https://pixabay.com/id/photos/keadilan-patung-
wanita-keadilan-2060093/
Perburuhan Indonesia
Policy Brief ini dapat diakses melalui Homepage Pusat Kajian Hukum, Gender, dan Masyarakat (Law,
Gender, and Society) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Homepage: http://lgs.law.ugm.ac.id
RUU-CK dan
Ancaman Krisis Page 2
Perburuhan Indonesia
Kedua, RUU-CK Bukan Undang-Undang Sapu Jagad dan Memiliki Potensi Coordination Failure
Jika RUU-CK disetujui, maka perlu diterbitkan sekitar 500 peraturan pelaksana untuk implementasi UU
tersebut. Idealnya peraturan pelaksana disahkan sekaligus bersamaan dengan UU sehingga transparansi dan
akuntabilitas terjaga dan meminimalisasi coordination failures antara UU dan peraturan di bawahnya.
Faktanya di Indonesia peraturan pelaksana baru akan dibuat setelah UU disahkan, sehingga probabilitas
coordination failure antara UU dan PP tinggi. Oleh karena itu RUU-CK bukanlah UU Sapu Jagad dan justru
potensial mengakibatkan coordination failure terjadi karena Naskah Akademik RUU-CK tidak mendefinisikan
hal-hal krusial secara detail.
RUU-CK dan
Ancaman Krisis Page 6
Perburuhan Indonesia
Policy Brief ini ditulis oleh Pusat Kajian Hukum, Gender, dan
Masyarakat (Research Centre for Law Gender and Society) Fakultas
Hukum Universitas Gadjah Mada. Dirumuskan dari Serial Omnibus
Law “Kritisi Atas RUU Cipta Kerja: Ancaman Krisis Perburuhan
Indonesia” yang dilaksanakan oleh Unit Jaminan Mutu, Kurikulum,
Akademik, dan Teknologi Informasil Fakultas Hukum UGM. Jl. Sosio Yustisia No. 1, Bulaksumur, Kab. Sleman,
Acara dapat ditonton melalui YouTube Kanal Pengetahuan FH UGM D.I. Yogyakarta 55281 – INDONESIA
melalui link: https://www.youtube.com/watch?v=9Tb_zjOHWqk Phone: +62-274-512781 | fax: +62-274-512781
Homepage: http://lgs.law.ugm.ac.id