(SIYASAH QADHAIYYAH)
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Tata Negara
Islam
Disusun oleh:
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberi
Nabi Muhammad Saw., sang lentera hati yang telah membawa umat Islam
untuk dapat memahami terkait hukum tata negara Islam, lebih spesifik lagi
qadhaiyyah) yang menjadi topik utama pada makalah ini. Dengan adanya
dapat terlepas dari diri setiap manusia. Dengan begitu, penulis menyadari
sejatinya dalam penulisan makalah ini tentu masih terdapat kekurangan yang
Penulis
1
2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
dipisahkan antara dua atau lebih kesatuan kuat yang bebas. Hal ini dilakukan
yudikatif yang bersifat merdeka dengan artian bebas dari campur tangan
kekuasaan lain, menjadi bahan kajian yang sangat penting terlebih pada
memiliki beberapa cabang bidang studi, salah satunya terkait peradilan. Trias
sulthah tasyri’iyah, dan sulthah qadha’iyyah.1 Ketiga hal tersebut tidak jauh
1
Lomba Sultan, “Kekuasaan Kehakiman Dalam Islam Dan Aplikasinya Di Indonesia,” Al-Ulum
13, no. 2 (2013): 436.
4
termasuk politik. Karena dalam Islam menjunjung tinggi keadilan agar dapat
terkait lembaga penegak hukum beserta fungsi dan perannya. Penelitian ini
B. Pokok Permasalahan
negara Islam?
Islam
D. Tinjauan Pustaka
bahan bacaan yang berkaitan dengan topik penelitian yang digunakan penulis
Pertama, skripsi tahun 2022 yang disusun oleh Ali Imbron dengan judul
Kedua, Jurnal Syariati: Studi Al-Qur’an dan Hukum Vol. II No. 02, tahun
2016 oleh A. Saiful Aziz yang berjudul “Posisi Lembaga Peradilan dalam
2 Sitti Astika Yusuf and Uswatun Khasanah, “Kajian Literatur Dan Teori Sosial Dalam
Penelitian” (Sorong, n.d.), https://osf.io/thw3j/download/?format=pdf.
3 Ali Imbron, “Tinjauan Siyasah Qadha’iyyah Perspektif Imam Al-Mawardi Terhadap Peran Dan
Fungsi Lembaga Pengadilan Agama Jember Dalam Mengadili Sengketa Waris Pada Tahun
2020-2021” (Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, 2022),
http://digilib.uinkhas.ac.id/16171/.
4 A. Saiful Aziz, “Posisi Lembaga Peradilan Dalam Sistem Pengembangan Hukum Islam,”
Ketiga, Jurnal Al-Ulum Vol. 13 No. 2, tahun 2013 oleh Lomba Sultan
Indonesia”.5
Vol. 5 No. 2, tahun 2021 karya Mohamad Bagas Rio R., Rahma Kemala Dewi,
dan Sely Agustina yang berjudul “Tinjauan Fikih Siyasah terhadap Lembaga
Yudikatif di Indonesia”.6
Kelima, Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 1 Edisi II, tahun 2021 yang
Ketujuh, Journal of Islamic Family Law Vol. 1 No. 1, tahun 2022 yang
Dasar Hukum”.9 Jurnal tersebut merupakan karya Ahmad Asif Sardari, seorang
http://www.ejournal.an-nadwah.ac.id/.
8 M. Zakaria, “Peradilan Dalam Politik Islam (Al-Qadhaiyyah Fis Siyasah Assyar’iyyah),” n.d.,
1–21.
9 Ahmad Asif Sardari and Ja’far Shodiq, “Peradilan Dan Pengadilan Dalam Konsep Dasar,
Perbedaan Dan Dasar Hukum,” JIFLAW: Journal Of Islamic Family Law 1, no. 1 (2022): 11–
23, http://jurnal.arraniry.ac.id/index.php/samarah.
7
mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo dan ditulis bersama Ja’far Shodiq,
Indonesia”.10 Jurnal tersebut merupakan karya Ahmad Fasial yang berasal dari
ditulis oleh Prof. Dr. H. Pagar, M.Ag dan diterbitkan pada tahun 2015 juga
merupakan salah satu literatur yang dijadikan penulis sebagai sumber dalam
E. Metode Penelitian
analisis data deskriptif, yang berarti menguraikan semua data yang telah
seperti buku dan jurnal yang berkaitan dengan topik penelitian. Data yang
diperoleh tersebut kemudian dikaji dan diolah oleh penulis sehingga dapat
F. Sistematika Penelitian
laporan penelitian yang disusun dalam bentuk narasi singkat dari masing-
dalam menyajikan hasil penelitian yang akan tersusun secara sistematis dan
logis. Sistematika penelitian secara garis besar disusun oleh penulis dalam tiga
bab.
tata negara Islam, yang terbagi menjadi empat subbab, meliputi pengertian
Indonesia, yang terbagi menjadi lima subbab, yakni lembaga yudikatif dalam
Dalam fikih, dikenal istilah qadha yang memiliki arti selesai dan sempurnanya
sesuatu atau menetapkan. Sehingga, dapat dipahami juga bahwa maksud dari
ahli fikih juga memberikan pengertian yang lebih lengkap terkait qadha.
Wahbah az-Zuhaili, seorang ulama fikih kontemporer yang terkenal dari Syria
hukum syara’ bagi pihak yang bersangkutan. Hal serupa juga dijelaskan oleh
Sayyid Sabiq dalam kitab Fiqhu As-Sunnah, yakni yang dimaksud dengan
Disamping para ahli fikih, terdapat pula pendapat dari ahli hukum
9
10
lembaga dalam menyelesaikan perkara untuk hukum dan atas nama hukum
atas, dapat dipahami bahwa qadha’ atau peradilan dalam fikih adalah suatu
lembaga hukum yang wajib dipatuhi oleh seluruh orang yang dilindungi di
berikut:
1. Hakim (qadhi), yakni orang yang diangkat oleh kepala negara dengan
hakim, yakni:
13 Muhammad Daud Ali, “Hukum Islam: Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum Islam Di
Indonesia, Cet. Ke-19,” in Jakarta: Raja Grafindo, 2013, 48–50.
14 Cik Hasan Basri, Peradilan Islam Dalam Tatanan Masyarakat Indonesia, 1st ed. (Bandung:
tergugat”.
disebabkan oleh peradilan yang termasuk ke dalam amar ma’ruf nahi munkar
Allah dalam Al-Qur’an, juga melalui Hadits Nabi serta ijma’ umat Islam. Berikut
1. QS. Al - Ma’idah: 49
َََللاَإَلَيَك
َ ََآَأَنزَل
َ ضَ َم
َ َعنََبَع
َ َك
َ َنََيفََتنَو
َ َللاَ َولََتََتبَ َعَأَ َهوَآءَ َهمََوَاحَ َذرَهَ َمَأ
َ َنَاحَكَ َمََبيَن َه َمَبَمَآَأَنَزَ َل
َ َوَأ
ن
َ َاسَلَفَسََقو
َ َاَمنََالن
َ َنَكََثيَر
َ َضَ َذَنوَبَ َه َمََۗوَإ
َ َصيَبَ َه َمََببَع
َ َنَي
َ َللاَأ
َ َفَإَنََتَوََلوَاَفَاعَلَ َمَأَنَمَاَيَرَيَ َد
apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.
kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah),
Ma’idah: 49)17
2. QS. Shaad: 26
ََنَسََبيَل
َ َياداوودَإناَجعلنكَخليفةَفيَاْلرضَفاحكمَبينَالناسَبالحقَولَتتبعَالهوىَفَيَضَلَكََع
اب
َ َاَنسَوَ َايوَ َمَالَحَس
َ َابَشَ َديَ َدَبَم
َ للاَلَهَ َمَعَ َذ
َ َسبَيَ َل
َ ََعن
َ ََنََيضَلَ َون
َ َنَالَ َذي
َ َللاَََإ
adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan
kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah
akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.”
َََاََثنان:َلثَة
َ َاةَث
َض َ ََاَلَق:–َصَلَىَللاََعَلَيَ َهَوَسَلَ َم
َ َللا
َ ََسول
َ َالَر
َ ََق:ال
َ َيَللاََتَعَالَىَ–َق
َ ََرَض-َ ََنَبَ َريَ َدة
َ َع
ََورجلَلمَيعرفَالحقَفقضىَللناسَعلىَجه ٍلَفهو,ضَبهَوجارَفيَالحكمَفهوَفيَالنار
َ َفَلَمَََيق
.ََحاكَ َم
َ ََرواهَاْلربعةَوصَححَ َهَال.َفيَالنار
sallam bersabda: “Hakim ada tiga (macam): dua di neraka, satu di surga. (1)
dengannya, maka ia akan masuk surga; (2) seorang qadhi yang mengetahui
kebenaran itu), maka dia pasti masuk neraka; (3) seorang qadhi yang tidak
dasar) kebodohannya, maka dia pasti masuk neraka” Diriwayatkan oleh al-
Dari Amr bin al-Ash ra. meriwayatkan bahwa dia pernah mendengar Rasulullah
Saw. bersabda: “Bila seorang hakim hendak memutuskan perkara lalu dia
berijtihad kemudian benar (keputusannya), maka baginya dua pahala. Dan bila
perbuatan Nabi serta para sahabat.21 Hal ini kemudian disepakati dan diikuti
oleh umat Islam untuk mengangkat hakim yang bertugas menetapkan sebuah
ditegakkan.22
hukum24
penting, di antaranya:25
dan persamaan hak, beliau selalu bersikap sama dalam mengadili pihak-
pihak yang berselisih. Hal ini kemudian terus dilakukan oleh para
khulafa’ur rosyidin dan umat Islam hingga saat ini. Umar bin Khattab
keculasanmu dan orang yang lemah tidak putus asa dari keadilanmu”.
pernah ada qadhi yang diperbolehkan memungut biaya dari orang yang
adanya sikap tamak pada diri qadhi dan karena mereka telah digaji oleh
tersebut, agar hukum yang telah diputuskan tidak diganti atau dibatalkan.
17
hakim saja, tetapi yang memutuskan tetaplah sang hakim itu sendiri.
dengan melihat perkara yang disidangkan. Hal ini juga telah disepakati
oleh para ahli fikih, sebagaimana pada masa Rasulullah Saw. yang
al-Khusum)
terjaga.
18
8. Kekuasaan Kehakiman dalam Fikih Islam (Sulthotul Qodli fil Fiqhi al-
Islamiy)
hadits.
perselisihan antar warga yang mengambil hak satu sama lain, mengawasi
wilayatul qadha’.
21
22
juga berkedudukan sebagai kekuasaan yang mandiri dan bebas dari campur
29 Yusuf Faisal Ali, “Distribusi Kekuasaan Politik Dalam Kajian Fiqh Siyasah,” Untirta Civic
Education Journal 2, no. 1 (2017): 214–35,
https://doi.org/https://dx.doi.org/10.30870/ucej.v2i2.2811.
30 R, Dewi, and Agustina, “Tinjauan Fiqh Siyasah Terhadap Lembaga Yudikatif Di Indonesia,”
245.
23
peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh Mahkamah
ditegakkan.
Di Indonesia, yang berwenang pada bidang peradilan atau dalam hal ini
Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK), dan Komisi Yudisial (KY).
terperinci.
perkara.32
tugas dan wewenangnya sesuai yang tercantum dalam UUD 1945. Jika
31
Dian Aries Mujiburohman, Pengantar Hukum Tata Negara (Yogyakarta: STPN Press, 2017), 104,
http://repository.stpn.ac.id/510/1/Pengantar-Hukum-Tata-Negara.pdf.
32
Mahkamah Agung Republik Indonesia, “Tugas Pokok Dan Fungsi,” n.d.,
https://www.mahkamahagung.go.id/id/tugas-pokok-dan-fungsi.
26
1945.33
ketua dan wakil ketua yang juga merangkap anggota, serta tujuh anggota
33
Mujiburohman, Pengantar Hukum Tata Negara, 102.
34
Jimly Asshiddiqie, “Koordinasi, Konsultasi, Evaluasi Implementasi MOU Helsinki Dan UU No. 11
Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh Serta Penyelenggaraan Pemilukada Aceh 2011 Yang Aman,
Tertib, Dan Damai” (Jakarta, 2011).
27
Dalam hal ini dapat dipahami bahwa seorang hakim ketika mengadili
Ketuhanan Yang Maha Esa” yang tercantum pada setiap putusan hakim
35
Mujiburohman, Pengantar Hukum Tata Negara, 104–5.
28
dapat tercapai.
36
Prianter Jaya Hairi, “Antara Prinsip Peradilan Sederhana, Cepat Dan Berbiaya Ringan Dan Gagasan
Pembatasan Perkara Kasasi,” Jurnal NEGARA HUKUM Vol. 2, no. No. 1 (2011): 154,
http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2004/08/09/brk,20040809-28,id.html,.
29
asasi manusia. Dari sini dapat dipahami bahwa prinsip peradilan yang
amanah.37
37
Arfiani et al., “Penegakan Hukum Sesuai Prinsip Peradilan Yang Berkepastian, Adil Dan Manusiawi:
Studi Pemantauan Proses Penegakan Hukum Tahun 2020,” Riau Law Journal 6, no. 1 (2022): 51,
https://doi.org/10.30652/rlj.v6i1.7938.
30
hukum merupakan salah satu prinsip yang ada dalam suatu peradilan.
Prinsip kesamaan di muka hukum ini berlaku secara umum dan tunggal,
dengan arti bahwa hanya dalam ranah hukumlah setiap individu memiliki
kedudukan yang dianggap sama satu sama lain. Berangkat dari prinsip
ini, dijadikan sebagai acuan bagi penegak hukum agar tidak bertindak
setiap individu yang menjadi subjek hukum memiliki hak dan kedudukan
Islam di Indonesia. Hal ini didasari oleh beberapa faktor, yakni keberadaan
38
Julita Melissa Walukow, “Perwujudan Prinsip Equality Before The Law Bagi Narapidana Di Dalam
Lembaga Pemasyarakatan Di Indonesia,” Lex et Societatis 1, no. 1 (2013): 166,
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexetsocietatis/article/viewFile/1320/1071.
31
peradilan agama muncul dari hubungan elite Islam dan elite politik secara
mengadili perkara keperdataan bagi umat Islam saja. Namun, hukum Islam
Mahkamah Syar’iyyah dalam perkara pidana (jinayat) antara lain: hudud (zina,
penganiayaan), dan ta’zir (pelanggaran syari’at di luar hudud dan ta’zir). Dari
perkembangan yang baik dengan kontribusi hukum Islam yang besar dalam
merta menjadikan Indonesia sebagai negara Islam. Hal ini dikarenakan adanya
mengikat dan harus dipatuhi serta diterapkan oleh seluruh lapisan masyarakat.
asas hukum dan keadilan bagi rakyat, sebagaimana diatur dalam Pasal 24 ayat
(2) UUD NRI 1945. Menurut Pasal 49 UU Nomor 3 Tahun 2006 tentang
wasiat, waris, hibah, wakaf, zakat, infaq, sodaqoh, dan ekonomi syariah.40
Struktur pada Pengadilan Agama terdiri dari Ketua dan Wakil Ketua PA,
2. Fungsi Pembinaan
KMA/080/VIII/2006.
3. Fungsi Pengawasan
40 Mahkamah Agung Republik Indonesia, “Tugas Pokok Dan Fungsi Pengadilan Agama
Sumber Kelas 1A,” 2022, https://web.pa-sumber.go.id/tugas-pokok-fungsi/.
41 Suparman Jassin, Sejarah Peradilan Islam (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2015), 155–56.
34
pembangunan.
4. Fungsi Nasehat
50 Tahun 2009.
5. Fungsi Administratif
zakat, infaq, sodaqoh, dan ekonomi Islam. Hal ini kemudian menjadi poin
kajian kewarisan yang terkait dengan Pasal 171 Kompilasi Hukum Islam
(KHI) huruf (a), (b), (c), (d), dan (e) tentang ketentuan umum ahli waris,
42Imbron, “Tinjauan Siyasah Qadha’iyyah Perspektif Imam Al-Mawardi Terhadap Peran Dan
Fungsi Lembaga Pengadilan Agama Jember Dalam Mengadili Sengketa Waris Pada Tahun
2020-2021,” 29–31.
BAB IV
INDONESIA
dapat melaksanakannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Dalam hal ini
akan berfokus pada lembaga yudikatif yang merupakan suatu lembaga dengan
peradilan.
beberapa syarat yang harus dipenuhi bagi seorang qadhi yang sah. Dengan
yang telah diampunya dan akan berdampak pada kerugian bagi masyarakat.
35
36
muslim, berakal, baligh, adil dan mampu, serta merdeka.43 Terdapat juga
ketentuan seperti, seorang qadhi harus memiliki sikap yang tegas namun tidak
kasar, lembut namun tidak lemah, tidak terkecoh dalam memutuskan suatu
perkara, menjaga wara’, jauh dari sifat rakus, bijaksana, dan cerdas.44 Di
samping itu, mereka yang telah diagkat dan dilantik oleh khalifah tidak boleh
sebagai seorang qadhi, atau bahkan hingga melalaikan tugasnya dan tergoda
Dalam Islam, tidak dibenarkan bagi qadhi untuk menerima hadiah atau
hibah dari orang lain yang memiliki kepentingan terhadap tugas qadhi, hal ini
biasa disebut dengan sogok atau suap. Qadhi yang bertugas pada bidang
interaksi dengan orang lain yang dimaksudkan untuk menjaga ucapan dan
perilakunya.45 Sehingga, dapat terbukti bahwa hakim atau qadhi yang diangkat
dalam peradilan Islam telah layak dan merupakan ahli takwa sesuai kriteria
43
Al-Kasani, Bada’i as-Shana’i, n.d., Juz VII/2-4.
44
Ibn Qudamah, Al-Mughni, n.d., Juz IX/21.
45
Abd al-Karim Zaidan, Nidzam Al-Qadha’, n.d., 55.
37
bertindak dengan adil dengan selalu berpedoman pada dasar hukum dalam
Pasal 13 UU No. 50 tahun 2009, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi
diantaranya:
2. Beragama Islam
kewajiban
46
Zakaria, “Peradilan Dalam Politik Islam (Al-Qadhaiyyah Fis Siyasah Assyar’iyyah),” 5.
38
hukum tetap.
1989 secara keseluruhan hampir sama dengan ketentuan yang ada pada
terlarang yang lain”. Selain itu, juga ditambahkan terkait usia maksimal
(pasal 5 ayat 1)
yang diajukan dengan dalih bahwa hukum tidak ada atau kurang
(pasal 25)
di Indonesia
Dapat dipahami bahwa pada dasarnya seorang hakim yang diangkat untuk
harus dilantik oleh pemimpin atau khalifah agar dapat dinyatakan sebagai
seorang hakim yang sah, baik secara hukum maupun agama. Pada praktiknya
di ranah hukum, hakim yang menjadi pemutus perkara di antara para pihak
48 Pagar, 103.
40
hakim. Jika dalam siyasah qadha’iyyah, hakim yang diangkat harus memenuhi
Namun, hal itu tidak berdasarkan pada aturan tersendiri sebagai acuannya,
menjadi seorang hakim hanyalah dari kalangan laki-laki. Dalam hal ini
kepadanya. Hal ini berbanding terbalik dengan yang ada di sistem peradilan
pada sistem atau beberapa kriteria tertentu yang harus dipenuhi bagi seorang
hukumnya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
syari’at Islam.
41
42
B. Saran
beberapa hal yang perlu ditinjau kembali, salah satunya adalah pada
dengan berbagai macam suku dan agama, bukan hanya Islam saja. Dengan
demikian, penulis berharap agar para pembaca dapat memberi kritik dan saran
Ali, Yusuf Faisal. “Distribusi Kekuasaan Politik Dalam Kajian Fiqh Siyasah.”
https://doi.org/https://dx.doi.org/10.30870/ucej.v2i2.2811.
Arfiani, Khairul Fahmi, Beni Kharisma Arrasuli, Indah Nadilla, and Miftahul Fikri.
https://doi.org/10.30652/rlj.v6i1.7938.
Hukum Islam.” Syariati: Jurnal Studi Al-Qur’an Dan Hukum II, no. 02
(2016). https://doi.org/https://dx.doi.org/10.32699/syariati.v2i02.1134.
Basri, Cik Hasan. Peradilan Islam Dalam Tatanan Masyarakat Indonesia. 1st
https://doi.org/10.46576/wdw.v17i2.3177.
iii
iv
Hairi, Prianter Jaya. “Antara Prinsip Peradilan Sederhana, Cepat Dan Berbiaya
http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2004/08/09/brk,20040809-
28,id.html,.
Haris. “Peradilan Islam.” ’Aainul Haq: Jurnal Hukum Keluarga Islam 1, no. II
sumber.go.id/yurisprudensi-2/.
http://digilib.uinkhas.ac.id/16171/.
pokok-fungsi/.
2015.
v
https://www.mahkamahagung.go.id/id/tugas-pokok-dan-fungsi.
Muhammad Daud Ali. “Hukum Islam: Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum
Negara.pdf.
R, Mohamad Bagas Rio, Rahma Kemala Dewi, and Sely Agustina. “Tinjauan
(2021). https://doi.org/https://doi.org/10.33507/cakrawala.v5i2.371.
Sardari, Ahmad Asif, and Ja’far Shodiq. “Peradilan Dan Pengadilan Dalam
http://jurnal.arraniry.ac.id/index.php/samarah.
Walukow, Julita Melissa. “Perwujudan Prinsip Equality Before The Law Bagi
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexetsocietatis/article/viewFile/132
0/1071.
Yusuf, Sitti Astika, and Uswatun Khasanah. “Kajian Literatur Dan Teori Sosial