Anda di halaman 1dari 14

MENINGKATKAN INFRASRTUKTUR UNTUK MENGURANGI KEMISKINAN

Disusun untuk memenuhi tugas Geografi

Disusun oleh:

1.Dian Ardiansyah

2. Rafiq Abdul Aziz

3. Silpia Leni Arika

4. Tia Rustiana

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 TASIKMALAYA

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................................i


BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 3
C. Tujuan Makalah .................................................................................................3
D. Manfaat Makalah ............................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................
A. definisi tanpa kemiskinan (No Poverty)
dan infrastruktur, industri dan inovasi
(Industry, Innovation, and Infrastructure) berkaitan dengan
tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) ................................................4
B. Cakupan Masalah tujuan SDGs tanpa kemiskinan (No Poverty)
dan infrastruktur, industri dan inovasi
(Industry, Innovation, and Infrastructure) ........................................................ 5
C. peran remaja dalam mewujudkan tujuan SDGs
berkaitan dengan tanpa kemiskinan (No Poverty) dan
infrastruktur, industri dan inovasi
(Industry, Innovation, and Infrastructure) ........................................................ 7
D. Tindakan untuk mewujudkan tujuan SDGs berkaitan
dengan tanpa kemiskinan (No Poverty) dan
infrastruktur, industri dan inovasi
(Industry, Innovation, and Infrastructure) ........................................................ 8
BAB III PENUTUP .............................................................................................................9
Kesimpulan .......................................................................................................................... 9
Saran ....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................10

i
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemiskinan sudah menjadi masalah global yang dialami oleh semua negara di dunia.
Kemiskinan tidak hanya berada di negara-negara berkembang dan terbelakang, melainkan juga
dialami oleh negara-negara maju. Masalah kemiskinan menjadi masalah yang sangat rumit
sehingga suatu negara tidak dapat memiliki kemampuan untuk menghapus kemiskinan secara
sendirian.
Penanggulangan kemiskinan menjadi agenda kebijakan sosial yang
penting karena sesuai dengan amanat UUD 1945 alinea ke 4 bahwa pemerintah
memiliki tanggung jawab dalam mensejahterakan masyarakat. Secara integratif usaha
pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan telah dilakukan sejak tahun 1995, yaitu dengan
dikeluarkannya Inpres Desa Tertinggal. Melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor
15 tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, pemerintah telah membentuk
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Dalam konteks negara berkembang seperti Indonesia, kemiskinan menjadi
persoalan sosial yang terus muncul dan menjadi beban berat bagi negara.
Kemiskinan masih menjadi permasalahan yang kompleks dan menjadi sebuah
permasalahan besar yang harus segera ditanggulangi. Tingginya kesenjangan sosial yang
disebabkan karena tidak meratanya kesejahteraan di Indonesia menjadi penyebab utama
kemiskinan.
Tidak hanya itu tingkat pendidikan yang rendah, produktivitas tenaga kerja rendah,
tingkat upah yang rendah, distribusi pendapatan yang timpang, kesempatan kerja yang kurang,
hingga politik yang belum stabil juga menjadi faktor lain yang menyebabkan kemiskinan.
Dalam upaya untuk menekan angka kemiskinan Pemerintah telah melaksanakan
penanggulangan kemiskinan melalui berbagai program dalam upaya pemenuhan kebutuhan
dasar warga negara secara layak. Program program penanggulangan kemiskinan tersebut
berupa :
1. Program bantuan
perlindungan sosial seperti (Bantuan Langsung Tunai (BLT), Beras Sejahtera untuk orang
miskin (Rastra), Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Program Keluarga
Harapan (PKH),

1
2. Program penanggulangan kemiskinan
berbasis pemberdayaan masyarakat seperti (Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP),
3. Program penanggulangan
kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha mikro dan kecil seperti (Kredir Usaha Rakyat
(KUR)Program-program tersebut dilakukan untuk menunjang percepatan penanggulangan
kemiskinan yang komprehensif dan mewujudkan masyarakat NIndonesia yang sejahtera,
demokratis, adil dan makmur.
4. Program Tujuan pembanggunan
dari agenda baru PBB tidak berbeda jauh dari program sebelumnya, yang diantaranya
Tujuan mengakhiri kemiskinan, menjamin kehidupan sehat, mempromosikan pendidikan
dan memerangi perubahan iklim.
Adanya tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals
(SDGs) ini membuat pemerintah dituntut untuk terus mewujudkan tujuan pembangunan
tersebut.Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan serta mempercepat
penanggulangan kemiskinan sekaligus pengembangan kebijakan di bidang perlindungan sosial.
Dengan itu Pelaksanaan pekerjaan infrastruktur harus dilakukan semaksimal mungkin
karena sebagian besar dana sudah dialokasikan. Sesuai dengan Rencana Program Jangka
Menengah (RPJM) Nasional, maka dana akan dioptimalkan untuk biaya program prioritas
yakni pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja dan mengentaskan kemiskinan. Prioritas
pertumbuhan dilakukan dengan mendukung aksesibilitas transportasi jalan. Akses jalan
memudahkan masyarakat mencapai daerah yang terisolir sehingga perekonomian dapat
berkembang. Perkembangan daerah produktif yang didukung infrastruktur dapat menciptakan
lapangan pekerjaan. Dengan begitu, upaya pengentasan kemiskinan dapat dilakukan. Upaya
lain yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan
perekonomian masyarakat di daerah yakni dengan melaksanakan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan
(P2KP). Untuk pengembangan pedesaan tahun 2009, pemerintah akan melakukan dua pola
pengembangan khusus pedesaan. 1) dengan PNPM Mandari yakni pengembangan infrastruktur
pedesaan sederhana yang dilakukan oleh masyarakat. 2) pengembangan skala kawasan
infrastruktur yang lebih besar antara lain pembangunan infrastruktur jalan desa menuju ke
kabupaten/ kota. Untuk mendukung perekonomian masyarakat dengan dana yang terbatas,
masyarakat dan swasta dapat dilibakan dalam pembangunan serta penyediaan infrastruktur.
Oleh karena itu ada kerjasama pemerintah dan swasta .

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dan Cakupan Masalah tujuan SDGs tanpa kemiskinan (No Poverty) dan
infrastruktur, industri dan inovasi (Industry, Innovation, and Infrastructure)?
2. Bagaimana peran remaja dalam mewujudkan tujuan SDGs berkaitan dengan tanpa
kemiskinan (No Poverty) dan infrastruktur, industri dan inovasi (Industry, Innovation, and
Infrastructure)?
3. Bagaimana Tindakan dalam mewujudkan tujuan SDGs berkaitan dengan tanpa
kemiskinan (No Poverty) dan infrastruktur, industri dan inovasi (Industry, Innovation, and
Infrastructure)?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui definisi dan Cakupan Masalah tujuan SDGs tanpa kemiskinan (No
Poverty) dan infrastruktur, industri dan inovasi (Industry, Innovation, and Infrastructure).
2. Untuk mengetahui peran remaja dalam mewujudkan tujuan SDGs berkaitan dengan tanpa
kemiskinan (No Poverty) dan infrastruktur, industri dan inovasi (Industry, Innovation, and
Infrastructure).
3. Untuk mengetahui Tindakan dalam mewujudkan tujuan SDGs berkaitan dengan tanpa
kemiskinan (No Poverty) dan infrastruktur, industri dan inovasi (Industry, Innovation, and
Infrastructure).
D. Manfaat Makalah
1. Dapat mengetahui definisi dan cakupan masalah tujuan SDGs tanpa kemiskinan (no
poverty) dan infrastruktur,industri dan inovasi (Industry, innovation, infrastructure)
2. Dapat mengetahui peran remaja dalam mewujudkan tujuan SDGs berkaitan tanpa
kemiskinan (no poverty) dan infrastuktur, industri dan inovasi (industry, innovation,
infrastructure)
3. Dapat mengetahui tindakan dalam mewujudkan tujuan SDGs berkaitan dengan tanpa
kemiskinan (no poverty) dan infrastruktur, industri dan inovasi (industry, innovation,
infrastructure)

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. definisi tanpa kemiskinan (No Poverty) dan infrastruktur, industri dan inovasi
(Industry, Innovation, and Infrastructure) berkaitan dengan tujuan Sustainable
Development Goals (SDGs)
1. Pengertian Tanpa Kemiskinan (no poverty)
Kemiskinan adalah suatu kondisi ketidakmampuan secara ekonomi untuk
memenuhi standar hidup rata-rata masyarakat di suatu daerah. Kondisi ketidakmampuan ini
ditandai dengan rendahnya kemampuan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok baik
berupa pangan, sandang, maupun papan. Kemampuan pendapatan yang rendah ini juga akan
berdampak berkurangnya kemampuan untuk memenuhi standar hidup rata-rata seperti
standar kesehatan masyarakat dan standar pendidikan.
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2004, kemiskinan adalah kondisi sosial
ekonomi seseorang atau sekelompok orang yang tidak terpenuhinya hak-hak dasarnya
untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Kebutuhan
dasar yang menjadi hak seseorang atau sekelompok orang meliputi kebutuhan pangan,
kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumber daya alam,
lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan, dan hak untuk
berpartisipasi dalam penyelenggaraan kehidupan sosial dan politik
Dalam SDGs dinyatakan no poverty (tanpa kemiskinan) sebagai poin pertama
prioritas. Hal ini berarti dunia bersepakat untuk meniadakan kemiskinan dalam bentuk
apapun di seluruh penjuru dunia, tidak terkecuali Indonesia. Di Indonesia kemiskinan masih
merupakan persoalan yang menjadi beban berat, terutama dikaitkan dengan isui
kesenjangan yang semakin melebar antara si kaya dan si miskin. Sebagai bagian dari
anggota PBB Indonesia tentunya berkomitmen untuk mengatasi persoalan seiring dengan
deklarasi SDGs. Kemiskinan adalah persoalan kemanusiaan. Dari dimensi ini adanya
kemiskinan membawa konsekuensi adanya tanggung jawab moral bagi setiap orang untuk
memperhatikan kehidupan orang yang hidup dalam kemiskinan.
2. Pengertian infrastruktur, industri dan inovasi (Industry, Innovation, and Infrastructure)
Pengertian Industri menurut Undang-Undang No 3 Tahun 2014 adalah seluruh
bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan memanfaatkan sumber daya
industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih
tinggi, termasuk jasa industri.

4
Inovasi adalah suatu alat, hal, atau gagasan yang baru dimana hal tersebut belum
pernah ada sebelumnya, dimana dengan terciptanya hal baru tersebut diharapkan dapat
menjadi sesuatu yang menarik dan berguna.
menurut UU No. 18 tahun 2002, Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan,
dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks
ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi.
infrastruktur merupakan sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan,
drainase, bangunan gedung dan fasilitas publik lainnya, yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia baik kebutuhan sosial maupun kebutuhan ekonomi. Pengertian ini
merujuk pada infrastruktur sebagai suatu sistem. Infrastruktur dalam sebuah sistem adalah
bagian-bagian berupa sarana dan prasarana (jaringan) yang tidak terpisahkan satu sama lain.
Industri, inovasi dan infrastruktur merupakan goal atau tujuan ke 9 dari SDGs,yang
mana dalam Tujuan 9 bertujuan untuk membangun infrastruktur yang tangguh,
meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi. Target-target
dari Tujuan 9 meliputi pengembangan infrastruktur yang berkualitas, andal, berkelanjutan
dan tangguh, mempromosikan industrialisasi inklusif dan berkelanjutan dan meningkatkan
proporsi industri dalam lapangan kerja dan produk domestik bruto, meningkatkan akses
industri dan perusahaan skala kecil terhadap jasa keuangan, meningkatkan infrastruktur dan
retrofit industri agar dapat berkelanjutan, memperkuat riset ilmiah, meningkatkan
kapabilitas teknologi sektor industri, mendorong inovasi, dan meningkatkan akses terhadap
teknologi informasi dan komunikasi, serta mengusahakan penyediaan akses universal dan
terjangkau internet. Program yang akan dilaksanakan untuk mendukung tujuan 9 antara lain
terkait dengan:
a. Program Peningkatan Teknologi Industri.
b. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menenga
B. Cakupan Masalah tujuan SDGs tanpa kemiskinan (No Poverty) dan infrastruktur,
industri dan inovasi (Industry, Innovation, and Infrastructure)
1. Cakupan masalah Tanpa Kemiskinan (No Poverty)
Masalah kemiskinan masih terjadi di berbagai belahan dunia,terutama di negara
berkembang.Kemiskinan di dunia sangatlah kompleks mulai dari kurangnya air
bersih,malnustrisi pada balita hingga anak-anak,penghasilan di bawah 24$,hingga anak-
anak yang kehidupannya kurang layak dikarenakan orangtuanya yang kurang mampu.
Berikut merupan faktor yang mempengaruhi adnaya kemiskinan antara lain:

5
a. Pendidikan yang Rendah
Pendidikan yang rendah bisa menjadi salah satu faktor kemiskinan.Jaman sekarang
yang serba canggih manusia dituntut untuk bisa melakukan segala hal untuk itulah
pendidikan yang tinggi sangat di butuhkan masyarakat.Karena dari pendidikan itu bisa
membantu perekonomian keluarga.
b. Tidak Meratanya Pembangunan
Ekonomi Tidak meratanya pembangunan juga berdampak pada kemiskinan,karena jika
perputaran ekonomi hanya di pusatkan di satu tempat,menyebabkan ketimpangan di
tempat lain nya.Seperti ketika pembangunan sangat berdampak pada tingkat
kemiskinan,ketika di satu kota akses menuju kota lain nya sulit berdampak pada harga
pangan,sandang,dan papan di kota tersebut.Sehingga pemerintah harus lah melakukan
pembangunan yang merata di berbagai daerah.
c. Sumber Daya Manusia yang Kurang Berkualitas
Sebenarnya ini lanjutan dampak dari kurang nya pendidikan,ketika orang yang sudah
terlanjur kurang pendidikan nya sebenarnya ada cara lain untuk menambah wawasan
dan keterampilannya, saat ii banyak sekali pelatihan keterampilan yang secara gratis
diselenggarakan pemerintah dan swasta.
d. Kurang dukungan terhadap usaha kecil dan menengah (UKM)
Kebiasaan masyarakat Indonesia yaitu meyepelekan terhadap karya dalam
negeri,bahkan membanding kan dengan produk luar negri.Sifat tersebut harus lah
dihilangkan,karena sifat tersebut menjadi salah satu penghambat kemajuan
perekonomian Indonesia. Dan juga dikarenakan kurangnya modal bagi pelaku UKM
menjadi alasan utama susah berkembangnya usaha.
2. Cakupan masalah infrastruktur, industri dan inovasi (Industry, Innovation, and
Infrastructure)
Keberadaan infrastruktur pada sebuah negara termasuk Indonesia merupakan hal
yang mutlak diperlukan. dengan adanya infrastruktur yang memadai dapat membuat negara
tersebut lebih maju atau sama dengan negara lain. Namun, dalam membangun dan
mengembangkan infrastruktur pada sebuah negara tidaklah mudah, ada banyak masalah
yang dapat menghambat. Masalah ini akan selalu ada di seluruh negara termasuk Indonesia,
akan tetapi cara suatu negara untuk mengatasinya yang akan membedakannya. Berikut
merupakan masalah infrastruktur di indonesia.
a. Kurangnya koordinasi dalam membangun infrastruktur

6
Kurangnya koordinasi menjadi masalah utama yang sudah sejak lama dialami
Indonesia dalam membangun dan mengembangkan infrastruktur. Pembangunan
infrastruktur seringkali berjalan lambat dari perencanaan karena bentuk keputusan antar
lembaga yang kurang terkoordinasi.
b. Kurangnya dana
Masalah biaya menjadi masalah selanjutnya yang indonesia hadapi, kurangnya dana
yang dimiliki pemerintah menjadi hambatan yang sudah lama dialami.dalam
pembangunan infrastruktur dana menjadi hal penting. Ketersediaan dana menjadi tolak
ukur dalam pembangunan insfrastruktur.
c. Kendala pembebasan lahan
Selain menghambat dalam proses pembangunan infrastruktur di Indonesia,
pembebasan lahan juga sering menimbulkan konflik sosial di tengah masyarakat. Pada
saat pelaksanaan pembangunan infrastruktur terkadang harus bernegosiasi karena
permasalah lahan, entah itu lahan milik penduduk atau lahan pemerintah yang diduduki
oleh masyarakat. Seringkali pada proses pemabangunan terjadi sengketa lahan.
Lalu permasalahan industri yang saat ini terjadi seperti
a. Indutri kekurnagan bahan baku
b. kurangnya infrastruktur seperti pelabuhan, jalan, dan kawasan industri
c. industri kekurangan utility seperti listrik, air, gas, dan pengolah limbah.
d. industri kekurangan tenaga terampil dan supervisor, kurangnya sumber daya manusia
menjadi persoalan dalam menjalankan aktivitas industri.
e. Pengelolaan limbah hasil industri yang masih di sepelekan oleh industri yang tidak
bertanggu jawab dan tidak sesuai dengan AMDAL yang mengakibatkan rusaknya
lingkungan.
f. Industri Kecil dan Menengah (IKM) masih mengalami kendala seperti akses
pembiayaan, ketersediaan bahan baku dan bahan penolong, mesin peralatan yang
tertinggal, hingga pemasaran.
C. peran remaja dalam mewujudkan tujuan SDGs berkaitan dengan tanpa kemiskinan
(No Poverty) dan infrastruktur, industri dan inovasi (Industry, Innovation, and
Infrastructure)
pemuda atau remaja mengambil peran krusial atau penting dalam mewujudkan
tujuan SDGs yang mana dalam pelaksanaan pemuda sanagat dibutuhkan dalam setiap
kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Remaja/pemuda yang terampil dan memiliki
kualitas dapat memberikan dampak baik terutama dalam sektor ekonomi. Jika dibekali

7
dengan keterampilan dan kemampuan yang baik, pemuda bisa menjadi kunci dalam
kesuksesan pencapaian SDGs. Akses terhadap pendidikan berkualitas serta pembangunan
karakter sebagai pemimpin masa depan adalah salah satu dukungan yang dibutuhkan
pemuda. Dalam hal ini pemuda/remaja bisa mengambil peran sebagai pencerdasan,
pendampingan, dan upaya pemberdayaan perekonomian guna mengurangi kemiskinan.
Pemuda pada dasarnya adalah bagian dari masyarakat. Keberadaan pemuda di tengah
masyarakat setidaknya dapat memberikan peluang pemberdayaan bagi masyarakat yang
ratarata berpendidikan rendah. Pemuda sendiri dapat memajukan wilayahnya dengan
melakukan dan membuka aktivitas ekonomi seperti berwirausaha dengan adanya itu dapat
membuka lapangan pekerjaan di orang-orang sekitar.
Lalu peran pemuda/remaja di tujuan SDGs industri,inovasi dan infrastruktur,
dengan dijaminnya mutu pendidikan dan menjadi seorang sumber daya manusia yang
terampil dapat mengembangkan inovasi-inovasi karya anak bangsa, yang bisa dijadikan
industri kreatif untuk memajukan industri dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dan
sebagai pemuda/remaja yang berpengetahuan bisa mengawal pemintah dan membantu
perintah dalam mengembangkan infrastruktur. Infrastruktur sangat penting dalam
menjalankan ekonomi, seperti ketersediaan jalan raya sebagai penghubung antar daerah.
Dengan mendukungnya mobilitas penduduk maka perputaran perekonomian akan tumbuh
pesat.
D. Tindakan untuk mewujudkan tujuan SDGs berkaitan dengan tanpa kemiskinan (No
Poverty) dan infrastruktur, industri dan inovasi (Industry, Innovation, and
Infrastructure)
1. Tindakan untuk mewujudkan tanpa kemiskinan (No Poverty)
Agar tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) dapat tercapai
setidaknya harus ada banyak kebijakan agar mendukung tujuan SDGs, berikut upaya
tindakan dalam mengurangi dan menghapuskan kemiskinan di Indonesia:
a. Program PKH
Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan bantuan sosisal dari pemerintah
untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM).Sejak 2007 pemerintah sudah melakukan
program ini,Keluarga Penerima Manfaat bisa menggunakan fasilitas-fasilitas yang
sudah di subsidi oleh pemerintah sepeti fasilitas kesehatan dan pendidikan.Tujuan dari
program PKH ini adalah mengurangi angka dan memutus rantai kemiskinan di
Indonesia.
b. Pemerintah konsentrasi pada kawasan 3T

8
Program 3T (terpencil, tertinggal,dan terdepan) merupakan program pemerintah
untuk wilayah-wilayah di sekitar perbatasan dan pulau pulau yang belum terjangkau
seperti pegunungan di papua dan sebagainya.Pemerintah harus lah bersinergi dengan
masyarakat sekitar untuk memajukan daerah tersebut karena jika masyarakat sekitar
atau pemerintah tidak bisa bersinergi kemiskinan tidak akan hilang.
c. Stabilitas Harga
Stabilitas harga terhadap kemiskinan sangatlah berhubungan,karena jika harga
bahan pokok di masyarakat melambung bisa menyebabkan kemiskinan.Karena jika
harga komoditi seperti pangan harga nys stabil meyebabkan daya beli masyarakat
bertambah.Hal tersebut tentu sangat baik untuk mengurangi tingkat kemiskinan,karena
tingkat konsumsi masyarakat bertambah.
d. Dana Desa
Dengan dikeluarkan nya undangundang nomor 6 tahun 2014 tentang
menunjukan pemerintah sangat serius menangani masalah kemiskinan.Dengan
memberantas kemiskinan mulai dari tingkat yang paling rendah,tentunya akan
memudahkan untuk tingkat selanjutnya. Adanya dana desa bermanfaat dalam
mengurangi kemiskinan sehingga sektor desa dapat mandiri dan mendirikan usahanya
baik dikelola oleh BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) atau oleh masyarakat itu
sendiri.
2. Tindakan untuk mewujudkan infrastruktur, industri dan inovasi (Industry, Innovation,
and Infrastructure)
Berikut merupakan tindakan yang harus di ambil untuk mewujudkan pembangunan
infrastruktur.
a. Memperbaiki kerjasama antar lembaga
Dengan baiknya kerjasama yang dilakukan antar lembaga pemerintah tentu akan
sangat membantu dalam membangun dan mengembangkan infrastruktur di Indonesia.
Dengan koordinasi yang baik tentu pekerjaan yang dilakukan oleh satu lembaga tidak
akan bertubrukan dengan lembaga lainnya.
b. Merencanakan pembangunan infrastruktur secara matang
Sebelum memulai untuk membangun infrastruktur, perencanaan yang matang
dan koordinasi yang baik antar setiap lembaga pemerintah maupun lembaga yang
ditunjuk harus menjadi konsen utama. Perencanaan ini tidak hanya berhubungan dengan
masalah teknis saja, akan tetapi juga berhubungan dengan pembiayaan dalam
pembangunan infrastruktur tersebut.

9
c. Mengajak keterlibatan masyarakat
Selain koordinasi yang baik antar lembaga, komunikasi yang baik dengan pihak
masyarakat juga dibutuhkan agar pembangunan dapat berjalan lancar serta dapat
melibatkan masyarakat secara aktif. Dengan begitu masyarakat juga dapat
menyampaikan aspirasinya yang berguna untuk memudahkan dalam pembangunan
infrastruktur.
d. Memperbaiki birokrasi Indonesia
Dari sisi pemerintah, perbaikan birokrasi harus menjadi konsen utama untuk
menunjang pembangunan infrastruktur di Indonesia. Kebijakan lembaga pemerintah
yang terlibat dalam pembangunan infrastruktur harus dapat memprioritaskan
kebijakannya agar lebih efisien.
e. Merawat infrastruktur yang sudah ada
Perawatan infrastruktur yang telah dibangun juga harus dilakukan dengan baik
agar dapat digunakan dengan baik dan berumur panjang. Hal ini juga dapat digunakan
untuk menghemat pengeluaran negara untuk masalah infrastruktur.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil estemasi model dan pembahasan sebelumnya, dapat ditarik
kesimpulan penting sebagai berikut:
Dalam konteks negara berkembang seperti Indonesia, kemiskinan menjadi
persoalan sosial yang terus muncul dan menjadi beban berat bagi negara. Kemiskinan
masih menjadi permasalahan yang kompleks dan menjadi sebuah permasalahan besar
yang harus segera ditanggulangi. Tingginya kesenjangan sosial yang disebabkan karena
tidak meratanya kesejahteraan di Indonesia menjadi penyebab utama kemiskinan.
Tidak hanya itu tingkat pendidikan yang rendah, produktivitas tenaga kerja
rendah, tingkat upah yang rendah, distribusi pendapatan yang timpang, kesempatan
kerja yang kurang, hingga politik yang belum stabil juga menjadi faktor lain yang
menyebabkan kemiskinan. Dalam upaya untuk menekan angka kemiskinan Pemerintah
telah melaksanakan penanggulangan kemiskinan melalui berbagai program dalam
upaya pemenuhan kebutuhan dasar warga negara secara layak
B. Saran
Makalah yang penulis susun masih jauh dari kata sempurna maka sangat
diperlukan kritik, saran dan masukan yang membangun agar makalah yang penulis
susun menjadi lebih relevan dengan keadaan saat ini. Penulis juga menyarankan untuk
lebih mengkaji lebih dalam terhadap kajian tujuan Sustainable Development Goals
(SDGs) yaitu tanpa kemiskinan dan dan Infrastruktur, Industri dan Inovasi. Hal ini perlu
dilakukan agar kajian ini berkembang mengikuti keadaan yang sedang atau sudah
terjadi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ansori, Dzaki. SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (Sdgs) DAN FAKTOR –


FAKTOR KEMISKINAN DI INDONESIA
Ishartono. Raharjo, Santoso Tri. SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) DAN
PENGENTASAN KEMISKINAN
Infrastruktur Negara Indonesia. Link: https://novotest.id/infrastruktur-negara-indonesia/
Kurniawati, Kiky Dwi (2018) Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Dalam Mencapai
Sustainable Development Goals Berbasis Collaborative Governance (Studi Pada
Pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Kota Malang). Undergraduate (S1) thesis,
University of Muhammadiyah Malang.
Tumangger, Agam Randi Wisno. Badaruddin. Rujiman. 2022. Analisis Peran Pemuda Dalam
Pengentasan Kemiskinan Di Kabupaten Dairi. NIAGAWAN Vol 11 No 2
Wini, Hildegunda (2010) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH
PENDUDUK MISKIN DI WILAYAH PEMEKARAN TINGKAT KABUPATEN (Studi
Kasus Perbandingan Jumlah Penduduk Miskin Sebelum Dan Sesudah Pemekaran di
Kabupaten Nagekeo Propinsi NTT Tahun 2005-2009). S1 thesis, UAJY.
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200107132933-4-128236/catat-7-masalah-industri-
yang-bikin-pening-di-
2020#:~:text=Persoalan%2Dpersoalan%20industri%20ini%20klasik,%2C%20gas%2C%20da
n%20pengolah%20limbah.

12

Anda mungkin juga menyukai