Ruang Lingkup Dakwah Dan Manajemen Dakwah
Ruang Lingkup Dakwah Dan Manajemen Dakwah
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Dakwah yang
diampu oleh Hj. Hilma Mimar. M. MPd.
Kelas PAI B
Oleh:
UNIVERSITAS GARUT
2022/1443
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah bertema ”Ruang Lingkup Dakwah dan Manajemen
Dakwah” sebagai salah satu tugas kelompok mata kuliah Manajemen Dakwah.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami mendapatkan begitu banyak
bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan banyak terimakasih
kepada siapa saja yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat dalam segala
bentuk belajar mengajar, Sehingga dapat mempermudah pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Namun makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu
saya mengharap kritik dan sarannya yang akan menjadikan makalah ini lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Sejarah Dakwah.....................................................................................................3
B. Hukum Dakwah.....................................................................................................8
C. Komunikasi Dakwah............................................................................................10
D. Dalil-Dalil Tentang Dakwah................................................................................11
BAB III PENUTUP..........................................................................................................20
A. Kesimpulan..........................................................................................................20
B. Saran....................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................22
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan di zaman yang serba modern ini, memang serba aneh dan kadang
juga menggelikan, dalam buku Kalatidha, R. Ng. Ranggawarsita mengatakan,
"amenangi zaman edan, sarwa ewuh ing pamikir, melu edan ora tahan, yen
ora melu nglakoni, ora oleh panduman" (Hidup di zaman edan ini memang
sulit dalam pemikiran, ikut edan tak tahan jika tidak ikut edan tidak
mendapatkan bagian).
Dahulu, sewaktu TV, CD, radio bahkan Hp masih sangat langka, bahkan
mengirim pesan dengan burung Merpati sampai perdana Mentari, 3 dan
Simpati, dahulu hidup terasa sangat damai sejahtera, meskipun masyarakat
tampak masih berselimut keluguan, dominasi mitos, dan kepolosan. Sekarang
hampir setiap penduduk terutama di daerah-daerah pedesaan yang jauh dari
hiruk pikuk glamornya kota memiliki apa yang dahulu di anggap mahal dan
langka.
Selain itu, gaya pakaian yang buka-bukaan dan tembus pandang juga di
gandrungi kawula muda. Mondar-mandir di pinggir pantai dengan hanya
memakai swimsuit, memakai celana hipster dan kaos ngantung (sebatas
perut), memakai jilbab dengan dada dan puser terbuka, memakai pakaian ketat
dan memakai rok mini sebatas paha, kini telah digandrungi kaum hawa.
elanjutnya, di zaman edan ini pergaulan seolah-olah sudah tidak ada batasan,
kebebasan menjadi impian, sehingga banyak kawula muda yang bergaul
kebablasan, kepuasan hawa nafsu yang dimanjakan, pola hidup hidonis ini tak
ubahnya kehidupan binatang hidup yang tanpa memiliki aturan hanya demi
mencari kesenangan Betapa banyak perempuan yang hamil diluar nikah, bayi
lahir tanpa ayah, pelecehan seksual, pemerkosaan, pencabulan tidak hanya ter
jadi di ramainya kota namun juga di pelosok desa. Belum lagi anak anak yang
masih ingusan tergiring pada kedzaliman dan ke maksiyatan "virus cinta",
virus ini menyerang tak pandang bulu. baik yang alim atau brandalan, yang
pendiam atau urakan.
Menyadari bahwa badai dan gelombang akan kerap datang melanda panggung
kehidupan ini, maka selayaknya bagi diri kita untuk memiliki sebuah tali
pegangan dan pedoman, yang dengan istilah dakwah. Dan hal inilah yang
mengantarkan buncahan kata ini tertoreh di lembar-lembar kertas yang
terbingkai kata indah untuk berdakwah.
B. Rumusan Masalah
a Bagaimanakah Sejarah Dakwah?
b Apa Saja Hukum Dakwah?
c Apa itu Komunikasi Dakwah?
d Apa Saja Dalil-Dalil Tentang Dakwah?
C. Tujuan
a Mengetahui Sejarah Dakwah
b Mengetahui Hukum Dakwah
c Mengetahui Komunikasi Dakwah
d Mengetahui Dalil Tentang Dakwah
BAB 11
PEMBAHASAN
A. Sejarah Dakwah
Suatu hal yang menarik berkaitan dengan dakwah Nabi SAW adalah
ketajamannya dalam melihat setting sosial masyarakat saat itu. Masyarakat
Arab, ketika wahyu turun, digambarkan para se jarawan sebagai komunitas
masyarakat jahiliyah. Mereka terdiri dari berbagai kelompok suku, agama,
dan adat istiadat. Mereka sangat fanatik membanggakan kelompok sukunya.
Apabila terjadi tindakan criminal dan mencederai serta bersikap dianggap
tidak adil, dengan solidaritas kesukuannya (ashabiya), mereka bahu membahu
untuk membela anggota kelompoknya benar maupun salah (Hasan Ibrahim
Hassan, t.t: 19).
Pada periode ini, dakwah Nabi lebih banyak menekankan pada aspek
pemantapan benih-benih tauhid. Ajaran ini mengharuskan umat manusia
hanya percaya dan menyerahkan sepenuh hatinya kepada Allah Tuhan Esa.
Tunduk dan patuh hanya semata-mata kepada-Nya.
Prinsip Tauhid yang dibawa Muhammad dan disampaikan kepada masyarakat
mayoritas penyembah berhala, telah menimbul kan reaksi keras, terutama dari
tokoh-tokoh masyarakat Quraisy yang nota bene para pemimpin suku dan
pemimpin kabilah. Situasi dakwah seperti ini hampir berjalan selama periode
Nabi di Mekah.
Tak lama setelah Muhammad menerima wahyu, beliau menyam paikan kabar
itu kepada insan terdekatnya, seperti Khadijah (istri nya), Ali Ibn Abi Thalib
(pemuda yang juga sepupunya), Abu Bakar (temannya), Ustman Ibn Affan
(koleganya), Umar Ibn Khattab (tokoh masyarakat), kemudian terus
berlangsung berita dari Nabi disampaikan dalam situasi dan keadaan yang
tidak menentu.
Tekanan bertubi-tubi terhadap dakwah Nabi di Mekah, kemudia mengilhami
Nabi untuk berhijrah dan keluar sementara dari Mekah menuju Madinah,
nama mula kota ini adalah Yatsrib. Strategi Nabi ini ternyata sangat jitu dan
menghadirkan perjalanan emas dalam sejarah dakwah dan pembentukan
masayarakat Islam.
B. Hukum Dakwah
ل//و أعلم بمن ض//ك ه//أذع إلى سبيل ربك بالحكمة والموعظة الحسنة وجد لهم بالتي هي أحسن إن رب
وهو أعلم بالمهتدين وب،عن سبيله
Artinya:
Menurut kaidah bahasa ayat ini diawali dengan fizil amr, dalam kaidah ushul
fiqh asal dari perintah itu menunjukkan wajibnya suatu perbuatan (al-ashlu fil
amri lilwujub). Sehingga tafsir dari ayat. ini bisa dijelaskan sebagai wajibnya
umat Islam untuk melakukan dakwah (menjadi da'i).
Secara lebih jauh "sesuatu" itu maksudnya bahwa kewajiban dakwah itu akan
menjadi sempuma jika ditopang oleh sejumlah faktor faktor yang melekat
pada figur da'i baik berupa penguasaan terhadap ilmu (wawasan, pengetahuan
dan pemahaman), profesionalisme (kepiawaian dalam mempraktekkan
dakwah), serta akhlak dan kepribadian (Enjang dan Hajir Tajiri, 2009: 88-89).
C. Komunikasi Dakwah
اْدُع ِإِلى َس ِبيِل َر ِّبَك ِباْلِح ْك َم ِة َو اْلَم ْو ِع َظِة اْلَح َس َنِة َو َج اِد ْلُهم ِباَّلِتي ِهَي َأْح َس ُن ِإَّن َر َّب َك ُه َو َأْع َلُم
ِبَم ن َض َّل َعن َس ِبيِلِه َو ُهَو َأْع َلُم ِباْلُم ْه َتِد يَن
َو اَل َيُص ُّد َّنَك َعْن آَياِت ِهَّللا َبْعَد ِإْذ ُأنِز َلْت ِإَلْيَك َو اْدُع ِإَلى َر ِّبَك َو اَل َتُك وَنَّن ِم َن اْلُم ْش ِر ِك يَن
ِإَّنَك اَل َتْهِد ي َم ْن َأْح َبْبَت َو َلِكَّن َهَّللا َيْهِد ي َم ن َيَشاُء َو ُهَو َأْع َلُم ِباْلُم ْه َتِد يَن
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada
orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang
yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang
mau menerima petunjuk.” (Q.S. Al-Qashash [28]: 56)
ُقْل َهـِذِه َس ِبيِلي َأْدُعو ِإَلى ِهّللا َع َلى َبِص يَرٍة َأَنْا َو َمِن اَّتَبَعِني َو ُسْبَح اَن ِهّللا َو َم ا َأَنْا ِم َن اْلُم ْش ِر ِك يَن
ِذُر وْا َق ْو َم ُهْم ِإَذ ا َر َج ُع وْا ِإَلْيِهْم َلَعَّلُهْم/ِّديِن َو ِلُين//َنَفَر ِم ن ُك ِّل ِفْر َق ٍة ِّم ْنُهْم َطآِئَف ٌة ِّلَيَتَفَّقُه وْا ِفي ال
َيْح َذ ُروَن
َيا َأُّيَها الَّنِبُّي ِإَّنا َأْر َس ْلَناَك َشاِهدًا َو ُم َبِّشرًا َو َنِذ يرًا
َو َداِع يًا ِإَلى ِهَّللا ِبِإْذ ِنِه َو ِس َر اجًا ُّم ِنيرًا
“dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan
untuk jadi cahaya yang menerangi.” (Q.S. Al-Ahzab [33]: 46)
Hukum Berdakwah
1) َاْنِفْذ َع َلى َرُسِلَك َح َّتى َتْنِزَل ِبَس اَح ِتِهْم ُثَّم ُاْدُع ُهْم ِإَلى اِإل ْس َالِم َو َأْخ ِبْر ُهْم بِـَم ا َيِج ُب َع َلْيِهْم
ِم ْن َح ِّق ِهللا ِفْي ِه َفَوِهللا َأِلْن َيْه ِدَي ُهللا ِب َك َر ُج ًال َو اِح دًا َخ ْي ٌر َل َك ِم ْن َأْن َيُك ْو َن َل َك ُح ْم ُر
)الَّنَعِم ) (رواه البخارى
“Ajaklah mereka memeluk Islam dan beritahu mereka apa-apa yang
diwajibkan atas mereka yang berupa hak Allah di dalamnya. Demi
Allah, Allah memberi petunjuk kepada seseorang lantaran engkau,
adalah lebih baik bagimu daripada engkau memiliki unta merah”
1) ِإَّن َهللا َر ِفْي ٌق ُيِحُّب الِّر ْف َق َو ُيْعِط ي:أن رسول هللا صلى هللا عليه و سلم قال يا عائشة
) (رواه مسلم.َع َلى الِّر ْفِق مَا َال ُيْعِط ي َع َلى الُعْنِف َو مَا َال ُيْعِط ي َع َلى َم ا ِسَو اُه
2) )ِإَّن الِّر ْفَق َال َيُك ْو ُن فِي َش ْي ٍء ِإَّال َز اَنُه َو َال ُيْنَز ُع ِم ْن َشيٍء ِإَّال َشاَنُه (رواه مسلم
“Sesungguhnya, tidaklah kelembutan itu ada pada sesuatu kecuali ia
akan membaguskannya, dan tidaklah (kelembutan) itu tercabut dari
sesuatu, kecuali akan memburukkannya”
4) ، (َيُس ُّر وا َو َال ُتَعِّس ُرْو ا:اس//وقال النبي صلى هللا عليه وعلى آله وسلم وهو يبعث الن
) َفِإَّنَم ا ُبِع ْثُتْم ُم َيِّس ِر ْيَن َو َلْم ُتْبَعُثْو ا َم َعِّس ِر ْيَن ) (رواه مسلم،َو َبِّش ُرْو ا َو َال ُتَنِّفُرْو ا
1) َقاَلْت َعاِئَش ُة َك اَن ُخ ُلُق ُه اْلُق ْر آَن ( َو ِإَّن َك َلَعَلى ُخ ُل ٍق َع ِظ يٍم (( َلَق ْد َك اَن َلُك ْم ِفي َر ُس وِل ِهَّللا
)ُأْس َو ٌة َح َس َنٌة( (رواه أحمد
1. ) " َو َج ْد َنا َخ ْيَر ِع ْيَش َنا ِبالَّصْبِر "( رواه البخاري:قال عمر رضي هللا عنه
3. َع َج ًبا َأِلْم ِر اْلُم ْؤ ِم ِن ِإْن َأَم َرُه ُك َّل ُه َخ ْي ٌر َو َلْيَس:قال رسول هللا صلى هللا عليه و سلم
َاَن/َذ اَك َأِلَح ٍد ِإَّال ِلْلُم ْؤ ِم ِن ِإْن َأَص اَبْتُه َسَّر اٌء َش َك َر َفَك اَن َخ ْي ًر ا َل ُه َو ِإْن َأَص اَبْتُه َض َّر اٌء َص َبَر َفك
)َخ ْيًر ا َلُه (رواه مسلم
1) كَاَن الَّنِبُّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ُيَص ِّلي َو َأُبْو َبْك ٍر ُيَص ِّلي ِبَص َالِتِه َو الَّن اُس ُيَص ُّلْو َن
) (رواه البخارى. ِبَص َالِة َأِبي َبْك ٍر
PENUTUP
A. Simpulan
Era yang semakin tajam dengan tikungan, semakin meruncing dengan
godaan, dan semakin memuncak dengan kemaksiyatan. Jikalau kita
menjelajah nusantara, kita akan menyaksikan betapa masih banyak putera-
puteri negeri ini yang kesehariannya hanya berpangku tangan, pulang
sekolah terus menganggur, hidup tidak teratur, perkataan jorok dan
ngawur, bahkan laki-laki dan perempuan bercampur, Al-Qur'an jadi
pajangan, pengajian jadi tontonan, sedangkan kebebasan jadi tuntunan.
Oleh karena itu dakwah di masa seperti ini hendaknya meng gunakan
manajemen yang baik agar apa yang menjadi visi, misi dan tujuan dakwah
mampu tersampaikan kepada semua kalangan.
B. Saran
Demikian makalah kami buat dengan sedemikian rupa. Mungkin masih
banyaknya kesalahan yang ada mulai dari penyusuanan kata maupun
penyuntingan kalimat, karena keterbatasan kami. Saran dan kritik yang
membangun sangat dibutuhkan guna perbaikan makalah selanjutnya dan
semoga makalah ini bermanfaat bagi semuanya. Aamiin.
DAFTAR PUSTAKA
AL-QUR’AN
www. Google.com