Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

OBAT HERBAL DAUN PANDAN

Diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Farmakologi


Dosen pengampu : Rossy Rosnawanty, M.Kep.

oleh :

Dede Darsono

2D

S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Obat Herbal Daun
Pandan” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Farmakologi Keperawatan. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang obat herbal bagi para pembaca dan juga
bagi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni. Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini

Tasikmalaya, Januari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................4
2.1 Tujuan Penulisan.......................................................................................................................4
3.1 Sistematika Penulisan................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
TINJAUAN TEORITIS......................................................................................................................5
2.1 Definisi Tanaman Herbal..........................................................................................................5
2.2 Tanaman Herbal Daun Pandan................................................................................................5
2.2.1Kandungan Zat Daun Pandan................................................................................................5
PENUTUP............................................................................................................................................7
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................................7
3.2 PENUTUP..................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................8
LAMPIRAN SUMBER ARTIKEL....................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pandan merupakan segolongan tumbuhan monokotil dari genus Pandanus. Sebagian
besar anggotanya merupakan tumbuh di pantai-pantai daerah tropika. Anggota tumbuhan
ini dicirikan dengan daun yang memanjang (seperti daun palem atau rumput), seringkali
tepinya bergerigi. Akarnya besar dan memiliki akar tunjang yang menopang tumbuhan
ini. Buah pandan tersusun dalam karangan berbentuk membulat, seperti buah durian.
Ukuran tumbuhan ini bervariasi, mulai dari 50 cm hingga 5 meter, bahkan di Papua
banyak pandan hingga ketinggian 15 meter. Daunnya selalu hijau (hijau abadi,
evergreen), sehingga beberapa di antaranya dijadikan tanaman hias.1 Paling sedikit ada
600 jenis pandan di seluruh dunia, di antaranya adalah Buah merah (Pandanus conoideus)
dari Papua, Pandan wangi (Pandanus ammaryllifolius), Pandan laut (Pandanus tectorius),
Pandan duri, Buah merah Papua (Pandanus conoideus), Pandan Melintir (Pandanus
utilis), Pandan putih (Pandanus baphtisii), Pandan afrika (Pandanus pygmeus)
2.1 Tujuan Penulisan
1.1.1 Tujuan Umum
1) Sebagai tugas untuk memenuhi Ujian Akhir Semester mata kuliah
Farmakologi
1.1.2 Sebagai sumber pengetahuan baru mengenai tanaman herbal daun pamdam
1.1.3 Tujuan Khusus
1) Mampu mengetahui definisi tanaman herbal
2) Mampu mengetahui definisi tanaman herbal daun pandan
3) Mampu mengetahui kandungan zat daun pandan
4) Mampu mengetahui manfaat daun pandan
5) Mampu mengetahui cara pemberitan obat herbal daun pandan
3.1 Sistematika Penulisan
Dalam menyusun makalah ini agar pembahasan terfokus pada pokok permasalahan dan
tidak melebar ke masalah yang lain. Maka penulis membuat sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang,tujuan penulisan secara umum
dan khusus,dan membahas tentang sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN TEORITIS
Membahas tentang definisi tanaman herbal, definisi tanaman
herbal daun pandan, kandungan zat daun pandan , manfaat dan
cara pemberian obat herbal daun pandan
BAB III KESIMPULAN DAN PENUTUP
Membahas kesimpulan dari semua aspek penulisan dan
berisikan penutup
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Definisi Tanaman Herbal


Tanaman herbal merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk alternatif
penyembuhan penyakit secara alami. Bagian tanaman yang digunakan dapat berupa
akar, batang, daun, umbi atau juga seluruh bagian tanaman. Penggunaan obat
tradisional di Indonesia sudah berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu, sebelum obat
modern ditemukan dan dipasarkan.
Pada zaman sekarang, banyak masyarakat yang kembali menggunakan
tanaman herbal sebagai alternatif pengobatan. Faktor yang mendorong masyarakat
untuk mendayagunakan obat bahan alam antara lain mahalnya harga obat
modern/sintetis dan banyaknya efek samping yang dihasilkan (Pramono, S., 2002).
Selain itu faktor promosi melalui media masa juga ikut berperan dalam meningkatkan
penggunaan obat bahan alam. Oleh karena itu obat tradisional dari bahan alam
menjadi semakin populer dan penggunaannya meningkat tidak saja di negara sedang
berkembang seperti Indonesia, tetapi juga pada negara maju misalnya Jerman dan
Amerika Serikat (Dewoto, 2007). Pada masa sekarang juga banyak penelitian yang
dilakukan terhadap tanaman herbal. Penelitian obat tradisional Indonesia mencakup
penelitian obat herbal tunggal maupun dalam bentuk ramuan. Jenis penelitian yang
telah dilakukan selama ini meliputi penelitian budidaya tanaman obat, analisis
kandungan kimia, toksisitas, farmakodinamika, formulasi, dan uji klinik.
2.2 Tanaman Herbal Daun Pandan
Pandan wangi (atau biasa disebut pandan saja) adalah jenis tumbuhan monokotil dari
famili Pandanaceae yang memiliki daun beraroma wangi yang khas. Daunnya
merupakan komponen penting dalam tradisi masakan Indonesia dan negara-negara
Asia Tenggara lainnya, Pandan wangi merupakan tumbuhan berupa perdu dan rendah,
tingginya sekitar dua meter. Batangnya menjalar, pada pangkal keluar berupa akar.
Daun berwarna hijau kekuningan, diujung daun berduri kecil, kalau diremas daun ini
berbau wangi. Tumbuhan ini mudah dijumpai di pekarangan atau tumbuh liar di tepi-
tepi selokan yang teduh. Daun tunggal, duduk, dengan pangkal memeluk batang,
tersusun berbaris tiga dalam garis spiral. Helai daun berbentuk pita, tipis, licin, ujung
runcing, tepi rata, bertulang sejajar, panjang 40 - 80 cm, lebar 3 - 5 cm, berduri tempel
pada ibu tulang daun permukaan bawah bagian ujung-ujungnya, warna hijau dan
berbau wangi. Beberapa varietas memiliki tepi daun yang bergerigi.. Akarnya besar
dan memiliki akar tunjang yang menopang tumbuhan ini bila telah cukup besar.
2.2.1Kandungan Zat Daun Pandan
a. Alkaloid
Alkaloid merupakan senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih
atom nitrogen, bersifat optis aktif. Kebanyakan alkaloid berbentuk kristal dan
hanya sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar. Sebagian besar alkaloid
berasa pahit. Beberapa pereaksi uji yang sering digunakan adalah Mayer,
Bouchardat dan Dragendorf. Alkaloid dikaitkan dengan hambatan replikasi
DNA bakteri yaitu dengan menghambat aktivasi enzim yang berperan pada
proses pengrahan nukleotida pada pita DNA tunggal induk sebagai
cetakannya. Adanya gangguan replikasi DNA menyebabkan gangguan pula
pada pembelahan sel. Selain itu sintesa protein untuk metabolisme bakteri
maupun untuk sintesa dinding sel akan terhambat.
b. Flavonoid
Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbesar yang
ditemukan di alam. Flavonoid mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri
dari 15 atom karbon, dimana dua cincin benzen (C6) terikat pada suatu rantai
popan (C3) sehingga membentuk suatu susunan C6 –C3 –C6. Senyawa ini
merupakan zat warna merah, ungu, biru, dan sebagian zat warna kuning yang
ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan. Flavonoid mempunyai mekanisme
membentuk kompleks dengan protein ekstraselular sehingga akan merusak
membran sel bakteri.
c. Tanin
Tanin terdapat luas pada tumbuhan berpembuluh, dalam Angiospermae
terdapat khusus dijaringan kayu. Tanin dapat bereaksi dengan protein
membentuk kopolimer yang kuat dan tidak larut dalam air. Dalam industri,
tanin adalah senyawa yang berasal dari tuumbuhan, yang mampu mengubah
kulit hewan yang mentah menjadi kulit siap pakai karena kemampuannya
menyambung silang protein. Tanin mempunyai mekanisme mempresipitasi
protein bakteri sehingga terjadi inaktivasi enzim yang diproduksi bakteri dan
menginaktivasi protein transport dinding sel bakteri sehingga merusak dinding
sel bakteri.
d. Saponin
Saponin berfungsi sebagai antibakteri dan antimikroba. Hal ini didasarkan
pada sifat sitotoksik dari saponin dan kemampuannya dalam mempengaruhi
permeabilitas membran sitoplasma sehingga sel mikroba menjadi lisis.
e. Polifenol
Polifenol mempunyai aktivitas denaturasi protein yaitu berikatan dengan
protein melalui ikatan hidrogen sehingga mengakibatkan struktur protein
menjadi rusak sehingga mengganggu fungsi fisiologis bakteri yang lambat
laun akan menyebabkan kematian sel bakteri.
2.2.2 Manfaat Daun Puandan
- Mengurangi nyeri send
- Mengontrol kadar gula darah
- Meningkatkan kesehatan mulut
- Pencegahan penyakit jantung
- Pengobatan luka bakar
- Bantu meningkatkan imun tubuh
- Pewarna alami masakan
- Mengatasi Kaki Kesemutan Terus-menerus.
2.2.3 Cara Pemberian Obat Daun Pandan
- Cuci bersih daun pandan. Buang bagian bawah yang berwarna putih agar tidak pahit.
- kat simpul daun pandan agar aroma dan sari-sarinya keluar. Rebus air hingga
mendidih, lalu masukkan daun pandannya. Masak sekitar 5 sampai 10 menit.
- stirahatkan sebentar untuk mengeluarkan sisa sari-sarinya. Saring dan dinginkan
sekitar 5-10 menit
- Rebusan daun pandan siap digunakan bisa meminumnya langsung atau
mencampurnya dengan bahan untuk membuat kue, puding, ataupun minuman lainnya.
BAB III

PENUTUP
3.1KESIMPULAN
Pandan wangi (atau biasa disebut pandan saja) adalah jenis tumbuhan monokotil dari
famili Pandanaceae yang memiliki daun beraroma wangi yang khas. Daunnya
merupakan komponen penting dalam tradisi masakan Indonesia dan negara-negara
Asia Tenggara lainnya. Manfaat Daun Puandan:Mengurangi nyeri sendi, Mengontrol
kadar gula darah, Meningkatkan kesehatan mulut, Pencegahan penyakit jantung,
Pengobatan luka bakar, Bantu meningkatkan imun tubuh, Pewarna alami masakan,
Mengatasi Kaki Kesemutan Terus-menerus.

3.2 PENUTUP
Dengan adanya pembahasan tentang Tanaman obat herbal ini mampu memahami
lebih lanjut tentang tamanan obat herbal dan dapat memenfaatkannya
DAFTAR PUSTAKA

Lea Lyliana,2021.”Cara Buat Air Rebusan Daun Pandan, Bermanfaat bagi Kesehatan”,
https://www.kompas.com/food/read/2021/04/10/090700675/cara-buat-air-rebusan-daun-
pandan-bermanfaat-bagi-kesehatan.
Sajin.Manfaat-daun-pandan . http://sajidinapotik.blogspot.com/2012/07/manfaat-daun-
pandan.html.diakses(10:40,24 maret 2013)
Murhadi,dkk. Aktivitas Antibakteri Daun Salam (Syzygium Polyanta) daun Pandan
(Pandanus Amaryllifolius).2007.Universitas Lampung. Bandar Lampung, hal.01
LAMPIRAN SUMBER ARTIKEL
1. Artikel 1
Pandan wangi (atau biasa disebut pandan saja) adalah jenis tumbuhan monokotil dari
famili Pandanaceae yang memiliki daun beraroma wangi yang khas. Daunnya
merupakan komponen penting dalam tradisi masakan Indonesia dan negara-negara
Asia Tenggara lainnya, Pandan wangi merupakan tumbuhan berupa perdu dan rendah,
tingginya sekitar dua meter. Batangnya menjalar, pada pangkal keluar berupa akar.
Daun berwarna hijau kekuningan, diujung daun berduri kecil, kalau diremas daun ini
berbau wangi. Tumbuhan ini mudah dijumpai di pekarangan atau tumbuh liar di tepi-
tepi selokan yang teduh. Daun tunggal, duduk, dengan pangkal memeluk batang,
tersusun berbaris tiga dalam garis spiral. Helai daun berbentuk pita, tipis, licin, ujung
runcing, tepi rata, bertulang sejajar, panjang 40 - 80 cm, lebar 3 - 5 cm, berduri tempel
pada ibu tulang daun permukaan bawah bagian ujung-ujungnya, warna hijau dan
berbau wangi. Beberapa varietas memiliki tepi daun yang bergerigi.. Akarnya besar
dan memiliki akar tunjang yang menopang tumbuhan ini bila telah cukup besar.
2. Artikel 2
a. Alkaloid
Alkaloid merupakan senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih
atom nitrogen, bersifat optis aktif. Kebanyakan alkaloid berbentuk kristal dan
hanya sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar. Sebagian besar alkaloid
berasa pahit. Beberapa pereaksi uji yang sering digunakan adalah Mayer,
Bouchardat dan Dragendorf. Alkaloid dikaitkan dengan hambatan replikasi
DNA bakteri yaitu dengan menghambat aktivasi enzim yang berperan pada
proses pengrahan nukleotida pada pita DNA tunggal induk sebagai
cetakannya. Adanya gangguan replikasi DNA menyebabkan gangguan pula
pada pembelahan sel. Selain itu sintesa protein untuk metabolisme bakteri
maupun untuk sintesa dinding sel akan terhambat.
b. Flavonoid
Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbesar yang
ditemukan di alam. Flavonoid mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri
dari 15 atom karbon, dimana dua cincin benzen (C6) terikat pada suatu rantai
popan (C3) sehingga membentuk suatu susunan C6 –C3 –C6. Senyawa ini
merupakan zat warna merah, ungu, biru, dan sebagian zat warna kuning yang
ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan. Flavonoid mempunyai mekanisme
membentuk kompleks dengan protein ekstraselular sehingga akan merusak
membran sel bakteri.
c. Tanin
Tanin terdapat luas pada tumbuhan berpembuluh, dalam Angiospermae
terdapat khusus dijaringan kayu. Tanin dapat bereaksi dengan protein
membentuk kopolimer yang kuat dan tidak larut dalam air. Dalam industri,
tanin adalah senyawa yang berasal dari tuumbuhan, yang mampu mengubah
kulit hewan yang mentah menjadi kulit siap pakai karena kemampuannya
menyambung silang protein. Tanin mempunyai mekanisme mempresipitasi
protein bakteri sehingga terjadi inaktivasi enzim yang diproduksi bakteri dan
menginaktivasi protein transport dinding sel bakteri sehingga merusak dinding
sel bakteri.
d. Saponin
Saponin berfungsi sebagai antibakteri dan antimikroba. Hal ini didasarkan
pada sifat sitotoksik dari saponin dan kemampuannya dalam mempengaruhi
permeabilitas membran sitoplasma sehingga sel mikroba menjadi lisis.
e. Polifenol
Polifenol mempunyai aktivitas denaturasi protein yaitu berikatan dengan
protein melalui ikatan hidrogen sehingga mengakibatkan struktur protein
menjadi rusak sehingga mengganggu fungsi fisiologis bakteri yang lambat
laun akan menyebabkan kematian sel bakteri.
3. Artikel 3
- Cuci bersih daun pandan. Buang bagian bawah yang berwarna putih agar tidak pahit.
- kat simpul daun pandan agar aroma dan sari-sarinya keluar. Rebus air hingga
mendidih, lalu masukkan daun pandannya. Masak sekitar 5 sampai 10 menit.
- stirahatkan sebentar untuk mengeluarkan sisa sari-sarinya. Saring dan dinginkan
sekitar 5-10 menit
- Rebusan daun pandan siap digunakan bisa meminumnya langsung atau
mencampurnya dengan bahan untuk membuat kue, puding, ataupun minuman lainnya.

Anda mungkin juga menyukai