Anda di halaman 1dari 17

Tugas Kelompok 3

HURUF
Tugas Mata Kuliah Membaca Teks Bahasa Arab

Dosen Pengampu :
Mukhlis Kaspul, A.Lc, MM

Disususn oleh :

Muhammad Amin 21.15.0281

PRODI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM MARTAPURA
2024

i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh

Alhamdulillah, Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas limpahan
Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya, yang telah memberi kemudahan dan nikmat kesehatan
sehingga mampu menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Shalawat dan salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan Besar kita, Nabi Muhammad
Shalallahu Alaihi Wasallam. Karena berkat Anugerah serta kasih sayang Beliau jualah
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Yang berjudul “HURUF”.
Adapun tentang pembuatan makalah ini Insya Allah telah saya usahakan semaksimal
mungkin. Oleh sebab itu, saya juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Dosen Pengampu kami pada mata kuliah Membaca Teks Bahasa Arab,
yaitu Bapak Mukhlis Kaspul, A.Lc, MM. Terlepas dari semua yang telah disebut, saya
berharap semoga ini dapat menambah pengetahuan dan memberikan manfaat bagi para
pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki ataupun menambah isi agar menjadi jauh lebih
baik lagi.
Akhir kata, tidak ada yang dapat saya berikan selain mengucapkan terima kasih. Dengan
segala kekurangan dan kesederhanaan tulisan ini, saya tetap mengharapkan saran dan kritik
demi penyempurnaan makalah ini.

Martapura, Maret 2024

Muhammad Amin

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................................... 2

BAB II ................................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................................ 3
A. Pengertian Huruf.................................................................................................................... 3
B. Pembagian dan Karekteristik Huruf .................................................................................... 4

BAB III .................................................................................................................................... 13


PENUTUP................................................................................................................................ 13
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 13
B. Saran ...................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai seorang muslim tentu tidak asing dengan bahasa Arab yang mana Allah
mengutus Rasul-Nya untuk menyebarkan Agama Islam berasal dari bangsaArab sehingga
Bahasa Arab sebagai bahasa induk dalam seluruh aktifitas beragama Islam. Kita memaklumi,
bahwa bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an dan setiap muslim yang bermaksud menyelami
ajaran Islam secara mendalam, tiada jalan lain kecuali harus mampu menggali dari sumber
asalnya yaitu Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW.
Al-Qur’an sebagai referensi dalam bersikap dan bersosialisasi dengan orang lain. Para
sahabat menyadari, bahwa al-Qur’an adalah seruan Allah SWT, Yang sempurna. Mereka juga
menyadari, bahwa seruan itu ditujukan kepada mereka agar dipahami dengan benar lalu
dipraktekkan dalam kehidupan nyata secara konsisten. Mengikuti cara para sahabat dalam
memahami al-Qur’an dan terus berupaya menggali makna dibalik firman Allah SWT. Ini
akan mengantarkan seseorang pada pemahaman tafsir yang benar. Selain akan
memperluas pengetahuan terhadap al-Qur’an. Juga akan mempertajam mata hati dan
kemampuan abstraksinya. Lebih-lebih jika hal tersebut didukung oleh kemampuan bahsa
Arab yang memadai dan pengetahuan yang baik terhadap sirah Rasulullah SAW.
Oleh karena itu, menurut kaidah hukum Islam mengerti akan ilmu nahwu bagi mereka
yang ingin memahami al-Qur’an hukumnya “fardlu ‘ain”. Di samping ilmu nahwu,
mempelajari ilmu sharaf juga merupakan prioritas utama atau modal untuk bisa mendalami
ilmu al-Qur’an dan kitab-kitab Arab yang bersih tanpa maknalagi harakat.
Bahasa Arab ialah bahasa kedua di Indonesia yang memiliki peran bahasa yang sangat
penting di era zaman teknologi pada masa kini. Bahasa Arab memiliki peran yaitu sebagai
bahasa komunikasi dalam kegiatan sehari-hari.
Ilmu nahwu merupakan salah satu ilmu alat yang biasa memahamkan kita dalam
berbahaa arab serta memahami Al-Quran dan Hadist yang menjadi pedoman umat Islam di
dunia, serta memahamkan kita dalam mengkaji kitab-kitab karangan para ulama pada zaman
dahulu maupun sekarang,
Ilmu Nahwu dan Shorof apabila kita ibaratkan bagaikan perahu dan dayung yang kita
gunakan untuk menuju kesebuah pulau yang indah. Tanpa dayung dan perahu tersebut kita
tidak akan dapat ke pulau tersebut, sama hal nya apabila kita tidak tahu tentang ilmu alat
(nahwu dan shorof) kita tidak akan bias memahami Al-Quran dan Hadist secara baik dan

1
benar. Maka dari itu, ilmu alat mempunyai peran yang sangat penting bagi kita sebagai media
untuk mempelajari konteks Bahasa arab.
Dalam ilmu nahwu, Kalimat dibagi 3, yaitu kalimat isim, kalimat fi’il, dan kalimat huruf
( harf ). Pada makalah ini, kami akan membahas macam-macam kalimat huruf ( harf ).

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Huruf ?
2. Apa Pembagian dan Karekteristik Huruf ?

C. Tujuan Penulis
1. Mengetahui Pengertian Huruf.
2. Mengetahui Pembagian dan Karekteristik Huruf.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Huruf
Kalimah harf atau huruf adalah lafadz yang tidak layak disertai tanda isim atau tanda
fi’il. Ada pula yang mengartikan bahwa huruf adalah setiap kalimah yang tidak dapat
memiliki makna kecuali apabila bersanding dengan kata lainnya. Kaidahnya:
‫والحرف ما ال يصلح معه دليل االسم وال دليل الفعل‬
(Huruf itu ialah lafadz yang tidak layak disertai tanda isim atau tanda fi’il)
‫الحرف هو كل كلمة ليس لها معنى اال مع هاغير‬
(Huruf adalah setiap kalimah yang tidak dapat memiliki makna kecuali bersama kalimah
lainnya)
dari pengertian di atas pastinya sudah sangat jelas bahwa huruf dalam ilmu nahwu yaitu
kata yang tak dapat diketahui artinya jika tidak disandingkan dengan kata lainnya. sebagai
contoh :
‫الي‬, kata tersebut adalah termasuk huruf, dan karena ia sendirian tanpa disandingkan
dengan kata lainnya (isim atau fi'il) maka ia tidak dapat dipahami arti sesungguhnya. tapi jika
di tambah dengan kata lain, contoh : ‫د‬ ِِ ِ‫َسج‬ َ ‫' َأ ْذ‬saya pergi ke masjid', nah kata yang
ْ ‫هبِ إ ِ َلى الم‬
tandai itu sekarang mempunyai arti yang jelas yaitu 'ke'
contoh lain : ‫ي‬
ِْ ِ ‫ ف‬, kata tersebut juga tidak dapat diketahui makna sesungguhnya karena
belum disandingkan dengan kata lain. jika ditambah kata lain contoh '‫ل‬ ْ ‫'' َأ ْدرسِ فِيْ ال َف‬saya
ِِ ‫ص‬
belajar di kelas' , kata yang saya tandai mempunyai arti 'di'.
Arti lain dari huruf juga sebagai berikut:

ِ ‫مِِو ََلِِ َدل ِ ْيلِِال ِف ْع‬


ِ‫ل‬ ْ ِ‫َصلحِِ َم َعهِِ َدل ِ ْيلِِاإل‬
ِ ‫س‬ َ ِ‫حرْفِِه َوِِمَا‬
ْ ‫لِِي‬ َ ‫ال‬
Huruf adalah kata yang tidak layak disertai tanda isim dan tanda fi'il'.
dari arti di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa huruf itu tidak menerima tanda isim dan fi'il.
jadi untuk mengenalinya ya dengan melihat apa kata tersebut mempunyai tanda isim atau fi'il,
jika tidak ada tanda isim dan fi'il maka otomatis kata tersebut adalah termasuk huruf.
Dalam kaidah Bahasa arab di difinisikan sebagai berikut, huruf adalah unsur yang
merangkai kata yang tidak di pahami maknanya sebelum terangkai dengan unsur lain.
Dari Pengertian di atas, maka dapat di pahami bahwa huruf adalah sesuatu yang unsur
yang tidak akan sempurna maknanya kecuali bila sudah berhubungan dengan yang lain.

3
B. Pembagian Huruf dan Karekteristik Huruf
1. Bina’ul Harf (Mabninya Huruf)
Mabni adalah keadaan akhir suatu kalimah yang tidak berubah-ubah, tetap dengan
satu keadaan dan tidak terpengaruh dengan kalimah lainnya. Kalimah huruf itu semuanya
mabni, tidak dapat diubah, tetap akhir katanya dalam setiap keadaan. Kalimah huruf
dibangun atas empat harakat dasar mabni dengan harakat akhirnya, yaitu:
a) Dengan sukun. Contoh :

b) Dengan fathah. Contoh:

c) Dengan dhammah. Contoh:

d) Dengan kasrah. Contoh:

2. Ahwalul Harf (Keadaan Huruf)


Dalam hubungannya dengan kalimah lain (baik itu kalimah fi‟il ataupun isim), maka
kalimah harf dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
a. Harf yang masuk pada kalimah isim
1) Harf jar , yaitu huruf yang men-jar-kan isim sesudahnya.
2) Inna dan saudara-saudaranya
3) Harf nida‟
4) Harf istitsna‟
5) Wawu ma‟iyah
6) Laamul ibtida‟ (lam yang ditempatkan di awal kalimah
b. Harf yang masuk pada kalimah fi‟il
1) Harf nashab
2) Harf jazm
3) Maa dan laa
4) Qad
5) Al-siin dan saufa

4
c. Harf yang bisa masuk pada kalimah fi‟il dan isim
1) Harf „athaf
2) Dua harf istifham, yaitu hamzah dan hal
3) Wawu haal
4) Laam qasam
Untuk memahami pembagian ahwalul harf, berikut uraian penjelasan berikut
contohnya :
➢ Harf yang masuk pada kalimah isim
1. Harf jar
Yaitu huruf yang men-jar -kan isim sesudahnya. Tanda jar biasanya kasrah,
namun ada juga yang dengan ya, alif, dan fathah. Untuk penjelasan lebih lanjut
lihat bagian i‟rab khafadh. Adapun macam-macam huruf jar adalah sebagaimana
di katakan dalam nadham berikut ini :

(ambilah sebagai huruf jar yaitu : Min, ila, hatta, khola, haasya, adaa, fii, an, alaa)

(mudz, mundzu, rubba, lam, kay, wau, ta’, la’alla, dan mataa)
Dari nadham di atas dapat di jelaskan, bahwa huruf-huruf jar ada 20 huruf, berikut
contoh dan kegunaanya :

5
6
7
8
9
2. Inna dan saudara-saudaranya
Inna dan saudara-saudaranya menjadikan mubtada‟ dan khabar sebagai
isimnya yang nashab dan khabarnya yang marfu‟, contoh :
Adapun huruf-hurufnya adalah;
Dalam kaidah dijelaskan sebagai berikut:

3. Har nida’
Huruf nida‟ adalah huruf yang digunakan untuk memanggil atau menyeru.
Adapun huruf-hurufnya yaitu;
Contoh : (wahai sekalian manusia, sembahlah
Allah yang Satu)
4. Harf istitsna’
Huruf istitsna‟ adalah huruf yang digunakan untuk pengecualiandari isim
sebelumnya. Adapun huruf-hurufnya yaitu :
Contohnya : (anak-anak belajar kecuali Ahmad)
5. Wawu ma’iyah
Wawu ma‟iyah menjadikan isim sesudahnya nashab, karena menyimpan
huruf Ina yang menashabkan, yaitu wawu yang bermakna ma‟a (bersama).
contoh:

10
6. Laamul ibtida
lam yang ditempatkan di awal kalimah untuk permulaan.
Contoh ; sungguh lelaki berdiri
➢ Harf yang masuk pada kalimah fi’il
1. Harf nashab. Adlah huruf yang digunakan untuk menshabkan fi’il mudhari’.
Adapun huruf-hurufnya yaitu :

2. Harf jazm. Adapun huruf-hurufnya adalah


Huruf yang menjazmkan satu fiil saja :

3. Maa dan laa, merupakan dua huruf nahu. Huruf ‘maa’ biasanya digunakan untuk
fiil madhi sedangkan ‘laa’ huruf nahi yang digunakan untuk fi’il mudhari.
Contoh Hatinya tidak mendustakan apa yang telah
dilihatnya Dan tidaklah aku menyembah apa yang kamu
sembah.
4. Qad. Fungsinya sebagai takid (penguat) apabila masuk pada fi‟il madhi. Apabila
masuk pada fi‟il mudhari‟ maka berfungsi sebagai taqlil (sedikit atau jarang) atau
taktsir (banyak). Contoh:

11
5. Al-siin dan saufa. Huruf “al-siin” mempunyai faedah untuk menunjukkan waktu
yang akan datang yang dekat/ sebentar lagi. Sedangkan “saufa” bertujuan waktu
yang akan datang yang masih lama. Contoh :

➢ Harf yang bisa masuk pada kalimah fi’il dan isim


1. Harf ‘athaf. Huruf athaf sering disebut kata penghubung. Adapun huruf-hurufnya
sebagai berikut:
Waw,(dan) fa, tsumma,(kemudian) aw, am, imma,(adakalanya) bal,(bahkan)
la,(tidak) laakin,(akan tetapi) dan hatta Sehingga atau sampai)
2. Dua harf istifham, yaitu hamzah dan hal Berfungsi untuk menanyakan. Contoh
“ Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah (yg lebih
mengetahui)?”1
“Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan
Allah (yang patut disembah)?2
3. Wawu haal. Wawu hal bisa diartikan ketika, sedangkan, dalam keadaan. Contoh:
: Aku masuk masjid ketika imam sedang ruku'.
4. Laam qasam. Laam qasam .Huruf yang digunakan untuk bersumpah. Contoh:
: aku bersumpah demi hari kiamat

1
(QS. Al-Baqarah: 140) :
2
(QS. Maryam: 65) 3.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu nahwu merupakan salah satu ilmu alat yang biasa memahamkan kita dalam
berbahaa arab serta memahami Al-Quran dan Hadist yang menjadi pedoman umat Islam di
dunia, serta memahamkan kita dalam mengkaji kitab-kitab karangan para ulama pada zaman
dahulu maupun sekarang,
Ilmu Nahwu dan Shorof apabila kita ibaratkan bagaikan perahu dan dayung yang kita
gunakan untuk menuju kesebuah pulau yang indah. Tanpa dayung dan perahu tersebut kita
tidak akan dapat ke pulau tersebut, sama hal nya apabila kita tidak tahu tentang ilmu alat
(nahwu dan shorof) kita tidak akan bias memahami Al-Quran dan Hadist secara baik dan
benar. Maka dari itu, ilmu alat mempunyai peran yang sangat penting bagi kita sebagai media
untuk mempelajari konteks Bahasa arab.
Dalam ilmu nahwu, Kalimat dibagi 3, yaitu kalimat isim, kalimat fi’il, dan kalimat huruf
( harf ). Pada makalah ini, kami akan membahas macam-macam kalimat huruf ( harf ).
Kalimah harf atau huruf adalah lafadz yang tidak layak disertai tanda isim atau tanda
fi’il. Ada pula yang mengartikan bahwa huruf adalah setiap kalimah yang tidak dapat
memiliki makna kecuali apabila bersanding dengan kata lainnya. Kaidahnya:
‫والحرف ما ال يصلح معه دليل االسم وال دليل الفعل‬
(Huruf itu ialah lafadz yang tidak layak disertai tanda isim atau tanda fi’il)
‫الحرف هو كل كلمة ليس لها معنى اال مع هاغير‬
(Huruf adalah setiap kalimah yang tidak dapat memiliki makna kecuali bersama kalimah
lainnya)
Dalam kaidah Bahasa arab di difinisikan sebagai berikut, huruf adalah unsur yang
merangkai kata yang tidak di pahami maknanya sebelum terangkai dengan unsur lain.
Dari Pengertian di atas, maka dapat di pahami bahwa huruf adalah sesuatu yang unsur
yang tidak akan sempurna maknanya kecuali bila sudah berhubungan dengan yang lain.
B. Saran
Saya menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna dan masih banyak kekurangan
karena keterbatasan ilmu dan kemampuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kepada siapa saja yang memabaca, memiliki makalah ini agar kiranya dapat
memberikan saran-saran yang sifatnya membangun kepada makalah kami ini, agar kami
dapat memperbaiki yang akan datang.

13
DAFTAR PUSTAKA
http://immtarbiyahpwt.blogspot.co.id/2011/09/huruf-dalam-bahasa-arab.html
Kitab 'syarah mukhtashor jiddan'
Moch. Anwar, K.H., Terjemahan Matan Al-Ajurumiyah dan „Imrithy, Bandung, Sinar Baru
Algensindo, 2010
Mushthafa Al-Ghulayaini, Asy-Syeikh, Jami‟ud Durusil Arabiyyah, Kairo, Darul Hadits,2005
Musthafa Amin, dan Ali, Annahwul Wadhih, Mesir, Darul Ma‟ari

14

Anda mungkin juga menyukai