Allah.
Pertama-tama, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita
kepada Allah Ta'ala. Karena dengan ketakwaan inilah, kita bisa
meraih rida Rabb kita dan dengannya pula kita akan mendapatkan
kehidupan yang mulia. Orang yang bertakwa dicap oleh Allah Ta'ala
sebagai makhluk-Nya yang paling baik. Allah Ta'ala berfirman,
ِن ْو ُد ُب ْع َيِل اَّل ِا َس ْنِاْل ا َو َّن ْل
َو َم ا َخ َلْق ُت ا ِج
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan agar mereka
beribadah kepada-Ku." (QS. Az-Zariyat: 56)
Ma'asyiral Mu'minin, yang dirahmati Allah Ta'ala.
Di antara hak Allah Ta'ala atas hamba-Nya yang telah Allah berikan
begitu banyak kenikmatan, yang telah Allah berikan kesempatan
hidup hingga detik ini dalam keadaan yang baik adalah mensyukuri
segala nikmat-Nya serta memuji-Nya atas segala kemulian-Nya.
Karena rasa syukur menyebabkan bertambahnya kenikmatan dan
mencegah dari penderitaan. Alangkah baiknya manusia selalu
meresapi dan mematri dengan kuat di dalam hatinya.
Tidak ada yang menjadi tugas kita, kecuali memuji Allah atas apa
yang telah diberikan kepada kita. Pujian kita kepada-Nya menandakan
keridaan kita atas limpahan rezeki-Nya, dan tidak ada balasan dari
keridaan seseorang kepada Allah, kecuali kemenangan yang besar.
Lihatlah bagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan
kepada kita untuk rida kepada Allah Ta'ala dengan senantiasa
memuji-Nya atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya kepada
kita. Bahkan, terhadap makanan dan minuman yang kita makan setiap
harinya.
"Sesungguhnya Allah rida kepada hamba yang menyantap makanan
lalu memuji Allah atas makanan itu, atau minum lalu memuji Allah
atas minuman itu." (HR. Muslim no. 2734)