Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN RASA AMAN NYAMAN (NYERI)

Disusun oleh :

WISNU TRI ANGGORO


20902300214

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG 2024
1.Fisik: misalnya,penyebab nyeri Klasifikasi:
Nyeri merupakan kondisi adalah trauma (baik trauma 1.Nyeri Akut
berupa perasaan yang tidak Etiologi mekanik, termis, kimiawi, Merupakan nyeri yang timbul secara
menyenangkan. Sifatnya maupunelektrik), neoplasma, mendadak dan cepat menghilang, tidak
sangatsubjektif karena peradangan, gangguan sirkulasi melebihi6 bulan dan ditandai adanya
perasaan nyeri berbeda darah peningkatan tegangan otot
pada setiap orang dalam hal
skala atau tingkatannya,dan Pemeriksaan 2. Nyeri Kronis
hanya orang tersebutlah Penunjang Merupakan nyeri yang timbul secara
yang dapat menjelaskan perlahan-lahan biasanya berlangsung
atau mengevaluasi rasa 2.Psikis, penyebab dalamwaktu cukup lama, yaitu lebih
nyeri yangdialaminya nyeri dapat terjadi oleh karena dari 6 bulan
adanya trauma psikologis.

Patofisiologi:
Munculnya nyeri berkaitan erat Tanda dan Gejala:
-mengeluh nyeri
dengan reseptor dan adanya
-tampak meringis
rangsangan. Reseptornyeri adalah -bersikap protektif
organ tubuh yang berfungsi untuk 1.Pemeriksaan Komplikasi: -tekanan darah meningkat
menerima rangsang nyeri. Organ laboratorium 1. Gangguan pola -pola napas berubah
tubuhyang berperan sebagai 2.Pemeriksaan istirahat tidur -nafsu makan berubah
reseptor nyeri adalah ujung saraf USG 2. Syok neurogenic -proses berfikir terganggu
bebas dalam kulit yangberespons 3.Rontgen -berfokus pada diri sendiri
hanya terhadap stimulus kuat yang 4.CT-Scan
5.EKG
secara ptensial merusak. Reseptor
nyeridisebut juga dengan nyeri
nosiseptor. Secara anatomis, 1. Farmakologi
a. Analgesik 2. Non Farmakologi:
reseptor nyeri (nosiseptor) adayang Penatalaksanaan a.Membangun hubungan terapeutik
Narkotik
bernilai dan ada yang tidak bernilai b. Analgesik perawat-klien
dari saraf eferen Non Narkotik b.Bimbingan Antisipasi
c.Relaksasi
d.Imajinasi Terbimbing
e.Distraksi
f.Akupuntur
Fokus Pengkajian Diagnosa:
1.Identitas klien: Nama , usia, 1.Nyeri
Pathways
alamat, pekerjaan, suku bangsa 2. Risiko Infeksi
2.Pengkajian Nyeri
 Pengkajian PQRST
Trauma jaringan, infeksi,  Pemeriksaan diagnostik
cidera fisik  Pemeriksaan fisik
 Pola aktivitas sehari-hari
3. Pengkajian data subjektif,
Implementasi: DX 2 Pencegahan Infeksi
seperti keluhan pertama, riwayat
kesehatan klien dan keluarga Observasi:Monitor tanda gejala
Intervensi pembedahan DX 1 Manajemen Nyeri
4.Pemeriksaan data objektif infeksi lokal dan sistemik
Observasi:Identifikasi lokasi, Terapeutik:Pertahankan teknik
meliputi: Meliputi pemeriksaan
durasi, frekuensi, kualitas, aseptik pada pasien berisiko
fisik,dan umum dan data
intensitas nyeri tinggi
Kerusakan penunjang
Terapeutik: Ajarkan teknik Edukasi:Jelaskan tanda dan
integritas nonfarmakologi untuk gejala infeksi
kulit mengurangi rasa nyeri (ajarkan Kolaborasi:Kolaborasi
tekhnik relaksasi nafas dalam) pemberian imunisasi, Jika perlu
Luka
Pasca bedah Kolaborasi:Kolaborasi dalam
pemberian analgetik

Nyeri
Resiko infeksi

Evaluasi:
1. Keluhan nyeri menurun
Daftar Pustaka 2. Meringis menurun
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2018), Standar 3. Kerusakan Jaringan menurun
IntervensiKeperawatanIndonesia (SIKI), Edisi 1,
Jakarta,
TimPokjaSLKIDPPPPNI,(2018),
StandarLuaranKeperawatan Indonesia
(SLKI),Edisi 1, Jakarta,PersatuanPerawat
Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar
IntervensiKeperawatanIndonesia (SIKI), Edisi 1,
Jakarta,PersatuanPerawatIndonesia

Anda mungkin juga menyukai