Anda di halaman 1dari 1

MOTIVASI BERAGAMA

Oleh : Moh. Adhyatma Putra Tonang

PEMBAHASAN

“Ilmu tanpa agama adalah buta.


Agama tanpa ilmu adalah lumpuh”

Seorang tokoh dan filosof dunia pernah berkata seperti kutipan di atas, yang bernama Albert Einstein.
Berbicara persoalan motivasi dalam beragama (Islam) adalah suatu hal yang paling fundamental menjadi
dasar dan acuan seseorang dalam menjalankan kewajiban dan syariat beragama. Tiap-tiap insan manusia
punya prinsip hidup. Namun, tidak semua orang punya keyakinan dan keimanan yang kokoh dalam
menjalankan kewajibannya sebagai umat beragama. Pada tahun 611 Masehi Islam pertama kali di
perkenalkan dan disebarkan di Jazirah Arabia oleh Rasulullah Muhammad SAW. Suatu kondisi yang
paling jauh dari Tuhan saat itu, dimana masyarakatnya menyembah patung berhala. Berbagai macam
cobaan dan goncangan yang di derita oleh Nabi Muhammad saat itu menjadikan penyebaran agama Islam
banyak mendapatkan pertentangan. Namun, atas kuasa Allah dan perjuangan Rasulullah yang tidak ada
hentinya menjadikan agama Islam menjadi agama yang banyak umatnya di timur tengah, dan dari tahun
ke tahun penyebaran agama Islam semakin luas dan banyak pengikutnya dari eropa sampai Asia hingga
saat ini.

Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk nomor satu terbanyak yang beragama Islam di dunia.
Hal ini semestinya menjadikan kita bangga sekaligus merenungi apa yang semestinya kita lakukan
sebagai umat Islam agar agama dan Negara ini tetap menjadi satu kesatuan yang saling menguatkan.
Namun berbicara soal motivasi, begitu banyak motivasi yang saya dapatkan dalam beragama Islam. Salah
satunya kutipan yang menjadi bagian dari prinsip hidup saya adalah
“Sebaik-baik waktumu adalah kapan engkau menyadari
kekuranganmu dan engkau pun kembali mengakui kerendahanmi.”
Sejak lahir kita di adzankan oleh orang tua, adzan adalah hal yang paling sakral. Kalimat-kalimat Allah
di gemakan adalah salah satu tanda bahwa kebesaran Allah tak dapat ditandingi oleh siapapun. Saya
menyadari dan sangat mensyukuri bahwa apa yang telah menjadi kenikmatan dan pelajaran selama hidup
adalah anugerah yang terindah dari Allah SWT.

Sebagaimana dalam potongan Q.S. Al-Baqarah: 286 ‫اَل ُيَك ِّلُف ُهَّللا َنْفًسا ِإاَّل ُو ْس َعَها‬
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
Dari ayat ini saya belajar dan merenungi banyak hal tentang kehidupan. Dan sebagaimana motivasi saya
bahwasannya Habluminallah dan Habluminannas adalah dua hal yang paling utama sebagai arah
petunjuk kemanapun kaki melangkah. Q.S. Al-Baqarah ayat 286 tersebut telah menjadi motivasi saya
sejak dulu dalam mempertahankan dan meyakini adanya satu Tuhan yang mengatur seantero kehidupan
dunia ini, Allah SWT. Pun sebagaimana peran saya sebagai mahasiswa begitu banyak godaan yang selalu
menghampiri di setiap saat, entah itu godaan hawa nafsu, kemalasan dalam mengejarkan shalat fardhu,
dan lain-lain. Namun, sebagai umat islam motivasi yang paling membentuk pribadi saya adalah setiap
kali shalat, saya merasa tenang dan selalu memohon petunjuk mana kala tersesat. Bagi saya Al-Qur’an
dan Al-hadits adalah pedoman hidup satu-satunya dalam memecahkan masalah kehidupan yang fana ini.

Anda mungkin juga menyukai