Anda di halaman 1dari 2

Case-based Learning (CBL)

Tugas
1. Jelaskan mekanisme timbulnya gejala dan tanda pada kasus terkait!
2. Identifikasi triase pada kasus tersebut serta justifikasinya!
3. Jelaskan pengkajian primer dan sekunder pada kasus tersebut! Jika ada pengkajian
yang belum ada dan esensial dilakukan pada kasus tersebut, maka tuliskan jenis
pengkajian dan kemungkinan hasil pengkajiannya!
4. Jelaskan kegawatdaruratan yang terjadi pada kasus tersebut!
5. Jelaskan diagnosis, luaran dan intervensi keperawatan gawat darurat pada kasus
tersebut!
6. Jelaskan algoritma penanganan kegawatdaruratan pada kasus tersebut!

CBL 1: Kegawatdaruratan Pernapasan

Kasus 1A
Seorang laki-laki berusia 42 tahun, diantar ke
IGD setelah mengalami kecelakaan lalu
lintas. Hasil pengkajian: pasien mengeluh
nyeri saat bernapas, skor nyeri 7 (skala 10),
tampak penggunaan otot asesoris, retraksi
interkosta, kesadaran CM, TD 130/90 mmHg,
frekuensi napas 34 x/menit dangkal,
pengembangan paru tidak simetris, saturasi
oksigen 93%, frekuensi nadi 110 x/menit
serta terdapat jejas pada area dada kanan.
Perkusi hipersonor pada dada kanan dan suara
napas menghilang pada paru kanan. Pasien terus bertanya mengenai kondisinya saat ini.
Pasien bertanya apakah kondisinya bisa sembuh atau tidak. Pasien tidak mempunyai riwayat
alergi dan DM. Hasil x-ray thoraks menunjukkan adanya hiperlusen pada paru kanan dengan
corakan paru menghilang pada area hiperlusen yang disertai dengan pleural line.
Pemeriksaan AGD: pH 7.3, PaO2 55 mmHg, PaCO2 46 mmHg, HCO3 24 mEq/L.
Kasus 1B
Seorang laki-laki berusia 56 tahun, diantar ke IGD
dengan keluhan sesak napas sejak 2 minggu yang
lalu dan memberat 3 hari terakhir. Keluhan
berkurang dengan istirahat. Pasien juga mengeluh
batuk-batuk disertai sputum yang kental. Keluhan
nyeri dada, ortopnea dan paroxysmal nocturnal
dyspnea (PND) disangkal. Pasien tidak mampu
berbicara dengan kalimat lengkap akibat sesak
napas. Pasien memiliki riwayat merokok 2
bungkus/hari sejak 40 tahun yang lalu. Hasil
pengkajian fisik: frekuensi napas 32 x/menit,
terdengar wheezing, bentuk dada tampak barrel
chest, frekuensi nadi 98 x/menit, TD 130/90 mmHg.
Hasil x-ray thoraks menunjukkan hiperinflasi dan
pendataran diafragma. Pemeriksaan AGD menunjukkan pH 7.491, PCO 2 27.6, PO2 53.6,
HCO3 20.6, dan SaO2 90%.

Anda mungkin juga menyukai