Anda di halaman 1dari 3

Menurut Arsini Yanti et al (2023) mengemukakan Evaluasi dalam bimbingan dan konseling

merupakan proses sistematis untuk menilai efektivitas dan efisiensi layanan bimbingan dan
konseling yang telah diberikan kepada peserta didik atau klien. Evaluasi ini bertujuan untuk
mengetahui apakah layanan yang diberikan telah berhasil mencapai tujuan yang diharapkan,
dan untuk mengidentifikasi aspek-aspek yang memerlukan perbaikan.
Dalam konteks bimbingan dan konseling, evaluasi bisa mencakup beberapa aspek, seperti:
1. Evaluasi Program yang mana dalam hal ini menilai seluruh program bimbingan dan
konseling, termasuk kebijakan, prosedur, dan aktivitas yang dilakukan, untuk
memastikan program berjalan sesuai dengan standar dan tujuan yang telah ditetapkan.
2. Evaluasi Proses yang mama didalamnya mengkaji proses pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling, termasuk metode dan teknik yang digunakan oleh konselor
dalam memberikan bimbingan.
3. Evaluasi Hasil yang fokusnya ada pada hasil yang dicapai melalui layanan bimbingan
dan konseling, seperti perubahan perilaku, peningkatan kompetensi, atau penyelesaian
masalah yang dihadapi oleh klien.

Menurut Arsini Yenti et all (2023) juga mengemukakan mengenai supervisi dimana secara
etimologis supervisi berasal dari kata Bahasa inggris “super” dan “vision” yang berarti
melihat dari atas atau mempertimbangkan. Supervisi dapat dipahami sebagai peninjauan atau
pertimbangan terhadap sesuatu yang dilakukan atasan terhadap aktivitas, kreativitas, dan
kinerja pegawai serta bawahan. Supervisi bimbingan konseling merupakan aktivitas dan
pembinaan yang diberikan kepada pengawas atau konselor untuk membantu mengembangkan
peserta didik mencapai situasi belajar mengajar yang lebih optimal.
Seperti yang kita ketahui, kontribusi supervisi bimbingan dan konseling yang ada di
sekolah memiliki peranan yang begitu penting dalam organisasi Pendidikan, hal tersebut
karena supervisi bisa meningkatkan kompetensi guru Bimbingan dan Konseling. Supervisi
berpotensi membuat para guru mendapatkan pemahaman diri serta belajar mengentaskan
masalah individu yang sedang dihadapi secara imajinatif (Gajah, 2023)
Gibson & Mitchell (2011) menyatakan bahwa inti dari bimbingan konseling (BK) adalah
program konseling, dan beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa program konseling
mempunyai sifat yang signifikan terhadap perubahan perilaku konselor (Erin Aprillia et al.,
2024)

Mengingat aktivitas konselor karier atau konselor berbeda dengan aktivitas guru di bidang
pembelajaran, maka pemantauan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah hendaknya
dilakukan secara profesional oleh pengawas yang memiliki latar belakang keilmuan di bidang
konseling nasihat. Namun pada praktiknya, pemantauan pelaksanaan BK di sekolah masih
bermasalah. Pengawasan BK dilakukan oleh pengawas yang tidak mempunyai latar
belakang keilmuan BK (Erin Aprillia et al., 2024)

Permendikbud 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar
dan Menengah, konselor mengevaluasi program bimbingan dan konseling untuk mengetahui
keberhasilan layanan dan pengembangan program selanjutnya.
Evaluasi terhadap bimbingan dan saran sangat diperlukan untuk memperbaiki program-
program yang kurang berhasil. Untuk membuat evaluasi pengajaran dan konsultasi yang
tepat, Anda perlu mengetahui tujuan yang ingin Anda capai dan titik awal evaluasi Anda
(Syafitri et al., 2023)

Pada buku yang dikarang oleh Piet A. Sahertian & Frans Mutaher dengan judul
Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan, dinyatakan bahwa Supervisi yang baik
menitikberatkan pada dasar-dasar metode belajar mengajar dan jalur perkembangan untuk
mencapai tujuan pendidikan secara umum, dan tujuan supervisi adalah pengembangan situasi
belajar dan pengajaran yang baik. Upaya peningkatan pembelajaran dan pengajaran ditujukan
pada tujuan pendidikan yang setinggi-tingginya: pengembangan kepribadian anak
semaksimal mungkin (Manajemen & Islam, 2016)

DAFTAR PUSTAKA
Erin Aprillia, Eka Widyanti, Nurhidayati, Cut Nurhayati, & Seivi Sufiatul Muhaqqiqoh.
(2024). Urgensi Evaluasi Mata Pelajaran Bimbingan Konseling (BK) di SMPN 005
Sangatta Utara. Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Sosial, 2(4), 575–585.
https://doi.org/10.58540/jipsi.v2i4.500
Gajah, N. B. (2023). Urgensi Supervisi Pada Bimbingan Dan Konseling. Indonesian Journal
of Multidisciplinary Scientific Studies, 1(1), 24–28.
Manajemen, P., & Islam, P. (2016). Supervisi kepala madrasah terhadap kompetensi
profesional guru bimbingan konseling di man darussalam aceh besar skripsi.
Syafitri, R., Sabarrudin, & Dasril. (2023). Supervisi dalam Bimbingan dan Konseling. Jurnal
Pendidikan Tambusai, 7(1), 528–535.
Arsini, Yanti dkk. 2023. Evaluasi Dan Supervisi Bimbingan Konseling. Jurnal Pendidikan
dan Konseling. 5(5). 96-101. 10.31004/jpdk.v5i5.22782.

Anda mungkin juga menyukai