Anda di halaman 1dari 14

Gunung Djati Conference Series, Volume 18 (2023)

Seminar Nasional Biologi (SEMABIO) 7 Tahun 2022


ISSN: 2774-6585
https://conference.uinsgd.ac.id/index.php/

IDENTIFIKASI KUTUKEBUL DAN PEMBUATAN KUNCI


IDENTIFIKASI DALAM BENTUK PORTABLE DOCUMENT FORMAT
(PDF)

Istia Siti Amalia1*, Wahyu D. Natawigena2, Martua S. Sianipar2, Ichsan Nurul Bari2
1
Program Studi Agroteknologi, Abstrak. Kutukebul Aleurodicus disperses dan Bemisia tabaci
Universitas Sali Al-Aitaam, menjadi hama utama pada beberapa tanaman hortikultura
Jl. Aceng Sali Al-Aitaam No. 1 karena aktivitas makannya yang menyerap cairan melalui
Ciganitri Kabupaten Bandung floem dan sebagai vektor Geminivirus. Kutukebul dapat
40287 menurunkan hasil tanaman sekitar 30%-100% jika serangan
tinggi. Peranannya sebagai vektor virus menyebabkan
2
Departemen Hama dan Penyakit kutukebul banyak diteliti. Kutukebul memiliki keragaman
Tumbuhan, Fakultas Pertanian morfologi pada tingkat populasi sehingga mempengaruhi
Universitas Padjajaran, Jl. Raya perilaku makan dan bereproduksi pada tanaman inang
Bandung-Sumedang KM 21, tertentu. Identifikasi dilakukan pada bentuk pupariumnya
Jatinangor, Sumedang 45363 karena terdapat variasi fenotipe tergantung pada karakter fisik
permukaan daun. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari
perbedaan morfologi puparium kutukebul pada beberapa
tanaman dan membuat kunci identifikasi kutukebul dalam
*e-mail korespondensi: bentuk PDF. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
Istiasitiamalia22@gmail.com adalah studi literatur dari textbook dan naskah-naskah
publikasi nasional maupun internasional. Kriteria sumber
artikel yang dipilih adalah jurnal hasil penelitian yang sudah
dipublikasikan. Sampel puparium diambil dari Kabupaten
Bandung dan Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pada
tanaman tomat, labu siam, kacang tanah, dan buncis.
Puparium kemudian dibuat preparat dan diamati di bawah
mikroskop untuk selanjutnya dilakukan identifikasi morfologi
pada tingkat spesies. Hasil yang diperoleh adalah karakter
puparium A. dispersus memiliki pori majemuk pada
subdorsum, pada toraks tidak terdapat sisir trakea. Bentuk
lingula seperti lidah yang panjangnya melebihi lubang
vasiform dan terdapat dua pasang seta di ujungnya.
Sedangkan puparium B. tabaci memiliki lingula berbentuk
lobus dan panjangnya tidak melewati lubang vasiform.
Puparium memiliki alur kauda dan di ujungnya terdapat
sepasang seta kauda. Bagian subdorsum tidak terdapat pori
majemuk dan pada submargin tidak terdapat deret papila.
Hasil pengamatan bentuk puparium difoto dan dijadikan
bahan digital untuk pembuatan kunci identifikasi dalam bentuk
PDF. Studi literatur lainnya mengenai karakter biologi
kutukebul dan cara pengendaliannya dilakukan untuk
menunjang kelengkapan informasi dalam pembuatan kunci
identifikasi. Kunci identifikasi dalam bentuk PDF ini dapat
dijadikan alat untuk identifikasi A. dispersus dan B. tabaci.
Kata kunci: Aleurodicus disperses, Bemisia tabaci, identifikasi,
kutukebul, PDF

Copyright © 2023 The Authors. Published by Gunung Djati Conference Series


This is open access article distributed under the CC BY 4.0 license -
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
65
Gunung Djati Conference Series, Volume 18 (2023)
Seminar Nasional Biologi (SEMABIO) 7 Tahun 2022
ISSN: 2774-6585
https://conference.uinsgd.ac.id/index.php/

Abstract. Whiteflies Aleurodicus dispersus and Bemisia tabaci


are major pest on several horticultural crops because of their
feeding activity which absorbs fluids through the phloem. They
are also Geminivirus vectors. Whiteflies reduce yield crop
around 30%-100% on high attack. Whiteflies have
morphological variety that affect feeding and reproduction
behaviour in certain host plant. Identification was carried out
on the puparium shape because of phenotype variations
depend on the physical character of the leaf surface. This
research aimed to study differences the morphology of
whiteflies puparium in several plants and to create an
identification key in PDF format. This research used the
literature study method from textbooks and published national
and international journal. The samples were taken from
Bandung Regency and West Bandung Regency, West Java on
tomatoes, chayote, peanuts, and beans. Then puparium was
prepared in a microscope slides-mounted and morphological
identification was carried out. The result obtained are
subdorsum of A. dispersus has compound pores and thorax
without tracheal comb. Lingula is very long, usually extending
past the vasiform orifice and has two pairs of setae at the end.
While the puparium of B. tabaci has lobe-shaped lingula and
usually short not extending past vasiform orifice. Puparium
has caudal furrow and a pair of caudal setae at the end.
Subdorsum without compound pores and submarginal row of
papillae absent. The result of puparium observation was
photographed and used for making identification key in PDF
format. Other literature study on the biological character and
the whiteflies control technique are carried out to support
comprehensive information for making the identification key.
This identification key in PDF format can be used as a tool to
identify A. dispersus and B. tabaci.
Keywords: Aleurodicus dispersus, Bemisia tabaci, identification,
whitefly, PDF

PENDAHULUAN dan bentuk daun menjadi abnormal, dan


adanya embun madu pada permukaan daun
Salah satu faktor pembatas
(Cabi, 2022). B. tabaci menjadi hama pada
produktivitas tanaman adalah adanya
beberapa tanaman hortikultura karena
serangan hama dan penyakit. Kutukebul
aktivitas makannya dan peranannya
Aleurodicus dispersus Russell (spiralling
sebagai vektor virus (Fiallo-Olivé, Pan,
whitefly) dan Bemisia tabaci Gennadius
Liu, & Navas-Castillo, 2020). Kutukebul
(sweetpotato whitefly) merupakan
memproduksi embun madu yang dapat
serangga hama yang berasal dari ordo
menjadi media tumbuhnya jamur jelaga
Homoptera. Perilaku makan kutukebul
seperti Cladosporium spp. dan Alternaria
yang menyerap cairan fotosintat melalui
spp. yang dapat mengganggu proses
floem daun dapat mengganggu
fotosintesis, mengurangi kekuatan
pertumbuhan tanaman. A. dispersus dapat
tanaman, dan menyebabkan penurunan
menyebabkan pengguguran daun, warna
kualitas produk tanaman (Agastya,

Copyright © 2023 The Authors. Published by Gunung Djati Conference Series


This is open access article distributed under the CC BY 4.0 license -
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
66
Gunung Djati Conference Series, Volume 18 (2023)
Seminar Nasional Biologi (SEMABIO) 7 Tahun 2022
ISSN: 2774-6585
https://conference.uinsgd.ac.id/index.php/

Julianto, & Marwoto, 2020). Kutukebul Setyawati, 2018). Penggunaan Teknologi


dapat menyerang tanaman tomat, cabai, Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam
kacang-kacangan, tembakau, terung, bidang pengendalian hama sudah banyak
singkong, labu, dan pisang (Hidayat, digunakan. Namun penggunaan TIK dalam
2018). identifikasi kutukebul belum banyak
Peranan sebagai vektor virus ini dikembangkan.
yang menyebabkan kutukebul banyak Kunci identifikasi dalam bentuk
diteliti. Jika frekuensi serangan kutukebul Portable Document Format (PDF) dapat
tinggi, endemik penyakit per tahun dapat dijadikan alternatif untuk mengidentifikasi
menurunkan hasil tanaman sekitar 30%- hama tertentu. Informasi mengenai
100% (Agrios, 2005). Kutukebul memiliki identifikasi kutukebul dalam bentuk PDF
keragaman morfologi pada tingkat dapat memudahkan pengguna karena
populasi, hal ini mempengaruhi perilaku format PDF relatif mudah digunakan.
makan dan perilaku reproduksi pada Kunci identifikasi bentuk PDF berisi
tanaman inang tertentu (Rahayuwati, informasi-informasi penting mengenai
Hidayat, & Hidayat, 2020). Beberapa karakteristik fisik puparium kutukebul,
populasi pada tanaman inang berbeda studi literatur mengenai karakter biologi
memiliki kemampuan menyebarkan virus kutukebul serta gambar-gambar yang
penyakit yang berbeda pula. Identifikasi menunjang identifikasi secara jelas.
dilakukan terhadap bentuk pupariumnya Pembuatan PDF mengenai identifikasi
karena puparium kutukebul memiliki hama kutukebul diharapkan dapat
beberapa variasi fenotipe tergantung pada memudahkan pengguna dalam
karakter fisik permukaan daun. mengidentifikasi permasalahan kutukebul.
Teknik pengendalian perlu Penelitian ini bertujuan untuk
dilakukan agar produktivitas tanaman tidak mempelajari perbedaan morfologi
menurun. Teknik pengendalian hendaknya puparium kutukebul pada beberapa
mengacu pada Pengendalian Hama tanaman dan membuat kunci identifikasi
Terpadu (PHT) agar didapatkan teknik kutukebul dalam bentuk PDF. Hasil
budidaya yang efisien, meminimalkan penelitian ini diharapkan dapat digunakan
penggunaan pestisida kimia, memadukan sebagai media informasi tentang perbedaan
berbagai komponen teknik pengendalian, morfologi kutukebul pada beberapa
serta tidak merusak agroekosistem (Indiati tanaman dan lokasi yang berbeda. Kunci
& Marwoto, 2017). Identifikasi hama identifikasi dalam bentuk PDF ini
penting dilakukan sebagai langkah awal diharapkan dapat dijadikan alat untuk
sebelum melakukan strategi pengendalian. identifikasi hama kutukebul.
Kesalahan dalam mengidentifikasi hama
dapat berakibat fatal karena dapat BAHAN DAN METODE
meningkatkan intensitas serangan hama
Pengumpulan Kutukebul
akibat langkah pengendalian yang tidak
tepat. Teknik identifikasi secara Sampel kutukebul dikumpulkan
konvensional menggunakan kunci dari beberapa daerah di Kabupaten
determinasi atau kunci dikotomi. Langkah Bandung dan Kabupaten Bandung Barat,
identifikasi yang dilakukan yaitu dengan Jawa Barat pada tanaman tomat, labu siam,
cara membandingkan tiap ciri yang kacang tanah, dan buncis. Puparium
dimiliki oleh objek spesies dengan kutukebul biasanya berada di bawah
petunjuk yang terdapat pada kunci permukaan daun. Pengambilan sampel
determinasi (Septiadi, Triyanto, & puparium kutukebul dilakukan dengan

Copyright © 2023 The Authors. Published by Gunung Djati Conference Series


This is open access article distributed under the CC BY 4.0 license -
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
67
Gunung Djati Conference Series, Volume 18 (2023)
Seminar Nasional Biologi (SEMABIO) 7 Tahun 2022
ISSN: 2774-6585
https://conference.uinsgd.ac.id/index.php/

mencabut daun tanaman yang terdapat jam agar preparat menjadi transparan.
koloni puparium kutukebul dibagian Identifikasi kutukebul dilakukan dengan
bawah daunnya, kemudian dimasukkan ke mengamati bentuk dan karakteristik
dalam wadah plastik. Pengambilan sampel puparium kutukebul menggunakan
juga dilakukan pada imago kutukebul mikroskop. Kemudian hasil identifikasi
untuk pengamatan penunjang. Imago dicocokkan dengan kunci identifkasi
kutukebul dikumpulkan dengan kutukebul oleh Hodges dan Evans (2005).
menggunakan respirator kemudian Setelah itu dilakukan pengambilan gambar
dipindahkan ke dalam wadah plastik menggunakan kamera digital.
terpisah dengan puparium. Untuk
menunjang kelengkapan informasi dalam Digitalisasi Bahan
identifikasi, dilakukan pembuatan ilustrasi
Metode yang digunakan dalam
gambar dan studi literatur mengenai
penelitian ini adalah studi literatur dari
karakter morfologi, biologi dan
textbook dan naskah-naskah publikasi
rekomendasi pengendalian.
nasional maupun internasional melalui
Google Scholar dan situs jurnal online
Pembuatan Preparat Mikroskop dan
lainnya. Pencarian sumber pustaka
Identifikasi Kutukebul
menggunakan kata kunci “Aleurodicus
Puparium dilepaskan secara dispersus”, “Bemisia tabaci”, “kunci
perlahan dari daun menggunakan jarum identifikasi” dan “kutukebul”. Kriteria
tipis kemudian puparium dan imago sumber artikel yang dipilih adalah jurnal
direndam dalam alkohol 70% untuk hasil penelitian yang sudah dipublikasikan.
pengawetan. Penyimpanan preparat segar Bahan-bahan yang diperoleh dari literatur
dikelompokkan berdasarkan tanaman diubah dalam bentuk digital menggunakan
inang dan lokasi pengambilan sampel. beberapa program komputer yang
Selanjutnya sampel puparium dan imago disajikan dalam Tabel 1.
direndam dalam KOH 10% selama 24-48

Tabel 1. Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan kunci identifikasi PDF
Nama Perangkat Lunak Versi Fungsi
Adobe Acrobat Pro 2013 Pembuatan kunci identifikasi
Corel Draw X5 Pembuatan ilustrasi
Adobe Photoshop CS5 Pembuatan ilustrasi
Microsoft Office Word 2013 Pengolahan kata dan data

Pembuatan Kunci Identifkasi dalam bentuk PDF menggunakan Adobe


Kutukebul dalam Bentuk PDF Acrobat Pro. Kunci identifikasi kutukebul
berbasis PDF ini menggunakan hyperlink
Pembuatan desain ilustrasi dan
dalam operasinya. Tampilan kunci
gambar dibuat dalam program Corel Draw.
identifikasi dibuat dengan resolusi layar
Materi kunci identifikasi dibuat dalam
1024 x 768.
bentuk Microsoft Word kemudian
disimpan dalam bentuk PDF. Kemudian
HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan penggabungan ilustrasi gambar
dan materi kunci identifikasi. Setelah itu Pengumpulan Kutukebul
dilakukan penggabungan semu bahan

Copyright © 2023 The Authors. Published by Gunung Djati Conference Series


This is open access article distributed under the CC BY 4.0 license -
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
68
Gunung Djati Conference Series, Volume 18 (2023)
Seminar Nasional Biologi (SEMABIO) 7 Tahun 2022
ISSN: 2774-6585
https://conference.uinsgd.ac.id/index.php/

Puparium dan imago kutukebul daun yang ditumbuhi banyak rambut untuk
didapatkan dari pertanaman tomat peletakan telurnya. Semakin tinggi
(Solanum lycopersicum), labu siam kerapatan trikoma maka kolonisasi B.
(Sechium edule), kacang tanah (Arachis tabaci pada tanaman tersebut semakin
hypogaea), dan buncis (Phaseolus meningkat (Rakha, Hanson, & Ramasamy,
vulgaris). Lokasi pengambilan sampel 2017).
yaitu Desa Arjasari dan Desa Ciwidey
(Kabupaten Bandung), Desa Lembang dan Identifikasi Kutukebul
Desa Cihanjuang (Kabupaten Bandung
Berdasarkan pengamatan di laboratorium,
Barat). Pada penelitian ini, kutukebul
dihasilkan variasi morfologi dan
banyak ditemukan pada dataran menengah
keragaman bentuk puparium kutukebul
hingga dataran tinggi yaitu antara 650–
pada beberapa tanaman di beberapa
1500 mdpl. Berdasarkan pengamatan di
daerah. Hasil pengamatan karakter
lapangan, puparium kutukebul lebih
morfologi puparium kutukebul disajikan
banyak didapatkan pada tanaman labu
pada Tabel 2. Berdasarkan hasil
siam dan kacang tanah. Hal tersebut
pengamatan di lapangan dapat diketahui
karena tanaman kacang tanah dan labu
bahwa pada beberapa tanaman inang di
siam memiliki trikoma yang lebih banyak
beberapa daerah terdapat keragaman
daripada tomat dan buncis. Imago betina
kutukebul (Tabel 3).
kutukebul lebih menyukai tanaman dengan

Tabel 2. Perbandingan karakter morfologi puparium spesies A. dispersus dan B. tabaci


Karakter A. dispersus B. tabaci
Pori-pori majemuk pada Sepasang di bagian kepala dan empat
Tidak ada
subdorsum pasang di bagian abdomen
Berukuran sangat panjang, melebihi
Lingula Berbentuk lobus dan pendek
tepi lubang vasiform.
Alur kauda Tidak ada Ada
Pinggiran trakea pada bagian
Tidak ada Berbentuk seperti sisir
toraks
Seta kauda Dua pasang seta kauda Sepasang seta kauda

Tabel 3. Keragaman kutukebul pada beberapa tanaman di beberapa daerah


Tanaman Lokasi Pengambilan Sampel Spesies kutukebul
Tomat Desa Cihanjuang, Kab. Bandung Barat A. dispersus
Desa Ciwidey & Arjasari, Kab. Bandung B. tabaci
Kacang tanah Desa Ciwidey, Kab. Bandung A. dispersus dan B. tabaci
Desa Arjasari, Kab. Bandung A. dispersus
Buncis Desa Arjasari, Kab. Bandung B. tabaci
Labu siam Desa Lembang, Kab. Bandung Barat A. dispersus

Berdasarkan hasil identifikasi lubang vasiform, terdapat dua pasang seta


kutukebul di laboratorium, karakter di ujung lingula, dan tidak terdapat sisir
puparium A. dispersus yaitu puparium trakea pada toraks (Gambar 1). Pori-pori
memiliki pori-pori majemuk yang majemuk berbentuk seperti kerucut
berukuran sama, bentuk lingula seperti (Gambar 2). A. dispersus memiliki pori-
lidah; ukurannya sangat panjang melebihi pori majemuk dengan proses pusat

Copyright © 2023 The Authors. Published by Gunung Djati Conference Series


This is open access article distributed under the CC BY 4.0 license -
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
69
Gunung Djati Conference Series, Volume 18 (2023)
Seminar Nasional Biologi (SEMABIO) 7 Tahun 2022
ISSN: 2774-6585
https://conference.uinsgd.ac.id/index.php/

berbentuk kerucut tunggal dan memiliki (Hodges & Evans, 2005).


pori-pori renform pada diskus dorsal

Gambar 1. Puparium A. dispersus pada pertanaman tomat di Desa Cihanjuang


(A) penampang pori majemuk, lingula, dan lubang vasiform (perbesaran 10x),
(B) penampang seta (perbesaran 40x)

Hasil identifikasi sesuai dengan berbentuk seperti lidah yang memanjang


pernyataan (Hidayat, Bintoro, Nurulalia, & melebihi bagian tepi posterior lubang
Basri, 2018) bahwa A. dispersus memiliki vasiform. Lingula memiliki empat seta
subdorsum yang memiliki pori majemuk yang biasanya terlihat jelas, tetapi kadang-
penghasil lilin, satu pasang pada daerah kadang ada dua atau lebih seta yang
kepala (toraks), dan empat pasang pada tereduksi. Pupa sering ditutupi oleh sekresi
bagian abdomen. Lingula berukuran besar kelenjar lilin yang kusut.

Gambar 2. Puparium A. dispersus pada tanaman kacang tanah di Arjasari dengan perbesaran 10x
(A) Pori majemuk pada puparium A. dispersus (B) Pori majemuk berbentuk kerucut dengan perbesaran 40x

Karakter puparium B. tabaci yaitu melewati lubang vasiform. Terdapat satu


memiliki lingula berbentuk lobus pasang seta kauda. Terdapat alur kauda,
(membulat) dan panjangnya tidak namun tidak terlihat jelas (Gambar 3).

Copyright © 2023 The Authors. Published by Gunung Djati Conference Series


This is open access article distributed under the CC BY 4.0 license -
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
70
Gunung Djati Conference Series, Volume 18 (2023)
Seminar Nasional Biologi (SEMABIO) 7 Tahun 2022
ISSN: 2774-6585
https://conference.uinsgd.ac.id/index.php/

Puparium B. tabaci memiliki subdorsum abdomen, namun ruas abdomen ke-7


tanpa pori majemuk. Lingula sangat tertutup oleh kantung-kantung sehingga
bervariasi, namun ukurannya tidak besar. terlihat seperti hanya 7 abdomen (Hodges
Pada submargin hampir tidak ada deret & Evans, 2005). Susunan abdomen
papilla (Rahayuwati, Hidayat, & Hidayat, puparium B. tabaci dapat dilihat pada
2020). Subdorusum B. tabaci terdiri dari 8 Gambar 4.

Satu
pasang
setae

B
Gambar 3. (A) Puparium B. tabaci dari tanaman tomat di Desa Ciwidey (perbesaran 10x) (B) Seta, alur kauda,
dan lingula (perbesaran 40x)

Gambar 4. Susunan abdomen puparium B. tabaci pada tanaman buncis di Arjasari.


(A) Seta, lingula, dan lubang vasiform (B) Abdomen pada subdorsum puparium B. tabaci (perbesaran 40x)

Pengamatan terhadap imago keluar dari stadia pupa, kemudian


kutukebul juga dilakukan untuk berkembang ditutupi tepung putih setelah
melengkapi informasi dalam pembuatan beberapa jam. Sepasang sayap depan
kunci identifikasi dalam bentuk PDF. memiliki spot berwarna hitam (Mau &
Imago A. dispersus dan B. tabaci memiliki Kessing, 1993).
bentuk morfologi yang mirip (Gambar 5). Serangga dewasa B. tabaci
Serangga dewasa A. dispersus memiliki memiliki sayap yang ditutupi oleh serbuk/
rupa yang hampir sama dengan spesies tepung, tubuh berwarna kuning, ukuran
kutukebul lainnya. Imago berwarna putih, tubuh sekitar 2-3 mm (Marwoto & Inayati,
tubuhnya memiliki panjang 2-3 mm dan 2011). Tubuhnya rapuh, menyerupai
ditutupi serbuk sekresi lilin berwarna ngengat, serta sayap depan dan belakang
putih. Mata majemuk berwarna gelap. berukuran hampir sama (Borror,
Sayapnya berwarna transparan ketika Triplehorn, & Johnson, 1996). Saat

Copyright © 2023 The Authors. Published by Gunung Djati Conference Series


This is open access article distributed under the CC BY 4.0 license -
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
71
Gunung Djati Conference Series, Volume 18 (2023)
Seminar Nasional Biologi (SEMABIO) 7 Tahun 2022
ISSN: 2774-6585
https://conference.uinsgd.ac.id/index.php/

hinggap sayap dilipat seperti huruf “V” morfologi imago kutukebul dapat dilihat
(Mau & Kessing, 1992). Hasil pengamatan pada Gambar 6.

A B
Gambar 5. Foto makroskopis (A) Imago B. tabaci (B) Imago A. dispersus.

Gambar 6. Morfologi imago B. tabaci (perbesaran 10x)

Imago B. tabaci memiliki mata sedangkan panjang sayap belakang ± 0,572


majemuk yang berkembang sempurna dan lebar ± 0,209 mm (Marwoto &
(Gambar 7), antena tujuh ruas dengan ruas Inayati, 2011). B. tabaci memiliki venasi
terakhir meruncing dan ditutupi oleh sayap yang sederahana (Gambar 8).
rambut-rambut yang halus, panjang sayap
depan ± 0,673 mm dan lebar ± 0,246 mm,

Copyright © 2023 The Authors. Published by Gunung Djati Conference Series


This is open access article distributed under the CC BY 4.0 license -
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
72
Gunung Djati Conference Series, Volume 18 (2023)
Seminar Nasional Biologi (SEMABIO) 7 Tahun 2022
ISSN: 2774-6585
https://conference.uinsgd.ac.id/index.php/

Gambar 7. Mata majemuk B. tabaci (perbesaran 40x)

A B

Gambar 8. (A) Antena tujuh ruas B. tabaci (B) venasi sayap B. tabaci (perbesaran 40x)

Pembuatan Kunci Identifkasi Pro seperti pada Gambar 10. Pembuatan


Kutukebul dalam Bentuk PDF link dilakukan untuk menghubungkan tiap
halaman dalam pembuatan kunci
Desain tampilan kunci identifikasi
identifikasi PDF seperti pada Gambar 11.
digital dapat dilihat pada Gambar 9.
Tampilan kunci identifikasi disimpan
Kemudian pengisian konten kunci
dengan resolusi layar 1024 x 768.
identifikasi dalam program Adobe Acrobat

Copyright © 2023 The Authors. Published by Gunung Djati Conference Series


This is open access article distributed under the CC BY 4.0 license -
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
73
Gunung Djati Conference Series, Volume 18 (2023)
Seminar Nasional Biologi (SEMABIO) 7 Tahun 2022
ISSN: 2774-6585
https://conference.uinsgd.ac.id/index.php/

Gambar 9. Desain tampilan kunci identifikasi

Gambar 10. Pengisian konten PDF kunci identifikasi

Gambar 11. Pembuatan link untuk pengoperasian PDF kunci identifikasi

Hasil Kunci Identifikasi Kutukebul pada Tabel 4. Kunci identifikasi kutukebul


dalam Bentuk PDF dalam bentuk PDF dapat dilihat pada
tautan
Hasil pembuatan kunci identifikasi
https://bit.ly/KunciIdentifikasiKutukebul.
kutukebul dalam bentuk PDF dapat dilihat

Copyright © 2023 The Authors. Published by Gunung Djati Conference Series


This is open access article distributed under the CC BY 4.0 license -
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
74
Gunung Djati Conference Series, Volume 18 (2023)
Seminar Nasional Biologi (SEMABIO) 7 Tahun 2022
ISSN: 2774-6585
https://conference.uinsgd.ac.id/index.php/

Tabel 4. Hasil pembuatan kunci identifikasi kutukebul dalam bentuk PDF


No. Keterangan isi PDF Gambar

1 Lembar judul

2 Lembar beranda

Lembar pori-pori majemuk pada


3
subdorsum

4 Lembar bentuk lingula

5 Lembar alur kauda

6 Lembar pinggiran trakea pada toraks

Copyright © 2023 The Authors. Published by Gunung Djati Conference Series


This is open access article distributed under the CC BY 4.0 license -
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
75
Gunung Djati Conference Series, Volume 18 (2023)
Seminar Nasional Biologi (SEMABIO) 7 Tahun 2022
ISSN: 2774-6585
https://conference.uinsgd.ac.id/index.php/

7 Lembar seta kauda

8 Lembar hasil A. dispersus

9 Lembar hasil B. tabaci

10 Lembar siklus hidup kutukebul

11 Lembar pertama pengendalian kutukebul

12 Lembar kedua pengendalian kutukebul

13 Lembar daftar pustaka

Copyright © 2023 The Authors. Published by Gunung Djati Conference Series


This is open access article distributed under the CC BY 4.0 license -
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
76
Gunung Djati Conference Series, Volume 18 (2023)
Seminar Nasional Biologi (SEMABIO) 7 Tahun 2022
ISSN: 2774-6585
https://conference.uinsgd.ac.id/index.php/

Fiallo-Olivé, E., Pan, L.-L., Liu, S.-S., &


SIMPULAN Navas-Castillo, J. (2020).
Transmission of begomoviruses
Identifikasi spesies kutukebul and other whitefly-borne viruses:
dilakukan pada perbedaan karakter dependence on vector species.
puparium karena memiliki variasi fenotip. Phytopathology, 110(1), 10-17.
Spesies kutukebul yang ditemukan pada Hidayat, P., Bintoro, D., Nurulalia, L., &
tanaman tomat, kacang tanah, buncis, dan Basri, M. (2018). Species, Host
labu siam di beberapa daerah di Kabupaten Range, and Identification Key of
Bandung dan Kabupaten Bandung Barat Whiteflies of Bogor and
adalah A. dispersus dan B. tabaci. Kunci Surrounding Area. J. HPT Tropika,
identifikasi dalam bentuk PDF ini dapat 18(2), 127-150.
dijadikan alat untuk identifikasi A. Hodges, G. S., & Evans, G. A. (2005). An
dispersus dan B. tabaci. Perlu dilakukan Identification Guide to The
penelitian lebih lanjut mengenai Whiteflies (Hemiptera:
keragaman spesies kutukebul di beberapa Aleyrodidae) of The Southeastern
tanaman inang yang bervariasi, di United States. Florida
beberapa ketinggian tempat yang berbeda, Entomologist, 88(4), 518-534.
dan di musim yang berbeda agar Indiati, S. W., & Marwoto. (2017).
didapatkan keragaman karakter dan Penerapan Pengendalian Hama
informasi yang komprehensif. Selain itu, Terpadu (PHT) pada Tanaman
perlu dilakukan uji coba penggunaan kunci Kedelai. Buletin Palawija, 15(2),
identifikasi kutukebul dalam bentuk PDF 87-100.
kepada beberapa responden. Marwoto, & Inayati, A. (2011). Kutu
Kebul: Hama Kedelai yang
DAFTAR PUSTAKA Pengendaliannya Kurang Mendapat
Perhatian. In A. I. Marwoto,
Agastya, I. I., Julianto, R. P., & Marwoto. Pengendalian Kutu Kebul pada
(2020). Review: Pengaruh Kedelai (Vol. 6). Indonesia:
Pemanasan Global terhadap Kementrian Pertanian.
Intensitas Serangan Kutu Kebul Mau, R., & Kessing, J. (1992). Bemisia
(Bemisia tabaci Genn) dan Cara tabaci (Gennadius). Retrieved
Pengendaliannya pada Tanaman from
Kedelai. Buana Sains, 20(1), 99- http://www.extento.hawaii.edu/kba
110. se/crop/Type/b_tabaci.htm
Agrios, G. N. (2005). Plant Pathology Mau, R., & Kessing, J. (1993).
Fifth Edition. Elsevier Academic Aleurodicus dispersus (Russell).
Press. Retrieved from
Borror, D., Triplehorn, C., & Johnson, N. http://www.extento.hawaii.edu/Kba
(1996). An Introduction to The se/crop/type/a_disper.htm
Study of Insects. Saunders College Rahayuwati, S., Hidayat, P., & Hidayat, S.
Publishing. H. (2020). Variasi morfologi
Cabi. (2022). Aleurodicus dispersus puparium Bemisa tabaci
(whitefly). Retrieved from (Gennadius) (Hemiptera:
https://www.cabi.org/isc/data- Aleyrodidae) pada berbagai inang
sheet/4141 dan ketinggian tempat dari daerah
endemik penyakit kuning cabai di

Copyright © 2023 The Authors. Published by Gunung Djati Conference Series


This is open access article distributed under the CC BY 4.0 license -
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
77
Gunung Djati Conference Series, Volume 18 (2023)
Seminar Nasional Biologi (SEMABIO) 7 Tahun 2022
ISSN: 2774-6585
https://conference.uinsgd.ac.id/index.php/

Wilayah Sundaland. Jurnal


Entomologi Indonesia, 17(2), 61-
69.
Rakha, M., Hanson, P., & Ramasamy, S.
(2017). Identification of resistance
to Bemisia tabaci Genn. in closely
related wild relatives of cultivated
tomato based on trichome type
analysis and choice and no-choice
assays. Genetic Resources and
Crop Evolution, 64, 247-260.
Septiadi, F. B., Triyanto, D., & Setyawati,
T. R. (2018). Aplikasi Mobile
Sistem Pakar Untuk Identifikasi
Serangga Ordo Coleoptera dengan
Metode Forward Chaining. Jurnal
Coding, 6(1), 35-43.

Copyright © 2023 The Authors. Published by Gunung Djati Conference Series


This is open access article distributed under the CC BY 4.0 license -
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
78

Anda mungkin juga menyukai