Anda di halaman 1dari 6

A.

Landasan Pendidikan: Landasan filsafat, psikologis, sosialogis, yuridis,


ekonomi dan dimensi-dimensi landasan Pendidikan
a. Pengertian Landasan Pendidikan
Landasan, istilah landasan mengandung arti sebagai alas, dasar atau tumpuan
(kamus besar bahasa Indonesia, 1995). Istilah landasan dikenal pula sebagai
fondasi. Mengacu pada pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa landasan
adalah alas atau dasar pijakan dari sesuatu hal, suatu titik tumpu atau titik
tolak dari suatu hal, atau suatu fondasi tempat berdirinya sesuatu hal.
Menurut sifat wujudnya dapat dibedakan dua jenis landasan yaitu: (1)
landasan yang bersifat material, dan (2) landasan yang bersifat konseptual.
Contoh landasan yang bersifat material antara lain berupa landasan pacu
pesawat terbang dan fondasi bangunan gedung. Adapun contoh landasan yang
bersifat konseptual antara lain berupa dasar Negara Republik Indonesia yaitu
Pancasila dan UUD RI Tahun 1945; landasan pendidikan, dan sebagainya
Pendidikan antara lain dapat dipahami dari dua sudut pandang, pertama
dari sudut pandang praktis sehingga kita dapat memahami kata praktek
pendidikan, dan kedua dari sudut pandang kajian sehingga kita dapat
memahami istilah kajian pendidikan. Kegiatan seseorang, sekelompok orang,
atau lembaga yang membantu individu atau sekelompok orang dalam
mencapai tujuan pendidikan disebut dengan praktik pendidikan. Manajemen
pendidikan (makro atau mikro) dan kegiatan pendidikan (pembinaan,
pengajaran, dan atau pelatihan) keduanya merupakan contoh kegiatan praktik
pendidikan. Kajian dalam bidang pendidikan adalah tindakan yang dilakukan
oleh seseorang atau sekelompok orang untuk memahami pendidikan.
Landasan pendidikan berdasarkan uraian diatas dapat ditarik suatu
pengertian bahwa landaan pendidikan adalah seperangkat asumsi-asumsi yang
menjadi dasar pijakan atau titik tolak dalam rangka praktek pendidikan
Sebagaimana telah dipahami, dalam pendidikan mesti terdapat momen studi
pendidikan dan momen praktek pendidikan.
b. Landasan filsafat
Filsafat pendidikan ialah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam
sampai keakar-akarnya mengenai pendidikanAgar uraian tentang filsafat
pendidikan ini menjadi lebih lengkap, berikut akan dipaparkan tentang
beberapa aliran filsafat pendidikan yang dominan di dunia ini. Aliran itu ialah
Idealisme adalah sistem filsafat yang menekankan pentingnya keunggulan
pikiran (mind), roh (soul) atau jiwa (spirit) dari pada hal-hal yang bersifat
kebendaan atau material.
Menurut Immanuel Kant (1724-1804) yang seringkali disebut sebagai
raksasa pemikir Barat, filsafat adalah ilmu pokok yang merupakan pangkal
dari segala pengetahuan filsafat pendidikan adalah asumsi filsafat yang
dijadikan titik tolak dalam rangka studi dan praktek pendidikan bersumber
dari pandangan-pandanagan dalam filsafat pendidikan, menyangkut
keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai,
hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan.
Menurut Agustinus dan Thomas Aquino 1983 filsafat ini, tidak ada
tujuan yang pasti. Tujuan dan kebenaran itu bersifat relative. Apa yang
sekarang dipandang benar karena dituju dalam kehidupan, tahun depan belum
tentu masih tetap benar. Ukuran kebenaran ialah yang berguna bagi kehidupan
manusia hari ini.
c. Landasan Psikologis
Landasan psikologis dapat didefenisikan sebagai suatu landasan yang
dijadikan sebagai titik tolak dalam proses pendidikan yang membahas
berbagai informasi tentang jiwa atau psikis manusia yang selalu mengalami
perkembangan dari bayi hingga usia lanjut sehingga dapat memudahkan
pelaksanaan proses pendidikan.
Menurut Richard Mayer spikologi adalah analisis yang mempelajari proses
mental dan struktur kgonitif untuk bisa memahami perilakku manusia. Jadi
memang kemampuan kognitif seseorang memang menentukan segala apa
yang akan ditampakkan dalam sikap dan perilaku mereka. baik yang
ditampakan secara sadar maupun tidak sadar.
Menurut Dr. Singgih Dirgagunarsa mengajarkan psikologi sebaagi ilmu
yang mempelajari tingkah laku manusia. Meskipun singkat, dalam tulisanya
pun juga memaparkan banyak perspektif juga. Kebutuhan dasar yang
bermacam-macam pada manusia dan perkembangan peserta didik termasuk
perkembangan pribadi peserta didik, perkembangan kognitif, perkembangan
moral, intelegensi, teori belajar, semua hal tersebut berdasarkan pada teori-
teori yang ada pada aspek psikologis.
d. Landasan sosiogis
Landasan sosiologis membantu kita memahami struktur dan fungsi sosial,
serta dinamika interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat. Dalam konteks
kebijakan atau aturan, landasan sosiologis membantu kita memahami
fenomena sosial yang menjadi fokus kebijakan atau aturan, serta
memperhitungkan faktor-faktor sosial seperti ketimpangan ekonomi, konflik
antar kelompok, dan perubahan sosial. Dengan memahami landasan
sosiologis, kebijakan atau aturan yang dibangun dapat lebih efektif dan
berkembang.
Landasan sosiologis pendidikan adalah seperangkat asumsi yang
bersumber dari hasil studi disiplin sosiologi yang dijadikan titik tolak dalam
rangka praktik pendidikan. Dalam hal ini, sebagai pendidik kita harus
mempelajari permasalahan sosial semacam Individu dan Masyarakat serta
Implikasinya terhadap pendidikan. (Yatimah, 2017, hlm. 126)
e. Landasan Yuridis
Landasan Yuridis. Sebagai penyelenggaraan pendidikan nasional yang
utama, perlu pelaksanaannya berdasarkan undang-undang. Hal ini sangat
penting karena hakikatnya pendidikan nasional adalah perwujudan dari
kehendak UUD 1945 utamanya pasal 31 tentang Pendidikan dan
Kebudayaan,
landasan yuridis adalah pertimbangan atau alasan yang menggambarkan
bahwa peraturan yang dibentuk untuk mengatasi permasalahan hukum atau
mengisi kekosongan hukum dengan mempertimbangkan aturan yang telah
ada, yang akan diubah, atau yang akan dicabut guna menjamin kepastian
hukum dan rasa keadilan masyarakat.
Beberapa persoalan hukum itu, antara lain peraturan yang sudah
ketinggalan, peraturan yang tidak harmonis atau tumpang tindih, jenis
peraturan yang lebih rendah dari undang-undang sehingga daya berlakunya
lemah, peraturannya sudah ada tetapi tidak memadai, atau peraturannya
memang sama sekali belum ada.
f. Landasan Ekonomi
Pada zaman pasca modern atau globalisasi sekarang ini, yang sebagian besar
manusianya cenderung mengutamakan kesejahteraan materi disbanding
kesejahteraan rohani, membuat ekonomi mendapat perhatian yang sangat besar.
Tidak banyak orang mementingkan peningkatan spiritual. Sebagian besar dari
mereka ingin hidup enak dalam arti jasmaniah. Seperti diketahui dana
pendidikan di Indonesia sangat terbatas
Menurut Pepelasis, dkk dalam (Yatimah, 2017, hlm. 133) faktor-faktor
yang sangat penting dalam ekonomi (pembangunan) adalah sumber daya alam,
sumber daya manusia, akumulasi odal, teknologi dan kewiraswastaan, serta
sosio-budaya.
Faktor ekonomi yang sangat berkesesuaian dengan pendidikan adalah
sumber daya manusia (Mudyahardjo dalam Yatimah, 2017, hlm. 133). Oleh
karena itu, ditinjau dari sudut pandang ekonomi, pendidikan adalah human
investment atau upaya penanaman modal pada diri manusia (Muchtar dalam
Yatimah, 2017, hlm. 134).
Terdapat hubungan antara pendidikan dan ekonomi, antara lain melalui
pendidikan tenaga kerja produktif dapat dihasilkan. Sebaliknya, pelaksanaan
pendidikan memerlukan sejumlah dana yang harus dimanfaatkan secara efisien
dan efektif.
Dimensi-dimensi landasan Pendidikan merujuk pada aspek-aspek yang
melengkapi dan mendukung landasan-landasan Pendidikan dalam proses
pendidikan. Beberapa dimensi landasan Pendidikan yang penting meliput
Dimensi historis: Dimensi ini mencakup pemahaman dan pengkajian
sejarah pendidikan sebagai landasan untuk memahami perkembangan sistem
pendidikan dan perubahan dalam pendekatan pembelajaran. Dimensi budaya:
Dimensi ini mengacu pada pengakuan dan penghormatan terhadap
keberagaman budaya dalam pendidikan, serta pengintegrasian nilai-nilai
budaya dalam kurikulum dan strategi pembelajaran. Dimensi teknologi:
Dimensi ini menekankan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
dalam pendidikan, termasuk penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Dimensi global:
Dimensi ini mengakui pentingnya perspektif global dalam pendidikan,
termasuk pemahaman tentang isu-isu global, kerjasama internasional, dan
pengembangan kompetensi global pada peserta didik
Saya menjelaskan hanya beberapa saja deminsi-deminsi yang sudah
mencangkup semua deminsi dalam keterkaitan dalam landasan pendidikan
tersebut.
Dapat ditarik uraian di atas, landasan-landasan Pendidikan, termasuk
landasan filsafat, psikologis, sosialogis, yuridis, ekonomi, dan dimensi-dimensi
lainnya, saling berinteraksi dan mendukung satu sama lain dalam proses
pendidikan. Landasan ini memberikan dasar pemikiran, pemahaman tentang
individu dan masyarakat, kerangka hukum, pertimbangan ekonomi, serta
dimensi-dimensi lain yang melengkapi dan mendukung pendidikan. Dengan
adanya interdependensi ini, pendidikan dapat dirancang dan dilaksanakan
secara holistik dan efektif untuk mencapai tujuan pendidikan yang optima
B. Interdependensi landasan-landasan Pendidikan/pembelajaran
Interdependensi landasan-landasan Pendidikan atau pembelajaran mengacu
pada hubungan saling ketergantungan antara landasan-landasan tersebut dalam
mendukung proses pendidikan. Landasan-landasan tersebut meliputi landasan
filsafat, psikologis, sosialogis, yuridis, dan ekonomi.
menurut John Dewey Landasan filsafat memberikan dasar pemikiran dan
nilai-nilai yang menjadi landasan dalam merancang kurikulum dan strategi
pembelajaran. Landasan psikologis membantu dalam memahami karakteristik dan
kebutuhan individu dalam proses pembelajaran. Landasan sosialogis menekankan
pentingnya interaksi sosial dan lingkungan dalam pembelajaran.
Locke, J. 1693. Landasan yuridis memberikan kerangka hukum yang
mengatur sistem pendidikan. Landasan ekonomi mempertimbangkan aspek
keuangan dan efisiensi dalam penyelenggaraan pendidikan. Ketergantungan
antara landasan-landasan ini terlihat dalam praktik pendidikan. Misalnya,
landasan filsafat yang mengedepankan pendekatan humanistik akan
mempengaruhi strategi pembelajaran yang digunakan. Landasan psikologis yang
memahami perbedaan individu akan mempengaruhi pendekatan diferensiasi
dalam pembelajaran.
menurut Emile Durkheim Landasan sosialogis yang menekankan pentingnya
kerjasama dan partisipasi akan mempengaruhi pengorganisasian kelas dan
kegiatan ekstrakurikuler, Landasan yuridis yang mengatur hak dan kewajiban
dalam pendidikan akan mempengaruhi kebijakan dan regulasi pendidikan.
Landasan ekonomi yang mempertimbangkan aspek keuangan akan mempengaruhi
alokasi sumber daya dalam pendidikan.
Dengan adanya interdependensi ini, landasan-landasan Pendidikan saling
melengkapi dan mendukung satu sama lain dalam mencapai tujuan pendidikan
yang optimal.
C. Konsep dan pengembangan karir tenaga pendidik dan kependidikan
Menurut Suryadi, D., & Sutisna, U. (2019). Konsep dan pengembangan
karir tenaga pendidik dan kependidikan melibatkan pemahaman tentang
pentingnya pengembangan profesionalisme dan peningkatan kompetensi bagi para
pendidik dan tenaga kependidikan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan dan pembelajaran.
Konsep karir tenaga pendidik dan kependidikan mencakup berbagai aspek,
seperti pengembangan kompetensi pedagogis, peningkatan keterampilan
mengajar, pengembangan kepemimpinan, dan pengembangan profesionalisme
secara keseluruhan. Karir pendidik dan kependidikan juga melibatkan pemahaman
tentang jalur karir, peluang pengembangan, dan penilaian kinerja yang adil dan
objektif.
Pengembangan karir tenaga pendidik dan kependidikan dapat dilakukan
melalui berbagai upaya, seperti pelatihan dan pengembangan profesional,
partisipasi dalam program sertifikasi, kolaborasi dan pertukaran pengetahuan antar
pendidik, serta pengakuan dan penghargaan atas prestasi dan kontribusi yang telah
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Dewey, J. (1916). Demokrasi dan Pendidikan: Pengantar Filsafat Pendidikan.
Macmillan
Durkheim, E. (1898). Pendidikan dan Sosiologi. Pers Bebas Beberapa
Locke, J. (1693). Pikiran tentang pendidikan. A. dan J. Churchill.
Landasan Pendidikan: Landasan filsafat, psikologis, sosialogis, yuridis, ekonomi
dan dimensi-dimensi landasan Pendidikan. Retrieved from
https://www.researchgate
Suryadi, D., & Sutisna, U. (2019). Pengembangan Karir Guru dalam Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan
Pengembangan

Anda mungkin juga menyukai