Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH

PERKEMBANGAN
EKONOMI ISLAM
KELOMPOK 5
ANGGOTA KELOMPOK
NABILA FEBRIANA RINDI ANGRAIN
0502232095 0502232078I

NABIL FADHIL LUBIS SAFMA DALIMA


0502233166 0502233216
A. PERKEMBANGAN PEMIKIRAN
EKONOMI ISLAM
Perkembangan pemikiran
Pemikiran ekonomi Islam telah Pemikiran ekonomi Islam
ekonomi Islam terus berlanjut,
mengalami perkembangan yang terus beradaptasi dengan fokus pada aplikasi
signifikan sepanjang sejarah, dengan perubahan zaman prinsip-prinsip Islam dalam
dari masa awal Islam hingga dan tantangan mengatasi tantangan ekonomi
saat ini. Ini mencakup kontemporer, dengan kontemporer, seperti
kontribusi dari para pemikir
banyak ulama dan kemiskinan, ketidaksetaraan,
seperti Ibnu Khaldun, Ibnu
akademisi yang terlibat dan keberlanjutan lingkungan.
Taimiyah, Al-Ghazali, dan
dalam penelitian dan Ini melibatkan upaya
banyak lagi. Perkembangan
diskusi untuk kolaboratif antara ulama,
tersebut meliputi konsep-
mengembangkan kerangka ekonomi, dan praktisi keuangan
konsep seperti keadilan
ekonomi yang sesuai untuk menciptakan sistem
ekonomi, distribusi kekayaan,
dengan prinsip-prinsip ekonomi yang lebih adil dan
zakat, riba (bunga),
berkelanjutan berdasarkan
perdagangan, dan lain-lain. Islam
nilai-nilai Islam.
B. PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM
MASA RASULILLAH SAW
Pada masa Rasulullah SAW, pemikiran ekonomi Islam didasarkan pada
prinsip-prinsip seperti keadilan, keseimbangan, dan distribusi
kekayaan yang merata. Praktik ekonomi pada masa itu meliputi zakat,
infaq, wakaf, dan larangan riba serta praktik perdagangan yang adil
dan transparan. Dan ada beberapa Prinsip ekonomi Islam pada masa
Rasulullah SAW.
Adapun beberapa prinsip nya yaitu:
Keadilan Sosial
Larangan Riba
Keseimbangan dan Moderasi
transparansi dan Keterbukaan
Solidaritas dan Kebersamaan
C. PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA
KHULAFAUR RASYIDIN
Pemikiran ekonomi Islam pada masa Khulafaur Rasyidin sangat
dipengaruhi oleh prinsip-prinsip Islam yang mengatur aspek ekonomi. Para
Khulafaur Rasyidin, yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin
Affan, dan Ali bin Abi Thalib, menerapkan prinsip-prinsip ekonomi Islam
seperti:
Keadilan Ekonomi
Zakat
Waqaf
Larangan Riba
Pertanian dan Perdagangan
Pemikiran ekonomi Islam pada masa Khulafaur Rasyidin menekankan pada
nilai-nilai moral dan spiritual dalam aktivitas ekonomi, dengan tujuan
memastikan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh masyarakat.
D. PEMIKIRAN EKONOMI
ISLAM KLASIK

Pemikiran ekonomi Islam klasik merujuk pada pemikiran ekonomi yang


muncul pada masa awal perkembangan Islam, terutama pada abad
ke-8 hingga ke-14 Masehi. Terdapat beberapa tokoh utama dalam
pemikiran ekonomi Islam klasik, di antaranya Ibnu Khaldun, Al-
Ghazali, Ibnu Taymiyyah.

Pemikiran ekonomi Islam klasik didasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam, yang mencakup
aspek-aspek seperti keadilan, keberkahan, dan kepatuhan terhadap hukum Allah. Beberapa
konsep ekonomi yang penting dalam pemikiran ekonomi Islam klasik termasuk zakat (pajak
keagamaan), riba (bunga), keadilan distributif, dan perdagangan yang adil. Para pemikir
klasik ini juga mengembangkan teori ekonomi politik yang mencakup aspek-aspek seperti
peran negara dalam mengatur ekonomi, kebijakan fiskal, dan hubungan antara kekayaan
dan kekuasaan politik.
E. PEMIKIRAN EKONOMI
ISLAM KONTEMPORER

ilmu ekonomi dengan prinsip ajaran Syariah


berlandaskan Al-qur'an dan Hadits. Sistem hidup
yang lengkap, universal dan dinamis disebut
sempurna karena Islam merupakan agama
penyempurna dari agama- agama sebelumnya dan
syari'atnya mengatur seluruh aspek kehidupan,
baik yang bersifat aqidah, syariah dan ahlak serta
selalu sesuai dengan perkembangan zaman
(Parakkasi & Kamiruddin, 2018).
Tujuan akhir ekonomi Islam Salah satu cara untuk
Sejalan. dengan itu ekonomi Islam
adalah sebagaimana tujuan kita mengenal ilmu ini
yang dikenal pula dengan sebutan
dari maqāşid shāriah, yaitu adalah dengan
ekonomi syariah merupakan sebuah
sistem yang bersumber pokok dari
mencapai kebahagiaan di dunia mengetahui tokoh-
dan akhirat (falāh) melalui
ajaran wahyu Di tengah tokoh klasik ataupun
berkembangnya sistem ekonomi tata kehidupan yang baik dan
kontemporer yang
sekuler yang ribawi dengan segala terhormat.Pada asasnya
memberikan pemikiran
dampak negatif yang ditimbulkan, pemikiran ekonomi Islam
adalah untuk merumuskan
mereka terhadap
ekonomi Islam justru merupakan
sistem yang antagonis karena sebuah konsep penawaran dan perkembangan ilmu
secara tegas mengajarkan permintaan, penetapan harga ekonomi Islam,
antiribawi. Sistem ekonomi yang yang adil, dan tentunya dibagikan dalam tiga
berbasis syariah ini mempunyai pelarangan riba, gharar, dan Kategori, yaitu:
karakternya sendiri yang unik yang maisir demi terciptanya - Aliran Iqtisaduna,
membedakannya dengan sistem lain keadilan yang merata di - Aliran Mainstream,
yang merupakan produk akal manusia segala sector. -aliran Alternatif
F. PERKEMBANGAN LEMBAGA
KEUANGAN SYARIAH
Dalam operasional lembaga keuangan
terdapat dua jenis, yaitu lembaga keuangan
konvensional dan lembaga keuangan syariah.

Dalam beberapa dekade ini perkembangan


Lembaga keuangan syariah berkembang
sangat pesat, beberapa bank konvensional di
Indonesiapun beramai ramai membentuk anak
perusahaan dengan konsep lembaga keuangan
syariah.
Secara Internasional, perkembangan lembaga keuangan Islam
pertama diprakasai oleh Mesir, Pada saat Organisasi Konferensi
Islam (OKI) tahun 1970. Mesir mengajukan proposal berupa studi
tentang pendirian Bank Islam Internasional untuk perdagangan
dan Pembangunan Akhirnya pada bulan Oktober 1975
terbentuklah IDB (Islamic Development Bank) yang berangotakan
22 negara Islam.

Sedangan perkembangan Lembaga Keuangan syariah di Indonesia


sendiri dimulai sejak tahun 90-an dan semakin berkembang pada
tahun 2000-an, dengan ditandainya semakin bermunculan bank
syariah yang didirikan oleh perbankan konvensional. Maraknya
perkembangan Lembaga Keuangan Syariah ini tidak lepas dari
Fatwa MUI yang menyatakan bahwa bunga Bank (riba) adalah
haram.
Prinsip Dasar, Sistem
konvensional menganggap
bahwa ketika pertumbuhan
ekonomi berjalan baik maka
semua orang akan mencapai
kepuasan individu.
BEBERAPAF PERBEDAAN ANTARA KONSEP SYARIAH
DAN KONSEP KONVENSIONAL SELAIN DALAM sedangkan dalam syariah berprinsip
PENYEBUTAN BUNGA, DIANTARANYA ADALAH: bahwa ekonomi dan agama memiliki
kaitan yang sangat erat dimana
kegiatan ekonomi dilakukan sebagai
ibadah. Dalam sistem syariah ada
namanya mudhorobah dimana
perjanjian dibuat oleh kedua belah
pihak.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai