Anda di halaman 1dari 18

STANDARD COSTING

Oleh Kelompok 5 :

1. Komang Wibi Cahyananda (06/2102612010225)


2. Ida Ayu Bunga Kalpika (10/2102612010234)
3. Ni Kadek Chintya Indrasari (11/2102612010237)
4. I Putu Gede Widnyana Putra (12/2102612010243)
5. Ni Luh Putu Desi Pratiwi (13/2102612010240)
6. Ni Putu Audy Orlanda (18/2102612010248)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
PEMBAHASAN

A. Standar Unit

Dalam skenario sebelumnya, Millie dan Reed menyadari perlunya mendorong para
manajer operasional untuk mengendalikan biaya. pengendalian biaya sering kali berarti
perbedaan antara kesuksesan dan kegagalan, atau antara laba diatas rata rata dan laba yang
lebih sedikit. Millie telah diyakinkan bahwa pengendalian biaya berarti para manajernya
harus lebih peduli akan biaya dan mereka harus memiliki tanggung jawab untuk tujuan
penting ini. Reed menyarankan bahwa cara untuk mengendalikan biaya dan melibatkan para
manajer, adalah melalui penggunaan sistem anggaran formal.
Anggaran adalah ukuran kinerja secara agregat; mereka mengidentifikasi pendapatan
dan biaya dalam total, yang seharusnya dialami suatu organisasi jika rencana rencana berjalan
sesuai harapan. Dengan membandingkan biaya aktual dan pendapatan, dengan jumlah yang
berhubungan, yang dianggarkan untuk tingkat aktivitas yang sama, maka muncullah suatu
ukuran efisiensi manajerial. Meskipun proses yang baru dijelaskan memberikan informasi
yang penting untuk pengendalian, pengendalian dapat ditingkatkan dengan mengembangkan
standar untuk jumlah unit dan jumlah total, dasar kerja standar standar untuk jumlah unit dan
jumlah total. Kenyataannya, dasar kerja standar unit sudah ada dalam rangka kerja anggaran
fleksibel. Agar anggaran fleksibel dapat berjalan, biaya variabel yang dianggarkan per unit
input untuk tiap unit output harus diketahui untuk tiap bagian anggaran. Biaya variabel input
yang dianggarkan per unit output adalah standar unit. Standar unit adalah dasar atau fondasi
tempat anggaran fleksibel dibangun.
Guna menentukan biaya standar unit untuk suatu input tertentu, dua keputusan harus
dibuat: (1) jumlah input yang seharusnya digunakan per unit output (keputusan kuantitas) dan
(2) jumlah yang seharusnya dibayar untuk kuantitas input yang digunakan (keputusan harga).
Keputusan kuantitas menghasilkan standar kuantitas, dan keputusan harga menghasilkan
standar harga. Biaya standar unit dapat dihitung dengan mengalikan kedua standar ini:
standar kuantitas x standar harga.
● Bagaimana Standar Dibuat

Pengalaman historis, studi teknis dan input dari personil operasional adalah tiga sumber
potensial untuk standar kuantitatif. Meski pengalaman historis dapat memberikan petunjuk
awal dalam menyiapkan standar, hal ini seharusnya digunakan dengan hati-hati. Sering kali,
proses berjalan secara tidak efisien; maka, menggunakan hubungan input-output masa yang
lalu akan meneruskan keridakefistenan int Divist IV Honley Medical, sebagal contoh, tidak
pernah menekankan pada pengendalian biaya dan telah beroperasi dalam lingkungan Yang
kaya akan number daya. Baik manajer divisi maupun controller telah diyakinkan bahwa
terdapat ketidakefensan yang signifikan. Studi ceknis dapat menentukan cara paling efisien
untuk beroperasi, dan dapat menyediakan petunjuk yang sangat rinci; tetapi, standar yang
ditetapkan sering kali terlalu rinci Mereka bisa jadi tidak depat tercapai oleh personil
operasional, Oleh Karena tenaga operasional bertanggung jawab untuk memenuhi standar,
mereka seharusnya memiliki input yang signifikan dalam pembuatan standar. prinsip yang
sama yang mengatur anggaran partisatif, berlaku dalam penetapan standar unit.
Standar harga adalah tanggung jawab gabungan dari operasional, pembelian.
personalia, dan akuntansi. Operasional menentukan kualitas input yang dibutuhkan:
personalia dan pembelian memiliki tanggung jawab memperoleh kualitas input sebagaimana
diminta dengan harga terendah. Tekanan pasar. kelompok dagang, dan tekanan eksternal
lainnya membatasi ragam pilihan standar harga. Dalam pembuatan standar harga, pembelian
harus mempertimbangkan diskon, biaya pengiriman, dan kualitas; personalia, di lain pihak,
mempertimbangkan pembayaran pajak pendapatan, fasilitas tambahan, dan kualifikasi.
Akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan standar harga dan mempersiapkan laporan
yang membandingkan kinerja aktual terhadap standar.
● Tipe-tipe Standar

Standar umumnya diklasifikasikan baik sebagai suatu yang. ideal, maupun yang saat
ini dapat tercapai. Standar ideal (ideal standards), membutuhkan efisiensi maksimum dan
hanya dapat dicapai jika segala sesuatu beroperasi secara sempurna. Tidak ada mesin yang
rusak, menganggur, atau kurangnya keterampilan (bahkan jika hanya sementara) yang dapat
ditoleransi. Standar yang saat ini dapat tercapal (currently attainable standards), bisa dicapai
dengan beroperasi secara efisien. Kelonggaran diberikan untuk kerusakan normal, gangguan,
keterampilan yang lebih rendah dari sempurna, dan lainnya. Standar-standar ini sangat
menantang, tetapi dapat dicapai.
Dari kedua tipe standar, standar yang saat ini dapat tercapai menawarkan keunggulan
dalam hal perilaku pekerja Jika standar terlalu ketat dan tidak pernah dapat tercapai, para
pekerja menjadi frustrasi, dan tingkat kinerja menurun. Akan tetapi, standar yang menantang
dan dapat dicapai, cenderung menghasilkan tingkat kinerja yang lebih tinggi-khususnya
ketika para individu yang bertanggung jawab mencapai standar tersebut telah berpartisipasi
dalam pembuatan standar tersebut.
● Mengapa Sistem Blaya Standar Diterapkan

Dua alasan untuk penerapan sistem biaya standar sering-kali disebutkan: untuk
memperbaiki perencanaan dan pengendalian, serta untuk memfasilitasi perhitungan biaya
produk. Perencanaan dan Pengendalian Sistem perhitungan biaya standar memperbaiki
perencanaan dan pengendalian serta memperbaiki pengukuran kinerja. Standar unit adalah
syarat fundamental bagi sistem anggaran fleksibel, yang merupakan kunci bagi sistem
perencanaan dan pengendalian yang baik. Sistem pengendalian anggaran membandingkan
biya aktual dengan biaya yang dianggarkan, dengan menghitung variansi, yatru perbedian
antara biaya aktual dan yang direncanakan untuk tingkat aktivitas aktual. Dengan
mengembangkan standar harga per unit dan standar kuancitas, variansi keseluruhan dapar
dipisahkan menjadi variangi harga dan variansi efistensi atau penggunsan.
Dengan melakukan pemisahan tersebut, seorang manajer memiliki informasi lebih
banyak. Jika variansi tidak ditoleransi, seorang manajer dapat mengatakan apakah hal ini
diakibatkan oleh perbedann antara harga yang direncanakan dan harga aktual, oleh perbedan
penggunaan yang direncanakan dan penggunaan aktual, atau kedunnya. Oleh karena para
manajer memiliki pengendalian lebih atas penggunaan input daripada atas harga, variansi
efisiensi memberikan tando khusus tentang kebutuhan akan tindakan korektif dan di mana
tindakan harus difokuskan. Jadi, pada prinsipnya, kegunaan variansi efistensi adalah
meningkatkan pengendalian operasional. Sebagai tambahan, dengan memilah variansi harga,
di mana manajer secara potensial memiliki lebih sedikit kendali, sistem tersebut memberikan
pengukuran yang lebih baik atas efistensi manajerial.
Tetapi, keuntungan pengendalian operasional bisa saja tidak dapat diterapkan pada
lingkungan kegiatan produksi canggih. Penggunaan sistem biaya standar untuk pengendalian
operasional dalam suatu lingkungan kegiatan produksi canggih dapat menghasilkan perilaku
disfungsional. Sebagai contoh, pelaporan variansi harga bahan baku dapat membuat
departemen pembelian membeli dalam jumlah banyak untuk mengambil manfaat dari diskon.
Hal ini dapat mengarah pada jumlah persedian yang signifikan, sesuatu yang tidak dinginkan
oleh perusahaan dengan sistem JIT. Jadi, penghitungan variansi secara rinci-paling tidak pada
tingkat, operasional-tidak dianjurkan dalam lingkungan baru ini. Walau begitu,
standar-standar dalam lingkungan kegiatan produksi canggih mash berguna untuk
perencanaan, sebagai contoh, dalam pembuatan penawaran. Selain itu, variansi. variansi
mash harus dihitung dan ditampilkan dalam laporan ke para manajer lini tingkat atas
sehingga dimensi keuangan dapat diawasi. Terakhir, harus disebutkan bahwa terdapat banyak
perusahaan beroperasi dengan sistem manufaktur konvensional. Sistem biaya standar
digunakan secara luas. Menurut salah satu survei, 87 persen perusahaan yang merespon,
menggunakan sistem biaya standar.' Lebih jauh lagi, survei menyatakan bahwa para
responden dalam jumlah yang signifikan menghitung variansi pada tingkat* operasional.
Sebagai contoh, sekitar 40 persen perusahaan yang menggunakan sistem perhitungan biaya
standar melaporkan variansi tenaga kerja untuk kelompok pekerja kecil atau tiap pekerja.
Perhitungan Biaya Produk Dalam sistem perhitungan biaya standar, biaya-biaya dibebankan
pada produk dengan menggunakan standar kuantitas dan harga untuk ketiga harga pokok
produksi: bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Sebaliknya, sistem
perhitungan biaya normal menentukan terlebih dahulu biaya overhead untuk tujuan
perhitungan biaya produk, tetapi
Membebankn bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung pada produk dengan
menggunakan biaya actual. Pethitungan biaya produk standar memiliki beberapa keuntungan
dibanding perhitungan biaya normal dan perhitungan biaya aktual. Pertama, tentu saja,
memiliki kapasitas lebih untuk pengendalian. Sistem perhitungan biaya standar juga
memberikan informasi biaya per unit yang dapat digunakan untuk keputusan penentuan
harga. Hal ini secara khusus membantu Perusahaan-perusahan yang melakukan banyak
penawarn dan untuk Perusahaan yang dibayar berdasar pada penambahan biaya (cost plus
bast).
Penyederhanaan lain juga memungkinkan, sebagai contoh jika proses sistem
perhitungan biaya menggunakan perhitungan biaya standar untuk membebankan biaya
produk, tidak perlu lagi menghitung biaya per unit untuk tiap kategori biaya per unit setara.
Suatu biaya per unit standar akan muncul pada tiap kategori Sebagai tambahan, tidak ada
kebutuhan untuk membedakan antara metode akuntansi FIFO dan beban rata-rata untuk biaya
persediaan awal. Biasanya, suatu proses sistem perhirungan biaya standar akan mengikuti
perhitungan unit setara dari pendekatan FIFO. Yaitu, unit setara kerja saat ini dihitung.
Dengan menghitung unit setara kerja saat ini, biaya produksi aktual saat ini dapat
dibandingkan dengan biaya standar untuk tujuan pengendalian.
● Tujuan Dan Prinsip Standard Costing
Tujuan dan Manfaat Penetapan Standard cost Penetapan Standard cost sangat bermanfaat
bagi manajemen aktivitas perusahaan karena standar biaya bermanfaat untuk

1. Pembuatan anggaran

2. Pengendalian biaya dan mengukur efisiensi

3. Mendorong upaya kemungkinan pengurangan biaya

4. Memudahkan dalam pencatatan dan penyiapan laporan biaya

5. Merencanakan biaya bahan baku, pekerjaan dalam proses maupun persediaan barang jadi

6. Sebagai pedoman penetapan harga penawaran dalam tender suatu proyek atau kontrak
tertentu.

● Prinsip Standar Costing


1. Penetapan Standar:
Standar biaya ditetapkan berdasarkan faktor-faktor seperti:
- Harga bahan baku dan tenaga kerja yang diharapkan.
- Efisiensi produksi yang diharapkan.
2. Pelacakan Biaya Aktual:
- Biaya aktual yang dikeluarkan untuk bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik dicatat
secara terpisah.
3. Perhitungan Variansi:
Perbedaan antara biaya aktual dan biaya standar disebut sebagai varians.
- Variansi dapat bersifat positif (favorable) atau negatif (unfavorable).
4. Tindakan Korektif:
- Jika varians negatif, tindakan diambil untuk mengurangi biaya dan mencapai standar.
- Jika varians positif, praktik yang efisien dapat diidentifikasi dan diterapkan.
5. Penggunaan Standar untuk Pengendalian dan Penilaian:
Standar biaya digunakan untuk:
- Menilai kinerja manajer dan departemen.
- Menetapkan harga jual produk.
- Menyiapkan anggaran dan laporan keuangan.
B. Biaya Produk Standar

Biasa standar juga dapat digunakan dalam organisasi jasa. IRS, sebagai contoh
pemerintah federal menggunakan sistem perhitungan standar untuk mengganti biaya
pengobatan. Berdasarkan pada beberapa penelitian, penyakit dapat diklasifikasikan kedalam
grup diagnostik yang berhubungan (diagnosticrelated groups-DEGs), dan biaya rumah sakit
yang seharusnya muncul untuk rata-rata kasus yang terindetifikasi. (Biaya termasuk rawat
inap pasien, makanan, obat perlengkapan, penggunaan peralatan dan lainnya. Pemerintah
membayar biaya standar rumah sakit untuk DRG. Jika biaya perawatan pasien lebih banyak
dari yang ditetapkan oleh DRG, rumah sakit mengalami kerugian. Jika perawatan pasien
lebih sedikit dari pada penggantian DRG, rumah sakit mendapatan keuntungan. Jika dilihat
rata-ratanya eumah sakit tersebut seharusnya impas. Meskipun organisasi jasa dapat dan
melakukan perhitungan biaya standar, organisasi manufaktur lebih umum menggunakannya.
Lebih jauh lagi, konsep-konsep tersebut lebih mudah diilustrasikan dalam latar belakang
manufaktur.
Dalam perusahaan manufaktur, biaya standar dikembangkan untuk bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Dengan menggunakan biaya-biaya ini, biaya
standar per unit dihitung. Lembar biaya standar memberikan rincian yang menggarisbawahi
biaya standar per unit. Untuk mengilustrasikannya, mari kita membuat suatu lembar biaya
standar untuk sebungkus kripik jagung 16 ons yang diproduksi oleh Crunchy Chips, Inc.
Produksi keripik jagung dimulai dengan mengukus dan merendam biji jagung semalaman
dalam cairan limau. Proses ini melunakan biji sehingga mereka dapat dibentuk menjadi
adonan. Adonan kemudian dipotong menjadi keripik berbentu segitiga kecil. Kemudian
keripik dipanggang dalam sebuah oven dan dimasukan kedalam pemasak. Setelah dimasak,
keripik melewati proses penggaraman dan dicek kualitasnya. Keripik-keripik yang dibawah
standar dipilih dan disingkirkan, keripik-keripik yang lulus proses pengecekan dibungkus
oleh mesin pembungkus. Keripik yangtelah dibungkus secara manual dipak ke dalam
kotak-kotak untuk pengiriman.
Crunchy Chips memiliki dua tipe tenaga kerja langsung: operator mesin dan
pengawas. Overhead variabel terdiri dari tiga biaya: bahan bakar, listrik, dan air. Keduanya,
overhead tetap dan variabel dibebankan dengan menggunakan jam tenaga kerja langsung.
Perhatikanlah bahwa seharusnya untuk memproduksi sebungkus keripik 16 ons memerlukan
biaya sebesar $0,56. Selain itu, perhatikan bahwa perusahaan menggunakan 18 ons jagung
untuk memproduksi sebungkus keripik dengan berat 16 ons. Terdapat dua alasan untuk hal
ini. Pertama, beberapa keripik disingkirkan selama proses pengawasan. Perusahaan
merencanakan jumlah pembuangan dalam jumlah normal. Kedua, perusahaan ingin mengisi
lebih dari 16 0ns keripik dalam tiap bungkus untuk meningkatkan kepuasan pelanggan atas
produknya, dan menghindari masalah apa pun yang berkaitan dengan peraturan pengepakan
yang adil.
Penggunaan standar untuk overhead variabel dan tetap terikat pada standar tenaga
kerja langsung. Untuk overhead variabel. Tarifnya adalah $3,85 per jam tenaga kerja
langsung. Oleh karena satu bungkus keripik jagung menggunakan 0,0078 jam tenaga kerja
langsung, biaya overhead variabel yang dibebankan pada sebungkus keripik jagung adalah
$0,03 ($3,85 x 0,0078). Untuk overhead tetap, tarifnya adalah $32,05 per jam tenaga keja
langsung, membuat biaya overhead tetap per bungkus keripik jagung menjadi $0,25 ($32,05
x 0,0078). Hampir setengah biaya produksi adalah tetap, menunjukan usaha produksi yang
padat modal. Pada kenyataannya, memang sebagai operasi tersebut dilakukan oleh mesin.
Lembar biaya standar juga menyatakan kuantitas tiap input yang seharusnya
digunakan untuk memproduksi satu unit output. Standar kuantitas unit dapat digunakan untuk
menghitung jumlah total input yang dimungkinkan untuk out put aktual. Penghitungan ini
adalah komponen inti dalam penghitungan variansi efisiensi. Seorang manajer seharusnya
dapat menghitung kuantitas standar bahan baku yang diizinkan dan jam standar yang
diizinkan untuk output aktual. Penghitungan ini harus dilakukan untuk tiap kelas bahan baku
langsung dan tiap kelas tenaga kerja langsung. Anggaplah, sebagai contoh, bahwa 100.000
bungkus keripik jagung diproduksi selama minggu awal Maret. Berapa banyak jagung kuning
yang seharusnya digunakan untuk output aktual 100.000 bungkus? Standar kuantitas unit
adalah 18 ons jagung kuning tiap bungkus (lihar Tampilan 9-2). Untuk 100.000 kantong,
kuantitas standar jagung kuning yang diizinkan dihitung sebagai berikut:
SQ = Standar kuantitas unit x Output aktual
= 18 x 100.000
= 1.800.000 ons
Penghitungan jam tenaga kerja langsung standar yang diizinkan dapat diilustrasikan dengan
menggunakan operator mesin. Dari Tampilan 9-2, kita melihat bahwa standar kuantitas unit
adalah 0,0008 jam per bungkus yang diproduksi. Jadi, jika 100.000 bungkus diproduksi,
standar jam yang diizinkan adalah sebagai berikut:
SH = Standar tenaga kerja unit x Output aktual
= 0,0008 x 100.000
= 80 jam tenaga kerja langsung
C. Analisis Variansi: Penjelasan Umum

Anggaran fleksibel dapat digunakan untuk mengidentifikasikan biaya yang seharusnya telah
muncul pada tingkat aktivitas aktual tertentu. Angka ini diperoleh standar harga per unit.
Dengan anggapan bahwa SP adalah standar harga per unit suatu input dan SQ adalah
kuantitas standar input yang diizinkan untuk output aktual, biaya input yang direncanakan
atau dianggarkan adalah SP x SQ. Biaya AQ adalah kuantitas input aktual yang digunakan.

● Variansi Harga dan Efisiensi

Variansi total anggaran adalah perbedaan antara biaya aktual input dan biaya yang
direncanakan. Untuk penyederhanaan, kita akan merujuk pada variansi total anggaran sebagai
variansi total:
Variansi total = (AP x AQ) - (SP x SQ
Dalam suatu sistem perhitungan biaya standar, variansi total dipecah menjadi variansi harga
dan penggunaan. Variansi harga (tarif) adalah perbedaan antara harga aktual dan harga
standar per unit dikalikan dengan jumlah input yang digunakan: (AP-SP) AQ. Variansi
penggunaan (efisiensi) adalah perbedaan antara kuantitas input aktual dan input standar
dikalikan dengan standar harga per unit input: (AQ-SQ) SP. Merupakan hal yang mudah
untuk menunjukkan bahwa total variansi adalah jumlah variansi harga dan penggunaan:

Total variansi = Variansi harga + Variansi penggunaan


= (AP - SP)AQ + (AQ - SQ)SP
= ((AP x AQ) - (SP x AQ)) + [(SP x AQ) - (SP x SQ)]
= (AP x AQ) - (SP x AQ) + (SP x AQ) - (SP x SQ)
= (AP x AQ) - (SP x SQ)
● Keputusan Untuk Menyelidiki

Menyelidiki penyebab variansi dan mengambil tindakan perbaikan, seperti pada semua
aktivitas, memiliki biaya yang berhubungan dengannya. Sebagai prinsip umum, suatu
penyelidikan seharusnya dilakukan hanya jika manfaat yang diperkirakan lebih banyak
daripada biaya yang diperkirakan. Tetapi, penilaian biaya dan manfaat suatu penyelidikan
variansi bukanlah merupakan tugas yang mudah. Seorang manajer harus mempertimbangkan
apakah variansi akan timbul kembali. Jika penes tersebut mungkin secara permanen tidak
terkendali, korektif diambil. Tetapi bagaimana kita dapatkan dapat tercapai jika tindakan
muncul kembali, kecuali jika suatu penyelidikan dilakukan? Dan bagaimana kita biaya
tindakan Oleh karena sulit untuk menilai biaya dan manfaat analisis variansi dengan dasar
kasus per kasus, banyak perusahaan menggunakan apalisis variasi dengan menyelidiki
variansi yaitu hanya jika variansi berada di luar tingkat yang dapat diterima. Variansi-variansi
tidak akan diselidiki kecuali jika mereka cukup besar untuk diperhatikan. Mereka harus
cukup besar untuk disebabkan oleh sesuatu yang lain daripada hanya faktor acak, dan cukup
besar (dalam rata-rata) untuk menilai biaya penyelidikan dan mengambil tindakan korektif.

D. Analisis Variansi : Bahan Baku Dan Tenaga Kerja

Variansi total mengukur perbedaan antara biaya aktual bahan baku dan tenaga kerja serta
biaya yang dianggarkan untuk tingkat aktivitas aktual.

a. Variansi Bahan Baku Langsung


Pendekatan kolom dapat digunakan untuk menghitung harga bahan baku dan
variansi penggunaan. Banyak yang berpendapat bahwa pendekatan grafis ini lebih
mudah daripada menggunakan rumus variansi.

⮚ Variansi harga bahan baku: Pendekatan Rumus. Variansi harga bahan baku dapat
dihitung secara terpisah. Variansi harga bahan baku (MPV) mengukur perbedaan
antara berapa yang harus dibayar untuk bahan baku dan berapa yang secara aktual
dibayar.
Rumusnya adalah :
MPV = (AP x AQ) – (SP x AQ)
Atau secara faktor :
MPV = (AP – SP) x AQ
Dimana : AP = harga aktual perunit
SP = harga standar per unit
AQ = kuantitas aktual bahan baku yang digunakan

⮚ Tanggung Jawab Terhadap Variansi Harga Bahan Baku


⮚ Analisis Variansi Harga Bahan Baku
⮚ Waktu Penghitungan Variansi Harga
Variansi harga bahan baku dapat dihitung pada satu dari dua poin : (1) ketika
bahan baku dikeluarkan untuk digunakan dalam produksi, atau (2) ketika mereka
dibeli. Penghitungan variansi harga pada titik pembelian lebih disukai.
⮚ Variansi Penggunaan Bahan Baku Langsung : Pendekatan Rumus
Variansi penggunaan bahan baku (materials usage varianve-MUV) mengukur
perbedaan antara bahan baku langsung yang secara aktual digunakan dan bahan
baku langsun yang seharusnya digunakan untuk output aktual. Rumus untuk
menghitung variansi ini adalah :
MUV = (SP x AQ) – (SP x SQ)
Atau dengan pemfaktoran :
MUV = (AQ – SQ) x SP
Dimana : SP = harga standar perunit
SQ= kuantitas standar bahan baku yang diperbolehkan untuk output
aktual
AQ = kuantitas aktual bahan baku yang digunakan
⮚ Tanggung Jawab Atas Variansi Penggunaan Bahan Baku

b. Variansi Tenaga Kerja Langsung


⮚ Variansi Tarif Tenaga Kerja : Pendekatan Rumus
Variansi tarif tenaga kerja (labor rate variance-LRV) menghitung perbedaan antara
apa yang sudah dibayar untuk tenaga kerja langsung dan apa yang seharusnya
dibayar.
LRV = (AR x AH) – (SR x AH)
Atau dengan pemfaktoran :
LRV = (AR – SR) x AH
Dimana : AR = tarif upah aktual per jam
SR = tarif upah standar per jam
AH = jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan

⮚ Tanggung Jawab Terhadap Variansi Tarif Tenaga Kerja


⮚ Variansi Efisiensi Tenaga Kerja: Pendekatan Rumus
Variansi efisiensi tenaga kerja (labor efficiency variance-LEV) mengukur
perbedaan antara jam tenaga kerja yang secara aktual digunakan dan jam tenaga
kerja yang seharusnya digunakan :
LEV = (AH x SR) – (SH x SR)
Atau dengan pemfaktoran :
LEV = (AH – SR) x SR
Dimana: AH = jam aktual tenaga kerja langsung yang digunakan
SH = Jam standar tenaga kerja langsung yang seharusnya digunakan
SR = Tarif upah standar per jam
⮚ Tanggung Jawab Terhadap Variansi Efisiensi Tenaga Kerja

E. Analisis Variansi: Biaya Overhead

Pada bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, variansi total dibagi menjadi variansi
harga dan variansi efisiensi. Variansi overhead total, yaitu perbedaan antara overhead yang
dibebankan dan yang aktual, juga dibagi menjadi berbagai variansi komponen. Berapa
banyak variansi komponen yang dihitung, tergantung pada metode analisis variansi yang
digunakan. Kita akan fokus pada satu metode saja. Pertama, kita akan membagi overhead ke
dalam kategori-kategori: tetap dan variabel. Kemudian, kita akan melihat variansi komponen
untuk tiap kategori. Variansi total overhead variabel dibagi menjadi dua komponen: varians
Pengeluaran overhead variabel dan variant efisiensi, overhead variabel. Dalam cara yang
hampir sama, variansi total overhead tetap dibagi menjadi dua katego variansi pengeluaran
overhead tetap dan variansi volume overhead tetap
● Variansi Overhead Variabel

Guna mengilustrasikan variansi overhead variabel, kita akan menguji aktivita satu minggu
Crunchy Chips (untuk minggu pertama bulan Maret). Data berikut ini dikumpulkan untuk
periode waktu sekarang:

Tarif overhead variabel (standar) $3,85 per jam TKL


Biaya aktual overhead variable $1.600
Jam kerja aktual (mesin dan pengawasan) 400
Jumlah bungkus keripik yang diproduksi 48.500
Jumlah jam yang diperbolehkan untuk produksi 378,3 a
Overhead variabel yang dibebankan $1.456 b

a 0.0078 x 48.500
b53,85 x 378,3 (dibulatkan ke korna terdekat; overhead dibebankan dengan menggunakan jam yang di
perbolehkan dalsam system biaya standar)

● Variansi Total Overhead Variabel

Variansi total overhead variabel adalah perbedaan antara overhead variabel yang aktual
dengan yang dibebankan. Dalam contoh kita, variansi total overhead variabel dihitung
sebagai berikut:
Variansi total = $1.600 $1.456
= $144 U
Variansi total ini dapat dibagi ke dalam variansi pengeluaran dan efisiensi. Penghitungan ini
diilustrasikan dengan menggunakan pendekatan tiga cabang dalam Tampilan 9-8.

● Variansi Pengeluaran Overhead Variabel Variansi

Pengeluaran overhead variabel mengukur pengaruh agregat dari perbedaan antara tarif aktual
over head variabel (actual variable overhead rate-AVOR) dan tarif standar overhead variabel
(standard variable overhead rate-SVOR). Tarif aktual overhead variabel adalah overhead
variabel aktual dibagi dengan jam aktual. Dalam contoh kita tarif ini adalah $4 per jam
($1.600/400 jam). Rumus untuk menghitung varianst pengeluaran overhead variabel adalah:
Variansi pengeluaran overhead variabel = (AVOR x AH) - (SVOR X AH)
= (AVOR SVOR) AH
= ($4,00 $3,85)400

=$60 U
Perbandingan Variansi Harga Bahan dan Tenaga Kerja Variansi pengeluaran overhead
variabel serupa akan tetapi tidak sama dengan variansi harga bahan dan tenaga kerja; terdapat
beberapa perbedaan konseptual. Overhead variabel merupakan suatu input yang tidak
homogen-gabungan dari sejumlah besar bahan, seperti bahan tidak langsung, tenaga kerja
tidak langsung, listrik, pemeliharaan, dan lainnya. Tarif standar overhead variabel mewakili
biaya beban per jam tenaga langsung yang seharusnya muncul pada semua bagian over- head
variabel. Perbedaan antara apa yang seharusnya dikeluarkan per jam dan apa yang secara
aktual dikeluarkan per jam adalah suatu tipe variansi harga.
Variansi pengeluaran overhead variabel dapat muncul karena harga-harga pada tiap
bagian overhead variabel telah meningkat atau menurun. Asumsikanlah, untuk saat ini,
bahwa perubahan harga tiap bagian overhead adalah satu-satunya penyebab variansi
pengeluaran. Jika variansi pengeluaran tidak ditoleransi, kenaikan harga untuk tiap bagian
overhead variabel adalah penyebabnya; jika variansi pengeluaran ditoleransi/dapat diterima,
penurunan harga akan mendominasi.
Jika satu-satunya sumber variansi pengeluaran overhead variabel adalah perubahan
harga, maka hal ini akan benar-benar dapat disamakan dengan variansi harga bahan dan
tenaga kerja. Sayangnya, variansi pengeluaran juga dipengaruhi seberapa efisiennya overhead
digunakan. Terbuang atau tidak efisiennya penggunaan overhead variabel, akan
meningkarkan biaya overhead variabel yang aktual. Peningkatan biaya ini, selanjutnya,
dicerminkan sebagai kenaikan tarif overhead variabel aktual. Maka, meski harga aktual tiap
bagian overhead sama dengan harga yang dianggarkan atau standar, variansi pengeluaran
overhead variabel yang tidak ditoleransi masih dapat terjadi. Sebagai contoh, jam
penggunaan listrik bisa jadi digunakan lebih banyak dari seharusnya-ini tidak tertangkap oleh
perubahan apa pun dalam jam tenaga kerja langsung, akan tetapi pengaruhnya tercermin
dalam kenaikan biaya total listrik dan, akhirnya, biaya total overhead variabel. Selain itu,
efisiensi dapat menurunkan biaya aktual over-head variabel dan menurunkan terdapat
Loverhead variabel. Perierguritan yang efisien atas bagian overhead variabel dapat
mendukung variansi pengeluaran yang ditoleransi. Jika pengaruh pembuangan mendominasi,
kontribusi bersih tidak akan ditoleransi; jika efisiensi mendominasi, kontribusi bersih
ditoleransi. Oleh sebah Inu, variansi pengeluaran overhead variabel adalah hasil dart harga
dan efisienst,
● Tanggung Jawab pada Variansi Pengeluaran Overhead Variabel

Banyak bagian overhead variabel dipengaruhi oleh beberapa pusat


pertanggungjawaban. Sebagai contoh, utilitas adalah perpaduan biaya gabungan. Jika tingkat
konsumsi over head dapat ditelusuri ke suatu pusat pertanggungjawaban, maka tanggung
jawab dapat dibebankan. Konsumsi bahan baku tidak langsung adalah suatu contoh biaya
overhead variabel yang dapat ditelusuri.
Kemampuan mengendalikan adalah suatu prasyarat untuk pembebanan tanggung
jawab. Perubahan harga bagian overhead variabel secara esensial berada di luar kendali
supervisor. Jika perubahan harga kecil, (yang sering kali derukian), variansi pengeluaran
terutama semata-mata adalah penggunaan efisien overhead dalam produksi, yang dapat
dikendalikan oleh supervisor produksi. Tanggung jawab pada variansi pengeluaran overhead
variabel secara umum dibebankan pada departemen produksi.
● Analisis Variansi Pengeluaran Overhead Variabel
Variansi $60 yang tidak ditoleransi hanya mengungkapkan bahwa, secara agregat,
Crunchy Chips mengeluarkan lebih banyak overhead variabel daripada yang direncanakan.
Meski jika variansi tersebut tidak signifikan, hal ini tidak menyatakan apa pun tentang
seberapa baik biaya tiap overhead variabel telah dikendalikan. Pengendalian overhead
variabel memerlukan analisis lini-per-lini pada tiap bagian. Tampilan 9-9 menampilkan suatu
laporan kinerja yang memberikan informasi inti lini-per- lini untuk pengendalian yang tepat
overhead variabel. Anggaplah bahwa angka- angka tersebut berasal dari catatan akuntansi
Crunchy.
Dari Tampilan 9-9, jelas bahwa dua dari tiga bahan menunjukkan tidak adanya
masalah pengendalian di perusahaan. Listrik adalah satu-satunya bahan yang menunjukkan
variansi yang tidak ditoleransi; bahkan, hal ini adalah penyebab keseluruhan variansi
pengeluaran overhead variabel. Jika variansi signifikan, penyelidikan dapat dilakukan.
Penyelidikan ini dapat menunjukkan bahwa perusahaan listrik meningkatkan harga listrik.
Jika memang demikian, penyebab variansi di luar kendali perusahaan. Respons yang benar
adalah merevisi rumus anggaran mencerminkan kenaikan biaya listrik. Tetapi, jika harga
listrik tidak berubah, berarti penggunaan listrik lebih banyak dari yang diharapkan. Sebagai
contoh, perusahaan dapat menemukan bahwa terdapat banyak penyalann dan pematian mesin
yang melebihi normal, hingga menyebabkan peningkatan koruumsi listrik.

● Variansi Efisiensi Overhead Variabel

Overhead variabel diasumsikan bervariasi dengan perubahan volume produksi. Jadi,


overhead variabel berubah sesuai pinpuri jam tenaga kerja langsung yang digunakan. Variansi
efisiensi overhead variabel mengukur perubahan dalam konsumsi overhead variabel, yang
muncul karena penggunaan efisien (atau tidak efisien) tenaga kerja langsung. Variansi
efisiensi dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Variansi efisiensi overhead variabel = (AH-SH)SVOR
=(400378,3)$3,85
= $84 U (dibulatkan)

● Tanggung Jawab pada Variansi Efisiensi Overhead Variabel

Variansi efisiensi overhead variabel secara langsung berhubungan dengan efisiensi


tenaga kerja langsung, atau variansi penggunaan. Jika overhead variabel benar-benar
proporsional dengan konsumsi tenaga kerja langsung, maka seperti variansi penggunaan
tenaga kerja, variansi efisiensi overhead variabel disebabkan oleh efisien atau tidak
efisiennya penggunaan tenaga kerja langsung. Jika lebih banyak (atau lebih sedikit) jam
tenaga kerja langsung digunakan daripada standarnya, biaya total overhead variabel akan
meningkat (atau menurun). Berlakunya pengukuran tersebut tergantung pada seberapa
validkah hubungan antara biaya overhead variabel dan jam tenaga kerja langsung. Dengan
kata lain, apakah biaya overhead variabel benar-benar berubah dalam proporsi perubahan jam
tenaga kerja langsung? Jika memang demikian, tanggung jawab untuk variansi efisiensi
overhead variabel seharusnya dibebankan pada individu yang memiliki tanggung jawab akan
penggunaan tenaga kerja langsung: manajer produksi.
● Analisis Variansi Efisiensi Overhead Variabel

Alasan untuk variansi efisiensi overhead variabel yang tidak ditoleransi sama dengan
yang dikemukakan pada variansi penggunaan tenaga kerja yang tidak ditoleransi, Lebih
banyak waktu digunakan daripada standarnya karena waktu menganggur yang banyak bagi
para pengawas dan karena operator mesin digunakan sebagai pengganti para pengawas, tidak
berpengalaman dalam pemilihan. Informasi lanjut tentang pengaruh penggunaan tenaga kerja
pada overhead variabel tersedia dalam analisis lini-per- lini tiap overhead variabel. Hal ini
dapat dipenuhi dengan membandingkan besarnya anggaran untuk jam tenaga kerja aktual
yang digunakan dengan besarnya anggaran untuk jam standar yang diperbolehkan untuk tiap
bagian. Laporan kinerja yang membuat perbandingan untuk semua biaya overhead variabel
ditunjukkan dalam Tampilan 9-10.

Dari Tampilan 9-10, kita dapat melihat bahwa biaya bahan bakar dipengaruhi
sebagian besar oleh ketidakefisienan penggunaan tenaga kerja. Hal ini dapat dijelaskan
dengan perlunya membiarkan minyak goreng panas (dengan asumsi bahan bakar digunakan
untuk masak) meski proses pemasakan menjadi diperlambat dengan adanya proses pemilihan.
Kolom berlabel "Anggaran untuk Jam Standar" memberikan jumlah over- head
variabel yang seharusnya dikeluarkan untuk output aktual. Total semua bagian dalam kolom
ini adalah overhead variabel yang dibebankan, yaitu jumlah yang dibebankan pada produksi
dalam sistem biaya standar. Perhatikanlah bahwa dalam sistem biaya standar, overhead
variabel dibebankan dengan menggunakan jam yang diizinkan untuk output aktual (SH),
sedangkan dalam perhitungan biaya normal, overhead variabel dibebankan dengan
menggunakan jam aktual (lihat Bab 3). Meskipun tidak ditunjukkan dalam Tampilan 9-10,
perbedaan antara biaya aktual dan kolom ini adalah total variansi overhead variabel (lebih
sedikit sebanyak $144). Jadi, variansi overhead variabel yang kurang dibebankan adalah
penjumlahan dari variansi pengeluaran dan efisiensi.
● Variansi Overhead Tetap

Kita akan sekali lagi menggunakan contoh Crunchy Chips untuk mengilustrasikan
penghitungan variansi overhead tetap. Data tahunan dibutuhkan untuk contoh berikut:

● Variansi Total Overhead Tetap

Varianti total overhead tetap adalah perbedaan antara overhead tetap aktual dan
overhead tetap yang dibebankan, dimana over tetap yang dibebankan diperoleh dengan
mengkalikan tarif standar over tetap jam standar yang diizinkan output aktual. Jadi, over-
head tetap yang dibebankan adalah:
Overhead tetap yang dibebankan = Tarif standar overhead tetap x Jam standar
= $32,05 x 21.450 = $687.473 (dibulatkan)
Variansi total overhead tetap adalah perbedaan antara overhead tetap actual dan overhead
tetap yang dibebankan:
Variansi total overhead tetap = $749.000 - $687.473 = $61.527 kurang dibebankan

Guna membantu para manajer memahami mengapa overhead tetap kurang


dibebankan sebesar $61.527, variansi total dapat dipecah menjadi dua variansi: variansi
pengeuaran overhead retap dan variansi volume overhead tetap. Penghitungan dua variansi
tersebut diilustrasikan dalam Tampilan 9-11.
● Variansi Pengeluaran Overhead Tetap

Variansi pengeluaran overhead tetap didefinisikan sebagai perbedaan antara overhead


tetap aktual dan overhead tetap yang dianggarkan. Variansi pengeluaran dapat ditoleransi
karena lebih sedikit overhead tetap dikeluarkan daripada yang dianggarkan.
● Tanggung Jawab pada Variansi Pengeluaran Overhead Tetap

Overhead tetap dibuat dari beberapa bagian terpisah seperti penyusutan, pajak, dan asuransi.
Banyak overhead tetap-investasi jangka panjang, sebagai contoh, tidak berubah dalam jangka
pendek; akibatnya, biaya overhead tetap sering di luar kendali langsung manajemen. Oleh
karena banyak biaya overhead tetap terutama dipengaruhi oleh Lapo keputusan jangka
panjang, dan bukan oleh perubahan dalam tingkat produksi, varian Tela kesanan biasanya
kecil. Sebagai contohing Palak, dan biaya summe sepertinya tidak banyak berbeda dari yang
direncanakan.
● Analisis Variansi Pengeluaran Overhead Tetap

Oleh karena overhead tetap Ahalt dari banyak bagian terpisah, perbandingan dini per dini dari
biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual, memberikan informasi lebih banyak tentang
penyebab variansi pengeluaran. Laporan tersebut mengungkapkan pengeluaran overhead
tetap pada intinya sesuai dengan yang diperkirakan. Variansi pengeluaran overhead tetap
untuk yang berbasis lini ataupun secara agregat, secara relatif kecil.

● Variansi Volume Overhead Tetap

Variansi volume overhead tetap adalah perbedaan antara overhead tetap yang
dianggarkan dan overhead tetap yang dibebankan. Variansi volume mengukur pengaruh
perbedaan output aktual dari output yang digunakan di awal tahun, untuk menghitung tarif
perkiraan standar over- head tetap. Jika Anda berpikir tentang output yang digunakan untuk
menghitung tarif overhead tetap sebagai kapasitas aktivitas yang dibutuhkan, dan output
aktual sebagai kapasitas aktivitas yang digunakan, maka variansi volume adalah mirip dengan
biaya kapasitas aktivitas yang tidak digunakan, seperti yang dijelaskan dalam Bab 3. Analogi
ini berlaku ketika kita menggunakan kapasitas praktik untuk menghitung tarif overhead tetap.
Semua biaya overhead tetap adalah sumber daya yang dikeluarkan untuk mendapatkan
kapasitas produksi di awal penggunaan.
Sebagai contoh, pada awal tahun, Crunchy Chips memiliki kapasitas untuk
memproduksi 3.000.000 bungkus keripik, dengan menggunakan 23.400 jam tenaga kerja
langsung. Output aktual adalah 2.750.000 bungkus. Jadi, output aktual kurang dari yang
diperkirakan, dan hanya 21.450 jam yang diizinkan untuk output aktual Kapasitas yang
digunakan lebih sedikit dari yang dimiliki, dan biaya dari kapasitas yang tidak digunakan ini
dihitung dengan mengkalikan tarif dengan perbedaan dalam kapasitas yang diperkirakan dan
aktual (diukur dalam jam):
Variansi volume = $32,05 (23.400 - 21.450)
= ($32,05 x 23.400) ($32,05 x 21.450)
= $749.970 $687.473
= Overhead tetap yang dianggarkan - overhead tetap yang
= $62.497 U
Oleh karena itu, kita dapat mengartikan variansi volume sebagai pengukur penggunaan
kapasitas.

● Tanggung pada Variansi Volume Overhead Tetap

Dengan mengasumsikan varansi volume mengukur penggunaan kapasitas tersirat


bahwa tanggung jawab umum atas variansi ini seharusnya dibebankan pada departemen
produksi. Tetapi, kadangkala penyelidikan terhadap alasan variansi volume yang signifikan
dapat mengungkapkan penyebabnya adalah faktor di luar kendali produksi. Dalam contoh ini,
tanggung jawab spesifik dapat dibebankan ke tempat lain. Sebagai contoh, jika bagian
pembelian mendapatkan bahan kualitas yang lebih rendah seperti biasanya, dapat
mengakibatkan waktu pengerjaan kembali yang signifikan yang menyebabkan produksi lebih
dan variansi volume yang tidak di toleransi. Dalam hal ini tanggung jawab atas variansi
terletak pada bagian pembelian bukan pada bagian produksi.

KESIMPULAN

Biaya standar adalah biaya yang diperkirakan oleh perusahaan manufaktur yang biasanya
terjadi selama produksi barang atau jasa. Jumlah ini adalah nilai yang perusahaan harapkan
untuk dikeluarkan dalam proses produksi. Metode ini digunakan oleh manajemen untuk
merencanakan proses keluaran masa depan, cara untuk meningkatkan efisiensi dan untuk
menentukan kewajaran biaya aktual periode tersebut. Namun, tugas menetapkan
perkiraan biaya produksi adalah tugas yang sulit karena memerlukan keterampilan teknis
tingkat tinggi dan upaya dari orang yang bertanggung jawab untuk menetapkannya.
Secara umum biaya didefinisikan sebagai sumber daya ekonomis yang dikorbankan
untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu, tetapi di dalam suatu pengambilan keputusan
yang berbeda. Dalam prosedur penentuan biaya standar, biaya standar tersebut dibagi
menjadi tiga bagian yaitu biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja standar, dan biaya
overhead pabrik standar.
DAFTAR PUSTAKA

Hansen & Mowen ( 2006 ) “ Management Accounting “ edisi ketujuh penerbit : Salemba
Empat
https://sis.binus.ac.id/2022/05/23/standard-costing/

Anda mungkin juga menyukai