Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2019/2020

MATA UJIAN : HUKUM ASURANSI

“ ANALISI KASUS ASURANSI KERUGIAN “

Nama Lengkap : Putu Anjani Widhi Putri


NRP : 120118253
No. Absen : 57
KP :C

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SURABAYA
JUNI 2020
Kasus

Solopos.com, SOLO -- Ganti rugi asuransi untuk Toko Candi Elektronik Solo akibat kebakaran
akan dibayarkan sebesar nilai pertanggungan asuransinya. Penjelasan itu disampaikan Ketua II
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Solo, Muh. Sofyan kepada Solopos.com melalui
ponsel, Sabtu (13/6/2020).

Pernyataan dia menanggapi berita Solopos.com yang menyebutkan pembayaran asuransi


diragukan bisa menutup kerugian materiil. Kerugian akibat kebakaran Candi Elektronik ditaksir
mencapai belasan miliar rupiah. “Kalau dilihat judul pemberitaannya kan kesannya asuransi
tidak bisa menutup kerugian akibat kebakaran,” ujar dia.

Padahal menurut Sofyan pembayaran asuransi mendasarkan besaran pertanggungan yang


diasuransikan. Dia tidak ingin muncul kesan masyarakat bahwa asuransi tidak mampu membayar
kerugian kebakaran Toko Candi Elektronik Solo tersebut.
Sofyan menjelaskan setiap polis asuransi mempunyai besaran pertanggungannya. Besaran itu tak
selalu sesuai nilai aset. Sebuah gedung dengan asetnya yang bernilai belasan miliar rupiah bisa
saja besaran pertanggungan asuransinya di bawah itu. Bila terjadi kebakaran, asuransi hanya
membayar sesuai dengan nilai pertanggungan.
Ihwal besaran pertanggungan asuransi, menurut Sofyan tergantung kesepakatan
penanggungjawab aset dengan asuransi. Begitu pula dalam kasus kebakaran Toko Candi
Elektronik Solo, nilai pertanggungan yang menjadi dasar ganti rugi tergantung kesepakatan
sebelumnya.
Nilai Pertanggungan
“Nilai pertanggungan itu yang dikaver asuransi. Misal nilai pertanggungannya Rp10 miliar yang
dikaver asuransi, ya sebesar itu. Tak bisa lebih dari kerugian. Khawatirnya ada negatif thinking
ke asuransi,” kata dia.
Sebelum ganti rugi kasus kebakaran Toko Candi Elektronik Solo, menurut Sofyan, asuransi
sudah beberapa kali membayar asuransi dengan nilai besar. Dia mencontohkan kebakaran pabrik
tekstil dua tahun lalu. Akibat kebakaran itu pemilik aset mengalami kerugian ratusan miliar
rupiah.
Asuransi membayar ganti rugi senilai kerugian lantaran besaran pertanggungan asuransi di atas
nilai klaim. Diberitakan Solopos.com sebelumnya, nilai kerugian materiil akibat kebakaran Toko
Candi Elektronik Solo diperkirakan mencapai belasan miliar rupiah
CEO Toko Candi Elektronik Solo, Ardian Ayat Santiko tidak yakin asuransi bisa menutup
kerugian yang diderita. Kebakaran terjadi pada Selasa (9/6) sekitar pukul 02.00 WIB.
Analisi

Asuransi Kerugian merupakan salah satu jenis asuransi yang ada di Indonesia, yang
merupakan asuransi yang memberikan perlindungan kerugian finansial pada objek yang
diasuransikan akibat kejadian berbahaya. Biasanya objek yang diasuransikan ini adalah harta-
benda atau aset. Objek tersebut bisa rumah pribadi, tempat usaha, gedung, barang, hingga proyek
bangunan.Salah satu bentuk asuransi kerugian ialah asuransi kebakaran, asuransi kebakaran
memberikan penggantian jika terjadi kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran. Objek yang
diasuransikan bisa berupa barang atau harta benda berupa bangunan. Jenis asuransi ini berguna
untuk memberikan proteksi terhadap pelaku usaha yang memiliki aset berupa bangunan, pabrik,
perkantoran, pertokoan, rumah sakit, rumah makan hingga bangunan lain yang punya nilai
ekonomi tinggi. Asuransi kebakaran juga menanggung kebakaran yang disebabkan oleh petir,
ledakan, atau kejatuhan pesawat terbang. Jadi, tidak murni karena kebakaran yang ditimbulkan
karena faktor internal tetapi juga faktor eksternal.

Pada kasus diatas merupakan salah satu kasus yang merupakan jenis asuransi kerugian
yaitu asuransi kebakaran yang mana dalam kasus diatas terjadi kebakaran pada Toko Candi
Elektronik Solo, pemiliki took telah mendaftarkan toko tersebut pada asuransi kebakaran
sehingga sebenarnya jika terjadi kebakaran seperti saat ini pemiliki toko selaku tertanggung tidak
khawatir terhadap kerugian yang ia derita. Tetapi pada kasus diatas CEO Toko Candi Elektronik
Solo tidak yakin asuransi bisa menutup kerugian yang diderita.

Pihak asuransi dalam kasus diatas mengatakan pihaknya siap untuk mengcover kerugian
yang dialami oleh pihak tertanggung yang mana hal ini sesuai dengan yang diatur dalam pasal
290 KUHD bahwa “ atas tanggungan si penaggung adalah segala kerugian dan kerusakan
yang menimpa benda yang dipertanggungkan karena kebakaran, yang disebabkan karena
petir atau lain kecelakaan, api sendiri, kurang hati-hati, kesalahan atau itikad jahat dari
pelayan-pelayan sendiri,tetangga, musuh, perampok dan lain dengan nama apa saja,
dengan cara bagaimanapun kebakaran itu terjadi, disengaja atau tidak, biasa atau luar
biasa, tiada kecualinya.” Maka berdasarkan pasal 290 KUHD ganti rugi yang dilakukan oleh
pihak penanggung merupakan sesuatu yang wajib di berikan selama penyebab terjadi nya
kebakaran tidak dikecualikan.
Tetapi muncul ketidakyakinan dari CEO Toko Candi Elektronik Solo terhadap ganti rugi
yang akan di berikan oleh pihak asuransi, yang mana pihak tertanggung ragu apakah ganti rugi
dapat menutup kerugian yang dideritanya. Maka hal ini pun telah dijelaskan dalam artikel diatas
oleh pihak asuransi dimana pembayaran asuransi mendasarkan pada besaran pertanggungan yang
diasuransikan. Ini artinya asuransi akan mengcover kerugian yang diderita oleh tertanggung
sebesar besaran pertanggungan yang diasuransikan, jika kerugian yang diderita lebih besar dari
besaran pertanggungan yang telah disepakati maka pihak penanggung tidak dapat memberikan
ganti rugi sesuai dengan besaran kerugian yang benar – benar diderita oleh tertanggung, karena
ketentuan mengenai besaran pertanggungan telah tercantum dalam polis atau perjanjian asuransi
yang telah disepakati oleh pihak asuransi dengan pihak Toko Cndi Elektronik Solo.

Hal ini tidak melanggar ketentuan dalam pasal 287 KUHD, yang berisi ketentuan wajib
isi dari polis asuransi kebakaran. Karena ketentuan mengenai besar penanggungan itu sendiri
telah tertulis didalam polis sebagai mana yang telah di jelaskan oleh pihak asuransi dalam artikel
diatas dan ini sejalan pula dengan asas keseimbangan yang memiliki arti bahwa Dimana
perusahaan asuransi harus mengembalikan posisi keuangan klien ke posisi sesaat sebelum terjadi
kerugian. Namun demikian, tertanggung tidak berhak memperoleh ganti rugi lebih besar
daripada kerugian yang diderita. Dengan kata lain asuransi berprinsi ganti rugi, bukan ganti
untung. Sehingga apa yang dikatakan oleh pihak asuransi didalam artikel bahwa asuransi akan
mengganti kerugian sebesar nilai pertanggungan yang telah disepakati sebelumnya merupakan
hal yang sesuai dengan prinsip asuransi yang telah ada.

Walaupun didalam asuransi kebakaran terdapat beberapa klausa – klausa yang penting,
salah satunya adalah Average Relief Clause yang berarti tertanggung akan tetap memperoleh
ganti rugi penuh walaupun terjadi Pertanggungan dibawah harga (under insurance) dengan
syarat harga pertanggungan tidak kurang dari 85% dari harga sebenarnya. Tetapi tentu saja hal
ini kembali lagi pada bagaimana isi dari polis asuransi yang telah di sepakati sebelumnya.
Apabila Average Relief Clause ini tidak tercantum didalam perjanjian maka ketentuan dari
klausa ini tidak bisa berlaku. Artinya, ganti kerugian yang diterima oleh tertanggung harus sesuai
dengan apa yang telah di sepakati sebelumnya meski ganti rugi yang diberikan oleh pihak
asuransi tidak dapat menutup seluruh kerugian yang di derita akibat kebakaran. Karena asuransi
merupakan perbuatan hukum yang didasari oleh perjanjian, sehingga pihak - pihak yang terkait
harus tunduk pada isi perjanjian.

Anda mungkin juga menyukai