Di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika Profesi
Dosen Pengampu Ir. Muhammad Taufik, M.Kom
Disusun oleh
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah hasil observasi tentang
“Pemikiran Tokoh Pembaharu dalam Dunia Islam”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Al-islam dan kemuhammdiyahan II,
tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada dosen pengampu Asep Muksin, Lc.,M.Ud. yang telah
memeberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini, serta teman-teman yang turut
berkontribusi sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusun menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini,
untuk itu kami minta saran dan kritik yang membangun guna meningkatkan pembuatan makalah pada
tugas lain. Kami juga berharap makah ini dapat memberikan wawasan dan manfaat bagi pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi dimana perkembangan informasi tersebar luas dan dapat diakses
dengan sangat mudah, menyebabkan berbagai nilai-nilai dari luar tidak dapat disaring sehingga
dengan mudah mempengaruhi pemikiran dan karakter individu terutama generasi muda.
istilah moral selalu ada hubungannya dengan nilai, norma, etika, kesusilaan, budi
pekerti, akhlak, dan adat istiadat yang hampir memiliki makna konsep yang sama. Istilah-istilah
berkaitan mengenai Tindakan manusia, mana yang baik dan mana yang patut dan wajar. Namun
dalam menjalani kehidupan, Batasan-batasan moralitas seringkali bersifat relative dan
tergantung pada nilai budaya, agama, dan pandangan filosofis individu.
Penting untuk mendalami amoralitas karena terkait erat dengan pertumbuhan teknologi
dan globalisasi yang terus berkembang. Kasus-kasus yang melibatkan amoral menjadi hal yang
dapat memicu perdebatan etis yang luas. Dengan mendalami asal-usul serta konsekuensi
amoral, kita dapat mencegah dan memperkuat nilai-nilai etika di masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu amoral?
2. Tindakan seperti apa sehingga seseorang dikatakan melakukan Tindakan amoral?
3. Apa saja pemicu Tindakan amoral?
4. Apa dampak yang akan terjadi apabila amoral terus dilakukan?
5. Bagaimana persamaan dan perbedaan amoral dengan perilaku etika lain yang bersifat
negative?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu amoral
2. Mengetahui Tindakan mana yang di katakana sebagai amoral
3. Mengetahui sebab kenapa Tindakan amoral dilakukan
4. Mengetahui dampak apabila Tindakan amoral terus dilakukan
5. Mengetahui persamaan dan perbedaan amoral dengan perilaku etika lain yang bersifat
negative
iii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian amoral
Amoral merupakan kata sifat yang bermakna tidak bermoral. Berdasarkan concise
oxford dictionary kata amoral diterangkan sebagai Tindakan yang tidak berhubungan dengan
konteks moral, diluar suasana etis, non-moral atau disebut netral (tidak baik dan tidak buruk).
Istilah amoral juga dapat diartikan tidak mempunyai revalansi etis (Bartens, 2002:8) atau tidak
memiliki hubungan yang relevan dengan pertimbangan etika. Menurut Bruce J Cohen, perilaku
tidak baik di definisikan sebagai perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan
kehendak masyarakat atau kelompok dalam masyarakat tertentu. Perilaku amoral dapat terjadi
pada manusia, orang yang melakukan tindakan amoral tidak bisa di sebut penjahat sebab dari
pengertian amoral sendiri yang bersifat netral atau tidak berhubungan dengan konteks moral.
Dalam alqur’an, istilah amoral tidak secara ekplisit disebutkan. Kerena bahasa yang
digunaka dalam Al-qur’an ialah bahasa arab sedangkan istilah amoral adalah istilah modern
yang digunakan dalam bahasa inggris dan bahasa lainnya. namun, terdapat banyak ayat dalam
Al-qur’an yang mengandung ajaran yang berkaitan dengan etika, moralitas serta perilaku
manusia.
Seseorang dapat dikatakan melakukan tindakan amoral ketika orang tersebut
melakukan suatu perbuatan diluar aturan moral atau etika yang diterapkan oleh masyarakat
akibat ketidaktahuan, kurangnya pengetahuan mengenai Pendidikan moral, atau ketidak
pekaannya terhadap peraturan yang diterapkan yang berlaku dimasyarakat. Suatu
tindakanmungkin dapat diterima atau pantas menurut pandangan masyarakat tetapi juga dapat
dianggap tidak pantas atau tidak etis di tempat lain.
B. Tindakan amoral
Meskipun Tindakan amoral bersifat netral namun, beberapa perilaku amoral dapat
mengarahkan seseorang pada Tindakan negative atau Tindakan yang bersifat melanggar norma
serta moral yang ada. Berikut ini beberapa contoh tindakan amoral, yaitu:
1. Kebohongan dan penipuan
2. Pencurian
3. Kekerasan dan agresi yang tidak dibenarkan
4. Memfitnah dan mencemarkan nama baik
5. Memusuhi orang lain tanpa alasan yang sah
6. Mengeksploitasi orang lain
7. Mengabaikan tanggung jawab terhadap orang yang bergantung
1
C. Pemicu Tindakan Amoral
Penting untuk memahami bebagai aspek yang dapat menjadi pemicu kecenderungan
seseorang untuk melakukan tindakan amoral. Berikut ini merupakan factor-faktor yang
dapat memicu seseorang melakukan tindakan amoral:
2
D. Dampak
Berdasarkan situasi diatas, pemahaman serta kesadaran seseorang terhadap nilai moral sangat
penting untuk menghindari perilaku amoral yang bersifat negative atau melanggar norma dan
moral yang telah ditetapkan masyarakat. Seringnya melakukan tindakan amoral dapat
memberikan beberapa dampak yang dapat mempengaruhi individu, kelompok, serta
masyarakat, antara lain:
3
E. Persamaan dan perbedaan
4
2. - Merujuk pada perilaku yang sangat
jahat, kejam, atau sangat tidak
manusiawi.
- Biasanya mengacu pada tindakan
Keji yang ekstrem dan sangat merugikan
orang lain, seringkali melibatkan
kekerasan fisik atau psikologis
yang sangat tidak bermoral.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tindakan-tindakan amoral dapat dipicu akibat pngaruh lingkungan yang tidak stabil atau
kurang sehat sehingga seseorang melakukan Tindakan amoral. Namun, seringnya Tindakan
amoral juga dapat mangantarkan kita pada dampak yang lebih buruk karena pandangan yang
menganggap amoral sendiri adalah Tindakan yang netral sehingga terjadi penurunan atau
normalisasi Tindakan-tindakan yang sifatnya diluar kewajaran atau patut dilakukan
B. Saran
Perlunya mendalami norma-norma dan melakukan sosialisasi atau penyuluhan mengenai
moral untuk menghindari cara normalisasi tindakan amoral yang sifatnya diluar kewajaran
atau yang patut dilakukan dengan begitu perfektif dan cara pandang seseorang dapat
diarahkan kesisi yang positif atau sesuai dengan tata kelakukan yang ada dimasyarakat.
Namun, perlunya memperhatikan dan menyaring informasi yang tersebar di internet agar
tidak terjadi penurunan atau kehilangan nilai-nilai moral.
6
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kampunginggris.id/amoral-vs-immoral
https://www.academia.edu/38690149/Imoral_dan_amoral
http://digilib.uinkhas.ac.id/14034/1/Sity%20Rachmatul%20Ummah_D2015021.pdf