Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya
Dasar
Disusun Oleh:
KELOMPOK 7:
ALISYA DHEKANI. N (P21335123007)
ANNISA ZASKYA (P21335123013)
DAFFA SYAHZILDAN (P21335123020)
FAUZIYYAH RAHMA (21335123030)
KHANSA KAMILIYA (P21335123041)
KELAS 1 DIV-A
PROGRAM SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
nikmat iman, kesehatan, serta kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Selawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para
sahabatnya hingga pada umatnya hingga akhir zaman.
Rasa terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Arni Widyastuti, SKM. M.Kes.
selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar yang telah
memberikan banyak ilmu pengetahuan. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya
sehinga makalah yang berjudul “Perkemenkes No. 43 tahun 2019 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat” yang dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial
Budaya Dasar ini dapat disusun dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam Menyusun makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih terdapat banyak kekurangan. Penulis berharap agar
makalh ini memberikan banyak manfaat bagi para pembaca. Untuk itu, kami
mengharapkan saran yang membangun guna menyempurnakan makalah ini supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Penulis.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
2
PEMBAHASAN
A. Definisi Puskesmas
1
Ratih Angraeni, Mutu Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, (Sleman: Deepublish: 2019), hlm
29.
2
Peraturan Menteri Kesehatan, Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat,
2019, h. 3.
3
Ibid.
4
Nasrul Effendy, Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, (Jakarta: Penerbit Buku
kedokteran EGC: 1998), hlm 161.
5
Ratih Anggraeni, Loc. cit.
3
4
Pasal 3
(1) Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi:
a. Paradigma sehat
b. Pertanggungjawaban Wilayah
c. Kemandirian Masyarakat
d. Ketersedianan Akses Pelayanan Kesehatan
e. Teknologi Tepat Guna
f. Keterpaduan dan Kesinambungan
1. Paradigma Sehat
Menurut Permenkes No. 43 tahun 2019, Puskesmas mendorong
seluruh pemangku kepentingan berpartisipasi dalam upaya mencegah dan
mengurangi risiko kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat melalui Gerakan Hidup Sehat.7
2. Pertanggungjawaban Wilayah
Berdasarkan prinsip pertanggungjawaban wilayah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b, Puskesmas menggerakan dan bertanggung
jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.8
3. Kemandirian Masyarakat
Berdasarkan prinsip kemandirian masyarakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c, Puskesmas mendorong kemandirian hidup
sehat bagi individu, keluarga, kelompok, masyarakat.9
4. Ketersediaan Akses Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan prinsip ketersediaan akses pelayanan kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (10) huruf d, Puskesmas
menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang dapat diakses dan terjangkau
6
Ibid, hlm. 30.
7
Peraturan Menteri Kesehatan, Op. cit. hlm. 5.
8
Ibid.
9
Ibid, hlm. 6.
5
Pasal 4
(1) Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
(2) Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Puskesmas mengintegrasi program yang dilaksanakannya
dengan pendekatan keluarga.
(3) Pendekatan keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan
salah satu cara puskesmas mengintegrasikan program untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan
kesehatan diwilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
Pasal 5
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ayat (1), Puskesmas memiliki fungsi:
a. Penyelenggaraan tingkat UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) tingkat
pertama di wilayah kerjanya; dan
b. Penyelenggaraan UKP (Upaya Kesehatan Perseorangan) tingkat
pertama di wilayah kerjanya.
6
D. Kewenangan Puskesmas
10
Ibid, hlm. 8.
8
Pasal 11
(1) Persyaratan lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (4)
meliputi:11
a. Geografis;
b. Aksesibilitas untuk jalur transportasi;
c. Kontur tanah;
d. Fasilitas parkir;
e. Fasilitas keamanan;
f. Ketersediaan utilitas publik;
g. Pengelolaan kesehatan lingkungan;
h. Tidak didirikan di area sekitar Saluran Udara Tegangan Tinggi dan
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pendirian
Puskesmas harus memperhatikan ketentuan teknis pembangunan
bangunan Gedung negara.12
Pasal 12
(1) Persyaratan bangunan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat (4)
meliputi:13
a. Persyaratan administratif, persyaratan keselamatan dan kesehatan
kerja serta persyaratan teknis bangunan;
b. Bangunan bersifat permanen dan terpisah dengan bangunan lain; dan
c. Bangunan didirikan dengan memperhatikan fungsi, keamanan,
kenyamanan, perlindungan, keselamatan dan kesehatan serta
kemudahan dalam memberi pelayanan bagi semua orang termasuk
yang berkebutuhan khusus / penyandang disabilitas, anak-anak, dan
lanjut usia.
11
Ibid. hlm. 10.
12
Ibid.
13
Ibid. 11.
9
PENUTUP
A. SIMPULAN
B. SARAN
10
DAFTAR PUSTAKA
11