Laporan Kimia 0.2
Laporan Kimia 0.2
Disusun Oleh :
1. Hendrawan Saputra ( 13)
2. Muhammad Mishbahul Anwari (17)
3. Umul Wahrul Anwar (29)
2. Biodata Siswa
Nama Lengkap : Muhammad Misbahul Anwari
NISN : 0059443626
Kelas : XII IPA 6
Nomor Absen : 17
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat Lahir : Ngawi
Tanggal Lahir : 2 Januari 2005
Nomor Ponsel : 082144544570
Nomor Rumah :-
Nama Madrasah : MAN 1 Ngawi
Alamat : BERAN II RT 002 RW 001 DESA BERAN Kec. NGAWI Kab. NGAWI
Provinsi : Jawa Timur
Email : misbahanwari27@gmail.com
3. Biodata Siswa
Nama Lengkap : Umul Wahrul Anwar
NISN : 0045493723
Kelas : XII IPA 6
Nomor Absen : 29
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat Lahir : Ngawi
Tanggal Lahir : 14, Desember 2004
Nomor Ponsel : 088808391627
Nomor Rumah :-
Nama Madrasah : MAN 1 Ngawi
Alamat : Dusun Galoh,Desa Kersoharjo,Kecermatan Geneng
2
Provinsi. : Jawa Timur
Email : umulwahrulanwar@gmail.com
Lomba Penelitian yang pernah diikuti dalam 2 tahun terakhir :
Judul :-
Penyelenggara :-
Tempat :-
Tahun :-
3. Guru Pembimbing:
Nama Lengkap : Septi Fajar Dwitiya, S.Pd
Nomor Induk Pegawai : -
Jenis Kelamin : Perempuan
Nomor Ponsel : 089679425148
Guru Mata Pelajaran : Kimia
Lembaga
Propinsi : Jawa Timur
Nama Madrasah : Madrasah Aliyah Negeri 1 Ngawi
Nomor Induk Madrasah : NPSN: 20584316 / NSM: 31135210003
Nomor Telepon Madrasah: ( 0351 ) 746174
3
ABSTRAK
Waste cooking oil or commonly called used cooking oil is oil obtained from the remaining
frying process. This type of used cooking oil can come from palm oil, olive oil, samin oil, vegetable
oil, sunflower seed oil, and so on. The content of saturated fatty acids is higher than unsaturated fatty
acids. The more often the oil is used, the higher the rate of oil deterioration will be. Oil deterioration
during frying will also reduce the nutritional value and quality value of the fried food. On the other
hand, the content contained in used cooking oil is also harmful to other living things. For example, it
can kill plants, kill aquatic biota, and cause soil damage. This happens because used cooking oil
contains many compounds that can be categorized as B3 (Hazardous and Toxic) waste. If disposed of
carelessly into the water, it will damage aquatic habitats and ecosystems, pollute the soil, and pollute
the environment Observation is the systematic observation and recording of the symptoms under
study. In this study, observations were made to determine the quality of used cooking oil that is still
suitable for use / reuse. In this study the authors used a type of non-participatory observation.
interview is a conversation activity between two or more people, this interview has a party as a
resource person and an interviewer or person who has questions to ask the resource person. Soap made
with olive oil is made with a smooth and comfortable texture when used. Judging from its
composition, this olive oil soap functions as an antibacterial, anti-itch, and skin relaxant. It helps kill
bacteria that stick to the hands, giving peace to the skin. By making used cooking oil as a raw material,
various diseases can be prevented and environmental pollution can be reduced. soap made with olive
oil is made with a smooth texture and comfortable when used.
A. Latar Belakang
Limbah minyak goreng atau biasa disebut minyak jelantah adalah minyak yang diperoleh dari
sisa proses penggorengan. Jenis minyak jelantah ini bisa berasal dari minyak sawit, minyak zaitun,
minyak samin, minyak sayur, minyak biji bunga matahari, dan sebagainya. Kandungan asam lemak
jenuhnya lebih tinggi dari pada asam lemak tak jenuh. Semakin sering digunakan tingkat kerusakan
minyak akan semakin tinggi. Kerusakan minyak selama penggorengan juga akan menurunkan nilai
gizi dan nilai kualitas dari bahan pangan yang digoreng.
Disisi lain, kandungan yang terdapat dalam minyak jelantah juga berbahaya bagi makhluk
hidup lainnya. Misalnya dapat membunuh tanaman , membunuh biota-biota perairan, dan
menyebabkan kerusakan tanah. Hal ini terjadi karena minyak jelantah mengandung banyak senyawa
yang bisa dikategorikan sebagai limbah B3 (Berbahaya dan Beracun). Jika dibuang sembarangan ke
dalam air akan merusak habitat dan ekosistem air, mencemari tanah, serta mencemari lingkungan
Masyarakat pada umumnya masih mempergunakan minyak jelantah untuk kebutuhan
memasak. Mereka enggan untuk membuangnya dengan alasan menghemat biaya, kasihan kalau
dibuang begitu saja, rasanya lebih gurih, dan sebagainya. Sebagian besar masyarakat beranggapan
bahwa minyak tersebut masih layak pakai dan tidak akan menimbulkan apa-apa. Seorang ahli gizi
4
mengungkapkan bahwa minyak jelantah mengandung asam lemak jenuh yang sangat berbahaya bagi
tubuh karena dapat memicu berbagai penyakit yang dapat menyebabkan kematian seperti jantung,
kanker, dan stroke. Apalagi bila dikonsumsi orang yang mempunyai tingkat obesitas maupun
kolesterol tinggi. Selain itu, selama penggorengan akan terbentuk senyawa akrolein yang bersifat
racun dan menimbulkan gatal pada tenggorokan. Pakar kesehatan menyatakan bahwa untuk menjaga
kesehatan, sebaiknya minyak goreng dipakai maksimal empat kali penggorengan.
Berdasarkan fakta yang terjadi saat ini, kami bermaksud memanfaatkan minyak goreng
menjadi produk ramah lingkungan, yaitu sebagai sabun cuci tangan. Untuk menambah fungsi dari
sabun cuci tangan, kami menambahkan minyak zaitun sebagai antibakteri, vitamin dan pewangi pada
sabun..
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan minyak jelantah dengan caira NaOH untuk memenuhi
kebutuhan sabun cuci tangan untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
C. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah wawasan pengolahan minyak jelantah dan cairan
NaOH menjadi sabun sehingga terpenuhi kebutuhan sabun cuci tangan untuk mengurangi pencemaran
lingkungan.
Metodologi Penelitian
Metode yang akan dilakukan dalam kegiatan ini adalah melalui beberapa tahap:
a. Tempat dan Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian direncanakan sesuai jadwal berikut:
No. Waktu Kegiatan Tempat
b. Sasaran Penelitian
Alat yang digunakan :
a) Gelas beker
b) Gelas ukur
5
c) Timbangan Digital
d) Kaca pengaduk
e) Pipet tetes
f) Cetakan sabun
c. Metode Penelitian
Eksperimen :
1) Siapkan minyak jelantah, larutan NaOH, pewarna makanan.
2) Masukkan minyak jelantah kedalam gelas beker, kemudian campur dengan NaOH
perlahan sambil diaduk.
3) Sembari diaduk, pewarna makanan kedalam gelas beker yang berisi adonan, aduk
secara bersamaan
4) Aduk hingga rata dan mengental, kurang lebih 30 menit
5) Setelah mengental, tuangkan larutan kedalam cetakan
6) Setelah itu diamkan di ruangan yang lembab selama 2 minggu, baru sabun bisa
digunakan
6
pertanyaan untuk diajukan ke narasumbe. Dalam penelitian ini, wawancara
dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pada sabun yang dibuat
menggunakan bahan minyak goreng dan minyak zaitun ke beberapa narasumber.
7
f. Uji Coba Terhadap Responden
8
1. Bagaimana pendapat anda 1. Pendapat saya tentang
tentang sabun yang sudah sabunnya, warnanya menarik
kami buat? untuk saya dikarenakan
Hasil Penelitian
Setelah menyiapkan bahan bahan yang berupa minyak jelantah, larutan NaOH,
pewarna buatan, pewangi downy, lalu kita mulai mencampurkan larutan NaOH dengan
minyak jelantah. Setelah beberapa menit larutan NaOH tercampur dengan minyak jelantah,
kemudian memasukkan pewangi downy dan pewarna makanan ke dalam campuran tadi.
Setelah dimasukkan, adonan diaduk dengan rata hingga mengental selama 30 menit. Pada
saat pencampuran pewarna makanan setelah menit ke 10 warnanya berubah menjadi biru,
tetapi setelah dicampurkan oleh pewangi downy pada menit ke 20 warna sabun berubah
menjadi hijau, setelah pengadukan selama 30 menit warna sabun berubah menjadi merah
batu bata, lalu setelah didiamkan di ruang terbuka selama 2 minggu penuh warna sabunnya
berubah menjadi menjadi hitam pekat dan teksturnya tidak bisa menjadi padat.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://www.halalguide.info/content/view/743/38/
https://portaljember.pikiran-rakyat.com/gaya-hidup/pr-16344976/7-cara-mudah-membuat-
sabun-dari-minyak-jelantah.
https://www.alodokter.com/manfaat-minyak-zaitun-untuk-kesehatan
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/535/minyak-goreng-yang-sehat-apakah-
ada#:~:text=Minyak%20goreng%20biasanya%20mengandung%20lemak,rantai
%20tunggal%20maupun%20rantai%20majemuk
10