Oleh Kelompok 1 :
2023
KELOMPOK BIMANTARA
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT atas semua
berkah, ridha dan rahmat-Nya, penyusunan laporan yang berjudul “Laporan Desain
Ruang Akomodasi Kapal Merchant” ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Laporan ini menjelaskan tentang bagaimana proses / tahapan / cara dalam
pembuatan Tugas Interior Kapal. Penyusunan laporan ini dimaksudkan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Tugas Interior Kapal Teknik Perancangan dan
Konstruksi Kapal, Jurusan Teknik Bangunan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya.
Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada beberapa pihak yang telah
membantu dan memberikan dukungannya dalam pengerjaan dan penulisan Laporan
Tugas Interior Kapal ini antara lain:
1. Ayah dan ibu yang senantiasa mendukung penulis secara moril dan materil
hingga tugas dan laporan ini dapat diselesaikan.
2. Bapak Aang Wahidin, ST., MT. dan Bapak M. Rizal Fahmi, ST., MT., selaku
dosen pembimbing mata kuliah Tugas Interior Kapal yang telah
memberikan pengarahan dalam perkuliahan serta dalam pengerjaan tugas
ini.
3. Kerabat mahasiswa D4–DC 5B yang selalu saling melengkapi serta bahu-
membahu dalam penyelesaian tugas gambar rencana umum.
4. Pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Tak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini, begitupun dengan penyusunan laporan
ini. Maka dari itu saran, kritik, dan masukan yang sifatnya membangun penyusun
dibutuhkan untuk dapat memperbaiki kesalahan dan lebih tepat untuk pengerjaan
selanjutnya. Semoga laporan yang telah penyusun buat ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan bagi para pembaca serta mudah- mudahan dapat dijadikan
referensi.
Terima kasih,
Surabaya, 2 November 2023
Penulis
i
KELOMPOK BIMANTARA
DAFTAR ISI
Daftar Isi.................................................................................................................. ii
ii
KELOMPOK BIMANTARA
Lampiran ............................................................................................................... 79
iii
KELOMPOK BIMANTARA
DAFTAR GAMBAR
iv
KELOMPOK BIMANTARA
DAFTAR TABEL
v
KELOMPOK BIMANTARA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Merujuk pada atribut nasional yang dimiliki, Indonesia dapat digolongkan
sebagai negara maritim. Indonesia merupakan negara kepulauan terluas di
dunia, mempunyai 17.504 pulau dengan luas sekitar 8,4 juta kilometer persegi
dan luas permukaan air 6,4 juta km2. Secara spesifik, komposisi perairan
Indonesia adalah sebagai berikut: Perairan kepulauan mempunyai luas 3,11 juta
km2, laut teritorial luasnya 0,29 juta km2, zona ekonomi eksklusif (ZEE)
luasnya 3 juta km2, dan panjang garis pantai 108.000 km (Mabes TNI AL,
2018). Rancangan desain interior dari sebuah kapal dapat didefiniskan sebagai
perancangan di dalam penentuan atau penandaan dari semua ruangan yang
dibutuhkan ruangan yang dimaksud seperti ruang akomodasi, ruang makan,
ruang kamar, gangway, dll.., dalam hal ini disebut super struktur (bangunan
atas). Disamping itu juga direncanakan penempatan peralatan-peralatan dan
letak jalan-jalan dan beberapa sistem dan perlengkapan lainnya.
Dalam pembuatan sebuah kapal meliputi beberapa pekerjaan yang secara
garis besar dibedakan menjadi dua kelompok pengerjaan yakni kelompok
pertama adalah perancangan dan pembangunan badan kapal sedangkan yang
kedua adalah perancangan dan pemasangan permesinan kapal. Pengerjaan dan
pembangunan kapal yang terpenting adalah perencanaan untuk mendapatkan
sebuah kapal yang dapat bekerja dengan baik harus diawali dengan perencanaan
yang baik pula.
Struktur kapal biasanya meliputi lambung kapal dan bangunan atas atau dek
kapal yang membentuk struktur kapal. Jika kapal tersebut bukan merupakan
kapal penumpang maka ruang gerak anak buah kapal sangat terbatas. Namun
ruangan tersebut diperlukan untuk memberikan fungsionalitas yang optimal
guna menunjang operasional anak buah kapal dan muatannya. Beberapa desain
interior pada kapal kargo terkesan monoton atau membosankan. Desain interior
membutuhkan konsep untuk menata ruangan agar suasana lebih nyaman.
Kami mengusung konsep mid century modern karena konsep desain ini
menekankan pada konsep warna dalam dunia arsitektur. Konsep ini akan sangat
1
KELOMPOK BIMANTARA
sesuai jika diterapkan pada kapal kami. Aspek dalam kinerja ABK juga
diperhatikan dalam membangun konsep tersebut, dengan menggunakan konsep
mid century modern akan sangat membantu dalam meningkatkan kinerja dari
ABK kapal. Kami mengusung konsep mid century modern yaitu kami
menitikberatkan desain dengan warna yang senada dan tidak terlalu kontras
serta membuat ruangan tampak luas dan elegan.
Kemudian kami juga mengusung konsep scandinavian yang memiliki
karakteristik yang simpel dan minimalis. Konsep scandinavian banyak
digunakan dalam berbagai industri besar. Ciri khas konsep tersebut furniture
yang digunakan memiliki elemen kayu yang sangat kental ataupun warna yang
digunakan adalah warna cerah sangat simpel. Konsep scandinavian juga tidak
menggunakan karpet pada lantai.
2
KELOMPOK BIMANTARA
Bagi Institusi
1. Bagi Institusi pemilik/pengelola kapal, institusi tersebut dapat
meningkatkan produktivitas perusahaan, menambah estetika, dan
meningkatkan citra perusahaan.
2. Bagi institusi penyedia perlengkapan kapal, institusi tersebut dapat
menyediakan perlengkapan terkait.
3. Didalam institusi pendidikan, institusi tersebut dapat mempersiapkan riset
tentang aspek yang ditinjau.
4. Bagi institusi pengawas, institusi tersebut dapat menambah dan meninjau
peraturan yang berkaitan dengan desain tersebut
3
KELOMPOK BIMANTARA
Bagi Masyarakat
1. Menambah wawasan dan pengalaman
2. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk program atau
kebijakan dan diaplikasikan pada masyarakat
3. Bagi orang yang bekerja di bidang perkapalan, dengan menerapkan desain
tersebut pekerja akan merasakan suasana yang nyaman, bekerja lebih efektif
dan efisien, dan terciptanya aspek kesehatan
4
KELOMPOK BIMANTARA
Bab ini berisi kesimpulan dari proses desain yang telah dilakukan dan saran
untuk penulisan berikutnya.
5
KELOMPOK BIMANTARA
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, EKSISTING DAN PEMBANDING
2.1 Kajian Desain Interior Kapal
Dalam melakukan perancangan, perlu adanya kajian mengenai objek yang
akan dirancang. Dalam hal ini, objek yang akan dirancang yaitu interior
akomodasi kapal.
6
KELOMPOK BIMANTARA
7
KELOMPOK BIMANTARA
3. Sanitary Accommodation
• Setiap kapal harus dilengkapi dengan peralatan sanitasi termasuk kloset,
bak mandi, pancuran air, dimana pemakaiannya disesuaikan dengan
kebutuhan
• Untuk kapten, chief officer, kepala kamar mesin, harus disediakan
tersendiri.
• Setiap satu toilet, dan shower maksimum dalam satu hari digunakan
untuk 6 orang.
4. Hospital Accommodation (klinik)
• Untuk kapal dengan awak kapal lebih dari 12 orang dan berlayar lebih
dari 3 hari, maka harus dilengkapi dengan sebuah klinik kesehatan
selama pelayaran
• Klinik dilengkapi dengan lemari dan tempat tidur.
5. Musholla
Sesuai dengan kebutuhan crew yang beragama Islam, maka direncanakan,
adanya musholla, dilengkapi dengan lemari tempat meyimpan Al- Qur’an
dan perlengkapan sholat.
6. Galley
• Galley atau dapur harus diletakkan berdekatan dengan messroom,
gudang makanan, dan kamar pendingin makanan
• Galley berukuran sekecil mungkin, berventilasi, dan cukup penerangan
• Galley pada messroom untuk perwira disediakan pantry untuk
menyimpan makanan
7. Gudang Makanan (Dry Store)
Gudang makanan atau Dry Store harus ditempatkan di dekat galley dan
pantry dan cukup untuk menyimpan makanan kering selama pelayanan
selain itu dapat dijangkau oleh crane agar dalam memasukkan kebutuhan
atau barang dapat dengan mudah.
8. Store dan Cold Provision Store
• Store
Berfungsi untuk menyimpan bahan bentuk curah yang tidak
memerlukan pendinginan.
8
KELOMPOK BIMANTARA
9
KELOMPOK BIMANTARA
10
KELOMPOK BIMANTARA
• Engineer
Mempunyai kedudukan diatas mekanik. Bertanggungjawab terhadap
operasional kamar mesin.
• Technician.
Bertugas menangani workshop dan pengoperasian peralatan – peralatan
didalamnya.Sebagai tugas sekundernya adalah memberikan bantuan pada
mekanik untuk pekerjaan – pekerjaan tertentu.
• Mechanic.
Bertugas menangani pengoperasian, pemantauan, perawatan dan
perbaiakan permesinan dikamar mesin dan system penunjangnya. Waktu
tugas normalnya adalah 8 jam. Service Departement
• Chief Cook.
Mengepalai departemen pelayanan bagian hidangan/memasak makanan
untuk seluruh anak buah kapal, bertanggungjawab kepada nahkoda
(master).
• Assistent Cook.
Bertugas membantu Chief cook memasak makanan untuk seluruh anak buah
kapal dan menyajikannya ke pantry.
• Utility Man / Boys.
Melakukan tugas – tugas kerumah tanggaan seperti membersihkan kabin
anak buah kapal, laundry dan setrika.
11
KELOMPOK BIMANTARA
12
KELOMPOK BIMANTARA
13
KELOMPOK BIMANTARA
14
KELOMPOK BIMANTARA
15
KELOMPOK BIMANTARA
16
KELOMPOK BIMANTARA
e. Bila kapal dengan kapasitas sekitar 3.000 ton atau lebih, Chief
Officer, Chief Engineer, dan Chief Navigation disediakan Day Room.
f. Dimensi minimum tempat tidur harus berukuran 198 cm hingga 80
cm (6 kaki 6 inci x 2 kaki 7,50 inci).
g. Pasal 6
(a) Ayat 2 : Tidak boleh ada bukaan langsung ke kamar tidur dari
tempat untuk kargo dan mesin atau dari dapur kapal, ruang cat ,
gudang curah lainnya, ruang pengeringan, tempat cuci. Bagian
dari sekat yang memisahkan tempat tersebut darikamar tidur dan
sekat eksternal harus secara efisien terbuat dari baja atau bahan
yang disetujui lainnya dan harus kedap air.
(b) Ayat 3 : Sekat eksternal kamar tidur dan mess room harus
dilapisi secara memadai. Semua casing mesin dan semua sekat
batas kapal dan ruang lain di mana panas diproduksi harus
diisolasi secara memadai dimana ada kemungkinan efek panas
yang dihasilkan di akomodasi atau lorong yang berdampingan.
Perawatan juga harus diberikan untuk memberikan perlindungan
dari efek panas.
(c) Ayat 5 : Kamar tidur, mess room, ruang santai dan gang way di
ruang akomodasi kru harus diisolasi secara memadai untuk
mencegah kondensasi atau kepanasan.
(d) Ayat 9 : Permukaan dinding dan dinding atas di kamar tidur dan
mess room harus mudah dibersihkan.
(e) Ayat 10 : Permukaan dinding harus diperbaharui atau diperbaiki
seperlunya.
h. Pasal 9
(a) Ayat 1 : Dengan tunduk pada pengaturan khusus seperti yang
diizinkan di kapal penumpang, kamar tidur dan ruang mess harus
diterangi dengan benar oleh cahaya alami dan harus dilengkapi
dengan cahaya buatan yang memadai.
(b) Ayat 3 : Di semua kapal, lampu listrik harus disediakan di tempat
kru. Jika tidak ada dua sumber listrik yang independen untuk
17
KELOMPOK BIMANTARA
18
KELOMPOK BIMANTARA
19
KELOMPOK BIMANTARA
20
KELOMPOK BIMANTARA
21
KELOMPOK BIMANTARA
2.5.6 RINA
Berdasarkan RINA Rules 2019, didapatkan beberapa aturan
yang berkaitan dengan interior ruangan. Aturan-aturan tersebut
antara lain:
a. Chapter 9, Section 9: Arrangement of Hull and Superstructure
Openings (Part 2, halaman 86)
1) a. Bukaan eksternal yang diperlukan kedap air sesuai dengan
[2.1.1] harus memiliki kekuatan yang cukup dan, kecuali
untuk penutup palka kargo, harus dilengkapi dengan
indikator di jembatan. (2.1.2)
b. Chapter 9, Section 9: Arrangement of Hull and Superstructure
Openings (Part 3, halaman 86-87)
1) Sidescuttles adalah bukaan bulat atau oval dengan luas tidak
lebih dari 0,16 m2. Bukaan bulat atau oval memiliki luas
melebihi 0,16 m2 dapat diperlakukan sebagai jendela. (3.1.2)
2) Jendela adalah bukaan persegi panjang secara umum,
memiliki jari-jari pada setiap sudut relatif terhadap ukuran
jendela sesuai dengan standar nasional atau internasional
yang diakui, dan bukaan bulat atau oval dengan luas
melebihi 0,16 m2. (3.1.3).
3) Sidescuttles dan jendela menjadi satu dengan kaca, deadlight
dan penutup badai, jika dipasang, harus dari desain yang
disetujui dan konstruksi substansial sesuai dengan, atau
setara dengan, standar nasional atau internasional yang
diakui. Bingkai non-logam tidak dapat diterima. Penggunaan
besi cor biasa dilarang untuk memotong sisi di bawah
geladak freeboard. (3.1.5)
4) Jendela mungkin tidak dipasang di bawah geladak freeboard,
dalam sekat ujung pertama atau sisi superstruktur terlampir
dan di geladak tingkat pertama yang dianggap apung dalam
perhitungan stabilitas atau melindungi bukaan yang
mengarah ke bawah. Di sekat depan bangunan atas yang
22
KELOMPOK BIMANTARA
23
KELOMPOK BIMANTARA
24
KELOMPOK BIMANTARA
25
KELOMPOK BIMANTARA
Desain interior sendiri pada dasarnya adalah hal-hal yang terkait dengan
merencanakan, menata dan merancang ruang-ruang interior pada suatu
bangunan agar ruangan tersebut menjadi sebuah tatanan fisik untuk memenuhi
kebutuhan dasar bagi manusia dalam hal ini adalah hal penyediaan sarana untuk
bernaung dan berlindung. Desain interior juga mampu mempengaruhi
pandangan serta pencitraanyang berhubungan dengan kepribadian serta suasana
hati manusia.
Diperlukan penguasaan beberapa pengetahuan yang berkaitan dengan aspek
kehidupan manusia di dalam ruang sebagai makhlukindividu maupun sosial.
Pengetahuan yang dimaksudkan adalah: sejarah dari desain, sosiologi,
psikologi, ergonomi, fisika teknik, konstruksi bangunan serta metodologi dan
estetika. Selain itu kreativitas serta keterampilan dalam proses perancangan
desain interior juga turut andil dalam hal ini seperti kemampuan pengoperasian
program desain, pembuatan sebuah presentasi desain serta mengkomunikasikan
desain yang telah dirancangnya.
2.6.1 Prinsip Desain Interior
Prinsip-prinsip dalam desain interior berfungsi sebagai dasar untuk
mewujudkan desain interior yang bagus dan nyaman. Dengan
mengetahui prinsip dari desain interior, diharapkan bagi perancang akan
merasa terbantu dan bisa mempermudah pada saat proses perancangan
desain interior. Beberapa prinsip dasar dari desain interior yaitu :
a. Prinsip Kesatuan dan Harmonisasi
Segala unsur yang digunakan dalam proses perencanaan desain
interior haruslah sarling mendukung, menyatu serta melengkapi satu
sama lain sehingga terpenuhilah salah satu prinsip desain interior
yaitu prinsip kesatuan dan harnnisasi. Tujuan dari diterapkannya
prinsip ini yaitu agar desain yang dihasilkan nampak sempurna serta
akan sesuai dengan pilihan konsep yang telah ditentukan
sebelumnya, seperti terwujudnya keserasian antar warna yang
digunakan, pemilihan pola serta bentuk dan material yang ada pada
desain.
b. Prinsip Keseimbangan
26
KELOMPOK BIMANTARA
27
KELOMPOK BIMANTARA
28
KELOMPOK BIMANTARA
29
KELOMPOK BIMANTARA
30
KELOMPOK BIMANTARA
31
KELOMPOK BIMANTARA
32
KELOMPOK BIMANTARA
33
KELOMPOK BIMANTARA
34
KELOMPOK BIMANTARA
35
KELOMPOK BIMANTARA
36
KELOMPOK BIMANTARA
37
KELOMPOK BIMANTARA
38
KELOMPOK BIMANTARA
d. Kuningan
e. Perunggu
f. Tembaga
g. Baja galvanis
39
KELOMPOK BIMANTARA
kerja dengan manusia sebagai tenaga kerja. Bila didetailkan, maka tujuan utama
dalam ergonomi ada 4 (Santoso, 2004; Notoatmodjo,2003) yaitu:
1) Memaksimalkan efisiensi karyawan.
2) Memperbaiki kesehatan dan keselamatan kerja.
3) Menganjurkan agar bekerja dengan aman, nyaman, dan bersemangat.
4) Memaksimalkan bentuk kerja.
Menurut Nurmianto (2004), peranan penerapan ergonomi antara lain :
1) Aktivitas dalam rancang bangun (desain) ataupun rancang ulang (re-
desain).
Pembahasan ini meliputi perangkat keras meliputi perkakas kerja (tools),
bangku kerja (benches), platform, kursi, pegangan alat kerja (workholders),
sistem pengendali (controls), alat peraga (displays), jalan atau lorong (acces
ways), pintu (doors), jendela (windows) dan lain-lain.
2) Desain pekerjaan pada suatu organisasi.
Misalnya: penentuan jumlah jam istirahat, pemilihan jadwal pergantian
waktu kerja (shift kerja), meningkatkan variasi pekerjaan dan lain-lain.
3) Meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja.
Misalnya: desain suatu sistem kerja untuk mengurangi adanya rasa ngilu
dan nyeri pada sistem tubuh manusia tepatnya pada kerangka serta sistem
otot manusia, desain stasiun kerja untuk alat peraga visual (visual display
unit station). Tujuannya adalah untuk mengurangi rasa tidak nyaman secara
visual dan postur pekerja, desain suatu perkakas kerja (handtools) untuk
mengurangi kelelahan kerja, desain suatu peletakan instrumen dan sistem
pengendalian ahar didapat optimasi dalam proses transfer informasi dan
lain-lain.
40
KELOMPOK BIMANTARA
41
KELOMPOK BIMANTARA
Tabel 2.1
Dimensi Tubuh Manusia
42
KELOMPOK BIMANTARA
BAB III
METODOLOGI DESAIN
3.1 Diagram Desain Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk melakukan membuat layout desain interior
untuk kapal kargo BIMANTARA sesuai dengan aspek konsep desain dan
ergonomi. Berikut adalah desain penelitian yang dilakukan:
Permasalahan Tujuan
Butuhnya layout desain sesuai Menghasilkan desain dan layout
dengan kebutuhan crew unuk denah sirkulasi yang baik dan
menunjang produktivias kerja nyaman untuk ruang akomodasi
kapal kargo
Ruang Lingkup
Studi Eksisiting
Cargo Ship Studi Pembanding
Layout Cargo Ship
Suasana
Aktivitas
Sirkulasi Kriteria Desain
Kebutuhan dan Hubungan Ruang Mid-Century Modern,
Scandinavian
43
KELOMPOK BIMANTARA
a. Objek Penelitian
Penelitian dilakukan di Kapal Cargo BIMANTARA
b. Metode Pencarian Data
Metode penulis yang digunakan pada proses perancangan ini adalah metode
kualitatif, hal ini dilakukan karena perancangan berkaitan dengan objek
yang ditonjolkan sesuai dengan data dari perancangan general arrangement
baik dengan metode dokumen dan focus grup discussion.
c. Data
1. Data Primer
a) Dokumen
Metode dokumen dilakukan diawal penelitian. Dokumen yang
digunakan adalah tugas gambar General Arrangement dari Kapal
Cargo BIMANTARA yang merupakan tugas gambar semester 3
mahasiswa Teknik Perancangan dan Konstruksi Kapal tahun 2023.
Berikut merupakan data yang didapat dari metode dokumen:
44
KELOMPOK BIMANTARA
45
KELOMPOK BIMANTARA
46
KELOMPOK BIMANTARA
Eksplorasi
Sketsa Desain dan
Furniture, Ruang, Seleksi Sketsa Desain
Gagasan Ide
GangwayDinding
47
KELOMPOK BIMANTARA
BAB IV
48
KELOMPOK BIMANTARA
Aktivitas Crew
49
KELOMPOK BIMANTARA
b) Terdapat exhaust terletak di atas meja masak dan juga terdapat fire
detector
50
KELOMPOK BIMANTARA
e) Terdapat APAR pada galley sesuai dengan SOLAS edisi 201, part C,
regulasi 10 :Bagian 3.2.4
2) Crew Messroom
51
KELOMPOK BIMANTARA
52
KELOMPOK BIMANTARA
53
KELOMPOK BIMANTARA
54
KELOMPOK BIMANTARA
f) Dengan ruangan yang tidak luas, peralatan dalam kamar mandi ditata di
samping untuk memudahkan mobilitas ABK
g) Pencahayaan berwarna agak ke kuningan dan tidak terlalu terang, agar
memberikan nuansa ketenangan
h) Ketika masuk untuk mandi, maka bisa menutup tirai yang berbahan
plastic buram, Ketika sudah menyelesaikan mandi, bisa melakukan cuci
muka dan juga sikat gigi pada wastafel. Selain itu, jika melakukan BAB,
bisa menggunakan wastafel untuk mencuci tangan
i) Aspek estetika yang diterapkan yaitu perpaduan antara bahan perlatan
kamar mandi dan warna, serta kombinasi dari pencahayaan
j) Suasana kamar mandi tersebut adalah kurang nyaman karena warna
yang monotondan pencahayaan yang kurang
4.4 Kebutuhan Furniture
4.4.1 Captain Room
No Furniture Dimensi Kuantitas
1 Kasur 2000 x 1200 x 260 mm 1
2 Meja Kerja 1200 x 520 x 750 mm 1
3 Kursi Putar - 1
1. 1850 x 1200 x 500 mm
2. 1800 x 400 x 500 mm
4 Lemari 4
3. 700 x 400 x 750 mm
4. 400 x 200 x 400 mm
5 Sofa 1190 x 800 x 1000 mm 1
6 TV 500 x 950 x 10 mm 1
7 Meja Tamu 1100 x 700 x 200 mm 1
8 AC 800 x 300 x 150 mm 1
9 Jam Dinding - 1
10 Water Closet - 1
11 Shower - 1
12 Tempat Sabun - 1
13 Lukisan 500 x 750 x 5 mm 1
14 Tirai / Gorden 2500 x 1200 mm 1
55
KELOMPOK BIMANTARA
15 Hanger - 1
Tempat 1
16 -
Sampah
17 Kulkas 600 x 580 x 860 mm 1
4.4.3 Messroom
No Furniture Dimensi Kuantitas
1 Meja Makan 1750 x 850 x 750 mm 1
2 Kursi - 1
Peralatan 1
3 -
Makan
4 TV 500 x 950 x 10 mm 1
5 AC 800 x 300 x 150 mm 1
6 Cermin 480 x 590 x 5 mm 1
7 Kulkas 350 x 350 x 850 mm 1
8 Wastafel 500 x 400 mm 1
9 Vas Bunga - 1
10 Jam Dinding - 1
11 Lukisan 550 x 400 x 5 mm 1
12 Rak 450 x 450 x 450 mm 1
56
KELOMPOK BIMANTARA
4.4.4 Galley
No Furniture Dimensi Kuantitas
1 Kompor 550 x 250 mm 1
2 Kitchen Set - 1
3 Kulkas 720 x 650 x 1480 mm 1
Peralatan 1
4 -
Masak
5 Oven - 1
6 Mixer - 1
7 Exhaust 600 x 300 x 700 mm 1
Tempat 1
8 -
Sampah
9 Apar - 1
10 Wastafel - 1
11 Lemari 760 x 570 x 2150 mm 1
12 AC 800 x 300 x 150 mm 1
13 Meja Masak 770 x 800 x 1440 mm 1
14 Blender - 1
57
KELOMPOK BIMANTARA
BAB V
PROSES DAN HASIL DESAIN
5.1 Data Ukuran Utama Kapal
b. Ukuran Kapal
Nama Kapal = BIMANTARA
Type Kapal = General Cargo
Lpp = 80,00 m
Lwl = 84,00 m
B = 15,60 m
H = 8,80 m
T = 7,00 m
Cb = 0,65
Kecepatan Dinas = 13 knots = 6,68778 𝑚⁄𝑠
c. Radius Pelayaran
Radius Pelayaran = 1214 mil laut
Jarak Pelayaran = Surabaya-Singkel
Vs = 13 Knot
t = 𝑆/𝑣
= 1214 𝑚𝑖𝑙/13 𝑚𝑖𝑙/𝑗𝑎𝑚
= 93,38 jam = 3,891 hari
= 4 hari
5.2 Susunan ABK
1. Master
a) Captain (Nahkoda) :1 orang
2. Deck Departement
Perwira :
a) Chief Officer (Mualim I) :1 orang
b) Second Officer (Mualim II) :1 orang
Bintara :
a) Quarter Master (Juru mudi) :3 orang
b) Boatswain (Kepala Kelasi) :1 orang
c) Seaman (Kelasi) :2 orang
58
KELOMPOK BIMANTARA
3. Engine Departement
Perwira :
a) Chief Engineer (Kepala Kamar Mesin) :1 orang
b) Second Engineer :1 orang
Bintara :
a) Mechanic :2 orang
b) Electrician :1 orang
4. Catering Departement
Perwira :
a) Chief Cook :1 orang
Bintara :
a) Assist Cook :1 orang
b) Steward :2 orang
c) Boys :2 orang
+
Jumlah :20 orang
59
KELOMPOK BIMANTARA
60
KELOMPOK BIMANTARA
61
KELOMPOK BIMANTARA
62
KELOMPOK BIMANTARA
63
KELOMPOK BIMANTARA
64
KELOMPOK BIMANTARA
65
KELOMPOK BIMANTARA
66
KELOMPOK BIMANTARA
memilih bentuk, jenis, warna lampu, dan perletakannya dapat menjadi suatu
pekerjaan yang mengandung unsur permainan yang sangat menyenangkan.
Efek yang diberikan oleh lampu dapat melampaui apa yang kita harapkan. Tidak
hanya memberi terang agar kita dapat melakukan aktivitas, pencahayaan buatan
juga dapat membantu menciptakan suasana yang nyaman untuk bekerja dalam
suatu ruangan. Ada beberapa sumber cahaya buatan, misalnya lilin, obor, dan
lampu. Ada begitu banyak jenis lampu yang dijual di toko, antara lain adalah
lampu pijar (incandescent), lampu flourescent, lampu HID (High Density
Discharge), dan lampu LED (Light Emitting Diode).
5.6.1 Layers of Light
Lapisan-lapisan dalam desain pencahayaan
• Layer 1: Pencahayaan sebagai pengarah
Pencahayaan dapat digunakan sebagai pengarah tujuan, penunjuk
jalan maupun merangsang terjadinya pergerakan
• Layer 2: Pencahayaan untuk mendefinisikan mood
Kita dapat menambahkan intesitas, warna dan tekstur cahaya untuk
menciptakan emosi tertentudan mengarahkan penggunaan ruang
• Layer 3: pencahayaan untuk memberikan aksen
Menciptakan efek cahaya yang dapat menarik perhatian pada objek
tertentu
• Layer 4: Pencahayaan untuk menonjolkan arsitektur dan bentuk
ruang
Mengaplikasikan pencahayaan pada suatu ruang dan detail-detail
pada ruang tersebut untuk meningkatkan efek spasial dan
menonjolkan struktur atau bentuk dari arsitektur ruang/bangunan
• Layer 5: Pencahayaan untuk aktivitas ruang
Aplikasi pencahayaan agar dapat menjalankan fungsi dasar dari
ruang tersebut, yaitu sebagai wadah aktivitas tertentu
5.6.2 Standar Pencahayaan
67
KELOMPOK BIMANTARA
5.6.3 Perhitungan
A. Captain Room
a. Kamar tidur + ruang kerja
Diketahui :
68
KELOMPOK BIMANTARA
69
KELOMPOK BIMANTARA
70
KELOMPOK BIMANTARA
C. Messroom
Diketahui :
71
KELOMPOK BIMANTARA
72
KELOMPOK BIMANTARA
P=2
CU = 0,7
LLF = 0,7
𝐴. 𝐸
𝐹=
𝐿. 𝑃. 𝐶𝑈. 𝐿𝐿𝐹
12,77 . 900
𝐹=
2300 . 2 . 0,7 . 0.7
𝐹 = 5,1
Dibulatkan menjadi 5 lampu
73
KELOMPOK BIMANTARA
5.7.3 Messroom
74
KELOMPOK BIMANTARA
5.7.4 Galley
75
KELOMPOK BIMANTARA
76
KELOMPOK BIMANTARA
5.8.3 Messroom
5.8.4 Galley
77
KELOMPOK BIMANTARA
78
KELOMPOK BIMANTARA
LAMPIRAN
A. Sketsa konsep
• Galley
• Messroom
79
KELOMPOK BIMANTARA
B. Moodboard
80
KELOMPOK BIMANTARA
81