Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN MATA KULIAH PASAR MODAL

MINGGU KE-3

Nama : Annisa Ayundra Safira


Nim : 2203101031
Kelas : 4A - Akuntansi
Referensi : Buku Saku Pasar Modal

A. Produk dan Mekanisme Transaksi Pasar Modal


Produk pasar modal secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori. Salah satunya
adalah produk pasar modal dengan investasi langsung yaitu saham dan obligasi, dan
produk pasar modal dengan investasi tidak langsung yaitu reksadana. Secara umum
penggolongan instrumen pasar modal berdasarkan investasi langsung dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Saham : Bukti penyertaan atau kepemilikan suatu korporasi, baik tertulis
maupun tidak tertulis. Saham yang berbentuk warkat diwakili dalam bentuk
Surat Kolektif Saham (SKS) yang diterbitkan oleh penerbitnya, sedangkan
saham tanpa warkat didaftarkan secara elektronik atas nama pemegang rekening
pada rekening perantara pada lembaga kliring penyimpanan (LPP). Ciri-ciri
hukum pemegang saham:
• Limited Risk (Risiko terbatas) : pemegang saham hanya bertanggung
jawab sebesar dana yang disetorkan pada perusahaan.
• Ultimate Control (Kendali tertinggi) : pemegang saham secara kolektif
menentukan arah dan tujuan perusahaan.
• Residual Claim (Tagihan sisa) : sebagai pihak terakhir yang menerima
pembagian hasil perseroan dan sisa harta kekayaan dalam proses
likuidasi perseroan setelah para kreditur.
Pada dasarnya ada dua keuntungan yang didapat investor dari membeli atau
memiliki saham:
• Dividen : Dividen adalah pembagian keuntungan suatu perusahaan dan
diperoleh dari laba yang dihasilkan perusahaan tersebut
• Capital Gain : Capital gain adalah harga beli dan harga jual. Capital gain
timbul dari aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.
Sebagai produk investasi, saham mempunyai risiko sebagai berikut:
• Capital loss : Kebalikan dari capital gain, yaitu keadaan dimana investor
menjual saham dengan harga kurang dari harga beli.
• Resiko likuidasi : Apabila suatu perusahaan dinyatakan pailit oleh
pengadilan, maka timbul resiko likuidasi. Perusahaan akan dibubarkan.
Dalam hal ini, setelah melunasi seluruh hutang (dari hasil penjualan aset
perusahaan), tuntutan pemegang saham akan menjadi yang terakhir.
Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran
atas saham tersebut. Permintaan dan penawaran bergantung pada banyak faktor,
termasuk faktor spesifik saham (kinerja perusahaan dan industri di mana ia
beroperasi), faktor makroekonomi seperti suku bunga, inflasi, dan nilai tukar,
serta faktor non-ekonomi seperti harga saham terbentuk faktor sosial, politik
dan lainnya.

2. Obligasi : Merupakan Efek berbasis surat hutang yang memberikan hasil


investasi bersifat tetap selama periode tertentu hingga jangka waktu jatuh
temponya. Terdapat beberapa jenis obligasi, yaitu:
• Dilihat dari sisi penerbit
• Dilihat dari sistem pembayaran bunga
• Dari segi sistem pembayaran bunga
• Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya
• Dilihat dari segi nilai nominal
• Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil
Karakteristik Obligasi:
• Nilai nominal (Face Value): adalah nilai nominal suatu obligasi yang
akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat jatuh tempo obligasi
tersebut.
• Kupon (the Interest Rate): adalah nilai bunga yang diterima pemegang
obligasi secara berkala (pembayaran kupon obligasi normal adalah
setiap 3 atau 6 bulan).
• Jatuh tempo (maturity): adalah tanggal dimana pemegang obligasi
menerima pembayaran kembali pokok atau nilai nominal obligasinya.
• Penerbit/ Emiten (issuer): mengetahui dan memahami penerbit obligasi
. Ini merupakan faktor yang sangat penting bagi investor ritel ketika
berinvestasi pada obligasi.
Tiga kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu:
• Par (nilai par): Harga Obligasi sama dengan nilai nominal.
• At premium (dengan Premi): Harga Obligasi lebih besar dari nilai
nominal
• At discount (dengan diskon): Harga Obligasi lebih kecil dari nilai
nominal
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi obligasi, investor harus
mempertimbangkan besarnya yield obligasi, sebagai faktor pengukur tingkat
pengembalian tahunan yang akan diterima. Ada 2 istilah dalam penentuan yield
yaitu current yield dan yield to maturity.
• Current yield adalah yield yang dihitung berdasarkan jumlah kupon
yang diterima selama satu tahun terhadap harga obligasi tersebut.
• Yield To Maturity (YTM) adalah tingkat pengembalian atau pendapatan
yang akan diperoleh investor apabila memiliki obligasi sampai jatuh
tempo.

3. Reksa dana: Reksa Dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal yang selanjutnya diinvestasikan kembali ke dalam
portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Produk Pengelolaan Investasi terdiri
dari:
• Reksa Dana Konvensional
• Reksa Dana Syariah
• Produk Pengelolaan Investasi Lainnya

B. Analysis Produk Pasar Modal


1. Analisis saham: Saat melakukan analisis saham, ada dua pendekatan yang bisa
digunakan investor.
menerapkan strategi value investment seperti Warren Buffett: investor dapat
menerapkan analisis fundamental pada saham-saham yang memiliki fundamental baik
dan berpotensi mencapai pertumbuhan jangka panjang yang tinggi.
analisis teknikal: Investor saham yang ingin mendapatkan keuntungan cepat dengan
memanfaatkan dinamika fluktuasi harga pasar.

2. Analisis obligasi: Risiko terbesar yang dihadapi investor ketika berinvestasi pada
obligasi adalah apakah penerbit obligasi akan mampu membayar utangnya pada saat
jatuh tempo. Harga obligasi bisa naik atau turun. Namun pada saat jatuh tempo, harga
obligasi kembali ke harga nominalnya. Oleh karena itu, ketika berinvestasi pada
obligasi, investor perlu yakin bahwa perusahaan dapat melunasi utangnya. Untuk
mengetahuinya, investor dapat melihat peringkat obligasi.

3. Evaluasi Kinerja Reksa Dana: Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi


apakah kinerja reksa dana yang dipilih mampu memberikan kinerja yang lebih baik
dibandingkan pasar dan rata-rata reksa dana sejenis. Selain kinerja, reputasi manajer
investasi dan kinerja agen penjualan juga dapat menjadi pertimbangan. Reksa dana
yang dievaluasi merupakan rata-rata reksa dana saham yang dihitung menggunakan
data Indeks Infovesta Equity Fund Index dan mewakili rata-rata kinerja seluruh reksa
dana saham di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai