Anda di halaman 1dari 8

KEPERAWATAN ANAK II

“INTERVENSI KEPERAWATAN PENYAKIT LEUKIMIA”

Dosen Pengampu : Ns. Rini Wahyuni Mohammad, S.Kep., M.Kep

OLEH :

KELOMPOK UNGU

KELAS C

Sinta Is. Gagulu 841420118

Ismivanti Mahmud 841420133

Annisa P. Mursidah 841420108

Alpionita Adam 841420119

Dhilfa Alamri 841420117

Siti Rahma Febri Popalo 841420110

Siti Muzdhalifah Abdullah 841420130

Indri Hapsa Pakaya 841420169

PROGRAM STUDI SI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

TAHUN 2022
INTERVENSI KEPERAWATAN

NO SIKI RASIONAL
SDKI SLKI

1. Tingkat nyeri 1. Manajemen nyeri Manajemen Nyeri


Nyeri Akut (D. 0077) (L.08066)
Definisi : Observasi
Definisi :
Kategori : psikologis Mengidentifikasi dan 1. Mengetahui lokasi
pengalman
Subkategori: nyeri dan mengelola pengalaman sensori nyeri, karakteristik
sensori atau
kenyamanan atau emosional yang berkaitan nyeri, berapa lama nyeri
emosional yang
Definisi : pengalaman dengan kerusakan jaringan atau dirasakan serta kualitas
berkaitan dengan
sensorik atau emosional fungsional dengan onset dan intensitas nyeri yang
kerusakan
yang berkaitan dengan mendadak atau lambat dan dirasakan pasien untuk
jaringan aktual
kerusasakan jaringan berintensitas ringan hingga mengetahui penanganan
atau fungsional
aktual atau fungsional, berat dan konstan apa yang akan diberikan.
dengan onset
dengan onset mendadak Tindakan
mendadak atau
atau lambat dan Observasi Terapeutik.
lambat dan
berintensitas ringan 1. identifikasi lokasi, 1. Agar pasien tidak akan
berintesitas ringan
hingga berat yang karakteristik, durasi, ketergantungan pada
hingga berat dan
berlangsung kurang dari frekuensi, kualitas, obat.
konstan.
3 bulan. intensitas nyeri. 2. Memastikan pasien
Kriteria hasil :
Penyebab : 2. Identifikasi skala nyeri merasakan nyaman
1. keluhan nyeri
1. Agen pencedera 3. Identifikasi respons sehingga nyeri yang
menurun
fisiologis(mis, nyeri non verbal pasien rasakan tidak
2. meringis
inflamasi, 4. Identifikasi faktor yang semakin parah.
menurun
iskemia,neoplasma) memperberat dan
2. Agen pencedera memperingan nyerl Edukasi
kimiawi(mis, 5. Identifikasi 1. Dengan mengetahui
terbakar, bahan pengetahuan dan penyebab, periode, dan
kimia iritan) keyaninan tentang nyeri pemicu nyeri maka
3. Agen pencedera 6. Identifikasi pengaruh pasien dapat mengatasi
fisik(mis. Abses, budaya terhadap respon nyerinya sendiri.
amputasi, terbakar, nyeri 2. Agar pasein dapat
terpotong, 7. Identifikasi pengaruh memilih strategi untuk
mengangkat berat, nyeri pada kualitas meredeakan nyeri yang
ia rasakan sendiri sesuai
prosedur operasi, hidup keinginan dan
trauma, latihan fisik 8. Monitor keberhasilan kenyamanannya.
berlebihan) terapi komplementer 3. Agar pasein dapat
Gejala dan tanda yang sudah diberikan mengetahui terapi
mayor 9. Monitor efek samping farmakologi (obat-
Subjektif : penggunaan analgetik obatan) yang dapat
1. Mengeluh nyeri Terapeutik digunakan selain non
Objektif : 1. Berikan tehnik non farmakologi jika terapi
1. Tampak meringis farmakologis untuk non farmakologi tidak
2. Bersikap protektif mengurangi rasa berhasil.
(misalnya . nyeri( mis, TENS,
waspada, posisi hipnosis, akupresure, Kolaborasi
menghindari terapi musik, Memastikan Terapi
nyeri) biofeedback, terapi analgetik yang diberikan
3. Gelisah pijat, aroma terapi, efektif dengan melakukan
4. Frekuensi nadi tehnik imajinasi kolaborasi.
meningkat terbimbing, kompres
5. Sulit tidur hangat/dingin, terapi
Gejala dan tanda minor bermain)
Subjektif (tidak 2. Kontrol lingkungan
tersedia) yang memperberat rasa
Objektif : nyeri (mis. Suhu
1. Tekanan darah ruangan, pencahayaan ,
meningkat kebisingan)
2. Pola nafas 3. Fasilitasi istirahat dan
berubah tidur
3. Nafsu makan 4. Pertimbangkan jenis
berubah dan sumber nyeri dalam
4. Proses berfikir pemilihan strategi
terganggu meredakan nyeri
5. Menarik diri
6. Berfokus pada Edukasi
diri sendiri 1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
7. Diaforesis nyeri
Kondisi klinis terkait 2. Jelaskan strategi
1. Kondisi meredakan nyeri
pembedahan 3. Ajarkan tehnik non
2. Cedera traumatis farmakologis untuk
3. Infeksi mengurangi rasa nyeri
4. Syndrom koroner 4. Ajarkan teknik
akut nonfarmakologis untuk
5. Glaukoma mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgesik, jika perlu
2. Tingkat Infeksi Pencegahan infeksi ( I.14539) Pencegahan Infeksi
Risiko Infeksi (D.0142) (L.14137) Definisi : mengidentifikasi dan Observasi
Kategori : lingkungan Definisi menurunkan resiko terserang 1.  Infeksi local hanya
Subkategori : keamanan Derajat infeksi organisme patogenik pada bagian tertentu Infeksi
dan proteksi berdasarkan Tindakan lokal yang dapat menjadi
Definisi: observasi atau Observasi sistemik bilamikro-organisme
Beresiko mengalami sumber informasi. 1. Monitor tanda dan mencapai sistem limfatikatau
peningkatan terserang Kriteria Hasil gejala infeksi lokal dan vascular
organisme patogenik 1. Kebersiha sistemik Terapeutik
Faktor resiko n badan Terapeutik 1. Untuk
1. Penyakit meningkat 1. Batasi jumlah mengantisipasi
kronis( mis. pengunjung apabila ada kuman
Diabetes militus) 2. Berikan perawatan kulit atau bakteri yang
2. Efek prosedur pada area edema -Cuci dapat menyebabkan
infasif tangan sebelum dan penyakit yang
3. Malnutrisi sesudah kontak dengan menular
4. Peningkatan paparan pasien dan lingkungan 2. Agar bebas dari
organisme patogen pasien -Pertahankan infeksi dan juga
lingkungan teknik aseptik pada mikroorganisme
5. Ketidak adekuatan pasien berisiko tinggi Edukasi
pertahanan tubuh 1. Agar pasien dapat
primer : Edukasi mengetahui secara
a. Gangguan 1. Jelaskan tanda dan dini tanda tanda
peristaltik gejala infeksi terjadinya infeksi
b. Kerusakan 2. Ajarkan cara mencuci 2. Agar pasien dapat
integritas kulit tangan dengan benar mengetahui cara
c. Perubahan 3. Ajarkan etika batuk mencuci tangan
sekresi pH 4. Ajarkan cara dengan 6 langkah
d. Penurunan kerja memeriksa kondisi luka cuci tangan
siliaris atau luka operasi
e. Ketuban pecah 5. Anjurkan Kolaborasi
lama meningkatkan asupan Tidak tersedia
f. Ketuban pecah nutrisi
sebelum 6. Anjurkan
waktunnya meningkatkan asupan
g. Merokok cairan
h. Statis cairan Kolaborasi
tubuh Kolaborasi pemberian
6. ketidak adekuatan imunisasi , jika perlu
pertahanan tubuh
sekunder:
a. Penurunan Hb
b. Imununosupresi
c. Leukopenia
d. Supresi respon
inflamasi
e. Vaksinisasi tidak
adekuat

Kondisi klinis terkait


1. AIDS
2. Luka bakar
3. Penyakit paru
obstruktif kronik
4. Diabetes mielitus
5. Tindakan infasif
6. Kondisi
penggunaan
terapi steroid
7. Penyalah gunaan
obat
8. Ketuban pecah
sebelum
waktunya
9. Kanker
10. Leukimia
11. Imunosupresi
12. Lymphedema
13. Leukositopenia
14. Gangguan fungsi
hati
3. Toleransi Manajemen Energi (I.05178) Manajemen energi
Intoleransi Aktivitas Aktivitas Tindakan:
Defnisi :
(D.0056) (L.05047) Observasi :
Mengidentifikasi dan
Definisi : 1. Untuk menjaga pola
Ketidakcukupan energi Definisi : respon mengelola penggunaan energi
dan jam tidur
untuk melakukan biologis terhadap untuk mengatasi atau
2. Untuk mengethaui
aktifitas sehari-hari. aktivitas yang mencegah kelelahan dan
lokasi dan
membutuhkan mengoptimalkan proses
Penyebab: ketidaknyamanan
tenaga. pemulihan.
1. Ketidakseimbang dalam melakukan
Kriteria hasil:
an antara suplai Tindakan : aktivitas
1. Kemudahan
dan kebutuhan
melakukan Observasi :
oksigen Terpeutik :
aktivitas 1. Identifikasi gangguan
2. Tirah baring 1. Untuk menjaga
sehar-hari fungsi yang
3. Kelemahan kenyamanan pasien
meningkat mengakibatkan
4. Mobilitas 2. Untuk dapat
kelelahan menangkan pasien
5. Gaya hidup
2. Monitor kelelahan fisik
monoton dan enal
3. Monitor pola dan jam Edukasi :
Gejala dan Tanda
tidur 1. Untuk menghindari
Mayor
4. Monitor lokasi dan pasien agar tidak
Subjektif :
ketidaknyamanan kelelahan
1. Mengeluh lelah
selama melalukan 2. Agar pasien dapat
Objektif :
aktivitas melakukan aktivitas
1. Frekuensi jantung
secara bertahap
meningkat >20%
Terapeutik : 3. Untuk mengurangi
dari kondisi
1. Sediakan lingkungan kelelahan
istirahat
nyaman dan rendah
Kolaborasi :
Gejala dan Tanda stimulus (mis, cahaya,
Untuk memenuhi kebutuhan
Minor suara, kunjungan) -
Subjektif : energi bagi tubuh
Lakukan latihan rentang
1. Dispnea saat
gerak pasif dan/atau
/setelah aktivitas
aktif
2. Merasa tidak
2. Berkan aktivitas
nyaman setelah
distrakal yang
beraktivitas
menenangkan
3. Merasa lelah
3. Fasilitasi duduk di sisi
Objektif :
1. Tekanan berubah tempat tidur, jika tidak

>20% dari dapat berpindah atau

kondisi istirahat berjalan

2. Gambaran EKG Edukasi :

menunjukkan 1. Anjurkan tirah baring

aritmia 2. Anjurkan melakukan

saat/setelah aktivitas secara bertahap

aktivitas 3. Anjurkan menghubungi

3. Gambaran EKG perawat jika tanda dan

menunjukkan gejala kelelahan udak

iskemia Sianosis berkurang


4. Ajarkan strategi koping
untuk mengurangi
kelelahan

Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan

Anda mungkin juga menyukai