Makalah Pancasila
Makalah Pancasila
Disusun Oleh :
1.3 Tujuan...........................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................... 4
Negara.........................................................................................................................................5
1. Perwujudan nilai Pancasila dalam aspek kehidupan beragama...................................5
2. Perwujudan nilai Pancasila dalam aspek politik dan hukum.......................................6
3. Perwujudan nilai Pancasila dalam aspek ekonomi......................................................6
4. Perwujudan nilai Pancasila dalam aspek sosial budaya.............................................6
5. Perwujudan nilai Pancasila dalam aspek pertahanan dan keamanan..........................7
BAB III PENUTUP........................................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................. 8
3.2 Saran............................................................................................................................................ 8
Daftar Pustaka....................................................................................................................................9
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pancasila sendiri lahir pada tanggal 1 Juni 1945 setelah beberapa hari sebelumnya para
tokoh bangsa sedang merumuskan dasar negara dalam sidang Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI). Pancasila adalah ideologi bangsa
Indonesia. Tidak hanya sebagai ideologi, Pancasila juga merupakan dasar negara dan
pandangan hidup bangsa. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan
sebagai landasan pokok atau fundamental bagi penyelenggaraan pemerintahan negara.
Sejarah mengenai semangat para tokoh berkobar saat bangsa Indonesia berusaha
melepaskan diri dari penjajahan. Para pahlawan rela mengorbankan jiwa serta raganya
demi kepentingan seluruh masyarakat Indonesia yang tengah ditindas. Sesama
tertindas di tanah sendiri, akhirnya bangsa Indonesia berhasil menciptakan sikap cinta
tanah air (patriotisme), rasa solidaritas, kesetiakawanan, toleransi meskipun berbeda,
budaya tanpa pamrih, hingga munculnya jiwa ksatria. Pada masa terciptanya
Pancasila sebagai dasar negara (biasa disebut juga sebagai ideologi negara Indonesia),
para tokoh bangsa membawa semangat cinta tanah air seperti yang dilakukan
pahlawan sebelumnya.
3
BAB 2
PEMBAHASAN
Pancasila dirumuskan oleh para tokoh dengan sedemikian rupa demi kepentingan
bersama. Kelima poin yang termuat di dalamnya mewakili berbagai penyelesaian atas
segala masalah yang terjadi dan yang mungkin akan terjadi di kemudian hari. Jika
dijabarkan secara lebih sederhana, tokoh bangsa dalam merumuskan Pancasila
memiliki semangat untuk menciptakan nilai atau rasa rela berkorban, keikhlasan,
kebersamaan, keberanian, pantang menyerah, dan demokratis. Semua itu dilakukan
karena jiwa patriotisme (cinta tanah air) mereka berhasil menciptakan keinginan
untuk perhatian hingga melakukan usaha demi kemajuan dan cita-cita bangsanya
sendiri.
4
sosial yang adil untuk mengatasi ketidaksetaraan ekonomi dan sosial yang
dialami oleh rakyat Indonesia.
Semangat Pendidikan dan Kebudayaan: Para tokoh, seperti Ki Hadjar Dewantara,
memberikan pentingnya pendidikan nasional dan pelestarian budaya sebagai
bagian integral dari Pancasila. Mereka percaya bahwa pendidikan adalah kunci
untuk mencapai kesejahteraan dan kemajuan bangsa.
Semangat Nasionalisme: Semangat cinta tanah air dan nasionalisme sangat kental
dalam pemikiran para tokoh ini. Mereka melihat Pancasila sebagai cermin dari
kebanggaan dan identitas nasional Indonesia.
Semangat Kemanusiaan: Ideologi Pancasila mendasarkan dirinya pada nilai-nilai
kemanusiaan dan kemanusiaan yang adil. Para tokoh ini mendorong kesetaraan,
toleransi, dan perlindungan hak asasi manusia sebagai elemen-elemen kunci dari
Pancasila.
Dengan semangat ini, para tokoh kemerdekaan Indonesia merumuskan dan membela
Pancasila sebagai ideologi bangsa yang mendefinisikan Indonesia sebagai negara
yang berlandaskan pada kemerdekaan, persatuan, keadilan, pendidikan, dan
kemanusiaan. Semangat inilah yang memotivasi mereka untuk melanjutkan
perjuangan bahkan dalam situasi yang sulit dan penuh tantangan. Pancasila akhirnya
menjadi simbol semangat perjuangan dan keinginan untuk menciptakan bangsa yang
merdeka, adil, dan sejahtera.
5
Sila pertama berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Negara juga telah menjamin
kebebasan beragama lewat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 29. Artinya, setiap
warga negara Indonesia berhak memeluk dan meyakini kepercayaan yang dianut
tanpa perlu diusik dan diganggu.
Selain itu, kita sebagai warga negara Indonesia juga harus menjunjung tinggi
nilai-nilai toleransi dalam kehidupan beragama. Jangan sampai kita merasa paling
benar hingga justru menyalahkan orang lain yang agamanya berbeda dengan kita.
Lembaga negara ini harus sesuai dengan sistem pemerintahan yang berdasarkan
nilai-nilai Pancasila. Dalam hal hak asasi manusia, demokrasi dan penerapan hukum
di Indonesia, Pancasila merupakan standar yang harus jadi patokan dalam
melaksanakannya.
Sila keempat dan kelima sangatlah berperan dalam aspek politik serta hukum.
Segalanya termasuk pemilihan wakil rakyat harus dilaksanakan secara demokratis.
Dari segi hukum, seluruh rakyat Indonesia berhak mendapatkan kesempatan dan juga
keadilan yang sama. Tidak boleh ada diskriminasi apa pun dalam pelaksanaannya.
Selain itu, sisi kemanusiaan juga tak boleh diabaikan. Perekonomian yang baik tidak
hanya menguntungkan satu pihak saja, namun juga harus memerhatikan keadilan
terhadap pihak-pihak lainnya.
6
Nilai-nilai kesopanan, musyawarah, gotong royong dan nilai luhur lainnya masih terus
dipegang oleh warga negara Indonesia. Sehingga derasnya budaya barat atau
westernisasi tidak membuat orang Indonesia lupa pada Pancasila. Sikap feodal dan
paham kedaerahan yang sempit serta budaya asing yang bertentang dengan nilai-nilai
Pancasila harus dicegah perkembangannya di Indonesia.
Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menegaskan bahwa pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga
negara. Dalam pasal 30 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 juga menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
Oleh karena itu, sebagai warga negara yang baik kita harus rela berjuang dan
mempertahankan kemerdekaan NKRI. Perjuangan tidak hanya lewat senjata, namun
juga dengan pemikiran-pemikiran kritis pada cendekiawan bangsa yang dimulai dari
bibit-bibit seperti Sobat SMP.
7
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan pandangan hidup bangsa yang digali dan
ditetapkan oleh pendiri bangsa merupakan suatu anugerah yang tiada tara dari Tuhan Yang Maha
Esa buat bangsa Indonesia. Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa. Dengan lahirnya lima sila
tersebut, Pancasila dapat menyatukan masyarakat dengan segala perbedaan yang ada.
Pengamalan nilai-nilai Pancasila merupakan perwujudan rasa cinta kepada Tanah Air sehingga
dapat membangun bangsa dan negara yang lebih baik. Nilai-nilai Pancasila dapat diamalkan dalam
bentuk sederhana, seperti saling menghargai, bekerja sama, dan saling menghormati. Berkat
Pancasila dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong keberagaman yang ada
menjadi suatu berkah penuntun keberagaman yang dapat dirajut menjadi identitas nasional
3.2 SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis memberikan saran kepada
masyarakat untuk selalu mengamalkan nilai nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari
8
DAFTAR PUSTAKA
https://ditsmp.kemdikbud.go.id/mewujudkan-pancasila-dalam-kehidupan-sehari-hari/
https://amp.tirto.id/semangat-tokoh-bangsa-merumuskan-pancasila-sebagai-dasar-neg
ara-gh8u
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-lampung/baca-artikel/15075/Hari-Lahir-Pancasila-Sejarah
-dan-Maknanya.html