Paper Komunikasi Kelompok (Materi Budaya Kelompok) 2
Paper Komunikasi Kelompok (Materi Budaya Kelompok) 2
Disusun oleh :
JURUSAN DHAMMADUTA
STABN SRIWIJAYA
2023/2024
A. Pengertian Budaya Kelompok
Menurut KBBI, budaya adalah pikiran; akal budi, serta sesuatu yang sudah menjadi
kebiasaan dan sukar diubah. Menurut Koentjaraningrat (2000: 181) kebudayaan dengan kata
dasar budaya berasal dari bahasa sansakerta ”buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang
berarti “budi” atau “akal”. Jadi Koentjaraningrat mendefinisikan budaya sebagai “daya budi”
yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa, dan
rasa itu.
Hawkins (2012) mengatakan bahwa budaya adalah suatu kompleks yang meliputi
pengetahuan, keyakinan, seni, moral, adat-istiadat serta kemampuan dan kebiasaan lain yang
dimiliki manusia sebagai bagian masyarakat. Menurut Parsudi Suparlan, budaya adalah semua
pengetahuan manusia yang dimanfaatkan untuk mengetahui dan memahami pengalaman serta
lingkungan yang dialaminya.
Menurut (Hammer & Organ, 1978), kelompok adalah sejumlah orang yang saling
berhubungan, saling memperhatikan secara psikologis, menerima kenyataan sebagai suatu
kelompok dan mempunyai tujuan bersama. Menurut Merton, kelompok ialah sekumpulan
orang yang saling berinteraksi sesuaidengan pola yang sudah mapan. Sedangkan di dalam
kelompok itu terdapat rasa solidaritas disebabkan karna adanya nilai bersama serta
juga karna adanya tanggung jawab bersama. Menurut Hotmans (1950), kelompok ialah
sejumlah individu yang berkomunikasisatu dengan lainnya itu dalam jangka waktu tertentu
yang jumlahnya juga tidak terlalu banyak. Sehingga hal itu memberikan kesempatan bagi
seluruh anggota untuk berkomunikasi secara langsung. Jadi kelompok merupakan sejumlah
individu yang berkumpul bersama berdasarkan kesamaan ciri, tujuan, atau kepentingan
tertentu.
Menurut Max Weber, mengemukakan bahwa peran dalam masyarakat adalah hasil dari
tindakan individu yang terstruktur oleh norma-norma dan nilai-nilai yang ada dalam
masyarakat. Ia juga mengemukakan konsep "rasionalisasi" dalam peran sosial, yang mengacu
pada peningkatan penggunaan aturan rasional dalam mengemban peran dalam masyarakat
modern. Menurut Mudjiono (2012) mengemukakan bahwa tanggung jawab adalah sikap yang
berkaitan dengan janji atau tuntutan terhadap hak, tugas, kewajiban sesuai dengan aturan, nilai,
norma, adat istiadat yang dianut warga masyarakat. Tanggung jawab adalah kesanggupan
untuk menetapkan sikap terhadap suatu perbuatan atau tugas yang diemban dan kesanggupan
untuk memikul risiko dari suatu perbuatan yang dilakukan (Burhanudin, 2000).
Dalam budaya kelompok, setiap anggota memiliki peran dan tanggung jawab yang
penting untuk mencapai tujuan bersama. Peran dan tanggung jawab ini membantu dalam
membentuk struktur dan dinamika kelompok, serta memastikan bahwa setiap anggota
berkontribusi secara efektif.
- Pemimpin: Pemimpin dalam budaya kelompok memiliki tanggung jawab untuk memimpin,
mengarahkan, dan menginspirasi anggota kelompok. Mereka bertanggung jawab untuk
mengambil keputusan, memecahkan konflik, dan memastikan tujuan kelompok tercapai.
- Anggota: Setiap anggota kelompok memiliki peran khusus yang berkaitan dengan keahlian,
pengetahuan, dan pengalaman mereka. Mereka bertanggung jawab untuk berkontribusi,
bekerja sama, dan mendukung tujuan kelompok.
- Koordinator: Dalam beberapa kelompok, terdapat anggota yang bertanggung jawab untuk
mengkoordinasikan tugas dan aktivitas kelompok. Mereka memastikan bahwa setiap anggota
memiliki peran yang jelas dan saling bekerja sama.
- Fasilitator: Fasilitator bertanggung jawab untuk memfasilitasi diskusi, kolaborasi, dan
pengambilan keputusan dalam kelompok. Mereka membantu anggota kelompok
berkomunikasi dan bekerja sama secara efektif.
- Mendukung dan Membantu: Anggota kelompok harus saling mendukung dan membantu satu
sama lain. Mereka harus siap membantu jika ada anggota yang mengalami kesulitan atau
membutuhkan bantuan.
- Menghormati dan Menghargai: Setiap anggota kelompok harus menghormati perbedaan dan
menghargai kontribusi setiap individu. Mereka harus menghormati pendapat, ide, dan
kebutuhan anggota lainnya.
Dalam budaya kelompok yang sehat, peran dan tanggung jawab ini harus jelas dan dipahami
oleh setiap anggota. Hal ini membantu dalam menciptakan lingkungan yang kooperatif,
produktif, dan harmonis di dalam kelompok.
- Kepemimpinan menyangkut pembagian kekuasaan yang tidak seimbang antara pemimpin dan
bawahan.
- Pemimpin harus bisa memberikan pengaruh kepada bawahannya sehingga mereka akan
mengikuti dan melaksanakan tugas dari pemimpin.
Menurut Bush (2006), ada tiga dimensi tentang kepemimpinan yang dapat mengidentifikasi
sebagai dasar untuk mendefinisikan kepemimpinan.
Kelompok yang memiliki kohesivitas yang tinggi biasanya terdiri dari individu yang
termotivasi untuk membangun kebersamaan dan cenderung memiliki aktivitas kelompok yang
efektif, anggotanya kooperatif dan akrab serta saling menghargai antara satu dengan yang
lainnya untuk mencapai tujuan, namun apabila terjadi penghindaran biasanya karena
rendahnya tingkat keakraban. Kelompok yang kohesivitasnya rendah tidak memiliki
ketertarikan interpersonal diantara anggotanya. Biasanya ada rasa saling bermusuhan dan
agresif dan justru ada perasaan senang ketika anggota lain berbuat kesalahan (Hariadi;2011,29-
30).
Menurut Meinarno dan Sarwono (2018;220) kohesivitas kelompok adalah faktor-faktor
yang dimiliki kelompok yang membuat anggota kelompok tetap menjadi anggota sehingga
terbentuklah kelompok. Hariada (2011;27) mengemukakan bahwa kohesivitas kelompok
adalah tingkatan yang menunjukan anggota kelompok salin tertarik satu dengan yang lainnya.
Savitri, A. D., & Semarang, P. U. (2020). Kohesivitas Kelompok Ditinjau dari Interaksi
Sosial Dan Jenis Kelamin pada Anak-Anak Panti Asuhan Article. 4, 118–127.
https://id.scribd.com/presentation/522227724/KEPEMIMPINAN-DAN-BUDAYA
http://repository.radenintan.ac.id/12197/1/Budaya%20Organisasi%20dan%20Kepemimpinan.
pdf
https://dosen.upi-yai.ac.id/v5/dokumen/materi/9300
https://repository.ar-
raniry.ac.id/22459/1/Iwal%20Fabli%2C%20160901105%2C%20FPSI%2C%20FIP%2C%20
%2C%20082367333301.pdf
https://www.kajianpustaka.com/2020/01/kohesivitas-kelompok.html