Anda di halaman 1dari 40

MODULAR TRAINING PACKAGE (MTP)

SEKTOR LOGAM MESIN


SUB SEKTOR PENGELASAN

MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS (FCAW)


LOG.OO05.017.01

OLEH : SUJARWADI, Spd.

DINAS TENAGA KERJA TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN


PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Jl. Dukuh Menanggal 124 – 126
SURABAYA
331
DIDAKTICAL SUMARY SHET

LEARNING MODUL Untuk PELATIHAN KOMPETENSI 480 JP


MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS (FCAW /FLUX CORE ARC WELDING)

Klasifikasi 3 G ( Tree Groove Clasification )


Learning Modul : 11. MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS ( FCAW) (LOG. OO05.017.01)

Learning Obyektive : CONTENT : SKKNI,ASME,AWS dan MODUL PBK

Peserta yang telah menyelesaikan • Persyaratan pengelasan ditentukan berdasarkan spesifikasi


pekerjaan pengelasan
Modul ini pada akhirnya dapat : • Mesin las dan elektroda diidentifikasi berdasarkan prosedur
pengelasan yang telah ditentukan sesuai spesifikasi dan
1. Menyiapkan material,mengeset gambar teknik.
mesin las dan mengeset • Peralatan pengelasan dihubungkan dan diset dengan aman
peralatan Pengelasan. dan benar berdasarkan prosedur operasi standar
2. Melakukan Pengelasan sesuai • Metoda pencegahan distorsi dan Tindakan yang tepat untuk
dengan prosedure dan standart mengurangi serta memperbaiki distorsi.
ISO. • Melakukan Pengelasan dengan benar pada posisi Down
3. Memeriksa Hasil Pengelasan dan Hand, horizontal dan vertikal sesuai dengan spesifikasi.
Memperbaiki kerusakan/cacat • Hasil pengelasan diperiksa secara visual sesuai spesifikasi
Las. untuk mengetahui cacat pengelasan
• Cacat pengelasan dihilangkan dengan meminimalkan kerugian
kekuatan logam dengan menggunakan teknik dan peralatan
yang tepat.

METHODS :

- Belajar secara mandiri ,Belajar secara kelompok,Belajar


terstruktur
- Demontration,.Exercises.

Trainee pre knowledge Trainner Qualification TRAINING MEDIA

- Teori Logam Dasar - Kompetensi • Audio Visual


dibidang MENGELAS • Contoh hasil Pengelasan
- Membaca Simbol-simbol Kampuh Las. DENGAN PROSES LAS Plat & Pipa
FLUX CORE ARC • Benda Nyata
- Dapat Melakukan Perhitungan dan WELDING • Chart.
satuan dasar

332
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
GAS ( FCAW) Date of Isue Page I of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret – April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

ENTRI REQUIREMENTS / Syarat Minimum Peserta


None : LOG.OO05.017,01
1. Tamatan SLTA / sederajat
2. Sehat fisik dan mental
3. Berkelakuan baik
4. Lulus seleksi

OBYEKTIVES / TUJUAN :

Peserta yang telah menyelesaikan Modul ini pada akhirnya dapat :

1. Menyiapkan material,mengeset mesin las dan mengeset peralatan Pengelasan.


2. Melakukan Pengelasan sesuai dengan prosedure dan standart ISO.
3. Memeriksa Hasil Pengelasan dan Memperbaiki kerusakan/cacat Las.

EQUIPMENT,MATERIAL AND AIDS YOU WILL NEED / PERALATAN DAN ALAT BANTU YG
DIPERGUNAKAN :

QUANTITY Name and Descreption


OTC TRANSFOMER 350
Kunci Pas
Chipping Hammer
Sikat Baja
Tang potong

RELATED LEARNING UNITS AND MATERIALS / HUBUNGAN ANTARA PELAJARAN UNIT


DAN BAHAN :

Electroda AWS E 71T-1


Besi Plat Baja Karbon Rendah ( Mild Stell )

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

333
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 8 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 2 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret – April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

URAIAN SINGKAT MATERI PELATIHAN


MELAKSANAKAN RUTINITAS (LANJUT) PENGELASAN DENGAN PROSES LAS FCAW

2.1 LATAR BELAKANG

Melaksanakan Rutinitas (Lanjut) Pengelasan dengan Proses Las FCAW merupakan salah satu
dari beberapa proses pengelasan dan posisi pengelasan dimana pengelasan rutinitas dasar ini
merupakan proses pengelasan yang biasa dipergunakan dalam proses pengelasan tingkat dasar
yaitu posisi mendatar atau dibawah tangan dari sambungan sudut 3 F ( fillet joint ) dan sambungan
tumpul 3 G ( Butt joint ) dan posisi Vertikal dari sambungan sudut 3 F (fillet joint ) dan sambungan
tumpul 3G (Butt joint ) dilakukan untuk membentuk suatu konstruksi dan merupakan posisi
pengelasan yang paling banyak digunakan pada dunia pengelasan. Pengelasan dengan proses las
FCAW atau disebut dengan pengelasan busur listrik dengan pelindung gas CO2 merupakan proses
pengelasan yang menggunakan busur listrik yang mengalir sebagai pemanas dalam kawat las (
Wire Roll ) yang dilindungi gas CO2). Kawat las yang digunakan berbentuk wire roll.
Pada Buku Informasi ini akan dipaparkan tentang Pengetahuan dan ketrampilan dimana berisi
Informasi tentang : Persiapan mesin dan bahan las (benda uji), Identifikasi bahan pengisi,
Identifikasi posisi pengelasan, Pelaksanaan pengelasan sambungan sudut dan tumpul pada pelat
posisi Vertikal (3F, 3G), Pelaksanaan pemeriksaan (evaluasi) hasil pengelasan secara visual dan
melaporkan hasil pengelasan.
Dengan disusunnya Modul ” Mengelas Pelat Melaksanakan Rutinitas (dasar) Pengelasan
dengan Proses Las FCAW” ini diharapkan akan dapat membantu Pelatih dalam menjelaskan
tentang pengelasan

2.2 TUJUAN

Modul “ Mengelas Pelat Melaksanakan Rutinitas (lanjut) Pengelasan dengan Proses Las FCAW”
ini bertujuan agar siswa mampu untuk melakukan pengelasan sesuai dengan SOP. Dimana
Mengelas Pelat Posisi Vertikal (3F, 3G) dengan Proses Las FCAW dalam Modul ini adalah untuk
memberikan pemahaman dan menerapkan proses pengelasan, disamping itu juga bertujuan agar
siswa mampu melakukan pemeriksaan hasil pengelasan secara benar.

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

334
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 3 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret – April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

2.3 RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dari Modul “ Mengelas Pelat Melaksanakan Rutinitas (dasar) Pengelasan dengan
Proses Las FCAW” ini terdiri dari: Persiapan mesin dan bahan las (benda uji),Identifikasi bahan
pengisi, Identifikasi posisi pengelasan, Pelaksanaan pengelasan sambungan sudut dan tumpul pada
pelat posisi Vertikal (3F, 3G), dan posisi horisontal ( 2F, 2G )Pelaksanaan pemeriksaan (evaluasi) hasil
pengelasan secara visual dan melaporkan hasil pengelasan

2.4 PENGERTIAN-PENGERTIAN

1. Flux Cored Arc Welding ( FCAW ) adalah Proses pengelasan las busur listrik (semi otomatik )
dengan pelindung gas Co2 dengan wire roll berinti flux
2. Kawat las ( Wire Roll ).adalah Logam pengisi dalam proses pengelasan berbentuk kawat
memanjang yang digulung pada roll untuk proses pengelasan Flux Cored Arc Welding ( FCAW )
3. Baja adalah Logam yang keras dan kuat, yang dihasilkan dari proses pengolahan lanjut logam
besi melalui dapur Siemens Martin, Bessemer, Open Heart atau dapur listrik
4. Baja Carbon Rendah adalah Baja yang mempunyai kandungan karbon sebesar 0,1 % sampai
dengan 0,3 %
5. Baja Carbon Sedang adalah Baja yang mempunyai kandungan karbon sebesar 0,3 % sampai
dengan 0,6 %
6. Baja Carbon Tinggi adalah Logam yang mempunyai kandungan karbon 0,7 % sampai dengan
1,3 %
7. Baja campuran adalah Logam baja yang telah mengalami proses penambahan unsur – unsur
paduan
8. Baja Tahan Karat adalah Logam baja yang mempunyai sifat tahan terhadap karat
9. Spesifikasi prosedur pengelasan (Welding Procedure Specification) disingkat dengan WPS
adalah sebuah dokumen tentang prosedur pengelasan berkualifikasi tertulis yang harus
dipersiapkan untuk dijadikan petunjuk pengelasan sesuai persyaratan yang diacu

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

335
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 4 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret -April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

Klasifikasi baja karbon dapat dilihat pada Tabel 1.1. dibawah ini :
Kadar Kekuatan Kekuatan Perpanjan Kekerasan Penggun
Karbon Luluh Tarik gan (%) Brinell aan
Jenis dan Kelas (%) (Kg/mm²) (Kg/mm²)

Baja 0,08 18-28 32-36 40-30 95-100 Pelat tipis


lunak
khusus 0,08-0,12 20-29 36-42 40-30 80-120 Batang,
Baja Baja kawat
karbon sangat 0,12-0,20 22-30 38-48 36-24 100-130
rendah lunak
Baja 0,20-0,30 24-36 44-55 32-22 112-145 Kontruksi
lunak umum
Baja
setengah 0,30-0,40 30-40 50-60 30-17 140-170
Baja lunak Alat-alat
karbon 0,40-0,50 34-46 58-70 26-14 160-200 mesin.
sedang Baja Perkakas.
Baja sete- 0,50-0,80 36-47 65-100 20-11 180-235 Rel,
karbon ngah pegas dan
tinggi keras kawat
Baja piano
Keras

Baja
sangat
keras

Tabel. 1.1. Klasifikasi Baja Karbon (Harsono, 2004:90)

b. Klasifikasi Baja Tahan Karat (Stainless Steel)


Baja tahan karat termasuk dalam baja paduan tinggi yang tahan terhadap korosi, suhu tinggi,
dan suhu rendah. Disamping itu, baja tahan karat juga mempunyai ketangguhan dan sifat mampu
potong yang cukup (dengan plasma cutting). Secara garis besar, baja tahan karat dapat
dikelompokan kedalam empat jenis, seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 1.2.
• Baja tahan karat jenis ferit
• Baja tahan karat jenis austenit
• Baja tahan karat jenis martensit
• Baja tahan karat jenis duplex

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

336
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 5 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret-April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

Komposisi Utama (%) Sifat Sifat Sifat Sifat


Kemag-
Klasifikasi mampu tahan mampu mampu
Cr Ni C nitan
keras korosi tempa las
Baja tahan Mengeras Kurang Kurang
11-15 - ≤ 1,20 Tidak baik Magnit
karat martensit sendiri baik baik
Tidak
Baja tahan Kurang
16-27 - ≤ 0,35 dapat Baik Baik Magnit
karat ferit baik
dikeraskan
Tidak
Baja tahan ≤ 16 Baik Baik Bukan
≤7 ≤ 0,25 dapat Baik sekali
karat austenit sekali sekali magnit
dikeraskan
Tidak
Baja tahan 0,030- Baik Baik
22-26 5-8 dapat Baik sekali Magnit
karat duplex 0,06 sekali sekali
dikeraskan

Tabel 1.2. Klasifikasi Baja Tahan Karat (Harsono, 2004:109)

Baja tahan karat mempunyai sifat yang berbeda, baik dengan baja karbon maupun dengan baja
paduan rendah. Paduan utama dari baja tahan karat adalah Cr atau Cr dan Ni dengan sedikit tambahan
unsur lain seperti Mo, Cu dan Mn. Dari sifat fisiknya yang menunjukkan bahwa koefisien muainya kira-kira
1,5 kali baja lunak, maka dalam pengelasan baja tahan karat akan terjadi perubahan bentuk yang lebih
besar. Karena baja tahan karat adalah baja paduan tinggi, maka jelas bahwa kualitas sambungan lasnya
sangat dipengaruhi dan menjadi getas oleh panas dan atmosfer pengelasan. Sifat mampu las dari
masing-masing jenis baja tahan karat dijelaskan berikut :

c. Baja tahan karat jenis ferit

Baja tahan karat ferit sangat sukar dilas, tetapi butirnya mudah menjadi kasar yang menyebabkan
ketangguhan dan keuletannya menurun. Penggetasan biasanya terjadi pada pendinginan lambat dari
600°C ke 400°C. Karena sifatnya ini, maka pada pengelasan baja ini harus dilakukan pemanasan mula
antara 70°C sampai 100°C untuk menghindari retak dingin dan pendinginan dari 600°C ke 400°C harus
terjadi dengan cepat untuk menghindari penggetasan seperti yang diterangkan diatas.

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

337
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 6 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret-April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

d. Baja tahan karat jenis austenit

Baja tahan karat jenis ini mempunyai sifat mampu las yang lebih baik bila dibandingkan dengan
kedua jenis yang lainnya. Tetapi walaupun demikian pada pendinginan lambat dari 680°C ke 480°C
akan terbentuk karbit khrom yang mengendap diantara butir. Endapan ini terjadi pada suhu sekitar
650°C dan menyebabkan penurunan sifat tahan karat dan sifat mekaniknya.
Sifat mekanik dan sifat tahan karat dari logam las sangat dipengaruhi oleh komposisi kimia dan
struktur. Hubungan antara komposisi kimia dalam bentuk ekivalen Ni dan ekivalen Cr. Karena semua
jenis baja tahan karat dalam pengelasan akan mengalami penggetasan dan peretakan, maka harus
dijaga agar logam las selalu terletak pada daerah aman. Struktur austenit akan menjurus pada
terbentuknya retak panas, maka dalam pengelasan baja tahan karat austenit, hendaknya :
- jangan dilakukan pemanasan mula, tetapi dihindari terjadinya masukan panas yang tinggi,
sehingga tidak terjadi pengendapan antar butir dari karbid – khrom
- menggunakan elektroda jenis Nb, Ti atau karbon rendah (C ≤ 0,03%)
- dipilih elektroda yang menghasilkan struktur logam las pada daerah aman
e. Baja tahan karat jenis martensit

Baja ini dalam siklus pamanasan dan pendinginan selama proses pengelasan akan membentuk
martensit yang keras dan getas, sehingga sifat mampu lasnya kurang baik. Dalam mengelas baja
tahan karat jenis ini harus diperhatikan dua hal, yaitu:
- harus diberikan pemanasan mula sampai suhu 200°C ke 400°C dan suhu antara pengelasan
lapisan harus ditahan jangan terlalu dingin.
- setelah selesai pengelasan, secepatnya suhunya harus ditahan antara 700°C ke 800°C untuk
beberapa waktu.
f. Baja tahan karat jenis duplex

Baja ini mempunyai kandungan austenitic dan ferritic, yang mempunyai ketahanan korosi cukup
tinggi dan mechanical properties cukup baik. Baja ini mengadung komposisi kimia khrom yang cukup
tinggi, sehingga mempunyai ketahanan terhadap korosi antar struktur (intergranular) dan korosi
sumuran (piting corrosion). Sifat mampu las baja tahan karat duplex cukup baik terhadap retak panas
(hot crack). Pemanasan setelah pengelasan (Post Weld Heat Treatment/PWHT) tidak dianjurkan,
karena akan mengurangi sifat ketangguhan dan sifat tahan korosi dari baja ini.

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

338
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW)
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Date of Isue Page 7 of 37
3 G (TREEE GROOVE ) Maret-April 2011
LM NO : 11

MATERI PELATIHAN
MELAKSANAKAN RUTINITAS (LANJUT) PENGELASAN
DENGAN PROSES LAS FCAW
DIAGRAM ALIR UNIT KOMPETENSI

Mengenal berbagai Mengenal desain Mengenal bagian-


macam jenis plat sambungan las bagian mesin las
FCAW
- Baja roll - Sambungan
- Baja roll untuk tumpul - Remote control
struktur las - Sambungan sudut dan wire feeder
- Baja kekuatan - Sambungan - Regulator & botol
tarik tinggi tumpang gas CO2
- Sambungan T

Persiapan Material Mengidentifikasi Mengenal posisi


bahan pengisi (wire pengelasan
- Membersihkan
roll) FCAW
permukaan benda - Pelat
kerja - Pipa
- No. AWS
- Las ikat
- Setting mesin las

Menerapkan K3 di Pengelasan Pembersihan


tempat kerja
- Penyalaan busur - Mematikan switch
- Pengaruh asap - Pelelehan ujung las - Tutup katup tabung
terhadap tubuh - Gerakan torch & gas CO2
- Bahaya listrik ayunan - Simpan peralatan
- Pemeriksaan hasil
las

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

339
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 8 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret-April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

Mengidentifikasi spesifikasi dan menyiapkan mesin las FCAW

A. KETERAMPILAN

Prosedur pengaturan (setting) mesin las

Sebelum melakukan pengelasan proses FCAW maka mesin las harus mendapatkan
perhatian perhatian dengan melakukan hal-hal sebagai berikut ini :
a. Periksa kabel input dan terminal sambungan, yakinkan bahwa semua dalam kondisi baik.
b. Periksa kabel output dan terminal sambungan (terminal sambungan positif (+) ke wire feeder,
terminal sambungan negatif (-) ke meja kerja dan yakinkan semua dalam kondisi baik.
c. Periksa sambungan selang gas, kabel switch torch, kabel power dan kabel wire feeder.
d. Periksa rol ukuran wire feeder, yakinkan rol sesuai dengan ukuran kawat yang digunakan
(misal dia 1,2 mm).
e. Bongkar / lepas corong gas, mulut lubang gas dan ujung kontak dari torch las tersebut seperti
gambar no. 1.
f. Pasang kawat elektrode pada wire roll feeder.
g. Putar posisi ON pada power switch utama.
h. Tekan tombol pada kontak remote kontrol atau torch switch sampai kawat muncul pada
kontak tip di torch las sebagai mana yang terlihat pada gambar no. 2.
i. Periksa ujung kontak, lubang mulut corong gas dan gas alat pemercik, yakinkan bahwa
semuanya dalam kondisi baik.
j. Pasang kembali ujung kontak, lubang mulut gas dan cerobong gas.
k. Pasang regulator gas CO2 pada botol gas CO2. Pasang kabel power untuk pemanas dan
sambungkan selang gas, seperti pada gambar no. 3.
l. Buka katup botol gas, setel katup kontrol tekanan gas sampai tekanan gas mencapai 2 – 3 Kg/
Cm2.
m. Putar switch gas check , buka katup kontrol aliran gas dan atur sampai aliran gas 15 l/ menit.
n. Setelah penyetelan besarnya aliran gas putar kembali switch gas check ka auto.
o. Putar tombol arus dan voltase ke posisi tengah tengah.
p. Nyalakan busur dengan menekan torch switch ON pada pelat baja.
q. Yakinkan bahwa semua kondisi tersebut berfungsi dengan baik.

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

340
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 9 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret – April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

Ujung
kontak

Lubang
gas Torch las

Corong
gas

Gambar : 3.1 Bagian bagian torch las


Kotak remot
Tombol kontrol
arus

Tombol voltage
(tegangan)

Knob Inching

Torch las
Roll wire
Kawat elektoda
Kawat feeder
elektroda

Gambar: 3.2. Remote kontrol dan wire feeder


Regulator gas CO2

Kabel daya
pemanas
Botol gas
Co 2
Sambungan
Heater
Selang Sambungan
gas masuk Sisi belakang
gas welder

Gambar 3.3. Regulator gas CO2 dan botol gas CO2

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

341
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS ( L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
FCAW) Date of Isue Page 10 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret-April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

Menyiapkan bahan las

A. KETERAMPILAN

Sebelum melakukan pengelasan proses FCAW maka material las harus diperhatikan hal-hal
berikut ini :
Sebagai langkah persiapan, perhatikan hal-hal berikut ini :
(1) Permukaan logam yang kasar harus dihaluskan dulu dengan menggunakan kikir tangan
atau gerinda tangan.
(2) Bersihkan logam dasarnya.
Kikir tangan

Gambar: 3.4. Persiapan permukaan logam pada


pengelasan tumpul posisi datar
1. Persiapan material
Sebagai langkah persiapan, perhatikan hal-hal berikut ini :
(1) Siapkan dua logam dasar dengan kampuhnya
(2) Siapkan satu potong logam penahan bagian belakang.
(3) Berikan bevel 30o pada salah satu sisi penahan belakang.
(4) Hilangkan sisik-sisik bagian belakang logam dasar tersebut dengan kikir tangan.

Gambar : 3.5. Persiapan awal pengelasan tumpul


kampuh V posisi datar dengan penahan belakang

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

342
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 11 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret-April 2011
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

2. Pemberian las ikat


(1) Tempelkan kedua logam dasar diatas lempengan penahannya.
(2) Diantara dua logam itu, berikan celah 4 mm.
(3) Berikan las ikat pada bagian belakang logam dengan penahannya dengan hati-
hati jangan sampai merusak pengelasan bagian depan.
(4) Pastikan jika ada perubahan posisi hanya ± 3o.

Plat penahan

Las ikat

Sisi depan Sisi belakang

Las ikat

Gambar : 3.6. Pemberian las ikat


B. Standar Operasional Prosedur (SOP)
1. Persiapan Mesin Las
(1) Tempatkan mesin las pada lokasi yang tepat dan memadai, jarak mesin dengan
dinding sekurang-kurangnya 30 cm
(2) Hubungkan kabel daya las ke sumber daya.
(3) Buat rangkaian luar mesin sesuai fungsi masing-masing hubungan atau terminal yang
ada.
2. Pemilihan gas pelindung
(1) Siapkan seperangkat gas CO2
(2) Hubungkan tabung gas ke “Wire Feeder” atau mesin las
3. Pemilihan Kawat Las
(1) Tentukan jenis atau klasifikasi dan ukuran kawat sesuai tipe logam yang dilas

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

343
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 12 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret- April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

4. Penyetelan kondisi rol aliran kawat (Wire Feed Roller)


(1) Periksa rol aliran kawat sesuai dengan diameter kawat.
(2) Masukkan kawat las antara rol penekan secara tepat.
(3) Putar tangkai rol penekan (Pressing Roll Bolder) ke arah “Pressing” dan tetapkan atau
setel “Pressing Handle” dengan besar tekanan sesuai dengan jenis kawat las yang
digunakan.
(4) Tekan “Wire Inching” (tombol untuk mengalirkan kawat) sampai kawat keluar kira –
kira 10 mm ujung nozzle.
5. Pemeriksaan Contact Tip
(1) Periksa pemakaian kontak tip sesuai dengan diameter kawat las
6. Pemaparan sinar las
(1) Gunakan pelindung muka, badan dan anggota badan secara memadai.
(2) Gunakan kaca las dengan kepekatan yang cukup.
7. Pengelasan
(1) Sebelum pengelasan, permukaan sambungan dibersihkan
(2) Perhatikan ujung kawat las terhadap benda kerja yang akan dilas.
(3) Letakkan posisi sudut stang las sesuai dengan arah pengelasan
(4) Tekan switch stang las penyalaan busur (awal pengelasan) pada stang las.
(5) Agar bentuk lapisan las maupun pengisian celah las baik gunakan ayunan las
sesuai dengan posisi pengelasan
8. Memadamkan busur
Ketika melepas (mematikan) switch pada stang las untuk memadamkan busur, torch (stang
las) jangan segera diangkat sampai aliran gas Argon terhenti (habis) agar tidak terjadi
parasit pada akhir pengelasan.
9. Mengakhiri proses pengelasan
(1) Periksa hasil las, jika ada cacat atau hasil las yang kurang baik diperbaiki.
(2) Matikan switch daya mesin las, dan tutup katup pada tabung gas CO2.
(3) Simpan perlatan las pada tempat yang ditentukan.
(4) Periksa kembali sampai kondisi aman
Mengidentifikasi bahan pengisi (flux core) FCAW
A. PENGETAHUAN
Desain yang tepat, material yang baik dan teknik yang baik adalah tiga faktor untuk
menjamin pengelasan yang bagus. Bila salah satu dari faktor ini tidak ada, tidak dapat dicapai
hasil yang memuaskan. Untuk melaksanakan pengelasan dengan kualitas yang dipersyaratkan
adalah penting untuk dimengerti sifat-sifat dari tiap-tiap material las (elektrode las, kawat, fluks).

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

344
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 13 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret- April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

Pemilihan logam pengisi las berupa elektroda las / filler metal electrode sebagai logam
pengisi dalam proses pengelasan sangat berpengaruh dalam menentukan mutu hasil
pengelasan, begitu juga fluks dan gas sebagai pelindung (shielding). Berkaitan dengan sifat
mekanis logam las yang dikehendaki maka apabila salah dalam pemilihan akan menyebabkan
kegagalan pengelasan.
Pemilihan logam pengisi banyak ditentukan oleh keterkaitannya dengan:
a) Jenis proses las yang akan digunakan
b) Jenis material yang akan di las
c) Desain sambungan las
d) Perlakuan panas (preheat, post heat)
Agar dapat memilih elektroda / filler metal yang tepat sesuai dengan standar / code, dan
dapat menghasilkan sambungan las yang dapat diterima sesuai dengan persyaratan standar /
code maka logam pengisi yang dipilih sesuai dengan sifat logam induknya
Fungsi, jenis, klasifikasi, karakteristik dan pengujian dari elektroda / filler metal pada
proses pengelasan FCAW harus mendapatkan jaminan dari perusahaan pembuat logam pengisi
tersebut dalam bentuk sertifikat atau data spesifikasi teknik.
1) Kawat inti fluks
Kawat inti fluks terdiri dari deoksidan, pembentuk terak, penstabil busur dan lain-lain yang
semuanya dibungkus didalam selubung logam. Tidak seperti untuk las busur berpelindung
sendiri, kawat inti fluks untuk las MAG tidak mengandung zat pembentuk gas, maka pada
umumnya mensyaratkan gas pelindung. Saat ini kawat inti fluks untuk baja lunak dan baja kuat
tarik tinggi kelas 490 N/mm2 adalah yang paling luas digunakan dalam industri. Kawat - kawat
ini dibagi ke dalam tipe fluks dan tipe logam sesuai dengan fungsi utama dari fluks. Jenis kawat
terak penting dalam pengoperasian pengelasan dan menjamin tampilan bentuk rigi yang halus
dengan percikan yang kecil.
Bahan tersebut memudahkan dalam pengelasan dengan arus tinggi pada berbagai posisi.
Perbedaannya, jenis kawat logam mengandung sejumlah besar serbuk besi sebagai pengganti
dari pembentuk terak, sehingga tidak hanya mempunyai keistimewaan pada terak dari tipe
kawat inti fluks yang menjamin laju pendepositan tinggi tetapi juga kawat solid yang
membentuk sedikit terak.
Karena kawat inti fluks lebih lunak dibandingkan dengan kawat solid, harus diperhatikan
untuk penyetelan tekanan kawat pengumpan (wire feeder) tidak boleh terlalu tinggi.
2) Elektroda Las FCAW
Elektroda berinti fluks adalah logam pengisi dalam proses las berupa wire roll,
diklasifikasikan berdasarkan komposisi kimia dan persyaratan sifat mekanis logam las untuk
proses FCAW ( Flux Cored Arc Welding ).

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )
345
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 14 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret- April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

Las busur berpelindung sendiri tidak mensyaratkan gas pelindung dan dapat mengadakan
sendiri meskipun terjadi hembusan angin. Metode pengelasan ini sesuai penggunaan di
lapangan. Kawat untuk las busur berpelindung sendiri mengandung fluks 20% dari seluruh berat
kawat dalam bentuk deoksidan, denitrisan, penstabil busur, pembentuk terak dan sebagainya.
Bila kawat tebal (2.4 -3.2 mm) maka memungkinkan untuk melaksanakan pengelasan dengan
sumber daya DC maupun AC.
Dengan memberikan fluoride, magnesium dan aluminium yang diisikan ke dalam fluks,
kawat ini mengeluarkan sejumlah banyak asap las. Sehingga pengelasan dapat dilaksanakan
meskipun berangin dengan kecepatan angin sekitar 10m/detik. Meskipun pengelasan dilakukan
di dalam gedung, diperlukan ventilasi untuk asap. Ketahanan panas dari arus yang mengalir
dalam kawat juga digunakan untuk membentuk gas. Sehingga perpanjangan kawat yang keluar
terlalu pendek dapat menyebabkan cacat alur dan lubang cacing. Adalah perlu untuk menjaga
panjang kawat yang keluar secara benar sesuai dengan diameter kawat.

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

346
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 15 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret- April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

Melaksanakan rutinitas (dasar) pengelasan pada pelat posisi di bawah


tangan dan horizontal
A KETERAMPILAN
1. Penyalaan Busur dan Pengaturan Kondisi Pengelasan
Tahapan yang perlu dilakukan dan hal-hal penting yang harus diperhatikan meliputi :
1) Potong kawat elektrode sampai 15 mm dari gas alat pemercik.
2) Atur knob amper dan voltase ke posisi tengah.
3) Jaga welding torch dan sentuhkan kawat elektrode pada plat baja
4) Tangan kiri bantu pegang welding torch untuk menjaga panjang kawat yang keluar
dan sudut torch konstan posisinya .
5) Nyalakan busur dan pada waktu yang bersamaan jaga panjang kawat konstan,
periksa kondisi pengelasan untuk meter amper dan voltage pada mesin las.
6) Matikan busur dengan melepas switch torch
7) Putar sakelar arus pada sekitar 100 A dan sakelar voltage sekitar 19.5 V, kemudian
nyalakan busur dan atur kembali sakelar arus dan tegangan mencapai 100 A dan 19.5
V dengan tang ampere.
8) Putar / atur sakelar arus sekitar 140 A dan sakelar Voltage sekitar 21 Voltage,
lanjutkan dengan menyalakan busur serta atur / putar sakelar arus dan voltage
sampai arus dan voltage mencapai 140 A dan 21 V dengan meter pengukur (tang
amper).
9) Setel kondisi pengelasan (80A, 18.5 V).
10) Setel kondisi pengelasan (120A, 20,5 V).
11) Setel kondisi pengelasan (160A, 22 V).
12) Setel kondisi pengelasan (180A, 23 V).
13) Lepas corong gas dari torch las dan bersihkan corong gas dan ujung kontak.

Torch las

Sekitar 15 mm

Plat baja
Plat baja

Gambar : 3.7.Penyentuhan kawat welding torch Gambar 3.8: Posisi memegang elektrode
pada baja

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

347
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 16 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret-April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

2. Pengelasan lurus

2.1 Pengelasan lurus (tanpa ayunan)

Tahapan yang yang perlu dilakukan dan hal-hal penting yang harus diperhatikan
▪ Persiapan
Sebagai langkah awal dalam proses pengelasan ini, lakukan persiapan dengan
melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
(1) Letakkan plat baja pada meja kerja.
(2) Bersihkan permukaan dengan sikat baja.

Gambar : 3.9. Proses pembersihan


▪ Penyetelan kondisi pengelasan
(1) Atur besarnya aliran gas ke 20 ℓ/menit.
(2) Potong ujung kawat sehingga panjang kawat antara chip dan benda kerja sekitar
10-15 mm
(3) Atur arus pengelasan sekitar 120-140 A.

Potongan

Kawat

Kontak tip Nosel

Gambar: 3.10. Penyetelan kondisi pengelasan

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

348
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 17 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret-April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

▪ Penyalaan busur
(1) Ambil posisi tubuh yang enak atau nyaman.
(2) Jangan menekuk kabel torch secara ekstrim.
(3) Letakkan ujung kawat sekitar 10 mm didepan tepi awal pengelasan.
(4) Pakai pelindung muka.
(5) Tekan tombol torch dan nyalakan busur.

Sekitar 3mm

Gambar : 3.11.Penyalaan busur

▪ Pelelehan pada ujung awal las


(1) Jaga jarak sekitar 10-15 mm antara chip dan benda kerja dan balik dengan cepat ke
tepi awal las.
(2) Jaga torch sekitar 70o-80o terhadap arah pengelasan.
(3) Jaga torch tegak 90o terhadap permukaan benda kerja.
(4) Lelehkan tepi awal pengelasan.

Arah pengelasan

Gambar : 3.12. Proses pelelehan

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

349
LEARNING UNIT
Title : Mengelas Dengan Flux Core Arc Welding L O G O O 0 1 0 0 7 0 1
Date of Isue Page 18 of 37
LM Title : FLUX CORE ARC WELDING Maret-April 2012
3 G ( TREE GROOVE )
LM NO : 11

▪ Pengelasan
(1) Gerakkan torch sehingga ujung kawat selalu terletak pada sisi depan logam cair.
(2) Lakukan pengelasan sepanjang garis pengelasan.

Logam cair

Logam cair

Gambar: 3.13. Proses pengelasan lurus (tanpa ayunan)

▪ Pengisian kawah las


(1) Matikan busur sesaat.
(2) Nyalakan busur lagi dan isi kawah las.
(3) Ulangi sampai ketinggian kawah menjadi sama dengan ketinggian las-lasan.
(4) Jangan memindah torch dari kawah las selama periode aliran gas sisa.

Gambar3.14. Pengisian kawah las

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

350
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 19 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret- April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

Pemeriksaan hasil las


(1) Periksa apakah permukaan dan rigi-rigi las bentuknya seragam
(2) Periksa apakah lebar dan tinggi las-lasan sudah optimal.
(3) Periksa apakah ada takikan atau overlap.
(4) Periksa apakah ada lubang atau retak.
(5) Periksa apakah pengisian kawah las sudah penuh.
Lebar rigi

Tinggi rigi

Logam induk

(Tinggi rigi maksimum = 0.1 x lebar rigi + 0.5mm)

Gambar : 3.15. Pemeriksaan hasil las


2.2 Pengelasan lurus ( dengan ayunan )
Tahapan yang yang perlu dilakukan dan hal-hal penting yang harus diperhatikan
▪ Persiapan
Sebagai langkah awal dalam proses pengelasan ini, lakukan persiapan dengan
melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
(1) Letakkan plat baja pada meja kerja.
(2) Bersihkan permukaan dengan sikat baja.
Penyetelan kondisi pengelasan
(1) Setel besarnya aliran gas pada 20 Lt/menit.
(2) Potong ujung kawat sehingga jarak antara chip dengan ujung kawat sekitar 15-20 mm
(3) Setel arus pengelasan sekitar 170-200 Ampere.
(4) Setel tegangan/Voltage pengelasan sekitar 22-25 Volt

Nosel
Kontak tip
Gambar: 3.16. Penyetelan kondisi pengelasan lurus
( dengan ayunan )

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

351
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 1 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 20 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret-April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

Penyalaan busur
(1) Jarak antara chip dengan plat dijaga sekitar 15-20 m dan balik secepatnya ke ujung
awal pengelasan.
(2) Tahan torch membentuk sudut sekitar 70o-80o terhadap arah pengelasan.
(3) Tahan torch membentuk sudut 90o terhadap permukaan plat.
(4) Ayun torch dari tepi ke tepi diantara lebar pengelasan.
(5) Cairkan titik awal.

Logam titik awal


cair
Le
ba
rr
i gi

Gambar : 3.17. Penyalaan busur


Pengelasan
(1) Gerakkan torch sehingga ujung kawat selalu terletak pada ujung depan logam cair.
(2) Gerakkan torch dari tepi kiri ke tepi kanan dan berhenti sebentar pada tiap-tiap tepi
(3) Maximum lebar ayunan torch sama dengan dimensi nozzle.
(4) Pengelasan rigi sepanjang garis las

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

352
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 21 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret-April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

Gambar: 3.18. Gerakan ayunan

▪ Pengisian kawah las


(1) Bila torch mendekati akhir pengelasan, matikan busur sambil membuat putaran kecil
(2) Nyalakan busur lagi dan isi kawah las
(3) Ulangi sampai tinggi pengisian kawah las sama dengan tinggi lasan.
(4) Jangan pindahkan atau angkat torch dari kawah las selama periode aliran gas sisa.

Gambar: 3.19. Mematikan busur

▪ Pemeriksaan
(1) Periksa apakah bentuk dan permukaan rigi-rigi las seragam.
(2) Periksa apakah lebar dan tinggi las sudah optimal.
(3) Periksa apakah ada takik las atau overlap.
(4) Periksa apakah ada retak atau lubang.
(5) Periksa apakah pengisian kawah las cukup.
(6) Periksa apakah permukaan las teroksidasi.

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

353
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 22 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret- ApriL 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

Lebar rigi

Tinggi las

logam cair

(Tinggi las maksimum = 0.1 x lebar rigi + 0.5mm)


Gambar : 3.20. Pemeriksaan hasil las
SIKAP KERJA
Ada beberapa langkah penanganan / tindakan pencegahan yang harus diperhatikan dalam
melaksanakan pengelasan. Bersikap hati-hati, cermat, teliti dan mematuhi peraturan yang ada merupakan
tindakan pencegahan untuk meyakinkan bahwa tidak ada masalah selama proses pengelasan berlangsung.
Komponen-komponen mesin las dan komponen yang lain perlu diperiksa secara rutin sehingga sistem
operasional mesin dapat bekerja secara optimal.
Jangan menghidupkan mesin dengan posisi tombol pendorong kawat las tertekan hidup,
yang dapat menyebabkan kontak langsung dengan pelat yang akan dilas maupun meja kerja, hal
ini akan mengakibatkan penyalaan yang tidak diinginkan.
Bila pada saat menservis mesin las, perlu diperhatikan bahwa rangkaian komponen yang
ada didalam mesin mengandung tegangan listrik sehingga perlu dihindarkan bersinggungan
secara langsung dengan tubuh kita, oleh sebab itu perlu menggunakan alat pelindung diri dan
alat pengaman yang lainnya serta bekerja dengan hati hati agar aman dari sengatan aliran listrik.
3.2.5. Melaksanakan pemeriksaan (evaluasi) hasil pengelasan secara visual dan
melaporkan hasil pengelasan

A. Pengetahuan
Hasil pengelasan pada umumnya sangat bergantung pada keterampilan juru las.
Kerusakan hasil las baik di permukaan maupun di bagian dalam sulit dideteksi dengan metode
pengujian sederhana. Selain itu karena struktur yang dilas merupakan bagian integral dari seluruh
badan material las maka retakan yang timbul akan menyebar luas dengan cepat bahkan mungkin
bisa menyebabkan kecelakaan yang serius. Untuk mencegah kecelakaan tersebut pengujian dan
pemeriksaan daerah-daerah las sangatlah penting.

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

354
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 23 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret- AprilL 2011
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

Tujuan dilakukannya pengujian adalah untuk menentukan kualitas produk-produk atau


spesimen-spesimen tertentu, sedangkan tujuan pemeriksaan adalah untuk menentukan
apakah hasil pengujian itu relatif dapat diterima menurut standar-standar kualitas tertentu
atau tidak dengan kata lain tujuan pengujian dan pemeriksaan adalah untuk menjamin
kualitas dan memberikan kepercayaan terhadap konstruksi yang dilas.
Untuk program pengendalian prosedur pengelasan, pengujian dan pemeriksaan dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok sesuai dengan pengujian dan pemeriksaan dilakukan
yaitu sebelum, selama atau setelah pengelasan.

Pengujian/pemeriksaan yang dilakukan sebelum pengelasan meliputi: pemeriksaan


peralatan las, material pengelasan yang akan digunakan; pengujian verifikasi prosedur
pengelasan yang harus sesuai dengan prosedur pengelasan yang memadai; dan pengujian
kualifikasi juru las sesuai dengan ketrampilan juru las.
Pemeriksaan untuk verifikasi pemenuhan standar pengelasan meliputi pemeriksaan kemiringan
baja yang dilas, dan pemeriksaan galur-galur las pada setiap sambungan.

Pengujian/pemeriksaan yang dilakukan selama proses pengelasan meliputi: pemeriksaan


tingkat kekeringan dan kondisi penyimpanan elektrode pengelasan; pemeriksaan las ikat;
pemeriksaan kondisi-kondisi pengelasan terpending (arus listrik, tegangan listrik, kecepatan
proses pengelasan, urutan proses pengelasan, dsb.); pemeriksaan kondisi-kondisi sebelum
dilakukan pemanasan; dan pemeriksaan status sumbing-belakang.
Pengujian/pemeriksaan yang dilakukan setelah proses pengelasan meliputi: pemeriksaan
temperatur pemanasan dan tingkat pendinginan sesudah proses pemanasan dan pelurusan;
pemeriksaan visual pada ketelitian ukuran; dan pemeriksaan pada bagian dalam dan
permukaan hasil las yang rusak.
A. Inspeksi Visual
Inspeksi visual mencakup pemeriksaan rakitan las terhadap kemulusan pengerjaan
(Workmanship) dan keseluruhan dimensi. Lasan diperiksa untuk meyakinkan bahwa lokasi dan
ukurannya sesuai Inspeksi Visual dengan yang dispesifikasikan pada gambar rekayasa dan
penampakannya sesuai dengan spesifkasi.
Gambar rekayasa pada umumnya menunjukkan dimensi rakitan las dan dimensi serta lokasi
dari setiap lasan. Akseptabilitas dari rakitan las berdasarkan pemenuhan setiap lasan menurut
gambar yang dapat ditentukan oleh inspektur pada waktu inspeksi visual.

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

355
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 24 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret- April 2011
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

Mutu dari lasan banyak ditunjukkan oleh tampak permukaan. Bila persiapan sambungan
lasan adalah baik dan juru-lasnya mampu (berkualifikasi), akan mendapatkan lasan yang mulus
dan memenuhi spesifikasi.

Inspeksi visual adalah mudah dilakukan cepat dan murah serta tidak memperlakukan peralatan
khusus selain kaca pembesar, "Gage", skala mistar ingsut (Calipers), mikrometer, borescope dan
cermin dokter gigi. Inspeksi visual dilakukan sebelum, pada waktu dan setelah pengelasan .
1.1 Inspeksi Sebelum Pengelasan
Inspeksi dimulai dengan pemeriksaan bahan sebelum fabrikasi "Seams" dan "Laps" atau
ketidaksempurnaan permukaan lainnya dapat dideteksi dengan pemeriksaan visual. Laminasi
dapat dilihat pada sisi potongan. Dimensi pelat dan pipa dapat ditentukan dengan pengukuran.
Setelah bagian - bagian yang akan dilas dirakit, inspektur harus memperhatikan celah akar las
yang salah, persiapan sisi-sisi yang akan dilas yang tidak sesuai dan persiapan sambungan
lainnya yang akan mempengaruhi mutu dari sambungan las.
Inspektur harus mengecek kondisi-kondisi berikut ini untuk pemenuhan spesifikasi yang digunakan :
(1) Persiapan pinggiran yang akan dilas (sudut bevel, sudut galur, muka akar) dimensi dan
penyelesaiannya
(2) Ukuran strip, cincin atau logam pengisi penahan balik
(3) Kesetangkupan (alignment) dan penyetelan (fit-up) dari bagian -bagian yang akan dilas
(4) Pembersihan (harus tidak terdapat kotoran-kotoran seperti lemak, minyak, cat dan lain-lain
pada sisi yang akan dilas dan sekitarnya)
Inspeksi yang teliti sebelum pengelasan dapat meniadakan atau mengurangi kondisi yang
mengakibatkan lasan mengandung diskontinuitas
1,2 Inspeksi Pada Waktu Pengelasan
Inspeksi visual mengecek rincian pekerjaan pada waktu jalannya pengelasan, rincian pekerjaan
pengelasan yang harus dicek adalah :
(1) Proses las
(2) Logam pengisi
(3) Fluks atau gas pelindung
(4) Suhu pemanasan awal (preheat) dan suhu antar jalur (interpass)
(5) Pembersihan
(6) Pemahatan penggerindaan atau penakukan (gouging)
(7) Persiapan sambungan untuk pengelasan sisi kebalikannya
(8) Pengendalian distorsi
(9) Suhu dan waktu perlakuan panas pasca las

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

356
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 25 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret-April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

Inspektur harus paham dengan semua persoalan yang menyangkut spesifikasi prosedur
las berkualifikasi. Harus mengecek dengan teliti, khususnya pada tingkat - tingkat awal dari produksi
dan harus memverifikasi pemenuhan semua rincian dari prosedur.Lapisan pertama atau jalur akar
(rootpass) adalah yang paling penting untuk mencapai kemulusan final jalur akar akan cepat
membeku oleh karena konfigurasi dari sambungan volume logam dasar yang relatif besar di-
bandingkan dengan logam lasan jalur akar, pelat yang dingin dan kemungkinan busur tidak dapat
mencapai akar. Jalur akar cenderung akan menjebak terak atau gas yang pada waktu pengelasan
jalur-jalur selanjutnya tidak akan hilang. Pula logam yang mencair pada waktu pengelasan jalur akar
ini peka terhadap keretakan. Retakan ini dapat menjalar ke lapisan - lapisan selanjutnya. Oleh karena
itu inspeksi dari jalur akar ini harus betul - betul teliti. Pada lasan jalur berganda (double groove
welds), terak dari jalur akar pada satu sisi pelat akan menetes melalui celah akar dan membentuk
deposit terak pada sisi kebalikannya. Oleh karena itu, sebelum pengelasan sisi kebalikannya harus
dilakukan pemahatan, penggerindaan atau penakukan balik (back gouging).
1.3) Inspeksi Setelah Pengelasan
Inspeksi visual setelah pengelasan adalah berguna untuk verifikasi produk yang selesai :
(1) Pemenuhan persyaratan gambar
(2) Tampak rakitan las
(3) Adanya diskontinuitas struktural
(4) Tanda – tanda oleh karena kesalahan penanganan (markah Inspeksi yang terlalu dalam
atau pengerindaan vang berlebihan dan sebagainya
1.4) Evaluasi hasil pengelasan dapat dilakukan dengan cara :
a. Pemeriksaan hasil las
1. Visual Test (VT)
2. Non Destructive Test (NDT)
2.1. Radiography Test (RT)
2.2. Penetrant Test (PT)
2.3. Ultrasonic Test (UT)
2.4. Particle Magnetic (MT)
2.5. Eddy Current
2.6. Pengujian hasil lasan
1. Uji tarik / Tensile test
2. Uji lengkung / Bending test
3. Macro etsa
4. Uji kekerasan / Hardness test
5. Uji Patah / Fracture test
6. Uji Pukul Charphy / Impact test

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

357
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 26 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING April – Nov 2011
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

Gbr.4.2. Alur Sambung Las Tumpul (Harsono, 2004:158)


Catatan : Evaluasi hasil lasan dengan cara pemeriksaan dan pengujian harus mengacu pada
RULE CLASS, ASME atau standar lain yang ditentukan.
Jenis – jenis cacat las :
1.Crack adanya keretakan las akibat dari tegangan bahan

CRACK
2.Slagadanya terak las yang terperangkap di dalam endapan las, akibat
pembersihan yang tidak sempurna pada waktu pengelasan.

3.Porosityterdapat pori – pori di dalam las atau pada permukaan las

4. Undercut takik – takik las yang terjadi ke arah memanjang las diantara bahan
dasar dengan tepi las.

5.Incomplete fusiontidak sempurnanya peleburan las antara logam las dengan


bahan dasar sehingga terjadi ruang kosong.

INCOMPLETE FUSION

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

358
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 27 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret-April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

6. Melt through  terjadi lubang pada permukaan las, tetapi tidaksampai


menembus.

Ciri – cirri melt through :


a. Tinggi lasnya berlebihan, tidak selalu terjadi pada root pass.
b. Biasanya disertai oxidasi crystal.
c. Tidak terdapat lubang tembus seperti pada Burn Through.
7. Burn through  ada lubang yang tembus pada pengelasan.

8. Oxidation  adanya perubahan warna di sekitar tepian las. Ciri – ciri oksidasi
yang ringan berwarna pelangi. Ciri – ciri oksidasi yang berat berwarna hitam pekat

9. Arc Strikes  rusaknya bahan dasar pada tepian pengelasan akibat


tersentuhnya elektroda pada waktu memulai pengelasan.

10. Base metal burn  bahan dasar termakan kena goresan busur listrik dengan
tidak beraturan.

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

359
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 28 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret- April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

11.Incomplete weld  pengelasan yang belum penuh atau belum sempurna

12.Convexity  kecembungan, suatu contoh, untuk pipa berdiameter lebih


kecil dari 2” convexity maximum 1/6”

13.Concavity  kecekungan, untuk pipa berdiameter lebih kecil dari 2”


concavity maximum 1/32”

14.Incomplete melt  bagian belakang dari penembusan las ada yang tidak lebur

15.Slag on the top side  ada terak las pada permukaan las

16.Oxidation crystalized  ada permukaan yang membentuk kristal dan dibarengi


dengan warna pelangi atau hitam pekat.

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

360
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 29 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret- April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

17. Discoloration  ada perubahan warna antara las I dan II


18. Weld bead to sharp manik – manik las yang berbentuk tajam

19. Incomplete penetration  penembusan yang tidak sempurna

INCOMPLETE

20. Weld thickness less than  tebal las yang kurang dari tebal las.

B Keterampilan
Ketrampilan melakukan pemeriksaan secara visual dari hasil pengelasan ditentukan oleh
kecakapan Inspektur las, dimana untuk menjadi inspektur las diperlukan kualifikasi kualifikasi
sebagai berikut :
1. Memiliki kondis fisik yang baik.
2. Daya penglihatan harus mampu memeriksa sambungan las secara visual.
3. Memiliki sikap yang jujur, tangkas, teliti, kritis, tegas dan kreatif.
4. Mempunyai pengetahuan tentang las yang cukup.
5. Mengetahui gambar teknik dengan baik.
6. Mengetahui cara uji dan dapat mengevaluasi hasil uji.
7. Mempunyai pengalaman mengelas.
8. Memiliki pendidikan yang sesuai dan menunjang.
9. Melakukan perekaman dan membuat laporan hasil inspeksi, prosedur las, kualifikasi prosedur
las, pengendalian bahan pengelasan

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

361
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS ( L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
FCAW) Date of Isue Page 30 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret- April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

1. Kondisi Fisik
Untuk dapat melakukan tugasnya, kondisi fisik seorang Inspektur harus baik. Pekerjaan
Inspeksi Las termasuk inspeksi sebelum pengelasan (persiapan), pada saat pengelasan dan
setelah pengelasan. Sering seorang Inspektur harus naik ke atas suatu konstruksi yang tinggi atau
masuk ke dalam ketel-uap atau bejana tekan untuk melakukan inspeksi. Kondisi inspeksi sering
dalam keadaan sulit

Ingat bahwa posisi pekerjaan adalah untuk memudahkan seorang Juru Las atau Operator Las,
bukan Inspektur las.
2. Daya Penglihatan
Daya Penglihatan adalah penting. Seorang Inspektur Las harus mampu memeriksa
sambungan – sambungan las secara visual dan mampu memeriksa hasil radiografik atau uji tak
merusak lain (NDT). Apabila seorang Inspektur berkacamata, maka pada waktu melakukan
inspeksi kacamatanya harus dipakai.
3. Sikap
Sikap dari seorang Inspektur adalah penting, dapat menentukan apakah seorang Inspektur
berhasil atau gagal untuk melakukan tugasnya. Keberhasilan seorang Inspektur tergantung dari
kerjasama dengan petugas-petugas dari bagian - bagian yang berhubungan dengan pekerjaan las
yang diperiksa, harus bisa bergaul, jangan angkuh tapi berwibawa.
Dalam mendiskusikan sesuatu pekerjaan seorang Inspektur harus toleran terhadap pendapat
orang lain, tidak boleh memihak, tetapi harus konsekuen atas keputusannya. Ikuti dengan seksama
prosedur inspeksi yang ditetapkan, tidak boleh terpengaruh oleh debat - debat yang menekan.
Ingatlah bahwa dalam dokumen kontrak telah tercantum syarat - syarat yang ditentukan termasuk
tugas, kewenangan dan pertanggung jawaban seorang Inspektur.

Seorang Inspektur Las harus jujur, tangkas, teliti, kritis, tegas dan kreatif.
4. Pengetahuan Las
Seorang Inspektur Las harus memiliki cukup pengetahuan mengenai proses - proses
pengelasan, mengetahui kesalahan - kesalahan atau cacat - cacat las dan tempat - tempat yang
sering terdapat cacat - cacat las. Apa yang menyebabkan terjadinya cacat - cacat las dan
bagaimana cara mencegahnya dan membetulkannya (reparasi).
Harus mengetahui spesifikasi prosedur pengelasan dan harus mengetahui kelemahan -
kelemahan karakteristik dari Juru Las atau Operator Las

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

362
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 31 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret- ApriL 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

5. Pengetahuan Gambar Teknik, Spesifikasi dan Prosedur Pengelasan


Sebagai seorang Inspektur harus dapat membaca gambar teknik terutama gambar konstruksi
las termasuk simbol - simbol las, simbol – simbol uji tak merusak. Harus dapat menginterprestasi
dengan benar suatu spesifikasi dan prosedur pengelasan.

6. Pengetahuan Cara - Cara Uji


Untuk menentukan apakah suatu pekerjaan las dapat memenuhi syarat menurut Standar
tertentu, diperlukan berbagai cara uji. Setiap cara uji ada limitasinya.
Seorang Inspektur harus mengetahui cara - cara uji dan harus dapat mengevaluasi hasil -
hasil uji berdasarkan standar yang ditentukan.

7. Rekaman (Records)
Inspektur harus memelihara rekaman dengan baik. Dia harus dapat menulis laporan yang
ringkas dan mudah dimengerti. Laporan harus cukup lengkap sehingga alasan pengambilan
keputusan adalah jelas meskipun setelah beberapa lama kemudian.
Rekaman tidak hanya mencakup semua hasil inspeksi dan tes, tapi juga prosedur las,
kualifikasi prosedur las dan pengendalian bahan - bahan pengelasan. Rekaman yang baik
melindungi reputasi sebagai Inspektur membantu dalam hal penulisan laporan yang ringkas dan
lengkap.

8. Pengalaman las
Pengalaman las untuk seorang Inspektur Las bukan suatu persyaratan yang penting, akan
tetapi seorang Inspektur Las yang mempunyai pengalaman sebagai Juru Las atau Operator Las
sangat menguntungkan, oleh karena akan lebih mudah memberi saran - saran untuk mencegah
atau membetulkan kesalahan – kesalahan las.

9. Pendidikan
Dasar pendidikan atau latihan khusus dalam bidang keteknikan dan metalurgi akan sangat
membantu meningkatkan mutu seorang Inspektur Las. Kebanyakan Inspektur mendapatkan
pengetahuannya dari pengalaman dan belajar sendiri. Lebih banyak memiliki pengetahuan dan
pengalaman seorang Inspektur akan lebih trampil membuat keputusan

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

363
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 32 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret- April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

B. Standar Operasional Prosedur (SOP)


1. Maksud dan Tujuan
Prosedur ini dimaksudkan untuk mengatur dan memberi petunjuk dalam menjamin bahwa
Juru Las, Operator Las, prosedur pengelasan, dan material las yang digunakan telah dijalankan
secara baik benar sesuai dengan yang dipersyaratkan

2. Dokumen Terkait / Pendukung


1. Pedoman Sistem Management Mutu
2. OPA Pemeriksaan dan Pengujian
3. Ruang Lingkup
Prosedur ini dipergunakan di lingkungan produksi dalam proses pembuatan konstruksi,
khususnya untuk mengendalikan mutu las yang meliputi :
1. Kualifikasi tukang / operator las.
2. Kualifikasi prosedur las.
3. Persiapan las
4. Hasil pengelasan.
5. Perbaikan las
6. Peralatan, perlakuan material las dan mesin las

4. Definisi
1. WPS adalah Welding Procedure Specification
2. Badan yang berwenang adalah badan di luar instansi pemakai yang berwenang
mengeluarkan sertifikat welder seperti Klasifikasi, Depnaker, Migas, Authorized
Inspector dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi.dll

5. Ketentuan Pokok & Prosedur


1. Kualifikasi Juru / Operator Las
a. Juru las dan operator las yang menjalankan proses pengelasan harus yang
berkualitas
b. Proses kualifikasi juru las harus disaksikan oleh badan yang berwenang atau yang
dipersyaratkan
c. Bengkel Welding berkewajiban mencatat semua kegiatan las dari setiap juru lasnya
ke dalam lembar kegiatan las (Log Book) yang disediakan

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

364
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 33 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret- April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

d. Bila masa berlaku sertifikat juru las / welder telah habis, maka Bengkel Welding berkewajiban
membuat laporan secara tertulis ke bagian yang berwenang mengeluarkan sertifikat juru las
e. Semua data kualifikasi harus didokumentasikan (sertifikat dan daftar juru las).
f. Juru las Sub kontraktor yang akan melakukan pengelasan untuk barang produksi utama harus
berkualifikasi
2. Kualifikasi Prosedur Las
a. Setiap proses pengelasan harus berdasarkan WPS yang sudah disetujui / di- approval oleh
badan yang berwenang
b. WPS dipersiapkan atau dibuat oleh pihak yang ditunjuk dan diperiksa / direview oleh bagian
kualitas
c. Proses pembuatan WPS harus disaksikan dan disetujui oleh badan yang berwenang yang
disepakati
d. WPS harus dibuat baru dan dikualifikasi, bilamana terdapat perubahan variabel yang esensial
3. Persiapan Las
a. Bengkel Pelaksana Produksi berkewajiban memberi petunjuk kepada para juru las yang akan
mengerjakan pengelasan antara lain tentang
- WPS
- Prosedur
- Welding detail seperti
- Urutan las
- Besarnya leg length
- Elektrode yang digunakan dll
b. Las ikat / kancing yang dipergunakan untuk membantu / menjamin kelurusan harus dihilangkan
/ dibuang bila fungsinya telah selesai
c. Bila las ikat / kancing direncanakan tidak dibuang / dihilangkan maka prosedur dan weldernya
harus sama persyaratannya dengan las utama.
d. Bila diperlukan pemanasan awal (preheat) atau post heating maka welder atau teknisi produksi
yang menangani harus mengetahui temperature interpass dan disediakan alat pengukur
temperature seperti temp. chalk atau alat pengukur panas yang lain
4. Hasil Pengelasan
a. Bagian kualitas berhak meminta kualifikasi ulang terhadap juru las atau WPS yang digunakan,
bilamana dianggap tidak memenuhi persyaratan ( unqualified )
b. Bengkel Welding wajib memeriksa hasil pengelasan para juru lasnya sebelum diperiksakan ke
bagian kualitas

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

365
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 34 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

5. Perbaikan Las
a. Cacat las hasil pemeriksaan visual atau NDE harus diperbaiki sesuai prosedur yang
ada
b. Bilamana perbaikan cacat pengelasan perlu dilaksanakan pada cacat yang dianggap
serius, maka proses perbaikannya diperlukan perlakuan khusus, bila perlu dibuatkan
WPS.

6. Peralatan & Perlakuan Material Las


a. Mesin las yang digunakan harus dikalibrasi
b. Pengukur temperatur pada oven pengering elektrode / fluk harus dikalibrasi
c. Untuk proses pengelasan SMAW :
● Elektrode biasa yang akan digunakan harus lebih dulu dioven dengan suhu 70 ~
150C, sedang untuk jenis low hidrogen dengan suhu 300 - 350C selama ½ ~ 1 jam
kemudian disimpan pada heating oven dengan suhu 70 ~ 150C atau sesuai petunjuk
pabrik/maker.
Lamanya elektrode biasa diudara terbuka (expose time) max. 8 jam, sedang jenis low
hydrogen max. 4 jam, selebihnya harus dimasukkan kembali ke dalam heating oven.
● Elektrode yang fluxnya rusak / basah tidak boleh digunakan
d. Flux yang akan digunakan pada proses las SAW harus dimasukkan ke dalam baking
oven dengan suhu 200 ~ 250C selama 1 jam. Kemudian dijaga kekeringannya
dengan temperature 100C atau sesuai petunjuk maker / pabrik.
e. Untuk proses pengelasan SAW,GMAW atau FCAW yang menggunakan elektrode roll,
perlakuannya sesuai petunjuk pabrik/maker

C Sikap kerja
Sikap kerja yang perlu dilakukan dalam melaksankan pemeriksaan visual adalah
tindakan sadar dari seorang pemeriksa atau inspektur adalah bahwa dia mempunyai
kewajiban tidak hanya terhadap pemberi kerja, akan tetapi terhadap umum yang
keamnannya atau keselamatannya tergantung dari efektifitasnya tugas yang
dilakukan.Untuk memelihara intergritas dan kemmpuan/ketrampilan dlam melakukan
inspeksi las, inspektur las harus mengetahui dan sadar atas prinsip prinsip intergritas,
pertanggung jawaban terhadap umum, pernyataan atas dasar data atau fakta dan
menghindari perselisihan kepentingan

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

366
LEARNING UNIT
Title : MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS L O G O O 0 5 0 1 7 0 1
( FCAW) Date of Isue Page 35 of 37
LM Title : SHIELDED METAL ARC WELDING Maret- April 2012
3 G (TREEE GROOVE )
LM NO : 11

Daftar Pustaka
1. Senji Ohyabu dan Yoshikazu Kubokawa, Politeknik Pusat Chiba , Welding Textbook , Lembaga Pelatihan
Luar Negeri (OVTA ), Chiba 261-0021 Jepang 1990

2. Katsuhiko Yasuda, Lembaga Pelatihan Kejuruan, Instruction Manual Welding Techniques ,1-1 Hibino,
Chiba 260 Jepang 1985
3. Takuo Araki, Pusat Pelatihan Kejuruan Lanjut Narita, Workshop Manual Welding, 1-1, Hibino, Chiba 260
Jepang 1985
4. Hery Sunaryo, Ir. Teknologi Pengelasan Kapal. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta 2008

4.1.2.Buku Referensi

Harsono Wiryosumarto, Prof. Dr. Ir dan Toshie Okumura Prof. Dr. Teknologi Pengelasan Logam,
Jakarta 2000

DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan

1. Mesin las FCAW dengan rlengkapannya

2. Mesin gerinda tangan

3. Tang potong

4. Tang penjepit

5. Kunci Inggris

6. Kunci L

7. Welding Gaude

8. Hammer

9. Adjustable Wrench

10. Tang Amper

11. Regulator CO2

12. Alat pelindung diri (APD)

13. Kap las dengan kaca las

Approximate learning time for this element / Waktu Pembelajaran : 8 jam ( 1 Jam Pel @45 menit )

367
Lampiran 1

CHEK LIST
CHOHERENCE OF LEARNING MODUL DESIGN ( LM NO : 11 )

ITEM YES NO Comments


General
Does a relationship exist between occupation/job and competence

standards?
Apakah ada hubungan antara pekerjaan dan standar kompetensi?

Objectives
Do the objectives reflect the competences standards? √
Apakah tujuan tersebut mencerminkan standar kompetensi?
Do the objectives express learning outcomes? √
Apakah tujuanl tersebut mengungkapkan hasil pembelajaran ?
Are all the knowledge, skills and attitudes, expressed in the learning

objectives?
Apakah semua pengetahuan, keterampilan dan sikap, dinyatakan dalam tujuan
pembelajaran?

Is it necessary to formulate other learning objectives or to adjust them? √


Apakah perlu untuk merumuskan tujuan belajar lainnya atau untuk
mengatur mereka?

Structure of the contents


Does the contents’ structure respond to the objectives? √
Apakah struktur isi 'menanggapi tujuan?
Are all the needed topics included in the structure of the contents? √
Apakah semua topik yang dibutuhkan ada di dalam struktur isi?
Does the order of the contents respond to the priorities of the learning

objectives?
Apakah urutan isi menanggapi prioritas dari tujuan pembelajaran?

Training/learning methods
Are the selected methods coherent with the importance of the learning

objectives and outcomes?
Apakah metode yang dipilih koheren dengan pentingnya tujuan pembelajaran dan
hasil?
Are the suggested teaching/learning methods adequate to the achievement of

the learning objectives?
Apakah pengajaran / pembelajaran menyarankan metode yang memadai untuk
pencapaian tujuan pembelajaran?

Learning Media (additional criteria to be formulated)

368
Are the learning materials adequate for a modular structure? (to be applied

during second development phase)
Apakah bahan belajar yang memadai untuk struktur modular? (untuk diterapkan
selama tahap pengembangan kedua)
Are the learning materials suitable with the trainees need ? √
Apakah bahan Pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta ?
Are the material of practical used sufficient and fit to the learning material ? √
Apakah bahan praktek yang digunakan cukup dan sesuai dengan bahan
pembelajaran ?
Are the specification quality and quantity of learning materials coherent or

adequate to the category of learning modul?
Apakah spesifikasi kualitas dan jumlah bahan sesuai kebutuhan learning module?
Are the component of learning materials linked to the criteria of achievement? √
Apakah bahan ajar cukup lengkap/komplit sesuai dengan tuntutan learning module?
Are sufficient numbers of instructional/learning units and media for each

learning module included?
Apakah jumlah yang cukup instruksional / pembelajaran unit dan media untuk setiap
modul pembelajaran disertakan?

Can Intructional Unit measure the outcames ? √

Apakah Instruksional Unit dapat mengukur keberhasilan peserta ?


Is it necessary to modify the pre-requisites (trainer)? √
Apakah perlu untuk memodifikasi pra-syarat (pelatih)?
Is it necessary to modify the pre-requisites (trainee)? √
Apakah perlu untuk memodifikasi pra-syarat (siswa latihan)?

Estimated duration
Is the duration of the LM adequate to allow trainees to learn?
Apakah durasi LM yang memadai untuk memungkinkan peserta pelatihan untuk
belajar?

Assessment criteria, instruments and strategy


Do the assessment criteria, instruments and strategies respond to the
learning objectives and outcomes (performance criteria)?
Apakah kriteria penilaian, instrumen dan strategi merespon dengan tujuan
pembelajaran dan hasil (kriteria kinerja)?

369
Lampiran 2

LEARNING MODUL (LM-11)


MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS ( FCAW)

Didactic Unit
MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS ( FCAW)

Learning Unit – 11.1


MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS ( FCAW)

Instructional Unit – 11.1


MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS ( FCAW)

370

Anda mungkin juga menyukai