Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan berat lahir antara
2500-4000 gram, cukup bulan, ketika lahir langsung menangis dan tidak ada
kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat (Kosim, 2007). Ada banyak
kriteria menentukan bayi baru lahir normal dimulai dari ciri-ciri bayi baru lahir,
refleks-refleks fisiologis serta penanganan yang harus segera dilakukan setelah
bayi lahir. Salah satu hal yang perlu mendapat perhatian adalah gangguan
pendengaran (tuli bawaan) pada bayi yang baru lahir.
Periode segera setelah bayi baru lahir merupakan awal kehidupan yang
tidak menyenangkan bagi bayi. Hal tersebut disebabkan oleh lingkungan
kehidupan sebelumnya (intra uterin) dengan lingkungan sekarang
(ektra uterin) yang sangat berbeda. Di dalam uterus janin hidup dan tumbuh
dengan segala kenyamanan karena ia tumbuh dari hari ke hari tanpa upaya dari
dirinya sendiri. Hal ini berarti janin tumbuh dan hidup bergabung penuh pada
ibunya. Pada waktu kelahiran tubuh bayi baru lahir mengalami sejumlah
adaptasi psikologik. Bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan
masa transisi kehidupanya ke kehidupan luar uterus berlangsung baik.
Bayi baru lahir juga membutuhkan asuhan yang dapat meningkatkan
kesempatan untuknya menjalani masa transisi dengan baik (Muslihatun, 2010).
Upaya untuk memperbaiki kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak telah
menjadi prioritas utama dari pemerintah, bahkan sebelum Millenium
Development Goal's 2015 ditetapkan. Angka kematian ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator utama derajat kesehatan
suatu negara. AKI dan AKB juga mengindikasikan kemampuan dan kualitas
pelayanan kesehatan, kapasitas pelayanan kesehatan, kualitas pendidikan dan
pengetahuan masyarakat, kualitas kesehatan lingkungan, sosial budaya serta
hambatan dalam memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan.
Berdasarkan Profil Kesehatan Jawa Tengah, Angka Kematian Bayi
(AKB) di Jawa Tengah tahun 2019 sebesar 8,22 per 1.000 kelahiran hidup dan
mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2018 yang mencapai 8,36 per
1.000 kelahiran hidup.
Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Klaten, Angka Kematian Bayi
(AKB) di Kabupaten Klaten tahun 2019 sebesar 10,01 per 1.000 kelahiran
hidup, dan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Angka Kematian
Bayi tahun 2018 sebesar 10,77 per 1000 kelahiran . Angka Kematian Bayi
(AKB) di Kabupaten Klaten tahun 2019 sebesar 10,01 per 1.000 kelahiran
hidup, dan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Angka Kematian
Bayi tahun 2018 sebesar 10,77 per 1000 kelahiran . Penyebab tertinggi
kematian perinatal terutama oleh BBLR dan asfiksia
Angka kematian bagi bayi khususnya neonatus merupakan indikator
dalam menilai status kesehatan masyarakat suatu bangsa. Intervensi yang
sangat kritis adalah tersedianya tenaga penolong persalinan yang terampil dan
berpengalaman serta kompeten sangat diperlukan. Mengingat masa
neonatal/bayi baru lahir adalah masa penentu. Perkembangan dan pertumbuhan
bayi/anak selanjutnya serta diperlukan perhatian dan penanganan yang terpadu
dan berkesinambungan, maka penyusun tertarik untuk mengambil kasus
asuhan bayi baru lahir normal.
Berdasarkan urain di atas penulis tertarik untuk memberikan asuhan pada
bayi baru lahir/neonatus sesuai dengan masalah dan kebutuhan bayi kemudian
mendokumentasikannya agar dapat menjadi bahan referensi untuk
pembelajaran teman yang lain. Hal ini tidak lain juga sebagi upaya untuk
menurunkan AKB dan AKABA di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana Asuhan kebidanan Pada Bayi Baru Lahir fisiologis di
Wilayah kerja Puskesmas Trucuk 2 Klaten?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa memperoleh gambaran nyata dalam melaksanakan Asuhan
kebidanan Pada Bayi Baru lahir normal di wilayah kerja Puskesmas Trucuk
2.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada bayi segera
setelah lahir di wilayah kerja Puskesmas Trucuk 2 .
b. Melakukan analisis data pada bayi segera setelah lahir di wilayah kerja
Puskesmas Trucuk 2 .
c. Melakukan penatalaksanaan (perencanaan dan implementasi) pada bayi
segera setelah lahir di wilayah kerja Puskesmas Trucuk 2 .
d. Melakukan evaluasi pada bayi segera setelah lahir di wilayah kerja
Puskesmas Trucuk 2 .
e. Melakukan dokumentasi asuhan kebidanan fisiologis holistik pada bayi
segera setelah lahir di wilayah kerja Puskesmas Trucuk 2 .

D. Manfaat
Asuhan kebidanan ini diharapkan memberikan manfaat yang berarti kepada:
1. Manfaat teoritis
Berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta informasi dan sebagai
bahan institusi pendidikan dalam penerapan proses manajemen kebidanan
bayi baru lahir normal.

2. Bagi Institusi pendidikan


Berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sebagai tambahan
pengetahuan informasi, dan sebagai bahan masukan institusi pendidikan
dalam penerapan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal.
3. Bagi penulis
Penulis dapat meningkatkan pengetahuan,ketrampilan dan pengalaman
secara langsung sekaligus bisa menerapkan ilmu yang dipereoleh
selamamengikuti perkuliahan, serta bisa membedakan kesenjangan antara
lahan praktik dan teori dalam penerapan asuhan kebidanan pada bayi baru
lahir normal.
4. Bagi Pelayanan kesehatan
Sebagai bahan informasi danmasukan bagi tenaga kesehatan, bidan
khususnya dalam meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan sehingga
dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas di hadapan
masyarakat.
5. Bagi keluarga pasien
Sebagai penyuluhan ketrampilan serta informasi agar keluarga dapat ikut
serta melaksanakan tindakan perawatan pada bayi baru lahir normal.

Anda mungkin juga menyukai