Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SEJARAH PERDABAN ISLAM

Pengertian Sejarah Perdaban Islam


Dosen Pengampuh: Iqbal, S.Hum.M.Hum

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK I =
1. ZAHRATUL WAHIDAH (20156123016)
2. RAHMAT (20156123006)

JURUSAN SYARIAH EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


PRODI HUKUM KELUARGA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI MAJENE
TAHUN AKADEMIK 2024 / 2025

1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt.yang telah memberikan kita berbagi macam
nikmat berupa nikmat kesehatan kekuatan terlebi-lebih lagi yang namanya nikmat
iman dan islam sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Shalawat beserta salam kepada banginda nabiullah muhammad saw yang
telah merintis umat manusia dari alam kegelapan menuju alam yang teran
menderang seperti apa yang kita rasakan pada saat ini.
Kemudian saya mengucapkan banyak terimah kasih yang sebesar besarnya
kepada dosen pengampuh bapak Iqbal,S.Hum.M.Hum yang telah memberikan
sumbangsi pengetahuannya kepada kami. Semoga apa yang beliau selalu
diberikan kesehatan dan keberkahan serta dapat memberikan ilmunya kepada
mahasiswa lebih banyak lagi. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini maka itu penulis mengharpkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI
JUDUL...................................................................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
a. Latar Belakang...................................................................................................................
b. Rumusan Masalah..............................................................................................................
c. Tujuan Penulisan...............................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
1. Sejarah, Peradaban dan Kebudayaan Islam.......................................................................
2. Periodesasi Peradaban Islam.............................................................................................
3. Metode Studi Sejarah Islam.............................................................................................
BAB 3 PENUTUP
a. Kesimpulan......................................................................................................................
b. Daftar Pustaka..................................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejarah merupakan bagian penting dari perjalanan sebuah umat, bangsa,
negara, maupun individu. Keberadaan sejarah merupakan bagian dari proses
kehidupan itu sendiri. Oleh karena itu tanpa mengetahui sejarah, maka proses
kehidupan tidak akan dapat diketahui. Melalui sejarah pulalah manusia dapat
mengambil banyak pelajaran dari proses kehidupan suatu umat, bangsa, negara
dan sebagainya. Diantara pelajaran penting yang dapat diambil dari sejarah adalah
mengambil sesuatu yang baik dari umat, bangsa dan negara untuk senantiasa
dilestarikan dan dikembangkan. Sedangkan terhadap hal-hal yang tidak baik,
sedapat mungkin ditinggalkan dan dihindari. 1 Sejarah juga melatih seseorang
untuk menganalisa, mempergunakan nalar dalam mengaitkan antara satu peristiwa
dengan peristiwa yang lain, mampu membaca peristiwa dan
menginterpretasikannya dan dapat meramalkan peristiwa-peristiwa yang akan
terjadi dengan mendasarkan pada peristiwa sejarah masa lalu. Kesimpulannya,
sejarah adalah cerminan masa lalu untuk dijadikan contoh dan pedoman bagi masa
kini dan masa yang akan datang.
B. RUMUSAN MASALAH
1) Apakah pengertian sejarah peradaban/kebudayaan Islam?
2) Berapakah periodesasi dalam sejarah peradaban Islam?
3) Bagaimanakah meto yang digunakan dalam penulisan sejarah peradaban Islam?
C. TUJUAN PENULISAN
Kajian terhadap sejarah peradaban Islam merupakan suatu hal yang sangat
penting dalam upaya memahami dan mengenali peran umat Islam di dalam kontak
sejarah kemanusiaan. Dengan pemahaman yang objektif akan dapat lebih
meningkatkan kecintaan umat Islam terhadap ajaran Islam, tidak saja dalam aspek
ajarannya, tetapi juga menyangkut terhadap aspek budayanya yang sangat Global
dan komplek. Semoga makalah Sejarah Peradaban Islam ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca dalam upaya meningkatkan dan memperluas wawasan tentang
keilmuan di bidang sejarah.
4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah, Peradaban dan Kebudayaan Islam


1. Sejarah
Sejarah secara etimologi berasal dari bahasa Arab “syajarah” yang
mempunyai arti pohon kehidupan dan kita kenal bahasa ilmiah yakni history.
History berasal dari kata benda yunani yaitu historia berarto sesuatu penjelasan
sistematis mengenai seperangkat gejala alam, baik susunan kronologi yang
merupakan faktor atua tidak didalam penjelasan, sedangkan dalam bahasa Arab
sendiri. Istilah sejarah dikenal dengan tarikh, yakni cabang ilmu pengetahuan
yang berkanaan dengan teknologi berbagai peristiwa.1
Sejarawan Muslim Ibnu Khaldun mendefinisikan sejarah adalah catatan
tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia; tentang perubahan-
perubahan yang terjadi pada watak masyarakat, seperti keliaran, keramahtamahan,
dan solidaritas golongan; tentang revolusi dan pemberontakan oleh
segolongan rakyat melawan golongan yang lain dengan akibat timbulnya
kerajaan-kerajaan dan negara-negara, dengan tingkat bermacam- macam; tentang
bermacam-macam kegiatan dan kedudukan orang, baik untuk mencapai
penghidupannya, maupun dalam bermacam- macam cabang ilmu pengetahuan dan
keahlian; dan pada umumnya tentang segala perubahan yang terjadi dalam
masyarakat karena watak masyarakat itu sendiri .2
Sejarah mencakup perjalanan hidup manusia dalam mengisi perkembangan
dunia dari masa ke masa. Setiap sejarah mempunyai arti dan bernilai, sehingga
manusia dapat membuat sejarah sendiri dan sejarahpun membentuk manusia.
Menggunakan sejarah sebagai bahan hidup akan menimbulkan berbagai macam
analisis dalam suasana budaya sejarah tersebut.

1
Dr. H. Anwar Sewang, M.A, Sejarah Peradaban Islam (Malang: Winneka Media.2017),h. 1.
2
Dr. Din Muhammad Zakariya, M.Pd.I, SEJARAH PERADABAN ISLAM (Prakenabian hingga
Islam di Indonesia, (Malang: CV. Intrans Publishing, 2018),h.9.
5
Menurut pembagian waktu, pengertian istilah sejarah itu dapat diartikan
kedalam arti sempit dan arti luas. Dalam ari sempit sejarah adalah dimulai
semenjak manusia mengenal tulisan. Sedangkan sejarah dalam arti dalam arti luas
adalah pengetahuan yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa dan kejadian-
kejadian yang benar-benar terjadi didalam kehidupan masa lalu, termasuk
kedalamnya masa prasejarah.
Pengertian sejarah juga berarti ilmu pengetahuan yang berikhtiar untuk
melukiskan atau menjelaskan fenomena kehidupan sepanjang terjadinya
perubahan karena adanya hubungan antara manusia terhadap masyarakatnya.3
Pengertian sejarah lainnya adalah yang tersusun dari serangkaian peristiwa
masa lampau keseluruhan pengalaman manusia.4 Dari beberapa pengertian sejarah
di atas dapat diketahui bahwa sejarah itu adalah ilmu pengetahuan yang berusaha
melukiskan tentang peristiwa masa lampau umat manusia yang disusun secara
kronologis untuk menjadi pelajaran bagi manusia yang hidup sekarang maupun
yang akan datang.
Sejarah itu kembali berulang membawa peristiwa lama dan sama. Sejarah
mempunyai arti dan memberi arti di mana manusia itu bagaikan dunia yang
berputar di sekeliling dirinya sendiri. Sejarah ditulis dijadikan sebagai gambaran
atau sebagai guru yang memberikan penuntun. Al-Qur'an antara lain menjelaskan
kisah-kisah sebagai tauladan (uswatun hasanah) untuk dijadikan dasar
pertimbangan bagi umat manusia dalam setiap tindakan maupun sikap. Ada
kalanya sejarah merupakan laporan, teguran yang lembut dan keras bagi umat
manusia yang membacanya; menjadi sesuatu yang mengecewakan atau merugikan
agar tidak terulang lagi. Oleh karena itu, sejarah tersebut hendaknya
diinterpretasikan ke dalam zaman sekarang apakah sesuai atau tidak sebagai
bahan pertimbangan untuk berpegang pada sejarah. Sejarah Islam sangat erat
dengan Islam sebagai agama penuntun maupun petunjuk bagi umat Islam
sehingga Islam dalam sejarah memberikan arti lebih penting bahkan menentukan
kehidupan umat manusia. Peranan agama dalam kehidupan manusia mempunyai
3
Nourouzzaman Shiddiqi, Pengantar Sejarah Muslim (Yogyakarta: Cakra Donya. 1981), h. 7.
4
Siti Maryam, dkk., Sejarah Peradaban Islam: Dari Masa Klasik Hingga Modern c. 3. (Yogyakarta:
LESFI, 2009),h. 4.
6
arti sebagai peraturan dalam kehidupan, baik kehidupan dunia maupun akhirat.
Oleh karena itu, sejarah Islam yang sebenarnya berpangkal dan bersumber dari al-
Qur'an dan hadits. Karena din mempunyai arti mendalam yang lebih daripada
hanya yang dapat dicakup dalam agama, igama atau ugama (Amin, 2015: 3).
Dengan demikian, pengertian Sejarah Peradaban Islam adalah keterangan
mengenai pertumbuhan dan perkembangan peradaban Islam dari satu waktu ke
waktu lain, sejak zaman lahirnya Islam sampai sekarang.
Menurut Amin (2015: 4), dalam mengkaji sejarah, hendaknya melakukan tiga
langkah untuk mengembangkan peradaban Islam dengan empat hal, yaitu sebagai
berikut:
1) Konstruksi, artinya apakah sejarah yang berlaku dahulu yang masih berkaitan
disusun, dipahami, dihayati, dan dicerna.
2) Interpretasi, artinya sejarah yang berkaitan dengan yang masih berlaku ini
apakah masih dapat dijadikan pedoman dan apakah masih perlu
dikembangkan atau perlu dihilangkan.
3) Transformasi, artinya sejarah perlu ditransfer dan dikembangkan agar mampu
mengisi tuntutan globalisasi.
4) Rekontruksi, artinya melakukan kontruksi ulang secara runtut dan sistematik
agar ada keserasian dan kesesuaian dengan zaman bahwa tuntutan global
hendaknya mampu menyediakan model peradaban Islam dengan tujuan
mampu menghadapi masalah lokal dan global.5
2. Peradaban Islam
Peradaban adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebutkan suatu
istilah yang digunakan untuk menyebutkan bagian-bagian atau unsur-unsur suatu
kebudayaan yang dianggap harus maju, dan indah. Peradaban adalah pertumbuhan
melalui perkembangan pengetahuan dan kecakapan sehingga orang
memungkinkan memiliki tabiat “Beradab”. Peradaban adalah untuk menunjukkan
keadaan beradab artinya memiliki tabiat dan pengendalian diri. Peradaban adalah

5
Dr. Din Muhammad Zakariya, M.Pd.I, SEJARAH PERADABAN ISLAM (Prakenabian hingga
Islam di Indonesia, (Malang: CV. Intrans Publishing, 2018),h.12.
7
kemajuan lahir batin yang menyangkut sopan santun, budi bahasa dan kebudayaan
suatu bangsa.6
Dari beberapa difinisi diatas dapat disimpulkan bahwa peradaban adalah
segalah tindakan atau tingkah laku seorang atau orang lain terhadap
perkembangan sehingga ia memiliki tabiat “ beradab” dan pengendalian diri
terhadap dirinya sendiri untuk kemajuan lahir dan batin mencangkup sikap sopan
dan santun dan budi pekerti dan bahasa yang baik.
Peradaban Islam yaitu lebih diartikan sebagai peradaban kaum muslimin,
tetapi jika atribut Islam terdapat pencapaian ini dititik bulatkan kepada Islam
sebagai agama yang dominan pada masa itu. Peradaban islam ialah tauhid yang
memberikan identitas yang mengikat semua bagian-bagian sehingga
menjadikan mereka suatu badan yang integral.
Peradaban Islam merupakan tabiat tingkah lajku yang dibangun atas nilai-
nilai Islam dan dibawa oleh kewahyuan Islam sendiri yang mana kemudian di
kembangkan oleh masyarakat. Peradaban Islam adalah kemajuan yang
menyangkut sopan santun, budi bahasa, dan tabiat yang diorentasikan pada Al-
Qur’an dan hadist. Peradaban islam yaitu peradaban yang bersumber dan dibawa
oleh kewahyuan Islam itu sendiri, dalam mengembangkan dan membedakan
masyarakat mengembangkan dan membedakan masyarakat manusia dimana yang
sebelumnya tidak pernah ada. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan
bahwa peradaban Islam adalah segala tingkah laku tabiat seseorang yang
dibangun atas nilai-nilai Islami yang bersumber dan dibawa oleh wahyu Islam itu
sendiri yang kemudian dikembangkan oleh masyarakat untuk kemajuan yang
menyangkut sikap sopan, budi bahasa, dan tabiat yang bersumber dari ajaran
Islam yakni Al-Qur;an dan As-sunnah.
3. Kebudayaan islam
Kata “Kebudayaan” dalam bahasa Arab adalah al- Tsaqafah. Tetapi di
Indonesia masih banyak orang yang mensinonimkan dua kata “Kebudayaan”
(Arab, al-Tsaqafah ; Inggris, Culture) dan “Peradaban” (Arab, al-Hadharah ;

6
Dr. H. Anwar Sewang, M.A, Sejarah Peradaban Islam (Malang: Winneka Media.2017),h. 3.

8
Inggris, Civilization). Dalam ilmu Antropologi sekarang, kedua istilah itu
dibedakan.
Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan paling tidak mempunyai tiga wujud,
1) wujud ideal, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks, ide-ide,
gagasan, nilai- nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya,
2) wujud kelakuan, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas
kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat, dan
3) wujud benda, yaitu wujud kebudayaan sebagai benda- benda hasil karya.7
B. Periodesasi Peradaban Islam
Menurut Nourouzzaman Shiddiqy Sejarah peradaaban Islam dibagi
menjadi tiga periode; pertama, periode klasik ( + 650–1258 M); kedua,
periode pertengahan (jatuhnya Baghdad sampai ke penghujung abad ke-17 M)
dan periode modern (mulai abad ke-18 sampai sekarang).
Sedangkan menurut Harun Nasution Sejarah peradaaban Islam dibagi
menjadi tiga periode: pertama, periode klasik (650–1250 an); kedua, periode
pertengahan (1250 – 1800 an) dan periode modern (1800 sampai sekarang).
1. Periode Klasik
Periode Klasik merupakan masa kemajuan, keemasan dan kejayaan
Islam dan dibagi ke dalam dua fase. Pertama, adalah fase ekspansi, integrasi dan
pusat kemajuan (650 – 1000 M). Di masa inilah daerah Islam meluas melalui
Afrika utara sampai ke Spanyol di belahan Barat dan melalui Persia sampai ke
India di belahan Timur. Daerah- daerah itu tunduk kepada kekuasaan Islam. Di
masa ini pulalah berkembang dan memuncak ilmu pengetahuan, baik dalam
bidang agama maupun umum dan kebudayaan serta peradaban Islam. Di masa
inilah yang menghasilkan ulama-ulama besar, seperti Imam Malik, Imam
Abu Hanifah, Imam Syafi’i dan Imam Ibn Hambal dalam bidang Fiqh. Imam al-
Asya’ri, Imam al-Maturidi, Wasil ibn ‘Ata’ , Abu Huzail, Al-Nazzam dan Al-
Jubba’i dalam bidang Teologi. Zunnun al-Misri, Abu Yazid al-Bustami dan al-
Hallaj dalam bidang Tasawuf. Al-Kindi, al-Farabi, Ibn Sina dan Ibn Miskawaih

7
Koentjaraningrat, Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan (Jakarta: Gramedia, 1985), h. 5.
9
dalam bidang Falsafat. Ibn Hayyam, al-Khawarizmi, al-Mas’udi dan al-Razi
dalam bidang Ilmu Pengetahuan, dan lain-lainnya.8
Kedua, fase disintegrasi (1000 – 1250 M). Di masa ini keutuhan umat Islam
dalam bidang politik mulai pecah. Kekuasaan khalifah menurun dan akhirnya
Baghdad dapat dirampas dan dihancurkan oleh Hulagu Khan di tahun 1258 M.
Khalifah sebagai lambang kesatuan politik umat Islam hilang.
2. priode pertengahan
Periode pertengahan juga dibagi ke dalam dua fase. Pertama, fase kemunduran
(1250 – 1500 M). Di masa ini desentralisasi dan disintegrasi bertambah
meningkat. Perbedaan antara Sunni dan Syi’ah dan juga antara Arab dan Persia
bertambah nyata kelihatan. Dunia Islam terbagi dua. Bagian Arab yang terdiri dari
Arabia, Irak, Suria, Palestina, Mesir dan Afrika utara berpusat di Mesir. Bagian
Persia yang terdiri dari Balkan, Asia kecil, Persia dan Asia tengah berpusat di Iran.
Kebudayaan Persia mendesak kebudayaan Arab. Pada fase ini, di kalangan umat
Islam semakin meluas pendapat bahwa pintu ijtihat tertutup. Demikian juga
tarekat dengan pengaruh negatifnya. Perhatian pada ilmu pengetahuan kurang
sekali. Umat Islam di Spanyol dipaksa masuk Kristen atau keluar dari daerah itu.
Kedua, fase tiga kerajaan besar (1500 – 1700 M) dan masa kemunduran
(1700 – 1800 M). Tiga kerajaan besar tersebut adalah kerajaan Usmani di Turki,
kerajaan Safawi di Persia dan kerajaan Mughal di India. Kejayaan Islam pada tiga
kerajaan besar ini terlihat dalam bentuk arsitek sampai sekarang dapat dilihat di
Istambul, Iran dan Delhi. Perhatian pada ilmu pengetahuan kurang sekali. Masa
kemunduran, Kerajaan Safawi dihancurkan oleh serangan-serangan bangsa
Afghan. Kerajaan Mughal diperkecil oleh pukulan-pukulan raja-raja India.
Kerajaan Usmani terpukul di Eropa. Umat Islam semakin mundur dan statis.
Dalam pada itu, Eropa bertambah kaya dan maju. Penjajahan Barat dengan
kekuatan yang dimilikinya meningkat ke dunia Islam. Akhirnya Napoleon

8
Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam: Sejarah pemikiran dan Gerakan (Jakarta: Bulan Bintang,
1982),h.12.

10
menduduki Mesir di tahun 1748 M. Saat itu Mesir adalah salah satu pusat
peradaban Islam yang terpenting.
3. Periode Modern
Periode modern (1800 – sekarang) merupakan zaman kebangkitan umat
Islam. Jatuhnya Mesir ke tangan Barat menginsafkan dunia Islam akan
kelemahannya dan menyadarkan umat Islam bahwa di Barat telah timbul
peradaban baru yang lebih tinggi dan merupakan ancaman bagi umat Islam. Raja-
raja dan para pemuka Islam mulai memikirkan bagaimana meningkatkan mutu
dan kekuatan umat Islam kembali.9
Dengan demikian, keadaan menjadi berbalik seratus delapan puluh derajat.
Kalau di periode klasik, orang Barat yang kagum melihat kebudayaan dan
peradaban umat Islam, tetapi di periode modern umat Islam yang heran melihat
kebudayaan dan kemajuan Barat. Karena umat Islam heran melihat alat-alat
ilmiah seperti teleskop, mikroskop, alat-alat untuk percobaan kimiawi, dan dua set
alat percetakan dengan huruf Latin, Arab dan Yunani yang dibawa serta oleh
Napoleon. Jadi, di periode modern ini, timbullah pemikiran- pemikiran, ide-ide
mengapa umat Islam lemah, mundur, dan bagaimana mengatasinya, dan perlu
adanya pembaharuan dalam Islam.10
Dari uraian di atas dapat dilihat perjalanan sejarah naik turunnya peradaban
Islam mulai dibentuk pada masa Nabi, mengalami pertumbuhan di masa Daulah
Umaiyah Suria, dan masa puncak di masa Dinasti Abbasiyah Baghdad dan Dinasti
Umayah Spanyol, serta memasuki masa kemundurannya pada periode pertengahan,
hal itu menimbulkan kesadaran bagi umat Islam untuk kembali bangkit di
periode modern.
C. Metode Studi Sejarah Islam
1. Metode Kajian Sejarah
Ada beberapa langkah-langkah dalam mengkaji Sejarah yaitu:
1). Konstruksi, artinya apakah sejarah yang berlaku dahulu yang masih
berkaitan disusun, dipahami, dihayati, dan dicerna.
9
Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam: Sejarah pemikiran dan Gerakan (Jakarta: Bulan Bintang,
1982),h.13-14.
10
Dr. H. Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam, (Pekan Baru: Yayasan Pusaka Riau, 2013).hal.8.
11
2). Interpretasi artinya sejarah yang berkaitan dengan yang masih berlaku
ini apakah masih dapat dijadikan pedoman dan apakah masih perlu
dikembangkan atau perlu dihilangkan.
3). Transformasi, artinya sejarah perlu ditransfer dan dikembangkan agar
mampu mengisi tuntunan globalisasi.
4). Rekonstruksi, artinya melakukan kontruksi ulang secara runtut dan
sistematik agar ada keserasian dan kesesuaian dengan zaman bahwa tuntunan
global hendaknya mampu menyediakan model peradaban Islam dengan
tujuan mampu menghadapi masalah lokal dan global, .11
Adapun dalam penulisan sejarah demikian pula dalam sejarah peradaban
Islam, metode yang digunakan mengacu kepada dua hal pertama, metode
penggalian sejarah (historiografi) dan kedua, metode sejarah.
a. Metode Penggalian Sejarah (historiografi)
Dalam penggalian sejarah terdapat beberapa metode yang dapat
digunakan. Untuk menggali data yang validberkaitan dengan sejarah,
diperlukan metode penggalian sejarah yang akurat. Penggalian sejarah pada
umumnya menggunakan metode lisan, observasi dan documenter.
1.lisan (interview), dengan metode ini pelacak suatu objek sejarah
dilakuakn dengan interview atau wawancara disebut dengan metode kuesioner.
Karena terjadi suatu dialog yang dilakukan oleh pewancara (Interviewer)
untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Interviewee).
2.Metode Observasi, dalam metode ini, objek sejarah diamati secara
langsung sebelum penelitian dimulai atau pertama kali terjun ke lapangan,
metode observasi sangat penting untuk digunakan dalam sebuah penelitian
dengan mengumpulkan data-data yakni penyelidikan yang dijalankan
secara sistematis dan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indra
terhadap kejadian yang dapat langsung ditangkap. Jadi metode obersevasi adalah
metode penelitian dengan pengamatan metode yang dicatat secara sistematis
fenomena-fenomena yang diselidiki.

11
Zakariya, Din Muhammad, Sejarah Peradab an Islam: Prakenabian hingga Islamdi Indonesia,
(Cet. 1. Malang: CV. Intrans Publishing 2018).hal.10.
12
3.Metode Dokumenter, metode ini berusaha mempelajari secara cermat
dan mendalam segala catatan atau dokumen tertulis. Metode dokumentasi
merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui
data yang dapat dilihat secara langsung. Sebagai laporan tertulis dari suatu
peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa
dan sengaja menyimpan keterangan-keterangan tertentu atau catatan-catatan. 12
b. Metode Sejarah
Adapun dalam penulisan sejarah, dalam sejarah peradaban Islam, metode
yang digunakan adalah metode deskriptif, komparatif serta analisis sintetis,
1.Metode Deskriptif , metode ini ditunjukkan untuk menggambarkan
adanya peradaban Islam tersebut, maksudnya ajaran Islam sebagai agama
samawi yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw yang berhubungan dengan
peradaban diuraikan sebagamana adanya, dengan tujuan untuk memahami yang
terkandung dalam sejarah tersebut.
2. Metode Kompartif, metode ini merupakan metode yang berusaha
membandingkan sebuah perkembangan peradaban Islam dengan peradaban
Islam lainnya. Melalui metode ini dimaksudkan bahwa ajaran-ajaran Islam
tersebut dikomparasikan dengan fakta-fakta yang terjadi dan berkembang dalam
waktu serta tempat-tempat tertentu untuk mengetahui adanya persamaan dan
perbedaan dalam suatu permasalahan tertentu. Dengan demikina, dapat
diketahui pula adanya garis tertentu yang menghubungkan peradaban Islam
dengan peradaban yang dibandingkan.
3. Metode Analisis Sintesis, metode ini dilakukan dengan melihat sosok
peradaban Islam secara lebih kritis, ada analisis dan bahasan yang luas serta
kesimpulan yang spesifik. Dengan demikian akan tampak adanya berlebihan
dan kekhasan peradaban Islam. Hal tersebut akan lebih jelas dengan adanya
pendekatan sintesis yang dimaksudkan untuk memperoleh kesimpulan yang

12
Sulthon Mas’ nd, (Sejarah Peradaban Islam. Surabaya: UINSA.Tim Penyusun. (2008).Kamus
Bahasa Indonesia. (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2014).hal.50
13
diambil untuk memperoleh suatu keutuhan dan kelengkapan kerangka
pencapaian tujuan serta manfaat penulisan sejarah peradaban Islam.13

13
Sewan, Anwar, Buku Ajar Sejarah Peradaban Islam. (Pare-pare: STAIN Pare-Pare,
2017).hal.12-13.
14
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Sejarah peradaban islam adalah cabang ilmu sejarah yang mengkaji
tentang peristiwa penting yang dialami umat muslim. Sejarah peradaban islam
berasal dari kata “Sejarah”, “Peradaban”, dan “Islam” Sejarah berasal dari
Bahasa Arab “syajarah al-rasah“ yang memiliki arti sebagai pohon silsilah.
Kata silsilah tersebut berarti bahwa cerita sejarah berbentuk rangkain yang
beruntut atau bersambung-sambung antara satu dengan yang lainnnya. Dapat
dimaknai bahwa Sejarah adalah serangkaian peristiwa penting yang dialami
manusia mencakup ruang dan waktu pada masa lalu. Peristiwa sejarah
umumnya berlangsung sangat panjang, dipenuhi dengan pembelajaran bagi
generasi berikutnya. Peristiwa sejarah dapat membangun peradaban
manusia untuk menjadi lebih maju. Peradaban berasal dari kata “adab“
yang berarti sopan, kesopanan, kehalusan, dan kebaikan budi pekerti(tingkah
laku). Peradaban adalah sebagai suatu bukti tentang kemajuan dan
perkembangan kebudayaan dari masa ke masa. Sedangkan Islam adalah
adalah agama samawi yang diturunkan oleh Allah SWT kepada seluruh
manusia melalui utusan-Nya yaitu Nabi Muhammad SAW dengan
pedomannya yaitu Al-Qur’an dan Hadis.
Sejarah peradaban Islam dibagi menjadi tiga periode: pertama, periode
klasik (650–1250 an); kedua, periode pertengahan (1250 – 1800 an) dan
periode modern (1800 sampai sekarang).
Dalam penulisan sejarah peradaban islam menggunakan dua
metode yaitu metode penggalian sejarah (historiografi) dan metode
sejarah. Metode penggalian sejarah (historiografi) umumnya menggunakan
metode yang akurat seperti lisan atau interview, metode observasi yang
mengamati secara langsung, serta metode documenter yang mempelajari
dengan cermat dan mendalam segala dokumen yang didapatkan. Sedangkan
metode sejarah adalah metode yang digunakan setelah dilakukannya metode
penggalian sejarah.
15
Metode yang digunakan diantaranya yaitu metode deskriptif
(penggambaran), metode kompartif (membandingkan), dan metode analisis
sintesis(analisa secara kritis dan menghasilkan kesimpulan)

b. Daftar Pustaka
Dr. Din Muhammad Zakariya, M.Pd.I, SEJARAH PERADABAN ISLAM
(Prakenabian hingga Islam di Indonesia, (Malang: CV. Intrans Publishing, 2018).
Dr. H. Anwar Sewang, M.A, Sejarah Peradaban Islam (Malang: Winneka
Media.2017.
Dr. H. Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam, (Pekan Baru:
Yayasan Pusaka Riau, 2013)

Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam: Sejarah pemikiran dan


Gerakan (Jakarta: Bulan Bintang, 1982).
Koentjaraningrat, Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan (Jakarta:
Gramedia, 1985).
Nourouzzaman Shiddiqi, Pengantar Sejarah Muslim (Yogyakarta: Cakra
Donya. 1981).
Siti Maryam, dkk., Sejarah Peradaban Islam: Dari Masa Klasik Hingga
Modern c. 3. (Yogyakarta: LESFI, 2009).
Sulthon Mas’ nd, (Sejarah Peradaban Islam. Surabaya: UINSA.Tim
Penyusun. (2008).Kamus Bahasa Indonesia. (Jakarta: Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional, 2014).

Zakariya, Din Muhammad, Sejarah Peradab an Islam: Prakenabian


hingga Islamdi Indonesia, (Cet. 1. Malang: CV. Intrans Publishing 2018).

16

Anda mungkin juga menyukai