Anda di halaman 1dari 1

Ternate, 8 Mei 2017.

Patroli Pengamanan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL) merupakan


kegiatan rutin yang dilakukan oleh BKSDA Maluku, Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Ternate. Pada
tanggal 6-8 Mei 2017, patroli dilaksanakan di Kota Ternate dengan dipimpin langsung oleh Kepala SKW I
Ternate, Lilian Komaling, S.Hut. Beranggotakan 6 orang POLHUT, patroli dilaksanakan dengan
menyusuri ruang publik dan pemukiman warga.
Patroli berjalan lancar tanpa hambatan dengan hasil patroli ditemukan beberapa kepemilikan satwa liar
baik dilindungi maupun tidak dilindungi tanpa izin yang dimanfaatkan juga untuk menjadi sumber
penghasilan tambahan. Adapun temuan hasil patroli yang dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut terdiri
dari : 24 ekor Kasturi Ternate (Lorius garrulus), 8 ekor Nuri Bayan (Eclectus roratus), 2 ekor Kakatua
Putih (Cacatua alba), serta 1 ekor Buaya Muara (Crocodylus porosus).
Dalam patroli tersebut, Polsek Ternate Selatan terlibat dengan ditemukannya 23 ekor Kasturi Ternate,
3 ekor Nuri Bayan dan 2 ekor Kakatua Putih di Pelabuhan Ferry Bastiong dimana pemiliknya tidak
diketahui. Hasil temuan dibawa ke Kantor Polsek Ternate Selatan kemudian diserahkan lagi ke BKSDA
Maluku. Sedangkan, 5 ekor Nuri Bayan dan 1 ekor Kasturi Ternate ditemukan di rumah warga yang
tersebar di Kota Ternate. Kepada pemilik satwa diberikan pembinaan yang terkait dengan Pelestarian
tumbuhan dan Satwa liar serta peraturan kepemilikan satwa liar, kemudian pemilik menyerahkan satwa.
Adapun 1 (satu) ekor Buaya Muara, ditemukan di Terminal Gamalama dalam sebuah pertunjukkan.
Buaya tersebut diikat mulutnya kemudian dipertontonkan kepada masyarakat bersama dengan beberapa
pertunjukkan keahlian lainnya. Menurut keterangan yang diberikan, Buaya tersebut telah dipelihara selama
8 tahun dan diikutkan dalam atraksi di berbagai daerah mulai dari Mamuju, menyusur Sulawesi hingga
Manado kemudian ke Ternate dan ditahan oleh POLHUT.
Semua satwa temuan saat ini sudah dibawa ke Kantor Seksi Konservasi Wilayah I Ternate untuk
selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan klinis oleh Dokter Hewan dari Badan Karantina Pertanian Kelas
II Ternate. Satwa-satwa tersebut akan direhabilitasi di Kandang Transit SKW I Ternate dengan tujuan
akhir pelepasliaran.
Kepala SKW I Ternate dalam arahannya mengatakan bahwa, “Patroli Pengamanan Peredaran
Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL) harus tetap dilakukan secara terus-menerus karena hal tersebut
merupakan TUPOKSI dari pejabat fungsional POLHUT, tetapi juga harus diikuti dengan upaya
penyadartahuan kepada masyarakat luas tentang pentingnya Pelestarian Tumbuhan dan Satwa Liar
dilindungi maupun tidak dilindungi."
Semoga dengan adanya kegiatan patrol yang dilaksanakan sejalan dengan upaya penyadartahuan dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa satwa liar itu harusnya berada di alam bukan berada di rumah-
rumah warga ataupun menjadi bahan pertunjukkan.

Anda mungkin juga menyukai