Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MENGENAI AMORAL

Di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika Profesi
Dosen Pengampu Ir. Muhammad Taufik, M.Kom

Disusun oleh

Agung Muhaemin : C2283207032


Nur Latifah : C2283207035
Dewi Anjani : C2283207010
Diah Ayu Choirunnisa : C2283207007
Saepul Rohman : C2283207026
Zanzani : C1983207023

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI
2023

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah hasil observasi tentang
“Pemikiran Tokoh Pembaharu dalam Dunia Islam”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Al-islam dan kemuhammdiyahan II,
tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada dosen pengampu Asep Muksin, Lc.,M.Ud. yang telah
memeberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini, serta teman-teman yang turut
berkontribusi sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penyusun menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini,
untuk itu kami minta saran dan kritik yang membangun guna meningkatkan pembuatan makalah pada
tugas lain. Kami juga berharap makah ini dapat memberikan wawasan dan manfaat bagi pembaca.

Tasikmaaya, 10 november 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
BAB I ..................................................................................................................................................... iii
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. iii
A. Latar Belakang ........................................................................................................................... iii
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................................... iii
C. Tujuan ........................................................................................................................................ iii
BAB II..................................................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 1
A. Pengertian amoral ....................................................................................................................... 1
B. Tindakan amoral ......................................................................................................................... 1
C. Pemicu Tindakan Amoral ........................................................................................................... 2
D. Dampak ....................................................................................................................................... 3
E. Persamaan dan perbedaan ........................................................................................................... 4
BAB III ................................................................................................................................................... 6
PENUTUP .............................................................................................................................................. 6
A. Kesimpulan ................................................................................................................................. 6
B. Saran ........................................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi dimana perkembangan informasi tersebar luas dan dapat diakses
dengan sangat mudah, menyebabkan berbagai nilai-nilai dari luar tidak dapat disaring sehingga
dengan mudah mempengaruhi pemikiran dan karakter individu terutama generasi muda.

istilah moral selalu ada hubungannya dengan nilai, norma, etika, kesusilaan, budi
pekerti, akhlak, dan adat istiadat yang hampir memiliki makna konsep yang sama. Istilah-istilah
berkaitan mengenai Tindakan manusia, mana yang baik dan mana yang patut dan wajar. Namun
dalam menjalani kehidupan, Batasan-batasan moralitas seringkali bersifat relative dan
tergantung pada nilai budaya, agama, dan pandangan filosofis individu.

Penting untuk mendalami amoralitas karena terkait erat dengan pertumbuhan teknologi
dan globalisasi yang terus berkembang. Kasus-kasus yang melibatkan amoral menjadi hal yang
dapat memicu perdebatan etis yang luas. Dengan mendalami asal-usul serta konsekuensi
amoral, kita dapat mencegah dan memperkuat nilai-nilai etika di masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu amoral?
2. Tindakan seperti apa sehingga seseorang dikatakan melakukan Tindakan amoral?
3. Apa saja pemicu Tindakan amoral?
4. Apa dampak yang akan terjadi apabila amoral terus dilakukan?
5. Bagaimana persamaan dan perbedaan amoral dengan perilaku etika lain yang bersifat
negative?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu amoral
2. Mengetahui Tindakan mana yang di katakana sebagai amoral
3. Mengetahui sebab kenapa Tindakan amoral dilakukan
4. Mengetahui dampak apabila Tindakan amoral terus dilakukan
5. Mengetahui persamaan dan perbedaan amoral dengan perilaku etika lain yang bersifat
negative

iii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian amoral
Amoral merupakan kata sifat yang bermakna tidak bermoral. Berdasarkan concise
oxford dictionary kata amoral diterangkan sebagai Tindakan yang tidak berhubungan dengan
konteks moral, diluar suasana etis, non-moral atau disebut netral (tidak baik dan tidak buruk).
Istilah amoral juga dapat diartikan tidak mempunyai revalansi etis (Bartens, 2002:8) atau tidak
memiliki hubungan yang relevan dengan pertimbangan etika. Menurut Bruce J Cohen, perilaku
tidak baik di definisikan sebagai perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan
kehendak masyarakat atau kelompok dalam masyarakat tertentu. Perilaku amoral dapat terjadi
pada manusia, orang yang melakukan tindakan amoral tidak bisa di sebut penjahat sebab dari
pengertian amoral sendiri yang bersifat netral atau tidak berhubungan dengan konteks moral.
Dalam alqur’an, istilah amoral tidak secara ekplisit disebutkan. Kerena bahasa yang
digunaka dalam Al-qur’an ialah bahasa arab sedangkan istilah amoral adalah istilah modern
yang digunakan dalam bahasa inggris dan bahasa lainnya. namun, terdapat banyak ayat dalam
Al-qur’an yang mengandung ajaran yang berkaitan dengan etika, moralitas serta perilaku
manusia.
Seseorang dapat dikatakan melakukan tindakan amoral ketika orang tersebut
melakukan suatu perbuatan diluar aturan moral atau etika yang diterapkan oleh masyarakat
akibat ketidaktahuan, kurangnya pengetahuan mengenai Pendidikan moral, atau ketidak
pekaannya terhadap peraturan yang diterapkan yang berlaku dimasyarakat. Suatu
tindakanmungkin dapat diterima atau pantas menurut pandangan masyarakat tetapi juga dapat
dianggap tidak pantas atau tidak etis di tempat lain.

B. Tindakan amoral
Meskipun Tindakan amoral bersifat netral namun, beberapa perilaku amoral dapat
mengarahkan seseorang pada Tindakan negative atau Tindakan yang bersifat melanggar norma
serta moral yang ada. Berikut ini beberapa contoh tindakan amoral, yaitu:
1. Kebohongan dan penipuan
2. Pencurian
3. Kekerasan dan agresi yang tidak dibenarkan
4. Memfitnah dan mencemarkan nama baik
5. Memusuhi orang lain tanpa alasan yang sah
6. Mengeksploitasi orang lain
7. Mengabaikan tanggung jawab terhadap orang yang bergantung

1
C. Pemicu Tindakan Amoral
Penting untuk memahami bebagai aspek yang dapat menjadi pemicu kecenderungan
seseorang untuk melakukan tindakan amoral. Berikut ini merupakan factor-faktor yang
dapat memicu seseorang melakukan tindakan amoral:

1. Kurangnya tertanam jiwa keagamaan


Kurang tertanamnya jiwa keagamaan atau ketidak aktifan seseorang dalam praktik
keagamaan menjadi factor yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan
tindakan amoral, sebab pedoman moral sendiri terdapat dalam ajaran serta prinsip-
prinsip yang bersumber dari kepercayaan seseorang. Dalam agama islam terdapat
Al-qur’an dan Hadits yang dijadikan sebagai acuan untuk membentuk seseorang
menjadi pribadi yang baik
2. Keadaang masyarakat yang kurang stabil
Ketidakstabilan lingkungan masyarakat dapat membuat situasi dimana norma dan
moral terkikis, seperti akibat dari ketidakpuasan individu akibat dari
ketidaksetaraan, kekacauan politik yang membuat terabaikannya norma moral dan
hukum, keamanan masyarakat yang kurang sehingga norma serta moral moral
tidak dianggap hal yang utama, gangguan psikologis yang dapat mempengaruhi
seseorang untuk membuat keputusan yang sesuai dengan moral dan norma yang
berlaku, dan situasi-situasi lainnya.
3. Pendidikan moral yang tidak terlaksana
Tidak terlaksananya Pendidikan moral dapat memicu kurangnya pemahaman
seseoarang terhadap nilai-nilai etika, yang mengakibatkan ketidak pedulian
seseorang terhadap aspek moral dalam pengambilan keputusan
4. Banyaknya informasi yang tidak memperhatikan dasar ketentuan moral
Di era digital dimana cepatnya pertukaran dan melimpahnya informasi yang di
didapat, membuat kita harus berhati-hati dalam memilah informasi yang akurat
serta relevan. Sebab terdapat kehadiran informasi yang tidak mematuhi atau
bahkan melanggar prinsip norma dan moral. Hal ini dapat mempengaruhi cara
pendang seseorang dan perilaku seseorang, karena informasi sendiri di peruntukan
dalam pengembangan keterampilan pemikiran kritis dan pengetahuan
5. Kurangnya penyuluhan pembinaan moral
Penyuluhan berperan penting dalam membentuk pemahaman serta kesadaran nilai
moral yang mendasari Tindakan individu. Kurangnya penyuluhan pembinaan
moral dapat memberikan dampak negative serta membuat seseorang atau
masyarakat rentan terhadap perilaku amoral.

2
D. Dampak
Berdasarkan situasi diatas, pemahaman serta kesadaran seseorang terhadap nilai moral sangat
penting untuk menghindari perilaku amoral yang bersifat negative atau melanggar norma dan
moral yang telah ditetapkan masyarakat. Seringnya melakukan tindakan amoral dapat
memberikan beberapa dampak yang dapat mempengaruhi individu, kelompok, serta
masyarakat, antara lain:

1. Moralitas yang semakin relative


Pergeseran moralitas menuju relative dapat mengakibatkan perubahan cara pandang
yang mana norma etika hanya sebagai sesuatu yang lebih bergantung pada konteks
dan pandangan pribadi yang dapat mengakibatkan penyepelean nilai moral yang
dapat diubah-ubah sesuai dengan kepentingan pribadi.
2. Kehilangan nilai-nilai yang mendasari etika dan moral
Seringnya melakukan Tindakan amoral dalam konteks yang negative dapat
berakibat menghilangkan atau menurunkan nilai yang mendasari etika seseorang.
Terabaikannya nilai etika yang dipegang teguh dan perubahan prioritas nilai yang
lebih mendukung pada pembenaran Tindakan amoral
3. Pengaruh buruk pada generasi muda
Banyaknya Tindakan amoral dapat mempengaruhi perkembangan moral generasi
muda. Masyarakat yang kurang etis dapat memberikan contoh buruk serta dapat
membentuk norma-norma yang tidak sehat dalam budaya
4. Ketidakpercayaan dan kehilangan solidaritas
Lingkungan masyarakat yang mengalami banyak perilaku amoral dapat
menciptakan ketidakpercayaan dan kehilangan solidaritas yang menghambat
kemapuan masyarakat untuk berfungsi secara harmonis
5. Penurunan nilai moral dan etika di tempat kerja
Peningkatan perilaku amoral memprngaruhi lingkungan tempat kerja, sehingga
dapat menciptakan lingkungan kerja yang kurang sehat dan merugikan
produktivitas.

3
E. Persamaan dan perbedaan

1. Persamaan Biadab, Keji, Munkar, Amoral, Bejat, dan Asusila.


No. Nama Prilaku / Tindakan Persamaan
1. Biadab istilah tersebut merujuk pada perilaku
yang dianggap tidak sesuai dengan norma
sosial atau moralitas masyarakat, hal
tersebut mengacu pada tindakan yang
dianggap tidak pantas atau tidak bermoral
2. Keji istilah tersebut menggambarkan perilaku
yang tidak disukai atau dianggap tidak
pantas oleh sebagian besar masyarakat
3. Munkar istilah tersebut dapat digunakan untuk
menggambarkan perilaku yang melanggar
nilai moral yang dinaut oleh suatu
masyakat atau agama
4. Amoral Istilah tersebut untuk menggambarkan
tindakan atau keputusan yang tidak
memiliki dimensi moral, baik baik atau
buruk. Dalam konteks ini, "persamaan"
mengacu pada ketidakpedulian terhadap
pertimbangan etika atau moralitas.
Tindakan atau keputusan amoral tidak
dilihat sebagai benar atau salah dari sudut
pandang moral, tetapi sering kali lebih
bersifat netral.
5. Bejat Istilah tersebut adalah untuk
menggambarkan prilaku seseorang yang
tidak beradab
6. Asusila Istilah tersebut adalah tindakan yang
merujuk pada prilaku seseorang yang
melanggar norma di masyarakat tindakan
ini adalah tindakan yg tidak bermoral

2. Perbedaan Biadab, Keji, Munkar, Amoral, Bejat, dan Asusila.


No. Nama Prilaku / Tindakan Perbedaan
1. - Merujuk pada perilaku atau
tindakan yang melanggar norma
sosial atau etika, seringkali dengan
cara yang kasar atau tidak sopan.
- Biasanya berkaitan dengan
Biadab ketidakpatuhan terhadap aturan
sosial atau perilaku yang dianggap
tidak sopan, meskipun mungkin
tidak selalu termasuk tindakan yang
sangat jahat atau tidak manusiawi.

4
2. - Merujuk pada perilaku yang sangat
jahat, kejam, atau sangat tidak
manusiawi.
- Biasanya mengacu pada tindakan
Keji yang ekstrem dan sangat merugikan
orang lain, seringkali melibatkan
kekerasan fisik atau psikologis
yang sangat tidak bermoral.

3. - Merupakan istilah dalam Islam


yang mengacu pada tindakan-
tindakan yang dilarang atau
dianggap dosa dalam agama
tersebut.
Munkar - Ini lebih terfokus pada aspek agama
dan mencakup perilaku yang
bertentangan dengan prinsip-
prinsip Islam, seperti konsumsi
alkohol atau berzina.

4. - Merujuk pada perilaku atau


keputusan yang tidak
mempertimbangkan aspek etika
atau moral.
- Ini tidak mengevaluasi tindakan
Amoral
sebagai baik atau buruk dari sudut
pandang moral, melainkan hanya
berfokus pada fakta atau
keuntungan praktis.

5. - Merujuk pada perilaku yang sangat


tidak senonoh, menjijikkan, atau
rendah, terutama dalam konteks
moral atau seksual.
Bejat - Ini mencakup tindakan-tindakan
seperti pelecehan seksual,
pornografi, atau ketidaksetiaan
dalam hubungan.

6. - Merujuk pada perilaku yang


melanggar norma moralitas dan
etika seksual.
- Ini terkait dengan tindakan yang
Asusila dianggap tidak pantas atau tidak
bermoral dalam konteks seksual,
seperti hubungan seks di luar
pernikahan atau pornografi.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tindakan-tindakan amoral dapat dipicu akibat pngaruh lingkungan yang tidak stabil atau
kurang sehat sehingga seseorang melakukan Tindakan amoral. Namun, seringnya Tindakan
amoral juga dapat mangantarkan kita pada dampak yang lebih buruk karena pandangan yang
menganggap amoral sendiri adalah Tindakan yang netral sehingga terjadi penurunan atau
normalisasi Tindakan-tindakan yang sifatnya diluar kewajaran atau patut dilakukan

B. Saran
Perlunya mendalami norma-norma dan melakukan sosialisasi atau penyuluhan mengenai
moral untuk menghindari cara normalisasi tindakan amoral yang sifatnya diluar kewajaran
atau yang patut dilakukan dengan begitu perfektif dan cara pandang seseorang dapat
diarahkan kesisi yang positif atau sesuai dengan tata kelakukan yang ada dimasyarakat.
Namun, perlunya memperhatikan dan menyaring informasi yang tersebar di internet agar
tidak terjadi penurunan atau kehilangan nilai-nilai moral.

6
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kampunginggris.id/amoral-vs-immoral

https://www.academia.edu/38690149/Imoral_dan_amoral

http://digilib.uinkhas.ac.id/14034/1/Sity%20Rachmatul%20Ummah_D2015021.pdf

Anda mungkin juga menyukai