Umum dalam tanggapanya tertanggal 14 Mei 2019, yang
menurut hemat kami lebih banyak menguraikan ungkapan-ungkapan serta dalil-dalil
yang bersifat normative retorik dari Penuntut Umum yang tidak didukung oleh fakta-
fakta hukum sebagaimana yang telah terbukti dan terungkap dipersidangan dalam
perkara a quo dan yang nampak hanya sebagai kehilangan Penuntut Umum dalam hal
berusaha terus mencari-cari kesalahan dan terus berusaha menjerat terdakwa dalam
perkara a quo.

Untuk itu perlu kami sampaikan lagi, bahwa kami Penasehat hukum terdakwa juga
mempunyai recording atas semua fakta persidangan yang mendasari dari pembuatan Pledooi
kami tertanggal 14 Mei 2019 dan Duplik ini yang kami himpun dan dapatkan dari saksi-saksi
dan/atau alat-alat bukti yang justru dihadirkan sendiri oleh Penuntut Umum dalam perkara a
quo, selain dari pada berita acara resmi persidangan yang dicatat oleh Panitera, namun sebagai
salah satu bentuk upaya pembelaan serta untuk meluruskan dan menegaskan kembali pola
pikir dan materi surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum serta Replik Jaksa Penuntut Umum dalam
persidangan ini, maka kami akan kembali menyampaikan klarifikasi, sekaligus penegasan dan
jawaban kami atas Surat Tuntutan dan Replik Jaksa Penuntut Umum, yaitu sebagai berikut:

TERHADAP DAKWAAN YANG DIKATAKAN TERBUKTI DILAKUKAN OLEH TERDAKWA DALAM


PERKARA A QUO DALAM SURAT TUNTUTAN DAN REPLIK JAKSA PENUNTUT UMUM

Bahwa memaknai hal-hal yang telah terungkap dalam persidangan perkara a quo, tidak
perlu kami tanggapi lagi, mohon kepada majelis hakim yang mulia untuk dapat mmenyikapinya
dengan memberikan putusan yang seadil-adilnya bagi Terdakwa. Hal Dalam kesempatan ini
yang dapat kami uraikan lebih lanjut adalah sebagai berikut;
Bahwa Terdakwa tidak memiliki motif dan keinginan untuk membunuh korban.
Terdakwa sangat mencintai korban dan merencanakan untuk menikah dengan korban serta
bertanggung jawab atas kehamilan korban.
Bahwa korban diketahui tengah berada dalam kondisi sangat tertekan, stress dan
depresi sehingga dapat degan mudah mengakhiri hidupnya sendiri. Korban juga diketahui
sudah 3 kali mengonsumsi obat-obatan dengan dosis yang tidak normal karena ingin
meengakhiri hidupnya namun tidak berhasil. Sehingga korban dapat mencari jalan lain untuk
mengakhiri hidupnya, salah satunya dengan upaya gantung diri.
Bahwa pernyataan dan kesimpulan kami Penasehat Hukum Terdakwa PETRUS
TOISUTA ,S.E,M,E di atas di dapat/diperoleh dan di dukung oleh fakta-fakta hukum di
persidangan, sehingga adalah terbukti jika Penuntut Umum tidak sangup/mampu lagi
menguraikan bantahan/argumentasi hukum lain,
Bahwa atas dasar tersebut mohon kepada majelis hakim yang mulia untuk tidak
terjebak dengan cara-cara tidak yuridis yang dilakukan oleh Jaksa Penuntut Umum diatas, yang
secara parsial dan sepotong-potong telah memaknai dan menyimpulkan materi pembelaan
kami penasehat hukum terdahulu, dan dengan menolak semua dalil-dalil dalam surat tuntutan
dan Replik Penuntut Umum sebelumnya. Dan memberikan putusan yang seadil-adilnya bagi
Terdakwa
Bahwa tidak perlu kita (Penasehat Hukum Terdakwa dan Penuntut Umum) perdebatan
lagi mengenai unsur-unsur dan uraian unsur-unsur yang dikatakan terbukti oleh Penuntut
Umum dalam perkara a quo kepada Terdakwa oleh karena dari apa-apa yang telah kami
ungkapkan dari Fakta Yuridis yang diambil dari Fakta Peristiwa dan Analisa Yuridis kami
terdahulu telah dapat kami tarik kesimpulan/kongklusi secara hokum, bahwa tidak ada
satupun, baik unsur dan uraian Penuntut Umum baik dalam dakwaan Primair maupun dalam
dakwaan Subsidair dalam semua surat dakwaan penuntut umum yang dapat
dibuktikan/terbukti dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara a quo.
Bahwa untuk itu kami Penasehat Hukum Terdakwa kembali memohon kepada Bapak
Ketua dan Majelis hakim yang mulia sependapat dengan kami Penasehat Hukum terdakwa,
dengan menyatakan SECARA TEGAS JIKA SEMUA DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM TIDAK
TERBUKTI DAN/ATAU TIDAK DAPAT DIBUKTIKAN
Bahwa berdasarkan uraian dan penegasan kami terhadap Replik Jaksa Penuntut Umum
atas Pledooi kami terdahulu tertanggal 14 Mei 2019, maka kami Tim Penasehat Hukum
terdakwa Salmon Latue, dengan ini menyatakan berketetapan untuk menyatakan keberatan
dan/atau menolak semua dakwaan dan surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum dalam perkara a
quo, termasuk juga menolak semua materi Replik Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini,
serta menyatakan secara tegas tetap bertahan dengan pembelaan/Pleidoi kami yang telah kami
bacakan dan sampaikan pada tanggal 7 Mei 2019 dalam persidangan ini, serta memohon
kepada Ketua dan Majelis Hakim yang mulia yang menyidangkan perkara a quo untuk dapat
memutus perkara ini dengan berpedoman kepada “Keadilan bagi Terdakwa PETRUS
TOISUTA,S.E.,M.E” untuk dapat mempertimbangkan semua uraian, penegasan serta pembelaan
dan jawaban/tanggapan/Duplik kami diatas;

Demikianlah Duplik atas Replik sdr. Jaksa Penuntut Umum ini kami bacakan dan
serahkan, pada hari Selasa, tanggal 14 Mei 2019 dipersidangan yang mulia ini;
Atau mohon kepada Majelis Hakim yang mulia untuk dapat memeriksa,
mempertimbangkan dan mengadili perkara ini menurut fakta hukum dan keyakinan Majelis
Hakim, sehingga akan diperoleh suatu kebenaran materiil dan keadilan yang seadil-adilnya bagi
Terdakwa.
Terima kasih.
Ambon, 14 Mei 2019

PENASEHAT HUKUM TERDAKWA

DAVID V .TOMASOA.,SH.,MH

MARIA E. ABANAT .,SH.,MH

Anda mungkin juga menyukai